• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KESEHATAN PROVINSI RIAU DALAM PROGRAM SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KESEHATAN PROVINSI RIAU DALAM PROGRAM SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

RIAU DALAM PROGRAM SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

OLEH

JUNICHO MAULANA NIM. 11840312128

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil„alamin, segala puji dan syukur peniliti ucapkan kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam penilit limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga serta sahabatnya juga seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hanya dengan rahmat dan kurnia Allah SWT, peniliti daat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dalam Program Sosialisasi vaksinasi Covid-19”.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik, dari segi penggunaan tata bahasa, tulisan, maupun dari segi redaksionalnya, sehingga peneliti mengharapkan saran dan kritik yang berguna, yang Insya Allah dengan jalan ini peneliti dapat memperbaiki kekurangannya dikemudian hari.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan bimbingan serta penghargaan dari semua pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan ucapan Teristimewa kepada orang tua tercinta yakni, Ayahanda Syamsul Bahri dan Ibunda tercinta Nurasni yang telah berjuang untuk menguliahkan peneliti. Berkat doa dan semangatnya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. Demikian pula, terima kasih kepada beserta Keluarga besar tercinta yang telah mensuport dan memotivasi.

Sebagai wujud terimakasih, rasa hormat, dan penghargaan yang mendalam dari peneliti, pekenankanlah peneliti menyampaikan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hairunnas, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Bapak Dr. Imron Rosidi, S.Pd, M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Bapak

(8)

ii

Dr. Masduki M.Ag, Bapak Dr. Toni Hartono, M.Si, dan Bapak Dr. H.

Arwan, M.Ag selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Bapak Dr. Muhammad Badri, S.Pd, M.Si selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi dan Bapak Artis, S.Ag, M.I.Kom selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Bapak Yantos, S. IP., M. SI selaku Penasehat Akademis yang telah memberikan motivasi kepada peneliti.

5. Terima kasih kepada seluruh dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti.

6. ucapan terimakasih dan pengharagaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak Usman, M.I.Kom selakuk pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya disela-sela kesibukan untuk membimbing dan menuntun peneliti dalam proses penyususan skripsi dari awal sampai akhir

7. Terimakasih kepada bang diok, bang allif, bang budi dan juga bang yudi yang telah banyak membantu dalam pembuatan skirpsi.

8. Terimakasih juga kepada teman-teman terdekat saya Fiqransyah, Labib Adil Fathoni dan Teguh anugrah yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Terimakasih kasih kepada partner saya Natasya Eka Safitri yang telah mensuport saya dalam menyelesaikan skripsi saya.

10. Terimakasih kepada teman- teman saya Yolanda febri, Alfina Junesa, Muhammad Hafis Syahuri, Habil Hamdi Ramadhan,Wardina yang telah membantu dalam penyelsaian pembuatan skripsi.

11. Terimkasih kepada diri saya sendiri yang telah berjuang untuk meyelesaikan skripsi dengan baik.

Semoga bantuan dan perhatian yang diberikan mendapat berkah dan balasan yang lebih besar dari Allah SWT atas segala sumbangsih dari semua pihak baik moril maupun material, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(9)

iii

Sebagai penutup sekali lagi peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan proposal ini, semoga dorongan dan doa yang diberikan kepada peneliti dengan tulus ikhlas mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah SWT, aamiin.

Billahi fiisabililhaq

Wasalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekanbaru, 15 Desember 2022

Penulis

(10)

iv

ABSTRAK

Nama : Junicho Maulana Jurusan : Ilmu Komunikasi

Judul : Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dalam Program Sosialisasi Vaksinasi Covid-19

Dunia saat ini sedang di landa suatu wabah yang sangat menakutkan, dimana wabah ini sudah memakan banyak korban jiwa, yang mana wabah ini bermula pada tahun 2019. Di Indonesia sendiri awal muncul nya virus covid-19 itu di depok, Jawa Barat yang mana di duga tertular dari warga jepang yang dating ke Indonesia. WHO mengumumkan bahwa pemberian vaksin adalalah salah satu jalan untuk menghadapi lonjakan covid-19.Adapun rumusan masalah pada peneliti ini adalah bagaimana Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dalam Program Sosialisasi Vaksinasi Covid-19. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dalam Program Sosialisasi Vaksinasi Covid-19. Meotode yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini wawancara, observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah Teori AIDA dari Kotler dan Keller. Dan hasil dari penelitian ini adalah attention yang dilakukan dinas kesehatan riau adalah dengan cara menggatur untuk membuat audien tertarik untuk mendengarkan sosialisasi yang dilakukan, untuk menumbuhkan interest dinas kesehatan riau dengan cara menampilkan materi yang mudah dipahami dan menarik sehingga membuat fokus masyarakat, untuk menumbuhkan disere dinas kesehatan riau dengan menjelaskan manfaat vaksinasi, dan tahap akhir dinas kesehatan riau mendaptkan action dari masyarakat dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang melakukan vaksinasi covid- 19.

Kata Kunci :Strategi Komunikasi, Sosialisasi, vaksinasi Covid-19

(11)

v

ABSTRACT

Name : Junicho Maulana Department of : Communication Science

Title : Riau Province Health Service Communication Strategy in the Covid-19 Vaccination Outreach Program.

The world is currently being hit by a very frightening epidemic, where this epidemic has claimed many lives, which this outbreak began in 2019. In Indonesia itself, the emergence of the Covid-19 virus was in Depok, West Java, which is suspected infected from Japanese citizens who came to Indonesia. WHO announced that giving vaccines is one way to deal with the surge in Covid-19.

The formulation of the problem for this researcher is how the Communication Strategy of the Riau Provincial Health Office in the Covid-19 Vaccination Socialization Program. While this study aims to determine the Communication Strategy of the Riau Provincial Health Office in the Covid-19 Vaccination Socialization Program. The method used is descriptive qualitative using data collection techniques used in this study interviews, observation and documentation. The theory used is the AIDA theory from Kotler and Keller. And the results of this study are that the attention that is carried out by the Riau Health Service is by arranging to make the audience interested in listening to the socialization that is being carried out, to foster the interest of the Riau Health Service by displaying material that is easy to understand and interesting so as to make the community focus, to grow the service's demand. Riau Health by explaining the benefits of vaccination, and the final stage of the Riau Health Service is getting action from the community with an increasing number of people vaccinating Covid-19.

Keywords: communication strategy, socialization, Covid-19 Vaccinaton

(12)

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Penegasan Istilah ...5

1.2.1 Strategi ...5

1.2.2 Komunikasi ...6

1.2.3 Strategi Komunikasi ...6

1.2.4 Sosisalisasi ...6

1.2.5 Vaksin ...6

1.3 Rumusan Masalah ...6

1.3.1 Tujuan Penelitian ...7

1.3.2 Kegunaan Penelitian ...7

1.4 Sistematika Penulisan ...7

BAB II TINJAUN PUSTAKA ...9

2.1 Kajian Terdahulu ...9

2.2 Kajian Teori ...13

2.2.1 Strategi ...13

2.2.2 Komunikasi ...16

2.2.3 Strategi Komunikasi ...22

2.2.4 Sosialisasi. ...29

2.2.5 Vaksin ...33

2.2.6 Teori AIDA ...36

2.3 Kerangka Berfikir ...38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...40

3.1 Desain Penelitian. ...40

(13)

vii

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian. ...40

3.3 Sumber Data ...40

3.4 Informan Penelitian. ...41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...41

3.5.1 Obeservasi...41

3.5.2 Wawancara ...42

3.5.3 Dokumentasi ...42

3.6 Validasi Data ...42

3.7 Teknik Analisi Data. ...43

BAB IV GAMBARAN UMUM ...45

4.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan ...45

4.2 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Riau ...45

4.2.1 Tugas Dinas Kesehatan. ...45

4.2.2 Fungsi Dinas Kesehatan ...45

4.3 Struktur Organisasi ...46

4.4 Visi dan Misi ...48

4.4.1 Visi ...48

4.4.2 Misi ...48

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...49

5.1 Hasil Penelitian. ...49

5.2 Pembahasan ...63

BAB VI PENUTUP ...67

6.1 Kesimpulan ...67

6.2 Saran ...67

DAFTAR PUSTAKA ...66 LAMPIRAN

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 5. 1 Daftar Nama Informan ... 49

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir ... 39

Gambar 4. 1 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan ... 46

Gambar 5. 1 Sosialisasi kepada masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi .... 52

Gambar 5. 2 Sosialisasi dengan sekolah-sekolah di Pekanbaru ... 53

Gambar 5. 3 Materi yang disampaikan ketika sosialisasi baik langsung maupun di media sosial instagram ... 56

Gambar 5. 4 Banner Dinas Kesehatan Riau dalam menarik audien ... 57

Gambar 5. 5 Imbauan untuk vaksinasi ... 58

Gambar 5. 6 Menyalurkan vaksinasi menggunakan mobil ... 59

Gambar 5. 7 Keberhasilan vaksinasi ... 61

Gambar 5. 8 Persentase masyarakat yang sudah vaksinasi ... 62

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia saat ini sedang dilanda suatu wabah yang sangat menakutkan dimana wabah ini sudah memakan banyak korban jiwa, yang mana wabah ini bermula tahun 2019 dengan pandemi virus corona atau covid-19,yang mana awal nya bersala dari kota Wuhan, China. Virus corona merupakan virus yang menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru di temukan. Yang mana awal nya virus ini akan berakir dan akan ada di kota wuhan ternyata menyebar ke sangat cepat ke seluruh dunia. Penyebab cepat nya menular virus ini di karenakan karna virus yang sangat baru sehingga belum di temukan vaksin atau obat yang tepat.

Pada bulan maret 2020 WHO mengumumkan bahwa novel corona virus menjadi pandemi yang global.

Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih melawan Virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah kasus Virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip Flu. Kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019.Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut.

Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi seperti ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar belakang tersebut, Virus Corona bukan kali ini saja memuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip Flu,

(17)

Virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeks yang lebih parah dan gagal organ.

Awal muncul nya virus covid-19 di indonesia itu terdapat di depok, Jawa Barat.yang mana di duga mereka tertuklar karna melakukan kontak terhadap warga Jepang yang datang ke indonesia. Adanya kasus covid-19 yang terus bertambah membuat pemerintah indonesia membuat suatu kebijaka yaitau dengan membuat kebijaka Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang di terapkan ke kota-kota yang mempunyai kasus yang tinggi di indonesia. Selain itu pemerintah juga meliburkan kegitan seperti sekolah, pergutuan tinggi, mall dan kantor.1

World Health Organization (WHO), mengumumkan bahwa pemberian vaksin adalah ssebagai salah satu jalan yang dapat ditempuh menghadapi lonjakan virus covid-19 yang semakin menganas, kondisi yang di harapkan ialah apabila 70% warga di dunia sudah mendaptkan vaksin, maka dengan sendirinya akan tercipta herdimmunity, pemberian vaksinasi covid-19 ini kemudian baru dilakukan di indoneisa pada awal februari 2021 menerima vaksin covid-19 jenis sinovac. Adanya program vaksinasi ini tidak mendaptkan dukungan sepenuhnya dari masyarakat. Banyak yang ragu akan kandungan vaksin yang akan di suntikan ke tubuh mereka. Beberapa ragu termakan hoax bhawa didalam vaksin tersebut terdapat microchips yang dapat membahayakan diri mereka sendiri.2

3

1 Ainur Rohmah, Pandemi Covid19 Dan Dampaknya Terhadap Perilaku Konsumen Di Indonesia,Jip(Jurnal Inovasi Penelitian), Vol.1no. 7 Desember 2020,Hal 1373-1374

2 Ihsan Suri,Nurul Hidayat, Dan Umar, Komunikasi Di Era Digital:Strategi Pemerintah Dalam Sosialisasi Program Vaksin Covid-19,Nusantar:Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial,Vol 8,No 4 Tahun 2021, Hlm.851.

3 Sumber : https://vaksin.kemkes.go.id/#/scprovinsi

(18)

Rekap data masyrakat vaksinas dari tahun 2020-2023

Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehidupan sehari- hari dirumah, di tempaaat kerja, atau dimanapun manuisia berada. Tanpa adanya komunikasi dengan baik mengakibatkan ketidak teraturan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Agar komuniasi yang dilakukan dapat berjalan lancar dan efektif, maka diperlukan sebuah strategi yang matang. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Proses penetuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan untuk jangka panjang organisasi disertai dengan penyusunan uatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan terebut tercapai. Strategi dalam segala hal digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang ytelah di ciptakan. Tujuan tidak akan mudah di capai tanpa adanya strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak lepas dari strategi.4

Berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif ditentukan oleh strategi komunikasi. Ketika menyusun sebuah strategi komunikasi, maka perlu dipikirkan mengapa diperlukan sebuah strategi, pesan yang akan disampaikan, efek yang diinginkan. Untuk itu, diperlukan perencanaan yang maksimal supaya menghasilkan sebuah hasil yang maksimal. Hal ini menyangkut bagaimana sebuah organisasi dapat membangun pengertian yang sama dengan sasaran, sehingga nantinya akan timbul efek yang posotif. Dalam upaya menyampaikan pesan, ide, gagasan, dan informasi lainya dapat terjadi dalam konteks secara vertikal, horizontal maupun secara diagonal di dalam organisasi (Internal Comumunication). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi internal merupakan suatu pertukaran informasi dalam organisasi. Untuk itu, diperlukan suatu strategi komunikasi yang dapat memberikan kemudahan bagi

4 Febian Alfarizi,Moh. Sutarja, Dan Welly Wihayati., Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Program Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan Kematian Di Pt.Taspen (Persero) Kantor Cabang Cirebon, Jurnal Signal Unswagati Cirebon,Vol 6, No 2(2018), Hlm.2.

(19)

sebuah organisasi untuk menata, mengatur dan merancang bentuk komunikasi yang tepat terkait dengan tujuan organisasi itu sendiri.5

Program vakisanasi merupakan program yang bertujuan agar antibodi mengenal untuk mengenal virus yang telah di lemahkan tersebut. Yang mana agar menurunkan angka covid-19 di indonesia. Di riau sendiri vaksinasi di mulai pada awal tahun 2021. Vakisn pertama yang ada di Riau merupakan varian vaksin sinovac. Tujuan vaksinasi ini untuk menbuat daya tahan tubuh menjadi lebih kebal dan mengurangi resiko terjangkit covid-19. Kini varian vaksin telah banyak ada Astrabeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer dan sputnik v.

Program vaksinasi merupakan program dari Dinas Kesehatan Riau dalam menurunkan angka covid di riau sendiri. Dinas Kesehatan Riau sudah banyak melakukan vaksinasi. Dinas kesehatan Riau sendiri sering melakukan vaksinasi massal yang mana juga mengkait intansi perusahaan-perusahaan yang ada di Riau.

Tetapi dengan di lakukan nya vaksinasi massal tersebut masih ada saja masyrakat yang tidak ingin di vakin. Masyarakt banyak yang menerima informasi tentang vaksinasi ini di media sosial yang tidak baik sehingga membuat masyarakat sendiri masih tidak percaya dengan vaksinasi.

Komunikasi sangat berpengaruh dalam mensosialisasikan program vaksinisasi kepada masyrakat.maka dari itu pernana seluruh elemen pegawai Dinas kesehatan Riau sangat menentukan dalam mencapai tujuan sebuah lembaga pemerintahan. Lembaga dalam menjalankan kegiatan tidak terlepas dari adanya komunikasi. Karena komunikasi dalam sebuah intitusi memegang peran penting terhadap proses kelancaran penyampain pesan dan pertukaran pesan atau

5 Rini Astuti,Fatmawati,Strategi Komunikasi Komunitas Peduli Jilbab Dalam Sosialiasi Pemakaian Jilbab Syar‟i Di Kalangan Muslimah, Alhadharah: Jurnal Komunikasi

Dakwah,2021,Vol.20,No.1.Hlm.4.

(20)

informasi. Dalam rangka menjalankan perannya sebagai sentral kemajuan lembaga, maka seorang divisi komunikasi lembaga harus mempunyai strategi yang kuat dalam menyampaikan komunikasi terhadap publik atau masyarakat, sehingga komunikasi yang kuaat bisa membawa kearah kemajuan pada suatu perusahaan, lembaga, atau organisasi. Komunkasi merupakan proses yang rumit.

Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan meperhitungan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat.6

Dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait vaksinasi covid- 19 tentu saja dibutuhkan suatu strategi yang baik guna meminilisir hambatan, rintangan ataupun kendala agar kegiatan yang dilaksanakan dapat efektif. Strategi komunikasi sangat berguna dalam mensosialisasikan vaksinasi covid-19 yang gunaanya adalah untuk membantu bagaimana informasi atau pesan yang kita bawa akan tersampaikan kepada public dengan efektif. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus covid-19 salah satunya dengan memberikan vaksinasi kepada masyarakat. Melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat tentang penting nya vaksiniasi covid-19.

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan dalam latar belakang diatas, maka penulis semakin tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi dan lebih lanjut lagi. Yang kemudian memunculkan pertanyaan bagaimana strategi komunikasi yang di bangun oleh Dinas Kesehatan Riau dalam upaya program sosialisasi vaksinasi covid-19 ke pada masyarakat? Maka judul yang penulis angkat adalah

“Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dalam Program Sosialisasi Vaksinasi Covid-19”.

1.2 Penegasan Istilah 1.Strategi

Strategi pada dasarnya adalah penentuan jangka panjang suatu perusahaan atau instansi dalam memutuskan suatu kebijakan ataupun arah tindakan yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan. Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin

6 Rosadi Ruslan, Manajemen Humas Dan Komunikasi Konsep Dan Aplikasi,(Jakarta:Pt.Raja Grafindo Persada,2001)Hlm.74.

(21)

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusun suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

2.Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau penukaran pikiran. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain dan yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.

3.Strategi Komunikasi

Merupakan perpaduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya berbeda- beda tergantung pada suatu situasi dan kondisi7

4.Sosisalisasi

Adalah proses belajar seseorang anggota masyarakat untuk mengenla dan menghayati kebudayaan dan masyarakat dilingkungannya, dapat juga diartikan usaha untuk mengubah milik perseorangan menjadi milik umum.8

5.Vaksin

Adalah pemberian vaksin yang khusus di berikan dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit ,sehingga seseorang yang sudah di vaksin memliki sedikit resiko untuk mendapatkan suatu penyakit.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana dengan pemaparan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalahnya “Bagaimana strategi komunikasi Dinas kesehatan Riau dalam program sosialisasi vaksinasi covid-19 ? “

Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian

7 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi,(Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2004), 29

8 Tim Penyusun Pusat Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet Ke-2 (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), 1085.

(22)

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau dalam Program Sosialisasi Vaksinasi Covid-19

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan Penelitian ini adalah:

A. Secara Teoritis

1. Sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan bagi para pengkaji masalah komunikasi, khusus nya konsentrasi public raltions yang ingin mencari atau meneliti pada permasalahan yang sama serta juga sebagai bahan perbandingan dengan karya ilmiah lainnya yang serupa.

2. Sebagai media bagi penulis untuk menuangkan ilmu yang telah penulis dapatkan dan pahami selama menjadi mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas islam negeri Sultan Syarif Kasim Riau,serta dapat Menambah wawasan pribadi bagi penulis mengenai strategi komunikasi.

B. Secara Praktis

1. Sebagai salah satu syarat mutlak bagi penulis untuk mendapatkan gelar sarjana strata 1 (S1) pada jurusan ilmu komunikasi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Bagi penulis diharapkan dengan adanya penelitian ini nantinya dapat menambah wawasan, pengalaman, serta dapat menerapkan seluruh ilmu yang telah di dapat selama menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini akan menampilkan tentang pokok- pokok permasalahan pada masing –masing bab serta sub-sub yang akan di bahas dalam bab tersebut.pokok permasalahan yang akan di bahas dalam Skripsi ini adalah ssebagai berikut:

(23)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah dan Kegunaan Penelitian..

BAB II : KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

Bab ini berisikan tentang, Kajian Teori, Kajian Terdahulu dan Kerangka Pikir.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang, Jenis Dan Pendekatan Penelitian, Lokasi dan Waktu, Sumber Data, Informan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Validitas Data, Taknik Analisa Data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran umum Dinas Kesehatan Riau.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan hasil penelitian dan pembahasan Tentang “Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Riau Dalam Program Sosialisasi Vaksinasi Covid-19.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(24)

9

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu merupakan tinjuan pustaka yang dipilih oleh penulis sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian ini. Rujukan yang digunukan berupa skripsi dan juga jurnal dari berbagai Universitas.

1. Rujukan pertama adalah skripsi yang di tulis Syarifah Zahrina Firda dengan judul “Strategi komunikasi MUI Dalam Mensosialisasikan Fatwa Berpedoman Bermuamalah di Media Sosial”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berdasarkan dari naskah wawancara, memo dan dokumen resmi. Hubungan antara penelitiain penulis dan penelitian Syarifah Zahrina Firda adalah sama- sama meneliti strategi komunikasi dalam mensosialisasikan sedangkan perbedaan penulis dan penelitian Syarifah Zahrina terletak pada mensosialiasikan fatwa berpedoman bermuamalah di media soisal dan sosialisasi vaksinasi covid-19.9

2. Rujukan kedua adalah Skripsi yang di tulis Lilis Suryani yang berjudul

“Strategi Komunikasi Zakat IZI Riau Dalam Mensosialisasikan Program- programnya”. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hubungan antara penelitian penulis dan penelitian Lilis Suryani adalah sama-sama meneliti tentang strategi komunikasi dalam mensosialisasikan sedangkan perbedaan penulis dan penelitian Lilis Suryani terletak pada Mensosialisasikan Program-programnya dan sosialisasi vaksinasi covid-19.10

3. Rujukan ketiga adalah Skripsi yang di tulis Mayang Tistia dengan Judul

“Strategi Komunikasi Percik dalam Sosialisasi Dan Kampanye Polmas Di Salatiga”. Dalam skripsi ini penulis memiliki tujuan untuk memahami

9 Syarifah Zahrina Firda, Strategi komunikasi MUI Dalam Mensosialisasikan Fatwa Berpedoman Bermuamalah di Media Sosial

10 Lilis Suryani, Strategi Komunikasi Zakat IZI Riau Dalam Mensosialisasikan Program- programnya

(25)

dan mendeskripsikan strategi komunikasi percik dalam sosialisasi dan kampanye program polmas di salatiga dengan mengarahkan kajian nya pada.

a) Gambaran mengarahkan palmas kajian di Salatiga.

b) Strategi Komunikasi LSM Percik dalam sosialisasi dan kampanye program polmas di Salatiga.

c) Pengaruh dari penerapan strategi komunikasi LSM percik terhadap sosialisasi dan kampanye program polmas di salatiga.

d) Kendala dan faktor pendukung dalam sosialisasi dan kampanye program polmas di salatiga.11

4. Rujukan ke-empat adalaah skripsi yang ditulis Asty Respita dengan Judul “Strategi Komunikasi Dinas Sosial Makassar dalam mensosialisasikan program keluarga harapn terhadap rumah tangga sangat miskin di kecamtan tamalate”. Dalam Skripsi ini penulis memiliki tujuan.Untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Dinas Sosial Makassar dalam mensosialisasikan Program Keluarga Harapan baagi Rumah Tangga sangat miskinUntuk mengetahui hambatan-hambatan yang di hadapi dalam mensosialisasikan program tersebut. Dan juga didalam penelitian ini penulis mengunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer yang bersumber dari data penelitain lapangan dan data sekunde melalui studi kepustakan.12

5. Rujukan ke-lima adalah Skripsi yang ditulis Yona Setiawan dengan judul “Strategi Komunikasi Polisi Resort Kota PekanBaru Dalam Mensosialisasikan Aplikasi Polisi Zapin”. Hasil penelitian diketahui bahwa strategi komunikasi dalam mensosialisasikan aplikasi Polisi Zapin di Kota PekanBaru.Strategi komunikator yang dilakukan Polresta kota PekanBaru yaitu dengan memilih informan yang memiliki

11 Mayang Tistia, Strategi komunikasi MUI Dalam Mensosialisasikan Fatwa Berpedoman Bermuamalah di Media Sosial

12 Asty Respita, Strategi Komunikasi Dinas Sosial Makassar dalam mensosialisasikan program keluarga harapn terhadap rumah tangga sangat miskin di kecamtan tamalate

(26)

kredibilitas yang berkompeten di bidangnya dengan kesiapan dan kesungguhan serta memiliki kekuasan atau kekuatan pada profesinya yaitu dimana profesi kepolisian memiliki wewenang untuk melindungi,yaitu melayani dan menegakan hukum kepada masyarakat.Strategi khalayak Polresta Kota PekanBaru dibagi menjadi tiga segmen yaitu lembaga, remaja dan masyarakat umum.Menyampaikan inti pokok pesan dengan singkat dan jelas akan

13memudahkan khalayak menerima maksud isi pesan.

Mengorganisasikan pesan dengan format topikal, format special dan pemecah masalah adalah masalah pokok dalam merancang pesan komunikasi, karena pada hakikatnya porsi tersbesar dalam berkomunkasi adalah melalui bahasa.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis lakukan adalah sama-sama mengkaji tentang strategi komunikasi dalam mensosialisasikan. Perbedaan adalah dari segi instansi dan programnya.

Program yang penulis teliti adalah tentang program vaksinasi sedangkan program dalam penelitian dalam kajian terdahulu ini tentang program.

6. ategi Komunikasi Dalam Mensosialisasikan, sedangkan perbedaan penelitian Ikram Muallah dan peneliti terletak pada sosialisasi Program Jum‟at Barokah dan sosialisasi vaksinasi.14

7. Rujukan Ke-tujuh adalah skripsi yang di tulis Annisa Hanifah rahman yang berjudul “Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik dalam Mensosialisasikan Aplikasi e-Office di lingkungan OPD pemerintah Provinsi Riau”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tersebut yaitu pengumpulan data berdasarkan kenyataan dilapangan melalui wawancara dan dokumntasi. Hubungan antara penelitian penulis dan Annisa Hanifah Rahman adalh sama-sama meneliti tentang Strategi Komunikasi Dalam Mensosialisasikan.

13 Yona Setiawan,Strategi Komunikasi Polisi Resort Kota PekanBaru Dalam Mensosialisasikan Aplikasi Polisi Zapin

14 Ikram Muallah, ―Strategi Komunikasi Binmas Polresta Pekanbaru dalam Mensosialisasikan Program Jum’at Barokah‖

(27)

Sedangkan perbedaan penelitian Annisa Hanifah Rahman dan penelitian

15terletak pada Sosialisasi Aplikasi e-Office di lingkungan OPD Pemerintah Provinsi riau dan Sosialisasi.

8. Rujukan ke-Delapan adalah jurnal ilmiah yang berjudul”Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau dalam Mensosialisasikan Program imuniasi Measles-Rubella”. Penelitian ini menggunakan metode deskiptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara.

Hubungan penelitian jurnal dan penulis adalah sama-sama meneliti strategi komunikasi dalam sosialisasi. Sedangan perbedaan penelitian jurnal dan penulis merupakan imunisasi Measles-Rubella.

9. Rujukan ke-Sembilan adalah jurnal ilmiah yang berjudul “Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Upaya Penanggulan Covid-19”. Dalam penelitian jurnal ini menggunakan pendekatan kualitaitf jenis fenomenologi. Hubungan penelitian jurnal ini dengan penulis adalah sama-sama meneliti tentang startegi komunikasi dalam sosialisasi.

Sedangkan perbedaan dari penelitian jurnal dan penulis adalah upaya penanggulan covid-19.

10. Rujukan ke-Sepuluh adalah jurnal ilmiah yang berjudul “Strategi Komunikasi Kpu Kabupaten Garut Dalam Sosialisasi Pemilu 2014 Kepada Kelompok Disabilitas Di Kabupaten Garut”. Dalam penelitian jurnal ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik obeservasi. Hubungan penelitian jurnal ini dengan penulis merupakan sama-sama meneliti strategi komunikasi dalam sosialisasi. Sedangkan perbedaan antara jurnal dan penulis terletak pada pemilu 2014 Kepada kelompok disabilitas di kabupaten Garut.

15 Annisa Hanifah Rahman dengan judul ―Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik dalam Mensosialisasikan Aplikasi e-Office di Lingkungan OPD Pemerintah Provinsi Riau.

(28)

2.2 Kajian Teori 2.2.1 Strategi

a. Definisi Strategi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI). Disebutkan strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu diperang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Kata strategi berasal dari akar kata bahasa yunani Strategosyang yang secara harfia berarti seni umum, kelak ini menjadi kata sifat strategia berarti keahlian militer yang belakangan di adaptasikan kedalam lingkungan bisnin modern. Kata strategos bermakna sebagai:

1. Keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalam jangka panjang dengan segala akibat.

2. Penentuan tingkat kerentanan posisi kita dengan posisi para pesaing (ilmu perang dan bisnis)

3. Pemanfaatan sumber daya dan penyebaran informasi yang relatif terbatas terhadap kemungkinan penyadapan informasi oleh para pesaing.

4. Penguna pasilitas komunikasi untuk penyebaran informasi yang menguntungkan berdasarkan analisis geografi dan topografi.

5. Penentuan titik-titik kesamaan dan perbedaan pengunaan sumber daya dalan pasar informasi.16

Dalam interkasi militer, taktik mengungkapkan manuver pasukan kesuatu posisi sebelum musuh berada di posisi ini. Jadi, buat manuver pasukan ini pada perlukan gelar pasukan menjadi persiapan terakhir buat menduduki posisi musuh,dan apabila pasukan sudah terlibat hubungan menggunakan musuh, maka sentra perhatian pasukan terletak dalam strategi. Jadi, saat kita bicara mengenai taktik, maka aktivitas utamanya merupakan pengarahan pasukan. Strateegi dalam hakikatnya merupakan perencanaan (Planning) dan manajemen (management) buat mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, buat mencapai tujuan tersebut, taktik ini

16 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), H 240

(29)

berfungsi menjadi peta jalan yang hanya memperlihatkan arah saja, melainkan wajib sanggup memperlihatkan bagaimana strategi operasionalnya.17

Menurut J.L Thomson yang dikutip oleh Sandra oliver, dalam bukunya yang bejudul Public Relations Strategy, strategi adalah rencana yang disatukan dan mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu. Strategi dapaat dikatakan menyeluruh karenca meliputi semua aspek penting perusahaan. Strategi juga terpadu karena semua bagian rencana serasi antara satu sama lain dan bersesuain.

Menerut Hendry Mintzberg seperti yang dikutip oleh Alo Liliweri, dalam bukunya yang berjudul The Rise And Fall of Stratgic Planning menunjukan bahwa orang mengunakan strategi dalam beberapa cara berbeda namun pada umumnya mencakup empat makna:18

a) Strategi adalah sebuah rencana, bagaimana suatu cara untuk mendapatkan sesuatu dari sini atau dari sana.

b) Strategi adalah pola tindakan dari waktu ke waktu misalnya, sebuah perusahaan yang secara teratur memasarkan produknya yang sangat mahal sehingga harus menggunakan strategi Hight-end (dari awal sampai akhir tetap mahal demi menjamin nama produk).

c) Strategi adalah suatu posisi yang mencerminkan keputusan untuk menawarkan produk atau jasa tertentu.

d) Strategi adalah perspektif terhadap visi dan arah terhadap visi

Dengan demikian, strategi adalah proses perencanaan atau sebuah cara buat mencapai suatu tujuan yang dibutuhkan. Strategi bukan hanya perencanaan atau planning, melainkan strategi juga menggambarkan bagaimana mengimplementasikan langkah-langkah yang sempurna secara sistematis, efektif dan efesien sebagai akibatnya memudahkan pada proses pelaksanaanya. Strategi sebagai acuan buat mencapai output yang dibutuhkan sebuah perusahaan, organisasi dan juga lembaga.

17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktik (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2006), H. 32.

18 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2011), H .242

(30)

b. Tahapan-Tahapan Strategi

Fred R David, strategi tidak cukup hanya formulasi strategi dan implementasi terhadap strategi tersebut melainkan dalam stategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah di lakukan berhasil atau tidak. Ada tiga tahapan strategi yaitu:19

a. Formulasi Strategi (Stategi Formulation)

Langkah pertama yang dilakukan merumuskan strategi akan dilakukan.

Sudah termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, melalui strategi alternative dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.

b. Implementasi Strategi (Strategy Implementation)

Implementasi strategi sering kali disebut tahapan dari manajemen strategi mengimplementasikan strategi artinya memobilasi tenaga organisasi atau lembaga untuk mengubah strategi yang diformulasikan kedalam tindakan.

Dalam tahapan ini pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses formulasi dan analisi strategi tidak memiliki tujuan yang berguna. Kemampuan interpersonal sanagt penting bagi keberhasilan implementasi strategi. Tantangan dari implementasi strategi harus bisa mentumulasi tenaga organisasi atau lembaga untuk bekerjasama dengan rasa bangga dan antusias dalam mencapai tujuan yang dibuat.

c. Evaluasi Strategi (Strategy Evalution)

Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan untuk kelangsungan organisasi. Evaluasi strategi memiliki tigas aktivitas dasar yaitu memriksa strategi organisasi atau lembaga, membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil aktual, dan mengambil

19 Freed R. David, Manajemen Strategik, Alih Bahasa Novita Puspita Sari Dan Liza Nurbani Puspita Sari (Jakarta: Selemba Empat, 2015),H. 4.

(31)

tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sesuai rencana. Tahap ini perlu dilakukan guna mencari kekurangan yang harus diperbaiki dan kelebihan yang harus dipertahankan dalam jangka panjang.

2.2.2 Komunikasi

a. Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah kata atau istilah komunikasi berasal dari communicatus dalam bahasa latin yang artinya berbagai atau menjadi milik bersama. Dengan demikian, komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamuss bahasa), menujuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.

Sementara itu, dalam Webster‟s college dictionary edisi tahun 1997 anatara lain dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses penukaran informasi diantara induvidu melalui system lambang-labang, tanda-tanda, atau tingkah laku.20

Sejarah dengan perkembangan ilmu komunikasi segabai ilmu pengetahuan sosial yang multidisplener, definisi-definisi yang diberikan para ahli pun semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekananan arti, cakupan, dan konteksnya yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagai gambaran, Frank E.X Dance dalam bukunya Human Communications theory, antara lain menginventarisasi 126 buah defenisi tentang komunikasi yang diberikan beberapa ahli. Dari sekian banyak defenisi komunikasi tersebut, berikut adalah tujuan diantaranya:

Menurut Laswswel, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.21 Lasswel juga berpendapat cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: “siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?”

Menurut Surwanto, komunikasi adalah suatu proses kegiatan penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha saling mendapatkan pengertian. Sedangkan David K. berlo mengemukakan komunikasi ssebagai suasana yang keberhasilan jika dan hanya

20 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2006), H. 3- 4 21

Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Rosdakarya, 2008), Hlm.10.

(32)

jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut yang mana makna yang sudah di perolehnya tersebut sama dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber.22

Komunikasi mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia, dari kegiatan-kegiatan manusia yang dilakukan dengan berkomunikasi.

Kapanpun, dimanapun, dan dalam kesadaran atau situasi bagaimanapun manusia selalu terjebak dengan komunikasi. Dengan berkomunikasi manusia dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karena dengan berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendassar. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial manusia ingin berhubungan dengan manusia lainya. Manusia ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Atas dasar rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi.

b. Proses Komunikasi

Berangkat dari paradigma Lasswel dalam Onong Uchjana Effendy membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap yaitu:

1) Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau peraasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai meida primer dalam proses komunikasi adalah persan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikaotor kepada komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi(encode) pesan yang akan di sampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator menformulasikan pikiran dan atau perasaanya ke dalam lambang (bahasa) yang di perkirakan akan mengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikaotr. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandungpikiran dan atau perasaan komunkator tadi dalam konteks

22 Fenny Oktavia, “ Upaya Komunikasi Interpersonal Kepala Desa Dalam Mediasi Kepentingan Pt Bukit Borneo Sejahtera Dengan Masyarakat Desa Long Lunuk, Journal Ilmu Komunikasi, Vol. 4, No. 1, 2016, Hlm 241.

(33)

pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menterjemahkan sandi tersebut.

2) Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunkator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sevbagai saarannya berada di tempat yang raltif jauh ataupun jumlahnya banyak. Surat, telpon, surat kabar, majalah, radio, telivisi, film dan banyak lagi adalah meida kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

c. Tujuan Komunikasi.

Tujuan komunikasi adalah meciptakan pemahaman bersama atau mengubah persepsi, bahkan perilaku. Sedangkan pengertian lain menyebutkan bahwa hal utama dari komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna suatu sistem sosial atau organisasi. Akan tetapi komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi atau pesan saja, tetapi komunikasi dilakukan seorang dengan pihak lainnya dalam upaya membentuk suatu makna serta mengemban harapan-harapannya. Dengan demikian komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoodinasikan usaha-usaha untuk mencapai tujuan.

d. Model komunikasi

Model komunikasi yaitu model komunikasi intrapersonal (intrapribadi) dan komunikasi antarpribadi. Gambaran mengenai kedua mode tersebut adalah sebagai berikut:

1) Model Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Pengertian komunikasi disini menunjuk pada proses pengolahan dan pembentukan informasi melalui system syaraf dan otak manusia sehubungan dengan adanya stimulus yang ditangkap melalui

(34)

panca indra. Proses berfikir, serta melakukan reaksi atau stimulus, adalah bagian dari proses komunikasi yang terjadi dari dalan diri manusia.

2) Model Komunikasi Antarpribadi

Proses komunikasi antarpribadi, pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses komunikasi intrapribadi. Ada dua elemen tambahan, yakni pesan dan isyarat tingkah laku verbal. Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang terjadi antara dua orang yang di pengaruhi oleh hasil proses komunikasi intrapribadi yang terjadi dalam dirinya.

3) Model Komunikasi Sirkuler

Dijelaskan bahwa proses komunikasi berjalan secara sirkuler. Dimana masing-mmasing pelaku secara bergantian bertindak sebagai komunikaotr/sumber/ dan komunikan/penerima.

4) Model Komunikasi Gerber.

Model komunikasi yang di kemukakan gerbner hampir sama bentuknya dengan model Lasswel. Tapu prosesnya lebih banyak23.

e. Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia. Dari definisi ini terlihat bahwa untuk dapat terjadi proses komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur utama: pengiriman peasn, pesan itu sendiri, serta target penerima pesan. Namun, komunikasi bukan semata terdiri dari tiga unsur tersebut. Berikut adalah unsur-unsur komunikasi:

a) Komunikator

Dalam komunikasi, komunikator ini memiliki pengertian orang yang membawa, memberikan dan menyampaikan ide atau gagasan yang berupa isi pesan-pesan. Dimana pesan-pesan tersebut akan disampaikan pada komunikan.

Istilah komunikaotr berpadanan dengan kata pengirim, dalam bahsa inggris sender dan enconder. Istilah-istilah ini diberi makna sama ketika bertindak sebagai pelaku/pengirim informasi. Dalan komunikaotr antar manusia, komunikaotr tidak bisa lepas dari proses komunikasi. Disini peranyang dilakukan adalah sebagai pengirim simbol/lambang/bahasa/informasi apapun. Syarat komunikasi efektif

23 S. Djuarsa Sendjaja, Dkk. Op. Cit. 58-6

(35)

baagi sesorang komunikaotr adalah mempunyai kredibilitas, keterampilan berkomunikasi, personality, dan kemampuan komunikaotr memperhitungkan harapan komunikas.

Indikator yang paling penting dalam komunikator adalah kredibilitas yaitu menyangkut kepercayaan dan keahlian. Kepercayaan dan keahlian yang di maksud adalah dari aspek keilmuan dan pengetahuan sesuai dengan apa yan g akan di sampaikan. Seorang komunikaotr yang kredibel harus memiliki beberapa ciri yaitu memiliki energi tinggi dan toleransi terhadap teakanan, rasa percaya diri, kendali internal, kestabilan dan kematangan emosional, integritas pribadi, motivasi kekuasaan dan orientasi kepada keberhasilan. Terkait dengan keterampilan komunikasi Kris Cole memerinci dengan ciri-ciri:

a) Dapat berkomunikasi dengan jelas.

b) Memiliki rasa asertiv dan empati.

c) Memiliki integritas.

d) Memiliki kemampuan mendorong dan memotivasi.

e) Memiliki respek pada orang lain.

f) Mampu sebagai pemain tim dan bekerjasama secara efektif.

Kepribadian komunikaotor juga harus di perhitungkan seperti cara bertingkah laku, bersikap, berkomunikasi terhadap publik. Komunikaotor juga harus mampu memprediksi harapan khalayak tentang apa yang akan di samapaikan.

b) Pesan

Pesan merupakan keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikaotor. Pesan yang diberikan bisa berupa data-data, fakta-fakta, kata-kata bahkan bisa berupa simbol dan juga syarat. Penyampian pesan bisa dilakukan melalui lisan, face to face, secara langsung atau menggunakan media atau saluran.

Adapun pesan yang di sampaikan bisa berbentuk persuasif, informatif, dan koersif. Bentuk pesan persuasif adalah pesan yang berisi ajakan, bujukan dan juga rayuan. Pesan informatif adalah pesan yang berisi informasi, ataupun hal-hal yang baru. Sedangkan pesan koersif adalah pesan bersifat memaksa.

c) Media

(36)

Dalam melakukan komunikasi, media merupakan alat atau sarana yang menjadi penghubung antara komunikator dengan komunikan dalam menyampaikan pesan. Media komunikasi ini adalah terdiri menjadi dua yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yan dapat digunakan oleh sagala bentuk komunikasi. Sedangkan media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa. Disebut demikian karena yang sifatnya massa.

d) Komunikan

Komunikan merupakan orang yang menerima pesan yang di sampaikan oleh komunikator.

e) Efek /feed back

Efek atau feed back merupakan hasil dari komunikasi yang dilakukan.

Adapun bentuk-bentuk efek atau feedback yaitu:

1) External feedback.

Efek yang diterima langsung oleh komunikator dan komunikan. Efek ini biasanya berada diluar diri komunikator. Efek ini bisa dilihat melalui ekspresi dari komunikan.

2) Internal feedback.

Efek yang diterima komunikator yang beraasal dari pesan yang di sampaikan. Efek ini merupakan suatu bentuk intropeksi komunikator dengan melihat ekspresi komunikan.

3) Direct feedback.

Efek yang diberikan secara langsung oleh komunikan yang diberikan melalui gerakan tubuh. Hal ini dikarenakan komunikan merasa bosa atau tertarik dengan pesan yang di sampaikan.

4) Indirect feedback

Efek yang diberikan tidak secara langsung akan tetapi adanya jeda waktu atau membutuhkan waktu.

5) Infenrential feedback

Efek yang diberikan berdasar penarikan kesimpulan secara umum, akan tetapi tetap relevan dengan pesan yang disampaikan.

(37)

6) Neliteral feedback

Efek ini bisa diterima terjadi ketika komunikan tidak mengerti dengan apa yang disampaikan oleh komunikator. Dan begitu juga sebaliknya, efek yang diterima oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang di sampaikan.

7) Zero feedback

Hal ini berarti bahwa komunkasi yang kita lakukan tidak menghasilkan apapun.

8) Positive feedback

Efek yang terjadi apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan yang positif.

9) Negative feedback

Efek ini terjadi apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator mendapatkan tanggapan dari komunikan yang negatif.

2.2.3 Strategi Komunikasi

a. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan keseluruhan perencanaan, taktik, dan cara yang akan di gunukan oleh kelompok atau organisasi untuk melancarkan komunikasi dengan memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.24 Strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya berbeda-beda tergantung pada suatu situasi dan kondisi.25

Menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi:

1) Strategi berebeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan konkret dalam rangkaian aktifitas komunikasi yang berbasis pada satu teknik bagii pengimplementasikan tujuan komunikasi.

24 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,(Jakarta: Bumi Askara,2014), 66

25 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi,(Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2004), 29

(38)

Adapun taktik adalah suatu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Adalah tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi perubahan perilaku unutk mencapai tujuan komuniasi manajemen.

b. Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi

Secara garis besar strategi komunikai dalam sosialisasi terbagi tiga bentuk, yakni: personal, kelompok, dan massa dari segi sasarannya maka komunikasi dianjurkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.26

a. Komunikasi personal

Komunikasi personal adalah komunikasi di tunjukan kepada sasaran yang tunggal. Bentuknya bisa ajang tukar pikiran dan sebagainya.

Komunikasi personal efektifitasnya paling tinggi karena komunikasinya timbal balik dan terkosentrasi.

b. Komunikasi kelompok.

Komunikasi kelompok yaitu komunikasi yang ditunjukan kepada kelompok tertentu. Kelompok tertentu adalah suatu perkumpulan manusia yang mempunyai hubungan sosial yang nyata dan memperhatikan sturktur yang nyata pula. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok adalah ceramah, penyuluhan dan lain-lain.

c. Komunikasi massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada masa,atau komunikasi yang menggunakan media massa, media massa adalah kumpulan orang-orang yang berhubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai sturktur tertentu. Komunikasi massa sangat efesien karena dapat menjangkau daerah yang luas dan tidak terbatas, namun komunikasi massa kurang efektif dalam pembentukan sikap personal karena komunikasi massa tidak dapat langsung diterima oleh massa.

26 H.A.W Wijaya, Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat , (Jakarta: Bumi Askara, 2008), 36-37

(39)

c. Perumusan Strategi Komunikasi.

Agar pesan yang di sampaikan kepada sasaran menjadi efektif, arifin menawarkan strategi-strategi komunikasi sebagai berikut.27

a) Mengenal khalayak.

Mengenal khlayak adalah langkah pertama untuk menentukan strategi komunikasi yang efektif. Dalam proses komunikasi, baik komunikaotr maupun komunikan mempunyai kepentingan yang sama. Tanpa persamaan kepentingan, komunikan tak mungkin berlangsung. Untuk menciptakan persamaan kepentingan tersebut, maka komunikator harus mengerti dan memahami kerangka pengalaman dan referensi komunikan secara tepat dan seksama yang meliputi: kondisi kepribadian dan fisik komunikan pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma yang ada situasi dimana komunikan itu berada.

b) Menyusun pesan.

Yaitu menetukan tema dan materi, syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian.

Awal efektifitas dalam komunikasi ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan. Induvidu dalam saat bersamaan, kadang-kadang dirangsang oleh banyak pesan dari berbagai sumber, tetapi tidaklah semua rangsangan itu dapat mempengaruhi komunikan, justru karena tidak semuanya dapat di proses menjadi pengaruh bagi komunikan. Sesuatuyang bisa menyebabkan pengaruh haru lah lebih dulu melalui pintu perhatian, setelah melewati panca indra dan melalui pengamatan. Perhatian ialah pengalaman yang terpusat. Karena itu tidaj semua yang diamati dapat menimbulkan perhatian.

c) Menetapkan metode

Dalam hal ini meotode penyampaian, yang dapat dilihat dari dua aspek: menerut cara pelaksanaanya dan menurut bentuk isinya.

27 Anwar Arifin, Strategy Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, (Bandung Armico,1998), 50

(40)

Menerut cara pelaksanaanya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu, metode redudancy (repetition) dan canalizing. Sedangkan yang kedua menurut bentuk isinya dikenal metode-metode: informatif, persuasif, edukatif, kursif. Metode redudancy adalah cara mempengaruhi khlayak dengan jalan mengulang-ulang pesan pada khalayak.

Metode canalizing adalah mempengaruhi jhlayak untuk menerima pesan yang di sampaikan, kemudian secara perlahan merubah sikap dan pola pemikirannya kearah yang kita kehendaki. Metode informatif, lebih ditunjukan pada penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa: keterangan, penerangan, berita, dan sebagainya. Metode persuasif yaitu mempengaruhi khalyak dengan jalan membujuk, dalam hal ini khalayak di guguh baik pikiran maupun perasaannya. Metode edukatif, memberikan suatu ide kepada khalayak berdasarkan fakta-fakta, pendapat, dan pengalaman yang dapat di pertanggung jawabkan dari segi kebenaranya dengan sengaja, teratur, dan berencana dengan tujuan merubah tinggkah laku manusia kearah yang diinginkan. Metode kursif, mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa tanpa memberi kesempatan berfikir untuk menerima gagasan yang di lontarkan, dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, intimidasi, dan biasanya dibelakangnya berdiri kekautan tangguh.

d) pemilihan Media Komunikasi

Sebelum suatu pesan atau informasi-informasi program lembaga sampaikan kepada masyarakat perlu di pertimbangkan tentang penggunaan media atau saluran yang paling efektif. Didalam ilmu komunikasi dikenal komunikasi langsung (face to face) dan media massa, jika sasarannya hanya terdiri dari beberapa orang saja dan lokasinya dapat di jangkau menggunakan komunikasi langsung.

Termasuk jika sasarannya internal public bisa digunakan pertemuan- pertemuan. Jika sasarannya banyak orang dan tersebar dimana-mana,

(41)

maka salurannya yang sesuai adalh media massa. Kita dapat memilih salah satu atau gabunga dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan di capai, pesan yang disampaikan dan teknik yang di gunakan, karena masing-masing mediumm mempunyai kelemahan- kelemahanya tersendiri sebagai alat.

d. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangatlah diperlukan dalam proses komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Lebih-lebih dalam kegiatan komunikasi massa, tanpa strategi yang semakin mpdern yang kini banyak dipergunakan di negara-negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif mudahnya dioperasikan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Dengan demikian, strategi komunikasi baiksacara makro (planed multimedia strategy) maupun ssecara mikro (single communication medium startegy) yang mempunyai fungsi pada : menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif persuasif dan intruktif secara sitematik kepada sasarang untuk memperoleh hasil yang optimal. Menjembatani culturan akibat kemudahan diperoleh dan di operasionalkan media massa yang begitu ampun, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.28

Secara sentral, tujuan strategi komunikasi yang dituturkan R.Wayne Pacr, Brent D.Peterson dan M.Dallas Burnet dalam bukunya, Techniques for effective Communication , menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri dari tiga tujuan yaitu:29

a. To Secure Understanding b. To establish acceptance c. To Motivate Action

Tiga tujuaan ini sangat berkaitan erat, karean pertama to secura understanding, memastikan bahwa komunikasn mengerti pesan yang diterima.

Andai kata ini sudah dapat di mengerti dan menerima, maka penerima nya itu

28 Onong Uchjana Effendy, Op. Cit. .32.

29 Onong Uchjana Effendy,Ilmu Komunikasi Dan Praktek ,(Bandung:Pt Remaja Rosdakarya ,2007)H,32

(42)

harus di bina (to establish acceptance).pada akhirnya kegaitan ini di maotivasikan ( to motivate action).

e. Tujuan Strategi Komunikasi

Menurut R.Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnet dalam bukunya:”Technique Effective Communication”, bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi atas tiga tujuan,yaitu:

a. To Secure Understanding

Memastikan bahwa komunikas paham mengenai pesan yang diterima.

b. To Establish Acceptance

Setelah komunikas mengerti dan menerima pesan maka harus dilakukan pembinaan.

c. To Motivate Action

Setelah penerimaan itu dibina akhirnya kegiatan dimotivasikan.30 Menurut Alo Liliweri yang bukunya:”Komunikasi Serba Ada Serba Makna”

tujuan strategi komunikasi yaitu:

a. Memberitahu (announcing)

Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah announcing, yaitu pemeberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi ( One Of The First Goals Of Your Communication Strategy Is To Announce The Availability of Information On Quality). Oleh karena itu informasi yang akan dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting.

b. Memotivasi (Motivation).

Kita dapat mengussahakan agar informasi yang disebarkan harus dapat memberikan motivasi bagi masyarakat untuk mencaari dan mendapatkan kesempatan.

c. Mendidik (educating).

30 Onong Uchjana Effendy,Ilmu Komunikasi Dan Praktek ,(Bandung:Pt Remaja Rosdakarya ,2007)H,32

(43)

Tiap informasi yang diberikan harus disampaikan dalam kemasan educating atau yang bersifat mendidik. Ini yang disebut dengan strategy of educating.

d. Menyebarkan informasi (informing).

Menyebarkan informasi kepada masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran diusahakan agar informasi yang disebarkan ini merupakan informasi yang spesifik dan actual, sehingga dapat digunakan konsumen. Apalagi jika informasi ini tidak saja sekedar pemebritahuan, atau motivasi semata-mata tetapi mengandung unsur pendidikan.

e. Mendukung Pembuatan Keputusan (support decision making).

Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang dikumpulkan, dikategorisasi, dianalisis sedemikian rupa, sehingga dapat di jadikan informasi utama bagi pembuatan keputusan.

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Komunikasi.

a) Mengenali Sasaran Komunikasi

Faktor yang perlu diperhatikan dalam komunikan adalah faktor kerangka referensi. Kerangka referensi sesorang terbentuk dari hasil pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma sosial, dan sebagainya.

Faktor yang kedua yaitu keadan fisik dan psikis komunikan pada saat menerima pesan.

b) Pemilihan Media Komunikasi.

Media komunikasi banyak bentuknya seperti media tulis, ceta, visual, aural, dan audio visual. Untuk mencapai saaran komunikasi, seseorang komunikator dapat memilih media yang sesuai bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang dipergunakan.

c) Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi.

Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan (The Content Of the Message) dan lambang (symbol). Isi pesan komunikasi bisa satu tetapi lambang yang dipergunakan bisa bermacam-macam seperti bahasa, gambar, warna, kial (gesture) dan sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula strategi bisnis yang dapat digunakan untuk perusahaan dengan menggunakan Bisnis Model Kanvas.. Metode penelitian menggunakan analisa

Berdasarkan hasil ini tentunya diperoleh gambaran bahwa jenis kemasan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kerusakan buah cabai baik yang disebabkan oleh gangguan fisik

Sebagai sebuah perusahaan yang mengandalkan penjualan online, eBay juga telah berhasil meraih kesuksesan bisnis melalui metode tersebut.. Saat ini eBay menjalankan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa penegakan hukum pidana terhadap cyber crime hacker berdasarkan Undang-Undang Nomor 19

Sa bisperas pa naman ng araw ng kanyang pag-alis sa bahay niyang iyon isa lamang pinakamaliit sa mga brilyanteng iyon ay sapat nang pantubos kay Huli at makapagbigay ng kapanatagan

Kata sistem memiliki arti “kumpulan dari elemen-elemen yang menimbulkan hubungan satu dengan lainnya”. Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas sejumlah variabel yang

Pada bagian ini dibahas mengenai konsep tentang derivatif parsial, diferensiasi total, derivatif total, dan derivatif total parsial, dan derivatif fungsi implisit untuk