ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. C DENGAN TUBERKULOSIS PARU
Maesaroh dan Mochamad Deni Ulinuha Dosen Akper Buntet pesantren Cirebon Email: maesaroh@akperbuntetpesantren.ac.id
Abstract
Tuberculosis is a disease caused by mycrobacterium tuberculosis, which is an aerobic germ that can live in the air and other organs. Based on the incidence of Pulmonary Tuberculosis in Cirebon Regency in 2011 there were 322 people, with 101 women and 221 men. Based on data from puskesmas Karangsembung showed the incidence of Pulmonary TB as many as 134 cases, this became the background of the author took the title of this case study report. The purpose of writing this Case Study Report is so that the author is able to carry out family nursing care with a scientific mindset through assessment, nursing diagnosis, planning, implementation and evaluation. The method used is a descriptive method in the form of case study reports with data collection techniques, namely by: observation, physical examination, interviews, literature studies and documentation studies. The diagnosis of nursing that appears in this case is disorders of ineffective breathing patterns and a high risk of transmission. The implementation is counseling and demonstration about Pulmonary TB. From the evaluation results obtained both problems resolved. The conclusion drawn by the author is the achievement of optimal results, inseparable from the nursing process carried out comprehensively and supported by good cooperation, be it from clients, client families, and from health center nurses, as well as from other health teams.
Keywords: nursing care; tuberculosis; lung
Abstrak
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan mycrobacterium tuberkulosis, yakni
kuman aerob yang dapat hidup diparu dan organ lainnya. Berdasarkan angka
kejadian Tuberkulosis Paru di Kabupaten Cirebon pada tahun 2011 tercatat 322
jiwa, dengan perempuan 101 dan laki-laki 221 jiwa. Berdasarkan data dari
Puskesmas Karangsembung menunjukan angka kejadian TB Paru sebanyak 134
kasus, hal tersebut menjadi latar belakang penulis mengambil judul laporan studi
kasus ini. Tujuan dari penulisan Laporan Studi Kasus ini adalah agar penulis
mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan pola pikir ilmiah
melalui pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Metode yang digunakan yaitu metode dekskriptif yang berbentuk laporan
studi kasus dengan tehnik pengumpulan data yaitu dengan cara : observasi,
pemeriksaan fisik, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Adapun
diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus ini yaitu gangguan pola nafas tidak
efektif dan resiko tinggi terjadinya penularan. Implementasi yang dilakukan yaitu
penyuluhan dan demonstrasi mengenai TB Paru. Dari hasil evaluasi yang didapat
kedua masalah teratasi. Kesimpulan yang diambil penulis yaitu pencapaian hasil
yang optimal, tidak terlepas dari proses keperawatan yang dilakukan secara
komprehensif serta ditunjang oleh adanya kerjasama yang baik, baik itu dari klien, keluarga klien, maupun dari perawat puskesmas, serta dari tim kesehatan yang lain.
Kata kunci: asuhan keperawatan; tuberculosis; paru
Pendahuluan
Berdasarkan (http://infodari.com/apa-arti-kesehatan-menurut-para-ahli/#ixzz 2VDkWrNRO), Sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung mengganggunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan.
Tujuan pembangunan kesehatan menurut UU Kesehatan No.36 tahun 2009, untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut Soekidjo (2007:17), Kesehatan masyarakat sebagai seni atau praktik.
Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal maka pemecahannya harus secara multidisiplin. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) adalah upaya kesehatan masyarakat. Yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dimana sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual, dan penyakit) dan eksternal. Lingkungan, fisik, dan ekonomi dalam mempertahankan kesehatannya di perlukan perawatan kesehatan masyarakat.
Menurut Zaidin Ali (2010:16-17), Dalam perawatan kesehatan masyarakat, yang menerima asuhan keperawatan dibagi dalam 3 tingkat, pertama, tingkat individu yang bersangkutan, perawat memberi asuhan keperawatan pada individu dengan kasus tertentu, kedua, tingkat keluarga sebagai sasaran asuhan keperawatan, ketiga, tingkat masyarakat, asuhan keperawatan masih tetap ditujukan pada individu atau keluarga, tetapi klien tersebut dilihat dalam satu kesatuan masyarakat, salah satu masalah kesehatan yang perlu di lakukan asuhan keperawatan adalah keluarga-keluarga yang menderita Tuberkulosis paru.
Menurut (http://infodari.com/apa-arti-kesehatan-menurut-para-
ahli/#ixzz42bMaB0b7) Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi saluran nafas bawah,
penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme mycrobacterium Tuberkulosis, yang
biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet) dari suatu individu ke
individu yang lain dan membentuk kolonisasi di bronkiolus atau alveolus. Menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) di beberapa negara berkembang seperti Indonesia
penderita penyakit Tuberkulosis masih terbilang tinggi, bahkan saat ini jumlah penderita
Tuberkulosis di Indonesia menempati peringkat empat terbanyak di seluruh dunia,
khususnya di Kota Cirebon sendiri angka kejadian penyakit Tuberkulosis cukup tinggi,
pada tahun 2009 mencapai 4.038 penderita, pada tahun 2010 penederita Tuberkulosis
primer mencapai 5071 orang sedangkan yang menderita Tuberkulosis sekunder mencapai 261 orang selama tahun 2013. Untuk itu puskesmas sebagai fasilitas pelayanan perlu melakukan pencegahan yaitu kegiatan untuk menghentikan atau mengurangi angka kejadian penderita Tuberkulosis.
Berdasarkan jumlah klien TB paru yang berobat di Puskesmas Karang Sembung tahun 2015-2016 selama enam bulan terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah klien TB Paru yang berobat dipuskesmas Karang Sembung Bulan September s/d Februari Tahun 2015-2016
No Bulan
Jenis kelamin
Total Laki-laki Perempuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
September Oktober November Desember
Januari Februari
6 7 17 15 7 14
17 10 3 19 10 9
23 17 20 34 17 23
Jumlah 66 68 134
Sumber: laporan petugas TB paru Puskesmas Karang Sembung Kecamatan Karang Sembung Kabupaten Cirebon tahun 2015-2016
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa Tuberkulosis di wilayah kerja UPTD Puskesmas Karang Sembung Kabupaten Cirebon pada tahun 2015 s/d tahun 2016, bulan September sampai Februari 2016 mencapai 134 orang, kejadian terbanyak terjadi pada bulan Desember 2016 dengan jumlah 34 orang. Meskipun demikian, pemberi asuhan keperawatan pada Tuberkulosis paru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Karang Sembung Kabupaten Cirebon harus senantiasa di tingkatkan guna mencegah terjadinya peningkatan angka kejadian Tuberkulosis paru.
Penerapan asuhan keperawatan keluarga dapat membantu mengurangi penyakit Tuberkulosis paru dan khususnya bagi keluarga Tn. C agar mampu melakukan perawatan secara mandiri terhadap keluarga dan dapat mencegah terjadinya komplikasi, hal ini yang melatar belakangi penulis untuk melakukan asuhan keperawatan pada salah satu keluarga yang menderita Tuberkulosis paru melalui pendekatan promotif dan preventif.
Tujuan dari penelitian ini yaitu diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga dengan Tuberculosis secara langsung dan komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan
Metode Penelitian
Penyusunan laporan studi kasus ini, penulis menggunakan metode deskriptif
berbentuk studi kasus.
Adapun teknik pengambilan data yang di gunakan untuk pengumpulan data menurut Zaidin Ali (2010:43), adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara dilakukaan untuk mengetahui data subjektif dalam aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, adat istiadat, agama, lingkungan dan sebagainya.
2. Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi dilakukan untuk mengetahui hal yang secara langsung bersifat fisik (ventilasi, kebersihan, penerangan dan lain-lain) atau benda lain (data objektif)
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan fisik, misalnya kehamilan, mata, telinga, tenggorokan, dan lain-lain.
4. Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan jalan menelusuri dokumen yang ada, misalnya catatan kesehatan, kartu keluarga, kartu menuju sehat, literatur, catatan pasien, dan lain-lain (data subjektif). Data yang perlu dikumpulkan dapat dilihat pada lampiran.
5. Kepustakaan
Untuk memperoleh data yang lebih akurat, penulis menggunakan literatur yang berhubungan dengan masalah Tuberkulosis yang di derita klien diorganisasikan secara kronologis atau sistematis.
Hasil dan Pembahasan 1. Pengkajian
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
DS :
a. Klien mengatakan mengalami batuk-batuk
b. Klien mengatakan hanya sebagian mengetahui tentang penyakit TB paru
c. Klien mengatakan sesak dan terdapat dahak yang sulit dikeluarkan
d. Klien tidak mengerti tentang resti penularan pada anggota keluarga
e. Pada saat batuk klien tidak menutup mulutnya
f. Klien melakukan pengobatan selama 3 bulan
DO:
a. BTA +1 b. Dahak (+)
T : 37 ˚C
Ketidakmampua n keluarga merawat anggota keluarga yang terkena penyakit TB
Bersihan jalan nafas tidak efektif
TBC
P : 90 x/menit R : 24x/menit S : 130/80mmHg c. Terdapat ronchi 2. DS :
a. Menurut keluarga Tn. C selalu menggunakan peralatan makan secara bersama-sama
b. Klien mengatakan sesak dan terdapat dahak yang sulit dikeluarkan
c. Keluarga Tn. C mangatakan tidak mengerti tentang cara penularan TB Paru
d. Klien hanya sebagian mengetahui penyakit TB Paru
Ketidakmam- puan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang resti penularan TB paru
Resiko terjadi penularan penyakit TBC
TBC
DO :
a. Terlihat Ny. R minum di gelas Tn. C b. Tn. C tidak menutup mulut pada
saat batuk
2. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena penyakit TB paru.
b. Resiko terjadi penularan penyakit TB Paru sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang resti penularan TB paru
3. Perencanaan
Nama : Tn.C
Umur : 42 Tahun
Alamat : Desa Karangtengah Rt.03 Rw.06 Kec. Karangsembung kab.
Cirebon
No. Masalah Kesehatan
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Evaluasi
Intervensi
Panjang Pendek Kriteria Standar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. TB paru Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan ketidakmam puan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena TB paru
Selama 4x kunjungan ke rumah, bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi
1. Selama 1 x 30 menit kunjungan keluarga mampu mengenal masalah dengan TB paru pada anggota keluarga dengan cara:
a. Menyebutkan pengertian TB paru
b. Menyebutkan penyebab TB Paru
Respon verbal
Penyakit TB paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh mycobacteri um
tuberculosis, yaitu suatu bakteri tahan asam.
Menyebutka n 3 dari 5 Penyebab memperpara h TB Paru.
Penyebab utama TB
a. Diskusikan bersama keluarga tentang
pengertian TB Paru dengan menggunakan media lembar balik
b. Tanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian TB Paru a. Diskusikan
bersama keluarga tentang penyebab TB Paru
b. Tanyakan kembali pada
paru adalah bakteri microbacteri um
tuberculosis, diperkuat oleh:
a. Rumah kurang cahaya matahari masuk b. Ventilas
i rumah yang kurang Keadaan rumah lembab c. Ada
anggota keluarga yang menderi ta TB paru d. Tidak
memaka n makana n yang bergizi
keluarga tentang penyebab TB Paru
Berikan pujian untuk usahanya
e.
c. Menyebutkan tanda dan gejala TB Paru
Respon verbal
Menyebutka n 5 dari 9 Tanda dan gejala penyakit TB Paru adalah : a. Demam b. Malaise c. Keringat malam d. Batuk e. Batuk
darah f. Sesak napas g. Nyeri dada
Diskusikan bersama keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru dengan menggunakan media lembar balik
a. Tanyakan kembali pada keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru b. Berikan pujian
ketika jawaban
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
d. Menyebutkan cara pencegahan TB Paru
Respon verbal
Menyebutka n 5 dari 8 Cara
yang diutarakan tepat/benar
mencegah penyakit TB Paru, yaitu : a. Mengob ati TB paru sampai sembuh b. Tutup
mulut jika batuk c. Jangan
membua ng dahak sembara ngan d. Cukupi
kebutuh an gizi e. Jangan biarkan rumah lembab f. Biasaka n hidup sehat dan olahraga teratur g. Sirkulas
i udara ruangan baik
a. Diskusikan bersama keluarga tentang cara pencegahan TB Paru dengan menggunakan media lembar balik
b. Tanyakan kembali pada keluarga tentang cara pencegahan TB paru c. Berikan pujian
ketika jawaban yang diutarakan tepat/benar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
pencaha yaan yang cukup h. Pisahka
n alat makan penderit a e. Menyebutk
an cara pengobata n TB Paru
Respon verbal
Cara pengobatan TB Paru yaitu : a. Pastikan
memilik i pengaw asan minum obat b. Pengoba
a. Diskusikan bersama keluarga tentang cara pengobatan TB Paru
b. Tanyakan kembali pada keluarga tentang pengobatan TB paru
c. Berikan pujian ketika jawaban
tan selama 3 bulan tanpa henti c. Berobat
secara teratur dan tuntas d. Hilang
gejala batuk bukan berarti anda sembuh
yang diutarakan tepat/benar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
e. Dinyata kan sembuh jika pemerik saan dahak menunju kkan negative 2. Setelah 1 x 60
menit kunjungan, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit TB paru. dengan cara :
a. Inhalasi uap
psikom otor
a.
Keluarga dapat mendem onstrasik an cara melakuk an inhalasi uap sederhan a
a. Pastikan keluarga melakukan tindakan yang diajarkan b. Mendemonstrasi
kan kepada keluarga cara inhalasi uap sederhana c. Beri kesempatan
pada keluarga untuk mencoba
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
inhalasi uap sederhana
d. Beri pujian atas usaha untuk melakukan e. Pastikan
keluarga melakukan tindakan yang diajarkan 2. TB paru Resiko
tinggi penularan penyakit TB Paru sehubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang resiko tinggi penularan TB Paru
Setelah 4×
kunjungan keluarga dapat mengerti terhadap pencegahan penularan TB paru
1. Selama 1 × 20menit kunjungan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan tentang resiko tinggi penularan TB paru : a. Cara
penularan TB paru
Respon verbal
Cara penularan TB paru adalah kuman yang masuk melalui udara
a. Diskusi bersama keluarga tentang cara penularan TB paru b. Tanyakan
kembali kepada keluarga tentang cara penularan TB paru
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
beri pujian ketika jawaban yang diutarakan benar b. Cara
pencegahan penularan penyakit TB paru
Respon verbal
Menyeb utkan cara pencega han penyakit TB paru adalah :
a. Diskusikan bersama keluarga tentang cara pencegahan TB paru
b. Tanyakan kembali a. Menutu
p mulut ketika batuk atau bersin b. Membu
ang ludah pada tempat tertutup yang sudah diberi desinfek tan c. Memeri
ksa anggota keluarga
kepada keluarga tentang
pencegahan TB paru
c. beri pujian ketika jawaban yang diutarakan benar
lain d. Makan
makana n yang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
c. cara perawatan pada keluarga yang sehat agar tidak tertular TB paru
Respon verbal
bergizi Keluarga dapat menyebutka n cara perawatan pada klien TB paru agar tidak terjadi penularan, yaitu : a. Memisahk
an alat makan klien dengan anggota keluarga yang lain b. Membuat
larutan desinfekta n
c. Makan makanan bergizi d. Bayi
diberi imunisasi BCG e. Lantai
dibersihka n setiap hari mengguna kan
a. Jelaskan pada keluarga akibat penularan TB paru
b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat tidak terjadinya penularan
c. Beri pujian atas jawaban yang tepat.
Desinfekta n
f. Rumah cukup ventilasi dan pencahaya an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2. Setelah 1×20 menit kunjungan, keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah penularan TB paru
2.1. Melakukan modifikasi lingkungan yang tepat
Respon verbal
Respon afektif Respon psikom otor
Menyebutka n cara memodifikas i lingkungan untuk mencegah penularan TB paru yaitu:
a. Memperha tikan rumah terutama lantai dan ventilasi, pencahaya an yang cukup.
Pada kunjungan tidak terencana, keluarga melakukan tindakan modifikasi lingkungan
a. Jelaskan lingkungan yang dapat mencegah penularan TB paru
b. Motifasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan c. Berikan
reinforcement positif atas jawaban yang tepat
a. Diskusikan dengan keluarga hal positif yang sudah dilakukan keluarga b. Beri pujian atas
upaya yang telah dilakukan keluarga
4. Implementasi
Nama kepala keluarga : Tn. C
Umur : 42 Tahun
Alamat : Desa Karangtengah Rt.03/ Rw.06 Kec.
Karangsembung Kab. Cirebon
No. Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi
Paraf
(1) (2) (3) (4)
(5)
1. Jumat 11/03/2016
Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena TB paru
Tgl 10/03/2016 Pkl. 10.00-12.00 WIB a. Mengucapkan salam b. Menvalidasi keadaan
Keluarga
c. Mengingatkan kontrak waktu d. Menjelaskan tujuan
TUK 1
T1: Mendiskusikan bersama keluarga
M.Deni Ulinuha
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, dan pengobatan TB paru.
(1) (2) (3) (4)
(5)
R1: Keluarga belum mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, dan pengobatan TB paru
T2 : Penyaji memberikan pertanyaan kepada keluarga tentang apa yang sudah dijelaskan.
R2 : Keluarga sedikit mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
T3 : Memotivasi keluarga untuk mencoba belajar untuk memahami pengertian seputar TB paru R3 : Memberikan pujian atas usaha
yang dilakukan keluarga.
T4 : Penyaji memberikan waktu kepada keluarga bila ada yang perlu ditanyakan.
R4 : Keluarga mengatakan akan bertanya bila ada yang tidak mengerti
TUK 3
T1: Mendemonstrasikan kepada keluarga cara inhalasi uap R1 : Klien dan keluarga mencoba
mempraktekkan cara inhalasi uap T2 : Memperkenalkan
Kepada keluarga macam/jenis makanan diit TB paru R2 : Keluarga memperhatikan
penjelasan tentang macam/jenis makanan diit TB paru
T3 : Memotivasi keluarga untuk menyebutkan cara perawatan kurang nutrisi
R3 : Keluarga menyebutkan cara perawatan kurang nutrisi pada TB paru, yaitu: berikan makanan yang bervariasi seimbang antara kandungan protein lemak dan vitamin
(1) (2) (3) (4)
(5)
T4 : Memberikan pujian atas jawaban dari pertanyaan yang berikan R4 : Keluarga merasa senang 2. Jumat,
11/03/2016
Resiko tinggi penularan penyakit TB Paru sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang resiko tinggi penularan TB Paru
Tgl. 10/03/2016 pkl. 10.00 – 12.00 WIB TUK 1
T1 : Mendiskusikan bersama keluarga tentang cara penularan TB paru, cara pencegahan penularan TB paru
R1 : Keluarga belum mengerti
M.Deni Ulinuha
tentang cara penularan TB paru dan cara pencegahan penularan TB paru T2 : Mendiskusikan bersama
keluarga tentang cara pencegahan
Penularan TB paru R2 : Klien dan keluarga
memperhatikan dengan baik T3 : Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan cara perawatan agar tidak terjadi penularan TB paru
R3 : Keluarga menyebutkan kembali cara perawatan agar tidak terjadi penularan TB paru
(1) (2) (3) (4)
(5)
TUK 4
T1 : Mengajarkan memodifikasi lingkungan yang baik untuk mencegah penularan TB paru R1 : Keluarga terlihat senang
untuk mempelajarinya
5. Evaluasi
Nama kepala keluarga : Tn C
Umur : 42 Tahun
Alamat : Desa Karangtengah Rt.03 Rw.06 Kec. Karangsembung Kab. Cirebon
No Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Paraf
(1) (2) (3) (4)
(5)
1. Jumat 11/03/2016
Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena TB paru
Tgl. 10/03/2016 Pkl. 10.00-1200 WIB TUK 1
S:
a. Keluarga menjawab salam b. Keluarga mengatakan Tn. C
mengalami sakit TB paru c. Keluarga mengatakan setuju
dengan pertemuan selama 60 menit tentang TB paru.
d. Keluarga belum mengetahui tentang pengertian,
M.Deni Ulinuha
(1) (2) (3) (4)
(5)
penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, dan pengobatan TB paru.
O:
a. Keluarga kooperatif, tetapi keluarga pasif pada saat tanya jawab.
b. Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan.
A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan
TUK 2 S:
a. Keluarga mengatakan belum pernah melakukan
inhalasi uap sederhana
b. Keluarga mengatakan selama Tn.
C menderita TB paru belum bisa merawat dengan benar
c. Keluarga mengatakan sedikit paham tentang kurang nutrisi d. Keluarga mampu menyebutkan
diit pada TB paru O :
a. Keluarga melakukan tindakan inhalasi uap sederhana
b. Keluarga sangat sering bertanya seputar cara perawatan TB paru.
(1) (2) (3) (4)
(5)
A : Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan 2. Jumat
11/03/2016
Resiko tinggi penularan penyakit TB Paru sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang resiko tinggi
penularan TB Paru
Tgl. 10/03/2016 Pkl. 10.00-12.00 WIB TUK 1
S:
a. Keluarga mengatakan sedikit paham tentang resti penularan TB paru b. Keluarga mengatakan paham
tentang cara perawatan dengan resti penularan TB paru
c. Keluarga mengatakan paham tentang pencegahan penularan TB paru
M.Deni Ulinuha
(1) (2) (3) (4)
(5)
O:
a. Keluarga mampu mengungkapkan resti penularan TB paru
b. Keluarga terlihat minum di gelas yang berbeda dengan Tn. C c. Klien terlihat menutup
mulut ketika menguap A: Masalah teratasi P: Intervensi dipertahankan TUK 2
S:
a. Keluarga mengatakan sudah tahu cara menciptakan
(1) (2) (3) (4)
(5)
a. lingkungan yang nyaman dan sehat
O:
a. Keadaan rumah keluarga Tn. C tampak rapih dan bersih A: Masalah teratasi
P: Intervensi dipertahankan
6. Catatan Perkembangan Nama kepala keluarga : Tn C
Umur : 42 Tahun
Alamat : Desa Karangtengah Rt.03 Rw.06 Kec.
Karangsembung Kab. Cirebon
No Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Sabtu, 12/03/16
Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang terkena TB paru
Pkl. 13.00 – 15.00 WIB TUK 1
S :
a. Keluarga mengatakan sudah bisa untuk menyebutkan pengertian dan penyebab TB Paru
b. Keluarga mengatakan sudah bisa menyebutkan tanda gejala dan cara pengobatan TB Paru
O: Keluarga terlihat tidak ragu untuk mengatakan
M.Deni Ulinuha
(1) (2) (3) (4) (5)
pengertian dan penyebab A: Masalah teratasi
P: Intervensi dipertahankan I:
a. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga penyakit TB paru.
b. Memberikan pujian pada keluarga karena telah mencoba menjawab pertanyaan yang di ajukan penyaji E: Masalah teratasi
R: Intervensi dipertahankan
(1) (2) (3) (4) (5)
TUK 2 S :
a. Keluarga mengatakan melakukan inhalasi uap setiap pagi
b. Keluarga mengatakan tidak sulit memahami penjelasan nutrisi pada TB paru
c. Keluarga mengatakan sudah mengerti dan mempraktekkan makanan 4 sehat 5 sempurna O :
a. Keluarga memberikan makanan yang baik (sayuran, telor, ikan) dan meminum susu
(1) (2) (3) (4) (5)
yang benar dengan cara memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna
a. Memberi pujian karena telah melaksanakan program diit nutrisi yang baik untuk Tn. C
E : Masalah teratasi
R : Intervensi dipertahankan
7. Catatan Perkembangan
Nama Kelapa Keluarga : Tn. C
Umur : 42 tahun
Alamat : Desa karangtengah Kecamatan karangsembung
No Hari/
Tanggal
Diagnosa
Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf/
Nama
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Sabtu, 12 maret 2016
Resiko tinggi terjadinya penularan Tuberkulosis Paru berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
Pukul 13.00 - 15.00 WIB TUK 1
S :
1. Tn. C mengatakan sudah menutup mulut pada saat batuk dan bersin 2. Tn. C mengatakan tidak meludah sembarangan
3. Keluarga Tn. C mengatakan sudah menggunakan alat makan masing- masing.
O :
1. Tn. C terlihat sudah menutup mulutnya pada saat batuk atau
M.Deni Ulinuha
(1) (2) (3) (4) (5)
1. bersin.
Tn. C tidak meludah sembarangan.
2. Keluarga Tn. C terlihat sudah
menggunakan alat makan masing- masing.
A : Masalah teratasi P : intervensi dipertahankan I :
T1: Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara penularan TB Paru.
R1: Keluarga memperhatikan dengan baik.
T2: Melakukan evaluasi kepada keluarga.
R2: Keluarga sedikit mengerti cara penularan TB Paru.
T3: Memberikan pujian kepada keluarga jika mengerti.
R3: Keluarga merasa Senang E: Masalah teratasi sebagian.
R: Intervensi dilanjutkan Pukul 09.30 WIB TUK 2
S :
1. Keluarga Tn. C mengatakan sudah merapikan dan membersihkan rumah 2. Keluarga Tn. C mengatakan sudah
membuka jendela pada pagi hari sampai sore hari
3. Keluarga Tn. C mengatakan sudah menjemur bekas
tempat tidur klien O :
1. Keluarga Tn. C
(1) (2) (3) (4) (5)
terlihat sudah merapikan dan membersihkan rumah
2. Keluarga Tn. C terlihat sudah membuka
jendela di pagi hari dan sore hari
3. Keluarga Tn. C terlihat sudah menjemur bekas tempat tidur.
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan.
I :
T1: Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan penularan penyakit TB Paru.
R1: Keluarga memperhatikan dengan baik T2: Mengevaluasi keluarga mengenai cara
pencegahan penularan pada TB Paru.
(1) (2) (3) (4) (5)
R2 : Keluarga mampu menyebutkan cara mencegah penularan
T3 : Memberikan pujian pada keluarga, jika keluarga sudah mengetahui tentang cara mencegah TB Paru.
R3: Keluarga merasa Senang Pukul 17.00 WIB
T1: Mendiskusikan dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan yang baik.
R1: Keluarga mengerti tentang cara memodifikasi lingkungan
(1) (2) (3) (4) (5)
T2: Mengkaji keadaan rumah keluarga agar dapat di evaluasi.
R2: Keadaan rumah klien bersih, jendela dalam keadaan terbuka, cahaya matahari bisa masuk
T3: Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya.
R3: Keluarga mencoba bertanya tentang cara memodifikasi lingkungan.
T4: Memastikan keluarga mau melakukan, yang sudah diberi tahu.
R4: Keluarga terlihat mau melakukan, yang sudah diberi tahu oleh perawat.
T5: Memberikan pujian jika keluarga mau melakukannya.
R5: Keluarga merasa senang.
E : Masalah teratasi sebagian R : Intervensi dipertahankan