• Tidak ada hasil yang ditemukan

01. Exim Practice Shipping Instruction

N/A
N/A
ari

Academic year: 2022

Membagikan "01. Exim Practice Shipping Instruction"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

SHIPPING

INSTRUCTIO N

PRACTI

CE

(2)

MARINE TRANSPORTATION FLOW

Sea Shipment_Marine Transportation flow

(3)

THE SHIPPING PROCESS

(4)

THE SHIPPING PROCESS

Eksportir melaksanakan promosi

Promosi dapat dilakukan baik secara langsung/direct promotion/dengan mengikuti pameran dagang di dalam dan di luar negeri maupun tidak langsung/indirect promotion/melalui media cetak dan media elektronik

Korespondensi

Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk menawarkan dan

menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam surat penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang, mutunya, harganya, kemasan, syarat-syarat pengiriman, dan

sebagainya

(5)

THE SHIPPING PROCESS

Pembuatan kontrak dagang

Pembuatan kontrak dagang dapat dilakukan apabila importir menyetujui penawaran yang diajukan oleh eksportir maka importir dan eksportir membuat dan mendatangani kontrak dagang. Dalam kontrak dagang dicantumkan hal-hal yang disepakati bersama

Penerbitan Letter of credit (L/C)

Penerbitan L/C dapat dilakukan setelah kontrak dagang ditanda tangani oleh pihak importir dan eksportir. L/C diterbitkan oleh pihak importir melalui bank korespondensi di negaranya dan mengirim L/C tersebut ke bank devisa di negara eksportir. Kemudian bank devisa yang ditunjuk memberitahukan diterimanya L/C atas nama eksportir kepada eksportir

(6)

THE SHIPPING PROCESS

Eksportir menyiapkan barang ekspor

Eksportir mempersiapkan barang-barang yang dipesan importer setelah ditrimanya L/C.

Keadaan barang-barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C

Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bea dan Cukai di pelabuhan muat dengan melampirkan uraian barang yang dikapalkan sampai diperoleh Nota Pelayanan Ekspor (NPE)

(7)

THE SHIPPING PROCESS

Inspeksi barang ekspor

Inspeksi barang ekspor dilakukan oleh pembeli (importir) untuk menginspeksi barang-barang yang sudah siap diekspor, sebelum barang dimuat ke dalam container. Inspeksi biasanya dilakukan oleh pihak yang ditunjuk pembeli (importir)

Pemesanan ruang kapal

Eksportir memesan ruang kapal dengan mengirim Shipping Intruction ke perusahaan pelayaran.

Perusahaan pelayaran melakukan pengecekan kesediaan ruang kapal, kemudian memberikan D/O (Delivery Order) untuk mengambil container di depo container yang di tunjuk. Sedangkan untuk Less Than Container Load (LCL) barang dikirimkan ke Container Freight Station (CFS)

(8)

THE SHIPPING PROCESS

Pengiriman barang ke Pelabuhan

Eksportir sendiri dapat mengirim barang ke pelabuhan. Pengiriman dan pengurusan barang ke pelabuhan dan ke kapal dapat juga dilakukan oleh perusahaan jasa pegiriman barang (freight forwarding/EMKL). Dokumen-dokumen ekspor disertakan dalam pengiriman barang ke pelabuhan dan ke kapal

Pemeriksaan Bea Cukai

Di pelabuhan dokumen ekspor diperiksa oleh pihak Bea Cukai. Apabila diperlukan barang- barang yang akan diekspor diperiksa juga oleh Bea Cukai. Apabila barang dan dokumen telah sesuai dengan ketentuan maka Bea Cukai menandatangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB

(9)

THE SHIPPING PROCESS

Pemuatan barang ke kapal

Pihak Bea Cukai menandatangani pernyataan muat yang ada di PEB kemudian barang dapat dimuat ke atas kapal. Pihak pelayaran akan menerbitkan Bill of Lading (B/L) yang kemudian di serahkan pada eksportir

Eksportir melengkapi dokumen ekspor

Eksportir mengurus semua dokumen ekspor yang diminta/dibutuhkan pembeli/importir sebagaimana yang tercantum dalam Sales Contract (SC) atau Letter of Credit (L/C)

(10)

THE SHIPPING PROCESS

Pencairan L/C

Dokumen ekspor yang sudah lengkap dan benar sesuai Sales Contact (SC) atau Letter of Credit (L/C) kemudian di sampaikan ke Bank Devisa, untuk memperoleh pembayaran dari Bank (pencairan L/C)

Pengiriman barang ke importir

Selama barang dalam perjalanan dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan, Bank Devisa mengirim dokumen ekspor ke bank importir. Di samping itu eksportir mengirim satu set lengkap copy dokumen kepada importir

(11)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Shipper : Shipper adalah Exportir atau si Pengirim barang. Nama dan alamat lengkap Shipper harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import Barang ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang dari Pelabuhan).

Consignee : Consignee adalah Importir atau si Penerima barang. Nama dan alamat lengkap Consignee harus tertulis jelas didalam dokumen- dokumen seperti : Bill Of Lading, PackingList, Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import Barang ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang dari Pelabuhan).

(12)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Notify Party : Notify Party adalah pihak kedua setelah Consignee yang berhak untuk diberitahu tentang adanya suatu pengiriman dan penerimaan barang export / import. Dalamp rakteknya, Nama dan Alamat Notify Party ini sama dengan nama dan Alamat Consignee. Tetapi ini semua tergantung dari perjanjian awal antara pihak Shipper dan Importir. Nama dan alamat lengkap Notify Party harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO. Atau jika Notify Part sama dengan Consignee maka cukup ditulis SAME AS CONSIGNEE.

Shipping Mark & Number : Shipping Marks & Number adalah jumlah carton dan tandapengiriman yang tercantum di kemasan barang. Data Shipping Marks & Nu mber initercantum didalam Packing List dan Bill Of Lading

(13)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Description of Goods : Adalah perincian barang. Description of Goods ini terdapat didalam Packing List (Lengkap) dan Bill Of Lading. Hanya saja penulisan data Description of Goods pada Bill Of Lading lebih sederhana atau hanya garis besarnya saja. Misalnya, didalam Packing List tertulis 2 Mesin Injection, 2 Mesin Bubut, 2 Mesin Grinda. Maka padaBill Of Lading cukup ditulis 6 Packages (total kemasan) of Mesin Injection, mesin bubut and mesin gerinda.

G.W. : G.W. adalah singkatan dari Gross Weight. Yaitu berat kotor dari berat kemasan danberat barang itu sendiri. Contoh berat barang itu 2 Kgs dan berat kemasannya 0.5 Kgs maka G.W. : 2.5 Kgs

N.W. : N.W. adalah singkatan dari Net Weight / berat bersih yaitu berat barang sebelum dikemas

(14)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

LCL : Less than Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang tanpa mengguna kan

container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL,  maka barang yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu dari pihak Gudang tersebut akan mengumpulkan barang-barang kiriman LCL lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke dalam container.

FCL : Full Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan container.

Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika shi pper mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka jenis

pengiriman ini

disebutdengan FCL. Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus menda tangkan container ke Gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing selesai, container itu kita segel dan kita kirimkan ke Tempat Penumpukan Peti Kemas dipelabuhan

(15)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

CFS : Container Freight Station yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL Negara asal sampai ke Gudang LCL Negara tujuan. CFS- CFS menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut dengan cara LCL.

CY : Container Yard yaitu mode pengiriman dari Tempat Penumpukan Peti Kemas Negaraasal sampai ke Tempat Penumpukan Peti Kemas Negara tujuan. CY- CY menandakan modepengiriman barang tersebut secara FCL

(16)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Vessel : Kapal

Feeder Vessel : Kapal pengangkut container dengan kapasitas kecil yang mengangkutcontainer dari pelabuhan muat menuju pelabuhan transit untuk di pindah ke Mother Vessel.Contoh : dari Tg. Priok menuju ke Singapore atau Hongkong….dsb

Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut containerdari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.

(17)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Catatan :

Jika pengiriman barang dari pelabuhan muat (misalnya : Tg. Priok, Jakarta ) menuju pelabuhan bongkar (misalnya :Busan, Korea) dengan menggunakan 1 Kapal saja maka tidak ada istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel. 

Istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel jika pengiriman barang dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar tersebut menggalami pergantian kapal.

Misalnya: Pelabuhan muat Tg. Priok dan Pelabuhan bongkarnya Los Angeles,

California. Sementara

route pengiriman itu melalui Jakarta – Singapore menggunakan Kapal YM Glory da n Singapore – Los Angeles, CA mengunakan Kapal Hanjin Sao Paulo.

Maka Feeder Vessel nyaadalah YM Glory dan Mother Vesselnya adalah Hanjin Sao Paulo.

(18)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V. atau Voy..

Nomorkeberangkatan harus selalu ada dibelakang nama Kapal. Contoh : YM Glory V. 23 artinyaNama Kapal YM Glory dengan nomor keberangkatan kapal (Voyage) 23.

ETD : Estimation Time of Departure adalah perkiraan waktu keberangkatan Kapal.

ETA :Estimation Time of Arrival adalah perkiraan waktu kedatangan Kapal

(19)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Bill Of Lading : atau biasa di singkat dengan B/L, arti sederhananya adalah Konosemen atau bukti pengiriman barang dan pengambilan barang. Form Bill Of Lading itu sendiri harus sudah mendapatkan legalitas dari dunia International sebagai alat / bukti pengiriman dan pengambilan barang export / import. 

Didalam Bill of Lading memuat data-data Shipper, Consignee, Notify Party, Vessel & Voy. No Shipping Marks & Numbers, Description of Goods, GW, NW, Measurement, POD, POL, Destination. 

B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran, penerbangan atau lainnya atau agennya yang menunjukkan bahwa pengirim mengirimkan barangnya dengan kesepakatan yang tertulis di dalam B/L tersebut.

B/L ini jika oleh pelayaran lazim disebut Bill Of Lading (B/L) namun untuk maskapai penerbangan disebut Airwaybill, ada juga sebutan lain Ocean B/L, Marine B/L, Sea waybill.

Apapun sebutan itu pada dasarnya sama adalah dokumen pengangkut, dan semua itu adalah dalam kategori B/L. (meski dalam prakteknya akan berbeda, tapi yang jelas kita samakan semua itu adalah B/L).

(20)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

P.O.L : Port Of Loading = Pelabuhan Muat

P.O.D : Port Of Discharge = Pelabuhan Bongkar

Collect : mengumpulkan, menagih

(21)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Freight Collect : biasa disebut dalam dokumen transportasi Bill of lading. Hal ini menunjukkan bahwa biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau akan dibayar oleh penerima barang di tempat tujuan. Artinya pengirim hanya mengirim barang tanpa membayar biaya kapal, namun penerima barang sewaktu akan mengambil barang dari kapal harus membayar biaya kapal terlebih dahulu. Besarnya biaya kapal seperti tertera pada dokumen B/L, namun jika B/L tidak memberikan informasi ini, besarnya biaya dapat ditanyakan kepada pengirim barang maupun perusahaan transportasi bersangkutan, tentunya sesuai harga yang telah disepakati antara pengirim dengan perusahaan pengangkut atau antara penerima barang dengan perusahaan pengangkut.

(22)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Surat Keterangan Asal (SKA) : Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate of Origin (COO) adalah merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang / komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor. Mendasari hal ini adalah kesepakatan bilateral, regional, multilateral, unilateral atau karena ketentuan sepihak dari suatu negara pengimpor/ tujuan, yang mewajibkan SKA/COO inidisertakan pada barang ekspor Indonesia. COO / SKA ini yang membuktikan bahwa barangtersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia

(23)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Ada 2 (dua) Jenis SKA / COO :

1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tujuan.

2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah Negara tertentu

(24)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Ada 2 (dua) Jenis SKA / COO :

1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tujuan.

2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah Negara tertentu

(25)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :

1. Form “A” Generalized System of Preferences

2. Certificate in Regard to Traditional Handicraft Batik Fabrics of Cotton

3. Form “D” ASEAN Common Efective Prefential Tarif Scheme (CEPT)

4. Certificate in Regard to Certain Handicraft Products

5. Certificate Relating to Silk or Cotton Handlooms Products

(26)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :

6. Industrial Craft Certification (ICC)

7. Global System of Trade Preference Certificate of Origin

8. Certificate of Handicraft Goods

9. Certificate of Authenticity Tobacco

10. “Form E” ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA)

11. “Form IJEPA” (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement)

(27)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Yang termasuk SKA Non Preferensi seperti :

1. ICO Certificate of Origin

2. Fisheries COO

3. COO for Imports of Agricultural Products into MEE (Europe Community)

4. COO Handlooms Traditional Textile Products of the Cottage Industry

5. Certificate of Origin Form “K”

6. COO(Textile Products)

7. Form “B”

8. Certificado De Pais De Origen

(28)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Commercial Invoice (invoice) : Commercial invoice adalah merupakan dokumen nota/ faktur penjualan barang ekpor/impor.Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/

pengirim barang. Di dalam commercial invoice ini wajib mencantumkan : nomer dan tanggal dokumen commercial invoice, nama pembeli/ importir/ penerima barang/

consignee/ applicant, nama barang, harga per unit (dijual berdasarkan, pcs/ kgm/

cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang, cara penyerahan barang (FOB, CNF, CIF / lainnya) Hal-hal diatas perlu ditulis didalam commercial invoice, adapun informasi lain dapat disertakan seperti : nama kapal/ pesawat, no container, tempat muat dan bongkar dsb. Commercial invoice ini juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak / pungutan negara.

(29)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Consignee : Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen perjalanan, biasanya di Bill of Lading, Air way bill, maupun dokumen transportasi lainnya. Consignee bisa dikatakan sebagai pembeli / buyer / importer. Sedang dalam L/C lazim disebut sebagai Applicant (pihak yang mengajukan permohonan L/C kepada bank penerbit).

(30)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Demurrage: adalah biaya keterlambatan pengembalian container kepada pelayaran.

Ini arti yang lazim digunakan dalam kaitannya ekspor impor.

Meski definisi yang lain ada namun yang dimaksud adalah denda keterlambatan oleh pelayaran yang ditagihkan kepada importir atau pembeli atau penerima barang.

misal importir ketika mengambil barang di pelabuhan mendapatkan “Free Time Demurrage” dari pelayaran 7 days (tujuh hari, dan ini merupakan default, kebiasaan lazim yang diberikan), artinya pelayaran hanya memberikan kelonggaran waktu sampai tujuh hari sejak kedatangan kapal.

Jadi importir hanya mempunyai waktu tujuh hari untuk mengurus dan menyelesaikan pengeluaran impornya, pendek kata container kosong sudah harus kembali ke pelayaran dalam tujuh hari, jika dikembalikan melebihi tujuh hari maka importir akan dikenai denda keterlambatan atau biasa disebut demurrage.

(31)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Demurrage:

Tarif demurrage sendiri beragam antara pelayaran satu dengan yang lain, dan tentu berbeda juga untuk container kecil dan container besar.

Misal container kecil / 20 feet dengan tarif denda USD. 10 / hari dan container besar / 40 feet dengan tarif denda USD. 20/hari.

Dalam hal lain free time demurrage bisa diberikan 10 hari, 14 hari, 21 hari sesuai kesepakatan antara pengirim barang dengan maskapai pelayaran, hal ini dengan pertimbangan tertentu, mungkin barang yang dikirim mempunyai kesulitan pembongkaran atau jauh dalam pengirimannya ke tempat penerima barang atau merupakan barang yang memerlukan pemeriksaan fisik dan diperkirakan memakan waktu lama oleh pejabat pemerintahan dsb.

Jika keadaan memang demikian sebaiknya dari awal pengiriman mengajukan permohonan ke perusahaan angkutan pelayaran atau sejenis untuk memberikan pembebasan/ kelonggaran “Free time Demurrage” selama mungkin.

(32)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Fumigasi / Pengasapan: Fumigasi adalah teknik pengendalian hama dengan cara menyemprotkan / mengasapi dengan gas beracun (fumigan) pada ruang kedap udara dengan dosis, temperatur & waktu tertentu.

Ada beberapa jenis fumigan yang digunakan dalam melakukan kegiatan fumigasi antara lain: Metil Bromida (CH3Br), Phosfin (PH3), Karbondiosida (CO2), Sulfuril Florida (SO2F2), Asam sianida (HCN).

Penggunaan fumigan ini harus mendapat pengawasan khusus dari Departemen Pertanian dan Departemen kesehatan.

Fumigasi merupakan pekerjaan pembasmian hama pada komoditi ekspor, tempat-tempat penyimpanan barang/komoditi (pergudangan), gudang arsip, kapal dan container.

Dengan sasaran hama yang dibasmi : Tikus, kutu, kecoa, serangga, bubuk kayu ( Rotan ), dan hamagudang lainnya

(33)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Prepaid : dibayar dimuka

Freight prepaid : biasanya disebut seperti ini dalam dokumen perjalanan Bill of lading /airwaybill. Hal ini menunjukkan pembayaran ongkos muatan / kapal / pesawat / transportasi telah dibayar oleh pengirim / shipper / penjual / eksportir.

Artinya penerima barang tidak perlu lagi membayar ongkos transportasi / biaya kapal

(34)

ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Packing List – Weight List : adalah merupakan dokumen packing / kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut didalam commercial invoice.

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan menggunakan software PEB secara online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB ini. PEB diajukan untuk memperoleh respon Nota Persetujuan Ekspor (NPE). Barulah kemudian NPE digunakan sebagai surat jalan untuk memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/kawasan dalam pengawasan bea cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.

(35)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian

Barge : Tongkang, perahu

Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)

Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan

Bonded zone : Kawasan berikat

Buyer : Pembeli Cargo

Plan : Rencana muatan Cargo

(36)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian

Barge : Tongkang, perahu

Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)

Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan

Bonded zone : Kawasan berikat

Buyer : Pembeli Cargo

Plan : Rencana muatan Cargo

(37)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Space : Ruang sisa muatan untuk cargo/ barang/ container

Collect : Dibayar kemudian / belakangan Commercial Invoice : Dokumen faktur penjualan / Nota barang

Container Free Station : Lapangan/ tempat penumpukan bukan/ bebas container

Consignee : Penerima barang

Consignment : Pembayaran transaksi yang dibayarkan setelah barang terjual (titip jual , konsinyasi)

Container : Kontainer / Peti kemas

(38)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Container Yard (C/Y) : Tempat penumpukan container di dermaga

Gross Weight : Berat kotor barang

ETA (Estimated time of arrival) : Perkiraan kedatangan sarana pengangkut

ETD (Estimated time of departure) : Perkiraan keberangkatan sarana pengangkut

Exportir : Pihak yang melakukan ekspor

Feet/ Foot : Ukuran [Kaki] yang digunakan sebagai ukuran

(39)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Container Freight : Beaya / ongkos kapal / perjalanan

Importir : Pihak yang melakukan impor

L/C : Letter of Credit, cara pembayaran dengan melibatkan pihak perbankan dengan mengacu kepada sales contract (kontrak jual beli)

Measurement : Ukuran kubikasi barang Merchant

Feeder vessel : Kapal pengumpan / kapal niaga sebagai pengangkut awal (pre- carriage) untuk menuju ke kapal besar

Nett weight : Berat bersih

(40)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Notify party : Pihak yang diberitahu

Open account : Transaksi pembayaran yang dilakukan di muka

Packing list : Dokumen data kemasan & berat barang

Port of delivery : Pelabuhan [tujuan] pengiriman

Port of discharge / unloading : Pelabuhan bongkar

Port of loading : Pelabuhan muat

PPJK : Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan

(41)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

Prepaid : Dibayar dimuka

Seal : Segel kontainer / peti kemas

Seller : Penjual

Shipper : Pengirim barang / pemakai jasa angkutan

Shipping : Perusahaan pelayaran

Stuffing : Pemuatan barang untuk ekspor ke dalam peti kemas/ lainnya

(42)

ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT

TPK : Terminal Peti Kemas

Trucking : Perusahaan pengangkut truk/ armada

TBA : To Be Advised (Akan Ditentukan Kemudian)

TBN : To Be Notified

(43)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini adalah analisa fasilitas pada kawasan wisata Goa.

Dalam menganalisis data pertama-tama melakukan pengujian menggunakan uji tanda dengan chi kuadrat, uji tanda dengan normal baku, uji peringkat bertanda

Pengecualian bagi Bank yang di mana warga negara asing dan/atau badan hukum asing dimaksud merupakan Pemegang Saham Pengendali Bank, atau terdapat unsur

The experimental study was undertaken to find out the effect of using mind mapping on the teaching of descriptive writing to the eleventh grade students of Senior High School in

Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri mempunyai tugasb. menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan,

Pada penelitian sebelumnya diperoleh hasil bahwa kandungan tripsin inhibitor kacang hijau lebih rendah dibandingkan biji kacang panjang dan biji koro putih masing-masing yaitu

Metode ini berdasarkan pada kemampuan serbuk untuk jatuh secara bebas melalui lubang diameter tertentu dengan demikian index sifat alir (flowabiliity index)

Alas juga merupakan unsur yang penting didalam sebuah ruang, bentuk, warna, pola dan teksturnya akan menentukan sejauh mana bidang tersebut akan menentukan batas-batas ruang