PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : BLAHBATUH
KECAMATAN : BLAHBATUH
KABUPATEN : GIANYAR
PROVINSI : BALI
MADE YOGA CAKRAYADI
1304205055
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Keluarga
Dampingan di Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar-Bali. Program ini
merupakan salah satu program dari program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (KKN PPM).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan,
saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Bapak Prof. Dr. Tjokorda Gde Tirta Nindhia, ST., MT.. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan program ini.
Bapak I Gusti Ngurah Kapidada, SE. selaku Kepala Desa Blahbatuh atas
bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
Bapak I Made Bawa selaku Kepala Dusun Banjar Tubuh atas informasi dan data
nama keluarga dampingan yang telah diberikan kepada penulis.
Ibu Ni Nyoman Pitawati sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi
informasi mengenai keluarganya.
Teman-teman kelompok KKN-PPM Periode XIII Desa Blahbatuh atas dukungan
dan kerjasamanya
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Atas segala
perhatian dan bantuannya, penulis sampaikan terima kasih.
Blahbatuh, 23 Agustus 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 4
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4
a). Kebutuhan Sehari-hari ... 4
b) Pendidikan ... 5
c). Sosial ... 5
d) Rohani ... 5
e). Kesehatan ... 6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 7
2.1.1 Masalah Ekonomi ... 7
2.1.2 Masalah Kesehatan ... 8
2.1.3 Masalah Kebersihan Lingkungan ... 8
2.2 Masalah Prioritas ... 9
2.2.1 Masalah Ekonomi ... 9
2.2.2 Masalah Kesehatan ... 9
2.2.3 Masalah Kebersihan Lingkungan ... 9
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 11
3.1.1 Memberi Motivasi ... 11
3.1.2 Membersihkan Lingkungan Rumah ... 12
3.1.3 Memberi Edukasi Kesehatan ... 12
3.1.4 Memberi Beberapa Sumbangan ... 12
3.2 Jadwal Kegiatan ... 12
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
4.1 Waktu ... 16
4.2 Lokasi ... 16
4.3 Pelaksanaan ... 16
4.4 Kegiatan ... 17
4.5 Hasil ... 17
4.5 Kendala ... 18
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 19
5.2 Rekomendasi ... 19
5.2.1 Untuk Keluarga Ni Nyoman Pitawati ... 11
5.2.2 Untuk Pemerintah Desa Blahbatuh ... 20
5.2.3 Untuk Pemerintah Provinsi Bali ... 20
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1Profil Keluarga Dampingan
Program pendampingan keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di
Universitas Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang
bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam
selama satu bulan satu minggu. Maksud dari kegiatan PPK ini adalah untuk membantu
pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam wirausaha,
pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan yang semata-mata dilakukan untuk
membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan dari PPK ini adalah untuk
meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa untuk mempelajari dan mengatasi
permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada
pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi
bersama masyarakan dan lembaga pedesaan.
Selanjutnya, Program pendampingan keluarga (PPK) mahasiswa diwajibkan
untuk mendampingi satu keluarga di mana mahasiswa berperan sebagai pendamping
keluarga yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan
keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang di
dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga kurang
beruntung atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa yang
mendampingi dapat meningkatkan kesejahteraan suatu keluarga.
Salah satu kegiatan KKN-PPM adalah program KK Dampingan. Program ini
merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN-PPM
untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga Pra Sejahtera
yang tersebar di beberapa Desa. Pada periode KKN PPM periode XIII tahun 2016 ini,
penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di
Banjar Tubuh, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, bernama Ni
Ni Nyoman Pitawati merupakan warga Banjar Tubuh, Desa Blahbatuh, Kecamatan
Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Ni Nyoman Pitawati tinggal menetap di desa bersama ke
empat putranya, ibu Pitawati biasanya sehari-hari bekerja sebagai buruh masak di rumah
makan chinese food yang berlokasi di Sukawati, beliau biasa berangkat bekerja untuk
meburuh pukul 17.00 sampai dengan 23.00. jadi beliau bekerja menjadi buruh masak
kurang lebih 6 jam dalam sehari, berdasarkan informasi ibu Pitawati bekerja setiap hari
tanpa ada hari libur kecuali bila beliau sakit atau hari raya. Di sela-sela waktu beliau di
pagi sampai sore hari dimanfaatkan untuk membuat canang yang dijadikan pekerjaan
sampingan untuk menambah pendapatan
Keluarga Ni Nyoman Pitawati tinggal di rumah asal pihak suami atau di rumah
mertua hal ini di dikarenakan rumah yang dimiliki ibu pitawati masih belum layak huni
meskipun rumah yang dimiliki merupakan hasil bedah rumah. Rumah tersebut belum
bisa ditempati sepenuhnya dikarenakan hanya terdiri dari 3 kamar saja tanpa ruang tamu,
berasal dari usulan klian banjar tubuh yang di lanjutkan ke kantor desa. Sistem bedah
rumah yang didapat ibu Pitawati hanya berupa dana saja untuk tenaga kerja yang
membangun rumah dikerjakan oleh tetangga dan sanak saudara., karena jika
menggunakan tukang dari pihak bedah rumah akan memerlukan biaya tambahan.
Seperti yang telah dijelaskan diatas tempat tinggal ibu Pitawati sekarang
merupakan rumah dari mertua beliau atau rumah asal dari suami ibu Pitawati. Dalam
pekarangan tersebut ibu Pitawati sekeluarga di berikan satu bangunan untuk tinggal
bersama, bangunan tersebut bertempat dibagian utara dari natah rumah. Di rumah ini
terdapat fasilitas seperti dapur dan kamar mandi yang bisa digunakan bersama-sama.
Meskipun dapur dan kamr mandi yang digunakan masih jauh dari standar yang
diperuntukan untuk digunakan akan tetapi lebih baik ada dari pada tidak sama sekali.
Ibu pitawati tinggal bersama dengan ke-empat anaknya, suami dari ibu Pitawati
telah meninggal pada tahun 2008 karena penyakit diabetes yang diderita beliau. Hal ini
membuat ibu Pitawati harus menjadi tulang punggung keluarga semenjak suaminya
meninggal, tidak hanya menjadi tulang punggung keluarga, ibu Pitawati juga harus
mengurus segala kebutuhan rumah tangga seperti halnya mencuci, memasak mebanten
dan pekerjaan rumah lainnya. Ke-empat putra ibu Ni Nyoman Pitawati tidak ada yang
putus sekolah walaupun biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan cukup besar ibu
Pitawati tetap mementingkan pendidikan menjadi prioritas utama. Anak pertama ibu
Pitawati berstatus mahasiswa baru semester satu di LPPS (sekolah Pariwisata) yang
berlokasi di Sanur, anak kedua bersekolah di SMA PGRI Blahbatuh duduk di bangku
kelas 2, anak ketiga bersekolah di SMP Blahbatuh duduk di bangku kelas 1, dan anak
keempat bersekolah di SDN 5 blahbatuh duduk di bangku kelas 5.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan dari sebuah keluarga. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga
dampingan bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan
Untuk menentukan tingkat ekonomi dari keluarga Ni Nyoman Pitawati bisa melalui
perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran keluarga ibu Pitawati
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Dalam hal ekonomi, Ni Nyoman Pitawati masih bekerja sebagai buruh masak
di rumah makan Chinese food, dari pekerjaan tersebut ibu Pitawati mendapatkan
Upah sebesar Rp50.000,- rupiah perharinya jika di kalikan selama sebulan maka
penghasilan yang didapat beliau dari pekerjaan buruh sekitar Rp1.500.000,-. Selain
itu beliau juga memeliki pekerjaan sampingan sebagai penjual canang dan banten.
Ibu Pitawati membuat dan menjual canang berdasarkan pesanan konsumen,
perharinya canang yang dibuat berkisar 200 buah yang dipatok dengan harga
Rp10.000,-/50 canang. Melalui penjualan canang ibu Pitawati mendapatkan
penghasilan Kurang lebih Rp40.000,- perharinya. Jika di total pendapatan ibu
Pitawati perharinya ± Rp90.000,-. Namun jika ada pemesanan sarana upacara selain
canang maka ibu Pitawati akan mendapat pemasukan tambahan. Sehingga
pemasukan tambahan ini yang dijadikan tabungan oleh ibu Pitawati sebagai uang
tidak terduga jika dibutuhkan.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Mengenai masalah pengeluaran sehari-hari ibu Ni Nyoman Pitawati
biasanya menanggung keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh keluarga kecilnya
tersebut, mulai dari biaya Kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, sosial,
kerohanian, dan kesehatan.
a) Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan sehari-hari Ni Nyoman Pitawati sekeluarga adalah sekitar
Rp100.000/hari, Kebutuhan ini berupa lauk pauk dan makan (sayur mayur, ikan,
dsb), uang bekal sekolah untuk 4 anak dan untuk permasalahan beras Ibu
Pitawati menhabiskan kurang lebih 25 kg beras dalam sebulan namun dengan
adanya Raskin yang diberikan yaitu 15 kg maka Ibu Pitawati hanya perlu
ditanggung sebesar Rp100.000,- dan untuk biaya air sebesar Rp80.000,-/bulan.
Jadi dalam sebulan keluarga Ni Nyoman Pitawati menghabiskan dana kurang
lebih Rp3.180.000,- Dikarenakan kondisi pendapatan yang tidak pasti seperti
penjualan upakara sembahyang yang tidak menentu maka pengeluaran mereka
juga dapat menyesuaikan. Biaya tersebut dapat saja berkurang hal ini tentu
mempengaruhi apa saja yang akan dikonsumsi sehari-hari.
b) Pendidikan
Untuk biaya pendidikan yang di tanggung oleh ibu Pitawati terbilang
cukup besar karena harus menanggung biaya pendidikan ke-empat putranya.
Yang pertama dari biaya pendidikan anak pertamanya yang baru saja masuk ke
jenjang kuliah harus menghabiskan biaya sebesar Rp10.500.000,- untuk biaya
masuk sampai lulus kuliah D1 di LPPS. Untuk anak kedua yang masih duduk di
bangku SMA menghabiskan biaya SPP Rp150.000,-/bulan. Untuk anak ketiga
yang duduk di bangku SMP menghabiskan biaya SPP Rp100.000,-/bulan.
Sedangkan untuk biaya pendidkan anak terakhir yang masih berstatus sekolah
dasar tidak dikenakan biaya SPP.
c) Sosial
Sebagai warga banjar tetntunya ibu Ni Nyoman pitawati harus
mengeluarkan iuran untuk biaya sosial, iuran yang dikeluarkan oleh ibu pitawati
berupa iuran sampah dan iuran PKK. Untuk iuran sampah sebesar Rp3.000,-/
bulan yang kedua iuran arisan ibu-ibu PKK sebesar Rp5.000,-/minggu. Untuk
iuran sebagai warga banjar Tubuh ibu Pitawati menuturkan bahwa tidak ada
iuran khusus di banjar, hanya berupa iuran untuk pura saja.
d) Rohani
kerohanian yang dikeluarkan ibu Pitawati sehari-hari dirumah kurang
lebih Rp5000,- untuk membuat 25 canang. Untuk sarana upacara pada hari raya
karena tinggal 1 pekarangan dengan banyak KK maka biaya akan dibagi 3
sehingga tidak saling memberatkan. Iuran pura yang dikeluarkan Rp125.000,-/6
bulan untuk 3 pura.
e) Kesehatan
Secara umum untuk biaya kesehatan ibu Pitawati mengatakan bahwa
tidak memiliki anggaran khusus diperuntukan untuk kesehatan, jika sakit
keluarga hanya mengandalkan Jaminan Kesehatan berupa kartu KIS (Kartu
Indonesia Sehat) yang disediakan oleh Dinas Sosial. Dengan kartu indonesia
sehat tersebut ibu Pitawati tidak perlu menanggung biaya jika memerlukan
obat-obatan untuk penyakit ringan seperti demam, pilek atau batuk. Dengan
membawa kartu tersebut ke puskesmas yang ada di Desa Blahbatuh maka akan
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1Permasalahan Keluarga
Ni Nyoman Pitawati merupakan salah satu KK Pra-Sejahtera di Banjar Tubuh,
Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Umur ibu Pitawati memang
masih bisa dikatakan produktif untuk bekerja akan tetapi jika untuk membesarkan 4
orang anak seorang diri dengan tetap mempertahankan agar anak-anak tetap sekolah dan
bisa makan sehari-hari maka menjadi tanggung jawab yang cukup besar bagi beliau. Ibu
Pitawati harus bekerja extra untuk mendapatkan uang tambahan yaitu dari pagi hingga
sore membuat sarana persembahyangan dan malam hari menjadi buruh masak.
Kondisi tempat tinggal beliau yang masih bisa dibilang kurang layak walaupun
sudah mendapatkan bedah rumah namun rumah yang didapat belum dilengkapi dengan
kamar mandi serta dapur maka tidak bisa ditempati, selain itu dengan faktor suami ibu
Pitawati yang sudah meninggal akibat sakit diabetes yang parah membuat ibu pitawati
harus membesarkan ke empat putranya seorang diri. Maka dari itu mertua dari ibu
Pitawati memberikan salah satu bangunan rumah yang ada di pekarangan beliau untuk
ditempati oleh keluarga ibu Pitawati. Sebenarnya jarak rumah ibu Pitawati dan rumah
mertua tidaklah jauh dengan kisaran 100 m jadi kadang-kadang ibu Pitawati masih
sering ke rumah untuk sekedar bersih-bersih.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Dari hasil wawancara dan identifikasi yang dilakukan terhadap keluarga Ni
Nyoman Pitawati ditemukan bahwa keluarga ini memiliki sumber penghasilan
yang minim, di karenakan penghasilan beliau harus digunakan untuk menanggung
biaya sekolah ke empat anaknya sehingga beliau kesulitan dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga, uang yang di dapat hanya bisa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan saja dan sulit untuk ditabung, pendapatan yang di dapat dengan total
dengan pendapatan. Belum lagi untuk membayar uang listrik serta uang air yang
digunakan selama sebulan.
Pengeluaran ibu Pitawati tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja
namun juga untuk kegiatan di masyarakat seperti iuaran sampah, iuran di pura,
iuran sebagai anggota PKK Banjar Tubuh, sehingga berdasarkan penuturan beliau
terkadang harus memnijam uang untuk memenuhi atau menutupi kekurangan
biaya tersebut.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Dari hasil wawancara dengan anggota keluarga Ibu Ni Nyoman Pitawati,
diperoleh bahwa tidak memiliki riwayat penyakit yang diderita saat ini. Untuk
permasalahan yang satu ini keluarga merasa masih dapat menangani sendiri dan
sudah tidak mengalami kendala karena keluarga Ibu Ni Nyoman Pitawati sudah
memiliki jaminan kesehatan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Namun selama
kunjungan ke rumah Ibu Pitawati sangat terlihat bagaimana keadaan beliau yang
cukup kelelahan karena harus bekerja hingga larut malam. Hal ini kemungkinan
akan berdampak pada kesehatan beliau lama kelamaan.
2.1.3 Masalah Kebersihan Lingkungan
Pada saat melakukan observasi langsung kelapangan tepatnya ke rumah
tempat tinggal ibu Ni Nyoman Pitawati terlihat bagaimana penataan prabotan pada
area dapur, kamar mandi dan tempat membuat canang yang kurang tertata dengan
rapi. Apalagi pada area kamar mandi atau sekitar tempat mencuci terdapat banyak
genangan air yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat menjadi sarang nyamuk
demam berdarah.
Hal ini memang tidak dapat dipungkiri karena kesibukan beliau yang harus
mengurus sendiri wilayah yang di dapatkan pada rumah mertuanya, meskipun
tinggal dalam satu pekarangan dengan banyak orang hal inilah yang menyebabkan
semakin sulit untuk mengontrol bagaimana setiap orang untuk menjaga
2.2Masalah Prioritas
Berdasarkan beberapa masalah yang ditemukan, dan seiring dengan
mengidentifikasi keadaan keluarga Ibu Ni Nyoman Pitawati, Mahasiswa sebagai
pendamping kepala keluarga mengambil semua masalah yang harus dipecahkan, serta
diharapkan dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan dan kesehatan
keluarga dampingan di masa kini dan masa depan. Masalah yang diutamakan untuk
dipecahkan adalah peningkatan kesejahteraan dan kesehatan.
2.2.1 Masalah Ekonomi
Masalah perekonomian adalah masalah prioritas utama yang diidentifikasi.
Masalah ekonomi ini disebabkan karena antara pengahsilan dan pengeluaran tidak
seimbang, yang menyebabkan keluarga harus hidup secara pas-pasan tanpa adanya
pendapatan yang bisa ditabung untuk peningkatan taraf kehidupan.
Dengan hanya mengandalkan gaji sebagai buruh yang sudah pasti
mendapatkan uang dan menjual canang yang terkadang tidak menentu cukup sulit
untuk menjamin kesejahteraan keluarga Ibu Ni Nyoman Pitawati yang harus
membesarkan empat orang putra seorang diri tanpa suami. Ditambah latar
belakang pendidian beliau yang hanya tamatan SMP cukup sulit untuk mencari
pekerjaan lain selain menjadi buruh dengan orang lain. Kecuali ibu Pitawati mau
membuka warung atau tempat makan sendiri.
2.2.2 Masalah Kesehatan
Kesehatan tidak menjadi menjadi masalah bagi keluarga Ni Nyoman
Pitawati karena keluarga beliau sudah memiliki kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat)
sebagai jaminan kesehatan yang bisa digunakan di puskesmas, permasalahannya
hanya kondisi ibu Pitawati yang sering kelelahan karena harus bekerja hingga
malam hari.
2.2.3 Masalah Kebersihan Lingkungan
ke rumah beliau yang berlokasi di jalan Pandu, Banjar Tubuh, Desa Blahbatuh
tersebut kurang tertata rapi terutama pada daerah tempat ibu Pitawati membuat
canang, hal ini dikarenakan ibu Pitawati masih kekurangan waktu membereskan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1Program
Pelaksanaan saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa
kegiatan. Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan
KKN-PPM Universitas Udayana yaitu dari tanggal 23 Juli hingga tanggal 29 Agustus
2016. Kunjungan ke KK Dampingan biasanya dilakukan pada pagi, siang, atau sore hari.
Selain itu waktu kunjungan yang dilakukan juga menyesuaikan dengan
program-program lain dalam kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana yang telah ditentukan
oleh kelompok. Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk
sesering mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi agar terjalin hubungan
kekerabatan dan komunikasi yang harmonis dengan KK Dampingan karena untuk
memperoleh informasi dari KK dampingan penulis berusaha tidak menggunakan metode
interview namun dengan pendekatan lebih lanjut dan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh KK dampingan.
Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi
tersebut. Dari beberapa masalah yang ada, diusahakan masalah tersebut untuk
dipecahkan dan diberikan solusinya. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat
pendampingan Pra Sejahtera adalah :
3.1.1 Memberikan Motivasi
Meberikan Ibu Ni Nyoman Pitawati motivasi untuk peningkatan
kesejahteraan hidup yaitu dengan memberikan solusi untuk membuka warung
makan sendiri jika sudah memiliki modal, msekipun hanya dengan membuka
warung makan kecil namun tidak perlu lagi bergantung pada orang lain dan
mendapat keuntungannya secara bersih untuk diri sendiri. Hal ini tentunya akan
3.1.2 Membersihkan Lingkungan Rumah
Masalah kebersihan lingkungan menjadi salah satu masalah prioritas yang
dihadapi Ni Nyoman Pitawati Dalam beberapa kali pendampingan, dilakukan
pembersihan dan penataan di lingkungan rumah Ni Nyoman Pitawati Pendamping
memberitahukan mengenai cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik
dan hubungannya dengan kesehatan. Selain itu ikut dalam menata lingkungan
rumah menjadi lebih asri dan tertata. Dengan ini diharapkan agar keluarga lebih
mengerti bagaimana menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan.
3.1.3 Memberi Edukasi Kesehatan
Memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan dan bagaimana cara
menjaga kesehatan yang baik. Selain itu juga menjaga pola makan dan jenis-jenis
makanan yang sehat. Selain itu mahasiswa juga memberikan penyuluhan mengenai
bahaya rabies sehubungan dengan beliau memelihara beberapa anjing di rumahnya
maka mahasiswa meberikan sedikit penyuluhan rabies melalui media brosur yang
didapat dari UPT gianyar.
3.1.4 Memberi Beberapa Sumbangan
Mahasiswa sebagai pendamping Ni Nyoman pitawati berniat untuk
memberikan bantuan sumbangan beberapa sembako serta alat tulis yang mungkin
setidaknya dapat membantu kebutuhan konsumsi sehari-hari serta beberapa alat
tulis untuk anak beliau yang masih bersekolah kepada keluaga tersebut di saat hari
terakhir kegiatan pendampingan keluarga dampingan.
3.1 Jadwal Kegiatan
Nama KK Dampingan : Ni Nyoman Pitawati
Banjar/Desa : Tubuh / Blahbatuh
No. Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Total
identitas KK dampingan 4
9. Kamis, 11 Agustus
09.00-15.00 Membantu kegiatan sehari-hari
KK dampingan dan memberikan
jenis makanan yang sehat untuk
17. Sabtu, 20 Agustus
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu dalam melaksanakan program KK Dampingan dilaksanakan sesuai
dengan jadwal dan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak LPPM Universitas
Udayana untuk KKN-PPM UNUD Periode XIII di Desa Blahbatuh, yaitu minimal
15 kali kunjungan atau setara dengan 90 Jam.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan program KK Dampingan berada di Desa Blahbatuh
Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Khususnya berada di rumah Ibu Ni
Nyoman Pitawati yang beralamat di Jalan Pandu Banjar Tubuh, Desa Blahbatuh,
Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan KK Dampingan dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan aturan
yang telah ditetapkan oleh pihak LPPM Universitas Udayana untuk KKN-PPM
UNUD Periode XIII di Desa Blahbatuh, yaitu minimal 15 kali kunjungan atau setara
dengan 90 jam. Secara umum, kunjungan sering dilakukan pada pagi hari hingga
sore hari karena pada sore hari tepatnya jam 5 sore beliau harus berangkat ke
sukawati untuk bekerja sebagai buruh masak sehingga kunjungan harus dilakukan
sebelum jam 5 sore agar dapat bertemu dengan beliau. Kunjungan malam juga
kurang tepat untuk dilakukan karena hal tersebut dapat mengganggu waktu istirahat
KK dampingan sepulang dari bekerja dan menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan
4.4 Kegiatan
Dalam hal kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama satu bulan satu
minggu pada saat berada di lokasi KKN adalah mencari tahu alamat tinggal KK
Dampingan. Hal tersebut dilakukan dengan meminta bantuan Kepala Desa
Blahbatuh untuk mengetahui alamat KK dampingan. Kemudian bertanya klian
banjar tubuh mengenai alamat pasti dari KK dampingan yang dituju. Kemudian
melakukan kunjungan rutin dengan intensitas berkala. Selain itu, dalam kunjungan
mahasiswa juga berbincang-bincang dengan KK dampingan. Guna mengetahui
masalah-masalah yang dialami oleh KK Dampingan serta membantu kegiatan
sehari-harinya. Pada saat melakukan kunjungan dalam sekali waktu mahasiswa
membawakan sekedar makanan untuk di berikan pada ibu Pitawati dan anak-anak.
Setelah mengetahui masalah-masalah yang dialami oleh KK dampingan,
penulis mencoba memberikan solusi atau pemecahan dari masalah yang dialami.
Selama kegiatan penulis juga memberikan bantuan berupa mengajarkan anak-anak
beliau serta membantu beliau pada saat membuat upakara persembahyangan yang
akan dijual. Di akhir pelaksanaan mahasiswa memberi sumbangan berupa sembako,
beberapa pakaian, alat tulis dan perlengkapan kepada KK Dampingan.
4.5 Hasil
Adapun hasil yang didapatkan selama pendampingan keluarga Ni Nyoman
Pitawati, bisa dikatakan cukup memuaskan. Hal tersebut dilihat adanya
perubahan-perubahan yang terjadi serta antusiasme beliau untuk menerima masukan-masukan,
motivasi serta bersedia memebrikan informasi yang di butuhkan oleh mahasiswa
guna pemecahan masalah yang dihadapi oleh keluarga ibu Ni Nyoman Pitawati
meskipun cukup lama untuk mendapatkan data dan informasi tersebut dan untuk
permasalahan kebersihan lingkungan yaitu masalah genangan air yang berlebihan di
sekitar area cuci dan kamar mandi beliau memberikan izin untuk menaburkan bubuk
4.6 Kendala
Mengenai kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program KK
Dampingan adalah pada saat mahasiswa harus memberikan solusi dan masukan
kepada KK dampingan hal ini membutuhkan proses yang cukup lama, karena
mahasiswa harus mampu memberikan solusi dan masukan yang tepat serta dengan
cara penyampaian yang tepat sehingga tidak terlihat seperti menggurui KK
dampingan. Selain itu terkadang KK dampingan juga merasa bingung bagaimana
untuk menyampaikan permasalahan yang beliau alami sehingga mahasiswa cukup
BAB V
PENUTUP
5.1Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil pendampingan keluarga kurang
mampu yang kurang lebih dilaksanakan selama satu bulan satu minggu di rumah Ibu Ni
Nyoman Pitawati yang berlokasi di Banjar Tubuh, Desa Blahbatuh, Kecamatan
Blahbatuh, Kabupaten Gianyar-Bali dimana keluarga ini termasuk keluarga pra sejahtera
dan kurang mampu yang mengalami kendala utama dalam hal permasalahan
perekonomian. Jika dilihat dari penghasilannya, perekonomian keluarga ibu Ni Nyoman
Pitawati bisa dikatakan pas-pasan karena antara pemasukan dan pengeluaran hampir
sama besar bahkan terkadang pengeluaran yang harus ditanggung lebih besar dari pada
pendapatan beliau.
Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah memberikan
motivasi untuk membuka usaha kecil-kecilan berupa warung makan kedepannya
sehingga tidak perlu bekerja jauh dari rumah dan bergantung pada orang lain. Dengan
adanya hal itu diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan kesejahteraan
keluarga di segala bidang.Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, mahasiswa
pendamping juga memberikan beberapa sumbangan berupa bahan pangan dan alat tulis
juga diberikan untuk meringankan sedikit beban ekonomi keluarga Ni Nyoman Pitawati.
5.2Rekomendasi
5.2.1 Untuk Keluarga Ni Nyoman Pitawati
Dari hasil pelaksanaan program KK dampingan, Keluarga dampingan
disarankan agar mampu menjaga kesehatan walaupun sibuk bekerja hingga malam
hari serta diharapkan juga dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat
tinggal KK dampingan, meskipun dengan keterbatasan waktu yang dimiliki beliau
5.2.2 Untuk Pemerintah Desa Blahbatuh
Pemerintah desa dalam hal ini dapat membantu keluarga-keluarga kurang
mampu dan pra-sejahtera untuk mendapatkan bantuan dari program-program desa
dan program-program pemeritah provinsi dan pusat, jika pemerintah desa dapat
secara aktif mencari informasi yang dapat dimanfaatkan maka akan sangat
membantu keluarga kurang mampu dan pra-sejahtera. Melakukan pendataan
terhadap masyarakat kurang mampu sehingga nantinya program bantu yang berupa
pendampingan keluarga kurang mampu ini tepat sasaran, sehingga dapat
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat yang masih di bawah rata-rata.
5.2.3 Untuk Pemerintah Provinsi Bali
Menambah kebijakan-kebijakan pemerintah yang mampu mendukung
perekonomian masyarakat pedesaan khususnya dalam meningkatkan sumber daya
LAMPIRAN
Gambar : Foto bersama Ni Nyoman Pitawati
sebagai KK Dampingan Mahasiswa Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Kondisi Rumah yang dimiliki KK
Dampingan di rumah mertua Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar: Mahasiswa membantu kegiatan harian KK
Dampingan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Kondisi kamar mandi KK Dampingan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Kondisi kamar mandi dan dapur KK
Dampingan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar: Berbincang-bincang dengan KK
dampingan
Gambar : Keadaan tempat KK dampingan membuat Canang
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Wawancara untuk mengisi form data KK
miskin
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Keadaan rumah yang dimiliki KK
dampingan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Keadaan rumah yang dimiliki KK
dampingan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Keadaan rumah yang dimiliki KK
dampingan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar : Pemberian bantuan sembako dari
mahasiswa