7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Abdelhak, pada tahun (2019) dengan menggunakan data Time Series dalam kurun waktu tahun (2010-2017) dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yang memakai uji asumsi klasik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa net ekspor (ekspor- impor) memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan investasi asing tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, ekspor-impor yang tinggi, berinteraksi dengan nilai tukar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan investasi asing yang tinggi, berinteraksi dengan nilai tukar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, perbedaan yang dilakukan oleh Abdelhak (2019) yaitu variabel yang digunakan berupa Ekspor, Impor, yang menunjukkan bahwa net ekspor (ekspor-impor) berpengaruh positif, namum, investasi asing tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Agustin, melakukan penelitian pada tahun (2021) dengan menggunakan data Time Series dalam kurun waktu tahun (2012-2019) dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis komponen utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor, impor dan investasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jambi. Persamaan yang dilakukan oleh Agustin (2021) dengan
penelitian ini yaitu, penelitian ini memiliki pengaruh positif terhadap ekspor, impor dan investasi di Provinsi Jambi.
Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh Mubasysyir, pada tahun (2013) dengan menggunakan data Time Series dalam kurun waktu tahun (2002-2011) dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi berpengaruh tapi tidak signifikan, sedangkan impor terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan adalah positif dan signigfikan.
Persamaannya adalah penelitian ini impor memiliki hasil positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.
Prasetyo (2020) meneliti dengan menggunakan data sekunder, dengan menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Investasi pemerintah dan swasta serta ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, tetapi Impor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Persamaan penelitian yang dilakukan Prasetyo (2020) dengan penelitian ini yaitu, ekspor dan investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun perbedaannya impor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Utami (2019), meneliti dengan menggunakan data sekunder dalam bentuk Time Series dalam kurun waktu tahun (2008-2017), dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan model Ordinary Least
Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan impor tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2019) yaitu, impor berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
Mahmudah (2011), meneliti dengan menggunakan data sekunder dalam kurun waktu tahun (1986-2009), dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan pendekatan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel investasi PMDN yang terdapat pengaruh terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), hal ini membawa implikasi bahwa variabel tingkat investasi PMDN dapat digunakan untuk melihat pergerakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam jangka panjang. Perbedaan dari penelitian ini yaitu, penelitian ini menggunakan nilai tambah industri.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diartikan sebagai proses perubahan kondisi pada perokonomian di suatu negara menuju keadaan yang lebih baik dan meningkatnya kapasitas barang dan jasa yang dihasilkan meningkat dan dapat meningkatkan kesejahteraan (Anggraeni, 2016). Adanya pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan sebuh tanda keberhasilan
pembangunan ekonominya, meningkatnya pada produksi barang dan jasa di dalam perekonomian dan meningkatnya kemakmuran masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi itu sendiri diartikan suatu ukuran yang dapat menggambarkan perkembangan bagi suatu perekonomian di dalam suatu tahun tertentu yang nantinya dibandingankan dengan tahun sebelumnya.
Menurut dari Michael Paul Todaro (2011) menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi itu di definisikan sebagai dari adanya suatu proses, yang dimana kapasitas produksi dari suatu perekonomian meningkat sepanjang waktu untuk menghasilkan tingkat pendapatan yang semakin besar.
Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan merupakan pra syarat untuk keberlangsungan pembangunan ekonomi (Anggraeni, 2017). Dalam upaya peningkatan pembangunan nasional, harus didukung juga dengan adanya pembangunan pada daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat dari kenaikan PDRB. Rumus pertumbuhan ekonomi, yaitu :
Pertumbuhan Ekonomi = 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1 x 100%
Keterangan :
PDRBt = PDRB tahun sekarang PDRBt-i = PDRB tahun lalu
Teori Keynessian mengatakan bahwa pertumbuhan pendapatan nasional di tentukan oleh besarnya pengeluaran Konsumen, Investasi, Pengeluaran Pemerintah, serta Ekspor dann Impor. Rumus :
Y=C+I+G+(X-M)
Teori pertumbuhan ekonomi dapat dijelasan sebagai penjelasan tentang faktor-faktor yang menentukan peningkatan pertumbuhan output per kapita jangka panjang, dan bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi untuk menghasilkan proses, sehingga terjadinya sebuah proses pertumbuhan. Ukuran yang selalu digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Pertumbuhan ekonomi merupakan bagian dari perkembangannya kesejahteraan masyarakat yang kuantitasnya dapat diukur dari pertumbuhan PDRB perkapita daerah.
Sedangkan menurut Rostow, pertumbuhan ekonomi dapat juga diartikan suatu proses yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan di masyarakat, yaitu perubahan politik, sturktur sosial, nilai sosial dan juga struktur kegiatan perekonomiannya. Menurut Prof. Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi dapat didefinisakan sebagai kenaikan jangka yang panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan beragam jenis barang-barang ekonomi yang semakin banyak kepada penduduknya dimana kemampuan ini dapat tumbuh sesuai dengan semakin majunya teknologi (Fitriani, 2018).
Dalam teori neo-klasik menerangkan bahwa, pertumbuhan ekonomi bergantung pada pertambahan faktor produksi seperti jumlah penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal disertai dengan kemajuan faktor teknologi. Hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Akumulasi Modal dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber : Sadono Sukirno, 2007
Berdasarkan gambar di atas dapat kita ketahui bahwa nilai pertambahan k0 k1 = k1 k2, tetapi pertambahan tersebut tidak berarti kenaikan pendapatan perkapita sama besarnya, yaitu kenaikan k0 ke k1, menyebabkan pendapatan per kapita dari y0 menjadi y1, Sehingga walaupun k0 k1 = k1 k2 pertambahan y0 y1 lebih besar y1 y2.
Kurva y – f(k) menggambanrkan hubungan positif antara tingkat pertumbuhan ekonomi (pendapatan per kapita) dengan nilai stok modal.
Keadaan ini menunjukkan dimana pendapatan per kapita adalah stok modal 𝑦2
𝑦0 𝑦1
B C
𝑘0 𝑘1 𝑘2
y = f(k)
Stok modal per kapita
perkapita yaitu jumlah penduduk sama dengan jumlah tenaga kerja.
Semakin besar nilai stok modal di suatu negara maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi yang dicapai dari suatu periode ke periode dilihat dari pendapatan per kapita. Sedangkan pertambahan pendapatan perkapita dari satu tahun ke tahun lainnya mengukur perkembangan taraf kesejahteraan masyarakat yang di capai.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi a. Teori Pertumbuhan Klasik
Pandangan para ahli ekonomi klasik ada 4 faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu luas tanah maupun kekayaan alam, tingkat teknologi yang digunakan, jumlah stok barang- barang modal, dan jumlah penduduk. Para ahli ekonomi klasik ini menitikberatkan perhatiannya kepada pengatuh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan teori pada pertumbuhan ekonomi klasik yang telah disebutkan dapat dikemukakan suatu teori yang menjelaskan berkaitan antara pendapatan per kapita dan jumlah penduduk, teori tersebut disebut teori penduduk optimum.
Hukum hasil tambahan yang semakin berkurang dapat mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan berlangsung secara terus menerus. Apabila penduduk nya sedikit tetapi kekayaan alam melimpah / berlebih, maka tingkat pengembalian modal investasi
yang dibuat itu tinggi. Pada keadaan ini dapat memberikan keuntungan besar untuk para pengusaha, serta menimbulkan investasi baru sehingga pertumbuhan ekonomi akan meningkat (Prasetyo, 2020).
3. Ekspor
Ekspor merupakan aktivitas perdagangan luar negeri yang kegiatannya mengirim dan menjual barang maupun jasa ke pasar luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku, barang ekspor merupakan keunggulan ekonomi pada sebuah negara, yang merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara (Errami Abdelhak, 2019 dan Robi Agustin, 2021).
Kegiatan Ekspor di suatu negara dapat terjadi dikarenakan adanya manfaat yang diperoleh akibat dari adanya transaksi perdagangan luar negeri. Ekspor memiliki serta menjadi pemegang peran utama terhadap proses pembagunan serta pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara. Fungsi atau peran penting komponen ekspor ini dari perdagangan luar negeri ialah untuk memberikan keuntungan bagi negara, dan pendapatan nasional serta pertumbuhan ekonomi pun akan meningkat, jika suatu negara dapat mengekspor barang produksi nya ke negara lain berarti barang tersebut lah yang diperlukan oleh negara lain yang mereka tidak dapat memproduksi kan sendiri di negara mereka. Perdagangan dapat memperbesar kapasitas konsumsi suatu negera serta juga membantu berbagai usaha dalam melakukan pembagunan yang meningkatan peranan sektor yang
mempunyai keunggulan karena efisiensi dalam faktor produksi (Prasetyo, 2020).
Kegiatan ekspor ini terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Ekspor Langsung
Kegiatan penjualan barang dan jasa yang terlebih dahulu harus melalui perantara atau eksportir di negara rempat tujuan ekspor.
Keuntungannya, produksi lebih terkonsentrasi di negara asal, dengan tahapan pengendaliian dan distribusi pun lebih baik.
Kerugiannya, adalah tingginya biaya transportasi produk dalam jumlah yagn besar dan adanya hambatan perdagangan, serta proteksionisme. (A.Mubasysyir, 2013).
2. Ekspor Tidak Langsung
Merupakan cara menjual barang melaluo perantara/eksportir negara asal lalu dijual kembali oleh perantara tersebut yang melalui perusahaan manajemen ekspor (Export Management Companies) dan perusahaan pengeskpor (Export Trading Companies). Keuntungannya, sumber daya produksi terkonsentrasi / menjadi lebih fokus dan tidak perlu berurusan langsung dengan ekspor. Kerugiannya, adalah kurangnya kontrol terhadap distribusi dan kurangnya pemahaman tentang operasi di negara / kawasan lain. Secara umum, industri jasa menggunakan keduanya yaitu ekspor langsung dan industri manufaktur. (A.Mubasysyir, 2013)
Perdagangan internasional memberikan manfaat yang dapat diperoleh khususnya bagi negara-negara yang berkembang, yaitu :
a. Perdagangan Internasional dapat memperluas pasar b. merangsang inovasi dan meningkatkan produkstivitas
c. Perdagangan Internasional mempunyai efek mendidik hal yang menjadikan dorongan maupun keinginan atas hal baru serta dapat melakukan pentransferan teknologi, skill dan enterpreneurship (Mahmudah, 2011)
Dari manfaat-manfaat tersebut menunjukkan dengan adanya perdagangan internasional ini dapat mempengaruhi faktor-faktor yang mendorong adanya investasi yang masuk pada negara yang melakukan perdagangan internasional (Arfiani, 2019).
4. Impor
Impor merupakan kegiatan yang memasukan barang ke dalam daerah pabean (Undang Undang Republik Indonesia no. 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas UU No. 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan Pasal 1). Yang dimaksud dari daerah pabean merupakan wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu pada Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang ini. Impor merupakan perdagangan degan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam
daerah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku (Wulandari. 2019).
Pengertian ini memiliki arti kegiatan impor pasti melibatkan dua negara, yang bisa diwakikan oleh sebuah kepentingan-kepentingan tertentu bagi dua perusahaan antar dua negara tersebut, dimana pihak A bertindak sebagai penjual (Eksportir) dan pihak B sebagai pembeli (Importir) (Purwaning, 2018). Dilakukannya kegiatan impor semata-mata untuk memenuhi kebutuhan negara yang tidak bisa dihasilkan di dalamnegeri ataupun kurang cukup dalam memenuhi kebutuhan rakyat dan permintaan pasar, sehingga negara tersebut menbeli barangan atau jasa dari luar negeri untuk pemenuhan kebutuhan dengan cara membeli barang secara Impor.
Impor berlawanan dengan Ekspor. Ekspor dapat dikatakan injeksi (pemasukan) bagi perekonomian, namun impor merupakan kebocoran dalam pendapatan nasional.
m = ∆M/∆Y Dimana =
m = Marginal Propensity to Consume
∆M = Pertambahan Impor
∆Y = Pertambahan Pendapatan (Mahmudah, 2011).
Impor dapat ditentukan oleh kemempuan dalam menghasilkan barang yang bersaing dengan produk buatan dari luar negeri, artinya nilai impor itu bergantung pada nilai tingkat pendapatan nasional negara tersebut.
Semakin tingginya pendapatan nasional, masa semakin rendah kemampuan dalam menghasilkan barang komoditas tertentu, dan semakin besar volume impor pun yang diakibatkan oelh pendapatan nasional yang berlebihan.
Terdapat faktor utama yang menjadi penentu adanya kegiatan impor yaitu pendapatan masyarakat pada suatu negara. Makin tinggi pendapatan yang diperoleh rakyat, masa akan makin tinggi pula impor yang dilakukan (Kardita, 2018). Kegiatan impor juga terjadi karena harga untuk suatu barang dan jasa di pasar internasional cukup terbilang jauh lebih minim dan mempunyai kualitas yang lebih baik dari pada barang yang ada di dalam negri, maka negara tersebut akan lebih cenderung meng-impor barang dan jasa tersebut.
Menurut Sukrno manfaat dari melakukan kegiatan impor :
1. Adanya kegiatan impor di suatu negara tentunya dapat memeunhi kebutuhan negara, yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri karena faktor keterbatasan lainnya.
2. Memperoleh teknologi modern.
3. Adanya kegiatan impor dapat membantu perolehan atas bahan baku untuk keperluan produksi.
4. Membangun hubungan yang baik dengan negara lain dalam hal pemenuhan kebutuhan di kegiatan perekonomian.
Menurut Presiden Joko Widodo atau yang biasa disebut Jokowi, Indonesia saat ini masih bergantung terhadap barang impor. Beliau mengatakan bahan baku barang yang diproduksi di dalam negeri sebagian besar masih impor.
Faktor-Faktor yang menentukan Impor a. Tingkat Pendapatan Nasional
Semakin tingginya pendapatan nasional maka akan semakin tinggi pula impor yang akan dilakukan.
b. Inflasi
Jika disuatu daerah terjadi inflasi, maka akan menyebabkan seluruh barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal, dan hal ini pula yang mendorong masyarakat untuk membeli lebih banyak barang impor (Robi Agustin, 2021).
5. Teori Perdagangan Internasional
Pada bagian ini akan dibahas beberapa teori-teori yang relevan dengan penelitian ini dan disajikan berdasarkan telaah pustaka dan kajian pada penelitian-penelitian skripsi terdahulu, di dalam perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan metode pengeluaran diketahui adanya variabel ekspor dan impor yang merupakan variabel yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Y=C+I+G+(X-M)
Menurut (Mankiw, 2012) Jika Output yang dihasilkan lebih besar melebihi pembelanjaan domestik maka kelebihannya akan diekspor yang menyebabkan net ekspor positif / surplus. Namun sebaliknya jika output yang dikasilkan kurang dari pembelanjaan domestik, negara mengalami kekurangan sehingga akan melakukan impor. Ketika impor melebihi ekspor maka akan terjadi net ekspor bernilai negatif atau defisit (Arfiani, 2019).
a. Teori Heckscher-Ohlin
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo yang mengembangkan teori ini merupakan model yang menyatakan bahwa pola perdagangan pada sebuah negara itu ditentukan oleh adanya perbedaan faktor kelimphan (endowment). Sedangkan model Ricardian hanya memfokuskan pada perbedaan teknologi dan produktivitas tenaga kerja. Berdasakan pada teori Heckscher-Ohlin, pada sebuah negara yang memiliki sumber daya manusia yang melimpah akan mengekspor komoditas yang dihasilkan dari produksi padat kaya.
Sedangkan pada negara yang memiliki faktor modal lebih banyak akan mengekspor komoditas yang dihasilkan dari produksi pada modal.
Negara-negara yang memiliki modal berlebihan akan menggunakan modal tersebut ke negara lain yang memiliki lebih banyak sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan harapan mendapatkan nilai lebih dari nilai investasi.
Menurut (Salvator, 2013) ada beberapa asumsi dasar dari teori Heckscher-Ohlin, yaitu :
a. Hanya ada 2 negara, komoditas dan 2 faktor produksi.
b. Berasal dari dua negara dan menggunakan teknologi yang sama dalam produksinya.
c. Kedua negara memproduksi barang dengan skala keuntungan hasil konstan (constant return to scale).
d. Anggaplah selera dari kedua negara itu sama.
e. Ada persaingan sempurna di setiap negara.
f. Faktor-faktor produksi mengalir bebas di setiap negara, tetapi tidak mengalir bebas antarnegara.
g. Tidak adanya biaya transportasi, tarif atau hambatam perdagangan.
h. Semua sumber daya telah dimanfaatkan dengan sempurna di kedua negara (Arfiani, 2019).
6. Investasi
Investasi memiliki banyak pengertian diantara pakar ekonomi namun, investasi sering disebut sebagai penanaman modal. Pada dasarnya investasi merupakan tahap awal dari kegiatan dalam pembangunan ekonomi. Dapat diartikan dengan pengeluaran untuk membeli bahan baku / material yang mempunyai tujuan untuk mem-pertahankan atau meningkatkan stok pada barang modal perusahaan sebagai perelangkapan-
perlengkapan produksi yang nantinya akan menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa. Mesin dan alat-alat pabrik serta semua peralatan modal lain yang diperlukan untuk proses produksi. Investasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk peningkatkan stok barang modal yang dimaksudkan, berupa gedung atau pabarik, mesin-mesin, per- kantoran, perumahan, tempat tinggal, persediaan serta produk lainnya yang akan digunakan dalam proses produksi yang memiliki sifat tahan lama, dan investasi merupakan salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu untuk jangka panjang yang dapat meningkatkan standar hidup masyarakat (Handoko, 2012).
Fitzgeral mengartikan bahwa investasi merupakan aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal yang akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Bila suatu perusahaan atau suatu negara, memutuskan untuk melakukan investasi, penyebab utamanya dilakukan penanaman modal bukanlah untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi untuk mencari keuntungan, apalagi investasi yang dilakukan diluar negaranya, kemudian itu menunjukkan bahwa ia membuat komitmen terhadap modal, orang, kekayaan yang melampuai batas wilayah negaranya. Menurut (Sukirno, 2012) yang dikutip oleh Kardita, 2018 bahwa semakin besarnya investasi maka akan semakin meningkat penyediaan lapangan kerja serta bertanbahnya penyerapan tenaga kerja. Banyak dari
transmultinational company yang memutuskan untuk mengadakan investasi langsung dengan beberapa alasan :
a. Mendapatkan akses terhadp pasar yang cakupannya lebih luas / besar.
b. Mengambil keuntungan, atas perbedaan biaya di pasar luar negri (Handoko, 2012).
Menurut Eduardus Tandelilin, (2010) ada beberapa alasan mengapa orang berinvestasi :
a. Semacam, demi kehidupan yag lebih baik dan lebih layak di kemudian hari. Seorang yang berpikir ke dapan akan berusaha mempertahankan pnedapatannya, atau meningktkan taraf hidupnya di masa depan.
b. Untuk mengurangi tekanan pada inflasi. Melalui kegiatan investasi, resiko penurunan nilai hak milik / nilai kekayaan dapat di minimalisir / di hindari.
c. Ada motif penghematan pajak, dan kebijakan di terapkan di beberapa negara untuk mendorong kesadaran investasi pada masyarakat dengan memberikan fasilitas pajak bagi mereka yang ber-investasi di bidang usaha tertentu.
Penanaman modal terbagi menjadi 2, yaitu :
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Berdasarkan Undang-Undang No. 06 Tahun 1968 mengenai penanaman modal dalam negeri yang kemudian disempurnakan
dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 12 Tahun 1970 yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri yang merupakan per- seorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal diwilayah negara Republik Indonesia, penanaman modal ini sendiri berupa emas, tanah, bisnis tertetu maupun perumahan (A.Mubasysyir, 2013).
Penanaman Modal Asing (PMA)
Penanaman modal dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan penanaman modal yang dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang No. 06 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 1970. Kegiatan menanam modal yang dilakukan oleh penanaman modal asing yang dilakukan oleh pihak swasta di negara asal pemilik modal, atau penanaman modal suatu negara ke negara lain atas nama pemerintah negara pemilik modal (Jhinggan, 1994) yang bertujuan agar dapat melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang merupakan salah satu cara agar para investor luar dapat berinvestasi dengan cara membangun, membeli total atai mengakuisisi perusahaan (A. Mubasysyir, 2013).
7. Hubungan Ekspor Impor dengan Pertumbuhan Ekonomi
Ekspor memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara. Para ekonom klasik telah menunjukkan bahwa ekspor itu dapat memperlebar dan memperluas pasar serta dapat memungkinkan negara yang mengeskpor memperoleh dana untuk mengimpor barang, yang termasuk barang modal yang dapat mengembangkan perekonomian lebih lanjut, bahkan sampai dianggap sebagai mesin pertumbuhan dalam pembangunan suatu negara, yang dapat membantu semua negara dengan memanfaatkan skala ekonomi yang mereka miliki (Siti Mahmuda, 2011).
Dikemukakan oleh Mill, ada manfaat tidak langsung yang dapat timbul dari perdagangan luar negeri. Dengan adanya perluasan pasar serta cakupan spesialisasinya, perdagangan internasional dapat mendorong lebih banyak pemakaian mesin, mendorong penemuan baru serta perbaharuan, peningkatan produktivitas tenaga kerja, mengurangi biaya dan mendorong pembangunan ekonomi. Selain daripada itu, perdagangan internasional dapat memperkenalkan orang dengan adanya produk baru dan menarik, dan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras dan menabung untuk keinginan baru, dapat mengundang modal asing untuk menghasilkan talenta dengan kemampuan teknis, keterampilan, manajer dan wirausahawan. Yang pada akhirnya dapat mendorong persaingan yang sehat dan mencegah monopoli yang tidak efisien. (Ayudya Utami, 2019).
Ekspor menjadi salah satu sumber devisa negara, oleh sebab itu negara harus menghasilkan barang dan jasa di pasar internasional. Daya saing tergantung pada berbegai faktor yaitu, SDA (Sumber Daya Alam), SDM (Sumber Daya Manusia), Teknologi, manajemen Sosial Budaya.
(Ayudya Utami, 2019). Suatu pertumbuhan ekonomi didorong dengan adanya peningkatan pendapatan setiap penduduk, net eskpor pada suatu negara akan memberikan dampak positif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, jika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor, maka net ekspor naik dan pertumbuhan ekonomi akan naik pula, hal ini telah dijelaskan dalam teori keynesian (Kardita, 2018).
8. Hubungan Investasi dengan Pertumbuhan Ekonomi
Berbagai bentuk Investasi akan memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian suatu negara / cakupan daerah yang sedikit lebih kecil, dengan adanya investasi akan mendorong suatu negara / daerah untuk melakukan kegiatan ekonomi tertentu. Keberlanjutan investasi dapat dilihat dari penciptaan lapangan kerja, pencipatan barang dan jasa yang dijual kepada konsumen dan proses produksi yang interaksi dengan produsen, dalam hal ini investor dan konsumen menyediakan dan mengkonsumsi barang atau jasa yang nantinya akan menciptakan kemajuan pada perekonomian dalam suatu negara / daerah (A. Mubasysyir, 2013).
Sukirno mengatakan investasi mempunyai kemungkinan meningkatkan kegiatan perekonomian dan kesempatan kerja bagi
masyarakat, dengan meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. fungsi penting dari kegiatan investasi menurut (Lilyana, 2020) :
a. Pertambahan barang modal akibat investasi dapat menambah kapasitas produksi
b. Investasi akan diikuti dengan adanya perkembangan teknologi.
Investasi mempunyai posisi strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, investasi juga kerap kali disebut sebagai peran utama dalam perekonomian. Pembentukan modal juga akan membentuk keahlian, keahlian akan kerap berkembang dan merupakan salah satu dampak dari adanya perkembangan investasi dimana investasi yang terus meningkat akan menuntut perkembangan teknologi, besar investasi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor swasta dan rumah tangga dalam mengalokasikan sumber daya yang ada pada suatu daerah akan menyebabkan semakin meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi.
9. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran meupakan serangkaian teori yang termasuk dalam tinjauan pustaka, dan merupakan deskripsi sistematis tentang kinerja teori dalam memberikan solusi yang alternatif untuk serangkaian masalah yang di tetapkan (Siti Mahmudah, 2011). Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor dan merupakan masalah ekonomi jangka panjang dan jangka pendek, yang pada hakekatnya hal ini merupakan upaya untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan taraf
hidup negara, yang merupakan sumber pendapatan nasional untuk kegiatan ekspor, termasuk kegiatan yang sangat penting untuk membentuk proses pembangunan ekonomi Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan perekonomian suatu negara, diperlukan banyak dana, baik itu sumber dari dalam negeri, maupun luar negeri yang berupa investasi (PMA) dan (PMDN), untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pada partumbuhan ekonomi si suatu wilayah di gambarkan dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang merupakan nilai total dari barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh semua sektor usaha di suatu daearah.
Apabila jumlah ekspor dan investasi semakin besar, secara tidak langsung, dapat mempercepat proses pertumbuhan ekonomi dengan peningkatakan investasi yang digunakan untuk pembentukan modal dan peningkatan ekspor untuk peningkatan pendapatan devisa. Pada penelitian ini bertujuan agar mengatahui pengaruh ekspor, impor, investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur guna untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen (Mubasysyir, 2013).
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
1.1 Perumusan Hipotesis
Penelitian ini menggunakan 2 variabel penelitian, variabel dependent, yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi (Y). Sedangkan variabel independent, yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ekspor (X1), Impor (X2), Investasi PMA (X3), Investasi PMDN (X4).
1. Ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
2. Impor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
3. Investasi asing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
4. Investasi dalam negeri berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
PMA PMDN
Produk Domestik Regional Bruto
Investasi Impor
Ekspor
Pertumbuhan Ekonomi