• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMULIAAN TANAMAN PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF MEMBIAK VEGETATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMULIAAN TANAMAN PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF MEMBIAK VEGETATIF"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PEMULIAAN TANAMAN PEMULIAAN TANAMAN

MEMBIAK VEGETATIF

MEMBIAK VEGETATIF

(2)

 Reproduksi aseksual meliputi semua cara perbanyakan tanaman yang mana

pembentukan gamet secara normal dan penyerbukan tidak memegang peranan.

 Tidak adanya reproduksi seksual bahan tanam yang diperbanyak secara aseksual mengandung komposisi genetik yang

sama dengan tanaman induknya.

 Klon yang berasal dari tanaman induk dapat dipastikan memiliki komposisi

genetik identik dengan tanaman induknya

(3)

 Tanaman superior diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif

 Perbanyakan secara vegetatif tanaman keturunan dapat digunakan untuk

mengembangkan varietas yang stabil, tanpa

mengalami kemunduran akibat perubahan

kombinasi gen

(4)

Prosedur pemuliaan

 Pembentukan materi seleksi dilakukan melalui persilangan (terkontrol atau terbuka)

 Pada jenis yang sulit berbunga diperlakukan

dengan rangsangan (fernalisasi,fotoperiodisitas, stres air, penyambungan, pemupukan,

pengajiran, ZPT dsb).

 Persilangan dilakukan pada saat yang tepat (tergantung dari spesies)

 Biji hasil persilangan akan mengalami segregasi pada F1 jika tetuanya heterosigot

(5)

 Biji hasil persilangan disemaikan.

 Tanaman dari masing-masing set persilangan ditanam dalam satu populasi.

 Seleksi dilakukan secara individu

 Individu terpilih diperbanyak secara klonal.

 Klon-klon terpilih ditanam kembali untuk seleksi lebih lanjut.

 Dilakukan uji pendahuluan dan uji lanjut.

 Dilepas sebagai varietas baru

(6)

PEMULIAAN UBIKAYU DAN UBIJALAR PEMULIAAN UBIKAYU DAN UBIJALAR

Tujuan pemuliaan ubikayu

 Berpotensi hasil dan indek panen tinggi

 Dapat dipanen awal

 Toleran terhadap hama penyakit penting

 Kandungan pati tinggi

 Bentuk perakaran baik

 Bercabang lambat

 Mempunyai adaptasi luas

(7)

Tujuan pemuliaan ubijalar

 Peningkatan potensi hasil (rata-rata per hektar masih rendah)

 Peningkatan ketahanan terhadap hama boleng (Cylas formicarius)

 Peningkatan ketahanan terhadap penyakit kudis (scab)

 Peningkatan kualitas hasil (kadar pati, protein, beta karoten, antosianin, dsb).

(8)

Pelaksanaan

 Pemilihan tetua dengan kriteria sifat unggul yang diinginkan (potensi hasil tinggi, kandungan protein, antosianin, tahan serangan penyakit atau hama)

 Persilangan (terkontrol atau terbuka)

 Persemaian biji hasil persilangan, dipisahkan berdasarkan set persilangannya.

 Seleksi individu tanaman hasil persilangan berdasarkan kriteria yang dikehendaki

 Perbanyak individu terpilih secara klonal

(9)

 Uji baris tunggal klon-klon terpilih

 Pilih klon-klon dari baris tunggal yang unggul dan seragam (keragaman rendah)

 Perbanyak secara klonal untuk bahan seleksi lebih lanjut

 Uji secara petak tunggal klon terpilih dari uji baris tunggal

 Pilih klon-klon dari petak tunggal yang unggul dan seragam (keragaman rendah)

 Perbanyak secara klonal untuk bahan seleksi lebih lanjut

(10)

 Uji pendahuluan dalam satu lokasi secara berulangan

 Pilih klon-klon dari uji pendahuluan yang unggul dan seragam (keragaman rendah)

 Perbanyak secara klonal untuk bahan uji lebih lanjut

 Uji multilokasi untuk memilih klon harapan

(11)

Prosedur seleksi Ubikayu (CIAT)

Tahun pertama : Penanaman biji F1( single plant)

Tahun kedua : Generasi pertama klon terseleksi (single row)

Tahun ketiga : Pengamatan sifat (single plot)

Tahun keempat : Uji pendahuluan

Tahun kelima : Uji daya hasil tahun pertama

Tahun keenam : Uji daya hasil tahun kedua

Pada setiap generasi seleksi diadakan evaluasi, makin lanjut generasinya makin bertambah

karakter yang dievaluasi

(12)

Prosedur seleksi ubijalar Prosedur seleksi ubijalar

Tahun pertama : seleksi berdasarkan tanaman tunggal (intensitas 5 – 10%)

Tahun kedua : seleksi berdasarkan petak tunggal (intensitas 2 – 4 %).

Tahun ketiga : Pengujian berdasarkan petak berulangan di satu lokasi.

Tahun keempat sampai keenam : pengujian di multi lokasi

Individu-individu terpilih dalam seleksi harus

memenuhi kriteria : hasil ubi yang dipasarkan > 800 g/tan, bentuk ubi baik (tidak bergelombang), indek panen >0,5, kadar bahan kering tinggi, dan kualitas baik

(13)

Pemuliaan tanaman tebu

Orientasi pemuliaan tanaman tebu (Lamadji, 1986)

 Peningkatan daya hasil gula dan kepastian hasil panen per satuan luas

 Peningkatan terhadap ketahanan hama dan penyakit

 Toleransi terhadap lingkungan rawan

 Varietas-varietas yang tidak memerlukan saat panenan yang pasti

 Varietas dengan sifat khusus untuk daerah-daerah tertentu

(14)

Permasalahan :

 Kecilnya penangkaran bibit dari satu generasi ke generasi lainya

 Sifat-sifat penting yang bernilai komersial dikontrol oleh sejumlah/banyak gen yang mempunyai pengaruh minor

 Besarnya interaksi antara gentotipe x lingkungan

 Besarnya pengaruh kompetisi antar varietas yang berdekatan

(15)

Prinsip pemuliaan tebu :

 Penggunaan jumlah semai yang besar dengan keragaman genetik yang luas

 Pengujian varietas di berbagai tempat yang berbeda keadaan ekologisnya

 Pemanfaatan data keprasan untuk seleksi varietas

(16)

Prosedur

Persilangan Persemaian Seleksi Tahap I

Seleksi Tahap II Seleksi Tahap III Seleksi Tahap IV

Sreening Jenis Tahap I PC Sreening Jenis Tahap I R1

Sreening Jenis Tahap I R2 Sreening Jenis Tahap II R1 Sreening Jenis Tahap II PC

Sreening Jenis Tahap III PC Seleksi saat tanaman umur 6 bln

Seleksi saat tanaman umur 7 bln Rancangan simple lattice design Seleksi saat tanaman umur 9 bln Rancangan simple lattice design Yield trial pertama Rancangan triple lattice design

Rancangan TLD/RBD Rancangan RBD

(17)

Pemuliaan tanaman kentang

Masalah :

 Sulit mendapatkan ubi bulat dan mata dangkal, karena dikendalikan oleh gen-gen resesif

 Dalam persilangan kentang komersial komersial

dibutuhkan paling sedikit 10.000 – 100.000 semaian, sedangkan persilangan kentang komersial x kentang lain dibutuhkan paling sedikit 100.000 semaian untuk mendapatkan varietas baru ayng unggul.

 Dalam melakukan seleksi untuk produksi dsn kuslitsd tidak dapat dilakukan saat ubinya masih kecil

(18)

Bagan seleksi tanaman kentang

Stok awal

Tahun 1

Tahun II Tahun III

Tahun IV

Seleksi dilakukan baik di lapang maupun di gudang Tahun V

xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxx xx xxxxxxxx xxx xxxx xxxx xx xxxxxxxxxxx xxxxxxx xxxxx xxx xxxxx

A A A

A B B B

C Petani Lembaga

(19)

CONTOH KEGIATAN PEMULIAAN UBIJALAR UNTUK MENGHASILKAN KLON YANG

BERPOTENSI HASIL DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN TINGGI

 Antosianin adalah senyawa flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan.

 Peran antioksidan bagi kesehatan adalah mencegah penyakit hati, kanker, stroke, esensial bagi fungsi otak dan mengurangi pengaruh penuaan otak

 Klon yang telah dilepas kadar antosininnya

rendah

(20)

PERSILANGAN ANTARA KLON JEPANG-1 (KANDUNGAN ANTOSIANIN TINGGI) DENGAN KLON 73-6/2 (POTENSI HASIL TINGGI)

Klon JEPANG-1

Klon 73-6/2

(21)

PERSEMAIAN HASIL PERSILANGAN

JEPANG-1 X 73-6/2

(22)

TANAMAN INDIVIDU HASIL PERSILANGAN UNTUK SELEKSI AWAL

(23)

RAGAM UBI HASIL SELEKSI INDIVIDU

(24)

UJI DAYA HASIL DALAM SATU LOKASI SECARA BERULANGAN

(25)

UJI DAYA HASIL LANJUTAN DALAM BEBERAPA LOKASI

BATU KARANGANYAR

BLITAR

(26)

KLON TERPILIH DARI

HASIL UJI MULTI LOKASI DAPAT DIAJUKAN MENJADI

KLON/VARIETAS BARU

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam tentang : Pemuliaan Tanaman Padi ( Oryza sativa L.) melalui Persilangan Antara

Berdasarkan uji toleransi bobot kering akar tanaman terhadap cekaman PEG menunjukkan bahwa tanaman kacang tanah yang dihasilkan dari seleksi ES pada PEG dua siklus

Seleksi merupakan suatu kegiatan memillih atau menyeleksi suatu tanaman yang diinginkan dalam suatu populasi.Banyak metode seleksi yang dapat diterapkan, penggunaan

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Seleksi Individu Terpilih Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Generasi M5 Berdasarkan Karakter Produksi Tinggi Dan

Mutia Rahmah: Seleksi Individu Terpilih pada Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merrill) Generasi M5 Berdasarkan Karakter Produksi Tinggi dan Toleran Penyakit Busuk Pangkal

pendek dengan kandungan minyak tak jenuh tinggi, c) persilangan dura dan pisifera untuk meminimumkan gejala crown disease (CD), d) sistem seleksi untuk menghasilkan tanaman

Seleksi langsung berdasarkan karakter agro- nomis seperti hasil biji merupakan cara seleksi yang banyak digunakan dalam memilih kedelai toleran kekeringan, karena seleksinya

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam tentang : Pemuliaan Tanaman Padi (Oryza sativa L.) melalui Persilangan Antara