• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Manajemen Klinik Gigi (Studi Kasus : NDC Esthetic Dental Clinic Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Manajemen Klinik Gigi (Studi Kasus : NDC Esthetic Dental Clinic Malang)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 9269

Pembangunan Aplikasi Manajemen Klinik Gigi (Studi Kasus : NDC Esthetic Dental Clinic Malang)

Denlei Diyorossi1, Denny Sagita Rusdianto2, Aditya Rachmadi3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1diyorossi@student.ub.ac.id, 2denny.sagita@ub.ac.id, 3rachmadi.aditya@ub.ac.id

Abstrak

Rekam medis gigi merupakan salah satu dokumen yang sangat penting pada bidang pelayanan medis kedokteran gigi karena di dalamnya mencakup catatan data rinci mengenai keadaan pasien maupun semua tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi terhadap pasien. Ndc Esthetic Dental Clinic merupakan salah satu instansi yang bergerak dalam bidang pelayanan serta perawatan kesehatan gigi dan mulut yang terletak di kota malang. Di dalam melakukan pelayanannya Ndc Esthetic Dental Clinic masih sangat bergantung dengan proses yang dikerjakan secara konvensional seperti pada pendaftaran pasien yang masih dilakukan dengan mencatat data diri pasien dan menyimpannya ke dalam dokumen excel, kemudian pencatatan data rekam medis pasien yang juga dilakukan pencatatan secara konvensional oleh dokter, serta belum adanya sistem yang dapat membantu mempermudah pelaporan pendapatan klinik.

Sehingga dari hal tersebut menimbulkan beberapa kendala yang sering terjadi seperti sulitnya mencari data rekam medis pasien dan kehilangan catatan data rekam medis pasien. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk membangun suatu aplikasi manajemen klinik gigi yang dapat membantu mempermudah para staff untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan juga dokter dalam mengelola data rekam medis pasien. Pada penelitian ini sistem yang dibangun berbasis website dengan menerapkan konsep pola perancangan MVC (Model, View, Controller) dengan menggunakan framework CodeIgniter. Sistem ini di bangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, serta BootStrap dan JavaScript agar tampilan lebih dinamis. Hasil dari pengujian yang dilakukan menghasilkan nilai 100% valid pada setiap pengujian unit, integrasi, dan validasi. Sedangkan pada pengujian compatibility sistem dapat berjalan pada browser yang berbeda dengan baik.

Kata kunci: rekam medis gigi, aplikasi manajemen, web, klinik gigi, model-view-controller.

Abstract

Dental medical record is one of the most important documents in the field of dentistry medical services because it includes detailed data records about the state of the patient as well as all actions taken by the dentist on the patient. Ndc Esthetic Dental Clinic is one of the agencies engaged in the field of dental and oral health care and services located in Malang. In carrying out its services, Ndc Esthetic Dental Clinic is very dependent on conventional processes such as patient registration which is done by recording patient data and storing it in excel documents, then recording the patient's medical record data which is also conventionally recorded by doctors, and the absence of a system that can help make it easier to make financial reporting of the clinic. So that from this cause several obstacles that often occur such as difficulty in finding patient medical record data and loss of patient medical record data.

Therefore, researchers aim to build a dental clinic management application that can help make it easier for staff to improve the quality of service and also doctors in managing patient medical record data. In this research, the system is built based on the website by applying the concept of the MVC design model (Model, View, Controller) using the CodeIgniter framework. This system was built using the PHP programming language, as well as BootStrap and JavaScript so that the display is more dynamic. The results of the tests carried out 100% valid values on each unit test, integration, and validation. Whereas the system compatibility test can run on different browsers well.

Keywords: dental medical record, management application, web, dental clinic, model-view-controller.

(2)

1. PENDAHULUAN

Saat ini perkembangan industri sudah memasuki revolusi industri versi yang ke 4.0 dimana aktifitas dari internet dapat di manfaatkan untuk segalanya dengan munculnya kecerdasan buatan, namun peran dari revolusi industri yang ke 3.0 juga tidak kalah pentingnya karena pemanfaatan teknologi informasi bermula pada masa itu sehingga teknologi informasi kedepannya akan sangat berperan penting dalam membangun suatu produk perangkat lunak untuk kepentingan suatu perusahaan ataupun instansi. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun suatu aplikasi manajemen klinik yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya pada pemeriksaan & perawatan gigi.

NDC Esthetic Dental Clinic ialah sebuah lembaga yang berdiri pada aspek pelayanan serta perawatan kesehatan gigi dan mulut. Dalam melakukan pelayanannya saat ini terdapat beberapa proses yang sudah biasa dijanlankan.

Seperti pada proses pendaftaran pasien dimana masih dilakukan secara konvensional dengan mengisi data identitas diri kedalam kartu pasien, kemudian bagian front office akan mencatat data diri pasien dan menyimpannya ke dalam dokumen excel. Hal tersebut kurang begitu efisien apabila bagian front office sewaktu - waktu ingin melakukan pengecekkan serta pencarian data pasien yang sebelumnya telah terdaftar dengan waktu yang singkat. Kemudian data pasien yang semakin banyak juga memungkinkan bagian front office melakukan pencatatan data pasien kembali secara berulang yang menyebabkan redudansi (penumpukan).

Selain itu pada proses yang lain juga terjadi pada data rekam medis pasien yang masih di lakukan pencatatan secara konvensional oleh dokter. Dalam proses pencatatannya tersebut dokter melakukan penulisan secara manual melalui kartu identitas pasien yang nantinya akan di jadikan sebagai rekam medis pasien.

Data rekam medis yang telah di catat secara manual oleh dokter tersebut akan di simpan ke dalam buku rekap oleh bagian frontoffice.

Tentunya hal tersebut kurang begitu efisien apabila dokter maupun front office ingin melakukan proses pencarian data rekam medis, maka akan dilakukan secara manual melalui kartu rekam medis pasien maupun buku rekap karena belum adanya sistem yang

terkomputerisasi untuk melakukan penyimpanan dokumen rekam medis pasien. Selain itu dokter pun mengalami kesulitan untuk mengetahui perawatan terakhir pasien apabila kartu rekam medis hilang.

Kemudian pada proses yang lainnya, front office dalam melakukan pelaporan pendapatan klinik juga masih dilakukan secara konvensional melalui data rekam medis pasien yang sebelumnya telah menjalani perawatan. Lalu front office akan mencatatnya ke dalam buku rekap keuangan untuk di jadikan data laporan klinik. Hal tersebut kurang begitu efisien karena akan memungkinkan front office mengalami kesalahan dalam perhitungan biaya perawatan yang akan berdampak pada jumlah pendapatan klinik yang kurang valid. Selain itu front office pun mengalami kesulitan untuk mengetahui status pasien yang masih memiliki sisa biaya angsuran, karena selama ini hanya mengandalkan pada buku rekap keuangan saja.

Oleh karena itu, perlu di lakukan-nya suatu penelitian untuk dapat menghasilkan sebuah sistem perangkat lunak manajemen klinik gigi yang harapannya bisa membantu meningkatkan kualitas pelayanan bagi pegawai klinik terhadap pasien maupun dokter agar mudah mengorganisisr data pasien, rekam medis pasien serta pelaporan pendapatan klinik. Dan juga memudahkan pasien untuk menyaring informasi apa saja yang di butuhkan untuk melakukan perawatan gigi secara efisien.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. Rekam Medis Kedokteran Gigi

Rekam medis dalam dunia kedokteran khususnya pada gigi itu termasuk kedalam suatu dokumentasi ataupun arsip yang berisi riwayat pemeriksaan perawatan pasien yang disusun secara tersistematis (Rustandi et al., 2014). Isi dari dokumen atau arsip tersebut memungkinkan berupa catatan yang bentuknya tertulis maupun elektronik yang meliputi keseluruhan info lengkap dari data diri pasien, diagnosa, proses pemeriksaan, klasifikasi kode ICD serta tindakan dan juga dokumen hasil periksa. Dokter gigi ketika menjalankan prakteknya dalam memberikan pelayanan perawatan kesehatan gigi pasien maka diwajibkan untuk membuat rekam medis. karena hal itu sudah tertera oleh UU nomer 29 th 2004 mengenai Praktek Kedokteran dengan pasal 46(1) yang bunyinya

"Tiap dokter maupun dokter gigi diwajibkan

(3)

hukumnya untuk pembuatan rekam medis gigi ketika menjalankan prakteknya".

2.2. Business Process Model and Notation Business Process Model and Notation (BPMN), merupakan suatu konsep utama yang mendiskusikan tentang pembuatan diagram proses bisnis yang dinyatakan kedalam suatu notasi model bisnis proses yang ditangani dibawah grup manajemen objek (OMG) (Weske, 2007). Maksud dari BPMN dalam memodelkan sebuah bisnis proses hampir menyerupai dengan UML dimana pada BPMN fokusnya lebih kepada pengidentifikasian sebuah penerapan dari suatu pendekatan yang sudah ada dengan menggabungkan ke sebuah bahasa yang mampu mempermudah dan sifatnya lebih umum (Weske, 2007). Tujuan utamanya ini ialah untuk menyampaikan pemahaman suatu notasi proses bisnis yang dapat memudahkan pemakai bisnis, mulai dari menganalisis bisnis dalam membentuk awalan konsep hingga dalam mengimplementasikan secara teknis untuk mengerjakan proses tersebut terhadap pemangku bisnis dalam memelihara serta pemantauan prosesnya (Weske, 2007).

2.3. Object Oriented Programming (OOP) OOP merupakan sebuah pendekatan yang dapat di pandang dalam membangun perangkat lunak berdasarkan dari sekelompok objek yang saling berkorespondensi oleh objek yang ada di dunia nyata (Sukamto & Shalahuddin, 2016).

Pemrograman OOP berbeda dari pemrograman prosedural dimana pemrograman OOP akan memeriksa tiap objek yang merupakan bagian dari sistem, objek dapat di kelompokkan ke dalam kelas untuk dapat di gunakan kembali atau di pelihara. Setiap data objek adalah suatu keadaan yang mewakili komputer dari beberapa hal atau kejadian aktual (Kendall & Kendall, 2011). Object Oriented sangat populer karena mudah diintegrasikan dengan bahasa pemrograman berorientasi objek seperti Java, Smalltalk, C ++, dan Perl (Shelly & Rosenblatt, 2012).

3. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini dijelaskan isi dari sebuah metode dalam sebuah penelitian yang mencakup beberapa urutan alur dari metodologi penelitian yang digunakan dalam melakukan pembangunan aplikasi manajemen klinik gigi pada NDC Esthetic Dental Clinic. Pada penelitian yang di

bangun ini menggunakan SDLC Waterfall.

Beberapa hal dalam metodologi penelitian yang akan di lakukan mencakup studi literatur, merekayasa kebutuhan sistem, merancang sistem, mengimplementasikan sistem, menguji sistem, serta penarikan kesimpulan. Agar lebih mudah maka dibuatlah sebuah alur metodologi seperti yang dapat terlihat melalui Gambar 1 berikut :

Gambar 1. Alur Metodologi Penelitian Tahapan awal yang di lakukan dalam penelitian ini yaitu studi literatur yang menerangkan isi dari dasar - dasar teori yang merujuk dari berbagai referensi yang dapat di peroleh melalui makalah ilmiah, buku, laman website, dokumentasi, bahasa program, ataupun sumber rujukan ilmiah terkait yang dipakai untuk acuan dalam melakukan pembuatan aplikasi manajemen klini gigi ini.

Tahapan selanjutnya yaitu rekayasa kebutuhan dimana pada tahap ini tujuannya untuk memperoleh semua persyaratan yang diperlukan dalam melakukan pembangunan sistem. Pada tahap tersebut terdapat elisitasi kebutuhan yang dilakukan dengan melakukan wawancara dan juga observasi dengan pihak staff di NDC Esthetic Dental Clinic Malang dan dokter gigi. Dari hasil elisitasi akan di analisis untuk menentukan kebutuhan fungsionalitas sistem. Serta dilakukan pemodelan kedalam use

(4)

case scenario dan use case diagram.

Tahapan ketiga yaitu perancangan dimana pada tahap ini dari hasil kebutuhan yang telah didapati pada tahap rekayasa kebutuhan perlu diubah kedalam sebuah model perancangan perangkat lunak sehingga akan menghasilkan rancangan arsitektur sistem, rancangan sequence diagram, class diagram, komponen, basis data, dan rancangan antarmuka sistem.

Tahapan keempat yaitu implementasi dimana pada tahap ini di lakukan dengan tujuan untuk menerjemahkan kebutuhan yang di dapat ke dalam perintah kode yang dapat di mengerti oleh sistem. Dalam hal ini di lakukan implementasi dengan mempraktikan konsep kerangka kerja CodeIgniter, dengan bahasa pemrograman PHP, serta Bootstrap dan JavaScript untuk membangun tampilan antarmuka yang dinamis.

Lalu tahapan selanjutnya yaitu pengujian dimana pada tahapan ini di lakukan untuk memahami apakah sistem yang di bangun telah berjalan sesuai dengan kebutuhannya atau belum. Kemudian tahapan terakhir yaitu penarikan kesimpulan serta saran dimana pada tahapan ini berisi hasil penlitian yang telah dilakukan dengan harapan dapat menjawab seluruh rumusan masalah. Serta berisi saran untuk dapat di lakukan perbaikan ataupun penyempurnaan sistem.

4. REKAYASA KEBUTUHAN

Pada tahap rekayasa kebutuhan dilakukan elsisitasi dan juga analisis kebutuhan. Proses elisistasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan juga observasi. Wawancara dilakukan pada pihak staff di NDC Esthetic Dental Clinic dan juga dokter gigi. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana alur dan proses bisnis yang telah di terapkan selama ini sehingga diketahui sebuah informasi yang menjadi bahan dalam penelitian yang akan di lakukan. Sedangakan observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui bagaimana kondisi lapangan supaya dapat lebih memahami bagian – bagian dari tugas aktor yang bekerja sebagai pendukung penelitian. Kemudian dilakukan studi dokumen dengan tujuan untuk mempelajari beberapa dokumen yang terdapat pada klinik seperti dokumen rekam medis, pasien, dll.

Selanjutnya pada proses analisis dilakukan untuk menerjemahkan permasalahan serta kebutuhan terhadap aktor yang terlibat. Selain itu juga akan ditentukan kebutuhan

fungsionalitas yang dibangun. Dari hasil analisis kebutuhan maka didapatkan 6 Aktor yaitu User, Dokter, Perawat, Front Office, Admin, dan Pasien. Sedangakan kebutuhannya berjumlah 69 kebutuhan fungsional, dan 1 kebutuhan non fungsional. Pada Tabel 1 dan Tabel 2 di tunjukkan sampel dari persyaratan fungsional dan non fungsional. Lalu pada Gambar 2 ialah sampel UC Diagram yang dilakukan oleh dokter.

Gambar 2. Use Case Diagram

Tabel 1. Kebutuhan Fungsional

Kode Penjelasan Usecase

AMKG-F- 009

AMKG harus memiliki fungsi untuk pengguna bisa melakukan tambah data pasien.

Tambah Data Pasien

AMKG-F- 018

AMKG harus memiliki fungsi untuk pengguna bisa melakukan tambah data rekam medis.

Tambah Data Rekam Medis

AMKG-F- 055

AMKG harus memiliki fungsi untuk pengguna bisa melihat data laporan.

Lihat Data Laporan Transaksi

Tabel 2. Kebutuhan Non-Fungsional

Kode Parameter Penjelasan AMKG-NF-

001

Compatibility Bisa Berjalan pada berbagai browser dengan tidak

(5)

kehilangan konten dan fungsionalitas sistem.

5. PERANCANGAN SISTEM

Kemudian pada tahap perancangan akan dilakukan pembuatan perancangan arsitektur sistem, dengan merancang sequence diagram, merancang class diagram, merancang komponen, database, dan merancang antarmuka perangkat lunak.

5.1. Perancangan Arsitektur Sistem

Pada perancangan arsitektur sistem bertujuan untuk mengetahui alur komunikasi dari arsitektur sistem yang berjalan. Pada perancangan ini bekerja dengan memanfaatkan Apache selaku web server, dan MySQL selaku database server. Komunikasi diawali oleh client yang melakukan akses dengan jaringan internet kemudian melakukan request terhadap server lalu database akan merespon dan mengirim informasi melalui server terhadap client.

5.2. Perancangan Sequence Diagram

Menurut (Sommerville, 2011) sequence diagram pada UML berguna dalam merepresentasikan sebuah interaksi yang terjadi terhadap aktor dengan object perangkat lunak yang dibangun. Pada perancangan sequence diagram yang di lakukan ini menghasilkan 3 buah sampel salah satunya yaitu Tambah Data Rekam Medis yang dijalankan ketika aktor menekan tombol tambah data pada Boundary rekammedispasien yang selanjutnya akan menampilkan form modal penambahan data rekam medis kemudian dilanjutkan melakukan pengisian data baru setelah itu dilakukan pemanggilan fungsi nambahrekmed() dari Controller Dokter setelah aktor menekan tombol tambah untuk melakukan penambahan data rekam medis pasien.

5.3. Perancangan Class Diagram

Perancangan class diagram dirancang guna melakukan penggambaran relasi tiap objek yang terbentuk serta menggambarkan atribut maupun operasi yang dipunyai oleh tiap objek yang terdapat pada suatu sistem. Pada class diagram yang di rancang ini menghasilkan 9 kelas turunan Controller dan 15 kelas turunan model.

5.4. Perancangan Komponen

Perancangan komponen berguna pada sistem untuk melakukan penggambaran pada sebuah algoritma berupa proses yang berjalan agar mencapai tujuan dari suatu fungsionalitas dengan menggunakan pseudocode. Perancangan komponen yang di hasilkan berjumlah 3 salah satunya yaitu perancangan komponen fungsi tambahrekmed().

5.5. Perancangan Database

Perancangan database dilakukan dengan membuat model konseptual (Conceptual Data Model) terlebih dahulu tujuannya yaitu untuk memodelkan entitas – entitas yang dimiliki oleh sistem, seperti pada atribut dari setiap entitasnya, juga relasi antar entitasnya. Pada Gambar 3 ialah perancangan database yang menghasilkan 15 entitas yang saling berhubungan.

5.6. Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka ialah sebuah tampilan antarmuka yang digunakan untuk berinteraksi antara pengguna dengan sistem.

Pada perancangan antarmuka yang di buat ini menghasilkan 4 rancangan yaitu dashboard dokter, list pasien, profil detail rekam medis, dan kirim pesan kontrol.

6. IMPLEMENTASI SISTEM

Pada tahap implementasi dilakukan dengan mengimplementasikan hasil dari rancangan yang telah di lakukan sebelumnya. Adapun beberapa implementasi yang di lakukan pada penelitian ini menghasilkan implementasi komponen, implementasi, database, dan implementasi antarmuka. Berikut ini akan di tampilkan hasil implementasi database dan implementasi antarmuka dari halaman list pasien, yang dapat di lihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

7. PENGUJIAN SISTEM 7.1. Pengujian Unit

Pengujian unit yakni suatu pengujian yang memiliki tujuan untuk melakukan uji unit pada beberapa komponen individu sebuah program ataupun modul agar dapat dipastikan bahwa tiap unit komponen atau modul dapat berjalan dengan baik sesuai dengan keluaran yang diinginkan. setiap dari modul maupun kompen unit yang dilakukan pengujian akan diuji dengan beberapa kasus uji yang didefinisikan.

(6)

Gambar 3. Conceptual Data Model

Gambar 4. Implementasi Database

(7)

Pada pengujian unit ini akan memakai pendekatan basis path dengan mengambil 3 buah sampel yaitu fungsi tambahrekmed(), fungsi tambahpasien(), dan fungsi filterlaporantransaksi(). Berikut ini di tunjukkan salah satu sampel untuk pengujian unit pada fungsi tambahrekmed() yang dapat di lihat melalui Gambar 6.

Dari flow fraph tersebut diperoleh cyclometic complexity dengan total region 3 yaitu R1, R2, R3 yang artinya memiliki 3 jalur independent. Setelah dilakukan uji pada setiap jalurnya diperoleh hasil dengan nilai valid.

Dengan prosentase sebesar 100% valid pada setiap jalur yang di ujikan.

7.2. Pengujian Integrasi

Pengujian integrasi bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap beberapa unit pada fungsional tertentu yang saling terhubung atau berelasi pada suatu sistem dalam menjalankan fungsinya. Pengujian integrasi dilakukan dengan pendekatan top-down baru kemudian dilakukan uji kembali dengan membuat basis path testing. Pengujian integrasi ini di lakukan dengan menggunakan sampel

pada pseudocode dari fungsi tambahpasien() pada kelas Controller yang saling berelasi dengan fungsi tambahDataPasien() pada kelas Model. Dari hasil pengujian diperoleh nilai cyclometic complexity dengan total region 2 yaitu R1, R2 yang artinya memiliki 2 jalur independent. Setelah dilakukan uji pada setiap jalurnya diperoleh hasil dengan nilai valid.

Dengan prosentase sebesar 100% valid pada setiap jalur yang di ujikan.

7.3. Pengujian Validasi

Proses pengujian validasi dilakukan dengan menjalankan seluruh fungsional sistem untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut bisa berjalan dengan tidak ada kendala yang berarti dan berjalan secara lancar tanpa adanya gangguan.

Pengujian validasi dilakukan pada seluruh fungsionalitas sistem yang berjumlah 69. Hasil yang di peroleh menyatakan 100% valid.

Gambar 5. Implementasi Antarmuka Halaman List Pasien

(8)

Gambar 6. Flow Graph fungsi tambahrekmed()

7.4. Pengujian Compatibility

Menurut (Pressman, 2009) pengujian compatibility merupakan suatu uji kompatibilitas yang dikerjakan untuk memastikan bahwawannya HTML dapat berfungsi dengan baik secara dinamis terhadap konfigurasi pada lingkungan yang berbeda seperti pada perangkat keras, jenis koneksi internet, sistem operasi, maupun browser.

Hasil pengujian yang telah dilakukan pada Gambar 7 menunjukkan bahwa sistem yang di bangun bisa berjalan pada berbagai macam browser dan memenuhi aspek compatibility.

Namun ada beberapa major serta minor issues pada aspek tampilan dan tata letak pada 2 browser yaitu IE dan Firefox tetapi tidak begitu krusial dan mengganggu jalannya fungsionalitas sistem.

Gambar 7. Pengujian Compatibility

8. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisis kebutuhan yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi manajemen klinik gigi (AMKG) didapatkan kebutuhan fungsional yang berjumlah 69 kebutuhan fungsional, 6 aktor, dan 1 kebutuhan non fungsional. Kebutuhan tersebut telah ditentukan berdasarkan acuan dari pendefinisian kebutuhan yang kemudian di lakukan pemodelan kebutuhan menggunakan usecase diagram dan usecase scenario.

Kemudian setelah pendefinisan serta analisis kebutuhan didapatkanlah hasil perancangan yang dapat terbagi menjadi beberapa perancangan dalam penelitian ini yaitu perancangan sistem yang mencakup rancangan sequence diagram, rancangan class diagram, rancangan komponen, rancangan database, dan rancangan antarmuka. Pada rancangan komponen berisi algoritma pemrograman yang dibuat kedalam pseudocode, kemudian pada perancangan database menghasilkan rancangan conceptual data model , dan pada perancangan antarmuka berisi rancangan antarmuka awal dari tiap halaman yang dibangun berupa wireframe.

Setelah memperoleh rancangan yang dibuat maka selanjutnya dilakukan implementasi.

Implementasi dilakukan dengan mengimplementasikan hasil dari perolehan rancangan sebelumnya. Adapun beberapa implementasi sistem yang dibuat pada penelitian ini yaitu menghasilkan implementasi komponen yang dilakukan dengan memakai bahasa pemrograman PHP dengan mempraktikkan ide MVC dengan framework Codeigniter. Pada implementasi database menghasilkan skema dari database yang dibuat menggunakan MySql.

Sedangkan pada implementasi antarmuka dibuat memakai Bootstrap dan juga JavaScript agar dapat menghasilkan tampilan antarmuka halaman website yang lebih dinamis.

(9)

Pada pengujian unit yang dilakukan menghasilkan total 9 buah test case memakai metode white-box dengan pendekatan basis path dari 3 sampel yang di ujikan dengan menunjukkan hasil 100% valid. Lalu hasil pengujian integrasi yang dilakukan dengan 1 buah sampel memiliki jumlah 2 buah test case dengan menunjukkan 100% valid. Kemudian hasil pengujian validasi pada kebutuhan fungsional berjumlah total 100 kasus uji yang juga menunjukan hasil status validasi sebesar 100%. Dan pada hasil pengujian validasi kebutuhan non fungsional dengan memakai kakas dukung SortSite menghasilkan tingkat kompatibilitas yang dapat berjalan pada berbagai macam browser berbeda yaitu 5 browser desktop dan 1 browser mobile android versi 3-4.

Saran yang diberikan untuk tahap pengembangan ke depannya pada penelitian yang telah dilakukan dalam membangun aplikasi manajemen klinik gigi, yaitu :

Dapat ditambahkan fasilitas untuk bisa melakukan pengiriman sms pengingat kontrol gigi pasien secara otomatis dan terjadwal dengan memanfaatkan utilitas dari CronJob. Kemudian dapat ditambahkan fasilitas untuk menangani pembayaran bagi pasien dengan metode lainnya seperti transfer bank. Lalu dapat juga ditambahkan fasilitas menggunakan gambar odontogram gigi pasien agar dokter lebih jelas mengetahui letak gigi yang telah di lakukan penindakan sehingga akan lebih akurat.

9. DAFTAR PUSTAKA

Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). System Analysis And Design.

Pressman, R. S. (2009). Software Engineering A Practitioner’s Approach. Software Engineering A Practitioner’s Approach 7th Ed - Roger S. Pressman.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415 324.004

Rustandi, K., Hanum, F., Saraswati, Kurniawan, R., Sari, D. K., Saljiyana, … Putri, A.

(2014). Panduan Rekam Medik Kedokteran Gigi.

Shelly, G. B., & Rosenblatt, H. J. (2012). System Analysis and Design. Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53).

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415 324.004

Sommerville, I. (2011). Software Engineering.

Software Engineering.

https://doi.org/10.1111/j.1365- 2362.2005.01463.x

Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2016).

Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika Bandung.

Weske, M. (2007). Business Process Management Concept, Languages, Architecture.

Gambar

Gambar 1. Alur Metodologi Penelitian  Tahapan  awal  yang  di  lakukan  dalam  penelitian  ini  yaitu  studi  literatur  yang  menerangkan  isi  dari  dasar  -  dasar  teori  yang  merujuk  dari  berbagai  referensi  yang  dapat  di  peroleh  melalui  maka
Tabel 1. Kebutuhan Fungsional
Gambar 3. Conceptual Data Model
Gambar 5. Implementasi Antarmuka Halaman List Pasien
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan kontekstual ( ContextualTeaching and Learning / CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia

Untuk itu diperlukan suatu pendekatan penelitian, karena pendekatan penelitian merupakan rencana tentang bagaimana mengumpulkan dan menganalisa data agar dapat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor perilaku konsumen pengalaman belajar dan fakstor sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

membeli produk berdasarkan ekspektasinya terhadap produk yang ditawarkan pemasar. Kepercayaan memberikan makna bahwa konsumen bersedia menanggung risiko akibat

Adapun pendekatan penelitian yang digunahan dalam –penelitian ini adalah pendekatan undang – undang (Statute approach), yaitu dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan

Pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan, diawali dengan pemberian pretes untuk mengetahui pengetahuan awal peserta tentang penggunaan masker dan mencuci tangan yang baik

Quality menyatakan kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.Cost

Happy Marpaung dalam bukunya Pengetahuan Pariwisata (2000) profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis wisatawan yang berbeda yang berhubungan