• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan berkelanjutan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan berkelanjutan."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UDAYANA UNIVERSITY PRESS

2015

SEMINAR NASIONAL

DAN TEKNOLOGI

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

(3)

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S. Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.

Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.

Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng

Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes. Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D. Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D

Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T. Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.

I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P. Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.

Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si

l

Udayana University Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana

2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

(4)

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL G.A.P Candra Dharmayanti dan Mayun Nadiasa ...1772

STUDI SIFAT CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN BAHAN UTAMA BONGKARAN ASPAL BETON LAMA DAN AUTOCLAVED AERATED CONCRETE (AAC) SEBAGAI FILLER

I Nyoman Arya Thanaya, I Gusti Raka Purbanto,Pande Gde Pradnya P.M ...1779

ANALISIS KENDALA DALAM PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION

A.A. Diah Parami Dewi ...1787

TRANSISI ARSITEKTUR UMAH TUA DI DESA JULAH, KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATEN BULELENG, BALI

I Ketut Mudra, I Gusti Bagus Budjana, I Ketut Muliawan Salain ...1796

PENGEMBANGAN MODEL PROFIL TEMPERATUR PERKERASAN ASPAL PADA IKLIM TROPIS DI WILAYAH BALI SELATAN

IMA. Ariawan, BS. Subagio, BH. Setiadji ...1805

PENGEMBANGAN TEKNIK VARIABLE FRAME RATE

UNTUK EFISIENSI TRANSMISI DAN PENYIMPANAN VIDEO DIGITAL

N. Indra Er , I.M. Arsa Suyadnya ...1813

DRIVE TEST MENGGUNAKAN SMARTPHONE DENGAN

SISTEM OPERASI ANDROID DAN SOFTWARE G-NETTRACKPRO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

Pande Ketut Sudiarta, Ngurah Indra ER ...1822

SINTESIS GAMELAN GENDER WAYANG DENGAN MODIFIED FREQUENCY MODULATION (MODFM)

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, Luh Gede Astuti ...1830

STUDI EKSPRIMEN KOMPOSISI KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM PENGUAT SILICON CARBON WHISKERS DAN AL2O3 SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF

Ketut Suarsana, Eka Sulistyawati ...1838

TRANSFORMASI NILAI BUDAYA DALAM TATA RUANG PASAR TRADISIONAL DI DENPASAR, GIANYAR, DAN KLUNGKUNG

Widiastuti, Syamsul Alam Paturusi, Ngakan Acwin dwijendra ...1847

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DALAM MENGANALISIS DATA STATISTIKA MELALUI PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA

Made Susilawati, G.K. Gandhiadi, ...1857

RANCANG BANGUN PENGENDALI KETINGGIAN AIR DILENGKAPI DENGAN PENGIRIMAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

(5)

Studi Eksprimen Komposisi Komposit Matrik Aluminium Penguat Silicon

Carbon Whiskers dan AL

2

O

3

sebagai Material Alternatif

Ketut Suarsana(1), Eka Sulistyawati(2)

(1)Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran Bali , Telepon (0361) 813321 ktsuarsana@yahoo.com

Abstrak

Material komposit berbasis logam pada dunia industri cukup potensial untuk memenuhi dikembangkan. Dengan adanya perkembangan bahan yang sangat pesat, maka tepat untuk membuat bahan dengan sifat ringan dan murah yang merupakan persyaratan utama dalam dunia industri pembuatan komponen-komponen mesin. Pengembangan inovasi baru dalam pembuatan Aluminium Matrix Composite Whisker (AMCw) yang berbasis matrik Alumunium dengan penguat Silicon Carbon whisker dan Al

2O3 partikel sangat dibutuhkan. Dala hal ini metode

yang digunakan dalam penelitian adalah dengan proses powder metalurgi dan variasi komposisi penguat komposit. Awal proses komposit dibuat dengan variasi komposisi matrik Aluminium dengan penguat SiCw+Al

2O3p dalam

komposit. Komposisi Aliminium : 90% wt, 80% wt dan 70% wt dengan variasi penguat 10% wt, 20% wt dan 30% wt. Pembuatan material uji dilakukan dengan proses metalurgi serbuk dengan kontrol gaya tekan 2,5 ton, waktu penahanan 15 menit. Pengujian karakteristik dilakukan untuk menggetahui sifat sik dan mekanik komposit. Jadi hasil penelitian adalah penambahan komposisi persen berat SiCw dan Alumina (Al

2O3p) memberikan pengaruh pada

sifat sik dan mekanik komposit. Sifat densitas dan kekerasan meningkat terjadi pada setiap penambahan Alumina (Al

2O3p) itu sendiri. Sebaliknya porositas menurun dengan meningkatnya komposisi penguat. Hubungan antara

sifat dari masing-masing komposisi penguat SiCw dan Al

2O3 pembentuk komposit yang dibuat dengan menganalisa

struktur mikro yang terbentuk. Jadi dalam penelitian ini dihasilkan densitas, sifat kekerasan berbanding terbalik dengan sifat porositas komposit.

Kata Kunci: Matrik Aluminium, Silicon Carbon whisker dan Al

2O3 partikel.

1. PENDAHULUAN

Bahan dari Aluminium Matrix Composites (AMC) mempunyai prospek pengembangan yang sangat pesat karena menjanjikan karakteristik kekuatan dan ketahanan deformasi ter mal yang baik. Pengembangan komposit matriks aluminium dalam skala besar sudah banyak dikembangkan dalam penelitian. Dimana didukung oleh tersedianya bahan matrik dan penguat yang berupa serat karbon, boron dan wisker. Penguat serat kontinu satu arah menghasilkan perbaikan sifat mekanik yang menonjol dibandingkan dengan material matrik tanpa penguatan maupun yang diskontinu (Beatty, et al. 1987). Ketersediaan material konvensional yang kuantitas dan kualitasnya terbatas memunculkan pemikiran untuk pengembangan bahan melalui pengembangan proses pembuatan material dengan cara perlakuan permukaan, penambahan penguat material lain maupun rekayasa strukturalnya. Pada proses perekayasaan material Aluminium Matrix Composites (AMC) dapat menggunakan logam aluminium alloy sebagai matrik dengan keramik SiC dan alumina sebagai bahan penguat/pengisi. Perbedaan dari material penyusun matrik dan penguat komposit sifat sangat jauh berbeda, maka agar memberi ikatan dengan kuat, perlu adanya penambahan aditif atau penguat (Sciti, et al. 2002). Dimana komposit merupakan perpaduan dari beberapa bahan yang dipilih

berdasarkan kombinasi sifat sik masing-masing material penyusunnya untuk menghasilkan material baru

(6)

Model penguatan dengan mengunakan jenis penguat merupakan pengembangan dari perlakuan permukaan pada material dasar, tapi sebelumnya umum dilakukan dengan rekayasa perlakuan panas (heat treatment) pada permukaan material komposit. Penggabungan aditif atau penguat yang berbeda karakteristiknya, selama ini dilakukan dengan metode bonding diffusion yaitu penggabungan dilakukan dengan pemanasan temperatur tinggi dengan tegangan mekanik yang besar. Metode ini juga mempunyai kelemahan yaitu bentuk produk yang terbatas dan biaya produksi tinggi. Penggabungan aditif pada temperatur dingin dengan rekayasa permukaan lapisan melalui prosess manufaktur metalurgi serbuk, merupakan alternatif yang dapat dikembangkan (Widyastuti, et al. 2008). Salah satu metoda pembentukan logam yang memungkinkan adanya kontrol terhadap setiap variabel prosesnya dapat dilakukan dalam proses fase padat. Ketelitian dalam kontrol dan rekayasa variabel proses merupakan hal yang menjadi penentu kualitas hasil produk. Pencampuran serbuk logam dengan partikel keramik untuk membuat Metal Matrix Composites (MMC) perlu adanya variabel yang jelas. Setelah proses pencampuran ini biasanya diikuti dengan cold compaction, degassing dan perlakuan panas seperti hot isostatic pressing (HIP) maupun sintering. Proses penekanan adalah memadatkan serbuk atau konsolidasi dari serbuk kedalam bentuk yang diinginkan, agar diperoleh dimensi presisi, serta material tidak mudah hancur.

Kajian yang telah dilakukan sebelumnya dalam bidang Metal Matrix Composites (MMC) terutama aluminium sebagai matrik dan Silikon carbon sebagai penguat, adalah bertujuan untuk meningkatkan

karakteristik sik dan mekaniknya. Pelapisan alumina (Al2O3) pada permukaan SiC partikel cenderung meningkatkan karakteristik karena lebih merata dan menyebabkan ikatan interfasial antara penguat (SiC) dengan matrik (Al) menjadi lebih baik (Zainuri, et al. 2008). Dalam penelitian sebelumnya komposit berbasis matrik Al diperkuat oleh SiCw itu sendiri atau alumina (Al2O3) telah banyak diteliti. Namun penguat gabungan SiCw bersama alumina partikulat (Al2O3p) pada aluminium matrik disebut komposit Al/(SiCw+Al2O3p), dan dengan variasi persentase berat belum ada meneliti. Dalam hal ini dipandang perlu untuk membuat material baru dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan sifat material yang kekuatannya tinggi serta sebagai bahan alternatif untuk aplikasi pengunaannya. Oleh karena itu fokus penelitian adalah pengaruh komposisi penguat gabungan SiCw ditambah alumina partikulat (Al2O3p) dengan Aluminium sebagai matrik terhadap karakteristik komposit terutama kekuatan, densitas, porositas dan kekerasan yang dimiliki komposit baru.

2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa serbuk dan serat untuk bahan dari Aluminium Matrik Composite (AMCw). Pembuatan dengan teknik metalurgi serbuk menggunakan bahan baku yaitu Al ne

powder (≥90%) p.a Merck dan serat SiC whisker komersial diameter (d ≈ 0.5 µm), panjang (l ≈ 40 µm).

Sebagai bahan tambahan digunakan serbuk Al2O3 partikel dan Etanol 96% (CH3COOH) sebagai media

pencampur. Untuk gra t (C) dari arang dan Vasiline sebagai pelumas pada dinding cetak tekan.

2.2 Alat penelitian

- Timbangan Digital, berfungsi untuk penimbangan massa bahan. - Alat Uji Microhardness Tester

- Mortar, wadah untuk proses pencampuran - Beker glass dan gelas ukur

- Magnetik Stirrer sebagai alat untuk pencampur serbuk dari bahan. - Alat kompaksi CARVER dengan kapasitas 10 ton

- Mesin magnetic stirrer, mesin ini berfungsi untuk mencampur dan mengaduk Al dengan SiCw

dan bahan wetting agen.

- Furnace , sebagai alat pemanas

(7)

2.3 Variabel Penelitian

Variabel bebas (variabel yang direncanakan):

- Komposisi matrik Al ne powder : 70% wt, 80% wt dan 90% wt

- Komposisi penguat serat tunggal : SiC wiskers dan serbuk Al2O3partikel adalah 30% wt, 20%wt

dan 10% wt.

Variabel Terikat (variabel yang dicari) :

- Karakteristik sik dan mekanik : Densitas, porositas, kekerasan dan SEM

2.4 Penentuan Persen berat (%wt) antara Matrik dengan Penguat

Aluminium matrix Composite (AMCw) dibuat dari pencampuran matrik dengan penguat, dimana matrik adalah Aluminium ne powder dengan penguat SiCw yang diperkuat dengan bahan aditif. Proses pembuatan komposit ini dilakukan dengan proses metalurgi serbuk. Sampel komposit AMCw yang dibuat berbentuk silindris dengan diameter 0,8 cm dan tinggi 1 cm. Sehingga, volume total komposit yang harus dihasilkan ± 0,5 cm3. Bahan yang digunakan adalah Aluminium (ρ

m= 2,7 gr/cm

3), SiCw (ρ f= 3.2

gr/cm3) dan Al

2O3(ρ f= 3,8 gr/cm

3) dengan perbandingan persen berat (% wt) masing-masing matrik dan

penguat.

2.5 Penentuan Karakteristik material komposit Penentuan Densitas

Densitas merupakan besaran sis yaitu perbandingan massa (m) dengan volume benda (V),

(Birkeland, P.W., 1984)

Porositas suatu bahan pada umumnya dinyatakan sebagai porositas terbuka atau apparent porosity, dan dapat dinyatakan dengan persamaan standar ASTM C 373 - 88. (Birkeland,P.W., 1984)

mb - ms p =

mb - (mg - mk)

Dengan :

p = porositas bahan (%)

ms = massa sampel setelah dikeringkan di dalam oven (gram) mb = massa sampel setelah direndam didalam air / jenuh (gr)

(8)

Kekerasan (Vickers Hardness Test)

Angka kekerasan Vickers dengan persamaan :

dengan :

merupakan mikroskop elektron yang banyak digunakan untuk analisa permukaan material. juga dapat digunakan untuk menganalisa data kristalografi, sehingga dapat dikembangkan untuk menentukan elemen atau senyawa. Prinsip kerja di mana dua sinar elektron digunakan secara simultan. Satu digunakan untuk menguji

dan yang lain adalah memberi tampilan gambar. menggunakan

prinsip maksudnya berkas elektron di arahkan dari titik ke titik pada objek. Gerakan berkas elektron dari satu titik ke titik yang lain pada suatu daerah objek menyerupai gerakan membaca. Gerakan membaca ini disebut dengan Komponen utama terdiri dari dua unit,

dan . merupakan model Sedangkan

merupakan elektron skunder yang di dalamnya terdapat

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Penguat SiCw+ Al2O3p pada Aluminium terhadap Densitas

Pada komposit Al-(SiCw+Al2O3p) ini, menggunakan Aluminium sebagai matrik dengan SiCw digabung Al2O3p sebagai penguat, dibuat dengan proses metalurgi serbuk. Serbuk matrik aluminium dicampur dengan penguat SiCw dan serbuk Al2O3p, kemudian proses kompaksi. Bakalan yang terbentuk setelah kompaksi disebut green density. Green density ini terbentuk karena adanya ikatan antarmuka partikel-partikel matrik dan penguat. Green density tidak dapat dikatakan/dipresentasikan sebagai densitas akhir komposit, karena ikatan antarmuka serbuk yang terjadi masih sangat lemah.

(9)

2.3 Variabel Penelitian

Variabel bebas (variabel yang direncanakan):

- Komposisi matrik Al ne powder : 70% wt, 80% wt dan 90% wt

- Komposisi penguat serat tunggal : SiC wiskers dan serbuk Al2O3partikel adalah 30% wt, 20%wt

dan 10% wt.

Variabel Terikat (variabel yang dicari) :

- Karakteristik sik dan mekanik : Densitas, porositas, kekerasan dan SEM

2.4 Penentuan Persen berat (%wt) antara Matrik dengan Penguat

Aluminium matrix Composite (AMCw) dibuat dari pencampuran matrik dengan penguat, dimana matrik adalah Aluminium ne powder dengan penguat SiCw yang diperkuat dengan bahan aditif. Proses pembuatan komposit ini dilakukan dengan proses metalurgi serbuk. Sampel komposit AMCw yang dibuat berbentuk silindris dengan diameter 0,8 cm dan tinggi 1 cm. Sehingga, volume total komposit yang harus dihasilkan ± 0,5 cm3. Bahan yang digunakan adalah Aluminium (ρ

m= 2,7 gr/cm

3), SiCw (ρ f= 3.2

gr/cm3) dan Al

2O3(ρ f= 3,8 gr/cm

3) dengan perbandingan persen berat (% wt) masing-masing matrik dan

penguat.

2.5 Penentuan Karakteristik material komposit Penentuan Densitas

Densitas merupakan besaran sis yaitu perbandingan massa (m) dengan volume benda (V),

(Birkeland, P.W., 1984)

Porositas suatu bahan pada umumnya dinyatakan sebagai porositas terbuka atau apparent porosity, dan dapat dinyatakan dengan persamaan standar ASTM C 373 - 88. (Birkeland,P.W., 1984)

mb - ms p =

mb - (mg - mk)

Dengan :

p = porositas bahan (%)

ms = massa sampel setelah dikeringkan di dalam oven (gram) mb = massa sampel setelah direndam didalam air / jenuh (gr)

(10)

Gambar 1 Hubungan densitas dengan komposisi bahan Al2O3p

3.2 Pengaruh Penguat SiCw + Al2O3p pada Aluminium terhadap Porositas

Porositas dapat terjadi akibat terjebaknya lubrikan, gas dan terjadinnya proses perlakuan partikel yang tidak terjadi secara sempurna. Prediksi secara tepat kekuatan mekanik material porus dapat dilakukan dengan mempertimbangkan bentuk, orientasi dan volume porositas. Analisa porositas pada umumnya hanya mempertimbangkan efek fraksi volume porositas dalam kaitannya dengan kekuatan komposit porus (Gibson, 1994). Persyaratan dasar kekuatan komposit terletak pada kualitas kekuatan antarmuka matrik dan penguat. Ikatan antarmuka inilah yang menjadi jembatan transmisi tegangan luar yang diberikan dari matrik menuju partikel penguat. Jika ikatan yang terjadi antara matrik dengan penguat dengan baik maka transmisi tegangan ini dapat berlangsung dengan baik dan kuat. Keberadaan porus yang terletak pada daerah antarmuka antar serbuk matrik dan penguat menyebabkan terhalangnya pembentukan ikatan antar partikel penguat sepanjang proses kompaksi maupun pembentukan sepanjang proses sintering. Porositas juga merupakan pusat konsentrasi tegangan eksternal yang dapat menurunkan kemampuan material dalam menahan beban eksternal.

Pada komposit Al-(SiC+Al2O3p) porositas terjadi pada daerah antar muka matrik dan penguat. Keberadaan porositas menyebabkan penurunan sifat mekanik komposit. Pada umumnya total porositas banyak dipengaruhi oleh serat SiCw yang orientasinya secara acak atau random pada komposit. Hal ini berakibat ikatan antarmuka serbuk aluminium dengan serat SiCw menimbulkan pori lebih banyak dibandingkan dengan serbuk Al dipadukan dengan alumina partikel. Selain itu porositas sangat berhubungan erat dengan kompaktibilitas, semakin kecil ukuran serbuk maka luas kontak permukaan antar butir semakin luas. Bila porositas semakin kecil maka sifat kompaktibilitas bahan semakin tinggi. Porositas bahan dapat ditentukan dengan pengukuran densitas bahan, semakin tinggi densitas sintering maka porositas menurun.

(11)

3.3 Pengaruh Penguat SiCw dan Al2O3terhadap Kekerasan

Gambar 3 menunjukkan hubungan antara komposisi persentase berat dari komposit Al-(SiCw+Al2O3p) dengan kekerasan. Hal ini dapat dilihat bahwa setiap peningkatan komposisi gabungan penguat SiCw dan Al2O3p dengan komposisi matriks Aluminium, menyebabkan peningkatan dalam kekerasan. Temuan ini mirip dengan penelitian sebelumnya (Froyen, 1994 dan Widyastuti, et al. 2008) bahwa semakin besar jumlah komposisi penguat yang digunakan, semakin tinggi nilai kekerasan yang diperoleh dan terjadi peningkatan ikatan antar partikel.

Umumnya setiap penambahan penguatan pada aluminium matriks menyebabkan peningkatan kekerasan komposit. Dalam hal ini, efek penambahan Al2O3p sendiri berdampak pada kekerasan komposit. Pada tabel 5.6 ditampilkan data pengaruh komposisi persentase berat penguat SiCw dan Al2O3p pada aluminium matrik terhadap kekerasan komposit. Nilai kekerasan komposit penguat (SiCw+Al2O3p) pada 0% berat Al2O3p sebagai penguat dengan komposisi berturut-turut : 90% berat Al+10% berat SiCw, 80% berat Al + 20% berat SiCw dan 70% berat Al + 30% berat SiCw masing-masing. Ketika SiCw sendiri meningkat tanpa Al2O3p dalam matriks aluminium, kekerasan meningkat karena serat SiCw ukuran diameter yang kecil, lebih kecil dari aluminium matriks bubuk dan serat mempunyai kekerasan yang tinggi. Hal ini juga terjadi karena penurunan persentase berat komposit matriks aluminium itu sendiri. Salah satu sifat dari aluminium adalah ulet (ductille) dan kekerasan yang rendah. Disisi lain, nilai kekerasan komposit meningkat dengan penambahan persentase berat penguatan gabungan SiCw dan Al2O3p. Jadi nilai kekerasan meningkat dengan penguatan : Al2O3p dari 3%wt, 6%wt dan 9%wt, untuk masing-masing komposit matriks aluminium.

Gambar 3 Hubungan kekerasan dengan komposisi bahan Al2O3p

3.4 Analisa interface struktur mikro komposit Al-(SiCw+ Al2O3p) terhadap densitas dan porositas foto Scanning Electron Microscope (SEM

(12)

Gambar 4 Foto SEM mikrostruktur permukaan komposit dengan pembesaran 400x, paduan 30% dari (30wt% SiCw+0wt% Al2O3p) penguat dalam aluminum matrix 70 wt%.

Gambar 5. Foto SEM mikrostruktur permukaan komposit dengan pembesaran 400x, paduan 10% dari (9wt% Al2O3p + 1wt% SiCw) penguat dalam aluminum matrix 90wt%.

5 Kesimpulan

1. Komposisi persentase berat (%wt) penguat pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) memberikan pengaruh terhadap sifat sik yaitu densitas meningkat disetiap peningkatan persentase berat dari alumina

(3%wt, 6%wt dan 9%wt), dimana densitas tertinggi adalah (ρ = 2,359 gr/cm3) dan densitas terendah

didapat (ρ =2,005 gr/cm3).

2. Komposisi persentase berat (%wt) penguat pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) memberikan pengaruh terhadap sifat sik yaitu porositas menurun dengan peningkatan penguat dari alumina, dimana

porositas tertinggi adalah (p = 21,546 %) dan porositas terendah didapat (p = 5,235%). Sedangkan sifat mekanik dimana nilai densitas berbanding terbalik dengan nilai porositas.

3. Kekerasan juga meningkat pada Al+(SiCw+Al2O3p) disetiap peningkatan persentase berat dari alumina (0%, 3%wt, 6%wt dan 9%wt) pada matrik aluminium : 90%, 80% dan 70%. Jadi peningkatan komposisi penguat dapat meningkatkan sifat kekerasan densitas dan kekerasan, sedangkan yang terjadi porositas menurun.

Ucapan Terimakasih

(13)

Brawijaya (UB) sebagai tempat melaksanakan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Beatty, R. L. and Wyman, F. H., 1987, Continous Silicon Carbide Whisker Production, United state Patent, No. 4,637, 924.

Birkeland, P. W., 1984. Soil York,halaman 14-15.

Davidson, A., 2000. A comparison of aluminium-based metal-matrix composites reinforced with coated and uncoated particulate silicon carbide. Composites Science and Technology, 60(6), 865-869. doi : 10.1016/S0266-3538(99) 00151-7.

Garnier, V., Fantozzi, G., Nguyen, D., Dubois, J., & Thollet, G., 2005. In uence of SiC whisker

Morphology and Nature of SiC / Al2O3 Interface on Thermo Mechanical Properties of SiC Reinforced Al2O3 Composites. Journal of the European Ceramic Society, 25, 3485-3493. doi : 10.1016/ j. jeurceramsoc.2004.09.026.

Rusianto, T., 2009. Hot Pressing Metalurgi Serbuk Aluminium. vol. 2, hal. 89-95.

Sharma, N. K., Williams, W. S., & Zangvil, A., 1984. Formation and Structure of Silicon Carbide Whiskers from Rice Hulls. Journal of the American Ceramic Society, 67(11), 715-720. doi : 10.1111/j.1151-2916.1984. tb19507.x.

Sciti, D., and Bellosi, A., 2002. Microstructure and Properties of Alumina-SiC nanocomposites Prepared

from Ultra ne Powders, Journal of Material Science 37, Kluwer Academic Publishers.

Widyastuti, Eddy, S., Siradj, Dedi Priadi, and Anne Zul a., 2008. Compactibility Al/Al2O3 Composites with Variable Hold Time Sintering, Makara, Sains, Vol.12, No. 2, November (2008), 113-119.

Zainuri, M., Siradj, E. S., Priadi, D., dan Zul a, A., 2008. Pengaruh Pelapisan Permukaan Partikel SiC

Gambar

Gambar 1  Hubungan densitas dengan komposisi bahan Al2O3p
Gambar 3 Hubungan kekerasan dengan komposisi bahan Al2O3p
Gambar  4  Foto SEM mikrostruktur permukaan komposit dengan pembesaran 400x,paduan 30% dari (30wt% SiCw+0wt% Al2O3p) penguat dalam  aluminum matrix 70 wt%.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Paket Pekerjaan : Pengadaan Inventaris Kantor/ Meubelair pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya

Pada bulan Mei, inflasi terjadi terutama disebabkan karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,01 persen, kelompok

Intruksi kepada peserta dinyatakan bahwa: dalam hal peserta mengikuti pelelangan beberapa paket pekerjaan dalam waktu bersamaan dan beberapa penawarannya terendah maka

Artinya rata-rata periode keterikatan dana yang terjadi pada kas sektor makanan dan minuman di daerah penelitian adalah 34,84 hari atau produk dapat kembali menjadi kas

Implikasi yang dimaksud adalah berkaitan dengan ecofeminism yaitu pusat pada wanita yaitu menghargai perbedaan jenis kelamin dan saling menghargai suatu argumen tanpa

Gagal jantung adalah sindrom klinik dengan abnormalitas dari struktur atau fungsi jantung sehingga mengakibatkan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke

Dari hasil penelitian peneliti berkesimpulan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Menindaklanjuti Employer Branding strategy yang sudah dimiliki melalui EVP sesuai dengan sub bab sebelumnya, maka BINUS dapat melakukan beberapa strategi komunikasi yang