• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian terdapat pengertian penjelasan tentang alasan menggunakan metode penelitian yang dipilih, sedangkan metode penelitian hanya menyangkut teknik dan alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan serta pengolahan data (Rianse, 2012, 2). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disusun secara sistematis dan logis untuk menghasilkan karya bersifat ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris (socio- legal), dilakukan dengan cara melihat fakta di lapangan. Tujuan penelitian secara empiris untuk mengetahui sejauh mana hukum bekerja di dalam masyarakat (Nasution, 2008, 123). Fenomena peruntukan tanah wakaf baik yang disampaikan secara lisan oleh wakif atau yang tertulis dalam AIW di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur patuh terhadap hukum Islam dan hukum positif.

Penelitian empiris disebut juga dengan penelitian hukum sosiologis yang mengkaji ketentuan hukum yang berlaku dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat (Waluyo, 2002, 15). Maksudnya adalah melihat dan mengkaji keadaan sebenarnya secara nyata permasalahan ketentuan hukum yang dilaksanakan di tempat tertentu untuk menemukan fakta-fakta yang kemudian diidentifikasi dan dilakukan penyelesaian masalah. Implementasi peruntukan tanah wakaf yang diatur dalam hukum Islam dan hukum positif di Indonesia dilaksanakan di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur.

B. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis, maksudnya adalah penelitian yang mendeskripsikan fakta-fakta hukum di lapangan kemudian menganisis antara fakta hukum yang dilakukan masyarakat, landasan teori, dan ketentuan hukum yang berlaku. Penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitik dari keterangan responden secara

(2)

50

tertulis atau lisan dan sikap atau perilaku nyata dengan utuh merupakan penelitian kualitatif (Soekanto, 2008, 43).

Sifat deskriptif pada penelitian ini menggambarkan fakta hukum mengenai pelaksanaan peruntukan tanah wakaf di Kabupaten Nganjuk.

Sedangkan sifat analitis pada penelitian ini menganalisis isu hukum dalam peruntukan tanah wakaf baik yang disampaikan dalam bentuk lisan dalam majelis ikrar wakaf atau tertulis dalam AIW berdasarkan teori efektivitas hukum dan mempertimbangkan maslahah dengan hukum positif di Indonesia untuk menjawab rumusan masalah serta mendapat solusi atas isu hukum yang terjadi.

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yaitu mengamati dan mencatat secara sistematis kejadian yang diteliti. Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan berdasarkan pada kondisi alamiah yang terjadi, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data cenderung menggunakan observasi, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi (Sugiyono, 2014, 225). Pendekatan penelitian ini menganalisis dengan cara memadukan bahan-bahan hukum berdasarkan data primer dan data sekunder yang diperoleh di lapangan.

Pendekatan penelitian yang didasarkan atas fenomena yang terjadi secara alamiah menggunakan manusia sebagai instrumen utama (Ikbar, 2012, 146). Manusia sebagai pelaku yang membuat sekaligus melaksankan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Penelitian ini juga didukung dengan dua pendekatan lain yaitu pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual (Marzuki, 2006, 93). Pendekatan perundang-undangan digunakan untuk menelaah regulasi hukum baik hukum positif maupun hukum Islam yang berhubungan dengan penelitian seperti UU Wakaf, KHI, fatwa MUI, al- qu’an dan hadits. Pendekatan konseptual (conceptual approach) diperlukan dalam menganalisis rumusan penulisan peruntukan tanah wakaf yang ideal.

(3)

51 D. Lokasi Penelitian

Berdasarkan pra-observasi oleh penulis menemukan kejadian unik pada pelaksanaan wakaf di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Dari 20 Kecamatan yang ada kemudian dikerucutkan pada Kecamatan yang paling banyak dan sedikit melakukan wakaf yaitu Kecamatan Tanjunganom dan Kecamatan Sukomoro. Sehingga penelitian mengenai efektivitas peruntukan tanah wakaf ini dilakukan di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur untuk mengkaji sejauh mana hukum bekerja (baik hukum pisitif dan hukum Islam) secara langsung yang diwujudkan dalam perbuatan hukum wakif dengan pelaksanaannya. Mengkaji efektivitas hukum dalam peruntukan tanah wakaf dari pengetahuan masyarakat, kesadaran masyarakat, dan penerapan hukum dalam masyarakat.

E. Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber utama secara langsung dari masyarakaat, hasil wawancara atau pengisian kuisioner. Wawancara dilakukan utnuk mendapatkan informasi secara langsung dan akurat dari narasumber yang kompeten (Ashshofa, 2013, 95). Pada penelitian ini dilakukan wawancara dengan bapak Farid Wajdi sebagai narasumber dari pengurus bagian wakaf Kantor Departemen Agama di Kabupaten Nganjuk dan pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan peruntukan tanah wakaf seperti Kepala Kantor Urusan Agama sebagai PPAIW, nazhir, dan para saksi. Berikut secara rinci sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 3.1 Sumber Data Primer

No. Data Primer Informan

1. Implementasi wakaf, fenomena wakaf, dan peruntukan tanah wakaf yang tertulis dalam AIW di Kabupaten Nganjuk

Farid Wajdi (pengurus bagian wakaf Kantor Departemen Agama di Kabupaten Nganjuk) 2. Peruntukan tanah wakaf secara lisan dalam

majelis ikrar wakaf

Imam Ghazali, KH.

Fadillah Masy, Sudarti, Imam Syaiin, Yatemi,

(4)

52

Laily Noor Farida, Supriyadi, Moh. Anwar (Wakif),

Drs. Sur’an Abduh dan Zahid, S.H., S.Pd.I.

(PPAIW), dan

Zaenal Arifin, M.

Ghozali, dan Mukaffi Riza, S.E. (nazhir) 3. Manfaat wakaf yang dirasakan masyarakat Saksi (masyarakat

setempat): Arif Darmawan, Adib Imami Achmad, Triyono, S.T, Slamet, Suharno, Sugianto, Katiran, dan Sahir

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dapat diperoleh dengan melakukan kajian pustaka seperti buku-buku ilmiah, hasil penelitian, dan sebagainya (Marzuki, 1983, 56). Sumber data sekunder penelitian ini dari dokumen-dokumen resmi di lapangan seperti pernyataan peruntukan tanah wakaf yang tertera dalam AIW, bahan hukum sebagai data sekunder terdiri dari bahan hukum primer: UU Wakaf dan KHI. Diperoleh juga dari bahan hukum sekunder:

literatur buku-buku yang berkaitan dengan penelitian terutama pada wakaf.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dilakukan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan (Sugiyono, 2014, 225). Mengumpulkan data dari hasil observasi di lapangan, melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, dokumentasi dalam bentuk dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian, serta menggabungkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk dilakukan analisis. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

(5)

53 1. Observasi

Pada hakikatnya observasi merupakan kegiatan yang menggunakan pancaindera seperti penglihatan, pendengaran, atau penciuman untuk mendapat informasi terhadap sesuatu objek untuk menjawab masalah penelitian (Arikunto, 2006, 156). Observasi dalam penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung atau meninjau dengan cermat yang terjadi di lokasi penelitian. Sehingga terjadi interaksi antara peneliti dengan objek yang diteliti dalam penelitian kualitatif untuk menghasilkan data bentuk deskriptif baik dari data tertulis atau pendapat secara lisan dari objek dan sikap atau perilaku yang diamati (Moleong, 2005, 4).

Berdasarkan wakaf yang terdi di Kabupaten Nganjuk menekankan kepada penulis untuk menggunakan teknik observasi dalam pengumpulan data.

Kegiatan observasi yang dilakukan diharapkan dapat diperoleh keterangan- keterangan empiris yang detail dan aktual dari unit analisis penelitian, apakah itu menyangkut kehidupan individu maupun unit-unit sosial tertentu dalam masyarakat (Bungin, 2007, 26). Teknik observasi dalam melakukan pengumpulan data penting untuk dilakukan terhadap penelitian pada kejadian di masyarakat seperti peruntukan tanah wakaf di Kabupaten Nganjuk. Perlu diperoleh pengamatan terhadap pihak yang terlibat langsung seperti wakif, PPAIW, nashir, dan saksi/masyarakat setempat.

2. Wawancara

Melalui wawancara secara langsung, dilakukan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan jawaban yang relevan dengan persoalan penelitian kepada narasumber (Amiruddin, 2006, 82). Gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat perlu dilakukan wawancara untuk mendapatkan fakta-fakta di lapangan. Melalui keterangan dari para informan sebagai narasumber sekaligus pelaku langsung atas kejadian wakaf di Kabupaten Nganjuk. Wawancara dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan sumber data secara lisan. Keterangan informan sebagai sumber data primer yang harus ada dalam penelitian untuk itu wawancara menjadi teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan. Wawancara diadakan untuk

(6)

54

mengungkapkan latar belakang, motif-motif yang ada di sekitar masalah yang diobservasi.

Wawancara dapat dilakukan dengan tiga macam yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yakni wawancara terfokus, pewawancara sudah menyiapkan apa saja pertanyaan yang akan diajukan untuk menggali informasi dari narasumber.

Wawancara semiterstruktur dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur tujuannya untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dengan cara meminta pendapat dan ide- ide informan (Sugiyono, 2014, 233). Wawancara tidak terstruktur, yaitu peneliti langsung mengajukan pertanyaan pada narasumber tanpa persiapan teks panduan wawancara untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal (Suprayogo dan Tobroni, 2001, 175- 176).

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang berupa dokumen atau arsip dan gambar yang berkaitan dengan penelitian. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumenter dibagi menjadi dua, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya seperti buku harian, surat pribadi, dan autobiografi.

Dokumen resmi terbagi atas, dokumen intern dapat berupa memo, pengumuman, instruksi, dan sebagainya. Sedangkan dokumen ekstern berupa bahan-bahan informasi yang dikeluarkan suatu lembaga, seperti majalah, buletin, berita-berita yang disiarkan ke media masa (Bungin, 2001, 153-154).

Melalui teknik pengumpulan data dokumentasi di Kantor Departemen Agama Kabupaten Nganjuk, Kantor Urusan Agama tempat masyarakat berwakaf, dan di lokasi masyarakat setempat yang melakukan wakaf dapat diperoleh data-data baru yang mendukung sumber data sebelumnya.

(7)

55

Dokumentasi tidak sebatas yang ada di Kabupaten Nganjuk melainkan dapat diperoleh dari sumber lain. Dokumentasi peruntukan tanah wakaf tidak hanya diperoleh di Kabupaten Nganjuk melainkan dari dokumen ekstern seperti buletin, majalah, berita, atau artikel yang dikeluarkan di media masa oleh pihak-pihak terkait wakaf.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan teknik studi dokumen dengan card system maksudnya yaitu dengan cara mencari bahan-bahan hukum di dalam buku-buku terkait permasalahan untuk dibaca serta dicatat kembali dalam kartu kutipan untuk mencatat dan mengutip sumber bahan hukum dengan mencari ikhtisar yang dianggap penting sebagai ulasan guna menjawab permasalahan (Ibrahim, 2005, 296).

Menelaah peraturan perundang-undangan, buku-buku hukum, makalah- makalah hukum, jurnal-jurnal hukum, kaidah-kaidah hukum dalam Islam, hukum-hukum yang berkaitan dengan permaslahan untuk mendapatkan landasan teori dengan mengkaji bahan hukum yang diperoleh dari sumber data primer dan sekunder yang berkaitan erat dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu tentang efektivitas peruntukan tanah wakaf.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan dalam penelitian untuk melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan sumber data primer dan sekunder yang dibantu dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya (Fajar MD dan Yulianto, 2010, 183). Teknik analisis dalam penelitian ini adalah metode berpikir induktif. Induksi maksudnya dibuat bertolak dari berbagai data yang terhimpun dengan selalu memperhatikan berbagai fakta yang teridentifikasi maupun tidak untuk membuat kesimpulan (Rianse dan Abdi, 2012, 229).

Menganalisis perbuatan hukum yang ada di masyarakat, dalam penelitian ini peruntukan tanah wakaf yang di ikrarkan wakif untuk kepentingan umum atau kemaslahatan umat. Belum jelasnya peruntukan tanah wakaf yang secara khusus di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, dapat disimpulkan secara umum berdasarkan efektivitas hukum dan maslahahnya bagi masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yang tidak hanya kita lihat pada pengembangan individu akan tetapi juga berkontribusi dalam kemajuan suatu bangsa dan

Jika Penawar yang Berjaya ingkar dalam mematuhi mana-mana syarat di atas atau membayar apa-apa wang yang harus dibayar, maka Pihak Pemegang Serahhak/Pemberi Pinjaman boleh

Persahabatan Raya, Pisangan Timur, Pulogadung 46/BH/KWK.9/I/98 28/01/98 Tidak Aktif 144 Kopeg Kantor Pelayanan Pajak, Jatinegara Jl.. Slamet

Dari angka-angka yang tampak pada Tabel 1 tersebut, kita dapat menghitung secara gampang kuantitas manure yang dihasilkan per hari dari industri feedlot yang, apabila jumlah

Penggunaan suhu yang lebih rendah dari titik didih pelarut akan menyebabkan proses ekstraksi berjalan dengan lambat dan kurang efisien, sedangkan penggunaan suhu yang lebih

Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan peningkatan aras starter hingga 6% dan lama pemeraman hingga 21 hari tidak menurunkan kadar NDF dan ADF..

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Andinurchairiah (2014) dalam penelitian tentang “Efektifitas kompres dingin terhadap intensitas nyeri pada pasien

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi – saksi dan keterangan pemohon sendiri dengan dikuatkan adanya bukti surat bertana P-3 dan P-4 berupa foto copy kutipan