• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Software Editing Audio dalam Pembelajaran Audio dalam Sajian Multimedia pada Siswa Kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Software Editing Audio dalam Pembelajaran Audio dalam Sajian Multimedia pada Siswa Kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus T1 Full text"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE EDITING AUDIO

DALAM PEMBELAJARAN AUDIO DALAM SAJIAN MULTIMEDIA

PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA SMKN 1 PRINGAPUS

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Ardhityan Kristantomi

NIM : 702012013

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1. Pendahuluan

Hasil observasi dan wawancara (dengan siswa dan guru) selama penulis melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 1 Pringapus, ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum paham mengenai pembelajaran editing audio. Banyak siswa kurang teliti dalam mengedit audio yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan pengenalan siswa secara benar tentang teknik editing audio yang melingkupi pengenalan area kerja sampai kepada pemakaian tools dalam software editing audio.

Setiap tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa tidak dapat diselesaikan dengan tuntas. Data menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam mata pelajaran audio dalam sajian multimedia adalah 75, namun di Kelas Multimedia I yang berjumlah 33 siswa hanya 8 siswa (24%) yang tuntas mencapai KKM, yang lainnya 76% belum mencapai KKM.

Untuk itu penulis tertarik untuk membahas proses pembelajaran editing audio ini dengan menggunakan software Adobe Audition 3.0 sebagai media pembelajaran. Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) siswa dalam pembelajaran editing audio.

Penelitian ini berfokus pada cara belajar siswa tentang bagaimana menggunakan software Adobe Audition 3.0 secara baik dan benar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam teknik editing audio.

Rumusan masalah yang diambil untuk penelitian ini adalah Apakah penggunaan software Adobe Audition 3.0 dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran editing audio pada siswa multimedia?”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam pembelajaran editing audio setelah menggunakan software Adobe Audition 3.0.

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Penelitian ini difokuskan pada ranah pengetahuan dan keterampilan siswa dalam editing audio setelah melakukan pembelajaran menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus.

2. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu

yang dilakukan

oleh Sapto Haryoko pada tahun 2009, dengan judul

penelitian “ Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model

Pembelajaran”. Peneliti adalah seorang Dosen di Universitas Negeri Makasar. Hasil penelitian yang

dilakukan menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media audio-visual lebih baik dibanding dengan pembelajaran melalui pendekatan konvensional yang menunjukkan bahwa perlu adanya perubahan paradigma dalam proses pengajaran. Pola pengajaran konvensional masih sangat erat diterapkan di lingkungan dimana beliau mengajar. Disamping itu temuan penelitian ini menunjukkan bahwa variasi model pembelajaran, khususnya yang melibatkan audio-visual sangat cocok untuk model pembelajarannya. Hasil belajar dengan menggunakan media audio-visual memliki skor yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil post-test antara kelompok eksperiman (audio-visual) = 86,00 dan kelompok konvensional = 78,33, dengan hasil pre-test kedua kelompok tersebut hampir sama.

Sehingga dari penelitian terdahulu tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan audio-visual dapat meningkatkan minat belajar dan daya tarik siswa untuk belajar. [2] Beberapa pengertian yang menunjang dalam kajian pustaka adalah sebagai berikut ini.

Efektivitas merupakan suatu pengukuran atau dalam arti yang lain tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Menurut Sinambela pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan maupun prestasi siswa. Indikator-indikator efektivitas dalam pembelajaran meliputi: (1) Ketercapaian ketuntasan belajar, (2) Ketercapaian keefektifan aktivitas siswa yaitu pencapaian ideal waktu yg digunakan siswa dalam melakukan kegiatan (3) Ketercapaian kemampuan guru mengelola pembelajaran. [7]

(7)

cenderung pada transfer ilmu pengetahuan dalam diri subyek belajar (Abdullah dalam Mulkhan, 1998:56). Kognitif terbentuk berdasar penggunaan sebagian besar fakta dari ingatan manusia (Said dan Affan, 1990:62). Kognitif menekankan pada konsep semesta pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berpikir. Pengetahuan tidak terbatas pada konsep ingatan akan sesuatu, tetapi sebagai hasil mengetahui, mengamati, meneliti, bahkan melakukan uji coba dalam arti semesta (Muliawan, 2008:108). Dalam hal ini siswa disebut memperoleh pengetahuan jika siswa tersebut mengalami proses transfer pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berpikir. [1]

Menurut Robbins Keterampilan (skill) adalah kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar ( basic ability). Pada dasarnya Keterampilan dikategorikan menjadi 4, yaitu : (1) Basic literacy skill adalah keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis, dan mendengar; (2) Technical skill adalah keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer; (3) Interpersonal skill adalah keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaiakn pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim, dan (4) Problem solving adalah menyelesaikan masalah adalah proses aktifitas untuk menajamkan logika, berargumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. [4]

Kata editing berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari akar kata edit yang artinya membaca, memperbaiki dan mempersiapkan naskah untuk diterbitkan. Sedangkan Audio adalah suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda, agar dapat tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut harus kuat minimal 20 kali/detik. Pengertian lain dari audio menurut beberapa ahli seperti berikut ini. [3]

Media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara/piringan suara], yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian & kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar, dan menurut Sadiman media adalah sarana untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. [5]

Jadi editing audio adalah proses memperbaiki suara atau bunyi yang menghasilkan pesan dalam bentuk lisan. Dalam editing audio secara digital ada beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya meliputi : (1) Cara instalasi Software atau aplikasi editing audio; (2) Pengenalan area kerja Software editing audio; (3) Membuat file audio baru; (4) Seleksi data audio; (5) Meng-copy audio; (6) Memindahkan data audio; (7) Menghapus data audio, dan (8) Menyimpanan file audio.

Penelitian ini memakai aplikasi pengolah audio digital dengan nama Adobe Audition 3.0, aplikasi ini merupakan pengolah audio milik Adobe System Corporate. Aplikasi ini secara khusus digunakan untuk membantu para pengguna komputer mengolah audio dan membuat komposisi audio dengan mudah dan cepat. [8]

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian Eksperimen. Menurut Djarwanto (2001) Eksperimen adalah proses penelitian di mana dua variabel atau lebih dimanipulasi dibawah kondisi tertentu, sehingga pengumpulan dan penganalisaan data dapat dilakukan dan dapat ditunjukkan pengaruh antar variabel tersebut, tanpa dikacaukan oleh variabel lainnya yang tidak dimanipulasi.

(8)

a. Lokasi dan Variabel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas XI Multimedia 1 dan kelas XI Multimedia II SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang yang beralamat di Jl. Jatirunggo, Pringapus pada Tahun Pelajaran 2015/2016. Pertimbangan peneliti mengambil lokasi kelas tersebut karena merupakan awal mula siswa belajar editing audio. Pemilihan sampel ini berdasarkan atas pengetahuan dan ketrampilan dasar siswa yang masih kurang dalam pembelajaran editing audio. Jumlah sampel yang ditentukan untuk penelitian juga merupakan rekomendasi dari pihak sekolah.

b. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti dengan metode yang telah ditetapkan melalui penelitian, sehingga hasil akhirnya dapat dibandingkan dan disimpulkan efektivitasnya berdasarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan siswa.

Gambar 2 : Paradigma penelitian

c. Subjek, Desain dan Prosedur Penelitian

Jumlah siswa kelas XI Multimedia SMK Negeri 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016 adalah 64 siswa. Terdiri dari 2 rombongan/kelas Multimedia, yaitu kelas XI Multimedia I berjumlah 33 siswa dan kelas XI Multimedia II berjumlah 31 siswa. Kelas XI Multimedia I sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas XI Multimedia II sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 16 siswa, dipilih dari nomor urut absensi 16 sampai dengan 31. Untuk siswa dengan nomor urut 1sampai dengan 15 dikelas yang sama dijadikan sebagai kelompok uji coba. Rata-rata siswa yang terdapat dikedua kelas tersebut mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang hampir sama.

(9)

R

R

X

Sugiyono (2010)

Gambar 3 : Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( ) dan kelompok kontrol . Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran ( & ).

Dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

R = Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara random.

= Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. = Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari tes kelompok eksperimen

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran software editing audio.

= Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari tes kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran konvensional.

= Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran software editing audio, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol diberi pembelajaran dengan tidak menggunakan media pembelajaran software editing audio.

d. Desain Pembelajaran

Adapun tahap-tahap pembelajaran yang akan digunakan peneliti adalah:

a. Tahap Persiapan yaitu: (1) Observasi masalah di sekolah; (2) Menentukan topik penelitian; (3) Menentukan subyek penelitian; (4) Membuat proposal penelitian; (5) Membuat kisi-kisi pretes, praktik dan postes; (6) Peneliti membuat instrumen pretest, praktik dan postest berdasarkan kisi-kisi; (7) Mengujicobakan instrumen pretest dan postest pada siswa dengan nomor urut absensi 1-15 kelas XI Multimedia II SMK Negeri 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016; (8) Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal; (9) Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok control, dan (10) Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.

b. Tahap Pelaksanaan

(10)

Peneliti memberikan soal tes individu dan tes praktik Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen

Gambar 4 : Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen

Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol

Gambar 5 : Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol

c. Tahap Akhir

1) Melaksanakan postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2) Menganalisis hasil postes yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan media pembelajaran software editing audio

3) Menyusun hasil penelitian.

e. Uji Validitas / Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu taraf dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Taraf validitas empiris tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas ( rxy). Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan

setiap butir instrumen dengan totalnya dikoreksi dengan butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Tekniknya dengan mencari koefisien corrected item to total correlation. Menurut Azwar (2008) suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. [6]

Hasil perhitungan validitas dari pretest dan postest kelas uji coba, menggunakan SPSS 16.0 for Windows adalah sebagai berikut :

Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Peneliti mengajar menggunakan media pembelajaran software editing audio

Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Peneliti mengajar konvensional

(11)

Tabel 1 : Uji Validitas Data Pretes Kelas Uji Coba

Tabel 2 : Uji Validitas Data Postest Kelas Uji Coba

Item-Total Statistics

Dari hasil validitas berdasarkan rentang koefisien validitas, maka masing-masing 5 item soal pada pretes dan postes adalah valid semua karena memiliki koefisien corrected item to total correlation > 0,2.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ). Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen mengunakan kriteria

yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Jasminah (2010), yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reabilitas bagus

α > 0,9 : reabilitas memuaskan

(12)

Tabel 3 : Uji Reliabilitas Data Pretest Kelas Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.804 5

Tabel diatas menunjukkan 5 item soal pretest yang valid tadi dan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,804. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,804 tersebut termasuk dalam kriteria reliabilitas bagus. Hal ini berarti pretest yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabel. Sedangkan perhitungan reliabilitas postest yang diujicobakan dikelas yang sama dengan menggunakan program yang sama yaitu SPSS 16.0 for Windows adalah sebagai berikut:

Tabel 4 : Uji Reliabilitas Data Postest Kelas Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.855 5

Tabel diatas menunjukkan 5 item soal postest yang valid tadi dan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,855. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,855 tersebut termasuk dalam kriteria reliabilitas bagus. Hal ini berarti postest yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabel.

f. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

b. Variabel X

Yang menjadi variabel X dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran software editing audio. Data X ini akan dikumpulkan dengan menggunakan observasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian perlakuan di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran software editing audio. Jadi, saat peneliti mengajar dengan menggunakan media pembelajaran software editing audio didalam kelas, observer mengamati dan mengisi angket instrumen tindakan.

c. Variabel Y

(13)

variabel Y merupakan pencapaian siswa yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Pretest

Metode pretest digunakan untuk mendapatkan data tingkat pengetahuan dan keterampilan seluruh siswa kelas XI Multimedia I SMK Negeri 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016. Prosedur pembuatan pretest yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Kisi-kisi Pretest

Sebelum pretest dibuat, sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu kisi-kisinya. Konsep penyususnan pretest dalam hal ini adalah penilaian berpikir untuk menunjukkan tingkat pengetahuan.

Kisi-kisinya adalah sebagai berikut: (a) Mengetahui macam-macam Aplikasi pengolah audio; (b) Mengetahui macam-macam format file audio; (c) Mengetahui area kerja software editing audio Adobe Audition 3.0; (d) Mengetahui fungsi kegunaan tool pada software editing audio Adobe Audition 3.0, dan (e) Mengetahui fungsi tombol pada keyboard untuk editing audio.

2) Instrumen Pretest

Instrumen pretest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. Skor yang digunakan adalah sekala penilaian. Semakin jawaban yang ditunjukkan sesuai dengan kunci jawaban yang sudah ada, maka semakin banyak nilai yang didapat. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa mengenai editing audio semakin tinggi.

b. Metode Praktik

Metode ini biasa digunakan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran. Tujuan dari metode ini adalah untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang optimal, dimana siswa dapat lebih mudah menyerap materi dalam proses belajar yang diajarkan oleh gurunya. Prosedur metode praktik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1)

Kisi-kisi Praktik

Sebelum praktik dilaksanakan, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi praktik sebagai panduan untuk melaksanakan praktik secara urut sehingga hasil praktik sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan yaitu bertambahnya keterampilan siswa dalam pembelajaran editing audio.

Adapun kisi-kisi praktiknya adalah sebagai berikut : (a) Penyampaian tujuan praktik editing audio; (b) Penjelasan materi praktik kepada siswa; (c) Pendemonstrasian cara kerja, dan (d) Siswa melaksanakan praktik sesuai dengan instruksi guru

2) Instrumen Praktik

(14)

audio; (e) Mengcopy data audio; (f) Memindahkan data audio; (g) Menghapus data audio, dan (h) Menyimpan file audio hasil dari editing.

c. Metode Postest

Metode ini digunakan untuk memperoleh data besarnya pengaruh

media pembelajaran editing audio terhadap pengetahuan dan keterampilan

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

.

g. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung jumlah siswa yang tidak lulus KKM dibawah > 75pada waktu pretest pada kelompok eksperimen. Setelah Penelitian selesai dilakukan dan mendapat semua data yang diperlukan, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan hasil yang diperoleh siswa dalam pretest, praktik, dan juga posttest.

Dari situlah dapat diketahui apakah penggunaan software editing audio dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.

Penelitian ini juga dilakukan pada kelompok kontrol, dimana peneliti juga menghitung jumlah siswa yang tidak lulus KKM saat pretest dan membandingkan dengan hasil siswa pada saat posttest, namun dalam kelompok ini tidak diberikan perlakuan atau treatment melainkan hanya diberikan pembelajaran secara konvensional saja.

Sehingga hasil akhir nanti dapat diketahui bahwa adanya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, bahwa siswa yang menggunakan software editing audio dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia dengan berbantuan media pembelajaran software editing audio berbasis video tutorial dapat menciptakan efektivitas serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam kelompok eksperimen disbanding dengan kelompok control yang hanya belajar dengan pembelajaran konvensional saja.

4. Hasil Penelitian

Hasil pengambilan data pada 4 pertemuan yang dilakukan di SMK Negeri 1 Pringapus adalah sebagai berikut :

 Pertemuan Pertama pada tanggal 14 September 2016 - Pretest dan Postest kelompok uji coba

 Pertemuan Kedua pada tanggal 26 September 2016 - Pretest kelompok eksperimen

- Treatment materi dengan Media Pembelajaran Software Editing Audio Berbasis Video Tutorial dan praktik editing audio dengan software Adobe Audition 3.0

 Pertemuan Ketiga pada tanggal 27 September 2016 - Pretest kelompok konvensional

- Pembelajaran konvensional

 Pertemuan Keempat pada tanggal 29 September 2016 - Postest kelompok eksperimen

- Postest kelompok kontrol

(15)

Hasil Pretest menunjukkan terdapat 25 siswa tidak tuntas dan hanya 8 siswa yang tuntas, maka presentasenya 76% siswa tidak tuntas dan 24 % siswa tuntas. Dari hasil pretest disimpulkan bahwa banyak siswa tidak tuntas dibandingkan dengan siswa yang tuntas.

Gambar 6 : Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen

Setelah peneliti memberikan perlakuan atau treatment, kemudian siswa melakukan praktik editing audio dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Hasil praktik menunjukkan nilai rendah adalah 70 sebanyak 5 siswa, nilai 75 sebanyak 7 siswa dan nilai 80 sebanyak 21 siswa. Jadi presentasenya 85% untuk nilai tuntas dengan jumlah 28 siswa dan 15% untuk nilai yg tidak tuntas dengan jumlah sebanyak 5 siswa.

Gambar 7 : Diagram Hasil Praktik Kelompok Eksperimen Tuntas

24%

Tidak Tuntas 76%

HASIL PRETEST

KELOMPOK EKSPERIMEN

TUNTAS 85% TIDAK TUNTAS

15%

(16)

Peneliti memberikan postest kepada siswa dengan hasil baik yaitu semua siswa tuntas dan melampaui KKM > 75, Sehingga prosentase yang didapat sebesar 100% untuk siswa yang tuntas dan 0% untuk siswa yang tidak tuntas.

Gambar 8 : Diagram Hasil Postest Kelompok Eksperimen

Hasil pretest kelompok kontrol menunjukkan terdapat 4 siswa yang tuntas dengan nilai antara 75-80. Sedangkan yang tidak tuntas ada 12 siswa dengan nilai antara 50-55 ada 3 siswa, nilai 56-60 ada 4 siswa dan nilai 61-65 ada 5 siswa. Jadi presentase pretestnya adalah 25% untuk siswa yang tuntas dan 75% untuk siswa yang tidak tuntas dengan rincian nilai 50-55 = 18.75%, nilai 56-60=25%, dan nilai 61-65 = 31.25%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan banyak siswa tidak tuntas dalam pretest.

Gambar 9 : Diagram Hasil Pretest Kelompok Kontrol

TUNTAS 100%

TIDAK TUNTAS

0%

HASIL POSTEST

KELOMPOK EKSPERIMEN

TUNTAS 25%

Nilai 50-55 19% Nilai 56-60

25% Nilai 61-65

31%

(17)

Pada kelompok kontrol ini peneliti tidak menerapkan metode praktik supaya terdapat pembeda antara hasil perhitungan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dari hasil postest menunjukkan masih terdapat siswa yang tidak tuntas berjumlah 4 orang dengan presentase 25% dan siswa yang tuntas berjumlah 12 siswa dengan presentase 75%.

Gambar 10 : Diagram Hasil Postest Kelompok Kontrol

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan software editing audio dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada kelas eksperimen dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dibanding dengan kelompok kontrol yang menerapkan metode pembelajaran secara konvensional.

TUNTAS 75% TIDAK TUNTAS

25%

(18)

5. Diskusi

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Efektivitas Penggunaan Software Editing Audio Dalam Pembelajaran Audio Dalam Sajian Multimedia Pada Siswa Kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus, menunjukkan bahwa penelitian ini sangat efektif dikarenakan mencapai indikator yang salah satunya meliputi ketercapaian ketuntasan belajar siswa terpenuhi. Sedangkan pada Postest mengalami peningkatan pada kelompok ekperimen dengan rata-rata 81.06 dibanding dengan kelompok kontrol yang memperoleh 75.31. Hasil diatas menyatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan siswa meningkat berkat penggunaan software Adobe Audition 3.0 dalam pembelajaran editing audio, bahkan sangat efektif, terlihat dari nilai-nilai postest siswa dikelompok eksperimen.

Berdasarkan analisis data penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas penggunaan software Adobe Audition 3.0 dalam pembelajaran editing audio pada siswa kelas XI multimedia SMKN 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016 sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari Ketercapaian ketuntasan belajar siswa, ketercapaian keefektifan aktivitas siswa yang dalam hal ini adalah waktu ideal siswa untuk melakukan setiap kegiatan yang termuat dalam rencana pembelajaran, dan ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran serta respon siswa terhadap pembelajaran yang posistif.

6. Kesimpulan

Sebelum diterapkan pembelajaran dengan penggunaan software editing audio dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada siswa kelas XI Multimedia I sebagai kelompok eksperimen, rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran editing audio masih rendah. Terlihat dari 33 siswa secara keseluruhan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 hanya 8 siswa yang tuntas dan 25 siswa tidak tuntas. Setelah diberikan tindakan atau treatment berupa media pembelajaran software editing audio, dari hasil praktik mengalami peningkatan. Siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa. Akhirnya semua nilai siswa mengalami peningkatan dan mencapai bahkan melebihi KKM > 75 dengan perolehan nilai antara 75 sampai 90 sesudah posttest diberikan. Sehingga dari hasil tersebut dapat dikatakan semua siswa tuntas dalam pembelajaran.

7. Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan PengajaranTeori dan Praktik. Jakarta: PT. Buku Seru.

[2]

Haryoko S. 2009.

Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran

. Jurnal Edukasi Elekrto.

[3] Pranoto, Naning. 2012. Pengertian Editing. http://www.rayakultura.net/pengantar-editing/ . Diakses pada 27 Maret 2016

[4] Robbins.2000.Pengertian Keterampilan. http://digilib.uinsby.ac.id/1141/5/Bab%202.pdf. Diakses pada 2 September 2016

[5] Sudjana dan Rivai. 2003. Pengertian Audio dan Media Audio.

http://www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-audio-dan-media-audio-secara-lengkap.html . Diakses pada 27 Maret 2016

[6] Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

[7] Sinambela. 2006. Indikator Efektivitas Pembelajaran.

http://www.sekedarposting.com/2015/04/efektivitas-pembelajaran.html. Diakses pada 26 Juli 2016.

Gambar

Gambar 2 : Paradigma penelitian
Gambar 3 : Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design
Gambar 4 : Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen
Tabel 1 : Uji Validitas Data Pretes Kelas Uji Coba
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sarana prasarana PAUD adalah pengelolaan secara efektif terhadap seluruh aset lembaga PAUD yang dimiliki.beberapa bentuk aset sarana prasarana tersebut mencakup tanah

Core Stability Exercise melibatkan otot – otot kepala dan leher, trunk, scapula, pelvik dan femur sehingga, dengan dilakukan latihan stabilisasi diharapkan dapat

Hasil penelitian: (1) terdapat perbedaan kondisi pertumbuhan ekonomi, konsumsi, investasi dan ekspor neto Sulawesi Utara yang signifikan antara sebelum dan sesudah krisis

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus data yang dianalisis adalah hasil observasi dan wawancara dengan guru PAI, Kepala Sekolah serta

Salah satu tindakan manajemen lalu lintas yang diterapkan dalam rangka memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah pada ruas jalan dengan volume lalu lintas

Hal–hal tersebut tentunya sangat berlawanan dengan pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri akan sumber daya air, oleh sebab itu permasalahan mengenai air, baik air hujan,

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi query data pada aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru Online STMIK AKBA, sehingga proses pencarian dan menampilkan

Daerah yang merupakan kawasan Metropolitan Jakarta ini berdasarkan Raperpes Metropolitan Jabodetabek-Punjur pada tahun 2007 terbagi ke dalam Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat