• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) bertujuan untuk memberikan informasi tentang kondisi lingkungan hidup menggunakan kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan sebagai indikator.

Indikator dan parameter IKLH dan besaran persentase masing-masing indikator untuk penghitungan IKLH dapat dilihat dalam tabel dan bagan berikut.

A. TARGET DAN REALISASI IKLH KABUPATEN SOLOK TAHUN 2018

Untuk tahun 2018, hasil penilaian masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut.

a. Indeks Kualitas Udara

Pengukuran indeks penemaran udara di laksanakan di 4 lokasi yang berbeda yang mewakili empat peruntukan kegiatan yang berbeda yaitu:

b. Indeks Kualitas Air

Pengukuran indeks kualitas air ditentukan berdasarkan pengukuran kualitas 7 parameter kunci pada air sungai yaitu :

1. TSS (Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi total), merupakan residu dari padatan dalam air seperti lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfide, ganggang, bakteri dan jamur.

2. DO (dissolve oxygen), merupakan kadar oksigen yang terlarut dalam air. Semakin tinggi DO maka kondisi air akan semakin baik.

I II I II

Transportasi Seberang Terminal Sumani 10,50 8,00 9,25 9,02 11,71 10,37 5,78 8,27 0,14 0,41 0,28 90,06

Industri Komplek PTPN VI, Kayu Jao 2,30 1,60 1,95 10,12 8,59 9,36

Pemukiman Perumahan Batu Kubung 8,10 8,50 8,30 8,50 10,01 9,26

Perkantoran Komplek Perkantoran Arosuka 4,00 3,20 3,60 2,47 5,75 4,11

ieu SO2 ieu IKU Lokasi Sampling

Periode Periode SO2

NO2 (µg/Nm3) SO2 (µg/Nm3)

ieu NO2 Peruntukan

Rata-Rata Rata-

Rata

Rata- Rata NO2

(2)

3. BOD (Biological Oxygen Demand), merupakan tingkat permintaan oksigen oleh makhluk hidup dalam air. Semakin tinggi nilai BOD maka semakin banyak mikrobanya yang menyebabkan semakin turun nilai DO, sehingga semakin rendah kualitas air.

4. COD (Chemical Oxygen Demand), merupakan tingkat kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen. Semakin tinggi nilai COD maka semakin turun nilai DO, sehingga semakin rendah kualitas air.

5. Total Fosfat, untuk mengetahui kandungan fosfor dalam air. Semakin tinggi kandungan fosfor maka kualitas air semakin rendah.

6. Fecal Coli, dan 7. Total Coliform, untuk mengukur kandungan bakteri coliform dalam air. Semakin tinggi kandungan coliform maka kualitas air semakin rendah.

Pada tahun 2018, kualitas air yang diukur adalah kualitas air sungai batang lembang (data diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat). Dengan analisis terhadap 7 parameter kunci diatas dan dibandingkan dengan baku mutu, diperoleh hasil penilain status mutu air seperti tabel berikut.

Dari status mutu air ini dilanjutkan dengan pengukuran Indeks Kualitas air sehingga didapatkan nilai IKA seperti dalam tabel berikut.

c. Indek Kualitas Tutupan Lahan

c. Indeks Kualitas Tutupan Lahan

Kualitas tutupan lahan dipengaruhi oleh vegetasi yang sangat memegang peranan penting dalam memelihara kualitas lingkungan dan mengendalikan kerusakan lingkungan.

(3)

Untuk menentukan indeks kualitas tutupan lahan (IKTL) berdasarkan pada indeks tutupan hutan, indeks performance hutan, indeks kondisi tutupan tanah, indeks konservasi badan air, dan indeks kondisi habitat.

Pengukuran IKTL dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dimana nilai IKTL untuk Kabupaten Solok adalah 74,00 (Seperti terlihat pada tabel).

Dari ketiga komponen Indeks Kualitas tersebut di atas, maka diperoleh nilai IKLH Kabupaten Solok tahun 2018 sebagai berikut.

Target dan capaian IKLH tahun 2018

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi capaian (%) 1 Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup - 79 79,59 100,75

No KABUPATEN LUAS WILAYAH (DATA

KLHK)

DATA SESUAI RTRW

LUAS HUTAN KONDISI

BAIK

LUAS BELUKAR DALAM KAWASAN

LUAS BELUKAR

LUAR KAWASAN ITH IKTL 2018

1 Agam 223.230 56.127 5.300 3.730,331 27,57 47,8 2 Dharmasraya 301.803 57.217 15.820 5.437,721 23,18 43,7 3 Kepulauan Mentawai 600.345 462.423 19.080 2.938,543 79,23 95,3 4 Kota Bukittinggi 2.525 - - - ,0 - 22,4 5 Kota Padang 70.095 34.602 3.460 3.078,072 54,96 73,0 6 Kota Padangpanjang 2.802 1.029 - 0,293 36,72 56,2 7 Kota Pariaman 5.007 - - 11,382 0,14 22,5 8 Kota Payakumbuh 8.043 292 20 0,323 3,78 25,9 9 Kota Sawahlunto 12.630 1.513 617 149,793 15,62 36,8 10 Kota Solok 3.993 252 96 1,090 7,77 29,5 11 Kabupaten Limapuluhkoto 332.929 129.374 18.562 7.669,512 43,59 62,5 12 Kabupaten Padang Pariaman 136.353 25.812 842 524,888 19,53 40,4 13 Kabupaten Pasaman 394.763 187.391 17.438 3.342,666 50,63 69,0 14 Kabupaten Pasaman Barat 427.618 107.934 14.420 4.123,621 27,84 48,0 15 Kabupaten Pesisir Selatan 609.720 310.085 27.152 17.583,142 55,26 73,3 16 Kabupaten Sijunjung 316.836 129.472 24.330 7.508,334 46,89 65,6 17 KabupatenSolok 326.792 172.723 12.643 5.130,495 56,12 74,0 18 Kabupaten Solok Selatan 358.670 199.805 14.663 2.215,591 58,53 76,3 19 Kabupaten Tanah Datar 131.247 41.339 2.401 2.018,320 33,52 53,2

Perhitungan IKTL Provinsi

1 Sumatra Barat 4.229.730 1.932.797 193.326 37.212 48,96576 67,5

Keterangan

Sumber Data: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

NILAI IKTL KAB/KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2018

NO INDIKATOR NILAI BOBOT UNTUK

PENGHITUNGAN IKLH HASIL

1 Indeks Kualitas Air 76,56 30% 22,97

2 Indeks Kualitas Udara 90,06 30% 27,02

3 Indeks Kualitas Tutupan Lahan 74 40% 29,60

79,59 INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

(4)

B. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA BEBERAPA TAHUN TERAKHIR

No IKU Satuan Target Realisasi % Capaian Target

2021 Renstra

% Capaian Renstra 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

1

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

- - - 79 77,8 67,73 79,59 - - 100,7 80,5 98,87

Melihat dari nilai IKLH yang didapatkan diketahui bahwa nilai ini meningkat pada tahun 2018 mencapai 79,59. Hal ini tidak terlepas dari kondisi-kondisi pendukung yang memegang peranan penting dalam menentukan nilai IKLH (berdampak pada kualitas air, udara dan tutupan lahan).

C. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DENGAN STANDAR PROVINSI SUMATERA BARAT

Target dan Realisasi Capaian IKLH Kabupaten Solok dan Provinsi Sumatera Barat

No IKU Satuan Kabupaten Solok Provinsi Sumatera

Barat Nasional

Target Realisasi Target Realisasi Target 1 Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup (IKLH) - 79 79,59 69,63 76,64 65,5 -

66,5

Realisasi IKLH Kabupaten Solok tahun 2018 telah melebihi target IKLH Provinsi Sumatera Barat yaitu 79,59, sedangkan target Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 adalah 69,63. Melihat pada realisasi yang dicapai telah melebihi target yang ditetapkan baik IKLH Kabupaten Solok maupun Provinsi Sumatera Barat.

No Predikat Kisaran Nilai IKLH

1 Sangat Baik IKLH > 80

2 Baik 70 < IKLH ≤ 80

3 Cukup Baik 60 < IKLH ≤ 70 4 Kurang Baik 50 < IKLH ≤ 60 5 Sangat Kurang Baik 40 ≤ IKLH > 50

6 Waspada 30 ≤ IKLH > 40

Mengacu pada klasifikasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai IKLH Kabupaten Solok berada dalam predikat baik (79,59).

(5)

D. ANALISIS KEBERHASILAN PENCAPAIAN TARGET

Dalam pencapaian target kinerja pada tahun 2018, berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Beberapa faktor yang pendukung dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Titik pantau untuk pengukuran komponen IKLH terutama kualitas sungai sebanyak 7 titik yang bertempat di aliran DAS Batang Lembang. Jumlah sungai di Kabupaten Solok berdasarkan data IKPLHD Kabupaten Solok tahun 2017 adalah sebanyak 70 buah sungai. Mengingat kondisi ini nilai Indeks Kualitas air sungai untuk penghitungan IKLH belum menggambarkan kondisi existing keseluruhan kondisi air sungai di Kabupaten Solok.

2. Semakin meningkatnya persyaratan, baik administratif maupun teknis dalam pengurusan izin lingkungan yang merupakan komponen yang tidak terpisahkan dalam upaya memperoleh izin usaha. Hal ini didukung dengan peraturan perundang- undangan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat melalui Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya diturunkan melalui peraturan ditingkat Kabupaten Solok berupa Peraturan Bupati Solok Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Solok Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Serta Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL).

Selain itu juga diterbitkan kebijakan-kebijakan lain yang mendukung upaya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di Kabupaten Solok, yang baik secara langsung dan tidak langsung sangat berperan dalam menentukan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Solok. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

• Keputusan Bupati Solok Nomor 440 – 135 – 2017, tentang Pembentukan Pos Pengaduan dan Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dan Penunjukan Tim Mediator Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Kabupaten Solok

• Keputusan Bupati Solok Nomor 440 – 464 – 2018 tentang Pembentukan Tim Penyusun Dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Solok

• Peraturan Bupati Solok Nomor 30 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga Kabupaten Solok Tahun 2018 – 2025

• Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah

• Keputusan Bupati Solok Nomor 440 – 043 – 2018 tentang Pembentukan Tim Pembina Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Solok Tahun 2018

(6)

• Keputusan Bupati Solok Nomor 440 – 044 – 2018 tentang Pembentukan Tim Penilai Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Solok Tahun 2018

3. Adanya fasilitasi data dana peralatan dari Provinsi Sumatera Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memadai.

Untuk pengukuran indeks kualitas tutupan lahan (IKTL), penghitungan dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan daerah memperoleh informasi data melalui laporan IKTL dari Kementerian. Sedangkan untuk pengukuran indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Solok memperoleh bantuan peralatan dan melakukan pemasangan di 4 titik yang mewakili peruntukan/aktivitas seperti dalam tabel berikut.

Peruntukan Lokasi Sampling Transportasi Seberang Terminal Sumani Industri Komplek PTPN VI, Kayu Jao Permukiman Perumahan Batu Kubung Perkantoran Komplek Perkantoran Arosuka

Pengambilan data di emapt lokasi ini sangat membantu dalam penghitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Solok.

4. Baiknya fungsi koordinasi antar lembaga pengawas lingkungan hidup dan masyarakat serta stakeholder lainnya.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup melainkan ada tanggung jawab dan peranan stakeholder lainnya mulai dari masyarakat maupun pemerintah pusat. Pada tahun 2018, Kabupaten Solok memperoleh bantuan lebih kurang 10.500 batang bibit produktif dari BPDASHL Indragiri Rokan untuk penghijauan disepanjang DAS batang lembang.

5. Semakin efefktifnya fungsi pengawasan yang telah dilakukan terhadap pelaku usaha dan/atau kegiatan.

Fungsi pengawasan mempunyai peranan penting dalam melakukan evaluasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan oleh pihak ketiga. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadi kerusakan dan pencemaran akibat aktivitas yang dilakukan.

E. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

Dalam menjalankan fungsi Dinas Lingkungan Hidup sebagai lembaga pengelolaan lingkungan di Kabupaten Solok berbagai program dan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan untuk mencapai target kinerja pemerintah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Solok 2016-2021. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan

(7)

dibutuhkan. Secara umum terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup sarana prasarana yang dibutuhkan adalah untuk pengelolaan persampahan dan laboratorium lingkungan.

Persampahan

Operasional persampahan yang sampai 2018 masih terbatas pada operasional pengangkutan sampah dari sumber ke TPA terdiri dari 7 truk pengangkut sampah dan 1 truk penyedot tinja yang didukung sebanyak 42 personil. Dengan kondisi wilayah dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia belum mampu melayani seluruh wilayah Kabupaten Solok. Lokasi pelayanan transportasi persampahan disajikan dalam tabel berikut.

No Jenis Tujuan Pelayanan

Jumlah Lokasi Pelayanan

1 Pasar 11

2 Nagari 3

3 Perumahan 13

4 Perusahaan 3

5 SKPD 33

6 Puskesmas 6

7 Perguruan Tinggi 1

8 Bank 1

9 Sekolah 5

Persentase sampah terangkut pada tahun 2018 mengalami peningkatan pada tahun 2018 yaitu 4,44%. Dibandingkan dengan dengan tahun 2017 sampah terangkut pada tahun 2018 meningkat sebanyak 0,85% dari 3,59%.

Dengan adanya peningkatan operasional persampahan ini berdampak pada berkurangnya bahan pencemar lingkungan yang akan berdampak pada kondisi kualitas lingkungan di Kabupaten Solok.

Laboratorium Lingkungan

Sarana prasarana laboratorium lingkungan Dinas Lingkungan Hidup sampai saat ini belum mampu melakukan pengujian kualitas air secara lengkap. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan SDM yang belum memadai, serta belum terakreditasinya laboratorium tersebut. Untuk itu pengujian kualitas air dikerjasamakan dengan Labkesda Provinsi Sumatera Barat untuk melakukan pengujian parameter yang belum mampu diuji di Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup. data pengujian ini dibutuhkan untuk menghitung nilai Indeks Kualitas Air sebagai bagian dari komponen penghitung nilai IKLH.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup tidak cukup dengan mengandalkan ketersediaan dana dari kemampuan daerah. Perlu dilaksanakan inovasi dalam rangka mencapai tujuan kinerja instansi. Pada tahun 2018 beberapa kegiatan dilaksanakan tanpa adanya pendanaan serta kegiatan yang melebihi target kinerja yang telah ditetapkan, diantaranya;

(8)

- Kegiatan KALPATARU yang merupakan kegiatan penjaringan dan peningkatan peran serta masyarakat/individu dalam pelestarian lingkungan hidup

- Gerakan Sumbar Bersih, yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan peran serta masyarakat maupun pemerintahan kecamatan mengenai pengelolaan lingkungan yang menitikberatkan tentang permasalahan kebersihan terutama tentang pengelolaan persampahan.

- Pelayanan pengurusan rekomendasi izin lingkungan. Kegiatan ini merupakan pelayanan masyarakat untuk pengurusan rekomendasi izin lingkungan oleh masyarakat yang meliputi survey lapangan dan rapat pembahasan dokumen lingkungan. Seluruh biaya yang ditimbulkan (biaya survey lapangan dan rapat pembahasan) ditanggung oleh pihak pemrakarsa.

- Adiwiyata, merupaka kegiatan pembinaan terhadap sekolah dan masyarakat sekolah dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian lingkungan. Pada tahun 2018 ditargetkan sebanyak 15 sekolah yang dibina. Namun pada akhir periode anggaran, sebanyak 31 sekolah telah diberikan pembinaan.

- Kegiatan lain berupa inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) yang bertujuan untuk menyediakan data analisis potensi gas rumah kaca di Kabupaten Solok.

Sumber Daya Manusia

Keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan tidak lepas dari keberadaan dan alokasi sumber daya untuk melaksanakan pekerjaan. Sampai tahun 2018, Dinas Lingkungan Hidup masih mengalami kendala dalam pengalokasian sumber daya manusia karena kurangnya tenaga untuk mendukung kegiatan. Untuk menyikapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dibantu oleh tenaga honorer untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia.

Tahun 2018 jumlah PNS di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok berjumlah 21 orang. 15 orang menempati jabatan struktural (Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Laboratorium Lingkungan, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi), 1 orang bendaharawan, dan 5 petugas lapangan kebersihan dan sopir truk sampah. Karena kekurangan sumber daya manusia, maka Dinas Lingkungan Hidup membutuhkan perekrutan tenaga honorer untuk membantu pekerjaan administrasi maupun teknis.

latar belakang pendidikan SDM di Dinas Lingkungan Hidup secara umum beragam.

Untuk mencapai tujuan kegiatan, diantaranya ilmu perencanaan, ilmu lingkungan, ilmu sosial, dan teknik lingkungan. Salah satu kendala yang ditemui pada saat pelaksanaan kegiatan adalah akibat keberagaman latar belakang pendidikan tersebut adalah ketidaksamaan persepsi dalam proses pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu persamaan persepsi melalui pertemuan dan sharing informasi dilakukan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan. Melihat hasil pencapaian kinerja yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, target kinerja masih dapat dicapai. Namun

(9)

untuk kedepannya masih sangat dibutuhkan SDM yang sesuai dengan bidang lingkungan hidup untuk lebih efektifnya upaya pencapaian target kinerja.

Kesimpulan

Dari penjabaran mengenai analisis efisiensi penggunaan sumber daya di atas dapat disimpulkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup selain melaksanakan kegiatan yang tertuang di DPA DLH Tahun 2018, juga melakukan inovasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mendukung pencapaian target kinerja DLH Kabupaten Solok yaitu capaian nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

Beberapa kegiatan yang tidak tertampung dalam DPA dan dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup yaitu Gerakan Sumbar Bersih (GSB), Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK), dan KALPATARU.

F. ANALISIS PROGRAM DAN KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN Secara keseluruhan program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup merupakan program dan kegiatan yang menunjang pencapaian IKU Dinas Lingkungan Hidup dan IKU Kabupaten Solok yang melekat (menjadi tanggung jawab) pada Dinas Lingkunan Hidup. seluruh kegiatan secara terkait baik langsung maupun tidak langsung telah menjadi faktor penunjang untuk ketercapaian IKU yang telah ditetapkan.

Beberapa kegiatan konkrit yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Solok diantaranya:

1. Peningkatan operasional persampahan melalui peningkatan jumlah sampah terangkut ke TPA. Peningkatan ini dilakukan melalui peningkatan jumlah titik pelayanan pengangkutan sampah yang pada tahun 2018 sebanyak 76 titik sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 72 titik. Selain itu untuk mendukung peningkatan operasional ini didukung dengan penambahan truk baru sebanyak 1 buah pada tahun 2018

2. Pembinaan Adiwiyata, Kalpataru, dan Proklim yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Adiwiyata berfokus pada pembinaan ke sekolah dalam meningkatkan peran serta dan budaya peduli lingkungan bagi masyarakat sekolah. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat sekolah terutama guru dan murid dapat menerapkan budaya peduli lingkungan di lingkungan tempat tinggal masing-masing

Kalpataru berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat/perorangan dalam kepedulian lingkungan terutama dalam upaya konservasi dan penyelamatan lingkungan Proklim berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat/perorangan dalam menjawab tantangan perubahan iklim melalui mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Seluruh kegiatan tersebut bermuara pada satu tujuan yaitu penyelamatan dan konservasi lingkungan.

(10)

3. Pembangunan banjir kanal di Kecamatan Kubung yang merupakan kerjasama dengan PSDA Provinsi Sumatera Barat untuk penyelamatan aliran sungai Batang Lembang di perbatasan Kabupaten Solok dan Kota Solok.

4. Fasilitasi pendampingan BPDASHL Indragiri Rokan melakukan inventarisasi dan identifikasi calon lokasi bangunan konservasi tanah dan air (KTA). Kegiatan ini kedepannya akan meningkatkan upaya konservasi tanah dan air di Kabupaten Solok untuk menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Solok yang akan berpengaruh pada nilai IKLH Kabupaten Solok di masa yang akan dating.

G. RENCANA TINDAK LANJUT PERBAIKAN

1. Memperluas lokus kegiatan sosialisasi tentang kegiatan lingkungan hidup kepada masyarakat dan pelaku usaha

2. Menetapkan dan menambah jumlah titik pantau dan frekuensi pemantauan diiringi dengan pembiayaan yang memadai

3. Menambah kegiatan-kegiatan baru yang secara langsung/tidak langsung mendukung pencapaian IKLH, seperti konservasi DAS dan reboisasi lahan kritis dengan dana bersumber non-APBD.

4. Meningkatkan koordinasi stakeholder dan peran serta masyarakat, seerta selektif dalam penerbitan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

5. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan

6. Implementasi JAKSTRADA melalui sosialisasi kepada masyarakat

7. Optimalisasi anggaran dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Lingkungan Hidup

8. Mendorong pembentukan komunitas peduli lingkungan

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SOLOK

H. ABDUL MANAN, SH, MM NIP. 19630505 198903 1 013

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran : Tercapainya peningkatan kualitas program pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Indikator Kinerja

: bahwa untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup perlu ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Kementerian Lingkungan Hidup Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Kehutanan • Program Peningkatan Fungsi Dan Daya Dukung DAS Berbasis.

Kerangka Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang diadopsi oleh KLH adalah yang dikembangkan oleh Virginia Commonwealth University (VCU) dan BPS dengan menggunakan

Setelah mengikuti Pendidikan Ilmu Lingkungan Hidup, siswa dapat memahami ruang lingkup dan tujuan Ilmu Lingkungan Hidup; prinsip-prinsip lingkungan; sumber daya

Kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan hal yang penting. Agar sumber daya alam ini

Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau

Metode Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan mengandalkan data sekunder, mencakup data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH yang bersumber dari Dinas Perumahan dan