• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE SURAT KETERANGAN. Nomor: 293/PERPUS/UG/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE SURAT KETERANGAN. Nomor: 293/PERPUS/UG/2021"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Nomor Pengunggahan

SURAT KETERANGAN

Nomor: 293/PERPUS/UG/2021

Surat ini menerangkan bahwa:

Nama Penulis : SHIVA ZACKYATUN

Nomor Penulis : 26218697

Email Penulis : shivazackyatun@student.gunadarma.ac.id Alamat Penulis : Jl. Haji Awi No. 81

dengan penulis lainnya sebagai berikut:

Penulis ke-2/Nomor/Email : RINI DWIASTUTININGSIH SE MMSI / 020304 / rini_dwia@gunadarma.ac.id

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :

Nomor Induk : FEUG/EB/PENELITIAN/293/2021

Judul Penelitian : ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK SINARMAS, Tbk PERIODE 2015-2020

Tanggal Penyerahan : 06 / 08 / 2021

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

Dicetak pada: 11/08/2021 21:11:11 PM, IP:180.252.114.191 Halaman 1/1

(2)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK SINARMAS, Tbk PERIODE 2015-2020

Shiva Zackyatun1 Rini Dwiastutiningsih2 shivazackyatun16@gmail.com1 rini_dwia@staff.gunadarma.ac.id2 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Abstrak

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan pada PT Bank Sinarmas, Tbk (Tahun 2015-2020) yang ditinjau dari aspek Risk Profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earnings (Rentabilitas), dan Capital (Permodalan). Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tingkat kesehatan pada PT Bank Sinarmas, Tbk dengan menggunakan metode RGEC. Untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakan metode analisis NPL, LDR, ROA, NIM, dan CAR. Hasil penilaian kinerja keuangan dengan metode RGEC yang menunjukkan bahwa dilihat dari aspek profil risiko yang dimiliki PT Bank Sinarmas, Tbk ternyata kurang dari 5%, sehingga PT Bank Sinarmas, Tbk sudah sangat baik dalam mengelola risiko yang timbul dari kegiatan usahanya. dilihat dari aspek GCG PT Bank Sinarmas, Tbk telah melaksanakan dan menerapkan self-assessment yang baik dan memenuhi serta memadai prinsip Good Corporate Governance (GCG). Ditinjau dari rentabilitas (earnings) PT Bank Sinarmas, Tbk dalam kondisi baik untuk memperoleh laba dan dapat mendukung pertumbuhan permodalan bank. Dalam aspek permodalan memiliki kecukupan modal yang sangat baik untuk menunjang aktiva dan untuk menghasilkan suatu aktiva serta dalam menghadapi berbagai macam risiko. Dari hasil penilaian kinerja keuangan dengan metode RGEC, maka dapatlah dikatakan bahwa selama 5 tahun terakhir (Tahun 2015-2020) yang menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang dicapai oleh PT Bank Sinarmas, Tbk berada dalam kondisi sehat.

Kata Kunci: RGEC , Tingkat Kesehatan Bank

PENDAHULUAN

Bank merupakan badan usaha yang mengandalkan kepercayaan masyarakat dalam menjalankan kegiatannya. Untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar tetap terjamin dananya dibank, kesehatan bank harus dipelihara dan diperhatikan. Jika suatu bank diketahui dalam kondisi tidak sehat maka akan meningkatkan risiko-risiko yang dihadapi oleh perbankan dan dapat menyebabkan kinerja bank menurun. Sehingga diperlukannya penilaian tingkat kesehatan bank untuk mengetahui sehat atau tidak sehat kondisi suatu bank. Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank (Ikatan Bankir Indonesia, 2016). Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank. Acuan mengenai pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing- masing faktor yaitu komponen Risk Profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earnings (Rentabilitas), dan Capital (Permodalan) yang selanjutnya disebut dengan metode RGEC.Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Sinarmas, Tbk (Tahun 2015-2020) yang ditinjau dari aspek Risk Profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earnings (Rentabilitas), dan Capital (Permodalan).

(3)

Pengertian Bank

Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti meja. Secara umum bank disebut sebagai lembaga keuangan yang memiliki kegiatan usaha dalam menghimpun dana (tabungan, giro dan deposito), menyalurkan dana/memberikan pinjaman kepada masyarakat yang sedang membutuhkan dana dalam bentuk pembiayaan atau kredit, serta melayani jasa-jasa lainnya seperti penukaran uang, pembayaran TOKEN listrik, transfer antar bank atau beda bank, tagihan telefon, pembayaran uang kuliah, dan jasa-jasa lainnya. Bank yaitu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan).

Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah pada umumnya adalah menghimpun dana dari masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Menurut (Otoritas Jasa Keuangan) Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja perusahaan tersebut.

Mudahnya, laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas. Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta laporan perubahan modal.

Penilaian RGEC

Penilaian Profil Risiko (Risk Profile)

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/PBI/2011 Profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap risiko, yaitu :

1. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada lembaga keuangan yang memberikan kredit sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Untuk mengukur risiko kredit digunakan rasio Non Performing Loan (NPL). NPL merupakan rasio untuk menghitung kredit bermasalah menggunakan kualitas kredit yang tergolong Kurang lancara (KL), Diragukan (D), dan Macet (M) dibagi dengan total pembiayaan kredit.

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempi dari sumber pendanaan arus kas dan atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Untuk mengukur risiko likuiditas digunakan perhitungan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR Merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dan dengan dana yang diterima oleh bank.

Penilaian Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG dan fokus penilaian terhadap prinsip-prinsip GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai pelaksanaan GCG bagi bank umum dengan

(4)

memerhatikan karakteristik dan kompleksitas utama bank. Peringkat faktor GCG dikategorikan dalam 5 peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan penerapan GCG yang baik.

Penilaian Rentabilitas (Earnings)

Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan (suistanability) rentabilitas, dan manajemen rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas rentabilitas bank, dan perbandingan kinerja bank dengan kinerja peer group, baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. Penetapan faktor rentabilitas dikategorikan dalam 5 peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan faktor rentabilitas yang lebih kecil mencerminkan kondisi rentabilitas bank yang lebih baik. Rentabilitas berdasarkan pada 2 indikator rasio, yaitu :

1. Return On Assets (ROA)

ROA digunakan untuk mengukur efisiensi dari penggunaan asset dalam menghasilkan laba.

2. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) digunakan untuk mengujur pengelolaan aktiva produktif sehingga menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Penilaian Permodalan (Capital)

Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan modal dan kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam melakukan perhitungan permodalan, Bank wajib mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bagi bank umum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan permodalan, Bank juga harus mengkaitkan kecukupan modal dengan profil risiko bank. Penilaian faktor capital (permodalan) dengan menggunakan rasio, yaitu:

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) digunakan untuk mengukur kecukupan modal untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan aktiva.

METODE PENELITIAN Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode-metode yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif (Sudjana dan Ibrahim, 2001). Dapat disimpulkan bahwa penelitian data kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam proses perhitungan dan menganalisis hasil perhitungan. Data kuantitatif ini berupa laporan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh PT Bank Sinarmas, Tbk periode 2015 - 2020. Sumber data yang diperoleh melalui website resmi PT Bank Sinarmas, Tbk yaitu www.banksinarmas.com .

Teknik Pengumpulan Data

Metode Dokumentasi/ Observasi Tidak Langsung adalah Pengumpulan data yang didapat dari sumber data sekunder, yaitu sumber data yang telah ada dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data melalui www.banksinarmas.com. website tersebut merupakan website resmi dari PT Bank Sinarmas, Tbk.

(5)

Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 oktober 2011:

Profil Risiko (Risk Profile) : 1. Risiko Kredit

Perhitungan rasio Non Performing Loan (NPL) sebagai berikut :

Matriks Kriteria Penetapan Peringkat NPL

Kriteria Peringkat Keterangan

< 2% 1 Sangat Sehat

2% ≤ NPL < 5% 2 Sehat

5% ≤ NPL < 8% 3 Cukup Sehat

8% ≤ NPL < 12% 4 Kurang Sehat

NPL ≥ 12% 5 Tidak Sehat

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP 2. Risiko Likuiditas

Perhitungan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai berikut :

Matriks Kriteria Penetapan Peringkat LDR

Kriteria Peringkat Keterangan

LDR ≤ 75% 1 Sangat Sehat

75% < LDR ≤ 85% 2 Sehat

85% < LDR ≤ 100% 3 Cukup Sehat

100% < LDR ≤ 120% 4 Kurang Sehat

LDR > 120% 5 Tidak Sehat

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Total Kredit

LDR = X 100%

Dana Pihak Ketiga Kredit Bermasalah

NPL = X 100%

Total Kredit

(6)

Good Corporate Governance (GCG)

Pelaksanaan GCG bank dengan menetapkan peringkat nilai komposit sebagai berikut : Matriks Kriteria Penetapan Peringkat GCG

Kriteria Peringkat Keterangan

Nilai Komposit < 1,5 1 Sangat Baik 1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 2 Baik 2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5 3 Cukup Baik 3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5 4 Kurang Baik

4,5 ≤ Nilai Komposit < 5 5 Tidak Baik Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP

Rentabilitas (Earnings) 1. Return On Assets (ROA)

Perhitungan rasio Return On Assets (ROA) sebagai berikut :

Matriks Kriteria Penetapan Peringkat ROA

Kriteria Peringkat Keterangan

ROA > 1,5% 1 Sangat Sehat

1,25% < ROA ≤ 1,5% 2 Sehat

0,5% < ROA ≤ 1,25% 3 Cukup Sehat

0% < ROA ≤ 0,5% 4 Kurang Sehat

ROA ≤ 0% 5 Tidak Sehat

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP

2. Net Interest Margin (NIM)

Perhitungan rasio Net Interest Margin (NIM) sebagai berikut :

Matriks Kriteria Penetapan Peringkat NIM

Kriteria Peringkat Keterangan

Laba Sebelum Pajak

ROA = X 100%

Rata-rata Total Aset

Pendapatan Bunga Bersih

NIM = X 100%

Rata-rata Aktiva Produktif

(7)

3% < NIM 1 Sangat Sehat

2% < NIM ≤ 3% 2 Sehat

1,5% < NIM ≤ 2% 3 Cukup Sehat

1% < NIM ≤ 1,5% 4 Kurang Sehat

NIM ≤ 1% 5 Tidak Sehat

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP

Permodalan (Capital)

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Perhitungan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai berikut :

Matriks Kriteria Penetapan Peringkat CAR

Kriteria Peringkat Keterangan

CAR ≥ 11% 1 Sangat Sehat

9,5% ≤ CAR < 11% 2 Sehat

8% ≤ CAR < 9,5% 3 Cukup Sehat

6,5% ≤ CAR < 8% 4 Kurang Sehat

CAR < 6,5% 5 Tidak Sehat

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif untuk menjelaskan secara rinci bagaimana tingkat kesehatan bank pada PT Bank Sinarmas, Tbk periode 2015 - 2020 dengan menggunakan metode RGEC.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ikhtisar Keuangan PT. Bank Sinarmas, Tbk Tahun 2015 – 2020 (Dalam jutaan rupiah)

Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Kredit Bermasalah

653.355 405.153 714.715 957.987 1.800.769 993.379

Total Kredit 17.327.762 19.111.131 18.365.482 19.214.056 21.314.497 18.876.928 Laba Sebelum

Pajak

238.953 493.930 407.459 75.863 81.893 116.600 Modal Bank

CAR = X 100%

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

(8)

Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas, Tbk

1. Profil Risiko (Risk Profile) a. Non Performing Loan (NPL)

Perolehan NPL Gross Pada PT Bank Sinarmas, Tbk Periode 2015 – 2020 (Dalam jutaan rupiah)

Periode Kredit Bermasalah

Total Kredit NPL Gross Keterangan

2015 653.355 17.327.762 3,77% Sehat

2016 405.153 19.111.131 2,11% Sehat

2017 714.715 18.365.482 3,89% Sehat

2018 957.987 19.214.056 4,98% Sehat

2019 1.800.769 21.314.497 8,44% Kurang Sehat

2020 993.379 18.876.928 5,27% Cukup Sehat

Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas, Tbk

Berdasarkan Hasil perhitungan NPL (Non Performing Loan) Gross diatas, PT Bank Sinarmas, Tbk Periode 2015 – 2020 mengalami ketidakstabilan tiap periodenya. Semakin kecil persentase Non Performing Loan (NPL) maka semakin kecil risiko kredit bermasalah yang ditanggung oleh bank tersebut. Dapat disimpulkan nilai NPL (Non Performing Loan) yang diperoleh PT Bank Sinarmas, Tbk periode 2015-2020 mendapatkan predikat “Sehat”.

b. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Perolehan LDR PT Bank Sinarmas, Tbk Periode 2015 -2020 (Dalam jutaan rupiah)

Periode Total Kredit Dana Pihak Ketiga LDR Keterangan 2015 17.327.762 22.357.131 77,50% Sehat 2016 19.111.131 25.077.741 76,20% Sehat 2017 18.365.482 21.256.254 86,40% Cukup Sehat

Total Aset 27.868.688 31.192.626 30.404.078 30.748.742 36.559.556 44.612.045 Modal 3.669.611 4.475.322 4.844.184 4.856.420 6.074.463 6.056.844 ATMR 22.618.674 25.462.121 24.843.943 26.572.276 32.918.774 34.303.404 Pendapatan

Bunga Bersih

1.344.944 1.744.976 1.925.212 2.165.942 2.210.503 2.188.204

Total Aset Produktif

19.600.417 22.190.243 21.003.340 21.043.786 22.354.119 20.091.219

Total Dana Pihak Ketiga

22.357.131 25.077.741 21.256.254 21.989.429 24.625.197 36.951.416

(9)

2018 19.214.056 21.989.429 87,37% Cukup Sehat 2019 21.314.497 24.652.197 86,46% Cukup Sehat 2020 18.876.928 36.951.416 51,09% Sangat Sehat Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas, Tbk

Hasil perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada PT Bank Sinarmas, Tbk selalu mengalami ketidakstabilan. Tetapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kondisi bank, karena nilai LDR yang diperoleh bank dibawah 85%. Jadi semakin kecil nilai LDR yang diperoleh Bank, maka dapat dikategorikan bank tersebut sehat atau sangat sehat.

2. Good Corporate Governance (GCG)

Perolehan Predikat GCG PT Bank Sinarmas, Tbk Periode 2015 – 2020 Periode Nilai Komposit GCG Peringkat GCG

2015 2 Baik

2016 2 Baik

2017 2 Baik

2018 2 Baik

2019 2 Baik

2020 2 Baik

Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas, Tbk

Penilaian Good Corparate Governance (GCG) pada PT Bank Sinarmas, Tbk periode 2015 – 2020 menunjukkan hasil yang baik. Dari periode 2015-2020 PT Bank Sinarmas, Tbk memperoleh nilai komposit GCG yang sangat stabil tiap tahunnya yaitu 2 serta predikat GCG yang didapatkan adalah “Baik”. Hal ini terjadi karena adanya faktor penilaian atas prinsip tata kelola diantaranya yaitu, dalam proses penyediaan dana PT Bank Sinarmas, Tbk yang memperhatikan kemampuan permodalan dan penyebaran kesediaan dana kepada nasabah. Dari hasil penilaian Good Corporate Governance(GCG) diatas PT Bank Sinarmas, Tbk telah melaksanakan penilaian self-assessment terhadap kinerja bank dengan baik.

3. Rentabilitas (Earnings) a. Return On Assets (ROA)

Perolehan ROA PT Bank Sinarmas, Tbk Periode 2015 – 2020 (dalam jutaan rupiah)

Periode Laba Sebelum Pajak

Rata-rata Total Aset

ROA Keterangan

2015 238.953 27.868.688 0,85% Cukup Sehat

2016 493.930 31.192.626 1,58% Sehat

2017 407.459 30.404.078 1,34% Sehat

2018 75.863 30.748.742 0,25% Kurang sehat 2019 81.893 36.559.556 0,22% Kurang sehat

(10)

2020 116.600 20.091.219 0,58% Cukup Sehat Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas, Tbk

ROA tertinggi terjadi pada periode 2016 sebesar 1,58% sedangkan ROA terendah terjadi pada periode 2019 sebesar 0,22%. Semakin tinggi nilai ROA yang diperoleh, maka laba yang diperoleh juga semakin tinggi dan bank dapat dikatakan dalam kondisi sangat sehat atau sehat.

b. Net Interest Margin (NIM)

Perolehan NIM PT Bank Sinarmas, Tbk Periode 2015 – 2020 (dalam jutaan rupiah)

Periode Pendapatan Bunga Bersih

Rata-rata Aktiva

Produktif

NIM Keterangan

2015 1.344.944 19.600.417 6,86% Sangat Sehat

2016 1.744.976 22.190.243 7,86% Sangat Sehat

2017 1.925.212 21.003.340 9,16% Sangat Sehat

2018 2.165.942 21.043.786 10,29% Sangat Sehat

2019 2.210.503 22.354.119 9,88% Sangat Sehat

2020 2.188.204 20.091.219 10,90% Sangat sehat

Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas, Tbk

Hasil perhitungan rasio Net Interest Margin (NIM) pada PT Bank Sinarmas, Tbk pada periode 2015 – 2020 bank mengalami naik turunnya nilai NIM setiap tahunnya, tetapi PT Bank Sinarmas selalu memperoleh nilai NIM diatas 3% sehingga bank dapat dikatakan dalam kondisi sangat sehat. Semakin tinggi nilai NIM yang diperoleh, maka semakin tinggi juga marjin bunga bersih yang didapatkan. Sehingga bank dapat dikatakan dalam kondisi sangat sehat atau sehat.

4. Permodalan (Capital)

Perolehan CAR PT Bank Sinarmas, Tbk Periode 2015 – 2020 (dalam jutaan rupiah)

Periode Modal ATMR CAR Keterangan

2015 3.669.611 22.618.674 16,22% Sangat Sehat 2016 4.475.322 25.462.121 17,57% Sangat Sehat 2017 4.844.184 24.843.943 19,49% Sangat Sehat 2018 4.856.420 26.572.276 18,27% Sangat Sehat 2019 6.074.463 32.918.774 18,45% Sangat Sehat 2020 6.056.844 34.303.404 17,66% Sangat Sehat Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas, Tbk

Capital Adequary Ratio (CAR) PT Bank Sinarmas, Tbk periode 2015 – 2020 mengalami ketidakstabilan. Naik turunnya nilai CAR dapat berpengaruh terhadap kondisi bank, Nilai CAR terbesar terjadi pada periode 2017 sebesar 19,49% dan nilai CAR terkecil terjadi pada

(11)

periode 2015 yaitu sebesar 16,22% yang tergolong sangat sehat. Semakin tinggi nilai CAR yang diperoleh, maka bank berada dalam kondisi sangat sehat atau sehat.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa kinerja keuangan PT Bank Sinarmas, Tbk periode 2015-2020 dalam kondisi “Sehat . Dilihat dari : faktor Risk Profile yang dinilai dengan rasio NPL Gross mendapatkan predikat " Sehat" sedangkan dengan rasio LDR PT Bank Sinarmas, Tbk mendapatkan predikat "Sehat" .Pada faktor Good Corporate Governance (GCG) pada PT Bank Sinarmas, Tbk mampu menerapkan penilaian GCG dengan "Baik" dan manajemen sudah menerapkan self- assessment. Pada faktor Earnings yang dinilai dengan rasio Return On Assets (ROA) PT Bank Sinarmas, Tbk mendapatkan predikat "Cukup Sehat", sedangkan penilaian dengan rasio Net Interest Margin(NIM) PT Bank Sinarmas, Tbk mendapatkan predikat "Sangat Sehat". Faktor Capital yang dinilai dengan rasio Capital Adequacy Ratio(CAR) mendapat predikat "Sangat Sehat".

Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan diatas mengenai tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital), PT Bank Sinarmas, Tbk diharapkan memperbaiki dan selalu meningkatkan nilai ROA (Return On Assets) sesuai standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 1,5%, dengan cara menghimpun dana sebanyak-banyaknya dan menyalurkannya secara efektif dan efisien sehingga laba yang dihasilkan dapat bekerja dengan optimal. Dengan tujuan untuk mendapatkan rasa kepercayaan investor untuk menanamkan dananya kepada PT Bank Sinarmas, Tbk. Serta, PT Bank Sinarmas, Tbk harus meningkatkan atau mempertahankan predikat sebagai bank yang berada dalam kategori Sehat dengan cara meningkatkan pengelolaan keuangan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

DAFTAR PUSTAKA

Ardian, Eka. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada Bank BUMN Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Indonesia No. 13/PBI/2011 Tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank Umum, Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia, 2013. Peraturan Bank Indonesia No. 15/2/PBI/2013 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum Konvensional. Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP Perihal: Tentang Matriks Analisis RGEC untuk Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.

Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Lainnya. Jakarta: Salemba Empat.

Fungki, Dkk. 2016. Analisis Penggunaan Metode RGEC(Risk Profile,Good Corporate Governance, Earnings, and Capital) Untuk Mengetahui Tingkat Kesehatan Bank(Studi pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2012-2014) Jurnal Administrasi Bisnis Vol.35.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan Edisi Revisi 2009.

Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Manajemen Risiko 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Strategi Manajemen Risiko Bank. Jakarta:Gramedia

(12)

Pustaka Utama.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. 2014. Dasar-dasar Perbankan Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka.

Riyanto,Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Edisi 4, Yogyakarta:

BPFE.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

PT Bank Sinarmas, Tbk

https://www.banksinarmas.com/ Diakses tanggal 24 Oktober 2020

https://www.banksinarmas.com/id/public/upload/file/60b4af706119a_AR-BSIM- 2020.pdf Diakses tanggal 21 Juli 2021. Pukul 18.55

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari Uji Reliabilitas yang dilakukan dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha setiap variabel independen yaitu Persepsi Kemudahan (X1), Persepsi

Makanan dan zat gizi yang terkandung di dalam makanan yang yang berguna bagi kesehatan dan di konsumsi ibu pada saat hamil disebut ….. Kebutuhan nutrisi ibu hamil adalah makanan

Hal tersebut dapat dipengaruhi karena TDS di Sungai Cisadane diduga didominasi dari zat organik yang berasal dari limbah domestik, sehingga tingginya nilai TDS tidak

Konsep pelapisan untuk pengawetan fungsi komponen yang tahan lama.Lapisan zinc alloy original dengan pasif kromat kuning atau hitam (Zinc-Iron Coating C dan Zinc-Iron

3.Perancangan dan analisis Secara garis besar, tahapan metode penelitian yang dilakukan adalah metode untuk menganalisis penyadapan pada jaringan website dengan

Hal yang dapat dipahami dari teori Rene Descrates yaitu bahwa kesadaran dalam menjalani hidup, dan mencintai kebenaran yang selalu dicari oleh Rene Descrates. Pemikiran ini

Dengan adanya penilaian dan penghayatan itu, selanjutnya diharapkan anak-anak tergerak hatinya untuk meniru perbuatan-perbuatan yang baik dan membenci perbuatan

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri yang melaju pesat, sumber air baku PT Watertech Estate Cikarang yang berasal dari saluran Tarum