• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Kehadiran Pariwisata terhadap Perkembangan Usaha Akomodasi di Banda Neiraabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku T2 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Kehadiran Pariwisata terhadap Perkembangan Usaha Akomodasi di Banda Neiraabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku T2 BAB IV"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

Perkembangan Usaha Akomodasi di Banda Neira

Pengantar

Kehadiran pariwisata pada sebuah daerah berdampak positif bagi kehidupan masyarakat ketika kehadirannya dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi rumah tangga. Dan untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi rumah tangga maka upaya yang dapat dilakukan ialah melalui diversifikasi mata pencaharian oleh masyarakat setempat dalam menjalankan sebuah usaha dengan memanfaatkan kepemilikan aset yang dimiliki untuk mendukung jalannya kegiatan pariwisata yang hadir pada sebuah daerah sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi rumah tangga masyarakat daerah setempat.

Jalannya usaha dalam mendukung kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh masyarakat pada sebuah daerah juga tidak dapat dilepaskan dari upaya pengembangan usaha yang dilakukan oleh pemilik usaha seperti: pengembangan fasilitas, pemasaran usaha, sikap

hospitality, dan kerja sama yang dilakukan dengan masyarakat lainnya dalam menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh pelaku usaha akomodasi. Berbagai upaya dalam mengembangkan sebuah usaha merupakan cara yang dapat dilakukan agar supaya usaha yang dijalankan menjadi lebih berkembang sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi rumah tangga pelaku usaha maupun masyarakat setempat yang berada di daerah tersebut.

(2)

tidak akan terlepas dari bagaimana strategi pengelolaan usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha akomodasi mulai dari tahapan bagaimana memulai usaha, pengembangan usaha yang dilakukan, kendala dalam menjalankan usaha, serta manfaat yang diterima ketika menjalankan usaha. Upaya pengelolaan usaha akomodasi ini dilakukan agar supaya penghasilan yang diperoleh oleh pelaku usaha tidak hanya dapat digunakan untuk kebutuhan ekonomi rumah tangga saat ini tetapi juga untuk dapat mempertahankan jalannya usaha sehingga dapat memberikan manfaat juga untuk kebutuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Selain manfaat ekonomi dari usaha akomodasi yang dijalankan oleh para pelaku usaha, keuntungan lainnya juga dapat diterima oleh masyarakat setempat yang berada di daerah Banda Neira melalui kerja sama dalam upaya pemenuhan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh pelaku usaha akomodasi dalam menjalankan usahanya. Melalui kerja sama yang dilakukan oleh pelaku usaha akomodasi dengan masyarakat lainnya yang berada di daerah Banda Neira maka akan terjalin keterkaitan (linkages) dalam menunjang jalannya kegiatan usaha pada daerah tersebut yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yang saling berkaitan.

Untuk itu, dalam bab ini penulis akan memaparkan temuan empiris di lapangan mengenai upaya diversifikasi mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat melalui pembangunan usaha akomodasi dengan melihat strategi pengembangan usaha mulai dari tahapan memulai menjalankan usaha akomodasi, pemanfaatan aset untuk pengembangan usaha akomodasi, pengelolaan usaha akomodasi, pengembangan usaha akomodasi, pendapatan usaha akomodasi, kendala dalam menjalankan usaha akomodasi, serta manfaat yang diterima oleh pelaku usaha ketika menjalankan usaha akomodasi.

Profil Pelaku Usaha Akomodasi

(3)

meningkatkan kebutuhan ekonomi rumah tangga. Dan ketika hadirnya pariwisata di daerah Banda Neira kemudian memberikan kesempatan juga bagi mereka dalam upaya untuk menambah penghasilan melalui usaha yang dijalankan untuk mendukung kegiatan pariwisata yang berkembang di daerah tersebut. Melalui pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya oleh pelaku usaha dan usaha akomodasi yang dijalankan dapat dilihat bahwa penghasilan yang diperoleh tidak hanya bertumpu pada pendapatan dari menjalankan usaha akomodasi tetapi juga dari berbagai pekerjaan yang telah dilakukan sebelum menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira. Seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan Pelaku Usaha sebelum Menjalankan Usaha Akomodasi

No Nama Usaha Akomodasi Jenis Pekerjaan

1 Penginapan Mawar Pengusaha hasil bumi, Pensiunan guru

2 Homestay Rosmina Nelayan, Pembuat batu bata

3 Penginapan Flamboyan pengusaha barang elektronik, Ibu rumah

tangga

4 Penginapan Delfika Pegawai negeri sipil, pengusaha barang elektronik

5 Penginapan Bintang Laut Penjual emas, Toko sembako

6 Hotel New Selecta Pegawai BUMN

7 Penginapan Vita Pengusaha Sembako

8 Penginapan Babbu Sallam Nahkoda Kapal Minyak

Sumber: informasi dari para informan.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat beragam mata pencaharian yang dilakukan oleh pelaku usaha sebelum menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira. Seperti aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh pemilik penginapan Mawar, dimana sebelum menjalankan usaha akomodasi Bapak Abdullah Karmen adalah seorang pengusaha hasil bumi seperti pala, cengkih, dan kakao. Sedangkan pekerjaan istrinya adalah sebagai seorang guru pada sekolah Madrasah Aliyah yang berada di daerah Banda Neira. Pemilik

(4)

nelayan yang hasil tangkapannya hanya untuk konsumsi keluarga sehari-hari dan juga sebagai pembuat batu bata. Sedangkan istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga.

Pada usaha penginapan Flamboyan, pekerjaan dari pemilik usaha sebelum menjalankan usaha penginapan ialah sebagai penjual barang-barang elektronik di daerah Banda Neira dan istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga. Sedangkan aktivitas pekerjaan dari pemilik penginapan Delfika sebelum menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira, Bapak Bahri Saban merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di bandar udara yang berada di daerah tersebut. Selain sebagai PNS, ia juga memiliki usaha lain yaitu penjualan barang-barang elektronik. Sedangkan istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga. Untuk aktivitas pekerjaan dari pemilik usaha Hotel New Selecta, pemilik usaha tersebut merupakan pegawai pada perusahaan BUMN yang bekerja di luar daerah Banda Neira, sedangkan istri dari pemilik usaha tersebut adalah seorang ibu rumah tangga.

Pada penginapan Vita, pemilik usaha akomodasi tersebut merupakan pengusaha sembako yang menjual kebutuhan pokok masyarakat di daerah Banda Neira. Sedangkan istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga. Untuk aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh pemilik usaha penginapan Bintang Laut sebelum menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira, ia memiliki berbagai jenis usaha yang dikelola bersama dengan istrinya seperti usaha penjualan mas, dan toko sembako. Dan untuk penginapan Babbu Sallam, pemilik usaha akomodasi tersebut merupakan seorang nahkoda kapal minyak dan istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga.

Jenis Usaha Akomodasi dan Fasilitas yang Disediakan

(5)

yang berbeda-beda bagi tamu yang menginap. Selain itu perbedaan fasilitas pada setiap usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira juga berpengaruh terhadap harga sewa kamar yang diberikan oleh setiap jenis usaha akomodasi yang berada di daerah tersebut.

Berdasarkan data penelitian, untuk jenis usaha homestay yang berada di daerah Banda Neira seperti yang dimiliki oleh Bapak Ridwan Lakota. Pemilik usaha ini tinggal bersama dengan keluarganya di rumah yang dijadikan sebagai homestay dengan menyediakan sebanyak empat ruangan kamar tidur yang digunakan untuk melayani kebutuhan tamu yang akan menginap. Untuk harga sewa kamar bagi tamu yang menginap pada homestay ini dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,- per malam. Dengan fasilitas yang disediakan bagi tamu yang menginap pada setiap kamar berupa: tempat tidur, kipas angin, kamar mandi serta WC yang masih menggunakan kloset jongkok, handuk, serta sarapan pagi.

Gambar 4. 1 Homestay Rosmina. Sumber foto: Nando. Tanggal 10 Juni 2016

(6)

Babbu Sallam. Harga sewa kamar pada penginapan di daerah Banda Neira berkisar dari harga Rp. 100.000,- hingga Rp. 250.000,- per malam. Dengan fasilitas yang disedikan bagi tamu yang berupa: tempat tidur spring bed, pilihan kamar dengan menggunakan AC atau kipas angin, TV, kamar mandi yang telah dilengkapi dengan shower dan juga kloset duduk, handuk dan juga sarapan pagi.

Pada penginapan Mawar, jumlah kamar yang tersedia sebanyak tujuh ruangan kamar tidur. sedangkan untuk harga sewa kamar pada penginapan ini jika menggunakan AC maka akan dikenakan tarif sebesar Rp. 250.000,- per malam, sedangkan untuk kamar yang menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,-. Pada penginapan Flamboyan terdapat delapan ruangan kamar tidur yang digunakan untuk melayani kebutuhan tamu yang menginap. Harga sewa kamar pada penginapan ini untuk kamar yang menggunakan AC dikenakan tarif sebesar Rp. 125.000,- per malam, dan kamar yang menggunakan kipas dikenakan tarif sebesar Rp. 100.000,-. Untuk penginapan Delfika jumlah kamar yang terdapat di penginapan ini sebanyak delapan ruangan kamar tidur. Dengan harga sewa kamar pada penginapan ini dikenakan tarif sebesar Rp. 250.000,- per malam untuk kamar yang menggunakan AC, dan untuk kamar yang menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,-.

(7)

Gambar 4. 2 Sarapan pagi yang disiapkan penginapan Bintang Laut Sumber foto: Nando. Tanggal 5 Agustus 2016

Pada penginapan Vita jumlah kamar yang terdapat pada usaha akomodasi ini sebanyak tujuh ruangan kamar tidur. Dengan harga yang ditawarkan pada penginapan ini untuk kamar yang menggunakan AC dikenakan tarif sebesar Rp. 175.000,- per malam, sedangkan untuk kamar yang menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,-. Dan pada penginapan Babbu Sallam, Penginapan ini menyediakan sebanyak delapan ruangan kamar tidur untuk melayani kebutuhan menginap tamu pada penginapan ini. Dan untuk harga yang ditawarkan pada penginapan ini jika menggunakan AC maka dikenakan tarif sebesar Rp. 200.000,- per malam, dan kamar yang menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,-.

Sedangkan untuk usaha hotel yang berada di daerah Banda Neira seperti yang dijalankan oleh pelaku usaha pada hotel New

(8)

Gambar 4. 3 Fasilitas kamar pada Hotel New Selecta. Sumber foto: Nando. Tanggal 9 Juni 2016

Pada semua usaha akomodasi yang terdapat di daerah ini, bagi tamu yang menginap masing-masing kamar ditempati oleh dua orang. Apabila ada penambahan orang maka tamu tersebut akan dikenakan biaya untuk membayar kasur sebesar Rp. 25.000,- per malam. Semua usaha akomodasi yang berada di daerah ini berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh mengenakan harga yang sama untuk penyewaan kasur pada usaha akomodasi yang dijalankan.

Dapat dilihat dari penjelasan diatas bahwa harga setiap kamar pada usaha akomodasi di daerah Banda Neira tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sebagian besar harga kamar yang ditawarkan oleh pelaku usaha akomodasi di kisaran harga Rp. 250.000,- bagi kamar yang menggunakan AC dan Rp. 150.000,- bagi kamar yang menggunakan kipas angin. Sedangkan harga yang berbeda terdapat pada usaha hotel New Selecta karena harga yang diberikan disesuaikan dengan fasilitas yang dapat dinikmati oleh tamu ketika menginap pada hotel tersebut.

Fasilitas lainnya yang juga disediakan oleh pihak usaha akomodasi di daerah Banda Neira ialah dengan menyediakan jasa

(9)

tersebut dapat menyediakannya bagi tamu yang menginap. Hanya beberapa usaha akomodasi yang menyediakan jasa laundry seperti pada penginapan Bintang laut dan hotel New Selecta yang menerima jasa

laundry 1 KG seharga Rp.10.000,- untuk tamu yang menginap lebih dari dua hari. Dan bagi penginapan yang tidak menyediakan jasa

laundry, tamu yang menginap dapat menggunakan alat-alat cuci yang dimiliki oleh pemilik usaha akomodasi.

Selain berbagai fasilitas yang disediakan dari penginapan kepada tamu yang menginap, kondisi lingkungan sekitar usaha akomodasi selalu dijaga dan dibersihkan oleh pemilik maupun pengelola agar supaya tamu yang menginap selalu merasa nyaman dengan kondisi usaha akomodasi maupun lingkungan sekitar, dan juga dengan menciptakan sikap bersahabat dengan tamu, sopan santun, jujur dan juga rasa hormat para pemilik maupun pengelola bagi tamu yang menginap di homestay, penginapan maupun hotel yang berada di daerah Banda Neira.

(10)

Selain itu juga upaya untuk dapat melestarikan kondisi lingkungan sekitar berdasarkan penuturan dari pemilik penginapan Mawar dengan cara memaksimalkan penggunaan ruangan yang telah dibangun pada usaha penginapan yang dijalankan. Hal ini dilakukan agar supaya pemilik usaha tidak lagi menambah ruangan pada usaha penginapan yang telah ada. Alasannya karena dengan melakukan penambahan ruangan maka akan dibutuhkan juga lahan yang akan dipakai untuk melakukan proses penambahan ruangan. Disini dapat dilihat bahwa para pelaku usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira tidak hanya mementingkan pendapatan ekonomi dari usaha yang dijalankan, namun mereka juga memiliki berbagai upaya yang dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian alam sekitar.

Pemanfaatan Aset Rumah Tangga Untuk Pengembangan Usaha Akomodasi

(11)

yang mengelola usaha sendiri maupun yang dikelola oleh orang lain untuk memperoleh pendapatan lebih sehingga nantinya kehidupan keluarga dapat tercukupi bukan hanya untuk kebutuhan saat ini tetapi juga untuk kebutuhan keluarga di masa depan.

Pemanfaatan Rumah Sebagai Tempat Usaha

Pada usaha akomodasi yang terdapat di daerah Banda Neira, sebagian besar pelaku usaha memanfaatkan rumah tempat mereka sebagai tempat untuk menjalankan usaha akomodasi. Seperti yang dilakukan oleh penginapan Mawar, penginapan Flamboyan, penginapan Delfika, hotel New Selecta dan homestay Rosmina. Untuk penginapan Mawar penggunaan rumah tempat tinggal sebagai tempat menjalankan usaha dimulai ketika rumah tersebut digunakan sebagai tempat tinggal wisatawan ketika pelaksaan kegiatan Banda Interdive, setelah berakhirnya kegiatan tersebut maka pemilik rumah kemudian mulai menjalankan usaha homestay pada tahun 1992 dengan menyewakan tiga ruangan kamar tidur. Setelah berjalan selama beberapa tahun, pada tahun 2004, rumah tempat tinggal mereka yang juga dijadikan sebagai tempat usaha homestay kemudian dikembangkan menjadi usaha penginapan.

(12)

penginapan Selecta kemudian memiliki tujuh ruang kamar tidur yang disewakan bagi tamu yang berkunjung di daerah Banda Neira pada saat itu. Kemudian pada tahun 2013 penginapan ini dirombak seluruh bangunannya dan dibangun kembali menjadi hotel dan kemudian dibuka pada tahun 2016. Sedangkan untuk homestay Rosmina, yang dibuka pada tahun 1992 hingga kini rumah tempat tinggal pemilik usaha yang dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan usaha

homestay belum melakukan penambahan ruangan kamar tidur sejak pertama kali dibuka hingga saat ini.

Pada beberapa usaha akomodasi seperti penginapan Bintang Laut, penginapan Vita, dan penginapan Babbu Sallam ketika mulai menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira, proses memulai usaha tidak menggunakan rumah tempat tinggal mereka sebagai tempat untuk menjalankan usaha akomodasi, namun para pemilik usaha tersebut membangun bangunan baru pada lahan kosong yang dimiliki oleh mereka yang kemudian dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan usaha akomodasi. Dari penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa pada usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira, awal mula menjalankan usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha ada memanfaatkan memanfaatkan rumah tempat tinggal mereka sebagai tempat untuk menerima tamu yang berkunjung di daerah tersebut dan kemudian dikembangkan hingga menjadi usaha penginapan bahkan hotel. Tetapi ada juga pelaku usaha ketika mulai menjalankan usaha akomodasi di daerah tersebut, mereka membangun bangunan baru yang dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan usaha akomodasi.

Modal dalam Menjalankan Usaha Akomodasi

(13)

membangun usaha akomodasi karena mereka berpikir bahwa tabungan serta penghasilan yang mereka dapatkan sudah cukup untuk membangun dan menjalankan usaha penginapan. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar pelaku usaha akomodasi di daerah Banda Neira merupakan keluarga dengan penghasilan yang mencukupi sehingga mereka dapat membangun usaha tanpa perlu melakukan pinjaman dari orang lain ataupun dari bank.

Pengelolaan Usaha Akomodasi

Pengelolaan usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira bersifat dikelola oleh pemilik usaha (owner manager) itu sendiri dan juga usaha akomodasi yang dikelola oleh orang lain (manager).

Tabel 4. 2 Pengelolaan Usaha Akomodasi di Banda Neira

No Nama Penginapan Kepemilikan

Owner Manager Manager

1 Penginapan Mawar √

2 Homestay Rosmina √

3 Penginapan Flamboyan √

4 Penginapan Delfika √

5 Penginapan Bintang Laut √

6 Hotel New Selecta √

7 Penginapan Vita √

8 Penginapan Babbu Sallam √

Sumber: informasi dari para informan.

(14)

diberikan tanggung jawab kepada orang lain seperti: kerabat dekat dari pemilik usaha akomodasi. Hal ini dilakukan karena pemilik usaha akomodasi tersebut tidak tinggal dan menetap di daerah Banda Neira dengan alasan pekerjaan. Selain itu dengan adanya pengelolaan usaha akomodasi yang dilakukan oleh orang lain dapat juga untuk membantu kehidupan ekonomi dari pengelola usaha akomodasi tersebut.

Pola Pengelolaan Tenaga Kerja dalam Usaha Akomodasi

Untuk tenaga kerja yang digunakan dalam menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira ada yang melibatkan anggota keluarga sendiri baik itu istri, suami maupun anak-anak, ada juga yang menggunakan jasa tenaga kerja diluar anggota keluarga. Pada usaha akomodasi yang melibatkan anggota keluarga untuk bersama-sama menjalankan usaha seperti yang dilakukan oleh pemilik usaha penginapan Delfika, penginapan Flamboyan, penginapan Mawar, penginapan Vita, Penginapan Babbu Sallam dan juga homestay

Rosmina.

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari pengelola usaha akomodasi tersebut diperoleh informasi bahwa keterlibatan anggota keluarga sendiri dalam membantu menjalankan usaha akomodasi dapat menghemat biaya pengeluaran dari penghasilan usaha yang diperoleh. Selain itu juga pekerjaan yang dilakukan dalam menjalankan usaha akomodasi mampu untuk dikerjakan oleh anggota keluarga sendiri tanpa memerlukan bantuan dari tenaga orang lain. Seluruh anggota keluarga yang berpartisipasi dalam menjalankan usaha yang dilakukan sesuai dengan pembagian tugas yang telah diatur oleh keluarga masing-masing dimana pembagian tugas yang dilakukan oleh anggota keluarga mulai dari mengurus kebersihan kamar yang dilakukan oleh anak-anak maupun istri, penyediaan sarapan dan makanan bagi tamu yang menginap yang disiapkan oleh istri dari pemilik usaha akomodasi, dan juga mengurus kebersihan area sekitar penginapan yang dapat dilakukan oleh suami dan anak-anak.

(15)

sekitar lokasi penginapan hanya untuk membantu beliau menyiapkan konsumsi bagi tamu apabila ada tamu dalam jumlah banyak meminta untuk disiapkan konsumsi makan siang maupun makan malam oleh pihak penginapan. Selebihnya untuk aktivitas membersihkan kamar, kebersihan area sekitar penginapan dilakukan sendiri oleh pemilik usaha yaitu suami dan juga anak-anaknya.

Sedangkan bagi penginapan bintang Laut dan hotel New

Selecta yang menggunakan tenaga kerja yang bukan anggota keluarga hal tersebut dilakukan oleh pihak usaha akomodasi karena memiliki kamar yang banyak pada usaha akomodasi yang dijalankan. Selain itu bagi pemilik usaha akomodasi yang menggunakan jasa tenaga kerja pada usaha yang dijalankan di daerah Banda Neira sebagai upaya untuk dapat membantu orang lain juga untuk meningkatkan kehidupan ekonomi. Tenaga kerja yang dipekerjakan merupakan orang yang telah dikenal oleh pemilik usaha akomodasi dan dapat bekerja dengan baik pada usaha akomodasi yang dijalankan. Untuk tenaga kerja yang digunakan pada penginapan Bintang Laut dan hotel New Selecta berjumlah dua orang yang terdiri dari satu pekerja perempuan dan satu pekerja laki-laki. Pembagian kerja yang diberikan oleh pelaku usaha akomodasi kepada pekerja pada usaha penginapan maupun hotel, untuk pekerja perempuan tugas yang dilakukan ialah menyiapkan sarapan dan juga makanan bagi tamu yang menginap, mencuci sprei dan selimut yang digunakan oleh tamu, dan membersihkan kamar. Sedangkan untuk pekerja laki-laki yang tugas yang dilakukan ialah membersihkan area penginapan, membuang sampah, membersihkan kamar, mengecat bagian-bagian penginapan yang kotor, dan menjemput tamu di pelabuhan maupun di bandar udara.

Sistem Penggajian

(16)

akomodasi yang dikelola oleh orang lain seperti pada usaha penginapan Vita, Penginapan Mawar, dan hotel New Selecta gaji yang diberikan oleh pemilik usaha akomodasi sebesar 1.600.000.-. Selain itu juga para pengelola pada usaha akomodasi akan mendapatkan pendapatan lebih apabila penghasilan dari usaha akomodasi yang dijalankan dapat mencapai target pemasukan bulanan. Besar gaji yang diterima oleh pengelola pada usaha akomodasi berbeda dengan gaji yang diperoleh oleh tenaga kerja karena sebagai pengelola usaha akomodasi, mereka juga bertindak sebagai pekerja yang sehari-harinya mengurusi jalannya usaha akomodasi.

Namun ketika penghasilan yang diperoleh dari usaha akomodasi yang dijalankan tidak mencukupi target pendapatan bulanan, berdasarkan penuturan pengelola usaha akomodasi yaitu pengelola penginapan Vita, penginapan Babbu Sallam, penginapan Bintang Laut, dan Hotel New Selecta maka gaji yang diberikan akan menggunakan biaya pribadi dari pelaku usaha akomodasi tersebut.

Diversifikasi Usaha oleh Pelaku Usaha Akomodasi

Selain melakukan diversifikasi mata pencaharian dalam menunjang jalannya kegiatan pariwisata di daerah Banda Neira dalam bentuk usaha akomodasi yang dijalankan oleh para pelaku usaha di daerah tersebut, mereka juga memiliki jenis usaha lainnya dengan memanfaatkan kepemilikan aset yang dimiliki sehingga dari berbagai usaha yang dijalankan dapat memberikan peningkatan terhadap pendapatan ekonomi sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan kehidupan rumah tangga melalui berbagai usaha yang dijalankan oleh para pelaku usaha akomodasi di daerah Banda Neira. Usaha-usaha tersebut ada yang bergerak dalam sektor pariwisata, maupun jenis usaha yang dijalankan di luar kegiatan pariwisata, seperti:

Usaha Mendukung Kegiatan pariwisata

(17)

pariwisata di daerah tersebut dan dengan semakin bertambahnya kunjungan wisatawan maka mereka memutuskan untuk menjalankan usaha cafe yang menyediakan makanan, serta minuman yang dapat dinikmati oleh tamu yang menginap pada usaha akomodasi yang mereka miliki dan juga bagi wisatawan lainnya yang berkunjung di daerah Banda Neira. Selain memiliki usaha cafe, pemilik penginapan Delfika juga memiliki usaha penjualan souviner yang menjual benda-benda khas daerah Banda Neira seperti: kaos khas daerah setempat, topi, mutiara, kerajinan anyaman, dan makanan khas daerah setempat berupa: olahan pala seperti manisan pala, sirup pala, jelly pala, dan permen buah pala, ikan asin, keripik pisang, halua kenari1. Untuk makanan khas daerah setempat diolah oleh istri dari pemilik usaha penginapan Delfika. Sedangkan untuk barang-barang kerajinan tangan yang dijual pada toko souvenir diambil dari masyarakat setempat yang dapat membuat kerajinan anyaman khas daerah Banda Neira.

Gambar 4. 4 Usaha cafe yang dimiliki oleh pengelola hotel New Selecta. Sumber foto: Nando. Tanggal 9 Juni 2016

1 Halua kenari merupakan kudapan yang menggunakan kacang kenari sebagai

(18)

Selain itu pada usaha akomodasi yang dijalankan oleh pelaku usaha di daerah Banda Neira, juga disediakan konsumsi bagi tamu yang menginap di tempat mereka dengan harga yang berbeda pada masing-masing usaha akomodasi. Kisaran harga yang diberikan oleh berbagai usaha akomodasi bagi tamu yang ingin mengkonsumsi makanan di penginapan tersebut sangatlah bervariasi mulai dari harga Rp. 35.000,- hingga 75.000,- untuk sekali makan. Menu makanan yang biasa disajikan oleh pihak usaha akomodasi kepada tamu terdiri dari menu tradisional dan menu modern. Jika ada tamu yang ingin menikmati menu tradisional maka akan disiapkan. Jenis makanan tradisional terdiri dari saot2, nasi lapola3, sambal Pala4, ikan cakalang bakar, dan kohu-kohu5. Sedangkan untuk jenis makanan modern yang disediakan antara lain: seafood (sup ikan, ikan bakar, ikan goreng, cumi-cumi), olahan mie, beef, sup ayam, ayam goreng, dan ayam bakar.

Selain menu yang sesuaikan dengan permintaan tamu dan juga ketersediaan bahan baku sesuai dengan musim dan keadaan daerah

2 Saot adalah jenis makanan yang menggunakan bahan dasar singkong.

Pengolahan saot dilakukan dengan cara singkong dibersihkan kemudian diparut selanjutnya dikukus selama 20 menit. Makanan saot biasanya dihidangkan sebagai pengganti nasi. Menurut cerita dari pemilik beberapa penginapan bahwa banyak tamu lokal maupun asing yang senang dengan olahan makanan ini, bahkan ada beberapa tamu lokal meminta untuk diajarkan cara memasak hidangan tersebut.

3 Nasi lapola merupakan makanan khas Maluku. Pengolahan dilakukan

dengan cara Beras yang dimasak dengan api kecil sampai setengah matang lalu dicampurkan dengan kacang tolo rebus, kelapa parut, dan garam, lalu diaduk rata. Setelah itu adonan nasi lapola ini dikukus hingga matang.

4 Sambal pala merupakan sambal khas dari olahan buah pala. Buah pala tidak

hanya dijadikan sebagai olahan makanan seperti manisan, selai, jelly tetapi dapat juga diolah untuk menjadi sambal. Pengolahan buah pala menjadi sambal dilakukan dengan cara memarut buah pala kemudian parutan tersebut diperas agar keluar sari buahnya kemudian parutan tersebut dicambur dengan cabe, garam serta terasi yang telah dihaluskan.

5 Kohu-kohu adalah salah satu jenis masakan khas Maluku. Sayuran ini terbuat

(19)

setempat, harga makanan yang dihidangkan pun juga disesuaikan dengan harga pasar. Hal tersebut dilakukan agar supaya tidak terjadi kerugian bagi pihak penginapan yang menyiapkan makanan bagi tamu. Selain mematok harga sekali makan bagi tamu, untuk penginapan Delfika dan hotel New Selecta penyediaan makanan bagi tamu yang menginap dengan cara memesan melalui daftar menu makanan yang telah disediakan di setiap kamar. Pemilik penginapan Delfika dan pengelola hotel New Selecta selain menjalankan usaha akomodasi mereka juga memiliki usaha cafe sehingga makanan yang dipesan oleh tamu adalah makanan yang telah disesuaikan dengan daftar menu yang telah ada dan dapat disiapkan oleh cafe tersebut.

Usaha di Luar Kegiatan pariwisata

Selain usaha akomodasi yang dijalankan oleh para pelaku usaha di daerah Banda Neira, beberapa pelaku usaha juga menjalankan usaha lainnya dalam rangka untuk menambah pendapatan ekonomi akan tetapi usaha yang dijalankan tidak mengarah kepada sektor pariwisata. Seperti yang dilakukan oleh pemilik penginapan Mawar dan penginapan Bintang Laut. Pada tahun 2015, pemilik penginapan Mawar bersama keluarga memutuskan untuk membuka usaha air isi ulang di daerah Banda Neira. Sedangkan untuk pemilik penginapan Bintang Laut usaha lain juga yang dijalankan bersama dengan keluarga dengan membuka usaha foto copy dan warung internet (warnet) yang pada tahun 2015.

(20)

tersebut tamu yang menginap tidak setiap saat sehingga mereka juga dapat melakukan pekerjaan lain untuk dapat menambah penghasilan mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Upaya-Upaya Untuk Mempertahankan Usaha Akomodasi

Dalam upaya untuk mempertahankan jalannya usaha akomodasi yang dimiliki oleh pelaku usaha di daerah Banda Neira, maka para pelaku usaha melakukan berbagai cara mulai dari pengembangan usaha akomodasi untuk dapat memperoleh keuntungan dari usaha yang dijalankan dan juga hubungan kerja sama antar berbagai pihak yang dapat membantu pelaku usaha dalam menjalankan usahanya di daerah tersebut. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah tamu yang menginap pada setiap usaha akomodasi yang berada di daerah tersebut berbagai strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha akomodasi seperti menambah dan memperbaiki fasilitas pada usaha akomodasi yang dijalankan, dan pemasaran usaha akomodasi. Sedangkan untuk membantu pelaku usaha akomodasi dalam penyediaan kebutuhan selama menjalankan usaha akomodasi maka keterlibatan masyarakat setempat juga memberikan manfaat bagi pengembangan usaha dalam upaya untuk mempertahankan jalannya usaha akomodasi yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut.

Pengembangan Fasilitas Pada Usaha Akomodasi

(21)

penginapan menggunakan keramik. Upaya renovasi selanjutnya dilakukan secara bertahap pada tahun 2007 dengan mengganti atap penginapan dan tahun 2015 dengan mengganti kayu-kayu pada bumbungan rumah karena telah lapuk. Renovasi yang dilakukan oleh pemilik penginapan Flamboyan disesuaikan dengan pemasukan yang ia terima dari penyewaan kamar penginapan.

Selanjutnya upaya renovasi yang dilakukan oleh penginapan Bintang Laut, ketika dibuka pada tahun 2001, penginapan ini kemudian melakukan renovasi pada tahun 2012 karena seluruh bangunan penginapan terbakar dan proses renovasi dilakukan selama satu tahun dan kemudian penginapan ini dibuka kembali pada tahun 2013. Begitu juga yang dilakukan oleh penginapan Delfika, renovasi yang dilakukan dengan menambah beberapa empat kamar dan mengganti atap penginapan saja yang dilakukan pada tahun 1994. Untuk homestay Rosmina upaya renovasi yang dilakukan hanya dengan mengganti atap penginapan saja. Hal ini dilakukan karena sebelumnya usaha tersebut merupakan usaha keluarga dan sempat tidak beroperasi selama empat tahun dan ketika usaha akomodasi ini dibuka kembali pemiliknya mengalami kesulitan biaya untuk dapat melakukan merenovasi pada bagian-bagian homestay yang telah rusak. Bapak Ridwan Lakota menjadi pemilik dan pengelola homestay

Rosmina sejak tahun 2016. Ketika mulai menjalankan usaha homestay

ini penghasilan yang diperoleh dari biaya menginap tamu digunakan untuk merenovasi bangunan dan juga untuk mencukupi biaya kehidupan sehari-hari keluarganya. Selain mengganti bagian-bagian dari penginapan, berdasarkan wawancara yang dilakukan pelaku usaha juga melakukan pengecetan pada seluruh homestay dan mengganti fasilitas-fasilitas penginapan yang telah rusak seperti: pipa air yang bocor, dan keran air yang rusak.

(22)

karena itu untuk proses renovasi yang dilakukan yang hanya dengan mengganti atap penginapan saja. Dan proses penambahan kamar yang dilakukan oleh pemilik penginapan tersebut, bangunannya dibuat mirip dengan bangunan penginapan yang sebelumnya. Selanjutnya untuk interior ruangan yang telah rusak, pihak penginapan mengupayakan untuk dapat memperbaiki ataupun akan dibuat baru tetapi dengan menggunakan model yang sama. Pengecetan penginapan ini pun masih mempertahankan dan menggunakan warna yang dipakai sejak dulu.

Gambar 4. 5 Bangunan Penginapan Delfika. Sumber foto: Nando. Tanggal 9 Juni 2016

(23)

akomodasi maupun dalam upaya pengembangan fasilitas pada usaha akomodasi yang dijalankan sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi tamu yang menginap pada usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira. seperti yang telah dilakukan pemilik penginapan Mawar, penginapan Flamboyan, penginapan, Delfika, penginapan Bintang Laut, penginapan Vita, penginapan Babbu Sallam, dan hotel New

Selecta.

Namun upaya renovasi belum sepenuhnya dapat dilakukan oleh pemilik homestay Rosmina sehingga sejak awal dibuka hingga saat ini, usaha akomodasi ini baru menambah beberapa fasilitas guna memberikan kenyamanan bagi tamu yang menginap, seperti: mengganti atap yang bocor, pembelian kursi, mengganti kasur di setiap kamar, serta mengecet seluruh bangunan homestay. Biaya yang digunakan untuk membeli semua keperluan usaha homestay berasal dari penghasilan yang diperoleh dari biaya menginap tamu pada usaha akomodasi yang dijalankan. Berdasarkan penuturan dari pemilik usaha

homestay tersebut bahwa usaha homestay yang sekarang dikelola olehnya sempat ditutup selama empat tahun karena pengelolaan usaha yang tidak berjalan dengan baik ketika dikelola oleh adik dari pemilik usaha homestay tersebut. Dan ketika pengelolaannya telah diambil alih oleh bapak Ridwan Lakota yang sekarang bertindak sebagai pemilik sekaligus pengelola, maka dengan segala upaya dan keterbatasan yang dimiliki ia mulai untuk melakukan perbaikan maupun menambah fasilitas pada usaha homestay yang dijalankannya sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi tamu yang menginap.

Pengembangan Usaha Akomodasi

(24)

sekolah pariwisata dan telah kembali ke daerah Banda Neira untuk menjalankan usaha keluarga yang mereka miliki. Apabila ada tamu yang membutuhkan jasa pemandu wisata maka pihak penginapan telah menyiapkan dan untuk pembayaran selama sehari perjalanan dikenakan biaya sebesar Rp. 200.000,- untuk sepuluh jam perjalanan. Bagi usaha akomodasi yang tidak menyediakan jasa pemandu wisata, kebanyakan dari pelaku bisnis tersebut menggunakan masyarakat lokal yang dapat berbahasa inggris dengan baik dan mengetahui dengan pasti tentang tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata di sekitar daerah Banda Neira.

Selain jasa pemandu wisata ada juga fasilitas paket wisata yang disediakan bagi tamu yang berkunjung ke Banda Neira dengan tujuan untuk berlibur. Namun tidak semua penginapan di daerah tersebut menyediakan paket wisata bagi wisatawan. Penyediaan paket wisata hanya tersedia pada penginapan Bintang Laut. Penyediaan paket wisata yang terdapat pada penginapan ini dilakukan oleh Ray Ang6 dengan memanfaatkan berbagai potensi objek wisata yang dapat dikunjungi dan juga dengan berbagai alat-alat yang dimiliki seperti alat untuk diving dan snorkeling serta boat sehingga melalui penyediaan paket wisata yang dilakukan oleh penginapan dapat menambah penghasilan dari usaha akomodasi yang dijalankan.

Paket wisata yang disediakan oleh penginapan tersebut dikenakan biaya sebesar 3.000.000,- untuk lima hari menginap. Ketika menggunakan paket wisata pada penginapan ini maka sejak kedatangan tamu ke daerah Banda Neira pihak penginapan yang akan menjemput tamu di pelabuhan maupun bandar udara, check-in, biaya kamar, biaya sarapan pagi, makan siang, snack sore, makan malam, fotografi selama berkunjung ke objek wisata, penggunaan alat untuk diving dan

snorkeling serta boat yang digunakan selama mengunjungi spot-spot wisata yang tersebar di sekitar daerah Banda Neira hingga tamu check-out dari penginapan tersebut.

(25)

Pemasaran Usaha Akomodasi

Upaya yang dilakukan oleh para pelaku bisnis ialah dengan melakukan pemasaran usaha akomodasi yang mereka jalankan. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing pelaku bisnis berbeda-beda. Ada yang hanya melakukan pemasaran dalam bentuk dari mulut ke mulut seperti yang dilakukan oleh beberapa penginapan yaitu penginapan Mawar, penginapan Rosmina, dan juga penginapan Babu Sallam. Upaya pemasaran yang dilakukan oleh pelaku bisnis tersebut dengan cara menyampaikan kepada tamu yang pernah menginap di tempat mereka agar dapat memberitahukan kepada orang lain yang akan berkunjung ke Banda Neira untuk dapat menggunakan jasa penginapan yang mereka miliki. Upaya pemasaran yang dilakukan dengan cara disampaikan dari mulut ke mulut menurut para pelaku bisnis adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan dan juga tidak memerlukan biaya pengeluran.

Selain pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut, upaya pemasaran lainnya juga yang dilakukan oleh pemilik maupun pengelola penginapan dengan cara memasarkan penginapan mereka melalui situs website sehingga setiap orang dapat mengaksesnya dan dapat mengetahui apa saja yang disiapkan oleh penginapan dan dapat dinikmati oleh tamu ketika berada di Banda Neira. Upaya pemasaran seperti ini dilakukan oleh beberapa penginapan seperti penginapan Bintang Laut, penginapan Delfika, dan hotel New Selecta.

Gambar 4. 6 Website penginapan Bintang Laut. Sumber foto: Google. Tanggal 10 Oktober 2016.

(26)

Upaya pemasaran lainnya seperti yang dilakukan oleh penginapan Vita dengan cara membuat spanduk tentang penginapan mereka yang dipasang di daerah kota Ambon. Penyiapan kartu nama penginapan sebagai bentuk pemasaran juga dilakukan oleh beberapa usaha akomodasi seperti penginapan Flamboyan, penginapan Delfika, penginapan Bintang Laut, dan hotel New Selecta. Dimana bagi tamu yang menginap pada usaha akomodasi tersebut akan diberikan kartu nama penginapan yang disertai dengan nomor telefon penginapan agar supaya jika tamu tersebut akan berkunjung ke Banda Neira mereka dapat menghubungi pihak usaha akomodasi melalui telefon agar supaya dapat menyiapkan kamar yang akan mereka tempati selama berada di daerah Banda Neira.

Selain itu upaya pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pemilik maupun pengelola usaha akomodasi dengan cara mencari tamu di pelabuhan dan Bandara. Upaya yang dilakukan dengan cara ketika ada kapal Pelni, kapal motor cepat dan pesawat yang masuk di Banda Neira maka pemilik maupun orang kerja dari penginapan tersebut telah menunggu di ruang tunggu kedatangan dan mencari tamu dengan membawa papan nama penginapan dan juga brosur penginapan yang berisikan fasilitas yang disediakan dan juga harga yang ditawarkan oleh penginapan atau hotel. Seperti yang dilakukan oleh penginapan Delfika, hotel Selecta, dan penginapan Bintang Laut. Namun tidak semua penginapan melakukan cara mencari tamu di pelabuhan maupun bandara karena mereka berpikir bahwa terkadang jumlah tamu yang datang tidak terlalu banyak dan juga bagi tamu yang telah datang ke daerah Banda Neira sebelumnya mereka telah memiliki penginapan dan hotel langganan di daerah tersebut.

Hubungan kerja sama pelaku Usaha Akomodasi dengan Masyarakat Setempat

(27)

masyarakat yang berada di daerah tersebut adalah bagi mereka yang merupakan pemilik dari berbagai sektor usaha dan penyediaan jasa yang memiliki hubungan saling membutuhkan dengan para pelaku usaha akomodasi di daerah Banda Neira.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira dikatakan bahwa pelaku usaha akomodasi melakukan kerja sama dengan masyarakat lain yang berada di daerah tersebut. Kerja sama yang dilakukan antara pelaku usaha akomodasi dengan masyarakat lainnya sebagai bentuk pemenuhan akan kebutuhan oleh pelaku usaha akomodasi dalam mencukupi keperluan tamu selama menginap pada usaha akomodosi mereka. Hubungan saling menguntungkan ini seperti yang dilakukan oleh penginapan Mawar, penginapan Delfika, dan penginapan Bintang Laut dalam menyediakan konsumsi bagi sarapan pagi tamu. Para pemilik usaha akomodasi ini biasanya membeli kue dari penjual dan menyajikannya kepada tamu yang menginap di penginapan mereka. Selain itu juga ketika tamu meminta untuk disiapkan makanan maka pihak usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira dapat memperoleh kebutuhan lauk pauk seperti: beras, sayur, ikan, daging, maupun berbagai keperluan dapur lainnya dari para pedagang, nelayan, maupun peternak yang tinggal di daerah setempat.

Tidak hanya pemenuhan akan kebutuhan sehari-hari yang diperlukan pelaku usaha yang telah disediakan oleh masyarakat yang berada di daerah tersebut, penggunaan jasa tenaga kerja dalam membantu menjalankan usaha akomodasi yang berada di daerah tersebut yang menggunakan warga masyarakat daerah setempat yang mampu untuk bekerja dengan baik merupakan upaya yang dilakukan juga oleh pelaku usaha akomodasi untuk untuk dapat meningkatkan kehidupan ekonomi rumah tangga masyarakat lainnya.

(28)

Delfika biasanya mereka akan memberikan rekomendasi bagi tamu yang ingin menggunakan jasa laundry agar dapat menggunakan jasa

laundry yang berada di sekitar area penginapan yang dimiliki oleh masyarakat setempat yang menjalankan usaha tersebut.

Kerja sama yang terjalin juga antara pelaku usaha akomodasi dengan pemilik usaha lain yang berada di daerah Banda Neira seperti pada penyediaan jasa transportasi laut: motor boat dan juga penyediaan alat-alat menyelam yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Dimana kerja sama yang dilakukan ialah dengan cara pihak penginapan telah melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan pemilik alat-alat tersebut agar supaya ketika ada tamu yang datang menginap pada usaha akomodasi yang dimiliki oleh pemilik usaha akomodasi dan ingin menggunakan alat-alat yang dimaksud maka pihak penginapan akan mengarahkan tamu tersebut untuk dapat menggunakan alat-alat daru pihak yang telah melakukan kerja sama.

Upaya kerja sama yang dilakukan antara kedua belah pihak ada yang dipungut biaya seperti yang dilakukan penginapan Delfika dengan penyedia alat-alat menyelam. Untuk pembagian hasil biasanya pihak penginapan akan mendapatkan 10 % dari hasil yang didapatkan oleh pemilik alat-alat yang digunakan oleh tamu. Selain itu ada juga kerja sama yang dilakukan oleh pihak usaha akomodasi dengan orang lain tanpa dipungut biaya seperti yang terjadi di penginapan Vita, penginapan Mawar, penginapan Flamboyan dan penginapan Selecta. Setiap tamu yang menginap dan ingin melakukan diving serta

snorkeling biasanya pihak usaha akomodasi akan mengarahkan tamu untuk menggunakan alat dari orang yang telah dikenal. Meskipun tidak dipungut biaya tetapi terjadi sebuah ikatan antara pemilik alat-alat menyelam dengan pihak usaha akomodasi sehingga ketika ada kenalan dari pihak-pihak penyedia alat menyelam yang ingin berlibur ke Banda Neira maka kenalan dari pemilik penyewaan alat-alat menyelam akan direkomendasikan untuk menginap pada usaha akomodasi yang miliki oleh pemilik usaha yang telah mereka kenal.

Dari sini dapat dilihat bahwa adanya hubungan yang saling menguntungkan satu dengan yang lainnya baik itu itu dari pihak

(29)

memiliki jenis usaha lainnya. Melalui kerja sama yang dilakukan dapat dilihat bahwa telah terjalin keterkaitan (linkages) antara para pelaku usaha akomodasi dengan masyarakat lokal dalam menunjang jalannya kegiatan usaha pada daerah tersebut yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yang saling berkaitan.

Hospitality

Selain upaya untuk memperbaiki dan merenovasi fasilitas dari usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira, sikap keramahtamahan merupakan faktor penting bagi mereka ketika melayani tamu. Setiap tamu yang menginap pada usaha akomodasi yang ada di daerah tersebut para pelaku bisnis menganggap mereka sebagai bagian dari keluarga dari pelaku bisnis tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya penginapan kepada tamu agar tamu tersebut tidak merasa sendiri di tempat atau daerah orang lain dan juga dapat terjalin kedekatan antara pihak penginapan maupun hotel dengan tamu yang menginap. Selain itu juga dengan adanya hubungan kekerabatan yang dibangun antara tamu dengan pihak penginapan maka akan menambah relasi dari kedua belah pihak baik itu tamu yang menginap maupun dari pihak penginapan. Sikap keramahtamahan yang ditunjukan kepada tamu bukan hanya sekedar sebagai sebuah upaya untuk dapat memperoleh kedekatan dengan tamu tetapi disebabkan juga oleh budaya sosial dari masyarakat Banda Neira yang masih memegang tinggi nilai-nilai kekeluargaan baik itu antara keluarga, tetangga maupun setiap orang yang dikenal oleh mereka.

Upaya Peningkatan Pendapatan ketika Kerusuhan di daerah Banda Neira

Ketika kerusuhan terjadi di daerah Banda Neira pada tahun 1999 berdampak kepariwisataan di daerah Banda Neira. Ketika kerusuhan terjadi segala usaha yang berhubungan dengan kegiatan periwisata tidak dapat beroperasi. Begitu juga dengan usaha akomodasi yang dijalankan oleh masyarakat setempat dalam kegiatan pariwisata.

(30)

penginapan Flamboyan, homestay Mawar tidak beroperasi mulai dari akhir tahun 1999 hingga tahun 2002. Saat itu kondisi usaha akomodasi yang dimiliki oleh masyarakat setempat dijadikan sebagai tempat mengungsi masyarakat yang beragama Kristen yang tinggal disekitar daerah penginapan. Selain penginapan yang dijadikan sebagai tempat mengungsi ada juga beberapa rumah pemuka agama di daerah tersebut juga menjadi tempat bagi masyarakat Kristen untuk mengungsi.

(31)

pendapatan ketika usaha penginapannya tidak beroperasi selama beberapa tahun.

Memasuki tahun 2003 usaha penginapan kemudian telah dibuka kembali oleh pelaku usaha atas inisiatif sendiri dan keyakinan dari pelaku usaha akomodasi bahwa kondisi di daerah Banda Neira telah membaik. Pada saat usaha akomodi tersebut kembali dibuka dengan transportasi yang hanya ada satu bulan sekali sudah ada tanu yang datang ke daerah tersebut tetapi mayoritas tamu yang berkunjung pada tahun-tahun tersebut adalah wisatawan asing dari berbagai negara seperti dari Belanda, Jerman, Swedia, belgia, dan Prancis. Namun jumlah wisatawan yang berkunjung tidak banyak seperti sebelum kerusuhan terjadi. Pada penginapan Mawar di tahun 2004, terdapat enam orang wisatawan asing dari Swedia datang untuk menginap di penginapan tersebut selama satu minggu. Kemudian pada penginapan Delfika sudah ada wisatawan asing yang menginap dari Jerman dan Prancis yang juga menginap di penginapan tersebut selama satu minggu. Pada penginapan Flamboyan tamu yang menginap merupakan wisatawan asing yang berasal dari Belanda dan juga Swedia. Jumlah wisatawan seperti ini terjadi hingga tahun 2009.

(32)

Pendapatan Usaha Akomodasi

Pendapatan yang diperoleh oleh usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira akan meningkat ketika memasuki masa liburan baik itu pada pada saat lebaran dan libur natal dan juga pada bulan September hingga bulan Februari. Memasuki bulan-bulan tersebut banyak wisatawan yang akan datang berkunjung ke daerah Banda Neira karena selain untuk berlibur, cuaca pada bulan-bulan tersebut sangat baik bagi wisatawan yang ingin melakukan aktivitas diving

maupun snorkeling. Pada bulan-bulan ini penghasilan yang diperoleh pelaku usaha akomodasi seperti pada penginapan Flamboyan dan penginapan Mawar dapat mencapai lebih dari Rp. 2.500.000,- setiap bulannya. Sedangkan pada penginapan Bintang Delfika, penginapan Vita, penginapan Babbu Sallam, penginapan Bintang Laut, dan hotel

New Selecta penghasilan yang diperoleh pada bulan-bulan tersebut dapat mencapai lebih dari Rp. 4.000.000,-.

(33)

Kendala dalam Menjalankan Usaha Akomodasi

Berkembangnya sebuah usaha yang dijalankan oleh seseorang tentunya tidak akan terlepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi. Begitu juga yang dialami oleh para pelaku bisnis usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira dalam menjalankan usaha akomodasi. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pelaku usaha pada daerah tersebut, antara lain:

Persaingan Harga

Kendala yang sebagian besar dialami oleh para pelaku usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira ialah masalah persaingan harga dimana para pelaku usaha berkompetisi untuk dapat memperoleh penghasilan dari usaha yang dijalankan di daerah tersebut dengan menurunkan harga sewa kamar pada usaha akomodasi mereka. Seperti yang diutarakan oleh Bapak Umar yang adalah pengelola penginapan Vita bahwa harga kamar di penginapan terkadang bisa diturunkan dari harga standar apabila banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Dengan adanya kompetisi dalam persaingan harga antar sesama pelaku usaha maka beberapa penginapan kemudian memutuskan untuk melakukan upaya dengan menurunkan harga sewa kamar bagi tamu yang menginap. Seperti yang dilakukan oleh penginapan penginapan Flamboyan dan penginapan Mawar. Pada penginapan Flamboyan harga kamar yang ditawarkan berbeda dengan harga-harga kamar kebanyakan pada usaha akomodasi di daerah tersebut yaitu kamar yang menggunakan AC dikenakan tarif sebesar Rp. 125.000,- dan kamar yang menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 100.000,-. Hal ini dilakukan karena lokasi penginapan yang jauh dari pusat kota sehingga dapat memberatkan tamu yang menginap apalagi dengan banyaknya penginapan yang telah dibuka di daerah tersebut.

(34)

sebesar Rp. 250.000,- bagi kamar yang menggunakan AC dan Rp. 100.000,- bagi kamar yang menggunakan kipas angin apabila tamu yang menginap sudah lebih dari empat hari. Hal ini dilakukan oleh pihak penginapan agar ketika tamu kembali berkunjung ke Banda mareka dapat menggunakan kembali jasa penginapan tersebut sebagai tempat menginap mereka. Namun berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan semua informan, adanya persaingan harga yang terjadi antara sesama pelaku usaha akomodasi di daerah Banda Neira belum menimbulkan konflik yang terjadi antar sesama pelaku usaha di daerah tersebut.

Modal

Selain masalah persaingan harga masalah modal juga merupakan kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha akomodasi seperti yang dirasakan oleh pemilik usaha homestay Rosmina dan penginapan Flamboyan. Berdasarkan penuturan dari mereka sekarang ini di daerah Banda Neira sudah banyak penginapan maupun hotel yang telah menyediakan berbagai fasilitas dengan harga yang terjangkau oleh karena itu sebagai pemilik usaha akomodasi mereka juga ingin untuk melakukan perubahan-perubahan agar usaha mereka semakin lebih baik tetapi melakukan renovasi dan menambah fasilitas butuh biaya yang besar sedangkan dari penghasilan yang didapatkan banyak kebutuhan juga yang harus dipenuhi. Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh mereka dengan cara setiap bulannya penghasilan yang diperoleh disisihkan untuk dapat digunakan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas pada usaha akomodasi yang telah rusak. Perbaikan ini dilakukan secara bertahap tergantung seberapa besar kerusakan yang dialami oleh usaha akomodasi tersebut.

Letak penginapan

(35)

memilih untuk menginap di penginapan yang mudah dijangkau untuk memudahkan aktivitas mereka salama berada di Banda Neira.

Manfaat Dalam Menjalankan Usaha Akomodasi

Dengan berjalannya usaha akomodasi yang dijalankan oleh pelaku usaha yang adalah masyarat lokal daerah setempat, manfaat yang dirasakan oleh pelaku usaha tersebut ialah peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh pelaku usaha menjadi meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh pelaku usaha akomodasi sehingga pelaku usaha tersebut dapat menambah jumlah tabungan yang dimiliki dan juga untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti yang dirasakan oleh pemilik usaha penginapan Mawar, penginapan Flamboyan, penginapan Delfika, penginapan Bintang Laut, dan hotel New Selecta dimana dari penghasilan yang diperoleh dapat digunakan sebagai biaya pendidikan anak-anak mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi. Dari penghasilan yang didapatkan juga dapat digunakan untuk biaya melangsungkan ibadah haji seperti yang dilakukan oleh pemilik penginapan Mawar bersama dengan istrinya. Hal serupa juga terjadi pada kerabat yang dipercaya menjadi pengelola usaha penginapan di daerah Banda Neira seperti pada pengelola penginapan Vita dan penginapan Babbu Sallam. Pendapatan yang diperoleh dari mengelola penginapan dan mata pencaharian lain dapat digunakan untuk biaya sekolah anak dan sebagian lagi penghasilan yang diperoleh ditabung untuk kebutuhan hidup di masa depan.

(36)

datang ke daerah Banda Neira maka jasa penginapan dan hotel yang telah mereka ketahui akan digunakan selama mereka berada di daerah tersebut.

Manfaat lainnya juga yang dirasakan oleh pihak pengelola penginapan ialah adanya kemampuan berbahasa asing yang dipelajari. Hal ini dilakukan karena mayoritas tamu yang menginap pada usaha akomodasi adalah wisatawan asing. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan dalam berbahasa inggris yang dipelajari secara otodidak oleh pelaku bisnis agar dapat terjalin komunikasi antara tamu dengan pemilik maupun pengelola usaha akomodasi yang ada di daerah Banda Neira.

Kesimpulan

Hadirnya pariwisata di daerah Banda Neira memberikan peluang bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi rumah tangga. Sebelum pariwisata berkembang di daerah Banda Neira masyarakat setempat memiliki mata pencaharian yang sangat beragam. Tetapi dengan berkembangnya pariwisata pada daerah Banda Neira masyarakat setempat kemudian melakukan berbagai upaya diversifikasi mata pencaharian yang mengarah kepada berbagai jenis usaha untuk mendukung jalannya kegiatan pariwisata di daerah tersebut. Salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pariwisata adalah dengan menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira. Berkembangnya usaha akomodasi di daerah Banda Neira terjadi ketika berakhirnya kegiatan wisata yang dilakukan pada daerah tersebut dan hingga kini semakin banyak penginapan dan juga hotel yang dapat ditemui di daerah Banda Neira.

(37)

dilibatkanya anggota keluarga dalam usaha akomodasi yang dijalankan dengan tujuan sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran karena sebagian besar usaha akomodasi yang berada di daerah tersebut merupakan usaha keluarga. Namun berkembangnya sebuah usaha yang dijalankan oleh seseorang tentunya tidak akan luput dari hambatan-hambatan yang dihadapi begitupun yang terjadi dengan pelaku bisnis akomodasi di daerah Banda Neira. Masalah persaingan harga dan finansial menjadi kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha ini akan tetapi dengan kendala yang dihadapi tidak membuat para pelaku bisnis tersebut untuk berhenti mengembangkan usaha yang dimiliki dengan kemampuan yang ada.

Tidak hanya manfaat yang dirasakan oleh pelaku usaha akomodasi dalam peningkatan ekonomi rumah tangga mereka sendiri, tetapi masyarakat yang berada di daerah setempat juga dapat merasakan manfaat dari usaha akomodasi yang dijalankan oleh pelaku usaha di daerah Banda Neira. Hal ini terbukti dari pemenuhan akan kebutuhan usaha akomodasi yang disediakan oleh masyarakat setempat seperti penjualan kue, kebutuhan lauk pauk, penyediaan jasa tenaga kerja, dan kerja sama dengan pemilik usaha transportasi laut dan juga alat-alat untuk menyelam.

Gambar

tabel dibawah ini:
Gambar 4. 1 Homestay Rosmina.
Gambar 4. 2 Sarapan pagi yang disiapkan penginapan Bintang Laut
Gambar 4. 3 Fasilitas kamar pada Hotel New Selecta.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Februari 2014.. Arie Setiawan Prasida, 3) Michael Bezaleel Wenas. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771,

1 PARIWISATA 2 GALERI 3 HOTEL 4 BERITA ADMINISTRATOR MASYARAKAT Wisata Kuliner Budaya Ins/Upd/Del View view view view. Photo

Dari sini dapat diinterprestasikan bahwa ada korelasi yang positif antara prestasi belajar bahasa Indonesia dengan prestasi belajar matematika pada soal cerita di

Hal tersebut penting karena perusahaan yang beroperasi dalam dunia modern mempunya pilihan monumental yang harus diambil.2’ Setiap karyawan pada suatu korporat haruslah

The teaching and learning process by using communicative method and supported by good facilities, such as computer technology and internet facilities in teaching and

aktivitas bisnis yang dilakukan Bank Danamon tersebut dipersempit dalam kurun.. waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir yaitu dari tahun 2004 sampai dengan

Selanjutnya peran penyuluh dalam memberikan bimbingan dan bantuan modal “cukup berperan”, saat ini bimbingan yang telah diberikan oleh penyuluh hanyalah

yang dilakukan oleh orang Jepang dengan tindak tutur meminta maaf yang. dilakukan oleh orang Indonesia, walaupun pada situasi kesalahan