• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. sampul. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (SI) Disusun Oleh : IRA RAHMAWATI NIM =

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. sampul. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (SI) Disusun Oleh : IRA RAHMAWATI NIM ="

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP

HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2016-2018

sampul

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (SI)

Disusun Oleh : IRA RAHMAWATI

NIM = 111511001

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI - 2019

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2016-2018 Oleh :

IRA RAHMAWATI NIM : 111511001

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri manufaktur unggulan yang mampu memberian kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun pertumbuhan industri sektor makanan dan minuman mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya penurunan kinerja industri kelapa sawit. Penurunan tersebut berpengaruh terhadap harga saham sehingga harga saham pun menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang menjadi sampel penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Dalam penelitian ini variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham adalah variabel Net Profti Margin (NPM).

Hal ini menjadi catatan penting bagi perusahaan. Semakin besar nilai NPM, maka kinerja perusahaan semakin bagus dan produktif, sehingga akan terus menarik minat para investor untuk terus menanamkan modalnya pada perusahaan.

Begitupun sebaliknya. Sehingga naik turun nya Net Profit Margin, diikuti juga dengan naik turunnya harga sahamnya.

Kata Kunci : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin,

Harga Saham

(6)

vi

COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2016-2018

By :

IRA RAHMAWATI NIM : 111511001

The food and beverage industry is one of the leading manufacturing industries that is able to make a major contribution to the national economy. But the growth of the food and beverage industry has decreased in the last 3 years. The decline was due to a decline in the performance of the palm oil industry. The decline affected the stock price so that the stock price also declined. This study aims to determine the effect of Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Net Profit Margin on Stock Prices in Food And Beverage Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period of 2016-2018. This type of research is quantitative. By using secondary data in the form of financial statements as a research sample. The method used in this research is panel data regression analysis. In this study the variables that have a positive and significant effect on Stock Prices are the Net Profit Margin (NPM) variable. This is an important note for the company. The greater the value of NPM, the better and more productive company performance, so that it will continue to attract investors to continue investing their capital in the company. Vice versa. So that the rise and fall of Net Profit Margin, followed by the ups and downs of the share price.

Keyword : Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Stock Price

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Manajemen pada program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. H.M Mardiyana, M.M. Selaku Pembina Yayasan Universitas Pelita Bangsa.

2. Ibu Dr. Anna Wulandari. Selaku ketua Yayasan Universitas Pelita Bangsa 3. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra., S.K.M, M.M. Selaku Rektor

Universitas Pelita Bangsa.

4. Ibu Preatmi Nurastuti., M.M. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial.

5. Ibu Yunita Ramadhani DS., S.E., M.Sc. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

6. Bapak Andrianna S. Rakhmat S.Hi., M.Si. Selaku dosen pembimbing yang sudah mencurahkan perhatian dan arahan selama proses bimbingan berlangsung.

(8)

viii MA.15.F1 dan MA.15.B2.Keuangan.

9. Keluarga tercinta, yang senantiasa selalu memberikan support yang dorongan kepada penulis untuk selalu semangat dan berusaha dalam menyusun skripsi ini.

10. Serta pihak-pihak luar yang tidak bisa disebutkan satu persatu

Penulis menyadari banyaknya kekurangan pada penyelesaian skripsi ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki penulis.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan penyelesaian penulisan pada skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi siapapun yang memerlukannya.

Bekasi, 24 September 2019

Penulis

(9)

ix

DAFTAR ISI

sampul ...0

SURAT PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI .... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ...v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I ...1

PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 8

1.5 Batasan Penelitian ... 8

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ... 9

- Bab I Pendahuluan ... 9

- Bab II Tinjauan Pustaka ... 9

- Bab III Metodologi Penelitian ... 9

- Bab IV Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 10

- Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 10

- Bab VI Penutup ... 10

(10)

x

2.1.2 Rasio Leverage ... 13

2.1.3 Rasio Profitabilitas ... 14

2.1.4 Harga Saham... 15

2.1.4.1 Jenis-Jenis Harga Saham ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 17

2.3 Hipotesis ... 21

BAB III ...24

METODOLOGI PENELITIAN ...24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.2 Kerangka Konsep ... 25

3.2.1 Desain Penelitian ... 25

3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Pengambilan Sampel ... 27

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.5 Metode Analisis Data ... 30

3.5.1 Uji Statistik Deskriptif... 30

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.5.3 Analisis Regresi Data Panel ... 32

3.5.4 Pemilihan Model Regresi Data Panel ... 35

3.5.5 Uji Hipotesis ... 36

BAB IV ...38

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...38

4.1 Sejarah Objek Penelitian ... 38

4.1.1 Akasha Wira Internasional ... 38

4.1.2 Kino Indonesia ... 39

4.1.3 Nippon Indosari Corpindo ... 40

4.1.4 Sekar Bumi ... 40

4.1.5 Ultra Jaya Milk ... 41

(11)

xi

4.2 Struktur Organisasi Sampel Penelitian ... 42

4.2.1 Akasha Wira Internasional ... 42

4.2.2 Kino Indonesia ... 43

4.2.3 Nippon Indosari Corpindo ... 44

4.2.4 Sekar Bumi ... 45

4.2.5 Ultra Jaya Milk ... 46

4.3 Kegiatan Operasional Objek Penelitian ... 47

4.3.1 Akasha Wira Internasional ... 47

4.3.2 Kino Indonesia ... 47

4.3.3 Nippon Indosari Corpindo ... 48

4.3.4 Sekar Bumi ... 49

4.3.5 Ultrajaya Milk... 49

4.4 Visi Dan Misi Perusahaan ... 49

4.4.1 Akasha Wira Internasional ... 49

4.4.2 Kino Indonesia ... 50

4.4.3 Nippon Indosari Corpindo ... 50

4.4.4 Sekar Bumi ... 50

4.4.5 Ultra Jaya Milk ... 51

BAB V ...52

HASIL PENELITIAN ...52

5.1 Analisis Deskriptif ... 52

5.2 Penentuan Teknik Analisis Model Regresi Data Panel ... 53

5.2.1 Uji Chow ... 55

5.2.2 Uji Hausmann ... 57

5.3 Uji Hipotesis ... 58

5.3.1 Uji signifikan Parameter Individual (Uji statistik-t) ... 58

5.3.2 Koefisien Determinasi Square (R2) ... 60

5.4 Pembahasan (Interprestasi) ... 60

1. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham ... 61

2. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham ... 61

BAB VI ...63

PENUTUP ...63

6.1 Kesimpulan ... 63

(12)

xii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...77

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Subsektor Industri PDB Indonesia……….1

Tabel 1.2 Indeks Sektor Consumer Goods……….………..4

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian………24

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel……….………...26

Tabel 3.3 Daftar Seleksi Sampel Penelitian………...…28

Tabel 3.4 Daftar Sampel Penelitian……….………...…29

Tabel 5.1 Statistik Desktriptif……….………...52

Tabel 5.2 Hasil Estimasi Common Effect……….……….54

Tabel 5.3 Hasil Estimasi Fixed Effect……….……….…..54

Tabel 5.4 Hasil test redundant fixed effects – Likelihood Ratio……….……...…55

Tabel 5.5 Hasil Estimasi Random Effect……….………..56

Tabel 5.6 Hasil Uji Hausmann……….………..57

Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Uji – t……….……….58

Tabel 5.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi……….………...60

(14)

xiv

Grafik 1.2 Harga Crude Palm Oil (CPO) atau kelapa sawit………...3

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2.1 Struktur Organisasi PT. Akasha Wira Internasional………...42 Gambar 4.2.2 Struktu Organisasi PT. Kino Indonesia………..43 Gambar 4.2.3 Struktur Organisasi PT. Nippon Indosari Corpindo…………..…..44 Gambar 4.2.4 Struktur Organisasi PT. Sekar Bumi………..……45 Gambar 4.2.5 Struktur Organisasi PT. Ultra Jaya Milk………...…………..46

(16)

xvi

Lampiran 02 Analisis Deskriptif………72

Lampiran 03 Uji Common Effect Model……….…..72

Lampiran 04 Uji Fixed Effect Model……….73

Lampiran 05 Uji Chow………..…….74

Lampiran 06 Uji Random Effect Model………..…………..75

Lampiran 07 Uji Hausmann………...………76

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan perekonomian merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu (Wikipedia). Pertumbuhan perekonomian Indonesia cukup stabil dikisaran angka 5% dalam 3 tahun terakhir, dan dapat dikatakan meningkat walaupun hanya tipis. Namun struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia ini justru mengalami perbaikan yang begitu signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Yang sangat menonjol adalah pertumbuhan investasi dan ekspor yang masing-masing tumbuh 6,15% dan 9,09% pada 2017, dibandingkan petumbuhan kedua komponen tersebut pada 2016 yang hanya sebesar 4,47% dan -1,57%.

Produk domestic bruto (PDB) merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. Dalam pertumbuhan perekonomian indonesia, industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada tabel tersebut:

Tabel 1.1

Pertumbuhan Subsektor Industri terhadap PDB Indonesia

Sumber: www.bps.go.id,2019

(18)

Data diatas menunjukkan bahwa sub sektor industri manufaktur salah satu subsektor yang cukup besar potensinya terhadap PDB Indonesia dalam perekonomian indonesia. Sektor manufaktur berada di urutan pertama pada 3 tahun terakhir, yaitu 20,51% pada tahun 2016, 20,16% pada tahun 2017, 19,86% pada tahun 2018. Walaupun sektor manufaktur mengalami penurunan dari tahun ke tahun, namun sektor manufaktur masih mampu memberikan kontribusi yang sangat baik terhadap perekonomian di indonesia.

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industry manufaktur unggulan yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan industri sektor makanan dan minuman sedang mengalami penurunan. Berikut data nya :

Grafik 1.1

Penurunan Pertumbuhan industri sektor makanan dan minuman (%)

Sumber : www.bps.go.id, data diolah peneliti. 2019

0 2 4 6 8 10 12 14

Tahun 2016 Tahun2017 Tahun 2018 Tahun 2019

7.6 8.15

12.7

6.77

8.13 7.19

8.67

0

9.82 9.46

7.69

0 8.07

13.77

2.74

0

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

(19)

3

Penurunan tersebut disebabkan karena adanya penurunan kinerja di industri kelapa sawit. Kinerja industry kelapa sawit ini sangat tergantung dari harga kelapa sawit yang ada di pasaran. Bila harganya naik maka harga di pasaran pun naik, begitupun sebaliknya. Seperti pada tabel :

Grafik 1.2

Harga Crude Palm Oil (CPO) atau kelapa sawit (Rp)

Sumber: Badan pengelola dana perkebunan sawit, 2019

Penurunan atau perlambatan pertumbuhan industri makanan dan minuman tersebut sangat berpengaruh terhadap harga sahamnya. Karena apabila kinerja perusahaan meningkat, maka nilai perusahaan akan meningkat pula. Di bursa efek, hal itu akan diapresiasi oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga sahamnya. Pada sebaliknya, berita buruk tentang kinerja perusahaan akan diikuti dengan penurunan harga sahamnya di pasar modal. Kumpulan harga saham perusahaan makanan dan minuman dapat dicerminkan oleh indeks. Berikut adalah tabel yang menggambarkan penurunan indeks sektor makanan dan minuman yang terangkum dalam indeks sektor consumer goods dari tahun 2016 s/d 2018.

682 724

607 534

0 200 400 600 800

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(20)

Tabel 1.2

Indeks Sektor Consumer Goods

Sumber : idx.co.id, data diolah oleh peneliti. 2019

Untuk memahami pergerakan saham, hal tersebut bisa diketahui melalui kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan rasio keuangan. Terdapat beberapa rasio keuangan yang dapat menunjukkan suatu kondisi keuangan pada kinerja suatu perusahan. Salah satunya yaitu Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) .

Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar

(21)

5

kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan. Kasmir (2010, dalam Sondakh, et. al 2015).

Current Ratio adalah suatu cara untuk menguji tingkat proteksi yang diperoleh pemberi pinjaman berpusat pada kredit jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan. Jadi sangat penting bagi suatu perusahaan untuk memastikan tingkat current ratio yang stabil.

Karena jika current ratio rendah itu berarti menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami masalah. Walaupun begitu, current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik, karena itu menunjukkan bahwa banyak dana yang tidak dipergunakan sehingga dapat mengurangi pendapatan atau laba perusahaan. (Erari, 2014).

Semakin tinggi nilai Current Ratio maka semakin baik perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Semakin baik perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya berarti semakin kecil risiko perusahaan tidak likuid, atau dengan kata lain semakin kecil risiko yang akan ditanggung oleh pemegang saham perusahaan. (Raharjo dan Muid 2013).

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat bergantung pada pihak luar dalam mendanai kegiatan sehingga beban perusahaan juga akan meningkat. Hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham (Suroto, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa DER yang tinggi cenderung menyebabkan harga saham menurun. (Amanda, Darminto, dan Husaini 2012).

(22)

Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Informasi peningkatan DER akan diterima pasar sebagai sinyal buruk yang akan memberikan masukan negatif bagi investor dalam pengambilan keputusan membeli saham. (Raharjo dan Muid 2013).

Lewat DER bisa diketahui apakah hutang yang dimiliki perusahaan dapat tertutupi oleh jumlah asset perusahaan tersebut. Maka dari itu, total hutang yang ada harus lebih kecil dari total asset/ekuitas. Karena apabila nilai DER tinggi, maka perusahaan tersebut dikhawatirkan akan kesusahan membayar hutang-hutang yang dipinjamnya. (Widati dan Pratama, 2015).

Net Profit Margin adalah rasio yang menunjukkan apakah suatu perusahaan mampu mengumpulkan laba/keuntungan bersih dalam setiap penjualan. Menurut Tandelilin (2010 dalam Watung dan Ilat 2016) semakin besar rasio NPM, maka semakin bagus perusahaan menghasilkan laba. Ketika rasio NPM meningkat, maka itu menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pun semakin meningkat. Itu menjadi daya tarik investor untuk terus berinventasi di perusahaan tersebut karena harga saham pun meningkat seiring meningkatnya kinerja perusahaan tersebut.

(Muhammad, 2017). Selain itu, NPM adalah rasio yang menunjukkan perputaran operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang maksimal. Ini menjadi informasi yang sangat baik bagi para investor sebelum melakukan penanaman dana

(23)

7

atau berinvestasi agar tidak melakukan kesalahan dalam berinvestasi. (Dewi dan Hidayat, 2014).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan serta tabel harga saham yang telah dicantumkan. Permasalahan yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah current ratio, debt to equity ratio dan net profit margin berpengaruh signifikan terhadap harga saham?. Maka judul yang akan saya teliti adalah ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI) PERIODE 2016-2018.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman?

2. Apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman?

3. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(24)

1. Menganalis apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

2. Menganalis apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

3. Menganalisis apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat kegunaan secara teoritis dan priktis kepada untuk berbagai pihak yang membaca :

1. Manfaat Teoritis, semoga hasil kesimpulan daripada penelitian karya ilmiah ini akan menjadi sarana pengembangan teori ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam manajemen keuangan yang selama ini diperoleh dibangku kuliah untuk kemudian diterapkan pada dunia kerja.

2. Manfaat Praktis, semoga pula hasil penelitian karya ilmiah akan dapat pula menjadi bahan pertimbangan bagi para halayak yang membaca hasil karya ilmiah ini.

1.5 Batasan Penelitian

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah berupa sampel 5 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2016- 2018. Dengan 3 variabel bebas (X) antara lain : X1 adalah Current Ratio, X2

(25)

9

Debt To Equity Ratio (DER), dan X3 adalah Net Profit Margin (NPM).

Sedangkan variable terikat (Y) berupa Harga Saham.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen STIE Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015), sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :

- Bab I Pendahuluan

Dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

- Bab II Tinjauan Pustaka

Dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian kompetensi dan indikatornya, pengertian motivasi dan indikatornya, pengertian kinerja guru dan indikatornya, selanjtnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis.

- Bab III Metodologi Penelitian

Dimana pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian, selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan tahap pengujian instrumen penelitian.

(26)

- Bab IV Gambaran Umum Obyek Penelitian

Dimana pada bab ini menjelaskan tentang obyek penelitian yang meliputi visi, misi, target, sasaran.

- Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dimana pada bab ini menjelaskan tentang hasil analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data/pembahasan.

- Bab VI Penutup

Dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait.

(27)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio ini mengasumsikan bahwa aktiva lancar merupakan sumber uang utama untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Salah satu jenis rasio likuiditas yaitu Current Ratio (CR).

Current Ratio (CR) adalah rasio yang mengukur kinerja keuangan pada neraca likuiditas perusahaan. Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar/current assets dengan hutang lancar/current lialibities (Putri, dalam Pratama dan Erawati 2014). Current Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu hal yang akan dilakukan seorang pemberi pinjam (kreditur) sebelum membuat keputusan untuk memberikan pinjaman terhadap suatu perusahaan adalah dengan melihat rasio lancar tersebut.

Apakah perusahaan mampu membayar hutang hutang nya saat jatuh tempo atau tidak.

Aktiva lancar/current assets ini adalah asset yang bisa dirubah atau dikonversikan menjadi tunai. Sedangkan hutang lancar yang dimaksud adalah hutang tunai yang dibayarkan perusahaan pada jatuh tempo. Waktu jatuh tempo

(28)

perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek nya biasanya dalam waktu 1 tahun atau dalam siklus operasional perusahaan.

Current ratio adalah ukuran yang umum yang digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan utang ketika ketika jatuh tempo. (Weston, 2008). Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (Kasmir,2010).

Semakin tinggi rasio lancar yang diperoleh, maka semakin sehat atau likuid perusahaan tersebut. Perusahaan yang rasio lancar lancar bahkan meningkat, itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang besar dalam memenuhi kebutuhan operasional perusahaannya terutama dalam modal kerja yang mana itu sangat penting bagi suatu perusahaan karena itu untuk menjaga kinerja perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap harga saham (Deitiana, 20 13).

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam Current Ratio : a. Distribusi atau proporsi dari aktiva lancar suatu perusahaan.

b. Syarat dari kreditor kepada perusahaan.

c. Present value (nilai sesungguhnya) dari aktiva lancar. Ada kemungkinan perusahaan mempunyai piutang yang sudah lama yang nilai nya cukup besar tapi susah ditagih sehingga nilai realisasinya kecil daripada nilai yang dilaporkan.

(29)

13

d. Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar. Jika nilai persediaan turun (deflasi) maka aktiva lancar yang besar tidak menjamin likuid perusahaan.

e. Adanya over investment dalam persediaan

f. Kebutuhan jumlah modal kerja mendatang. Semakin besar modal kerja yang dibutuhkan di masa mendatang maka besar pula rasio yang dibutuhkan.

2.1.2 Rasio Leverage

Rasio hutang atau leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak mempunyai leverage atau rasio leverage-nya bernilai nol, artinya perusahaan beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri tanpa menggunakan hutang. Salah satu jenis rasio leverage adalah Debt to Equity Ratio (DER).

Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan antara hutang terhadap ekuitas. Semakin tinggi DER maka semakin rendah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutangnya dengan ekuitas yang dimiliki. Begitupun sebaliknya, semakin rendah DER maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutangnya dengan ekuitas yang dimiliki. (Nurfadillah, 2011).

Debt to Equity Ratio (Rasio utang terhadap ekuitas) merupakan sumber pendanaan eksternal yang menjadi salah satu bagian penting bagi suatu perusahaan.

Kondisi keuangan perusahaan dapat dinilai, salah satunya dengan memperhatikan utang perusahaan. Utang juga menjadi bahan pertimbangan bagi seorang investor untuk menentukan saham pilihan.

(30)

Salah satu hal yang menjadi acuan para investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan adalah dengan melihat nilai DER nya.

Karena semakin tinggi nilai DER itu berarti perusahaan sangat bergantung kepada para kreditur dan itu cukup berbahaya bagi perusahaan karena itu menentukan minat para investor.

Para kreditur pun sama, sebelum melakukan peminjaman dana pada perusahaan, dia akan melihat nilai DER terlebih dahulu. Itu untuk menganalisis apakah perusahaan tersebut mampu membayar hutang dipinjamnya atau tidak.

Sehingga para kreditur dan para investor akan memilih perusahaan yang nilai DER nya lebih rendah karena apabila perusahaan sewaktu-waktu mengalami penurunan bisnis maka kepentingan mereka tetap terlindungi.

Secara umum, rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan banyak uang untuk membayar hutang-hutangnya. Walaupun begitu, jika rasio hutang terhadap ekuitas yang rendah juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan profit/laba yang dihasilkan secara maksimal. Sehingga seharusnya jumlah rasio hutang dan ekuitas itu sama atau seimbang.

2.1.3 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan terkait penjualan, asset dan ekuitas berdasarkan dasar tertentu. Salah satu jenis rasio profitabilitas adalah Net Profit Margin (NPM).

(31)

15

Net Profit Margin (NPM) adalah rasio perbandingan antara laba bersih dan penjualan. Semakin tinggi nilai NPM, maka semakin bagus dan semakin produktif kinerja perusahaan tersebut. Semakin bagus kinerja perusahaan, maka semakin bertambah kepercayaan para investor dalam menanamkan dananya atau berinvestasi dalam perusahaan tersebut. (Muhammad, 2017)

Selain mampu mengumpulkan laba yang maksimal, tingginya nilai NPM juga menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu menekan biaya-biaya yang tidak perlu dan mengefisienkan operasionalnya, sehingga perusahaan mampu memaksimalkan laba bersih yang diperoleh. ketika laba bersih meningkat, maka akan diikuti dengan kenaikan harga sahamnya, sehingga itu sangat menarik minat para investor pula untuk terus berinvetasi. (Dermawan dan Rahmatullah, 2017)

2.1.4 Harga Saham

Harga saham adalah harga yang muncul sebagai hasil dari pergerakan penawaran dan permintaan yang muncul di bursa efek terhadap saham. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut berhasil mengelola usahanya. Penentuan harga pasar saham dapat dilihat pada harga penutupan (closing price) nya. Berdasarkan beberapa pengertian tentang harga saham, pada dasarnya harga saham adalah harga penutupan yang terbentuk dari interaksi antara pembeli dan penjual pada bursa saham.

Harga saham adalah harga perlembar saham di pasar modal. Harga saham menjadi indikator yang penting bagi para investor sebelum berinvestasi. namun

(32)

untuk melakukan penilaian harga saham dengan baik diperlukan data operasional perusahaan yang lengkap seperti laporan keuangan yang telah diaudit, kinerja perusahaan di masa yang akan datang dan kondisi ekonomi. Dengan kelengkapan data tersebut, memudahkan para investor untuk menganalisis dan akhirnya mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak pada perusahaan tersebut.

(Egam, Ilat dan Pangerapan 2017).

2.1.4.1 Jenis-Jenis Harga Saham

Ada beberapa jenis-jenis saham, yaitu sebagai berikut : a. Harga nominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat dan yang sudah ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham.

b. Harga Perdana

Harga yang pada waktu harga saham tersebut dicatat di Bursa Efek. Harga saham biasanya sudah ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Maka akan bisa diketahui berapa harga saham yang dijual perlembar. Dan itu menjadi penentuan harga perdana. Atau bisa dibilang harga perdana adalah harga perjanjian yang sudah dibuat antar emisi terhadap investor.

c. Harga Pasar

Harga pasar adalah harga jual investor satu ke investor yang lain. Harga ini terjadi setelah adanya harga perdana. Harga ini adalah harga yang benar-benar mewakili harga perusahaan.

d. Harga Pembukaan

(33)

17

Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli setelah bursa saham dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dibukanya bursa saham itu sudah terjadi transaksi atas saham dan harga sudah sesuai dengan keinginan atau yang diminta penjual terhadap pembeli. Dalam keadaan seperti itu, harga pembukuan bisa menjadi harga pasar. Sebaliknya harga pasar bisa menjadi harga pembukuan. Tapi tidak selalu terjadi seperti itu. Tergantung kondisinya.

e. Harga Penutupan

Harga yang diminta oleh penjual kepada pembeli atau dari pembeli kepada penjual pada akhir hari bursa sebelum ditutup. Apabila tiba-tiba terjadi suatu kesepakatan antara penjual dan pembeli atas suatu saham maka harga penutupan tersebut bisa menjadi harga pasar. Tetapi harga ini tetap menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.

f. Harga tertinggi

Harga tertinggi adalah harga paling tinggi yang terjadi pada hari bursa.

g. Harga terendah

Kebalikan dari harga tertinggi, harga terendah adalah harga paling rendah yang terjadi pada hari bursa.

h. Harga rata-rata

Harga rata-rata adalah perataan dari ahrga tertinggi dan terendah.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu,merupakan hasil – hasil penelitian terdahulu yang memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil, pembahasan yang

(34)

digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sondakh, Tommy, dan Mangantar dalam artikel yang berjudul Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Return On Equity Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Indeks Lq 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 terbit di Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Juni 2015, Hal. 749-756 ISSN 2303-1174. Hasil dalam penelitian ini bahwa Current Ratio dan Debt Equity Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham.

2. Raharjo dan Muid dalam artikel yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham terbit di jurnal DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 2, Halaman 1-11 Tahun 2015 ISSN: 2337-3806. Hasil dari penelitiannya mengatakan bahwa Current ratio dan Debt To Equity Ratio menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham.

3. Amanda, Darminto, dan Husaini dalam artikel yang berjudul Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2011) terbit di Jurnal Administrasi Bisnis, 4(2) tahun 2013.Hasil dari penelitiannya menjelaskan bahwa Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.

4. Meythi, Kwang En, dan Rusli dalam artikel yang berjudul Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia terbit di Jurnal Bisnis Manajemen dan

(35)

19

Ekonomi, Volume 10, No. 2, Mei 2011, hal. 2671-2684 ISSN: 1693-8305.

Hasil dari penelitiannya menjelaskan bahwa Current Ratio secara parsial berpengaruh negative terhadap harga saham perusahaan manufaktur.

5. Anastasia, et. al (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di Bej.

Hasil dari penelitiannya menjelaskan bahwa secara empiris terbukti bahwa faktor fundamental (ROA, ROE, BV, DER, r) dan risiko sistematik (beta) mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan properti secara bersama-sama.

6. Pratiwi dan Topowijono (2018) dalam penelitiannya tentang Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2015). Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa maka variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negative terhadap harga saham.

7. Pratama dan Erawati dalam artikel yang berjudul Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Study Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011) terbit di Jurnal Akuntansi. Vol.2 No.1 Juni 2014. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa Current Ratio (CR) dan Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

8. Susilawati dalam artikel yang berjudul Analisis Perbandingan Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada

(36)

Perusahaan LQ 45. Terbit di jurnal Akuntansi Vol.4 No.2 November 2012: 165- 174. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Current Ratio berpengaruh negative terhadap harga saham. Sedangkan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham.

9. Egam, Ilat, dan Pangerapan dalam artikel yang berjudul Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015. Terbit di Jurnal EMBA Vol.5 No.1 Maret 2017, Hal. 105 – 114. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Net Profit Margin berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham.

10. Muhammad (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net Profit Margin (Npm), Dan Return On Equity (Roe) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertanian di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif terhadap harga saham.

11. Dewi dan Hidayat dalam artikel yang berjudul Pengaruh Net Profit Margin dan Return on Assets terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terbit di Jurnal Ilman, ISSN 2355-1488, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2014. Penelitian ini menjelaskan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif dan terhadap harga saham.

(37)

21

2.3 Hipotesis

Hipotesa dalam karya ilmiah ini, dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018”, adalah sebagai berikut :

Hipotesis pertama : Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Dalam hipotesa ini didukung oleh :

1. Penelitian Sondakh, Tommy, dan Mangantar dalam artikel yang berjudul Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Return On Equity Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Indeks Lq 45 Di Bei Periode 2010- 2014 terbit di Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Juni 2015, Hal. 749-756. Hasil dalam penelitiannya bahwa Current Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham.

2. Raharjo dan Muid dalam artikel yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham terbit di jurnal Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2, Nomor 2, Halaman 1-11 Tahun 2015. Hasil dari penelitiannya mengatakan bahwa Current ratio dan menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham.

Hipotesis Kedua : Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

1. Amanda, Darminto, dan Husaini dalam artikel yang berjudul Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, Dan Price Earning Ratio

(38)

Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2011) terbit di Jurnal Administrasi Bisnis, 4(2) tahun 2013.Hasil dari penelitiannya menjelaskan bahwa Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.

2. Pratama dan Erawati dalam artikel yang berjudul Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Study Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011) terbit di Jurnal Akuntansi. Vol.2 No.1 Juni 2014. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

3. Susilawati dalam artikel yang berjudul Analisis Perbandingan Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ 45. Terbit di jurnal Akuntansi Vol.4 No.2 November 2012: 165- 174. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham.

Hipotesa Ketiga : Net Profit Margin (NPM) Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Harga Saham.

1. Muhammad (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net Profit Margin (Npm), Dan Return On Equity (Roe) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertanian di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017. Hasil penelitiannya

(39)

23

menunjukkan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif terhadap harga saham.

2. Dewi dan Hidayat dalam artikel yang berjudul Pengaruh Net Profit Margin dan Return on Assets terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terbit di Jurnal Ilman, ISSN 2355-1488, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2014. Penelitian ini menjelaskan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif dan terhadap harga saham.

(40)

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data penelitian yaitu berupa data-data laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 5 perusahaan pada periode tahun 2016 – 2018 dengan menggunakan data sekunder yang dimana data tersebut sudah di buat oleh perusahaan. Data yang diperoleh berupa informasi tertulis dan dokumentasi serta laporan-laporan melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI) di www.idx.co.id.

3.1.1

Tempat dan Waktu Penelitian

Perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman pada tahun 2016 – 2018. Penelitian ini dilakukan di kampus Pelita Bangsa. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2019 sampai dengan September 2019. Adapun waktu penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Sumber: Peneliti

(41)

25

3.2 Kerangka Konsep 3.2.1

Desain Penelitian

Keterangan :

H1 =X1 Y : Raharjo dan Muid, Jurnal Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2, Nomor 2, Halaman 1-11, (2015)

Sondakh, et. al, Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Hal. 749-756

(2015)

H2 = X2 Y : Pratama dan Erawati, Jurnal Akuntansi. Vol.2 No.1 (2014) Amanda. A. Jurnal Administrasi Bisnis, 4(2) (2013) Susilawati, jurnal Akuntansi Vol.4 No.2:165-174 (2012) H3 = X2 Y : Muhammad (2017) Jurnal Profita Edisi 6 (2017)

Dewi dan Hidayat Jurnal Ilman, ISSN 2355-1488, Vol. 1,

No. 1, (2014)

Current Ratio (X1)

Debt To Equity Ratio

(X2)

Harga Saham (Y)

H1

H2

Net Profit Margin (X3)

H3

(42)

3.2.2

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi Operasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel Uraian

Variabel

Instrumen/Dimensi Penjelaan Atas Instrumen Variabel

Current

Rasio (X1) Current ratio = current assets current lialibities

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktifa lancar yang dimiliki suatu perusahaan. Semakin besar perbandingan total aset dengan utang lancar maka artinya semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban utang lancarnya.

Debt To Equity Ratio

(X2)

DER =Total Hutang Ekuitas

Rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Semakin besar hutang maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan tidak mampu melunasi hutang-hutangnya

Net Profit Margin (X3)

NPM =Laba Setelah Pajak Penjualan

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan/laba bersih. Semakin tinggi NPM

(43)

27

maka semakin produktif kinerja perusahaan tersebut sehingga harga saham pun meningkat.

Harga Saham (Y)

Harga penutupan / harga terakhir saat akhir jam bursa

Harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal

3.3 Populasi dan Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 23 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan tujuan tertentu sehingga tujuan tersebut bisa terpenuhi (Asra, Irawan & Purwoto, 2016). Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahan makanan dan minuman dan terdaftar di Bursa Efek Indonesa

2. Perusahaan yang menyampaikan data atau laporan keuangan secara lengkap yang sesuai dengan periode penelitian ini.

3. Perusahaan yang tidak di suspend oleh Bursa Efek Indonesia.

4. Perusahaan makanan dan minuman yang sudah Go Publik periode 2016-2018.

5. Perusahaan makanan dan minuman yang harga saham nya turun periode 2016- 2018.

Jumlah seleksi sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 Perusahaan yang dijelaskan pada tabel berikut :

(44)

Tabel 3.3

Daftar Seleksi Sampel Penelitian

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan

Kriteria Sampel

Penelitian Sampel

1 2 3 4 5

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk. 1

2 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk. - - -

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. - - - -

4 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk. - -

5 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. - - -

6 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. - -

7 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk. - - -

8 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk. - - -

9 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk. - - -

10 FOOD PT. Sentra Food Indonesia Tbk. - - -

11 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. - - -

12 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk. - - -

13 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. - -

14 KINO PT. Kino Indonesia Tbk. 2

15 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. - -

16 MYOR PT. Mayora Indah Tbk. - - -

17 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. - -

18 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 3

19 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk. 4

(45)

29

20 SKLT PT. Sekar Laut Tbk. - - -

21 STTP PT. Siantar Top Tbk. - - -

22 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 5

23 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. - -

Berdasarkan tabel 3.3 mengenai proses seleksi sampel penelitian, maka didapat 5 sampel yang memenuhi kriteria untuk dilakukan penelitian. Sebagai berikut :

Tabel 3.4

Daftar Sampel Penelitian

No Kode

Saham

Nama Emiten Sampel

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 1

2 KINO PT. Kino Indonesia Tbk. 2

3 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 3

4 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk 4

5 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 5

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua metode dalam mengumpulkan data, yaitu dengan metode dokumentasi dan pencarian. Metode dokumentasi dilakukan dengan

(46)

mempelajari data sekunder yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dengan website htt://www.idx.co.id tahun 2016 – 2018, dilanjutkan penghitungan sekaligus pencatatan. Metode pencarian dilakukan dengan cara mencari informasi melalui jurnal dan data yang tersedia melalui website resmi yang terdapat di internet.

3.5 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel, maka beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.1

Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan metode statistik berupa kegiatan pengumpulan, peringkasan, pengolahan, dan penyajian suatu data dan tersusun ke dalam bentuk yang siap untuk dianalisis. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang data-data menjadi mudah dipahami dan informative bagi pembaca, biasanya disajikan dalam bentuk tabel, diagram atau grafik. Statistic deskriptif menjelaskan pengukuran nilai statistic data seperti nilai minimum dan maksimum, rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation) dan sebagainya.

3.5.2

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji nomalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual yang dihasilkan dari model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas ini bukan masing – masing variabel baik independen maupun dependen tetapi nilai

(47)

31

residula yang dihasilkan dari model regresi itu sendiri. Jika asumsi ini tidak dilakukan maka pengujian statistik ini menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji kolmogrov. Jika nilai probability > 0,05 maka nilai residual terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui ditemukan adanya hubungan atau korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik yaitu model yang tidak memiliki korelasi antar variabel bebas (independen).

Metode pengujian yang dapat digunakan yaitu dengan melihat nilai infltion factor (VIF) dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada peridode sebelumnya.

Model regresi yang baik adalah model yang tidak adanya masalah autokorelasi.

Metode pengujian yang serimg digunakan adalah dengan uji durbin-watson.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke

(48)

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik yaitu tidak terdapat heteroskedastisitas. Jika signifikan korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi ini terjadi masalah heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan grafik atau chart scatterplot.

3.5.3

Analisis Regresi Data Panel

Analisis regresi data panel, yaitu penggabungan cross section dan time series. Data cross section adalah data observasi pada beberapa subjek penelitian dalam satu waktu, misalnya dalam satu tahun. Sedangkan data time series adalah data observasi pada satu subjek penelitian diamati dalam satu periode waktu, misalnya selama sembilan tahun. Dalam data panel, observasi dilakukan pada beberapa subjek dianalisis dari waktu ke waktu. Persamaan model dengan menggunakan data cross section ditunjukkan oleh :

𝑌𝑖 = 𝛼 + 𝛽𝑋𝑖 + 𝜀𝑖; i = 1,2…….,N

N : banyak data cross section

Sedangkan persamaan model dengan time series adalah sebagai berikut : 𝑌𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑋𝑡

+ 𝜀𝑡; t = 1,2,…….,T T : banyak data time series

(49)

33

𝑖𝑡

Sehingga persamaan data panel yang merupakan gabungan dari data cross section dan time seriesdapat ditulis sebagai berikut :

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑋𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡; i = 1,2,…….,N; t = 1,2, ,…….,T Keterangan :

N = banyaknya obervasi

T = banyaknya waktu

N x T = banyaknya data panel

Dalam analisis regresi data panel terdapat tiga pendekatan estimasi yaitu model common effect, fixed effect dan random effect.

1. Model Common effect

Model common effect yang mengkombinasi data cross section dan time series tanpa melihat adanya perbedaan waktu dan entitas (individu). Pendekatan yang sering dipakai dalam model ini adalah dengan menggunakan pendekatan metode Ordinary Least Square (OLS). Model common effect ini mengabaikan perbedaan dimensi individu maupun waktu dengan kata lain perilaku data antar individu sama dalam berbagai kurun waktu. Secara umum , persamaan model common effect adalah ditulis sebagai berikut :

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑗𝑋𝑗 + 𝜀𝑖𝑡

Keterangan :

𝑌𝑖𝑡 = Variabel dependen di waktu t

(50)

𝑖𝑡

𝑖𝑡

𝑖𝑡

A = intersep

𝛽𝑗 = parameter untuk variabell ke - j

𝑋𝑗 = variabel bebas j diwaktu t untuk unit cross section i

i = urutan perusahaan yang berobservasi t = time series ( urutan waktu )

j = urutan variabel

2. Model Fixed Effect

Pendekatan dengan model ini adalah memasukkan variabel dummy untuk mengijinkan terjadinya perbedaan nilia parameter yang berbeda-beda baik cross section maupun time series. Penambahan variabel dummy ini juga dikenal dengan sebutan least square dummy variabel (LSDV).

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑗𝑋𝑗 + ∑ 𝛼𝑖 𝐷𝑖 + 𝜀𝑖𝑡 𝑖=2

Keterangan :

𝑌𝑖𝑡 = variabel dependen di waktu t untuk unit cross section i 𝛼 = intersep yang berubah-ubah antar cross section

𝛽𝑗 = parameter untuk variabel ke-j

𝑋𝑗 = variabel bebas j di waktu t untuk unit cross section i 𝜀𝑖𝑡 = komponan error di waktu t untuk unit cross section i 𝐷𝑖 = Dummy Variable

(51)

35

𝑖𝑡

3. Model Random Effect

Didalam model fixed effect yang dimana model ini memasukkan variabel dummy, sehingga model tersebut mengalami penurunan derajat bebas (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efiensi dari parameter yang diestimasi maka solusi atas kelemahan yang dimiliki oleh model fixed effect adalah dengan menggunakan Random Effect Model. REM menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar individu. Sehingga REM mengasumsikan bahwa setiap individu memiliki perbedaan intersep yang merupakan variabel random. Model REM secara umum dituliskan sebagai berikut:

𝑦 ̂ 𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑗𝑋𝑗 + 𝜀𝑖𝑡

𝜀𝑖𝑡 = 𝑢𝑖 + 𝑣𝑡 + 𝑤𝑖𝑡

Keterangan :

𝑦 ̂ 𝑖𝑡 = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-i 𝛼 = Intercept model regresi

𝑋𝑖𝑡 = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-i 𝛽 = Koefisien slope atau koefisien arah

𝜀𝑖𝑡 = Error pada unit observasi ke-i dan waktu ke t 𝑢𝑖 = Komponen error cross section

𝑣𝑡 = Komponen error time series 𝑤𝑖𝑡 = Komponen error gabungan

3.5.4

Pemilihan Model Regresi Data Panel

Pemilihan model regresi data panel yang paling tepat diantara model Common Effect terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

(52)

1. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk menentukkan apakah model common effect lebih baik digunakan dari pada metode fixed effect.

2. Uji Signifikansi Random Effect

Uji signifkansi random effect dilakukan untuk menentukkan apakah model dengan pendekatan random effect lebih baik digunakan daripada model common effect.

3. Uji Hausmann

Uji hausmann dilakukan untuk menentukan apakah model fixed effect lebih baik digunakan daripada model random effect.

4. Uji Breusch Pagan

Uji Breusch pagan dilakukan untuk melihat apakah terdapat efek inidvidu, waktu atau keduanya pada model fixed effect dan random effect.

3.5.5

Uji Hipotesis a. Uji Parsial (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Uji t pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan net profit margin terhadap harga saham. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dilakukan berdasarkan nilai signifikansi.

(53)

37

1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima 2. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

b. Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai tersebut bisa dilihat dari hasil analisis regresi data panel pada out put Model Summary.

Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan (priyatno, 2016:97). Besarnya nilai koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

𝐾𝑑 = 𝑟2 × 100%

Kd = Koefisien determinasi 𝑟2 = Koefisien korelasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah :

1. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka penagruh variabel independen terhadap variabel dependen lemah.

2. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kuat.

(54)

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Objek Penelitian

4.1.1 Akasha Wira Internasional

PT. Akasha Wira Internasional Tbk didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun 2010 ketika nama perusahaan diubah menjadi PT. Akasha Wira Internasional Tbk. Pada tahun 2004 Water Partner Bottling S.A (WPB), sebuah perusahaan patungan antara Nestle S.A dan Refreshment Product Servicces (anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh The Coca-Cola Company) mengambil alih mayoritas di perseroan sehingga nama perseroan berubah menjadi PT. AdeS Waters Indonesia Tbk. Pada tanggal 3 juni 2008, Sofos Pte. Ltd., perusahaan berbadan hokum Singapura telah mengakuisi perseroan melalui pembelian seluruh saham Nestle S.A dan refreshment Product Services di WPB dan dengan akuisis tersebut Sofos Pte. Ltd menjadi pemegang saham pengendalian perusahaan.

Saat ini perseroan bergerak dalam industry air kemasan, industry kosmetika, industry minuman ringan susu kedelai, dan distribusi produk kosmetik professional merek Wella and Clairol di Indonesia.

(55)

39

4.1.2 Kino Indonesia

Berdiri pada tahun 1991, Group Kino mengawali usaha sebagai perusahaan distribusi kecil yang dikenal dengan nama PT. Dutalestari Sentratama (DLS).

Melihat pengembangan usaha DLS yang pesat, maka pengembangan usaha dilanjutkan dengan mendirikan PT. Kino Sentra Inustrindo (KSI) pada tahun 1997.

Group Kino kemudian berkembang semakin besar yang ditandai dengan didirikannya PT. Kinocare Era Kosmetindo yang kemudian berubah nama menjadi PT. Kino Indonesia Tbk pada tahun 1999, untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap produk pemeliharaan dan perawatan tubuh, minuman, dan farmasi.Sejak didirikan, perseroan senantiasa menciptakan produk-produk yang inovatif dan dapat diterima oleh masyarakat. Seperti produk perawatan bayi dan rumah tangga (Sleek Baby), pasta gigi (Sasha Halal), pemeliharaan dan perawatan tubuh (Kino care), produk minuman (Cap Kaki Tiga, Panther, Cap Panda, Larutan Sejuk Segar).

Pada tahun 2013, perseroan mendirikan perusahaan di bidang makanan yaitu PT. Morinaga Kino Indonesia (MKI) denga Morinaga & Co. Ltd., Jepang.

Pada taun 2018 perseroan menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham untuk membeli seluruh saham Morinaga & co. Ltd., Jepang sebesar 51% di MKI.

Perjanjian jual beli saham tersebut diikuti dengan perubahan nama MKI menjadi PT. Kino Food Indonesia Tbk.

Gambar

Tabel 3.1  Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 5.1  Statistik Deskriptif
Tabel 5.6  Hasil Uji Hausmann

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul Pengaruh Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 Terhadap Minat Memilih dalam Pemilu Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe, yang

Faktor pendorong implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan: (Khusus) Untuk Pengendara Sepeda Motor di Kota Semarang

Hakikat yang disebut ayat di atas yang mengaitkan permohonan ampun dengan limpahan rezeki dan tersebarnya kesejahteraan lahir dan batin merupakan kaidah yang

dengar. Berbicara dengan bahasa Arab merupakan ketrampilan dasar yang menjadi tujuan dari beberapa tujuan pengajaran bahasa. Sebagaimana berbicara adalah sebagai

virus Dengue-3 sebagai kontrol positif, sedangkan Beberapa tahun terakhir, telah dikembangkan metode kontrol negatif adalah sediaan sel C6/36 yang tidak baru

Hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen, Pembelajaran Konsumen serta Sikap Konsumen secara simultan

Hasil tangkap sampingan yang terangkat ke atas kapal terdiri dari ikan-ikan yang disimpan atau dapat dimanfaatkan atau laku dijual dan ikan-ikan yang dibuang ( discarded ). 2)

200 Menit Mendengar, menyimak , menjawab pertanyaan, mencatat poin-poin penting Individu/aktivi tas PBM Kehadiran dan keaktifan dalam kelas 6 8 9 Mampu memahami