• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PPOK TIPE BRONKITIS KRONIS DENGAN EMFISEMA DI BBKPM SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PPOK TIPE BRONKITIS KRONIS DENGAN EMFISEMA DI BBKPM SURAKARTA."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PPOK TIPE BRONKITIS KRONIS DENGAN EMFISEMA DI BBKPM SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

LICHTE CHRISTIAN PURBONO G0012115

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsidengan judul :Perbedaan Tingkat Depresi Pasien PPOK Tipe Bronkitis Kronis dengan Emfisema di BBKPM Surakarta

Lichte Christian Purbono, NIM : G0012115, Tahun : 2015

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Selasa, Tanggal 17 November 2015

Pembimbing Utama

Nama : I.G.B. Indro Nugroho, dr., Sp.KJ

NIP : 19731003 200501 1 001 ... Pembimbing Pendamping

Nama : Sarsono, Drs., M.Si

NIP : 19581127 198601 1 001 ... Penguji Utama

Nama : Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.KJ (K)

NIP : 19500131 197603 1 001 ... Penguji Pendamping

Nama : Jarot Subandono, dr., M.Kes

NIP : 19680704 199903 1 002 ...

Surakarta, ... Ketua Tim Skripsi Ketua Program Studi

Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M.Gizi NIP 19830509 200801 2 005

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, ………..

(4)

ABSTRAK

Lichte Christian Purbono, G0012115, 2015. Perbedaan Tingkat Depresi Pasien PPOK Tipe Bronkitis Kronis dengan Emfisema di BBKPM Surakarta. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran pernapasan yang terdiri dari bronkitis kronis dan emfisema. Pada negara berkembang, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara. Seringkali Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) tidak diperhatikan mengenai kemungkinan adanya penyakit psikiatrik seperti depresi. Padahal depresi merupakan gangguan mood yang seharusnya mendapatkan tatalaksana adekuat agar dapat memperbaiki kondisi fisik pasien. Perbedaan tingkat depresi pada bronkitis kronis maupun emfisema belum dapat dipastikan oleh karena keterbatasan referensi mengenai perbedaan depresi yang terjadi pada masing – masing penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat depresi pasien PPOK tipe bronkitis kronis dengan emfisema di BBKPM Surakarta.

Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di BBKPM Surakarta pada April – November 2015. Subjek penelitian adalah pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang berada di BBKPM Surakarta dan yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Besar sampel penelitian ini adalah 50 subjek. Data diperoleh dari kuesioner data pribadi dan instrumen penelitian Hamilton Rating Scale of Depression (HRSD) yang diisi oleh peneliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t tidak berpasangan.

Hasil Penelitian : Hasil uji beda mean antara bronkitis kronis dengan emfisema berturut-turut adalah 10.93 ( + SD 5.312) dan 20.68 ( + SD 4.433). Hal ini menunjukkan bahwa pada emfisema tingkat depresi lebih tinggi dibandingkan bronkitis kronis. Pada hasil uji independent t test didapatkan nilai signifikansi 0.000atau probabilitas di bawah 0.05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa tingkat depresi pasien PPOK tipe bronkitis kronis lebih rendah secara sangat bermakna dibandingkan emfisema.

Simpulan : Terdapat perbedaan tingkat depresi yang sangat bermakna pada pasien PPOK tipe bronkitis kronis dengan emfisema di BBKPM Surakarta, dimana pada pasien emfisema tingkat depresi lebih besar.

(5)

ABSTRACT

Lichte Christian Purbono, G0012115, 2015. The Difference of Depression’s Stage between Chronic Bronchitis and Emphysema in BBKPM Surakarta. Mini Thesis, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.

Background : Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic inflammatory disorder of airways and becomes health problem in developing countries. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is divided into chronic bronchitis and emphysema. Depression is one of Psychiatric disorders that often undiagnosed and not well treated in a patient with organic disorder such as COPD, whereas a depression in COPD patient needs to be cured to increase patient’s physical condition. The difference of depression’s stage between this two types of COPD is not well described due to the lack of literature. The aim of this study is to know the difference of depression’s stage between chronic bronchitis and emphysema in BBKPM Surakarta.

Methods : This study was analytical observational study with cross sectional design. The study was conducted in BBKPM Surakarta from April to November 2015. The subject of this research was Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) patients in BBKPM Surakarta who met inclusion and exclusion criteria determined by the researcher. Sampling technique used in this study was purposive sampling method. The total sample of the study was 50 patients. Data consists of self information and Hamilton Rating Scale of Depression’s instrument filled by the researcher. Collected data was then analyzed with independent t test. Results : The mean score of depression between chronic bronchitis and emphysema were 10.93 ( + SD 5.312) and 20.68 ( + SD 4.433). This result shows that the depression’s stage in emphysema was higher than chronic bronchitis. The result of independent t test show that significancy was 0.000 or probability under 0.05 (p < 0.05). This result explain that there was significant difference of Depression’s stage between chronic bronchitis and emphysema.

Conclusions: This study shows that there was difference of Depression’s Stage between Chronic Bronchitis and Emphysema in BBKPM Surakarta, the result show that the depression’s stage was higher in emphysema.

(6)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perbedaan Tingkat Depresi Pasien PPOK Tipe Bronkitis Kronis dengan Emfisema di BBKPM Surakarta”. Penelitian tugas karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Sarjana Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sinu Andhi Jusup, dr., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

3. I.G.B. Indro Nugroho, dr., Sp.KJ selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu dan sabar membimbing sehingga terselesaikan skripsi ini. 4. Sarsono, Drs., M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang telah membimbing

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.KJ (K) selaku Penguji Utama yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang membantu penyusunan skripsi ini. 6. Jarot Subandono, dr., M.Kes selaku Penguji Pendamping yang telah

memberikan banyak kritik dan saran yang membantu penyusunan skripsi ini. 7. Ari Natalia P, dr., MPH, Ph.D; Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M. Gizi; Sri

Enny N, S.H., M.H.; dan Bp. Sunardi selaku Tim Skripsi FK UNS, atas kepercayaan, bimbingan, dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepala BBKPM Surakarta dan staf yang telah memberikan ijin pengambilan data yang diperlukan dalam proses penelitian ini.

9. Kedua orangtua penulis, Petrus Boyke Purbono dan Sri Rejeki; adik, Heinrich Geluk Purbono; Kak Haivan Kusuma Aji, dr., Sp.B; serta Isabella Dwinantya Chandra yang senantiasa mendukung penulis.

10. Kelompok A1 dan A9, Yurike, Chandra, dr., Adi, Kenny, Michael, Fadli, Dimas, Billy, Jojo, Ari, Hani, Irvan, Anandita, Ratri, Sheila, Debby, Reza, teman-teman angkatan 2012 dan keluarga PMK FK UNS yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan doanya selama ini.

11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses penelitian ini yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan baik isi maupun kalimatnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diperlukan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

(7)

Lichte Christian Purbono DAFTAR ISI

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka …... 6

1. PPOK ... 6

a. Definisi PPOK……... 6

b. Klasifikasi PPOK …... 7

1) Emfisema…………... 7

a) Patofisiologi Emfisema... 7

b) Faktor Risiko Emfisema... 9

c) Tanda dan Gejala Emfisema... 9

d) Diagnosis Emfisema………. 9

2) Bronkitis Kronis………... 10

a) Patofisiologi Bronkitis Kronis... 10

b) Faktor Risiko Bronkitis Kronis……… 11

c) Tanda dan Gejala Bronkitis Kronis………. 11

d) Diagnosis Bronkitis Kronis………. 11

(8)

1) Emfisema... 12

2) Bronkitis Kronis……….. 14

2. Depresi………... 15

a. Definisi Depresi………. 15

b. Etiologi Depresi …….……….. 15

c. Patogenesis Depresi……….…………. 17

d. Tanda dan Gejala Klinis Depresi………. 19

e. Diagnosis Depresi……… 19

3. Hubungan Emfisema dengan Depresi... 20

4. Hubungan Bronkitis Kronis dengan Depresi... 21

5. Hamilton Rating Scale for Depression(HRSD)…… 23

B. Kerangka Pemikiran ... 26

C. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Lokasi Penelitian ... 28

C. Subjek Penelitian ... 28

D. Teknik Pengambilan Sampel... 29

E. Besar Sampel... 29

F. Rancangan Penelitian ... 30

G. Identifikasi Variabel Penelitian ... 30

H. Definisi Operasional Variabel... 31

I. Instrumen Penelitian... 33

J. Cara Kerja……….. 33

K. Teknik Analisis Data………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Sampel Penelitian ... 35

B. Uji Normalitas Data... 36

(9)

D. Uji Analisis Data (Independent t test)……… 37 BAB V PEMBAHASAN ... 40

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 44 B. Saran ... 44

(10)

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi Sampel Bronkitis Kronis Menurut Jenis Kelamin... 35

Tabel 4.2. Distribusi Sampel Emfisema Menurut Jenis Kelamin... 35

Tabel 4.3. Distribusi Sampel Bronkitis Kronis Berdasarkan Lama Sakit.. 36

Tabel 4.4. Distribusi Sampel Emfisema Berdasarkan Lama Sakit... 36

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Shapiro – Wilk………... 36

Tabel 4.6. Hasil Uji Varians Data... 37

Tabel 4.7. Skor Depresi Bronkitis Kronis dan Emfisema... 38

Tabel 4.8. Beda MeanSkor Depresi antara Bronkitis Kronis dengan Emfisema ... 38

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat Ijin Penelitian Lampiran 2.Kelaikan Etik Lampiran 3.Kuesioner Penelitian

Lampiran 4.Rekapitulasi Data Sampel Penelitian Lampiran 5.Hasil Analisis Data Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe II di Rumah Sakit Islam Surakarta yang

exercises terhadap penurunan sesak nafas (dyspnea) pada pasien PPOK di.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi yang bermakna antara ibu yang memiliki anak cerebral palsy di YPAC Surakarta dengan ibu yang memiliki

Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan Bronkitis kronis yang meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.. Hasil:

Impairment yang dijumpai pada pasien dengan kondisi bronkitis kronis ini adalah: a) adanya sesak napas, b) adanya sputum, c) adanya spasme otot-otot pernapasan, d)

Untuk mengetahui pengaruh infra merah dan chest fisioterapi terhadap. pengurangan spasme otot pada kondisi

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi yang bermakna antara ibu yang memiliki anak cerebral palsy di YPAC Surakarta dengan ibu yang memiliki

Simpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna untuk kepuasan pasien antara pasien Askes dengan pasien umum di Bangsal Mawar III RSUD Dr.. Kata Kunci :