SKENARIO
SUPERVISI PPI DAN TKRS
4-5 juni
Dr Luwiharsih, MSc
• dr. Luwiharsih, MSc
• JABATAN :
• Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 - Sekarang
• Surveior akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Pembimbing akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Dewan Penilai, sejak 2015 - sekarang
• PENDIDIKAN
• S-I Fakultas Kedokteran Unair
• S-II Pasca Sarjana UI, Manajemen RS
• PENGALAMAN KERJA
• Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )
• Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007 )
• Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )
• Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)4-5 juni
Outline 1. Pendahuluan
2. Persiapan supervisi
3. Supervisi PPI pada SNARS edisi 1.1
4. Penutup
4-5 juni
1. Pendahuluan
4-5 juni
PROGRAM PPI (PPI 5)
SURVEILAN CE (PPI 6 dan
6.1) ICRA
(PPI 6.2, 7, 7.1)
STERILISASI
& LAUNDRY (PPI 7.2, 7.2.1, 7.3,
7.3.1) HYGIENE &
SANITASI (PPI 7.4,
7.5)
ISOLASI, APD, HAND
HYGIENE (PPI 8, 8.1,
8.2, 8.3, 9) KESEHATAN
&
KESELAMA TAN KERJA
(PPI 5
SDM :
- Komite/Tim PPI (PPI 1) - IPCN (PPI 2)
- IPCLN (PPI 3)
DIKLAT PPI : (PPI 11)
- Staf RS
- Px & pengunjung - Mhs praktik
ANGGARAN (PPI 4):
- APD
- Desinfectan - Diklat,
- Periksa kuman
INTEGRASI KEGIATAN DNG PMKP
(PPI 6.1, 10) Sistem manajemendata
PPI SNARS
edisi 1.1
SUPERVISI
• Pengawasan dan pengontrolan pelaksanaan
kegiatan/pelayanan yg
dilakukan oleh staf rumah sakit
• Agar dalam melakukan
pengawasan dan pengontrolan lebih terarah maka wajib
menggunakan cek lis
AUDIT PPI
Audit berarti melakukan pengecekan terhadap praktik aktual terhadap standar yang ada, termasuk tentang membuat laporan ketidakpatuhan atau isu-isu yang dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan lainnya atau oleh Komite PPI. Pemberitahuan hasil audit kepada staf dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi dimana
perbaikan yang diperlukan
4-5 juni
This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY
- 151-
Hasil audit dibutuhkan untuk memahami bagaimana melakukan intervensi yang lebih tepat sehingga perubahan perilaku dapat dicapai.
Tabel 16. Rencana Audit Tahunan
Hasil Audit Berapa
Prosentase Kepatuhan
4-5 juni
PELAKSANAAN AUDIT DAN ATAU SUPERVISI
MATERI AUDIT-SUPERVISI
• Kepatuhan hand hygiene
• Kepatuhan penggunaan APD
• Kepatuhan melaksanakan bundles
• Kepatuhan jaga jarak
• Kepatuhan melakukan pembersihan permukaan dan ruangan
• Penyuntikan aman
AREA AUDIT-SUPERVISI
• Seluruh area pelayanan pasien mulai dari triase/skrining pasien sampai dengan lorong menuju kamar jenazah
• Seluruh area penunjang pelayanan:
CSSD, Linen-londry, penyediaan
makanan, pengelolaan sampah, kamar jenazah
• Ambulans
4-5 juni
2. Persiapan Supervisi secara daring
Secara daring
SIAPKAN:
Supervisi di Era Pandemi
Covid-19
Gimbal & HP
Speaker yg mudah
Dibawa-bawa Install Aplikasi Zoom Meeting
4-5 juni
Pelaksana supervisi menggunakan pola SEMILA
I. Baca dengan Cermat, Berulang, Komprehensif :
S E M I L A
S = Standar
E = Elemen Penilaian M = Maksud & Tujuan;
I = Instrumen / Telusur L = Link ke Standar-EP lain
A = Acuan ke Peraturan PerUUan, Etika Profesi, Standar Profesi, Standar Internasional.
II. Setelah memahami SEMILA maka tentukan substansinya :
1) Apa yang Wajib/Harus ada atau dilakukan - Must have/ do
2) Apa yg tidak wajib, tetapi bila ada akan lebih baik - Nice to have/ do
SNARS edisi 1.1 Telusur
gunakan
ReDOWSKo
4-5 juni
Re
D O W
Ko
Regulasi
Dokumen
Observasi Wawancara
Konsfirmasi
S Simulasi
ReDOWSKo:
Merupakan aplikasi yg dapat di Install di HP Androit
Berisi cek lis yg digunakan pada waktu telusur
Ada 2 metode telusur- Berdasarkan std & EP yg ada di buku SNARS edisi 1.1
- Berdasarkan Skenario
Siapa yg melaksanakan supervisi PPI?
IPCN
Asesor internal
Pimpinan unit terkait
Ka bidang/divisi/Manajer
• Tetapkan pelaksana dilatih agar pemahaman
• Susun Cek Lis
• Susun Jadwal
• Susun scenario supervise
• Susun laporan setelah pelaksanaan
SKENARIO SUPERVISI PPI SNARS EDISI 1.1
This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
4-5 juni
Skenario Supervisi PPI
Telaah Regulasi dan dokumen Buka Sismadak, lihat regulasi dan dokumen yg sudah di upload; Cek lis regulasi & dokumen apa saja yg harus di upload di
SISMADAK lihat di buku ReDOWSKo
Pertemuan dengan Komite/Tim PPI, IPCN, IPCLN, Ka divisi/manajer Medis dan Ka divisi/manajer medis untuk menanyakan perencanaan dan pelaksanaan PPI di RS dan juga menyampaikan hasil supervisi, mana yg perlu diperbaiki Cek lis dari buku/Aplikasi ReDOWSKo dimana target wawancaranya adalah Komite PPI, IPCN dan IPCLN, misalnya di PPI 1 sd PPI 5, dst
Telusur ke unit-2 kerja secara daring untuk melihat implementasi PPI dng
menggunakan aplikasi ReDOWSKo siapkan HP, Gimbal stabilizer, speaker kecil, aplikasi zoom
1.
2.
3.
1.Telaah regulasi dan dokumen
4-5 juni
2. Pertemuan/diskusi PPI
• Lakukan pertemuan dng Komite PPI, IPCN, IPCLN, Ka unit - lakukan diskusi dengan mengacu pada
instrument akreditasi
Telusur PPI
Ke Unit Pelayanan/kerja
4-5 juni
FOKUS TELUSUR STANDAR REKOMENDASI
Pembersihan alat PPI 7.1 EP 2
Proses Sterilisasi alat – higl-level desifectant PPI 7.1 EP 2
Penyimpanan Alat PPI 7.1 EP 2
Pembuangan sampah infeksius, cairan tubuh, darah , komponen darah, benda tajam & jarum
PPI 7.2 & 7.3
Penggunaan APD PPI 9 EP 1, 2
Hand hygiene PPI 9 EP 3, 4, 5
Diklat PPI utk Staf PPI 11
Standar PPI 1
Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk melakukan
koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan
pemimpin rumah sakit, staf klinis dan non klinis sesuai dengan ukuran, serta
kompleksitas rumah sakit dan peraturan perundang-
undangan.
Standar PPI 2
Ditetapkan perawat PPI/ IPCN (Infection Prevention and
Control nurse) yang memiliki kompetensi untuk mengawasi serta supervisi semua
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.
KEPEMIMPINAN DAN
TATA KELOLA
TELUSUR:
* Lihat Sismadak
- SK penetapan Komite PPI - Pedoman kerja Komite PPI - Program kerja komite PPI - Bukti kegiatan Komite PPI &
IPCN
- Lap. Komite PPI & IPCN
* Pertemuan by zoom dng Komite PPI, Komite Mutu, IPCN, Manajer media, manajer keperawatan, dll
4-5 juni
Standar PPI 3
RS mempunyai perawat penghubung
PPI/IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
yang jumlah dan kualifikasinya sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
Standar PPI 4 Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk
mendukung pelaksanaan program PPI.
SUMBER DAYA
Regulasi IPCLN &
dokumen bukti Kegiatan &
ketersediaan sumber Daya lihat di Sismadak
Telusur ketersedian sumber daya (APD dan desinfectan) lihat juga yg di PPI 9 & 9.1 dan juga di
SKP 5
Telusur tentang penggunaan system informasi (sismdak), lihat juga di PMKP 2.1, TKRS 4,
MIMR 1.1, MIRM 4, PPI 10
4-5 juni
Standar PPI 5
RS sakit mempunyai program PPI dan kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis, dan nonklinis.
Program PPI antara lain meliputi : a) Kebersihan tangan
b) Kebersihan lingkungan RS c) surveilans risiko infeksi
d) investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi e) meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan
antimikroba secara aman;
f) asesmen berkala terhadap risiko dan analisis risiko, serta menyusun risk register
g) menetapkan sasaran penurunan risiko (lihat juga AP 5.3)
h) mengukur tingkat infeksi dan me-review risiko infeksi.
Program Kesehatan dan keselamatan staf:
a) pemeriksaan berkala pegawai b) pencegahan dan laporan
cidera/tersusuk jarum suntik dan pajanan bahan infeksius
c) imunisasi
d) pengobatan dan konseling pegawai
4-5 juni
Standar PPI 6 Program surveilans
RS menggunakan pendekatan berdasar
atas risiko dalam menetapkan fokus
program terkait dengan pelayanan
kesehatan.
Standar PPI 6.1 RS menelusuri tingkat infeksi, kejadian infeksi, dan
kecenderungan dari infeksi terkait layanan kesehatan
serta melakukan upaya menurunkan
angka infeksi tersebut
Standar PPI 6.2 RS secara proaktif melakukan asesmen
risiko infeksi yang dapat terjadi dan menyusun strategi untuk menurunkan
risiko infeksi tersebut.
Program PPI
Lihat juga PPI 10, PMKP 9.1, 9.2, 9.3
4-5 juni
SURVEILANCE SALURAN PERNAFA
SAN
SALURAN KENCING
PERALATAN INTRAVAS
KULER INVASIF LOKASI
OPERASI MULTI
DRUG RESISTEN ORGANISM EMERGING/
EMERGING RE-
Dokumen DATA
PPRA
Standar PPI 7
RS melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi
Standar PPI 7.2
RS menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi peralatan dengan baik serta mengelola dengan benar
Standar PPI 7.1
RS melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan
yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko
infeksi.
Standar PPI 7.2.1
RS mengidentifikasi dan menerapkan proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis pakai (supplies) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh peraturan perundang- undangan.
PERALATAN MEDIS DAN ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
• Sterilisasi alat
• Linen/londri
• Sampah
• Makanan
• Kamar jenazah
.Standar PPI 7.3
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri dengan
benar sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Standar PPI 7.3.1
Pengelolan linen/londri dilaksanakan
sesuai dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
FOKUS TELUSUR (PPI 7.3 & 7.3.1
Saran
Alur linen kotor & infeksius Pencucian linen infeksius Pengeringan dng mesin Penyeterikaan
Pengemasan Penyimpanan Alur Distribusi Lay out bangunan
4-5 juni
LIMBAH INFEKSIUS
Standar PPI 7.4
RS mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar
Standar PPI 7.4
RS mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan
pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman
Fokus telusur limbah cair Std Rekomendasi Pengelolaan limbah cairan tubuh
infeksius PPI 7.4 EP 2
Penanganan & pembuangan darah
serta komponen darah PPI 7.4 EP 3 Pemulasaran Jenazah PPI 7.4.1 Pengelolaan limbah cair PPI 7.4 EP 4 Pelaporan pajanan limbah
infeksius PPI 7.4 EP 5
Fokus telusur benda tajam &
jarum Std Rekomendasi
Pewadahan PPI 7.5
Pengangkutan (ruangan ke TPS &
TPS keluar) PPI 7.5
Penyimpanan di TPS PPI 7.5
PELAYANAN MAKANAN Standar PPI 7.6
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan. Standar PPI.
FOKUS TELUSUR Standar & EP Rekomendasi Penerimaan bahan makanan PPI 7.4
Penyimpanan bahan makanan PPI 7.4
Persiapan PPI 7.4
Pengolahan PPI 7.4
Penyajian PPI 7.4
Distribusi PPI 7.4
Pencucian peralatan alat makan (ineksius &
non infeksius) PPI 7.4, PPI 7.1 EP 2
Penyimpanan peralatan & alat makan PPI 7.4
Pembuangan sampah PPI 7.4
Penggunaan APD PPI 9 EP 1,2
Implementasi Hand hygiene PPI 9 Ep 2, 3, 4
4-5 juni
RISIKO KONSTRUKSI
Standar PPI 7.7 RS menurunkan risiko
infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan enginering controls)
Standar PPI 7.7.1 RS menurunkan risiko
infeksi pada saat melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi
gedung.
Mechanical dan engineering controls) fasilitas antara lain meliputi:
a) sistem ventilasi bertekanan positif;
b) biological safety cabinet; c) laminary airflow hood;
d) termostat di lemari pendingin;
e) pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur ICRA Kontruksi
1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria;
2) identifikasi kelompok risiko pasien
3) matrix pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dengan type kontruksi kegiatan
4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi
5) tindak pengendalian infeksi berdasarkan tingkat/kelas infeksi
6)
4-5 juni
4-5 juni
ICRA HAIs setahun sekali (PPI 6.2 EP 1)
ICRA prosedur & proses asuhan invasive
(PPI 7 EP 1, 2)ICRA pada pelayanan sterilisasi
(PPI 7.1 EP 2)
ICRA pada linen dan laundry
(PPI 7.1 EP 3).
Infection Control Risk Assessment (ICRA)
ICRA pada kamar jenazah
(PPI 7.1 EP 6)
ICRA pada penyediaan makanan.
(PPI 7.1 EP 5)
ICRA pada pengelolaan sampah.
(PPI 7.1 EP 4)
ICRA pada renovasi, kontruksi &
demolisi
(PPI 7.7.1 EP 1,2)
Strategi menurun kan risiko
infeksi.
(PPI 6.2 EP 2; 7 EP 3; PPI 7.1 EP
2, 3, 4, 5, 6; PPI 7.7.1 EP 2)
TRANSMISI INFEKSI
Standar PPI 8
RS melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari penyakit menular serta melindungi
pasien yang mengalami imunitas rendah
(immunocompromised) dari infeksi yang
rentan mereka alami.
PPI 8.1
RS menetapkan
penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan
airborne diseases di dalam RS dan keluar rumah sakit
Standar PPI 8.2 Rumah sakit menetapkan
penempatan pasien infeksi "air borne"
dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar tekanan negatif
(ventilasi alamiah dan mekanik).
Standar PPI 8.3 Rumah sakit
mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk
menangani lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne.
No Observasi Ekterior: Ruang isolasi Airborne Ya Tidak
1. Apakah ada tanda Isolasi Infeksi Airborne di depan pintu pasien?
2. Apakah pintu kamar tertutup?
3. Apakah manometer atau mekanisme pengukuran lainnya menunjukkan tekanan negatif di dalam ruangan?
4. Apakah respirator yang sesuai, (N-95) dalam berbagai ukuran dan powered air purifying respirators (PAPR), tersedia?
5. Apakah respirator disimpan di luar ruangan atau di ruang tunggu?
Total ya dan tidak
2.
No Observasi Ekterior: Ruang isolasi Kontak Ya Tidak
1. Apakah ada tanda Isolasi di depan pintu pasien?
2. Apakah sarung tangan tersedia di luar setiap ruang pasien atau area perawatan?
3. Apakah gaun penutup tersedia di dekat setiap kamar pasien atau area perawatan?
4. Apakah APD lain untuk kewaspadaan standar (mis., Mata
4 perlindungan, masker wajah) tersedia di dekat setiap pasien kamar atau area perawatan?
5. Apakah masker wajah bedah atau pelindung wajah atau N95 tersedia di dekat ruang pasien?
6. Merupakan peralatan khusus pasien, seperti stetoskop atau manset tekanan darah, tersedia?
Total ya dan tidak
1
4-5 juni
Standar PPI 9
Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Standar PPI 9.1
Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara tepat apabila
disyaratkan.
Regulasi Hand Hygiene Lihat juga SKP 5 Buka SISMADAK
Telusur ketersediaan fasilitas hand hygiene di unit-2 Pelayanan
Simulasi hand hygiene di unit-unit yan Dokumen pelatihan hand hygiene
Regulasi penggunaan APD Penggunaan APD
Ketersediaan APD di unit-unit yan Dokumen pelatihan APD
Standar PPI 10 Kegiatan PPI
diintegrasikan dengan program PMKP
(Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dengan menggunakan
indikator yang secara epidemiologik penting
bagi rumah sakit.
• Regulasi system manajemen data lihat PMKP 2.1 dan MIRM 1.1
• Pertemuan berkala komite PPI dan Komite mutu bahas hasil analisis data
surveillance dan juga merupakan data IKP
• Pengumpulan data (lihat juga PPI 6 EP 2 dan 3)
• Publikasi data hasil analisa
4-5 juni
DIKLAT PPI Orienta si pega
wai
Staf PPI
ProfesiStaf
RuangStaf Isolasi Edukasi
adabila infeksi Pasien Standar PPI 11
Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis,
pasien, keluarga pasien, serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien
AUDIT/SUPERVISI KEBERSIHAN TANGAN
FIVE MOMENT WHO
(a) Sebelum menyentuh pasien (b) Sebelum melakukan tindakan
aseptik
(c) Setelah kontak atau terpapar dengan cairan tubuh
(d) Setelah menyentuh pasien
(e) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
JUGA DILAKUKAN PADA:
(a) Melepas sarung tangan steril
(b) Melepas APD
(c) Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis
(d) Setelah melepaskan sarung tangan steril.
(e) Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan
4-5 juni
Alat Pelindung Diri (APD)
APD dipakai untuk melindungi petugas atau pasien dari
paparan darah, cairan tubuh sekresi maupun ekskresi yang terdiri dari sarung tangan, masker bedah atau masker N95, gaun, apron, pelindung mata (goggles), faceshield (pelindung
wajah), pelindung/penutup kepala dan pelindung kaki.
Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes
4-5 juni
1. Penggunaan APD memerlukan 4 unsur yg harus dipatuhi:
(a) Tetapkan indikasi penggunaan APD mempertimbangkan risiko terpapar dan dinamika transmisi:
Transmisi penularan COVID-19 ini adalah droplet dan kontak: Gaun, sarung tangan, masker bedah, penutup kepala, pelindung mata (goggles), sepatu pelindung
Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakan yang memicu terjadinya aerosol:
Gaun, sarung tangan, masker N95, penutup kepala, goggles, face shield, sepatu pelindung
(b) Cara “memakai” dengan benar (c) Cara “melepas” dengan benar
(d) Cara mengumpulkan (disposal) yang tepat setelah dipakai
4-5 juni Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes2. HARUS dilakukan pada penggunaan APD:
a) Melepaskan semua aksesoris di tangan seperti cincin, gelang dan jam tangan b) Menggunakan baju kerja/ scrub suit sebelum memakai APD
c) Melakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah memakai APD
d) Menggunakan sarung tangan saat melakukan perawatan kepada pasien
e) Melepaskan sarung tangan setelah selesai melakukan perawatan di dekat pasien dan lakukan kebersihan tangan
f) Memakai APD di anteroom atau ruang khusus. APD dilepas di area kotor segera setelah meninggalkan ruang perawatan
g) Menggunakan masker N95 pada saat melakukan tindakan yang menimbulkan aerosol h) Mengganti googles atau faceshield pada saat sudah kabur/kotor
i) Mandi setelah melepaskan APD dan mengganti dengan baju bersih
Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes
3.TIDAK BOLEH dilakukan pada penggunaan APD
(a) Menyentuh mata, hidung dan mulut saat menggunakan APD (b) Menyentuh bagian depan masker
(c) Mengalungkan masker di leher
(d) Menggantung APD di ruangan kemudian mengunakan kembali (e) Menggunakan APD keluar dari area perawatan
(f) Membuang APD dilantai
(g) Menggunakan sarung tangan berlapis saat bertugas apabila tidak dibutuhkan (h) Menggunakan sarung tangan terus menerus tanpa indikasi
(i) Menggunakan sarung tangan saat menulis, memegang rekam medik pasien, memegang handle pintu, memegang HP
(j) Melakukan kebersihan tangan saat masih menggunakan sarung
Pedoman Covid Revisi 5 Kemenkes
4-5 juni
1. Memenuhi 4 unsur kepatuhan (indikasi, memakai, melepas, membuang APD)
2. Hal-2 yg HARUS dilakukan
3. Hal2 yg TIDAK BOLEH dilakukan
MATERI AUDIT
&/SUPERVISI PENGGUNAAN
APD
Kembangkan BUDDY SYSTEM:
• Sistem teman - pantau diri sendiri dan rekan kerja
mitra
• Pengawasan oleh
seseorang yang sudah
dilatih dalam penggunaan, pelepasan dan
pembuangan APD
• Kepatuhan hand hygiene
• Kepatuhan penggunaan APD
• Heat stress karena
menggunakan APD yg lama
4-5 juni
APD & Hand Hygiene
Data kepatuhan lihat di
Indikator Mutu Nasional
Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi
Denumerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam satu periode pengamatan/observasi.
Target Pencapaian ≥ 85%
Kriteria Kriteria Inklusi:
Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen yang akan di observasi
Kriteria Ekslusi : Tidak ada
Formula N/D X 100 %
Desain
Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian) Sumber data Hasil observasi
Instrumen
Pengumpul data Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan Besar Sampel Minimal 200 Peluang
Frekuensi
pengumpulan data Harian
Judul Indikator b) Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Definisi operasional • Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
• APD digunakan sesuai dengan indikasi dan standar.
• Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
• Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan APD sesuai indikasi dan standar.
• Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap petugas kesehatan dalam menggunakan APD saat melakukan tindakan atau
prosedur pelayanan kesehatan.
• Observer adalah orang yang melakukan pengamatan/penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah ditentukan.
Numerator Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar dalam periode pengamatan
Denumerator Jumlah petugas kesehatan yang diamati Target Pencapaian 100%
Kriteria Kriteria Inklusi: Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Formula N/D X 100 % Desain Pengumpulan
Data
Concurrent (Survei harian)
Sumber data Hasil observasi Instrumen Pengumpul
data
Formulir observasi
Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistic
Frekuensi Pengumpulan data
Harian
WAWANCARA PIMPINAN
(TKRS)
4-5 juni
This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY-SA
4-5 juni
PENUTUP
• Supervisi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi tetap harus
dilakukan di era pandemi Covid-19
• Saat ini pencegahan dan pengendalian infeksi tidak hanya untuk pasien tetapi juga staf, monitoring penggunaan APD tetap harus dilakukan oleh RS
4-5 juni
This Photoby Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND