28 3.1. Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan jenis pre-Experimental. Menurut Sugiyono (2011:72) metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang dugunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian dengan jenis Pre-Experimental dapat diartikan penelitian yang membandingkan adanya suatu pengaruh dari subyek yang ingin diteliti setelah perlakuan (treatment) pada subyek tersebut. Alasan penelitian eksperimen ini menggunakan Pre-Experimental karena dalam penelitian ini melakukan suatu perlakuan pada subyek penelitian dengan tidak melakukan kontrol seluruh aspek atau kondisi disekitar subyek dan hanya mengendalikan kondisi yang dapat mempengaruhi variabel penelitian. Dengan kata lain, pada penelitian ini desain eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental yaitu menggunakan One Group Pretest-Posttest Design.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian eksperimen ini menggunakan One-Group Pretest-Posttest Design. Secara bagan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono 2011:74) Keterangan:
O1 = Nilai pretest sebelum diberi perlakuan (treatment)
O2 = Nilai posttest setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe TPS (Think-Pair-Share).
X = Perlakuan (treatment) dengan menggunakan metode cooperative learning tipe TPS (Think-Pair-Share).
O1 X O2
Sebelum penelitian dilaksanakan ada rancangan penelitian, rancangan dalam penelitian ini disajikan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian Kelas 5 di SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
No Sampel Kondisi
Awal Perlakuan Kondisi Akhir
1 Kelompok Eksperimen T1 X T2
Keterangan :
X : Perlakuan dengan metode Cooperative Learning tipe think Pair Share T1 : Pre-test
T2 : Post-test
Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancangan penelitian. Prosedur rancangan dalam penelitian adalah seabagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi tes.
b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada.
c. Menguji cobakan instrumen tes uji yang berbentuk pilihan ganda.
d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.
e. Melalui perlakuan pada kelas 5 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
f. Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
g. Menganalasis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas 5 di SD Negeri Watuagung 01 yang berada di Dusun Rembes, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah.
3.2.2 Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2013, perincian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Pelaksanaan Penelitian
No Nama Sekolah Uraian Kegiatan
1 09 April 2013 Uji validitas istrument tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) di SDN Tlogo
2 15 April 2013 Tes awal (pre-tes) di kelas 5 SDN Watuagung 01
3 25 April 2013 Pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share di kelas 5 SDN Watuagung 01 (post-test)
3.3 Variabel Penelitian
Penentuan variabel dan metode penelitian merupakan hal yang penting dilakukan sebelum menyusun penelitian ini. Penentuan variabel bertujuan untuk mempertegas dan membatasi informasi yang dibutuhkan serta mempermudah penulis dalam membuat instrument penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (dependen).
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono 2011:39).
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah metode cooperative learning tipe TPS (Think-Pair-Share).
2. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011:39). Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang berupa hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun hasil belajar kognitif berupa tes dalam bentuk pilihan ganda, hasil belajar afektif berupa angket motivasi belajar, dan hasil belajar psikomotor berupa unjuk kerja.
Untuk mempermudah dan membedakan antara kedua variabel dalam penelitian ini variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan untuk variabel terikatnya dilambangkan dengan huruf Y dimana untuk variabel bebas atau X adalah metode Think-Pair-Share dan untuk variabel terikat atau Y adalah hasil belajar siswa secara kognitif.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
1. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan dengan memberikan sejumlah soal tes pilihan ganda.
Langkah-langkahnya adalah : a. Membagikan Soal Pre test
Peneliti menyebarkan soal pre test untuk diisi oleh siswa. Soal pre test diberikan pada kelompok eksperimen. Setelah siswa mengerjakan soal pre test, langkah selanjutnya adalah menilai hasil pekerjaan siswa untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut.
b. Membagikan Soal Pos test
Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran TPS pada kelompok eksperimen.
Setelah itu siswa diberikan evaluasi. Maka hasil dapat diketahui perbedaan antara pre test dan pos test.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data, yaitu berupa soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dibawah ini adalah tabel kisi-kisi soal hasil belajar.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Uji Soal Test Mata Pelajaran IPA Kelas 5
No
Standar Kompetensi
(SK)
Kompetensi Dasar
(KD) Indikator
Item Soal Pilihan Ganda
Jumlah Item 5. Memahami
hubungan antara gaya gerak, dan energi serta fungsinya
5.2. Menjelaskan pesewat sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
1. Mengenal berbagai pesawat sederhana dan dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan.
3, 4, 6,7,8,11, 12,13,16,18 ,21, 24, 25, 26,
27,28,29
17
2.Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
1, 2, 5,9,10, 14,15,17,19 ,20, 22, 23, 30
13
Jumlah Soal 30 30
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes 3.5.1 Uji Validitas Tes
Priyatno (2010:90) menyatakan bahwa validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah validitas item. Validitas item ditunjukan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkolerasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah item layak digunakan atau tidak.
Menurut Sugiyono (2011:126) bila item yang mencapai koefisien kolrelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Untuk kriteria koefisien korelasi yang > 0,30 dinyatakan item soal tersebut valid dan sebaliknya jika koefisien korelasinya < 0,30 maka item tersebut tidak valid. Pada program SPSS 16.0 teknik pengujian yang sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson ( Produk Momen Pearson) dan Corrected Item- Total
Correlation. Soal yang akan diuji untuk pretest dan postes diuji validitasnya terlebih dahulu, uji validitas dilakukan guna untuk melihat kevaliditasan soal yang dibuat. Uji soal validitas dilakukan di SD Negeri Tlogo yang siswanya berjumlah 33 siswa. Soal yang diuji berjumlah 30 item terdapat 26 item yang valid dan 4 item yang tidak valid. Adapun no soal tidak valid adalah nomor 11, 15, 19, dan 23. Untuk kisi – kisi tesnya menjadi
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes
No
Standar Kompetensi
(SK)
Kompetensi Dasar
(KD) Indikator
Item Soal Pilihan Ganda
Jumlah Item 5. Memahami
hubungan antara gaya gerak, dan energi serta fungsinya
5.2. Menjelaskan pesewat sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
1. Mengenal berbagai pesawat sederhana dan dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan.
3, 4, 6,7,8,11*, 12,13,16,18 ,21, 24, 25, 26,
27,28,29
16
2.Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
1, 2, 5,9,10, 14,15*,17,1 9*,20, 22, 23*, 30
10
Jumlah Soal 26 26
3.5.2 Uji Realibilitas Tes
Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16.0.
α > 0,9 = Sangat Baik α > 0,8 = Baik
α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Kurang Baik
Hasil penghitungan reliabilitasnya adalah sebagai berikut Tabel 3.5 Realibilitas Soal Tes
Dari Tabel 3.6 diatas dimana hasil dari semua data item soal terlihat besarnya Cronbach’s Alpha hasil dari uji reliabilitas adalah 0,906. Biasanya yang pengujian menggunakan batasan tertentu yaitu 0,7. Karena nilai di atas 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel.
3.6 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Sudjana (2011:135) analisis tingkat kesukaran soal merupakan pengkajian terhadap soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.
Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proposional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari guru sebagai pembuat soal. Untuk melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proposisi atau kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Penelitian ini analisis tingkat kesukaran soal yang digunakan adalah menentukan kriteria soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
I=
Keterangan:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
Cronbach's Alpha
N of Items
,906 26
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai barikut:
0,00 – 0,30 = Soal Kategori sukar;
0,31 – 0,70 = Soal Kategori sedang;
0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah Misal contoh soal nomor 1
I = = = 0,70
Dengan demikian dari contoh soal nomor 1 termasuk kedalam kategori mudah.
Tabel 3.6. Indeks Taraf Kesukaran Soal Tes
Pilihan Ganda Jumlah
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 1,2,3,4,6,7,9,10,
11,12,15
5, 8,13 14 11 3 1
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis parametric yang diukur menggunakan uji t. alasan diterapkanya kedua analisis ini adalah data yang diperoleh merupakan data untuk mencari pengaruh metode tertentu sehingga untuk memperjelas pengumpulan data mengenai ada tidaknya pengaruh penggunaan metode tertentu digunakanlah kedua analisis tersebut.
Langkah-langkah dalam analisis deskriptif ini adalah dengan menganalisis skor post-test yang dirangkum dalam distribusi data post-test dari hasil pengolahan statistik deskriptif pada SPSS 16.0 For Windows.
3.7.1 Uji Normalitas Data
Menurut Priyatno (2010:71) uji normalitas digunakan untuk mengetahui hasil belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Untuk uji normalitas digunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov tes dengan menggunakan
bantuan SPSS 16.0 for Windows. Menurut Priyatno (2010:71) data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari > 0,05.
3.7.2 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel-sampel penelitian merupakan kelas sampel yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini menggunakan penelitian sampel. Hasil penelitian sampel akan digeneralisasikan pada populasi penelitian
Data yang digunakan untuk menguji homogentas sampel penelitian ini adalah nilai hasil ujian tengah semester mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Uji homogenitas menggunakan uji anova pada SPSS 16.0 for windows.
Dalam penelitian ini digunakan untuk uji homogenitas adalah hasil ujian tes tengah semester. Dengan acuan sebagai berikut:
α ≤ 0,05 = berarti tidak homogen α ≥ 0,05 = berarti homogen
maka test tersebut memiliki varience sama atau dengan kata lain homogen.
3.7.3 Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2011:207) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
3.7.4 Uji Hipotesis dengan T Test
Pengujian hipotesis menggunakan uji t paired sample t test yang outputnya meliputi Paired Samples Statistics, Paired Sample Corelation, Paired Sample Test. Jika pada Paired Samples Statistics menyatakan rata-rata nilai sebelum penelitian lebih rendah dari pada sesudah penelitian, kemudian dari Paired Sample Corelation dinyatakan nilai korelasi mendekati 1 atau > 0,5 maka dinyatakan ada hubungan dari kedua hasil tersebut dan dari Paired Samples Statistics dinyatakan bahwa –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan
sebelum dan sesudah penelitian, berdasar signifikasi <0,05 (α) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada perbedaan pre test dan pos test. Jika ketiga output tersebut menyatakan demikian maka penerapan metode Cooperative Learning tipe Think-Pair-Share.
3.7.5 N-Gain
Hake (1999) menyatakan bahwa gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan bias penelitian , karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah berbeda digunakan uji normalitas. Kelebihan penggunaan model dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis ditinjau berdasarkan perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain), antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat dihitung dengan persamaan :
= −
−
Disini dijelaskan bahwa g adalah gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua model, Smaks adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir, Spost adalah skor tes akhir, sedangkan Spre adalah skor tes awal.
Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(1) jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi;
(2) jika 0,7 > g≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan (3) jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.