Sistem Pengendalian dan Monitoring Kualitas Udara Dalam Ruangan yang Menggunakan Air Diffuser dan Humidifier Berbasis Teknologi
IOT
1
Irmayatul Hikmah,
2Fikra Titan .S,
3Haidar Nashiruddin
Program Sarjana Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto
[email protected]
Abstract— Perkembangan teknologi pada zaman sekarang sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Internet of Things (IoT) yang berarti internet mencakup segalanya, mulai dari pekerjaan rumah sampai pada kegiatan industri maupun tata kota. Teknologi IoT ini juga dapat digunakan untuk memantau ataupun memonitoring kondisi udara secara otomatis dan dapat dikontrol dengan mudah. Dengan menggunakan perangkat Arduino sebagai mikrokontroller yang kemudian dihubungkan dengan sensor asap MQ-2 yang dapat mendeteksi gas-gas yang bersifat polutan seperti LPG, butane dan lain lain, kemudian setelah data diproses maka nantinya akan dihubungkan dengan Towerpro Motor Servo SG90 yang nantinya digunakan untuk dapat memicu air diffuser dan air humidifier supaya dapat menyala secara otomatis..
Didapatkan hasil bahwa pada tabel 4.1 pengujian kualitas udara pada ruangan didapatkan nilai rata-rata yang paling kecil yaitu terdapat pada ruangan yang menggunakan kipas yaitu sebesar 858.82 PPM (part-per- millions). Pada tabel 4.2 yaitu pengujian kualitas udara pada ruangan yang tercemar asap maka didapatkan nilai rata-rata yang paling kecil yaitu terdapat pada ruangan yang menggunakan kipas yaitu sebesar 1301.55 PPM (part-per-millions). Pada tabel 4.3 yaitu pengujian kualitas udara pada ruangan yang tercemar asap maka didapatkan nilai rata-rata yang paling kecil yaitu terdapat pada ruangan yang menggunakan kipas yaitu sebesar 1523 PPM (part-per-millions).Dari ketiga pengujian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ruangan yang menggunakan kipas angin didalamnya selalu memiliki kualitas udara yang lebih baik dari kondisi ruangan yang lain, baik itu pada saat dicemari oleh asap maupun dicemari oleh alkohol. Sehingga dapat dikatakan bahwa ruangan yang menggunakan kipas angin adalah ruangan yang paling bagus kualitas udaranya
Kata Kunci: Internet, Teknologi, Internet of Things (IoT), sensor, alat otomatis.
I. PENDAHULUAN
Dampak polusi udara dalam ruangan lebih tinggi dibandingkan di luar ruangan. CO2 merupakan elemen tertinggi di dalam ruangan hal ini disebabkan karena terjadinya proses respirasi dan aktivitas dalam ruangan tersbut. Kadar CO2 yang tinggi inilah dapat menyebabkan berbagai macam iritan dan menurunkan kerja kognitif [3].
Dampak polusi udara inilah dibutuhkan solusi untuk meminimalisir efek polusi udara yaitu menggunakan salah satu alat yang dapat digunakan adalah diffuser. Diffuser lebih dikenal sebagai alat untuk menyegarkan ruangan dengan menggunakan minyak essensial dari aromatheraphy, Diffuser bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Diffuser sangat bermanfaat untuk meminimalisir udara yang tidak bersih, melancarkan pernapasan serta membantu untuk membuat relax dan melawan sulit tidur dengan aromatheraphy yang diberikan [4].
II. METODE/STRUKTUR BARU YANG DIUSULKAN 2.1 ALAT YANG DIGUNAKAN
Penelitian ini menggunakan perangkat yang nantinya dapat menghasilkan sebuah parameter mengenai kualitas udara yang ada dalam suatu ruangan yang kemudian bisa dilakukan monitoring dan kontrol
sistem melalui perangkat elektronik yaitu Air Diffuser berbasis teknologi Internet of Thing. Perangkat yang digunakan pada penelitian ini dapat meliputi perangkat hardware dan software didalamnya. Berikut ini adalah perangkat yang nantinya akan digunakan :
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Laptop HP 1
2 Arduino ESP8266 1
3 Sensor Asap MQ-2 1
4 Towerpro Motor Servo SG90 1
5 Aplikasi Arduino IDE 1
6 Aplikasi Thingspeak 1
7 Aplikasi Matlab vR2020a 1
8 Air Diffuser 1
2.1.1 LAPTOP
Pada perancangan alat nantinya akan menggunakan laptop dengan spesifikasi Windows 8.1 Pro Processor Intel(R) Celeron(R) CPU N2840 @ 2,16 Ghz RAM 2.00 GB System Type 64-bit operating system, x64-based processor. Nantinya didalam perangkat laptop juga sudah terdapat aplikasi yang digunakan untuk mengolah data diantaranya Arduino IDE, Thingspeak dan MATLAB.
2.2.2 ARDUINO ESP32
Pada perancangan alat nantinya menggunakan Arduino ESP32 sebagai mikrokontroler, perangkat Arduino sendiri nantinya akan digunakan untuk mengedalikan sensor-sensor yang terhubung seperti sensor asap MQ-2 dan Towerpro Motor Servo SG90, Kemudian perangkat Arduino ESP32 sendiri sudah dilengkapi dengan modul Wifi sehingga nantinya dapat digunakan untuk mengirim data yang sudah diolah menuju aplikasi Thingspeak supaya nantinya dpat dibuat grafik data yang sudah diolah tersebut.
2.2.3 SENSOR MQ-2
Sensor asap MQ-2 nantinya akan digunakan sebagai alat ukur tingkat polusi dalam ruangan. Untuk kadar polusi yang dapat dilakukan deteksi oleh sensor MQ-2 ini diantaranya adalah asap rokok, asap pembakaran, LPG, alcohol, Hydrogen. Berikut adalah spesifikasi dari sensor MQ-2 :
a. Catu daya pemanas : 5V AC/DC b. Catu daya rangkaian : 5VDC
c. Range pengukuran : 200 – 5000 ppm untuk LPG dan propane
; 300 – 5000 ppm untuk butane dan alkohol ; 500 - 20000ppm untuk methane ; 300 – 5000 ppm untuk Hidrogen.
2.2.4 TOWERPRO MOTOR SERVO SG90
Towerpro Motor Servo nantinya akan digunakan untuk memicu perangkat Air Diffuser supaya dapat bekerja secara otomatis, Motor servo sendiri nantinya akan diletakkan didalam
dari Air Diffuser. Berikut adalah spesifikasi dari Towerpro Motor Servo SG90 :
a. Catu Daya : 5 V
b. Kecepatan operasi: 0.3 sec/60 degree(4.8v) c. Dimensi: 22mm x 11.5mm x 22.5mm 2.2.5 APLIKASI ARDUINO IDE
Arduino IDE digunakan untuk membuat kode program pada perangkat arduino yag terhubung dengan laptop. Kemudia program yang sudah dibuat nantinya akan di upload menuju mikrokontroler Arduino NodeMCU ESP32.
2.2.6 APLIKASI THINGSPEAK
Aplikasi Thingspeak nantinya digunakan untuk mengolah data yang sudah diproses sebelumnya pada Arduino, kemudian data tersebut akan dibuatkan model grafik sehingga dapat memudahkan pengguna untuk mebuat hasil data nantinya
2.2.7 APLIKASI MATLAB
Aplikasi Matlab nantinya akan digunakan untuk menghubungkan data grafik pada Thingspeak supaya nantinya dapat terlihat lebih terstruktur dan data yang ditampilkan lebih jelas
.
2.2.8 AIR DIFFUSER
Perangkat Air Diffuser nantinya akan digunakan sebagai objek penelitian, perangkat ini nantinya akan diuji coba apakah dapat menyala otomatis atau tidak. Nantinya perangkat Air Diffuser akan dipicu oleh Motor Servo SG90 supaya dapat menyala, Motor servo akan bergerak apabila data sudah dikirimkan melalui perangkat Arduino. Perangkat Air Diffuser sendiri berfungsi untuk mengubah minyak essensial menjadi uap aromatherapy yang kemudian akan menyebarkan nya ke udara
2.2 ALUR PENELITIAN
Tahapan-tahapan dalam penelitian ini diawali dengan perumusan masalah, kemudian peracangan sistem, pembuatan sistem baik itu dalam bentuk alat maupun dalam bentuk kode program, selanjutnya pengujian sistem, dan berakhir dengan analisa hasil data dari sistem serta kesimpulan yang didapat dari sistem yang sudah dirancang untuk penelitian tersebut. Dalam pengujian sistem nantinya apabila masih terdapat error atau tidak berhasil jalan maka akan diulang lagi ke tahap perancangan atau pembuatan sistem kembali.
Gambar 2.1 Flowchart alur penelitian
Analisis dari hasil pengujian nantinya akan memberikan hasil kualitas udara yang didapat dari Sensor asap MQ-2, melalui aplikasi Thingspeak dan Matlab yang nantinya dapat memunculkan grafik data kualitas udara yang diterima.
2.3 PERANCANGAN SISTEM
Gambar 2.2 Diagram perancangan sistem
Pada input terdapat sensor asap MQ2. Sensor tersebut di gunakan untuk pengukuran nilai parameter yang akan di uji, sensor asap MQ2 merupakan sensor yang di gunakan untuk mengukur kadar gas yang bersifat polutan seperti asap rokok, asap pembakaran, LPG, alcohol, Hydrogen yang ada pada suatu ruangan. Perancangan sistem ini menggunakan mikrokontroler NodeMCU pada Arduino ESP8266 yang berfungsi sebagai proses pengendali sensor kemudian nantinya juga dapat di gunakan untuk mengirimkan ke aplikasi Thingspeak melalui internet menggunakan modul wifi ESP8266 yang ada pada NodeMCU.
Nantinya hasil keluaran yang didapat adalah grafik yang didapat dari pengujian menggunakan sensor asap MQ2 melalui aplikasi Thingspeak. Hasil output juga nantinya dapat diterima oaleh Towerpro Motor Servo SG90 yang nantinya akan digunakan untuk memicu perangkat Air Diffuser dan Humidifier supaya dapat bekerja secara maksimal setelah menerima data yang sudah diproses sebelumnya.
2.4. SKENARIO HASIL PENGUJIAN 2.4.1 PENGUJIAN SENSOR ASAP MQ-2
Pengujian pada sensor asap MQ-2 digunakan untuk melihat apakah Air Diffuser dapat mempengaruhi tingkat kadar gas yang bersifat polutif didalam ruangan. Gas-gas bersifat polutif yang nantinya dapat dideteksi oleh sensor asap MQ-2 diantara nya adalah asap rokok, asap pembakaran, butane, LPG, alcohol, dan hydrogen. Pengujian yang dilakukan nantinya adalah membandingkan terlebih dahulu apakah terdapat gas bersifat polutif yang ada dalam ruangan sebelum menggunakan Air Diffuser dan Humidifier dan sesudah menggunakan Air Diffuser dan Humidifier apakah nantinya dapat mengurangi gas polutif tersebut yang ada dalam ruangan atau tidak.
2.4.2 PENGUJIAN TOER PRO MOTOR SERVO SG90
Pengujian pada Towerpro Motor Servo SG90 nantinya digunakan apakah nantinya dapat berfungsi untuk menghidupkan (turn on) dan mematikan (turn off) perangkat Air Diffuser dan Humidifier secara otomatis. Nantinya Motor servo akan deprogram terlebih dahulu pada aplikasi Arduino IDE supaya nantinya dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan.
2.4.3 PENGUJIAN APLIKASI THINGSPEAK
Pengujian yang dilakukan pada aplikasi Thingspeak lebih difokuskan kepada tampilan hasil data yang nantinya didapatkan dari pengujian yang dilakukan pada sensor asap MQ-2.
Tiap-tiap hasil data nantinya akan ditampilkan grafik mengenai
pengujian yang dilakukan, yang kemudian nanti bisa dilakukan upload data melalui jaringan internet. Nantinya lewat aplikasi Thingspeak juga dapat dihubungkan dengan aplikasi Matlab sehingga hasil data dapat dibuat lebih rinci dan lebih rapih menggunakan aplikasi Matlab.
2.4.6 VARIABEL TERIKAT
Pengujian pada variable terikat nantinya dapat digunakan untuk melihat apakah kualiatas udara yang ada didalam ruangan nantinya dapat berubah ataupun dapat terpengaruh dengan adanya Air Diffuser dan Humidifier pada ruangan tersebut. Nantinya hasil dari pengujian tersebut akan di uji serta di analisis dengan menggunakan data kualiatas udara yang sudah ada, sehingga nantinya dapat dilihat perbandingan yang ada pada kualitas udara yang menggunakan Air Diffuser dan Humidifier dan tidak menggunakan Air Diffuser dan Humidifier.
2.4.7 VARIABEL BEBAS
Pengujian pada variable bebas nantinya di gunakan untuk melihat apakah Air Diffuser dan Humidifier berpengaruh dalam perubahan kadar kualitas udara yang ada dalam ruangan. Volume ruangan serta cairan yang digunakan pada Air Diffuser apakah nantinya dapat mempengaruhi kualitas udara atau tidak. Semakin banyak data yang diambil maka nantinya akan semakin bagus hasil yang didapat sehingga dapat membandingkan antara satu kondisi dengan kondisi yang lain
III. HASIL DAN ANALISA
3.1 PENGUJIAN SISTEM 3.1. SISTEM HARDWARE
Pengujian alat ini nantinya akan dilakukan didalam ruangan yang tidak menggunakan Air Conditioner (AC) didalam nya sehingga nanti hasil yang didapat tidak terpengaruh terhadap suhu pada ruangan yang akan dijadikan tempat pengujian nantinya
Gambar 3.1 Alat Monitoring dan kontrol sistem Air Diffuser dan Humidifier Berbasis IoT
Pada Gambar 3.1 menunjukkan bahwa sistem yang menghubungkan antara sensor, mikrokontroler dan juga perangkat Air Diffuser sudah dapat terhubung dengan baik. LED pada sensor asap MQ- 2 yang menyala dapat menandakan bahwa sensor sudah terhubung dengan perangkat mikrokontroler sehingga nantinya dapat dilakukan pengujian lebih lanjut. Perangkat Air Diffuser pada gambar diatas juga sudah dapat dihubungkan dengan Towerpro Motor Servo SG90 yang nantinya dapat digunakan untuk memicu perangkat Air Diffuser agar dapat hidup secara otomatis setelah menerima data yang didapat sebelumnya melalui sensor asap MQ2.
Gambar 3.2 Perangkat Arduino ESP32 dan Sensor asap MQ2
Gambar 3.3 Perangkat Air Diffuser yang sudah terhubung dengan Motor Servo sebagai pemicu
Pada Gambar 3.3 dapat dilihat bahwa Air Diffuser sudah dapat berfungsi karena Towerpro Motor Servo SG90 sudah menerima data dari sensor asap MQ2 yang nantinya akan membuat Towerpro Motor Servo SG90 memicu perangkat Air Diffuser secara otomatis.
3.1.2 SISTEM SOFTWARE
Pengujian pada sistem software nantinya meliputi hasil data yang didapat melalui sensor asap MQ2 yang kemudian nantinya juga meliputi serial monitor yang dapat dilihat pada aplikasi Arduino IDE.
Gambar 3.4 Serial Monitor hasil pengukuran menggunakan sensor MQ2
Pada Gambar 3.4 diatas dapat dilihat bahwa program sudah dapat berjalan dengan baik, kemudian pada sensor asap MQ2 juga dapat mendeteksi asap dengan baik sesuai dengan yang diinginkan. Dapat dilihat pada serial monitor diatas bahwa data yang masuk pada sensor asap MQ2 memiliki satuan PPM (part- per-million).
Gambar 3.5 Grafik pada aplikasi Thingspeak
Pada Gambar 3.5 diatas dapat dilihat data berbentuk grafik yang sudah diproses oleh aplikasi Thingspeak. Pada proses upload nantinya yang harus diperhatikan adalak KeyAPI yang ada pada aplikasi Thingspeak. Kode KeyAPI disini berfungsi untuk memastikan data masuk pada Channel yang sebelumnya sudah dibuat.
3.1.3 PENGUJIAN VARIABEL
Pada pengujian variable ini dapat terbagi menjadi 2 yaitu Variabel bebas dan Variabel terikat. Variabel terikat nantinya akan meliputi mengenai perbandingan apakah kualiatas udara yang ada didalam ruangan nantinya dapat berubah ataupun dapat
terpengaruh dengan adanya Air Diffuser pada ruangan tersebut. Nantinya hasil dari pengujian tersebut akan di uji serta di analisis dengan menggunakan data kualiatas udara yang sudah ada, sehingga nantinya dapat dilihat perbandingan yang ada pada kualitas udara yang menggunakan Air Diffuser dan tidak menggunakan Air Diffuser.
Sedangkan untuk Variabel bebas nantinya akan meliputi apakah Air Diffuser berpengaruh dalam perubahan kadar kualitas udara yang ada dalam ruangan. Kondisi ruangan serta zat polutif yang digunakan pada percobaan nantinya apakah dapat mempengaruhi kualitas udara atau tidak. Semakin banyak data yang diambil maka nantinya akan semakin bagus hasil yang didapat sehingga dapat membandingkan antara satu kondisi dengan kondisi yang lain.
Gambar 3.6 Uji coba perangkat monitoring kualitas udara
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.6 Perbandingan kualitas udara pada kondisi ruangan yang berbeda pada aplikasi Thingspeak a) Ruangan Biasa, b) Ruangan Kipas
Angin, c) Ruangan AC
Pada Gambar 3.6 diatas dapat dilihat beberapa perbandingan data yang sudah didapat melalui sensor asap MQ2 yang kemudian dikirimkan menuju aplikasi Thingspeak untuk dibuat grafik data yang ada. Perbandingan diatas meliputi beberapa kondisi yang berbada yaitu ruangan biasa tanpa menggunakan AC dan kipas angin, ruangan yang hanya menggunakan kipas dan ruangan yang hanya menggunakan AC.
Pada ruangan biasa dapat dilihat pada grafik data yang didapat terbilang cukup stabil karena tingkat pencemaran dalam ruangan juga sedikit sehingga belum melewati batas yang sudah ditetapkan pada program sehingga perangkat Air Diffuser juga tidak menyala. Pada ruangan yang menggunakan kipas angin dapat dilihat pada grafik data yang didapat terbilang sangat stabil karena hanya sedikit kenaikan data yang terjadi pada percobaan dan kondisi ruangan yang belum tercemar oleh gas-gas yang berbahaya sehingga perangkat Air Diffuser juga belum menyala.
Pada ruangan yang menggunakan AC dapat dilihat pada grafik data yang didapat bahwa ruangan terbilang lebih sehat karena grafik mengalami penurunan secara stabil yang menandakan bahwa gas-gas bersifat polutif
berkurang secara signifikan pada ruangan yang menggunakan AC sehingga grafik yang didapat mengalami penurunan.
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.7 Perbandingan kualitas udara yang tercemar asap pada kondisi ruangan yang berbeda pada aplikasi Thingspeak a) Ruangan Biasa, b) Ruangan Kipas Angin, c) Ruangan AC
Pada Gambar 3.7 diatas dapat dilihat beberapa perbandingan data yang sudah didapat melalui sensor asap MQ2 yang kemudian dikirimkan menuju aplikasi Thingspeak untuk dibuat grafik data yang ada. Perbandingan diatas meliputi kualitas udara yang sudah dicemari dengan asap yang mengandung gas metana didalamnya, pada grafik diatas juga terdapat beberapa kondisi yang berbeda yaitu ruangan biasa tanpa menggunakan AC dan kipas angin, ruangan yang hanya menggunakan kipas dan ruangan yang hanya menggunakan AC. Pada ruangan biasa dapat dilihat pada grafik data yang didapat terbilang cukup stabil grafik yang ada namun tingkat gas metana yang dideteksi cukup tinggi dan sudah melewati batas yang sudah ditetapkan pada program (<2200 PPM), sehingga perangkat Air diffuser akan menyala sampai tingkat pencemaran yang ada menurun hingga batas normal seperti yang sudah ditetapkan (>2000 PPM). Pada ruangan yang menggunakan kipas angin dapat dilihat pada grafik data yang didapat bahwa grafik sempat terjadi kenaikan secara tinggi namun hanya diawal yang mengakibatkan perangkat Air Diffuser menyala karena data gas metana yang ada dalam asap sudah melewati batas yang sudah ditentukan (<2200 PPM), namun peningkatan pada ruangan yang menggunakan kipas angina terbilang sangat singkat karena nantinya asap akan menyebar keseluruh ruangan dan Air Diffuser akan dengan cepat menyala dan mulai menyebarkan uap- uap yang sudah dimasukkan cairan aromatheraphy sehingga asap dapat berukurang drastic karena pengaruh kipas angina dan uap yang dihasilkan oleh Air Diffuser. Pada ruangan yang menggunakan AC dapat dilihat pada grafik data yang didapat grafik mengalami peningkatan hampir mirip dengan ruangan yang menggunakan kipas angina, namun disini yang membedakan adalah pada ruangan yang menggunakan AC asap secara perlahan menghilang namun tidak signifikan seperti pada ruangan yang menggunakan kipas angina, sehingga grafik yang didapat sedikit berbeda dengan ruangan yang menggunakan kipas angin. Dari ketiga percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada ruangan yang menggunakan kipas angin akan lebih cepat mengurangi asap yang ada dalam ruangan sehingga kinerja dari Air Diffuser juga lebih mudah, sedangkan untuk ruangan yang tidak
menggunakan kipas angin maupun AC nantinya akan membuat kinerja Air Diffuser lebih kuat supaya asap dalam ruangan cepat berkurang nantinya.
Gambar 3.8 Uji coba perangkat monitoring kualitas udara yang dicemari alkohol
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.9 Perbandingan kualitas udara yang tercemar alkohol pada kondisi ruangan yang berbeda pada aplikasi Thingspeak a) Ruangan
Biasa, b) Ruangan Kipas Angin, c) Ruangan AC
Pada Gambar 3.9 diatas dapat dilihat beberapa perbandingan data yang sudah didapat melalui sensor asap MQ2 yang kemudian dikirimkan menuju aplikasi Thingspeak untuk dibuat grafik data yang ada. Perbandingan diatas meliputi kualitas udara yang sudah dicemari dengan gas alkohol didalamnya, pada grafik diatas juga terdapat beberapa kondisi yang berbeda yaitu ruangan biasa tanpa menggunakan AC dan kipas angin, ruangan yang hanya menggunakan kipas dan ruangan yang hanya menggunakan AC. Pada ruangan biasa dapat dilihat pada grafik data yang didapat terbilang cukup stabil grafik yang ada namun tingkat alcohol yang dideteksi cukup tinggi dan sudah melewati batas yang sudah ditetapkan pada program (<2200 PPM), sehingga perangkat Air diffuser akan menyala sampai tingkat pencemaran yang ada menurun hingga batas normal seperti yang sudah ditetapkan (>2000 PPM). Pada ruangan yang menggunakan kipas angin dapat dilihat pada grafik data yang didapat bahwa grafik sempat terjadi kenaikan secara tinggi namun hanya diawal yang mengakibatkan perangkat Air Diffuser menyala karena data alkohol yang terdeteksi sudah melewati batas yang sudah ditentukan (<2200 PPM), namun peningkatan pada ruangan yang menggunakan kipas angin terbilang sangat singkat karena nantinya gas alkohol akan cepat habis karena menguap dan kemudian menyebar keseluruh ruangan dan Air Diffuser akan dengan cepat menyala dan mulai menyebarkan uap-uap yang sudah dimasukkan cairan aromatheraphy sehingga kadar alkohol dalam ruangan dapat berukurang drastis karena pengaruh kipas angin dan
uap yang dihasilkan oleh Air Diffuser. Pada ruangan yang menggunakan AC dapat dilihat pada grafik data yang didapat grafik mengalami peningkatan hampir mirip dengan ruangan yang menggunakan kipas angin, namun disini yang membedakan adalah pada ruangan yang menggunakan AC kadar alkohol secara perlahan menghilang namun tidak signifikan seperti pada ruangan yang menggunakan kipas angin, sehingga grafik yang didapat sedikit berbeda dengan ruangan yang menggunakan kipas angin.
Dari ketiga percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada ruangan yang menggunakan kipas angin akan lebih cepat mengurangi kadar alkohol yang ada dalam ruangan sehingga kinerja dari Air Diffuser juga lebih mudah, sedangkan untuk ruangan yang tidak menggunakan kipas angin maupun AC nantinya akan membuat kinerja Air Diffuser lebih kuat supaya kadar alkohol dalam ruangan cepat berkurang nantinya.
IV. KESIMPULAN
Dari ketiga pengujian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ruangan yang menggunakan kipas angin didalamnya selalu memiliki kualitas udara yang lebih baik dari kondisi ruangan yang lain, baik itu pada saat dicemari oleh asap maupun dicemari oleh alkohol. Sehingga dapat dikatakan bahwa ruangan yang menggunakan kipas angin adalah ruangan yang paling bagus kualitas udaranya.
V. SARAN
Dengan melihat kelemahan serta keterbatasan yang ada dalam sistem ini, maka untuk selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan lebih lanjut. Pengembangan dari penelitian ini bisa dengan mengganti sensor yang dapat mendeteksi gas lainya ataupun sensor yang dapat mendeteksi secara spesifik gas apa yang dapat dideteksi nantinya. Penelitian lanjutan nantinya juga dapat membuat perangkat Air Diffuser sederhana supaya nantinya lebih mudah dalam pengoperasiannya agar dapat menyala otomatis.
REFERENSI
[1] P. Handoko, “Sistem Kendali Perangkat Elektronika Monolitik Berbasis Arduino Uno R3,” in Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017, 2017, no. 2407 – 1846, pp. 1–2, [Online].
Available:
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/20 65.
[2] I. Alfannizar and Y. Rahayu, “Perancangan dan Pembuatan Alat Home Electricity Based Home Appliance Controller Berbasis Internet of Things,” Jom FTEKNIK, vol. 5, no. 1, pp.
1–6, 2018
[3] F. Pradityo and N. Surantha, “Indoor air quality monitoring and controlling system based on IoT and fuzzy logic,” in 2019 7th International Conference on Information and Communication Technology, ICoICT 2019, 2019, pp. 1–6, doi:
10.1109/ICoICT.2019.8835246
[4] Y. Efendi, “Internet Of Things (Iot) Sistem Pengendalian Lampu Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Mobile,” J. Ilm.
Ilmu Komput., vol. 4, no. 2, pp. 21–27, 2018, doi:
10.35329/jiik.v4i2.41.
[5] B. Ali, N. A. Al-Wabel, S. Shams, A. Ahamad, S. A. Khan, and F. Anwar, “Essential oils used in aromatherapy: A systemic review,” Asian Pac. J. Trop. Biomed., vol. 5, no. 8, pp. 601–611, 2015, doi: 10.1016/j.apjtb.2015.05.007
[6] I. Erwin, B. Sugiarto, and I. Sakti, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Kualitas Udara Menggunakan Teknologi Wireless Sensor Network (WSN),” INKOM J. Informatics, Control Syst.
Comput., vol. 3, no. 1, pp. 90–96, 2009.
[7] N. Amalia, I. Hidayat, and D. Darlis, “Realisasi alat pendeteksi kadar oksigen dan karbon dioksida untuk di lubang bawah tanah,” 2012.
[8] D. F. Sembiring, “Rancang Bangun Alat Ukur Karbon Dioksida di Udara Menggunakan Sensor MQ-2 Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno,” 2019.
[9] M. Shidiq, “Pengertian Internet of Things (IoT) – Menara Ilmu Otomasi SV UGM,” Sekolah Vokasi UGM Departemen Teknik Elektro dan Informatika, 2018.
[10] F. Khair, “Sistem Jaringan Computer Based Test,” J. Ilm. Teknol.
Inf., vol. IV, no. 3, pp. 62–66, 2015.
[11] Afan, “GitHub - mathworks/thingspeak-arduino: ThingSpeak Communication Library for Arduino, ESP8266 and EPS32,” GitHub Mathworks, 2020. https://github.com/mathworks/thingspeak- arduino.
[12] Q. Aini, U. Rahardja, H. Madiistriyatno, and A. Fuad, “Rancang Bangun Alat Monitoring Pergerakan Objek pada Ruangan Menggunakan Modul RCWL 0516,” J. Tek. Elektro, vol. 10, no. 1, pp. 41–46, 2018, doi: 10.15294/jte.v10i1.13731.
[13] F. Supegina and E. J. Setiawan, “Rancang Bangun Iot Temperature Controller Untuk Enclosure Bts Berbasis Microcontroller Wemos Dan Android,” J. Teknol. Elektro, Univ.
Mercu Buana, vol. 8, no. 2, pp. 145–150, 2017.
[14] Junaidi and Y. D. Prabowo, Project Sistem Kendali Elektronik Berbasis Arduino. 2018.
[15] N. R. Handayani, Sri., Umar, Lazuardi., dan Setiadi,
“Pengembangan deteksi online gas karbondioksida menggunakan CO2 meter voltcraft CM-100,” JOM FMIPA, vol. 2, 2015.
[16] Rinaldy, R., Christianti, R. F., & Supriyadi, D. (2013). Pengendalian Motor Servo Yang Terintegrasi Dengan Webcam Berbasis Internet Dan Arduino. JURNAL INFOTEL - Informatika Telekomunikasi Elektronika, 5(2), 17. https://doi.org/10.20895/infotel.v5i2.4.
[17] Hilal, A., & Manan, S. (2015). Pemanfaatan Motor Servo Sebagai Penggerak Cctv Untuk Melihat Alat-Alat Monitor Dan Kondisi Pasien Di Ruang Icu. Gema Teknologi, 17(2), 95–99.
https://doi.org/10.14710/gt.v17i2.8924.
[18] K. Handono, B. Putra Suryana, and S. Sulistyorini, “Korelasi Kadar Crp, Tnf-Α Dan Bone Mineral Density Dengan Carboxyterminal Crosslinked Telopeptide Type I of Collagen Di Penderita Artritis Reumatoid,” Indones. J. Clin. Pathol. Med. Lab., vol. 18, no. 2, p. 77, 2018, doi: 10.24293/ijcpml.v18i2.1003.
[19] N. R. Handayani, Sri., Umar, Lazuardi., dan Setiadi,
“Pengembangan deteksi online gas karbondioksida menggunakan CO2 meter voltcraft CM-100,” JOM FMIPA, vol. 2, 2015.
[20]Mifbakhudin Kurniawati, ;Nurullita, “INDIKATOR
PENCEMARAN UDARA BERDASARKAN JUMLAH
KENDARAAN DAN KONDISI IKLIM ( Studi di Wilayah Terminal Mangkang dan Terminal Penggaron Semarang ),” Kesehat. Masy., vol. 12, no. 2, pp. 19–24, 2017
[21] M. Ikhtiar, Analisis Kualitas Lingkungan, no. Febuari. Makassar:
CV. Social Politic Genius (SIGn), 2017.
[22] R. mukhtar, R. Aprishanty, and R. Fauzi, “Perhitungan Indeks Kualitas Udara Dki Jakarta Menggunakan Berbagai Baku Mutu,” J.
Ecolab, vol. 12, no. 1, pp. 32–41, 2018, doi:
10.20886/jklh.2018.12.1.32-41.
[23] S. D. A. Fitri Kurniasari, Nila Darmayanti, “Pemanfaatan Aromaterapi Pada Berbagai Produk ( Parfum Solid, lipbalm, dan Lilin
Anti Nyamuk ),” J. Chem. Inf. Model., vol. 1, no. 2, pp. 1689–
1699, 2017.
[24] Efendi, “Apa itu ADC_ Pengertian ADC (Analog To Digital
Converter),” NESABAMEDIA, 2019.
https://www.nesabamedia.com/pengertian-adc/ (accessed Apr.
22, 2021).
BIOGRAFI
Haidar Nashiruddin lahir di Bandar Lampung dan sedang berkuliah di Prodi Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Penjelasan sedikit mengenai penulis, asal kota Depok, Jawa Barat, cita-cita atau keinginan yang ingin dicapai adalah membahagiakan orang tua dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa