• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL POLITIK HUKUM PERLINDUNGAN KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL POLITIK HUKUM PERLINDUNGAN KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL POLITIK HUKUM

PERLINDUNGAN KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH

UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DISERTASI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum

Oleh :

NAMA : RAINOER

NIM

: T311202007

PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iii

PERNYATAAN

Nama

: R a i n o e r

NIM : T311202007

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Disertasi dengan judul ; “MODEL

POLITIK HUKUM PERLINDUNGAN KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH

UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT” adalah benar

karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya, dalam Disertasi tersebut diberi

tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima saksi akademi, yang berupa pencabutan Disertasi dan gelar yang saya

peroleh dari Disertasi tersebut. Selanjutnya untuk menunjukan keaslian Desertasi

saya, dengan ini saya bersedia disertasi ini diupload atau dipublikasikan pada

website Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Surakarta, 31 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ilmu yang dimiliki merupakan suatu Kebahagiaan,

bilamana dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi

Kesejahteraan Masyarakat, Bangsa, Negara dan Agama”

(rainoer)

Disertasi ini kupersembahkan untuk :

1. Hj. Noerbaiti dan H. Mochammad Noer (Alm)

2. Isteri dan Anak-anakku Tercinta

3. Ibunda Margaretha Jaya (Almh) dan Soesanto (Alm)

(6)

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, karena

limpahan rahmat dan petunjuk Nya lah penulis dapat menyelesaikan disertasi ini,

walaupun dengan proses yang sangat panjang. Penulis berupaya keras untuk

mengatasi berbagai kendala dan kesulitan serta hambatan yang terjadi selama

melaksanakan penelitian, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu penulis berbagi

waktu dengan pekerjaan agar berjalan seimbang. Kesemuanya merupakan upaya

penulis untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman berharga yang tak ternilai

harganya.

Selama penyusunan disertasi ini penulisan banyak mendapatkan bimbingan,

arahan dan bantuan dari berbagai pihak, hingga penulis dapat menyelesaikannya.

Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pasca

Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Supanto, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum yang telah

memberikan support, bimbingan dan arahan kepada penulis.

4. Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH., M.Hum, selaku Ketua program Studi S3

sekaligus sebagai Dosen. Dengan kesabaran beliau yang selalu memberikan

semangat untuk maju terus dan pantang mundur menyelesaikan naskah

disertasi dan pendidikkan ini.

5. Prof. Dr. Adi Sulistiyono, SH,. MH., selaku Promotor sekaligus Dosen

Program Doktor Ilmu Hukum, beliau selalu membimbing dengan sabar dan

selalu memotivasi penulis agar cepat selesai dan lulus.

6. Dr. I. Gusti Ayu Ketut RH. SH., MM, selaku Co Promotor, beliau selalu

membimbing dengan sabar dan selalu memativasi penulis, dengan menyapa

(7)

vi

7. Prof. Dr. Endang Pandamdari, SH., CN., MH, selaku Dosen Penunjang dari

Universitas Trisakti, beliau dengan sabar memberikan bimbingan dan

memberikan buku-bukunya, beliau yang juga sebagai Penguji Eksternal.

8. Prof. Dr. Setiono, SH,. M.S,. mantan Ketua Program study S3 dan selaku

Dosen Program Doktor Ilmu Hukum, yang selalu membimbing dengan sabar

dan selalu memotivasi para mahasiswanya dan juga kepada penulis agar

cepat lulus.

9. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., MH., selaku Dosen Program Doktor Ilmu

Hukum, beliau selalu mengingatkan dan memberikan semangat serta

motivasi dalam penulisan Disertasi.

10. Segenap Dosen Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

11. Segenap staf dan karyawan Program Doktor Ilmu Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

12. Rekan-rekan di Divisi Hukum Polri dan staf Bag Rapkum Divkum Polri yang

banyak membantu dan memberikan support untuk segera menyelesaikan

program pendidikan S3 ini.

13. Prof. Dr. Etty Susilowati, SH., M.Hum, selaku penguji eksternal dari UNDIP

Semarang Jawa Tengah yang telah memberikan support dalam ujian Terbuka

di Universitas Sebelas Maret Surakarta

14. Seluruh rekan-rekan seangkatan pada Program Doktor Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, atas kebersamaannya dan kepedulian

dan saling mendukung agar segera dapat menyelesaikan program pendidikan

S3 ini.

15. Isteriku tercinta, Susan Damayanti yang selalu memberikan dukungan dan

semangat untuk dapat segera menyelesaikan kuliah S3, yang dengan penuh

pengertian dan memaklumi ditinggalkan untuk urusan kuliah dan kerja.

16. Anak-anakku : dr. Satria Harry Dharmawan, yang saat ini juga sedang

(8)

vii

Noeryanti, SF., Ap., yang telah merelakan ayahnya meninggalkan

waktu-waktu kebersamaan bersama keluarga dalam rangka mengikuti perkuliahan.

17. Pimpinan di kantor baik pada saat bertugas di Polda Sumsel saat itu dan di

Divisi Hukum Polri di Mabes Polri yang telah memberikan ijin dan peluang

untuk mengikuti pendidikan S3 di Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

18. Serta para pihak yang telah banyak membantu penulis selama penyusunan

disertasi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan disertasi ini penulis telah berusaha dengan baik agar

hasilnya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Namun demikian

penulis menyadari bahwa penulisan disertasi ini masih jauh dari harapan dan

kesempurnaan. Oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan keritik guna

penyempurnaan penulis selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga kehadiran

disertasi ini memberikan manfaat bagi penyelenggara negara, khususnya yang

berkaitan dengan permasalahan dibidang pertanahan dan kesejahteraan masyarakat

yang menginginkan keadilan dan adanya kepastian hukum di Indonesia.

Surakarta, 31 Agustus 2016

Penulis

(9)

viii

ABSTRAK

RAINOER. NIM. T311202007. MODEL POLITIK HUKUM PERLINDUNGAN KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Promotor : Prof.Dr. Adi Sulistiyono, SH.,MH., Co Promotor : Dr. I.G. Ayu Ketut Rachmi H,. SH., MM., Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan Disertasi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : (1) Mengapa politik hukum pertanahan belum mampu memberikan kepastian dan perlindungan terhadap kepemilikan hak atas tanah kepada masyarakat luas; (2) Bagaimana membangun suatu model politik hukum perlindungan kepemilikan hak atas tanah melalui sistem pendafataran yang ideal guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat; Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode nondoktrinal dan doktrinal. Adapun sumber data penelitian adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberlakuan politik hukum pertanahan dalam aspek perlindungan hukum kepemilikan hak atas tanah bagi masyarakat luas melaui sistem pendaftaran menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara yuridis teknis, tujuan utama pendaftaran tanah untuk menciptakan kepastian hukum dan menjamin perlindungan hukum. Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya ketidakpastian hukum dalam sistem pendaftaran kepemilikan hak atas tanah yang berimplikasi tidak terjaminnya sertifikat hak atas tanah. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan belum mampunyai sistem pendaftaran dalam hal kepastian dan perlindungan terhadap kepemilikan hak atas tanah kepada masyarakat, antara lain; Ketidakjelasan politik hukum pertanahan, Lemahnya kepastian hukum, Lemahnya birokrasi penyelenggaraan pendaftaran tanah dan Faktor kultur (budaya) yang belum mengedepankan integritas moral. Politik hukum agraria seharusnya mengacu kepada kepentingan masyarakat luas berdasarkan prinsip kesejahteraan dan keadilan, sebagaimana ditentukan oleh UUD Tahun 1945. Untuk itu maka harus dilakukan pembangunan hukum yang intinya adalah pembaruan terhadap ketentuan hukum yang telah ada dan yang dianggap usang, dan penciptaan ketentuan hukum baru yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, oleh karenanya perubahan menuju kepada sistem publikasi

positif merupakan langkah besar kedepan (futuristic) bagi Indonesia, dengan

membangun model politik hukum perlindungan kepemilikan hak atas tanah melalui sistem pendaftaran yang ideal berdasarkan sistem publikasi positif, dimana Undang-Undang pertanahan merupakan perwujudan penegakan hukum dan kepastian hukum di bidang pertanahan. Perlu penyempurnaan terhadap UUPA yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dan selaras dengan UU Sektoral lainnya, pendayagunaan masyarakat dalam proses pendaftaran sertifikasi kepemilikan hak atas tanah. Dukungan kelembagaan BPN dengan pelayanan yang prima serta aparatur pemerintah lainnya guna menumbuhkembangkan kesadaran hukum masyarakat dalam rangka perlindungan dan kepastian hukum kepemilikan hak atas tanah. Pihak BPN diproyeksikan hanya menentukan adanya cacat administrasi pada saat pendaftaran atas tanah dalam proses pensertifikatan. Pembatalan tetap berada pada badan peradilan, karenanya diperlukan adanya Pengadilan khusus yang menangani persengketaan kepemilikan hak atas tanah.

(10)

ix

ABSTRACT

RAINOER. NIM. T311202007. LEGAL POLITICAL MODEL OF LAND TITLE

PROTECTION TO REALIZE PEOPLE’S WELFARE. Promoter: Prof. Adi

Sulistiyono, SH., MH., Co Promoter: Dr. I.G. Ayu Ketut Rachmi H,. SH., MM., Dissertation. Law Science Doctorate Program of Law, Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta.

The purpose of this dissertation is to know and analyze: (1) Why legal political has been unable to land laws provide certainty and protection of land rights to the wider community; (2) How to build legal political model of land title protection through a signup system is ideal for the realize people’s welfare; The method used is using non-doctrinal and doctrinal. The source of data is the research using primary data and secondary data. This writing is intended to find out the validity of the land laws in the political aspects of the legal protection of land rights for the wider community through the registration system according to the legislation in force. Legally Technically, the main purpose of land registration to create legal certainty and ensure the protection of the law.

Broadly speaking, this study aims to know the factors cause of legal uncertainty in the system of registration of land ownership which implies no guarantee of land rights certificates. The factors that cause does not have a registration system in terms of certainty and protection against ownership rights over the land to the community, among others; Political obscurity land law ,Weak rule of law, Weak bureaucratic organization of registration of land and culture factors that have not been put forward moral integrity. Political agrarian law should refer to the public interest based on the principles of welfare and justice, as determined by the 1945 Constitution.

For that it must be done for legal development which in essence is an update to the existing legal provisions and are considered obsolete, and the creation of new legal provisions required to meet the demands of the development that occurs in the community, therefore shift towards the system of positive publicity is a major step forward (futuristic) for Indonesian, by building a political model legal protection of land rights through the registration system ideal based system of positive publicity, which the Act land is the embodiment of law enforcement and legal certainty in the land sector.

Necessary improvements to the Basic Agrarian Law which prioritizes the interests of society and in harmony with other sectoral Act, community empowerment in the process of certification of registration of land ownership. Institutional support of the National Land Agency with excellent service as well as other government officials in order to enhance awareness of the law in order to protect society and the legal certainty of ownership rights to land. The National Land Agency projected determine their administrative defect at the time of registration of land in the certification process. Cancellation remain in the judiciary, and therefore needed a special court to deal with disputes over land ownership rights.

(11)
(12)

xi

BAB IV ANALISIS KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT ATAS TANAH ... 140

A. Faktor Peraturan Per-Undang-Undangan Politik Hukum ……….. Pertanahan Indonesia dan Permasalahannya... 140

(13)

xii

b. Hasil Penilaian Pelaksanaan Proses Pelayanan Publik

di Bidang Pendaftaran dan Sertifikasi oleh BPN DKI Jakarta .. 202

C. Faktor Masyarakat dan Budaya Hukum ... 205

BAB V MEMBANGUN MODEL POLITIK HUKUM PERLINDUNGAN KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ... 211

A. Politik Hukum ... 211

1. Kebijakan Sistem Pendaftaran Tanah Stelsel Positif ... 211

2. Pembedaan Kepastian Hukum dan Kepastian Hak ... 234

3. Pembentukan Lembaga Dana Pertanggungan... 243

B. Peningkatan Kualitas Birokrasi Badan Pertanahan Nasional ... 249

1. Mengefektifkan Sistem Kelembagaan Pendaftaran Tanah ... 251

2. Peningkatan Kualitas Peraturan dan Sosialisasi ... 257

3. Peningkatan Kualitas Pelayanan ... 258

4. Penguatan Peran Camat dan Lurah Dalam Rangka Proses Sertifikasi Tanah ... 262

5. Tanggung Jawab Pejabat Pendaftaran Tanah... 268

6. Membangun Sistem Informasi Pertanahan ... 274

C. Peningkatan Budaya Hukum ... 276

BAB VI PENUTUP ... 280

A. Kesimpulan ... 282

B. Implikasi ... 282

C. Rekomendasi ... 282

DAFTAR PUSTAKA ... 284

(14)

xiv

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 1. Kelemahan Sistem Pendaftaran Negatif………... 124

2. Bagan 2. Model Politik Hukum Pertanahan yang menjamin..

Kepastian Hukum……… 126

3. Bagan 3. Siklus Penelitian……….. 139

4. Bagan 4. Alur penyimpangan pelayanan publik dalam proses

Pendaftaran dan Sertifikasi Pertanahan……… 184

5. Bagan 5. Alur Pelayanan Prima Birokrasi Pemerintah………. 196

6. Bagan 6. Konsep Kepuasan Pelanggan………. 197

7. Bagan 7. Alur Penjaminan Kepastian Penerbitan Sertifikat…..

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Data Konflik Agraria………... 144

2. Tabel 2. Kekerasan dalam Konflik Agraria Selama 2011-2015 145

3. Tabel 3. Jumlah Petani Gurem dengan Kepemilikan Lahan…. 147

4. Tabel 4. Jumlah Penduduk miskin di Indonesia, 2014-2015… 148

5. Tabel 5. Perhitungan Mutu Pelayanan Publik……… 200

(16)

xv

DAFTAR INDEX

1. ATR/BPN = Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

2. BPUPKI = Badan Penyelidik Usaha2 Persiapan Kemerdekaan Indonesia

3. BPS = Badan Pusat Statistik

4. BPHTB = Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

5. B.W = Burgertijk Wetboek

6. BOT = Build-Operate-Transfer

7. BTO = Build-Transfer-Operate

8. DPR = Dewan Perwakilan Rakyat

9. DTK = Dinas Tata Kota

10. DKI = Daerah Khusus Ibukota

11. JUKNIS = Petunjuk Teknis

12. GPS = Global Positioning System

13. HAM = Hak Asasi Manusia

14. HIR = Herzien Inlandsch Reglement

15. IKM = Indeks Kepuasan Masyarakat

16. KUH Pdt = Kitab Undang-undang Hukum Perdata

17. KUHP = Kitab Undang-undang Hukum Pidana

18. KUHAP = Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

19. KBPN = Kepala Badan Pertanahan Nasional

20. LARASITA = Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah

21. NRT = Nilai Rata-rata Tertimbang

22. PP = Peraturan Pemerintah

23. PBB = Pajak Bumi dan Bangunan

24. PMNA = Peraturan Menteri Negara Agraria

25. PPAT = Pejabat Pembuat Akta Tanah

(17)

xvi

27. P4T = Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

28. SDA = Sumber Daya Alam

29. SPI = Serikat Petani Indonesia

30. SOP = Prosedur Standar Operasional

31. SISMIOP = Peta Instansi Pajak Bumi dan Bangunan

32. SK HGB = Surat Keputusan Hak Guna Bangunan

33. TAP MPR = Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

34. TUN = Tata Usaha Negara

35. UUD = Undang Undang Dasar

36. UUDS = Undang Undang Dasar Sementara

37. UUPA = Undang Undang Pokok Agraria

Gambar

Tabel 1. Data Konflik Agraria………………………………...         144

Referensi

Dokumen terkait

PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN.. HUKUM DI

Konsepsi hukum, sertifikat hak atas tanah merupakan tanda bukti yang diterbitkan oleh lembaga hukum yang berwenang (BPN), yang berisi data yuridis dan data fisik yang

Sertifikat hak atas tanah sebagai bukti hak yang merupakan perwujudan dari proses pendaftaran tanah yang dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum

Sehubungan dengan apa yang dikemukakan dalam uraian di atas, dalam rangka memberi kepastian hukum kepada pemegang hak atas tanah, dalam pasal 32 ayat (1)

Adapun hasil pembahasan dalam penelitian ini, yaitu masyarakat belum mengetahui mengenai jenis-jenis hak atas tanah dan isi dari sertipikat sebagai bukti kepemilikan hak atas tanah,

Dalam penulisan ini terdapat tiga permasalahan, yaitu tentang mengapa diberikan perlindungan hukum terhadap Bank atas kredit yang diberikannya dengan jaminan

Di akhir tulisan ini disimpulkan, bahwa: pertama, kekuatan hukum sertifikat hak atas tanah merupakan jaminan kepastian hukum dari sertifikat sebagai alat bukti

Setelah Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan sosialisasi yang dibantu oleh perangkat Desa, RT/RWuntuk melakukan sosialisasi kesadaran dalam membuat sertifikat hak milik atas