• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jejak Kemaritiman Nusantara Dalam Jalur Rempah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jejak Kemaritiman Nusantara Dalam Jalur Rempah"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Jejak Kemaritiman Nusantara Dalam Jalur Rempah

Disampaikan oleh Tukul Rameyo Adi - Disarikan dari Buku Kisah Negeri-Negeri di Bawh Angin - Kontributor Utama Bram Kushardjanto - Pengayaaan Materi Rempah

Ary Keim – Pengayaan Materi Teripang Dedi Adhuri

Disampaikan dalam acara Webinar ITS “Jejak Rempah Nusantara” 21 April 2022

(2)

Tuk Ram

Ketua Dewan Pakar Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Ketua Umum Yayasan Baruna Nusantara (YBN)

Ketua Pembina Yayasan Pesisir Lestari (YPL)

Direktur Pusat Kajian Maritim Nusantara, UNU Cirebon

Penasehat Indonesian Marine & Fisheries Socio-Economics Research Netwotks (IMFISERN)

Dewan Pakar Yayasan Negeri Rempah

Penasehat Penasehat Nevsky Production

Penasehat Maritim Muda Nusantara

Penasehat Perkumpulan Wangsamudra

(3)

Persantunan

Kemenko Marves,

Yayasan Negri Rempah,

Majelis Adat Kerajaan Nusantara PT. Aruna Industri Bintan

Dr. Ary Keim Dr. Dedi Adhuri Dr. Horst Leibner Bram Kushardjanto

PT. Aruna Industri Bintan | Sharing Best Practice 5

Experience Marketing

www.kampongteripang.com

Nation Brand Country Brand

Stage Experience Memorable

S E R V I C E Seeing, Hearing, Smelling, Tasting, Touching and Relasxing Let’s indulge all your senses and enjoy.

Event Promotion

Customer

Regional Local

International

Tourist Buyer

F & B Suplement Personal Care

Comodities Innovative

Extract Comodities Goods

Digital Marketing Digital ERP Tourism

Edu - Eco - Experience

(4)

Sirih Sekapur

(5)

Dunia berhutang kepada Rempah

Ship Technology berkembang karena rempah maluku

Map and Cartography

berhutang kepada rempah maluku Astronomy

Climate and Monsoon based culture

Inspirasi

Pengetahuan

(6)
(7)

Rempah Nusantara

(8)
(9)

Kitab Suci Al Quran

Kafur dalam kitab suci Al-Qur’an merujuk kepada kapur Barus sebagai salah satu

komoditas rempah asal Nusantara sejak lama.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur” (QS. Al- Insan: 5) diyakini terkait dengan kapur yang ada di Barus.

JEJAK KEMARITIMAN NUSANTARA DALAM SEJARAH JALUR REMPAH 35

Kitab Suci Al Quran

Kafur dalam kitab suci Al-Qur’an merujuk kepada kapur Barus sebagai salah satu komoditas rempah asal Nusantara sejak lama. “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur” (QS. Al-Insan: 5) diyakini terkait dengan kapur yang ada di Barus.

Orang Arab menyebut kapur dengan nama kafur. Selama 17 tahun (abad 1-17 M), Barus menjadi salah satu destinasi jalur rempah yang membuat bangsa- bangsa di dunia singgah melakukan berbagai pertukaran dagang. Kendati belum ada riwayat yang kuat tentang kafur di dalam Al-Qur’an—yang diartikan sebagai salah satu mata air di surga yang airnya jernih, baunya sedap, dan rasanya enak— akan tetapi sebagian kalangan meyakini bahwa ayat “sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur” (QS. Al-Insan: 5) terkait dengan kapur yang ada di Barus.

Terhadap ayat tersebut, seorang penafsir Al-Qur’an bernama Ash-Shabuni menafsirkan ayat tersebut sebagai minuman ahli surga yang campurannya adalah jenis wangi-wangian dari kafur. Sementara itu, penafsir lainnya mengartikan bahwa kafur adalah jenis wangi-wangian terkenal yang berasal dari pohon di negeri India dan Tiongkok yang dijadikan minyak wangi oleh orang Arab. Terlepas dari berbagai tafsir tentang itu, keyakinan bahwa kafur dalam kitab suci Al-Qur’an merujuk kepada kapur Barus adalah salah satu bukti bahwa kapur sebagai komoditas rempah asal Nusantara sejak lama telah jadi komoditas dagang antar-bangsa di dunia.

Orang Arab menyebut kapur dengan nama kafur. Selama 17 tahun (abad 1-17 M), Barus menjadi salah satu destinasi jalur rempah yang membuat bangsa- bangsa di dunia singgah melakukan berbagai pertukaran dagang.

Terhadap ayat tersebut, seorang penafsir Al-Qur’an bernama Ash-Shabuni

menafsirkan ayat tersebut sebagai minuman ahli surga yang campurannya adalah jenis wangi-wangian dari

kafur.

keyakinan bahwa kafur dalam kitab suci Al-Qur’an merujuk kepada kapur Barus adalah salah satu bukti bahwa kapur sebagai komoditas rempah asal

Nusantara sejak lama telah jadi komoditas dagang antar-bangsa di dunia.

Rempah dan Kitab Suci

(10)

Kisah Rempah

✹Penggunaan lada untuk pengawetan mayat sudah merupakan tradisi bagi para Firaun di Mesir, sejak sejak zaman Mesir Kuno ketika mereka mengawetkan jasad Firaun Ramses II;

✹ Penggunaan rempah untuk pengawetan mayat dan hal-hal yang bersifat spiritual juga dijumpai di dalam masyarakat Yunani Kuno yang memiliki spiritualitas tinggi

dalampenyembahan politheisme dan upacara kepada Dewa (Singgih UNDIP);

✹ Kayu manis, di samping untuk pewangi dupa penyembahan, juga digunakan untuk

membakar mayat;

✹ Dalam masyarakat Romawi sebelum berkembangnya agama Nasrani. Pada 565, penyair Bizantium yang bernama Corippus mencatat pembaluran kaisar Justinianus dengan balsam, dupa, madu, dan ratusan rempah;

✹ Bahkan ada kepercayaan bahwa jasad Yesus dibungkus dengan linen dan diminyaki rempah sebagaimana tradisi Yahudi dalam penguburan;

Sejak abad ke-5 Masehi,

ditemukan dokumen mengenai penggunaan rempah-rempah untuk berbagai kepentingan pengobatan dalam masyarakat Romawi

✹ Lada: untuk mengobati

sakit kuping dan kelumpuhan; persendian yang linu dan masalah saluran pembuangan; radang di mulut dan tenggorokan; untuk gigi yang keropos, menghitam, atau nyeri; jantung lemah; sariawan dan masih banyak lagi;

✹ Campuran cengkih, lada, dan kayu manis: untuk sakit encok dan reumatik;

✹ para prajurit Romawi sudah terbiasa dengan menu masakan yang menggunakan bumbu rempahdari Asia;

(11)
(12)
(13)

JEJAK KEMARITIMAN NUSANTARA DALAM SEJARAH JALUR REMPAH 49

Bandar-bandar

Bersejarah di Nusantara

Sabang Ule Lheu Malahayati Belawan Kota Cina Barus Sibolga Pariaman Padang Kuala Tungkal Muara Sabak Jambi Suak Kandis Kota Kapur Bengkulu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

28 29 30 31 32

33 34 35 36

37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

47 48 49

50 51 52 53 54

55 56 57

Sumber:

Atlas Pelabuhan-pelabuhan Bersejarah di Indonesia. Didik Pradjoko; Bambang Budi Utomo, 2013.

Banten Sunda Kelapa Tanjung Priok Cirebon Semarang Demak Jepara Rembang Lasem Tuban Gresik Surabaya

Sambas Pontianak Kotawaringin Banjarmasin Marabahan

Buleleng Tuban Kuta Karangasem

Ampenan Bima Komodo Waingapu Sawu Tolamanu Kupang Ende Maumere Larantuka

Makassar Buton Menado

Ternate Tidore Ambon Hitu Banda Neira

Sorong Fak Fak Jayapura

Bandar-bandar di Nusantara

KISAH NEGERI-NEGERI DI BAWAH ANGIN 48

Bandar-bandar di Nusantara Sepanjang pantai timur Sumatera, mulai dari ujung barat laut pulau Sumatera hingga Sumatera bagian selatan terdapat beberapa bandar yang lahir dan berkembang karena ramainya pelayaran antara Tiongkok dan India.

Bandar-bandar tersebut antara lain Aceh, Lamuri, Kota Cina (Medan), Chan- pi (Jambi), dan Sriwijaya (Palembang).

Dari bandar-bandar tersebut, bandar Sriwijaya yang pertama kali terbentuk dan kemudian berkembang hingga kini.

Dalam sejarah kebaharian, Selat Malaka merupakan jalan pelayaran dan perdagangan yang sangat penting sebagai jalan lintas para pedagang yang akan melintasi bandar-bandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia. Selat ini merupakan jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara dengan Tiongkok di sebelah timur laut Nusantara. Akibat dari ramainya lalu lintas pelayaran ini, timbul beberapa bandar penting, antara lain Samudera Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Deli, Sumatera Utara).

Semenanjung Malaya, Singapura, Selat Malaka, dan Sumatera

Peta buatan Francois Valentijn ini dapat dikatakan sebagai salah satu peta paling terawal untuk melaporkan informasi yang diambil dari masa pendudukan perusahaan dagang Belanda (VOC) di Indonesia. Dalam peta ini, sang kartografer menggunakan arah timur sebagai orientasi, sehingga posisi Semenanjung Malaya, Singapura, Selat Malaka dan Sumatera terlihat dalam posisi yang tidak biasa.

Pada masa di mana bangsa Eropa saling bersaing dalam menemukan lokasi tanaman rempah, salah satu cara untuk menyiasati agar jalur perdagangan rempah tetap menjadi misteri bagi pesaingnya adalah membuat peta yang disamarkan.

Dalam sejarah kebaharian, Selat Malaka merupakan jalan pelayaran dan perdagangan yang sangat penting sebagai jalan lintas para pedagang yang akan melintasi bandar-bandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia. Selat ini merupakan jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara dengan Tiongkok di sebelah timur laut

Nusantara. Akibat dari ramainya lalu lintas pelayaran ini, timbul beberapa bandar penting, antara lain Samudera Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Deli, Sumatera Utara).

(14)
(15)

NEGERI-NEGERI BAWAH ANGIN

(16)

BARUS

Pelabuhan Dagang Tertua di Dunia?

Dalam jalur rempah, kapur Barus menjadi catatan khusus yang amat menarik. Usianya yang

diasumsikan jauh lebih tua ketimbang perdagangan rempah-rempah jenis lainnya.

Nama Kota Barus memang senantiasa mengingatkan kita pada sebuah komoditas aromatik rempah

bernama kapur atau kamper yang pada masa lampau amat berharga dan senantiasa diburu oleh bangsa mancanegara (Yunani-Romawi, Mesir, Arab, Tiongkok, India). Para ahli pun berpendapat bahwa Dryobalanops aromaticum yang kerap disebut kapur atau kamper ini berasal dari rumpun bahasa

Austronesia. Hal ini memperkuat kemungkinan kapur berasal dari Nusantara. Kapur banyak ditemukan di pedalaman Sumatera bagian utara khususnya Barus, demikian pula di pulau Kalimantan dan Semenanjung Melayu

64

(17)

TARUMANAGARA

Kerajaan Tertua di Jawa Menandai Perdagangan Awal di Nusantara

Bangsa Nusantara sudah melakukan perniagaan antar bangsa sejak zaman prasejarah. Berdasarkan bukti- bukti tertulis dari berita asing, termasuk bukti tak langsung berupa temuan benda- benda peninggalan dan bukti-bukti linguistik yang tersebar di beberapa lokasi di Jawa dan Sumatera, para ahli memperkirakan hubungan denganIndia, Tiongkok, bahkan

Mesopotamia sudah terjadi. Meski data-data yang diperoleh bisa dikatakan masih terbatas, keberadaan sebuah kerajaan tertua di Pulau Jawa yang menandai masa awal zaman Hindu-Buddha di Nusantara mulai terkuak.

Kerajaan tersebut adalah Tarumanagara.

72

(18)

SRIWIJAYA

Globalisasi Asia

Sriwijaya senantiasa menjadi rujukan ketika

membicarakan masa lalu Indonesia sebagai negara maritim. Kedatuanini mumpuni dalam beberapa aspek strategisnya: politik, ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya. Keberadaan sumber-sumber data lokal dan bukti-bukti arkeologis pun memberikan petunjuk bahwa pada masa abad ke-6 dan ke-7, kawasan kepulauan Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan yang maju. Inilah Sriwijaya, pengendali terpenting ekonomi kawasan yang mampu menggerakkan jalur perdagangan laut menghubungkan Samudera Hindia, Laut Tiongkok Selatan, dan pulau-pulau penghasil rempah di bagian timur Nusantara.

KISAH NEGERI-NEGERI DI BAWAH ANGIN 78

(19)

MAJAPAHIT

Penggerak Ekonomi Kawasan Asia Tenggara

Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 M.

Sebelumnya, Majapahit merupakan kawasan Hutan Tarik yang berada di sekitar delta Sungai Brantas, Mojokerto.

Nagarakertagama, sebuah naskah sastra atau kakawin yang ditulis di zaman keemasan Majapahit, merupakan salah satu dokumen rujukan terpenting dalam

menguak misteri sejarah kerajaan yang diyakini pernah menjadi motor ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Asia Tenggara pada abad ke-14 dan ke-15 sudah merupakan kawasan 'basah' yang strategis. Sebagai titik simpul antara 'negeri-negeri di atas angin' dengan

‘negeri- negeri di bawah angin’, Asia Tenggara adalah jalur perdagangan yang sangat ramai dan terlalu penting untuk diabaikan.

KISAH NEGERI-NEGERI DI BAWAH ANGIN 96

(20)

PASAI

Serambi Rempah di Ujung Sumatera

Setelah berakhirnya kekuasaan Sriwijaya, keramaian beralih ke utara pantai timur Sumatera. Seiring dengan berkembangnya populasi Muslim di wilayah sekitar, seperti Trenggano, Malaka, dan Johor, para pedagang Bengal memilih pantai utara sebagai tempat

persinggahan dan berniaga sebab aman dari ancaman lanun Selat Malaka. Selain itu, wilayah utara Sumatera merupakan daerah yang berlimpah kekayaan hasil bumi, seperti emas dan hasil hutan.

Pada tahun 1345, peralihan masa sudah terjadi di pantai timur Sumatera. Ibnu Battutah menyaksikan kesultanan Islam sudah menjadi penguasa di sekitar Selat Malaka. Penjelajah yang meninggalkan Tangier, kampung halamannya di Maroko di tahun 1325 ini, berkesempatan untuk menetap di daerah Pasai selama lima belas hari. Saksi mata atas kehadiran kerajaan Islam pertama di Indonesia, adalah Samara—sebutan Ibnu Battutah untuk Samudera Pasai.

TALES OF THE LANDS BENEATH THE WINDS

(21)

KISAH NEGERI-NEGERI DI BAWAH ANGIN 130

BANTEN

The Global Meeting Point

Masuknya Islam ke Nusantara seiring dengan ledakan perdagangan rempah- rempah menciptakan bandar-bandar Islam internasional di berbagai titik strategis Nusantara. Pelabuhan- pelabuhan dagang ini lantas menjadi pusat niaga sekaligus titik pertemuan pedagang- pedagang dari berbagai bangsa dan negara. Kota-kota pelabuhan seperti Banten adalah metropolitan yang maju dimana berbagai gagasan inovatif, kemajuan teknologi dan pertukaran antar budaya terjadi.Pada tahun 1345

JEJAK KEMARITIMAN NUSANTARA DALAM SEJARAH JALUR REMPAH 137

(22)

MAKASSAR

Penghubung Pelayaran Niaga

Kota Makassar (dulu: Ujung Pandang) adalah kota yang menghubungkan antara wilayah barat dan timur Indonesia. Orang-orang yang hendak berlayar ke Maluku dari Selat

Malaka atau dari Pulau Jawa pasti melewati laut Makassar. Sebagai ‘bandar transit’, Makassar sejak lama berfungsi sebagai hub (perantara) sebelum tiba di Maluku atau sebelum tiba di Jawa.

KISAH NEGERI-NEGERI DI BAWAH ANGIN 152

(23)

MALUKU

Ibu Kandung Rempah-Rempah Dunia

Cengkih membuat Maluku dikenal dan menjadi magnet bagi bangsa-bangsa asing untuk mencari di mana Ternate berada.

Menurut sumber-sumber Tiongkok, India, dan Romawi, cengkih masuk ke pasar internasional pada milenium

pertama Sebelum Masehi (1000 SM). Di abad ke-3 SM, orang Tiongkok sudah mengenal rempah-rempah. Juga pada 200 tahun SM, dalam epos Ramayana, cengkih telah dikenal dan dipergunakan sebagai obat.

Di tahun 1912, Henry N. Ridley menulis bahwa pada zaman Dinasti Han, apabila pembesar istana menghadap kaisar, maka mereka diharuskan menghadap dengan cengkih (Eugenia aromaticum-Syzygium aromaticum) di mulutnya.

Di abad ke-3 SM, tulis Ridley (dan juga RH. Crafton berdasarkan bukti arkeologis pohon cengkih di Terqa Mesopotamia, Syiria), ditemukan bahwa pohon ini hanya tumbuh di Maluku. Antonio Pigafetta menulis, “Agar supaya Tuan yang Mulia mengetahui di pulau mana tumbuh cengkih itu, ialah di lima pulau: Terenatte (Ternate), Tidore, Mutir (Moti), Machian (Makian), Bachian (Bacan). Terenatte ialah yang utama.”

TALES OF THE LANDS BENEATH THE WINDS

(24)

Epilog

MEMBANGKIT

BATANG TERENDAM

3

(25)

1. Satu-satunya wilayah di Planet ini yang memiliki sejarah

kemaritiman yang panjang dan tidak terputus, sejak 8000 BC sampai sekarang.

2. Secara georafis, Indonesia sebagai pusat pelayaran Internasional, Poros Maritim Dunia

3. Masyarakat yang sangat terbuka terhadap budaya masyarakat asing sejak awal abad pertama.

4. Tetapi tidak mengadopsi budaya tersebut secara langsung, namun menstimulasi menjadi konsep budaya lokal yang unik.

5. Lautan yang sangat luas bukan sebagai pemisah, namun pemersatu bangsa, budaya dan politik sehingga menciptakan komunikasi dan teloransi dalam kebinekaan.

MENGGUGAT BANGSA SAMUDRA

(26)

Kegiatan perdagangan maritim (poros maritim) Nusantara berpusat di kawasan pantai & bakau Gebang

(Corypha utan)

Kelestarianbakaudijaga

= flora & fauna terjaga Kegiatan tambak

bandeng di bakau IkanBandeng(Chanos

chanos) budidaya

Ikan Belanak (Crenimugil seheli)

sebagai lauk

(27)
(28)
(29)
(30)

Manuskrip Rempah: Kraton Sumenep

Kitab Serat Puspa Kitab Tauhid

Memuat pengobatan rempah nusantara yang terdiri dari, ramuan/jamu, mental

healing/terapi dan doa

(31)

Teripang: Kisah Air Liur Naga

PT. Aruna Industri Bintan | Sharing Best Practice 5

Experience Marketing

www.kampongteripang.com

Nation Brand Country Brand

Stage Experience Memorable

S E R V I C E Seeing, Hearing, Smelling, Tasting, Touching and Relasxing Let’s indulge all your senses and enjoy.

Event Promotion

Customer

Regional Local

International

Tourist Buyer

F & B Suplement Personal Care

Comodities Innovative

Extract Comodities Goods

Digital Marketing Digital ERP Tourism

Edu - Eco - Experience

Trepang consumption in China is old tradition (started in 1600s)

(32)

PT. Aruna Industri Bintan | Sharing Best Practice 5

Experience Marketing

www.kampongteripang.com

Nation Brand Country Brand

Stage Experience Memorable

S E R V I C E Seeing, Hearing, Smelling, Tasting, Touching and Relasxing Let’s indulge all your senses and enjoy.

Event Promotion

Customer

Regional Local

International

Tourist Buyer

F & B Suplement Personal Care

Comodities Innovative

Extract Comodities Goods

Digital Marketing Digital ERP Tourism

Edu - Eco - Experience

PT. Aruna Industri Bintan | Sharing Best Practice 4

Pengembangan Produk

Seacumé Jelly Collagen

Sticol Serum

Sticol Skinfix

Sticol Massage Oil

Longdrip Coffee Man Vitality

Longdrip Chocolate Coffee Collagen Bar Longdrip Chocolate

Collagen Drink Sticol Pomade

Cuc’s Berry

Seacumé Serum

Fitsea

CÜCSBERRY®

(33)

The Trepang Heritage: contoh hidup jalur rempah

Padewa kang, Macass ans

Lamb o,Papel a

Lambo ,Buton

Lete -lete, Raas

Ø Boat building

knowledge and skills Ø Navigation

knowledge and skills Ø Fishing knowledge

and skills Ø Knowledge on

ecosystem and resources

Ø Sailing and fishing organization/sharing systems

Ø When they move as a group they bring their whole socio-cultural traits with them

(34)

Cultural Revitalization/Movement The re-enactment of the tradition:

Padewakang Expedition 2020

Trepang heritage is an example of a spice route

It’s unique for its sustainability and its socio- cultural values (It has been lasting for four centuries)

Efforts on ‘Pemajuan Kebudayaan’ to maintain its sustainability and contemporary

use/benefits, should, be directed toward

cultural revitalization and sustaining the

trepang cuture and fishery

(35)

Menyilau Masa Depan

MODAL

pembangunan berkelanjutan

MASA DEPAN

makanan – Kesehatan – kecantikan – fashion – ritual – film – seni – kriya

– ekspsdisi - dll

(36)

Diplomasi Rempah

Destinasi Wisata

Promosi Domestik

Kuliner Indonesia

Kuliner Go Internasional

Indonesia: Spice up the world

Food street Pasar rempah

Branding Kemasan Story telling

Atraksi kuliner

Karavan Budaya

Platform diplomasi budaya yang menghubungkan pelaku budaya ekosistem kebudayaan,

dalam dan luar negeri.

Karavan Budaya I: Arung Samudera - 20 Kota, 7 Negara, 1 Narasi: “Jalur Rempah” Kegiatan:

Nominasi Warisan Dunia UNESCO, Pengembangan Kapasitas Diplomasi, Residensi (timbal- balik), Kunjungan Muhibah Budaya dan Kampanye ke 20 titik singgah

(37)

Hikayat Garam Nusantara

(38)
(39)

Terima Kasih

MARITIM 2045

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Hasil Pertumbuhan Miopi Dan Astigmat Antara Pengguna Lensa OPTRON Anti-EMI SV Dan Lensa Bagi Penderita Rabun Jauh Menggunakan Metode Z

17 Rangkaian CMOS untuk suatu fungsi logika 168 Gambar 6.. 19 Beban kapasitif

merupakan salah satu jenis ikan kakap yang banyak dicari oleh konsumen. sebagai bahan konsumsi masyarakat yaitu sebagai lauk-pauk harian

BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI PENGGEMAR GIRL BAND K-POP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Bapak Riza selaku Kepala Unit Suroboyo bus menyatakan bahwa sumber daya manusia yang ada untuk mengelolah program ini sudah baik, untuk bagian operasonal

Beberapa artefak yang ditemukan baik dari hasil penggalian maupun yang sudah berada di permukaan tanah yaitu batu-batu berbentuk kala; makara; batu berelief guirlande, gapa, pilar

5 Antara yang berikut, yang manakah berkaitan dengan perniagaan dalam negeri.. I Menggunakan sistem ukuran dan timbangan yang sama II Membuat pembayaran secara tunai

Fong Chan Onn [Alor Gajah] minta MENTERI KESIHATAN menyatakan berapakah hospital swasta dan awam di negara yang diiktiraf dengan status seperti JCI, TAS dan