• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE LAPORAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE LAPORAN TUGAS AKHIR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

38 3.1 Objek Laporan Tugas Akhir

Objek praktik kerja yang penulis pilih untuk penulisan laporan tugas akhir yang diberijudul “TINJAUAN ATAS PROSES PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BANDUNG” berlokasi di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung yang beralamat di Jalan Wastukencana No. 2 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

Pembentukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung pada Tahun 2010 yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, membawa dampak besar pada pengelolaan keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, karena DPKAD merupakan dinas daerah yang memegang peranan dan fungsi strategis di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah Kota Bandung sesuai dengan Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.

(2)

3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

Adapun tugas pokok dan fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, yang selanjutnya diatur melalui Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.

3.1.2.1 Tugas Pokok Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dibidang pengelolaan keuangan Daerah dan pengelolaan Aset Daerah.

3.1.2.2 Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, maka Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang Pengelolaan Keuangandan Aset Daerah;

b. Pelaksanaan tugas teknis pengelolaan keuangan dan aset Daerah yangmeliputi anggaran, perbendaharaan, pemberdayaan aset dan akuntansi;

c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Dinas; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugasdan fungsinya.

(3)

3.1.3 Visi dan Misi 3.1.3.1 Visi

Dalam rangka menjawab tantangan globalisasi serta laju perkembangan bidang perekonomian di Kota Bandung, Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung mempunyai visi :

“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DI KOTA BANDUNG YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL”

3.1.3.2 Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut Dinas Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung memiliki misi:

Mewujudkan anggaran daerah yang berbasis kinerja dan tepat waktu;

Mewujudkan penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan perundangan;

Mewujudkan penatausahaan aset daerah sesuai peraturan perundangan;

Mewujudkan laporan keuangan dan kinerja yang transparan dan akuntabel.

(4)

3.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Pokok / Fungsi Kota Bandung 3.1.4.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Bidang Akuntansi Kota Bandung

Sumber :Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009.

1. Kepala Bidang

Kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup akuntansi, dengan rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana dan program kerja di bidang akuntansi pemerintah daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

Kepala Dinas

Bidang Akuntansi

Seksi Akuntansi Pendapatan dan

Pembiayaan

Seksi Akuntansi Belanja

Seksi Pencatatan dan Pelaporan

(5)

c. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai bahan penilaian kinerja bawahan;

d. Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang akuntansi pendapatan dan pembiayaan, akuntansi belanja serta pencatatan dan pelaporan sebagai bahan rumusan kebijakan;

e. Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan, akuntansi belanja serta pencatatan dan pelaporan sebagai bahan rumusan kebijakan;

f. Mengkaji dan mengoreksi identifikasi program akuntansi sebagai bahan perumusan kebijakan;

g. Mengkaji bahan kebijakan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang akuntansi;

h. Melaksanakan penatausahaan persuratan di bidang akuntansi untuk mendukung pelaksanaan tugas bidang akuntansi;

i. Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan akuntansi;

j. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan unit kerja, SKPD,Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

k. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program akuntansi sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan l. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

(6)

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Akuntansi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan, akuntansi belanja serta pencatatan dan pelaporan;

b. Penyusunan petunjuk teknis operasional akuntansi pendapatan dan pembiayaan, akuntansi belanja serta pencatatan dan pelaporan;

c. Pelaksanaan lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan, akuntansi belanja serta pencatatan dan pelaporan; dan

d. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan, lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan, akuntansi belanja serta pencatatan dan pelaporan.

2. Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan

Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan. Berikut uraian tugas Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan:

a. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang belanja akuntansi pendapatan dan pembiayaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

c. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai bahan penilaian kinerja bawahan;

d. Memeriksa data sebagai bahan penyusunan kebijakan Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan;

(7)

e. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan;

f. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan;

g. Menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan;

h. Menyusun sistem dan prosedur akuntansi pendapatan dan pembiayaan;

i. Melaksanakan sistem dan prosedur akuntansi pendapatan dan pembiayaan, menyusun laporan keuangan pemerintah daerah dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

j. Melaksanakan pembinaan dalam menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

k. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum dibidang Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan oleh pimpinan;

l. Melaksanakan penatausahaan persuratan pada seksi pendapatan dan pembiayaan;

m. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat;

n. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan

o. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup akuntansi pendapatandan pembiayaan;

(8)

b. Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan;

c. Pelaksanaan lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan yang meliputi sistem dan prosedur akuntansi pendapatan dan pembiayaan, penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan.

3. Seksi Akuntansi Belanja

Kepala Seksi Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksan akan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi belanja. Uraian tugas Kepala Seksi Akuntansi Belanja adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang akuntansi belanja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

c. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dansebagai bahan penilaian kinerja bawahan;

d. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan akuntansi belanja;

e. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan akuntansi belanja;

f. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan akuntansi belanja;

g. Menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan akuntansi belanja;

(9)

h. Menyusun sistem dan prosedur akuntansi belanja;

i. Melaksanakan sistem dan prosedur akuntansi belanja, menyusun laporan keuangan pemerintah daerah dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

j. Melaksanakan pembinaan dalam penyusunan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

k. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum dibidang Seksi Akuntansi Belanja oleh pimpinan;

l. Melaksanakan tata usaha umum pada seksi belanja;

m. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat;

n. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Seksi Akuntansi Belanja sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan o. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Akuntansi Belanja mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup akuntansi belanja;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup akuntansi belanja;

c. Pelaksanaan lingkup akuntansi belanja yang meliputi sistem dan prosedur akuntansi belanja, penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup akuntansi belanja.

4. Seksi Pencatatan dan Pelaporan

Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup pencatatan dan pelaporan. Uraian tugas Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan adalah sebagai berikut :

(10)

a. Menyusun rencana teknis operasional dan progam kerja di bidang pencatatan dan pelaporan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

c. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai bahan penilaian kinerja bawahan;

d. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan pencatatan danpelaporan;

e. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan;

f. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan pencatatan dan pelaporan;

g. Menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan pencatatan dan pelaporan;

h. Menyusun sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan;

i. Melaksanakan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan, administrasi pinjaman daerah, menyusun laporan keuangan pemerintah daerah, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

j. Melaksanakan pembinaan dalam menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

k. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum lingkup Pencatatan dan Pelaporan oleh pimpinan;

l. Melaksanakan penatausahaan persuratan pada seksi pencatatan dan pelaporan;

m. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat;

(11)

n. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Seksi Pencatatan dan Pelaporan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan;

dan

o. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pencatatan dan pelaporan;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pencatatan dan pelaporan;

c. Pelaksanaan lingkup pencatatan dan pelaporan yang meliputi sistem dan prosedur akuntansi aset, akuntansi ekuitas dana, akuntansi selain kas, administrasi pinjaman daerah, penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pencatatan dan pelaporan.

3.2 Metode Tugas Akhir

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2014:147) pengertian metode deskriptif adalah sebagai berikut :

“Metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

(12)

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan teknik pengumpulan data untuk menunjang kegiatan penelitian tersebut. Adapun pengertian teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2014:224) mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data adalah :

“Langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.

Teknik pengumpulan data terbagi menjadi 3 menurut Sugiyono (2014:193) adalah sebagai berikut:

a. Teknik Wawancara, menurut Esterberg dalam Sugiyono (2014:194) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

b. Kuesioner/ Angket, Sugiyono (2014:199) mengemukakan bahwa, kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

c. Teknik Pengamatan/Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2014:203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yag tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Dari ketiga teknik pengumpulan data, dalam Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan teknik wawancara dan teknik pengamatan/ observasi.

Adapun pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah :

1. Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan ini dilakukan dengan cara :

(13)

a) Kerja Praktik (Practice Work)

Kerja praktik, yaitu dengan membantu sub bagian keuangan dan program untuk melaksanakan proses penyusunan laporan keuangan pemerintah.

b) Observasi (Observation)

Observasi yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung dibagian keuangan mengenai objek yang ada dalam bentuk data yang berkaitan dengan standar akuntansi pemerintahan dan penyusunan laporan keuangan pemerintah yang diperlukan selama analisis.

c) Wawancara (Interview)

Wawancara yaitu pengumpulan data dan informasi terkait dengan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis akrual dengan cara melakukan tanya jawab dengan bagian pimpinan keuangan mengenai masalah yang dibahas oleh penulis.

2. Studi Kepustakaan

Merupakan data yang diperoleh dari buku dan literatur tulisan lainnya yang mempunyai hubungan dengan proses implementasi Standar Akutansi Pemerintahan yang berbasis akrual.

Referensi

Dokumen terkait

Bila kita memperhatikan surat Thaha 123- 126 dan Al-Baqarah 38, maka orang-orang yang selalu khawatir, ragu, gelisah dan selalu mengeluh hidupnya adalah orang

Pengujian mesin perajang umbi bertujuan untuk menganalisa efisiensi mesin, dan kebisingan serta getaran yang ditimbulkan mesin tersebut sehingga diperoleh hasil yang optimal

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor : 13 tahun 2009 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan

Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, nama

Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan

Hasil evaluasi akhir program juga menunjukkan bahwa sebagian besar peter- nak yaitu mencapai 90 persen telah memili- ki pengetahuan dan keterampilan dan mam- pu mempraktekkan

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Perlu dilakukan penelitian terhadap buah impor untuk mengetahui apakah buah impor yang

Fasilitas adalah berbagai sarana publik yang menunjang untuk kawasan permukiman dan sangat diperlukan saat terjadi bencana gempa bumi, yaitu : fasilitas kesehatan (rumah