• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKENARIO SUPERVISI PPI DAN TKRS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKENARIO SUPERVISI PPI DAN TKRS"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

SKENARIO

SUPERVISI PPI DAN TKRS

4-5 juni

Dr Luwiharsih, MSc

(2)

• dr. Luwiharsih, MSc

• JABATAN :

• Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 - Sekarang

• Surveior akreditasi, sejak 1995 - sekarang

• Pembimbing akreditasi, sejak 1995 - sekarang

• Dewan Penilai, sejak 2015 - sekarang

• PENDIDIKAN

• S-I Fakultas Kedokteran Unair

• S-II Pasca Sarjana UI, Manajemen RS

• PENGALAMAN KERJA

• Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )

• Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007 )

• Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )

• Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)4-5 juni

(3)

Outline 1. Pendahuluan

2. Persiapan supervisi

3. Supervisi PPI pada SNARS edisi 1.1

4. Penutup

4-5 juni

(4)

1. Pendahuluan

(5)

4-5 juni

PROGRAM PPI (PPI 5)

SURVEILAN CE (PPI 6 dan

6.1) ICRA

(PPI 6.2, 7, 7.1)

STERILISASI

& LAUNDRY (PPI 7.2, 7.2.1, 7.3,

7.3.1) HYGIENE &

SANITASI (PPI 7.4,

7.5)

ISOLASI, APD, HAND

HYGIENE (PPI 8, 8.1,

8.2, 8.3, 9) KESEHATAN

&

KESELAMA TAN KERJA

(PPI 5

SDM :

- Komite/Tim PPI (PPI 1) - IPCN (PPI 2)

- IPCLN (PPI 3)

DIKLAT PPI : (PPI 11)

- Staf RS

- Px & pengunjung - Mhs praktik

ANGGARAN (PPI 4):

- APD

- Desinfectan - Diklat,

- Periksa kuman

INTEGRASI KEGIATAN DNG PMKP

(PPI 6.1, 10) Sistem manajemen

data

PPI SNARS

edisi 1.1

(6)

SUPERVISI

• Pengawasan dan pengontrolan pelaksanaan

kegiatan/pelayanan yg

dilakukan oleh staf rumah sakit

• Agar dalam melakukan

pengawasan dan pengontrolan lebih terarah maka wajib

menggunakan cek lis

(7)

AUDIT PPI

Audit berarti melakukan pengecekan terhadap praktik aktual terhadap standar yang ada, termasuk tentang membuat laporan ketidakpatuhan atau isu-isu yang dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan lainnya atau oleh Komite PPI. Pemberitahuan hasil audit kepada staf dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi dimana

perbaikan yang diperlukan

4-5 juni

This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY

(8)

- 151-

Hasil audit dibutuhkan untuk memahami bagaimana melakukan intervensi yang lebih tepat sehingga perubahan perilaku dapat dicapai.

Tabel 16. Rencana Audit Tahunan

Hasil Audit Berapa

Prosentase Kepatuhan

4-5 juni

(9)

PELAKSANAAN AUDIT DAN ATAU SUPERVISI

MATERI AUDIT-SUPERVISI

• Kepatuhan hand hygiene

• Kepatuhan penggunaan APD

• Kepatuhan melaksanakan bundles

• Kepatuhan jaga jarak

• Kepatuhan melakukan pembersihan permukaan dan ruangan

• Penyuntikan aman

AREA AUDIT-SUPERVISI

• Seluruh area pelayanan pasien mulai dari triase/skrining pasien sampai dengan lorong menuju kamar jenazah

• Seluruh area penunjang pelayanan:

CSSD, Linen-londry, penyediaan

makanan, pengelolaan sampah, kamar jenazah

• Ambulans

4-5 juni

(10)

2. Persiapan Supervisi secara daring

(11)

Secara daring

SIAPKAN:

Supervisi di Era Pandemi

Covid-19

Gimbal & HP

Speaker yg mudah

Dibawa-bawa Install Aplikasi Zoom Meeting

4-5 juni

(12)

Pelaksana supervisi menggunakan pola SEMILA

I. Baca dengan Cermat, Berulang, Komprehensif :

S E M I L A

S = Standar

E = Elemen Penilaian M = Maksud & Tujuan;

I = Instrumen / Telusur L = Link ke Standar-EP lain

A = Acuan ke Peraturan PerUUan, Etika Profesi, Standar Profesi, Standar Internasional.

II. Setelah memahami SEMILA maka tentukan substansinya :

1) Apa yang Wajib/Harus ada atau dilakukan - Must have/ do

2) Apa yg tidak wajib, tetapi bila ada akan lebih baik - Nice to have/ do

SNARS edisi 1.1 Telusur 

gunakan

ReDOWSKo

(13)

4-5 juni

Re

D O W

Ko

Regulasi

Dokumen

Observasi Wawancara

Konsfirmasi

S Simulasi

ReDOWSKo:

Merupakan aplikasi yg dapat di Install di HP Androit

Berisi cek lis yg digunakan pada waktu telusur

Ada 2 metode telusur

- Berdasarkan std & EP yg ada di buku SNARS edisi 1.1

- Berdasarkan Skenario

(14)

Siapa yg melaksanakan supervisi PPI?

 IPCN

 Asesor internal

 Pimpinan unit terkait

 Ka bidang/divisi/Manajer

• Tetapkan pelaksana  dilatih agar pemahaman

• Susun Cek Lis

• Susun Jadwal

• Susun scenario supervise

• Susun laporan setelah pelaksanaan

(15)

SKENARIO SUPERVISI PPI SNARS EDISI 1.1

This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

4-5 juni

(16)

Skenario Supervisi PPI

Telaah Regulasi dan dokumen  Buka Sismadak, lihat regulasi dan dokumen yg sudah di upload; Cek lis regulasi & dokumen apa saja yg harus di upload di

SISMADAK lihat di buku ReDOWSKo

Pertemuan dengan Komite/Tim PPI, IPCN, IPCLN, Ka divisi/manajer Medis dan Ka divisi/manajer medis  untuk menanyakan perencanaan dan pelaksanaan PPI di RS dan juga menyampaikan hasil supervisi, mana yg perlu diperbaiki  Cek lis dari buku/Aplikasi ReDOWSKo dimana target wawancaranya adalah Komite PPI, IPCN dan IPCLN, misalnya di PPI 1 sd PPI 5, dst

Telusur ke unit-2 kerja secara daring untuk melihat implementasi PPI dng

menggunakan aplikasi ReDOWSKo  siapkan HP, Gimbal stabilizer, speaker kecil, aplikasi zoom

1.

2.

3.

(17)

1.Telaah regulasi dan dokumen

4-5 juni

(18)

2. Pertemuan/diskusi PPI

• Lakukan pertemuan dng Komite PPI, IPCN, IPCLN, Ka unit - lakukan diskusi dengan mengacu pada

instrument akreditasi

(19)

Telusur PPI

Ke Unit Pelayanan/kerja

4-5 juni

(20)

FOKUS TELUSUR STANDAR REKOMENDASI

Pembersihan alat PPI 7.1 EP 2

Proses Sterilisasi alat – higl-level desifectant PPI 7.1 EP 2

Penyimpanan Alat PPI 7.1 EP 2

Pembuangan sampah infeksius, cairan tubuh, darah , komponen darah, benda tajam & jarum

PPI 7.2 & 7.3

Penggunaan APD PPI 9 EP 1, 2

Hand hygiene PPI 9 EP 3, 4, 5

Diklat PPI utk Staf PPI 11

(21)

Standar PPI 1

Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk melakukan

koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan

pemimpin rumah sakit, staf klinis dan non klinis sesuai dengan ukuran, serta

kompleksitas rumah sakit dan peraturan perundang-

undangan.

Standar PPI 2

Ditetapkan perawat PPI/ IPCN (Infection Prevention and

Control nurse) yang memiliki kompetensi untuk mengawasi serta supervisi semua

kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.

KEPEMIMPINAN DAN

TATA KELOLA

TELUSUR:

* Lihat Sismadak

- SK penetapan Komite PPI - Pedoman kerja Komite PPI - Program kerja komite PPI - Bukti kegiatan Komite PPI &

IPCN

- Lap. Komite PPI & IPCN

* Pertemuan by zoom dng Komite PPI, Komite Mutu, IPCN, Manajer media, manajer keperawatan, dll

4-5 juni

(22)

Standar PPI 3

RS mempunyai perawat penghubung

PPI/IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)

yang jumlah dan kualifikasinya sesuai

dengan peraturan perundang-

undangan.

Standar PPI 4 Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk

mendukung pelaksanaan program PPI.

SUMBER DAYA

Regulasi IPCLN &

dokumen bukti Kegiatan &

ketersediaan sumber Daya  lihat di Sismadak

Telusur ketersedian sumber daya (APD dan desinfectan) lihat juga yg di PPI 9 & 9.1 dan juga di

SKP 5

Telusur tentang penggunaan system informasi (sismdak), lihat juga di PMKP 2.1, TKRS 4,

MIMR 1.1, MIRM 4, PPI 10

4-5 juni

(23)

Standar PPI 5

RS sakit mempunyai program PPI dan kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang

berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis, dan nonklinis.

Program PPI antara lain meliputi : a) Kebersihan tangan

b) Kebersihan lingkungan RS c) surveilans risiko infeksi

d) investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi e) meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan

antimikroba secara aman;

f) asesmen berkala terhadap risiko dan analisis risiko, serta menyusun risk register

g) menetapkan sasaran penurunan risiko (lihat juga AP 5.3)

h) mengukur tingkat infeksi dan me-review risiko infeksi.

Program Kesehatan dan keselamatan staf:

a) pemeriksaan berkala pegawai b) pencegahan dan laporan

cidera/tersusuk jarum suntik dan pajanan bahan infeksius

c) imunisasi

d) pengobatan dan konseling pegawai

4-5 juni

(24)

Standar PPI 6 Program surveilans

RS menggunakan pendekatan berdasar

atas risiko dalam menetapkan fokus

program terkait dengan pelayanan

kesehatan.

Standar PPI 6.1 RS menelusuri tingkat infeksi, kejadian infeksi, dan

kecenderungan dari infeksi terkait layanan kesehatan

serta melakukan upaya menurunkan

angka infeksi tersebut

Standar PPI 6.2 RS secara proaktif melakukan asesmen

risiko infeksi yang dapat terjadi dan menyusun strategi untuk menurunkan

risiko infeksi tersebut.

Program PPI

Lihat juga PPI 10, PMKP 9.1, 9.2, 9.3

(25)

4-5 juni

SURVEILANCE SALURAN PERNAFA

SAN

SALURAN KENCING

PERALATAN INTRAVAS

KULER INVASIF LOKASI

OPERASI MULTI

DRUG RESISTEN ORGANISM EMERGING/

EMERGING RE-

Dokumen DATA

PPRA

(26)

Standar PPI 7

RS melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi

Standar PPI 7.2

RS menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi peralatan dengan baik serta mengelola dengan benar

Standar PPI 7.1

RS melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan

yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko

infeksi.

Standar PPI 7.2.1

RS mengidentifikasi dan menerapkan proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis pakai (supplies) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh peraturan perundang- undangan.

PERALATAN MEDIS DAN ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI

• Sterilisasi alat

• Linen/londri

• Sampah

• Makanan

• Kamar jenazah

(27)

.Standar PPI 7.3

Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri dengan

benar sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

Standar PPI 7.3.1

Pengelolan linen/londri dilaksanakan

sesuai dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

FOKUS TELUSUR (PPI 7.3 & 7.3.1

Saran

Alur linen kotor & infeksius Pencucian linen infeksius Pengeringan dng mesin Penyeterikaan

Pengemasan Penyimpanan Alur Distribusi Lay out bangunan

4-5 juni

(28)

LIMBAH INFEKSIUS

Standar PPI 7.4

RS mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar

Standar PPI 7.4

RS mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar

Standar PPI 7.5

Rumah sakit menetapkan

pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman

Fokus telusur limbah cair Std Rekomendasi Pengelolaan limbah cairan tubuh

infeksius PPI 7.4 EP 2

Penanganan & pembuangan darah

serta komponen darah PPI 7.4 EP 3 Pemulasaran Jenazah PPI 7.4.1 Pengelolaan limbah cair PPI 7.4 EP 4 Pelaporan pajanan limbah

infeksius PPI 7.4 EP 5

Fokus telusur benda tajam &

jarum Std Rekomendasi

Pewadahan PPI 7.5

Pengangkutan (ruangan ke TPS &

TPS keluar) PPI 7.5

Penyimpanan di TPS PPI 7.5

(29)

PELAYANAN MAKANAN Standar PPI 7.6

Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan. Standar PPI.

FOKUS TELUSUR Standar & EP Rekomendasi Penerimaan bahan makanan PPI 7.4

Penyimpanan bahan makanan PPI 7.4

Persiapan PPI 7.4

Pengolahan PPI 7.4

Penyajian PPI 7.4

Distribusi PPI 7.4

Pencucian peralatan alat makan (ineksius &

non infeksius) PPI 7.4, PPI 7.1 EP 2

Penyimpanan peralatan & alat makan PPI 7.4

Pembuangan sampah PPI 7.4

Penggunaan APD PPI 9 EP 1,2

Implementasi Hand hygiene PPI 9 Ep 2, 3, 4

4-5 juni

(30)

RISIKO KONSTRUKSI

Standar PPI 7.7 RS menurunkan risiko

infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan enginering controls)

Standar PPI 7.7.1 RS menurunkan risiko

infeksi pada saat melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi

gedung.

Mechanical dan engineering controls) fasilitas antara lain meliputi:

a) sistem ventilasi bertekanan positif;

b) biological safety cabinet; c) laminary airflow hood;

d) termostat di lemari pendingin;

e) pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur ICRA Kontruksi

1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria;

2) identifikasi kelompok risiko pasien

3) matrix pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dengan type kontruksi kegiatan

4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi

5) tindak pengendalian infeksi berdasarkan tingkat/kelas infeksi

6)

4-5 juni

(31)

4-5 juni

ICRA HAIs setahun sekali (PPI 6.2 EP 1)

ICRA prosedur & proses asuhan invasive

(PPI 7 EP 1, 2)

ICRA pada pelayanan sterilisasi

(PPI 7.1 EP 2)

ICRA pada linen dan laundry

(PPI 7.1 EP 3).

Infection Control Risk Assessment (ICRA)

ICRA pada kamar jenazah

(PPI 7.1 EP 6)

ICRA pada penyediaan makanan.

(PPI 7.1 EP 5)

ICRA pada pengelolaan sampah.

(PPI 7.1 EP 4)

ICRA pada renovasi, kontruksi &

demolisi

(PPI 7.7.1 EP 1,2)

Strategi menurun kan risiko

infeksi.

(PPI 6.2 EP 2; 7 EP 3; PPI 7.1 EP

2, 3, 4, 5, 6; PPI 7.7.1 EP 2)

(32)

TRANSMISI INFEKSI

Standar PPI 8

RS melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari penyakit menular serta melindungi

pasien yang mengalami imunitas rendah

(immunocompromised) dari infeksi yang

rentan mereka alami.

PPI 8.1

RS menetapkan

penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan

airborne diseases di dalam RS dan keluar rumah sakit

Standar PPI 8.2 Rumah sakit menetapkan

penempatan pasien infeksi "air borne"

dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar tekanan negatif

(ventilasi alamiah dan mekanik).

Standar PPI 8.3 Rumah sakit

mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk

menangani lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne.

No Observasi Ekterior: Ruang isolasi Airborne Ya Tidak

1. Apakah ada tanda Isolasi Infeksi Airborne di depan pintu pasien?

2. Apakah pintu kamar tertutup?

3. Apakah manometer atau mekanisme pengukuran lainnya menunjukkan tekanan negatif di dalam ruangan?

4. Apakah respirator yang sesuai, (N-95) dalam berbagai ukuran dan powered air purifying respirators (PAPR), tersedia?

5. Apakah respirator disimpan di luar ruangan atau di ruang tunggu?

Total ya dan tidak

2.

(33)

No Observasi Ekterior: Ruang isolasi Kontak Ya Tidak

1. Apakah ada tanda Isolasi di depan pintu pasien?

2. Apakah sarung tangan tersedia di luar setiap ruang pasien atau area perawatan?

3. Apakah gaun penutup tersedia di dekat setiap kamar pasien atau area perawatan?

4. Apakah APD lain untuk kewaspadaan standar (mis., Mata

4 perlindungan, masker wajah) tersedia di dekat setiap pasien kamar atau area perawatan?

5. Apakah masker wajah bedah atau pelindung wajah atau N95 tersedia di dekat ruang pasien?

6. Merupakan peralatan khusus pasien, seperti stetoskop atau manset tekanan darah, tersedia?

Total ya dan tidak

1

4-5 juni

(34)

Standar PPI 9

Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.

Standar PPI 9.1

Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara tepat apabila

disyaratkan.

Regulasi Hand Hygiene Lihat juga SKP 5  Buka SISMADAK

Telusur ketersediaan fasilitas hand hygiene di unit-2 Pelayanan

Simulasi hand hygiene di unit-unit yan Dokumen pelatihan hand hygiene

Regulasi penggunaan APD Penggunaan APD

Ketersediaan APD di unit-unit yan Dokumen pelatihan APD

(35)

Standar PPI 10 Kegiatan PPI

diintegrasikan dengan program PMKP

(Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dengan menggunakan

indikator yang secara epidemiologik penting

bagi rumah sakit.

• Regulasi system manajemen data  lihat PMKP 2.1 dan MIRM 1.1

• Pertemuan berkala komite PPI dan Komite mutu  bahas hasil analisis data

surveillance dan juga merupakan data IKP

• Pengumpulan data (lihat juga PPI 6 EP 2 dan 3)

• Publikasi data hasil analisa

4-5 juni

(36)

DIKLAT PPI Orienta si pega

wai

Staf PPI

ProfesiStaf

RuangStaf Isolasi Edukasi

adabila infeksi Pasien Standar PPI 11

Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis,

pasien, keluarga pasien, serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien

(37)

AUDIT/SUPERVISI KEBERSIHAN TANGAN

FIVE MOMENT WHO

(a) Sebelum menyentuh pasien (b) Sebelum melakukan tindakan

aseptik

(c) Setelah kontak atau terpapar dengan cairan tubuh

(d) Setelah menyentuh pasien

(e) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien

JUGA DILAKUKAN PADA:

(a) Melepas sarung tangan steril

(b) Melepas APD

(c) Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis

(d) Setelah melepaskan sarung tangan steril.

(e) Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan

4-5 juni

(38)

Alat Pelindung Diri (APD)

APD dipakai untuk melindungi petugas atau pasien dari

paparan darah, cairan tubuh sekresi maupun ekskresi yang terdiri dari sarung tangan, masker bedah atau masker N95, gaun, apron, pelindung mata (goggles), faceshield (pelindung

wajah), pelindung/penutup kepala dan pelindung kaki.

Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes

4-5 juni

(39)

1. Penggunaan APD memerlukan 4 unsur yg harus dipatuhi:

(a) Tetapkan indikasi penggunaan APD mempertimbangkan risiko terpapar dan dinamika transmisi:

 Transmisi penularan COVID-19 ini adalah droplet dan kontak: Gaun, sarung tangan, masker bedah, penutup kepala, pelindung mata (goggles), sepatu pelindung

 Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakan yang memicu terjadinya aerosol:

Gaun, sarung tangan, masker N95, penutup kepala, goggles, face shield, sepatu pelindung

(b) Cara “memakai” dengan benar (c) Cara “melepas” dengan benar

(d) Cara mengumpulkan (disposal) yang tepat setelah dipakai

4-5 juni Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes

(40)

2. HARUS dilakukan pada penggunaan APD:

a) Melepaskan semua aksesoris di tangan seperti cincin, gelang dan jam tangan b) Menggunakan baju kerja/ scrub suit sebelum memakai APD

c) Melakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah memakai APD

d) Menggunakan sarung tangan saat melakukan perawatan kepada pasien

e) Melepaskan sarung tangan setelah selesai melakukan perawatan di dekat pasien dan lakukan kebersihan tangan

f) Memakai APD di anteroom atau ruang khusus. APD dilepas di area kotor segera setelah meninggalkan ruang perawatan

g) Menggunakan masker N95 pada saat melakukan tindakan yang menimbulkan aerosol h) Mengganti googles atau faceshield pada saat sudah kabur/kotor

i) Mandi setelah melepaskan APD dan mengganti dengan baju bersih

Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes

(41)

3.TIDAK BOLEH dilakukan pada penggunaan APD

(a) Menyentuh mata, hidung dan mulut saat menggunakan APD (b) Menyentuh bagian depan masker

(c) Mengalungkan masker di leher

(d) Menggantung APD di ruangan kemudian mengunakan kembali (e) Menggunakan APD keluar dari area perawatan

(f) Membuang APD dilantai

(g) Menggunakan sarung tangan berlapis saat bertugas apabila tidak dibutuhkan (h) Menggunakan sarung tangan terus menerus tanpa indikasi

(i) Menggunakan sarung tangan saat menulis, memegang rekam medik pasien, memegang handle pintu, memegang HP

(j) Melakukan kebersihan tangan saat masih menggunakan sarung

Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes

4-5 juni

(42)

1. Memenuhi 4 unsur kepatuhan (indikasi, memakai, melepas, membuang APD)

2. Hal-2 yg HARUS dilakukan

3. Hal2 yg TIDAK BOLEH dilakukan

MATERI AUDIT

&/SUPERVISI PENGGUNAAN

APD

(43)

Kembangkan BUDDY SYSTEM:

• Sistem teman - pantau diri sendiri dan rekan kerja

mitra

• Pengawasan oleh

seseorang yang sudah

dilatih dalam penggunaan, pelepasan dan

pembuangan APD

• Kepatuhan hand hygiene

• Kepatuhan penggunaan APD

• Heat stress karena

menggunakan APD yg lama

4-5 juni

APD & Hand Hygiene

Data kepatuhan lihat di

Indikator Mutu Nasional

(44)

Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi

Denumerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam satu periode pengamatan/observasi.

Target Pencapaian ≥ 85%

Kriteria Kriteria Inklusi:

Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen yang akan di observasi

Kriteria Ekslusi : Tidak ada

Formula N/D X 100 %

Desain

Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian) Sumber data Hasil observasi

Instrumen

Pengumpul data Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan Besar Sampel Minimal 200 Peluang

Frekuensi

pengumpulan data Harian

(45)

Judul Indikator b) Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Definisi operasional • Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.

• APD digunakan sesuai dengan indikasi dan standar.

• Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.

• Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan APD sesuai indikasi dan standar.

• Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap petugas kesehatan dalam menggunakan APD saat melakukan tindakan atau

prosedur pelayanan kesehatan.

• Observer adalah orang yang melakukan pengamatan/penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah ditentukan.

Numerator Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar dalam periode pengamatan

Denumerator Jumlah petugas kesehatan yang diamati Target Pencapaian 100%

Kriteria Kriteria Inklusi: Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD Kriteria Eksklusi: Tidak ada

(46)

Formula N/D X 100 % Desain Pengumpulan

Data

Concurrent (Survei harian)

Sumber data Hasil observasi Instrumen Pengumpul

data

Formulir observasi

Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistic

Frekuensi Pengumpulan data

Harian

(47)

WAWANCARA PIMPINAN

(TKRS)

4-5 juni

This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY-SA

(48)
(49)

4-5 juni

(50)
(51)

PENUTUP

• Supervisi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi tetap harus

dilakukan di era pandemi Covid-19

• Saat ini pencegahan dan pengendalian infeksi tidak hanya untuk pasien tetapi juga staf, monitoring penggunaan APD tetap harus dilakukan oleh RS

4-5 juni

This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

(52)

Gambar

Tabel 16. Rencana Audit Tahunan

Referensi

Dokumen terkait

İç ve duş duvarların çatıya kadar yükselmesi gerekli. Giydirme cephe duvarlarında çatı kotuna kadar uzatılması lazım. Proje Görüntüleyici’den 03 Çatı Kotu

Instansi yang berwenang melaksanakan pengawasan hendaknya melakukan pengawasan pada usaha produksi tanaman pangan, baik pada usaha budidaya, panen dan pascapanen, serta

Lebih jauh Reeves (2010) menjelaskan bahwa untuk lebih memperbaiki pembelajaran melalui penilaian dapat dilakukan melalui: (1) guru mengeidentifikasi

Upaya pemerintah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah dengan menerbitkan buku pegangan guru dan buku pegangan siswa yang digunakan untuk mempermudah

Mendapat rekomendasi dari Subdin/Bidang PNFI atau yang membidangi PNFI pada Dinas Pendidikan Kab/Kota atau UPTD SKB. MEKANISME

i) Sebarang kos perundangan dan perbelanjaan yang boleh diperolehi semula daripada Anda atau pasangan oleh mana-mana pihak yang menuntut dengan syarat kos dan

Penelitian Nahdiah memberikan kontribusi pada penelitian ini yaitu dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam hal penganalisisan alih kode keluar (ekstern)

• Tidak ada atribut bukan key yang tergantung pada atribut bukan key (transitif depedency). 743), ”bagan terstruktur digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan