SHIPPING
INSTRUCTIO N
PRACTI
CE
MARINE TRANSPORTATION FLOW
Sea Shipment_Marine Transportation flow
THE SHIPPING PROCESS
THE SHIPPING PROCESS
Eksportir melaksanakan promosi
Promosi dapat dilakukan baik secara langsung/direct promotion/dengan mengikuti pameran dagang di dalam dan di luar negeri maupun tidak langsung/indirect promotion/melalui media cetak dan media elektronik
Korespondensi
Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk menawarkan dan
menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam surat penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang, mutunya, harganya, kemasan, syarat-syarat pengiriman, dan
sebagainya
THE SHIPPING PROCESS
Pembuatan kontrak dagang
Pembuatan kontrak dagang dapat dilakukan apabila importir menyetujui penawaran yang diajukan oleh eksportir maka importir dan eksportir membuat dan mendatangani kontrak dagang. Dalam kontrak dagang dicantumkan hal-hal yang disepakati bersama
Penerbitan Letter of credit (L/C)
Penerbitan L/C dapat dilakukan setelah kontrak dagang ditanda tangani oleh pihak importir dan eksportir. L/C diterbitkan oleh pihak importir melalui bank korespondensi di negaranya dan mengirim L/C tersebut ke bank devisa di negara eksportir. Kemudian bank devisa yang ditunjuk memberitahukan diterimanya L/C atas nama eksportir kepada eksportir
THE SHIPPING PROCESS
Eksportir menyiapkan barang ekspor
Eksportir mempersiapkan barang-barang yang dipesan importer setelah ditrimanya L/C.
Keadaan barang-barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C
Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bea dan Cukai di pelabuhan muat dengan melampirkan uraian barang yang dikapalkan sampai diperoleh Nota Pelayanan Ekspor (NPE)
THE SHIPPING PROCESS
Inspeksi barang ekspor
Inspeksi barang ekspor dilakukan oleh pembeli (importir) untuk menginspeksi barang-barang yang sudah siap diekspor, sebelum barang dimuat ke dalam container. Inspeksi biasanya dilakukan oleh pihak yang ditunjuk pembeli (importir)
Pemesanan ruang kapal
Eksportir memesan ruang kapal dengan mengirim Shipping Intruction ke perusahaan pelayaran.
Perusahaan pelayaran melakukan pengecekan kesediaan ruang kapal, kemudian memberikan D/O (Delivery Order) untuk mengambil container di depo container yang di tunjuk. Sedangkan untuk Less Than Container Load (LCL) barang dikirimkan ke Container Freight Station (CFS)
THE SHIPPING PROCESS
Pengiriman barang ke Pelabuhan
Eksportir sendiri dapat mengirim barang ke pelabuhan. Pengiriman dan pengurusan barang ke pelabuhan dan ke kapal dapat juga dilakukan oleh perusahaan jasa pegiriman barang (freight forwarding/EMKL). Dokumen-dokumen ekspor disertakan dalam pengiriman barang ke pelabuhan dan ke kapal
Pemeriksaan Bea Cukai
Di pelabuhan dokumen ekspor diperiksa oleh pihak Bea Cukai. Apabila diperlukan barang- barang yang akan diekspor diperiksa juga oleh Bea Cukai. Apabila barang dan dokumen telah sesuai dengan ketentuan maka Bea Cukai menandatangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB
THE SHIPPING PROCESS
Pemuatan barang ke kapal
Pihak Bea Cukai menandatangani pernyataan muat yang ada di PEB kemudian barang dapat dimuat ke atas kapal. Pihak pelayaran akan menerbitkan Bill of Lading (B/L) yang kemudian di serahkan pada eksportir
Eksportir melengkapi dokumen ekspor
Eksportir mengurus semua dokumen ekspor yang diminta/dibutuhkan pembeli/importir sebagaimana yang tercantum dalam Sales Contract (SC) atau Letter of Credit (L/C)
THE SHIPPING PROCESS
Pencairan L/C
Dokumen ekspor yang sudah lengkap dan benar sesuai Sales Contact (SC) atau Letter of Credit (L/C) kemudian di sampaikan ke Bank Devisa, untuk memperoleh pembayaran dari Bank (pencairan L/C)
Pengiriman barang ke importir
Selama barang dalam perjalanan dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan, Bank Devisa mengirim dokumen ekspor ke bank importir. Di samping itu eksportir mengirim satu set lengkap copy dokumen kepada importir
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Shipper : Shipper adalah Exportir atau si Pengirim barang. Nama dan alamat lengkap Shipper harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import Barang ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang dari Pelabuhan).
Consignee : Consignee adalah Importir atau si Penerima barang. Nama dan alamat lengkap Consignee harus tertulis jelas didalam dokumen- dokumen seperti : Bill Of Lading, PackingList, Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import Barang ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang dari Pelabuhan).
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Notify Party : Notify Party adalah pihak kedua setelah Consignee yang berhak untuk diberitahu tentang adanya suatu pengiriman dan penerimaan barang export / import. Dalamp rakteknya, Nama dan Alamat Notify Party ini sama dengan nama dan Alamat Consignee. Tetapi ini semua tergantung dari perjanjian awal antara pihak Shipper dan Importir. Nama dan alamat lengkap Notify Party harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO. Atau jika Notify Part sama dengan Consignee maka cukup ditulis SAME AS CONSIGNEE.
Shipping Mark & Number : Shipping Marks & Number adalah jumlah carton dan tandapengiriman yang tercantum di kemasan barang. Data Shipping Marks & Nu mber initercantum didalam Packing List dan Bill Of Lading
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Description of Goods : Adalah perincian barang. Description of Goods ini terdapat didalam Packing List (Lengkap) dan Bill Of Lading. Hanya saja penulisan data Description of Goods pada Bill Of Lading lebih sederhana atau hanya garis besarnya saja. Misalnya, didalam Packing List tertulis 2 Mesin Injection, 2 Mesin Bubut, 2 Mesin Grinda. Maka padaBill Of Lading cukup ditulis 6 Packages (total kemasan) of Mesin Injection, mesin bubut and mesin gerinda.
G.W. : G.W. adalah singkatan dari Gross Weight. Yaitu berat kotor dari berat kemasan danberat barang itu sendiri. Contoh berat barang itu 2 Kgs dan berat kemasannya 0.5 Kgs maka G.W. : 2.5 Kgs
N.W. : N.W. adalah singkatan dari Net Weight / berat bersih yaitu berat barang sebelum dikemas
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
LCL : Less than Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang tanpa mengguna kan
container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka barang yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu dari pihak Gudang tersebut akan mengumpulkan barang-barang kiriman LCL lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke dalam container.
FCL : Full Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan container.
Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika shi pper mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka jenis
pengiriman ini
disebutdengan FCL. Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus menda tangkan container ke Gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing selesai, container itu kita segel dan kita kirimkan ke Tempat Penumpukan Peti Kemas dipelabuhan
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
CFS : Container Freight Station yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL Negara asal sampai ke Gudang LCL Negara tujuan. CFS- CFS menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut dengan cara LCL.
CY : Container Yard yaitu mode pengiriman dari Tempat Penumpukan Peti Kemas Negaraasal sampai ke Tempat Penumpukan Peti Kemas Negara tujuan. CY- CY menandakan modepengiriman barang tersebut secara FCL
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Vessel : Kapal
Feeder Vessel : Kapal pengangkut container dengan kapasitas kecil yang mengangkutcontainer dari pelabuhan muat menuju pelabuhan transit untuk di pindah ke Mother Vessel.Contoh : dari Tg. Priok menuju ke Singapore atau Hongkong….dsb
Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut containerdari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Catatan :
Jika pengiriman barang dari pelabuhan muat (misalnya : Tg. Priok, Jakarta ) menuju pelabuhan bongkar (misalnya :Busan, Korea) dengan menggunakan 1 Kapal saja maka tidak ada istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel.
Istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel jika pengiriman barang dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar tersebut menggalami pergantian kapal.
Misalnya: Pelabuhan muat Tg. Priok dan Pelabuhan bongkarnya Los Angeles,
California. Sementara
route pengiriman itu melalui Jakarta – Singapore menggunakan Kapal YM Glory da n Singapore – Los Angeles, CA mengunakan Kapal Hanjin Sao Paulo.
Maka Feeder Vessel nyaadalah YM Glory dan Mother Vesselnya adalah Hanjin Sao Paulo.
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V. atau Voy..
Nomorkeberangkatan harus selalu ada dibelakang nama Kapal. Contoh : YM Glory V. 23 artinyaNama Kapal YM Glory dengan nomor keberangkatan kapal (Voyage) 23.
ETD : Estimation Time of Departure adalah perkiraan waktu keberangkatan Kapal.
ETA :Estimation Time of Arrival adalah perkiraan waktu kedatangan Kapal
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Bill Of Lading : atau biasa di singkat dengan B/L, arti sederhananya adalah Konosemen atau bukti pengiriman barang dan pengambilan barang. Form Bill Of Lading itu sendiri harus sudah mendapatkan legalitas dari dunia International sebagai alat / bukti pengiriman dan pengambilan barang export / import.
Didalam Bill of Lading memuat data-data Shipper, Consignee, Notify Party, Vessel & Voy. No Shipping Marks & Numbers, Description of Goods, GW, NW, Measurement, POD, POL, Destination.
B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran, penerbangan atau lainnya atau agennya yang menunjukkan bahwa pengirim mengirimkan barangnya dengan kesepakatan yang tertulis di dalam B/L tersebut.
B/L ini jika oleh pelayaran lazim disebut Bill Of Lading (B/L) namun untuk maskapai penerbangan disebut Airwaybill, ada juga sebutan lain Ocean B/L, Marine B/L, Sea waybill.
Apapun sebutan itu pada dasarnya sama adalah dokumen pengangkut, dan semua itu adalah dalam kategori B/L. (meski dalam prakteknya akan berbeda, tapi yang jelas kita samakan semua itu adalah B/L).
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
P.O.L : Port Of Loading = Pelabuhan Muat
P.O.D : Port Of Discharge = Pelabuhan Bongkar
Collect : mengumpulkan, menagih
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Freight Collect : biasa disebut dalam dokumen transportasi Bill of lading. Hal ini menunjukkan bahwa biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau akan dibayar oleh penerima barang di tempat tujuan. Artinya pengirim hanya mengirim barang tanpa membayar biaya kapal, namun penerima barang sewaktu akan mengambil barang dari kapal harus membayar biaya kapal terlebih dahulu. Besarnya biaya kapal seperti tertera pada dokumen B/L, namun jika B/L tidak memberikan informasi ini, besarnya biaya dapat ditanyakan kepada pengirim barang maupun perusahaan transportasi bersangkutan, tentunya sesuai harga yang telah disepakati antara pengirim dengan perusahaan pengangkut atau antara penerima barang dengan perusahaan pengangkut.
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Surat Keterangan Asal (SKA) : Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate of Origin (COO) adalah merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang / komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor. Mendasari hal ini adalah kesepakatan bilateral, regional, multilateral, unilateral atau karena ketentuan sepihak dari suatu negara pengimpor/ tujuan, yang mewajibkan SKA/COO inidisertakan pada barang ekspor Indonesia. COO / SKA ini yang membuktikan bahwa barangtersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Ada 2 (dua) Jenis SKA / COO :
1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tujuan.
2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah Negara tertentu
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Ada 2 (dua) Jenis SKA / COO :
1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tujuan.
2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah Negara tertentu
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :
1. Form “A” Generalized System of Preferences
2. Certificate in Regard to Traditional Handicraft Batik Fabrics of Cotton
3. Form “D” ASEAN Common Efective Prefential Tarif Scheme (CEPT)
4. Certificate in Regard to Certain Handicraft Products
5. Certificate Relating to Silk or Cotton Handlooms Products
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :
6. Industrial Craft Certification (ICC)
7. Global System of Trade Preference Certificate of Origin
8. Certificate of Handicraft Goods
9. Certificate of Authenticity Tobacco
10. “Form E” ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA)
11. “Form IJEPA” (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement)
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Yang termasuk SKA Non Preferensi seperti :
1. ICO Certificate of Origin
2. Fisheries COO
3. COO for Imports of Agricultural Products into MEE (Europe Community)
4. COO Handlooms Traditional Textile Products of the Cottage Industry
5. Certificate of Origin Form “K”
6. COO(Textile Products)
7. Form “B”
8. Certificado De Pais De Origen
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Commercial Invoice (invoice) : Commercial invoice adalah merupakan dokumen nota/ faktur penjualan barang ekpor/impor.Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/
pengirim barang. Di dalam commercial invoice ini wajib mencantumkan : nomer dan tanggal dokumen commercial invoice, nama pembeli/ importir/ penerima barang/
consignee/ applicant, nama barang, harga per unit (dijual berdasarkan, pcs/ kgm/
cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang, cara penyerahan barang (FOB, CNF, CIF / lainnya) Hal-hal diatas perlu ditulis didalam commercial invoice, adapun informasi lain dapat disertakan seperti : nama kapal/ pesawat, no container, tempat muat dan bongkar dsb. Commercial invoice ini juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak / pungutan negara.
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Consignee : Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen perjalanan, biasanya di Bill of Lading, Air way bill, maupun dokumen transportasi lainnya. Consignee bisa dikatakan sebagai pembeli / buyer / importer. Sedang dalam L/C lazim disebut sebagai Applicant (pihak yang mengajukan permohonan L/C kepada bank penerbit).
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Demurrage: adalah biaya keterlambatan pengembalian container kepada pelayaran.
Ini arti yang lazim digunakan dalam kaitannya ekspor impor.
Meski definisi yang lain ada namun yang dimaksud adalah denda keterlambatan oleh pelayaran yang ditagihkan kepada importir atau pembeli atau penerima barang.
misal importir ketika mengambil barang di pelabuhan mendapatkan “Free Time Demurrage” dari pelayaran 7 days (tujuh hari, dan ini merupakan default, kebiasaan lazim yang diberikan), artinya pelayaran hanya memberikan kelonggaran waktu sampai tujuh hari sejak kedatangan kapal.
Jadi importir hanya mempunyai waktu tujuh hari untuk mengurus dan menyelesaikan pengeluaran impornya, pendek kata container kosong sudah harus kembali ke pelayaran dalam tujuh hari, jika dikembalikan melebihi tujuh hari maka importir akan dikenai denda keterlambatan atau biasa disebut demurrage.
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Demurrage:
Tarif demurrage sendiri beragam antara pelayaran satu dengan yang lain, dan tentu berbeda juga untuk container kecil dan container besar.
Misal container kecil / 20 feet dengan tarif denda USD. 10 / hari dan container besar / 40 feet dengan tarif denda USD. 20/hari.
Dalam hal lain free time demurrage bisa diberikan 10 hari, 14 hari, 21 hari sesuai kesepakatan antara pengirim barang dengan maskapai pelayaran, hal ini dengan pertimbangan tertentu, mungkin barang yang dikirim mempunyai kesulitan pembongkaran atau jauh dalam pengirimannya ke tempat penerima barang atau merupakan barang yang memerlukan pemeriksaan fisik dan diperkirakan memakan waktu lama oleh pejabat pemerintahan dsb.
Jika keadaan memang demikian sebaiknya dari awal pengiriman mengajukan permohonan ke perusahaan angkutan pelayaran atau sejenis untuk memberikan pembebasan/ kelonggaran “Free time Demurrage” selama mungkin.
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Fumigasi / Pengasapan: Fumigasi adalah teknik pengendalian hama dengan cara menyemprotkan / mengasapi dengan gas beracun (fumigan) pada ruang kedap udara dengan dosis, temperatur & waktu tertentu.
Ada beberapa jenis fumigan yang digunakan dalam melakukan kegiatan fumigasi antara lain: Metil Bromida (CH3Br), Phosfin (PH3), Karbondiosida (CO2), Sulfuril Florida (SO2F2), Asam sianida (HCN).
Penggunaan fumigan ini harus mendapat pengawasan khusus dari Departemen Pertanian dan Departemen kesehatan.
Fumigasi merupakan pekerjaan pembasmian hama pada komoditi ekspor, tempat-tempat penyimpanan barang/komoditi (pergudangan), gudang arsip, kapal dan container.
Dengan sasaran hama yang dibasmi : Tikus, kutu, kecoa, serangga, bubuk kayu ( Rotan ), dan hamagudang lainnya
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Prepaid : dibayar dimuka
Freight prepaid : biasanya disebut seperti ini dalam dokumen perjalanan Bill of lading /airwaybill. Hal ini menunjukkan pembayaran ongkos muatan / kapal / pesawat / transportasi telah dibayar oleh pengirim / shipper / penjual / eksportir.
Artinya penerima barang tidak perlu lagi membayar ongkos transportasi / biaya kapal
ISTILAH-ISTILAH YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Packing List – Weight List : adalah merupakan dokumen packing / kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut didalam commercial invoice.
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan menggunakan software PEB secara online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB ini. PEB diajukan untuk memperoleh respon Nota Persetujuan Ekspor (NPE). Barulah kemudian NPE digunakan sebagai surat jalan untuk memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/kawasan dalam pengawasan bea cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian
Barge : Tongkang, perahu
Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)
Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan
Bonded zone : Kawasan berikat
Buyer : Pembeli Cargo
Plan : Rencana muatan Cargo
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian
Barge : Tongkang, perahu
Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)
Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan
Bonded zone : Kawasan berikat
Buyer : Pembeli Cargo
Plan : Rencana muatan Cargo
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Space : Ruang sisa muatan untuk cargo/ barang/ container
Collect : Dibayar kemudian / belakangan Commercial Invoice : Dokumen faktur penjualan / Nota barang
Container Free Station : Lapangan/ tempat penumpukan bukan/ bebas container
Consignee : Penerima barang
Consignment : Pembayaran transaksi yang dibayarkan setelah barang terjual (titip jual , konsinyasi)
Container : Kontainer / Peti kemas
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Container Yard (C/Y) : Tempat penumpukan container di dermaga
Gross Weight : Berat kotor barang
ETA (Estimated time of arrival) : Perkiraan kedatangan sarana pengangkut
ETD (Estimated time of departure) : Perkiraan keberangkatan sarana pengangkut
Exportir : Pihak yang melakukan ekspor
Feet/ Foot : Ukuran [Kaki] yang digunakan sebagai ukuran
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Container Freight : Beaya / ongkos kapal / perjalanan
Importir : Pihak yang melakukan impor
L/C : Letter of Credit, cara pembayaran dengan melibatkan pihak perbankan dengan mengacu kepada sales contract (kontrak jual beli)
Measurement : Ukuran kubikasi barang Merchant
Feeder vessel : Kapal pengumpan / kapal niaga sebagai pengangkut awal (pre- carriage) untuk menuju ke kapal besar
Nett weight : Berat bersih
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Notify party : Pihak yang diberitahu
Open account : Transaksi pembayaran yang dilakukan di muka
Packing list : Dokumen data kemasan & berat barang
Port of delivery : Pelabuhan [tujuan] pengiriman
Port of discharge / unloading : Pelabuhan bongkar
Port of loading : Pelabuhan muat
PPJK : Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
Prepaid : Dibayar dimuka
Seal : Segel kontainer / peti kemas
Seller : Penjual
Shipper : Pengirim barang / pemakai jasa angkutan
Shipping : Perusahaan pelayaran
Stuffing : Pemuatan barang untuk ekspor ke dalam peti kemas/ lainnya
ISTILAH-ISTILAH SINGKAT YANG BIASA DIPAKAI DALAM PROCESS EXPORT DAN IMPORT
TPK : Terminal Peti Kemas
Trucking : Perusahaan pengangkut truk/ armada
TBA : To Be Advised (Akan Ditentukan Kemudian)
TBN : To Be Notified