• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI TANAMAN PERKEBUNAN KABUPATEN DELI SERDANG BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM INFORMASI TANAMAN PERKEBUNAN KABUPATEN DELI SERDANG BERBASIS ANDROID"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

129

SISTEM INFORMASI TANAMAN PERKEBUNAN KABUPATEN DELI SERDANG BERBASIS ANDROID

(Plantation Crops Information System in Deli Serdang Based on Android)

Asri Bernitzky Saragi

1

, Saipul Bahri Daulay

1

dan Lukman Adlin Harahap

1

1)Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155

*Email: asribernitzky@gmail.com

Diterima: 28 April 2016/Disetujui: 29 April 2016

ABSTRACT

Mobile devices are now becoming common things used by many people. As many of these mobile devices using Android operating system, therefore many application created and developed to provide convenience for users to access information or performing their daily activities. Plantation is the most developed type of business in society at this time. Surely plantations of information is very important information for people who want to open their plantation area to find out plantation product in a region. This study was aimed to create an information system of plantation crops especially those located in Deli Serdang which can be accessed through the application of mobile devices using Android operating system. Selected commodities were oil palm, rubber and cocoa, which covered the whole district located in Deli Serdang regency. The applications could show production and the number of workers in each district. In addition, the application also included features that could display the location on a map of the plantation.

Keyword : Android, Deli Serdang, Information System, Mobile Device, Plantation

ABSTRAK

Perangkat bergerak saat ini sudah menjadi benda yang umum digunakan oleh banyak orang. Banyaknya penggunaan perangkat bergerak terutama yang menggunakan sistem operasi Android membuat banyak juga aplikasi yang dibuat dan dikembangkan untuk memberi kemudahan bagi pengguna dalam mendapatkan informasi ataupun melakukan aktifitas sehari- hari. Perkebunan merupakan jenis usaha yang paling berkembang dalam masyarakat pada saat ini. Tentunya informasi tanaman perkebunan merupakan informasi yang sangat penting bagi masyarakat yang akan membuka lahan perkebunan untuk mengetahui tanaman perkebunan yang menghasilkan pada suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem informasi tanaman perkebunan terkhusus yang berada di Kabupaten Deli Serdang yang dapat diakses melalui aplikasi perangkat bergerak bersistem operasi Android. Komoditas yang dipilih yaitu kelapa sawit, karet dan kakao. Sedangkan wilayahnya mencakup seluruh kecamatan yang berada di Kabupaten Deli serdang. Dalam uji coba aplikasi yang dibuat dapat menampilkan produksi dan jumlah pekerja yang ada di tiap kecamatan. Selain itu aplikasi juga dilengkapi fitur yang dapat menampilkan lokasi kebun di peta.

Kata kunci : Android, Deli Serdang, Perkebunan, Perangkat Bergerak, Sistem Informasi.

PENDAHULUAN

Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Lahan

perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditas perdagangan (pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal. Perkebunan dapat ditanami oleh tanaman industri seperti kakao, kelapa, dan teh. Dalam pengertian bahasa Inggris,

“perkebunan” dapat mencakup plantation dan orchard. Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan

(2)

130 tergantung ukuran volume komoditas yang dipasarkannya.

Tanaman perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan di dataran tinggi dan di dataran rendah. Contoh tanaman perkebunan di dataran tinggi adalah cengkih, teh dan tembakau.

Sedangkan contoh tanaman perkebunan di dataran rendah adalah kelapa, karet, tebu, dan kelapa sawit. Masing-masing tanaman perkebunan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Misalnya karet digunakan untuk membuat ban, tebu untuk membuat gula dan kelapa sawit untuk membuat minyak goreng.

Tanaman kakao diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1560, tepatnya di Sulawesi, Minahasa. Ekspor kakao diawali dari pelabuhan Manado ke Manila tahun 1825-1838 dengan jumlah 92 ton, setelah itu menurun karena adanya serangan hama. Hal ini yang membuat ekspor kakao terhenti setelah tahun 1928. Di Ambon pernah ditemukan 10.000 - 12.000 tanaman kakao dan telah menghasilkan 11,6 ton tapi tanamannya hilang tanpa informasi lebih lanjut.

Penanaman di Jawa mulai dilakukan tahun 1980 ditengah-tengah perkebunan kopi milik Belanda, karena tanaman kopi Arabika mengalami kerusakan akibat serangan penyakit karat daun (Hemileia vastatrix). Tahun 1888 puluhan semaian kakao jenis baru didatangkan dari Venezuela, namun yang bertahan hanya satu pohon. Biji-biji dari tanaman tersebut ditanam kembali dan menghasilkan tanaman yang sehat dengan buah dan biji yang besar. Tanaman tersebutlah yang menjadi cikal bakal kegiatan pemuliaan di Indonesia dan akhirnya di Jawa Timur dan Sumatera.(Karmawati dkk, 2010).

Tanaman karet (Hevea brasiliensis) termasuk dalam famili Euphorbiacea, disebut dengan nama lain rambung, getah, gota, kejai ataupun hapea.

Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Upaya peningkatan produktivitas tanaman tersebut terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidaya dan pasca panen . Agar tanaman karet dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan lateks yang banyak maka perlu diperhatikan syarat-syarat tumbuh dan lingkungan yang diinginkan tanaman ini. Apabila tanaman karet ditanam pada lahan yang tidak sesuai dengan habitatnya maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Lingkungan yang kurang baik juga sering mengakibatkan produksi lateks menjadi rendah. Sesuai habitat aslinya di Amerika Selatan,

terutama Brazil yang beriklim tropis, maka karet juga cocok ditanam di Indonesia, yang sebagian besar ditanam di Sumatera Utara dan Kalimantan.(Damanik dkk, 2010).

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya sistem agribisnis kelapa sawit. Sistem agribisnis kelapa sawit merupakan gabungan subsistem sarana produksi pertanian (agroindustri hulu), pertanian, industri hilir, dan pemasaran yang dengan cepat akan merangkaikan seluruh subsistem untuk mencapai skala ekonomi.(Pahan, 2006).

Kabupaten Deli Serdang merupakan Kabupaten yang mengedepankan sektor perkebunan sebagai salah satu pilar perekonomian selain dari sektor pariwisata, dimana tanaman kakao, karet dan kelapa sawit merupakan komoditas andalannya.

Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses kualitas manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang berguna bagi kegiatan pelayanan.

Teknologi informasi saat ini berkembang begitu pesatnya dimana berbagai aplikasi sistem informasi memungkinkan pemrosesan data dan laporan dengan sangat cepat. Ragam penggunaan teknologi mengakibatkan seluruh bidang kehidupan berubah, di masa kini dan di masa datang setiap saat dituntut untuk mengetahui perkembangan informasi yang dapat diakses dari media telekomunikasi.

Ada banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi, seperti insourcing, prototyping, pemakaian paket perangkat lunak, selfsourcing, dan outcourcing.

1. Insourcing

Pengembangan sistem umumnya dengan menggunakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. Dengan menggunakan SDLC ini, organisasi akan mengikuti 6 langkah penting, yang mencakup berbagai tahapan berikut yakni: perencanaan, penentuan lingkup, analisis, desain, implementasi, pemeliharaan. Pendekatan SDLC biasa disebut sebagai pengembangan tradisional dan mempunyai kelemahan yakni pengembangan lambat dan mahal. Selain itu pemakaian akhir kurang terlibat sehingga rawan terhadap ketidakcocokan dengan yang diinginkan oleh pemakai.

(3)

131 2. Prototyping

Prototyping merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan sebutan prototype. Langkah dalam prototyping adalah sebagai berikut:

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai, mengembangkan sebuah prototype, menggunakan prototipe, memperbaiki dan meningkatkan prototype. Kekurangan dari sistem ini tidak cocok untuk sistem yang

besar dan kompleks.

3. Pemakaian Paket Perangkat Lunak

Kadangkala karena waktu yang sangat pendek terhadap tenggat waktu yang ditentukan oleh manajemen, bagian sistem informasi tidak mampu mengembangkan sendiri aplikasi yang diperlukan perusahaan.

Sebagai gantinya dilakukan pembelian pake perangkat lunak, yaitu perangkat lunak yang dibuat oleh suatu vendor yang ditujukan untuk menangani masalah tertentu. Dengan menggunakan perangkat lunak seperti ini, para spesialis sistem informasi tidak perlu membuat program dan tentu saja hal ini akan menyingkat waktu tersedianya sistem informasi yang dikehendaki.

4. Selfsourcing

Alternatif lain dalam mengembankan sistem yakni berupa selfsourcing.

Selfsourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilah end user computing atau end user development.

5. Outsourcing

Dewasa ini terdapat pula kecenderungan untuk mengadakan sistem informasi melalui outsourcing. Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan tertentu. Pada prakteknya, outsourcing sistem informasi terkadang tidak hanya dalam hal pengembangan sistem, melainkan juga pada pengoperasiannya.

(Kadir dan Triwahyuni, 2005).

Ardiansyah (2012) telah melakukan penelitian mengenai Aplikasi Mobile Untuk Diagnosis Penyakit, Hama dan Unsur Hara Pada Tanaman Kedelai Dengan Expert System Berbasis Android.

Dengan teknologi informasi yang sama dilakukan penelitian mengenai Sistem Informasi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Deli Serdang.

Platform Android membuka ide mengenai tujuan utama dari perangkat genggam. Ini merupakan platform komprehensif yang dilengkapi fitur sistem operasi berbasis Linux untuk mengatur perangkat, memori dan proses. Library android mencakup telepon, video grafik, pemrograman antarmuka, dan sejumlah aspek lainnya dari perangkat. (Hashimi dkk, 2010).

Android seperti telepon lainnya tentu saja mengizinkan software anda untuk melakukan panggilan telepon, mengirim dan menerima SMS serta hal-hal lainnya yang anda inginkan dari teknologi telepon modern.(Murphy, 2009).

Platform Android Google menyediakan Dalvik Virtual Machine yang berjalan diatas kernel Linux khusus yang telah dimodifikasi. Sebuah kode sumber aplikasi dikumpulkan menjadi Java classfiles yang kemudian diterjemahkan menjadi file khusus untuk dieksekusi oleh Dalvik.(Friesen, 2013).

Penyebutan SQL sebagai query sebenarnya kurang tepat sebab kemampuan SQL tidak terbatas hanya untuk query (memperoleh data), tetapi juga mencakup kemampuan lain seperti:

1. Pendefinisian struktur data, 2. Pengubahan data,

3. Pengaturan sekuritas, dan lain-lain.

Penggunaan SQL pada DBMS cukup luas.

SQL dapat dipakai oleh berbagai kalangan ( Pemrogram, ataupun pengguna).

1. SQL sebagai bahasa administrasi basis data 2. SQL sebagai bahasa query interaktif 3. SQL sebagai bahasa pemrogram basis data 4. SQL sebagai bahasa client/server

(Kadir, 2003).

SQLite adalah open-source database yang telah ada sejak lama, SQLite cukup stabil dan populer di banyak perangkat ringan termasuk Android. Ada beberapa alasan mengapa SQLite sangat cocok untuk pengembangan aplikasi Android:

- SQLite adalah database tanpa konfigurasi. Ini berarti sebagai pengembang anda tidak perlu melakukan konfigurasi database sama sekali.

Hal ini membuatnya menjadi relatif mudah untuk digunakan.

(4)

132 - SQLite tidak memiliki server. Tidak ada

proses database SQLite yang berjalan.

SQLite pada dasarnya sekumpulan library yang menyediakan fungsi database. Tanpa server yang perlu dikhawatirkan merupakan hal yang menguntungkan.

- SQLite adalah single-file database. Hal ini memastikan keamanan database ketika dimasukkan ke dalam keamanan sitem file.

Kita sudah tahu bahwa Android menerapkan pengamanan sandbox khusus untuk setiap aplikasi.

- SQLite adalah open-source.

(Gargenta, 2011).

Solusi pemetaan adalah salah satu bagian penting dari sekian banyak mashup. Google Maps API membuat anda dapat menggunakan kemampuan dari Google Maps untuk digunakan di aplikasi anda, untuk menampilkan data anda sendiri ataupun orang lain dengan cara yang lebih efisien dan bermanfaat. (Svennerberg, 2010).

Sistem informasi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Deli Serdang membantu masyarakat untuk mengakses data dan mengetahui informasi tentang tanaman perkebunan di Kabupaten Deli Serdang, sehingga memudahkan dalam menganalisa. Dimana proses pencarian data akan lebih mudah dan dengan waktu yang relatif singkat, sehingga dapat menghemat waktu dan lebih praktis.

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi yang memberikan informasi mengenai data tanaman perkebunan di Kabupaten Deli Serdang untuk perangkat bergerak dengan sistem operasi berbasis Android.

BAHAN DAN METODE

Metode penelitian ini merupakan rancang bangun sebuah sistem informasi yang disebut sistem informasi tanaman perkebunan dengan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi penghasilan tanaman perkebunan dari setiap kecamatan yang berada di Kabupaten Deli Serdang.

Metode penelitian diambil dengan cara mencari informasi dan pengetahuan dari berbagai media (bibliografi) dan juga dari para stakeholder, seperti wawancara, studi pustaka, serta pengambilan data primer yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lokasi penelitian serta sejumlah kebutuhan dan pengambilan data sekunder, kemudian merumuskannya sebagai

bahan pertimbangan dan masukan dalam system yang akan direncanakan. Dalam penelitian ini langkah - langkah yang akan dilakukan adalah tahapan pembuatan sistem informasi teknologi pascapanen.

Secara sistematis kegiatan penelitian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

1. Melakukan studi literatur

Penulis melakukan studi literatur untuk mengetahui cara kerja dan pengembangan aplikasi untuk sistem operasi perangkat bergerak berbasis Android.

2. Melakukan observasi

Juga dilakukan observasi ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai komoditas tanaman Perkebunan di Kabupaten Deli Serdang.

3. Melakukan Perancangan Sistem

Langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem. Sistem dirancang untuk dapat menampilkan data komoditas tanaman perkebunan di Kabupaten Deli Serdang.

4. Implementasi Sistem

Berdasarkan hasil perancangan yang telah dibuat, penulis mengimplementasikannya menjadi sebuah aplikasi Android melalui proses pengkodean.

5. Uji Coba dan Evaluasi

Aplikasi yang telah dibuat selanjutnya diuji coba. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis proses runtime dan hasil tampilan antarmuka . Apabila dalam proses pengujian ini terjadi kesalahan, maka akan dilakukan kembali evaluasi pada program melalui proses perbaikan. Pengujian dan evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kebutuhan Sistem

Beberapa kebutuhan sistem yang akan di defenisikan antara lain:

1. Memiliki kempampuan untuk memberikan informasi mengenai data perkebunan di Kabupaten Deli Serdang kepada pengguna aplikasi.

2. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan letak perkebunan yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

(5)

133 Perancangan Sistem

Sistem ini dirancang menggunakan software eclipse juno yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform serta plugins ADT (Android Development Tools) yang digunakan untuk membuat project berbasis android.

Spesifikasi perangkat untuk dapat menggunakan aplikasi ini adalah android KitKat(4.4.2) RAM minimal 343Mb sedangkan untuk ukuran layar maksimal 10.1”, 1280x800, X-large mdpi. Sistem dirancang untuk menampilkan hasil produksi dari komoditas tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, kakao dan karet pada Kabupaten Deli Serdang. Informasi akan diperoleh dengan melakukan observasi lapangan untuk mengumpulkan data. Informasi tersebut kemudian menjadi data yang dikelola di database server oleh admin. Kemudian data tersebut dapat diakses oleh pengguna dengan menggunakan aplikasi yang dirancang berbasis android. Entity list yang digunakan dalam pemrograman ini adalah:

1. ListView; adalah user interface pada Android yang berfungsi menampilkan item-item dari sekumpulan data yang tersusun berbaris ke bawah atau ke samping dengan tampilan yang dapat di scroll atau digeser. Pada pemrograman aplikasi ini, listview digunakan pada menu utama, sub menu tahun dan sub menu kecamatan.

2. Button; yang merupakan komponen tombol yang berfungsi untuk menampilkan fungsi- fungsi tertentu seperti perhitungan, dll. Pada pemrograman aplikasi ini, button digunakan pada splash screen.

3. TextView; yang merupakan komponen untuk menampilkan teks. Pada pemrograman aplikasi ini, TextView digunakan pada menu utama, sub menu tahun, sub menu kecamatan dan tampilan informasi perkebunan.

4. String; adalah tipe data untuk teks yang merupakan gabungan huruf, angka, whitespace (spasi) dan berbagai karakter.

Pada pemrograman aplikasi ini, string digunakan pada data kecamatan, TBM, TM, produksi (CPO), produksi (TBS), rata-rata (CPO), rata-rata (TBS), total, jumlah petani, latitude dan longitude.

5. Adapter; adalah class yang mengatur item- item pada ListView.

6. JSON; (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah

diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer,

7. Array; adalah sebuah struktur dari sebuah data yang menyimpan value dari data yang memiliki tipe data yang sama.

Gambar 1. Struktur Sistem Observasi Lapangan

Pengambilan data berupa informasi Tanaman Belum Benghasilkan(TBM), Tanaman Menghasilkan(TM), Tanaman Tidak Menghasilkan(TTM), produksi tanaman jumlah petani dari berbagai kecamatan yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang serta koordinat lokasi kecamatan.

Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil data yang sudah terlebih dahulu dikumpulkan di Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang dan mengunjungi setiap kecamatan untuk memperoleh koordinat lokasi yang kemudian akan dimasukkan ke dalam database oleh admin.

Basis Data

Data yang didapatkan dari informan dimasukkan dalam suatu database yang dibangun dengan menggunakan MySQL. Data dikelola dengan menggunakan fitur phpMyAdmin yang disediakan oleh penyedia hosting (Gambar 2).

Untuk server dari database itu sendiri menggunakan hosting dari cpanel.net (Gambar 3).

Data akan dirubah dalam bentuk JSON dan diakses oleh aplikasi pada alamat www.asribernitzky.com. Kemudian aplikasi akan menerjemahkan data tersebut pada tampilan informasi harga komoditas.

Aplikasi

Disini akan terdapat logo dari aplikasi yang telah kita rancang. Data yang diambil kemudian diterjemahkan oleh aplikasi dalam tampilan dalam menu aplikasi. Untuk membuka aplikasi, kita perlu menekan logo aplikasi yang terdapat pada layar android (Gambar 4).

Menu yang ada di aplikasi ini yaitu : Splash Screen

Splash screen merupakan tampilan yang pertama kali muncul saat aplikasi dibuka, menampilkan logo dari aplikasi selagi aplikasi sedang mengunduh data dari server. Pada menu ini akan menambilkan tombol open yang berfungsi

(6)

134 untuk menampilkan tampilan dari menu utama (Gambar 5).

Gambar 2. PHP My admin

Gambar 3. Struktur Data

Gambar 4. Logo Aplikasi

Gambar 5. Splash Screen

(7)

135 Menu Utama

Menu utama merupakan tampilan utama dari aplikasi. Menampilkan 3 pilihan utama yaitu : Menu komoditas kelapa sawit, karet dan kakao. Ketiga pilihan itu diwakili dengan icon. Apabila kita memilih salah satu icon, maka akan menampilkan tampilan dari sub menu tahun (Gambar 6).

Gambar 6. Tampilan Menu Utama Sub Menu Tahun

Di dalam sub menu ini akan terdapat 2 pilihan menu yaitu : data tahun 2012 dan 2013. Setiap menu akan diwakili dengan icon. Apabila kita memilih salah satu icon, maka akan menampilkan tampilan dari sub menu kecamatan (Gambar 7).

Gambar 7. Tampilan Sub Menu Tahun Sub Menu Kecamatan

Di dalam menu ini akan terdapat 23 pilihan menu yaitu : kecamatan STM Hulu, Bangun Purba, STM Hilir, Kutalimbaru, Gunung Meriah, Sibolangit, Galang, Biru-biru, Pancur Batu, Tanjung Morawa, Namorambe, Pagar Merbau, Sunggal, Percut Sei Tuan, Patumbak, Pantai Labu, Lubuk Pakam, Labuhan Deli, Hamparan Perak, Deli Tua, Beringin, Batang Kuis dan jumlah keseluruhan data dari seluruh kecamatan. Apabila kita memilih salah satu dari kecamatan, maka akan menampilkan tampilan dari informasi perkebunan (Gambar 8)

Tampilan Informasi Perkebunan

Di dalam sub menu ini akan terdapat informasi mengenai TBM, TM, TTM, Total, Produksi Crude Palm Oil (CPO), Produksi Tandan Buah Segar (TBS), Rata-rata CPO, Rata-rata TBS, jumlah petani dari kecamatan yang dipilih dan tombol lihat peta yang akan menunjukkan lokasi dari kecamatan tersebut (Gambar 9).

.

Gambar 8. Tampilan Sub Menu Kecamatan

Gambar 9. Tampilan Informasi Perkebunan Menu Lokasi Kecamatan

Menu ini menampilkan lokasi dimana kita berada dan lokasi dimana kecamatan yang akan dituju berada. Peta lokasi ditampilkan dari koordinat lokasi yang sudah terlebih dahulu disimpan pada database yang kemudian akan menampilkan lokasi pada google maps sesuai dengan koordinat kecamatan yang kita pilih. Untuk saat ini koordinat peta belum dapat menampilkan lokasi pasti dari tiap perkebunan dikarenakan lokasi perkebunan yang sangat banyak dan sulit untuk dijangkau.

Pada tampilan ini kita dapat memperbesar peta yang terdapat pada layar (Gambar 10).

(8)

136 Gambar 10. Tampilan Lokasi Kecamatan

KESIMPULAN

1. Aplikasi dapat menampilkan data tanaman kelapa sawit, kakao dan karet di 22 kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.

2. Aplikasi dapat menampilkan lokasi perkebunan rakyat pada peta.

3. Aplikasi dapat menampilkan jarak perkebunan rakyat dari lokasi pengguna.

4. Lokasi kecamatan dan jumlah petani mempengaruhi data TM, TBM, TTM, Produksi, TBS dan CPO.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, F. 2012. Aplikasi Mobile Untuk Diagnosis Penyakit, Hama dan Unsur Hara Pada Tanaman Kedelai Dengan Expert System Berbasis Android. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya.

Cakmus. 2012. Plant Database. Tersedia : www.plantamor.com [diakses pada bulan April 2014]

Damanik, S., M. Syakir, M. Tasma dan Siswanto.

2010. Budidaya dan Pasca Panen Karet.

Pusat Penelitian dan Perkembangan Perkebunan, Bogor.

Friesen, J. 2013. Learning Java for Android Development 2nd edition. Apress, Amerika Serikat.

Gargenta, M. 2011. Learning Android. O’Reilly, Amerika Serikat.

Hashimi, S., S. Komateni, D. Maclean. 2010. Pro Android 2. Apress, Amerika Serikat.

Kadir, A. 2003. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi, Yogyakarta.

Kadir, A., dan Triwahyuni T. C. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta.

Karmawati, E., Z. Mahmud, M. Syakir, J. Munarso dan K. Ardana. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Perkembangan Perkebunan, Bogor.

Murphy, M. L. 2009. Beginning Android. Apress, Amerika Serikat.

Svennerberg G. 2010. Beginning Google MAP API 3. Apress, Amerika Serikat.

Pahan I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV : TANGGUNG JAWAB DEALER SEBAGAI PELAKU USAHA TERHADAP INDENTOR DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR SECARA INDENT (Studi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berusaha melakukan penelitian terhadap proses pemanfaatan kembali klise foto yang dapat dilakukan dengan proses

Selain itu untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas merek, emotional branding terhadap loyalitas merek dan citra merek terhadap loyalitas

Masyarakat Nias di Desa Tumori Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun 1965- 1995” Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai

Maka, persoalan yang diteliti dalam hal ini adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hukum waris adat Tapanuli Selatan, mekanisme penyelesaian sengketa

Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh pelaku usaha akomodasi sehingga pelaku usaha tersebut dapat menambah jumlah tabungan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman MPTS, teknik silvikultur, manfaat tanaman, peran tanaman MPTS dan persepsi masyarakat jika tanaman MPTS dijadikan

Suatu realitas sosial yang menjadi kesepakatan umum bagi anggota masyarakat adalah bahwa suatu masyarakat memiliki kebudayaan tersendiri yang membedakannya dengan kelompok