PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-TEMATIK RM
UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : SUDIMARA
KECAMATAN : TABANAN
KABUPATEN : TABANAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan KKN Tematik RM (Revolusi Mental) yang saya kerjakan, maka saya:
Nama Mahasiswa : Ni Putu Ayuniantari
No. Mahasiswa : 1301305022
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN Tematik RM.
Menyetujui,
Kepala Prebekel Sudimara
drh. I Nyoman Ariadi
Sudimara, 20 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui Kepala Keluarga Dampingan
I Made Darsana Mengetahui/Menyetujui
DPL KKN Tematik RM Desa Sudimara
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN Tematik RM (Revolusi Mental) XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN Tematik RM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Sudimara serta pendampingan keluarga.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagi pihak yaitu:
1. drh. I Gusti Ketut Suarjana, M.P., selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. drh. I Nyoman Ariadi selaku Kepala Prebekel Sudimara yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.
3. I Made Darsana, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
4. Teman-teman KKN Tematik RM Periode XIII di Desa Sudimara yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Sudimara, 20 Agustus 2016
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... 2
KATA PENGANTAR ... 3
DAFTAR ISI ... 4
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGANError! Bookmark not defined. 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... Error! Bookmark not defined. BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS ... 5
2.2.1 Masalah Keuangan ... 6
2.1.1 Masalah Pendidikan ... 6
BAB III USULAN SOLUSI MASALAH ... 7
3.1. Program ... 7
3.1.1. Masalah Keuangan ... 7
3.1.2. Masalah Pendidikan ... 7
3.2. Jadwal Kegiatan ... 8 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang EkonomiError! Bookmark not defined.
ii
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.
5.1.Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Dalam bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Made Darsana. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas dari keluarga Bapak I Made Darsana bersama dengan seorang istri, 2 orang anak, dan seorang ibu sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti tabel 1.1.
Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I Made Darsana
No. Nama Status Umur
(Th) Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. I Made Darsana Kawin 42 SMP Buruh Kepala Keluarga/Suami 2. Endang
Sulianah Kawin 38 SMA Buruh Istri 3. Ni Wayan
Hanisya Devi
Belum
kawin 15 SMA Pelajar Anak 4. I Made Hendri
Sudarsana
Belum
kawin 7 SD Pelajar Anak 5. Ni Ketut
Rengkig Janda 82 - - Orang Tua
2 sebagai suami merangkap kepala keluarga, seorang istri Endang Sulianah, 2 orang anak yang masing-masing bernama Ni Wayan Hanisya Devi, dan I Made Hendri Sudarsana, dan seorang ibu bernama Ni Ketut Rengkig.
Keluarga dari Bapak I Made Darsana ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga pra-sejahtera karena dilihat dari segi ekonomi yang masih sangat
‘pas-pasan’ untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari serta pendidikan
anak-anaknya.
Dalam kesehariannya, Bapak I Made Darsana beserta istri dan anak-anaknya menempati sebuah rumah yang terdiri dari 2 bangunan utama. Bangunan pertama merupakan bangunan induk yang terdiri dari 3 kamar tidur dan ruang tamu. Sedangkan, bangunan kedua terdiri dari dapur dan satu ruangan lain yang dipergunakan sebagai dapur. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Made Darsana menggunakan kompor dan gas tiga kg sebagai sarana utama memasak. Kemudian untuk penerangan di rumah, Bapak I Made Darsana menggunakan lampu dengan daya listrik sedang (listrik sudah ada di rumah Bapak I Made Darsana). Untuk hal konsumsi air keperluan sehari-hari, Bapak I Made Darsana menggunakan air langganan PDAM.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Made Darsana.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
3 Darsana yang putus sekolah pada jenjang SMP dan Endang Sulianah sampai jenjang SMA, mereka tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain petani / buruh serabutan.
Pendapatan dari keluarga Bapak I Made Darsana didapatkan dari penghasilan Bapak I Made Darsana dan dibantu oleh istri Endang Sulianah yang sama-sama bekerja sebagai petani maupun pekerjaan serabutan lainnya,. Dengan penghasilan yang didapat dengan bekerja sebagai petani, penghasilan yang didapat oleh keluarga bapak I Made Darsana setiap bulannya tidak menentu. Hal ini menyebabkan Bapak I Made Darsana harus mengikuti perubahan musim tersebut dan harus kreatif dalam menutupi kekurangan yang ada apabila semua pekerjaan yang dilakukannya dirasa kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Rata-rata penghasilan Bapak I Made Darsana adalah Rp. 1.000.000,00 per bulan ditambah dengan Rp. 500.000,00 dari penghasilan istrinya. Apabila gagal panen, keluarga pak Darsana mengalami kerugian yang amat parah. Dengan jumlah penghasilan ± Rp 1.500.000,00 per bulan,itu pun tergantung banyanknya jumlah pekerjaan yang mereka lakukan, kebutuhan keluarga Bapak I Made Darsana untuk sehari-hari memang terpenuhi namun pada saat tertentu kebutuhan keluarga Bapak I Made Darsana sulit untuk terpenuhi dikarenakan harus menanggung anak yang masih bersekolah. Selain bekerja sebagai petani, pak Darsana juga bekerja sebagai pengukir freelance dengan upah Rp. 70.000,00 per unit.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pemenuhan kebutuhan dari Bapak I Made Darsana terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain.
a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Made Darsana dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Belanja per-hari : Rp 50.000 x 30 hari = Rp 1.500.000 Biaya sekolah dan lain-lain : Rp 10.000 x 26 hari = Rp 260.000+
4 b. Kesehatan
Untuk biaya kesehatan, keluarga Bapak I Made Darsana telah mendapat sedikit kemudahan. Bapak I Made Darsana beserta keluarga dapat menggunakan kartu Indonesia sehat (KIS) untuk melakukan pengobatan medis, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit, ia dapat menggunakan kartu tersebut untuk dapat berobat secara gratis atau setidaknya mendapat keringanan biaya dari Puskesmas. Hal ini disebabkan karena keluarga Bapak I Made Darsana telah terdaftar sebagai salah satu keluarga yang kurang mampu sehingga mendapat pelayanan berobat gratis atau keringanan biaya dengan menunjukkan kartu Indonesia sehat.
c. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Sudimara juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Bapak I Made Darsana. Mengenai biaya sosial, keluarga Bapak I Made Darsana tidak menganggarkan dana secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya hajatan dan lain-lain. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.
d. Lain – lain
Biaya rutin yang di keluarakan oleh Bapak I Made Darsana adalah biaya listrik kurang lebih sebesar Rp 50.000.
5
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan primer sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat ditentukan solusinya.
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu pendapatan yang tidak banyak dan tak menentu sehingga penghasilan Bapak I Made Darsana perbulannya pun dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebagai seseorang yang hanya tamatan SMP dan memiliki skill atau kemampuan yang terbatas, I Made Darsana juga kesusahan untuk mencari lapangan pekerjaan yang lebih baik dan bersifat tetap.
2.2 Masalah Prioritas
6 dengan tiga kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu dapur yang menggunakan kompor dan gas 3 kg.
Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik.
Meskipun Bapak I Made Darsana hanya tamatan SMP, akan tetapi Bapak I Made Darsana mempunyai keinginan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya hingga ke jenjang perkuliahan, namun terkendala oleh biaya yang cukup tinggi dan kemampuan finansial yang kurang memadai.
2.2.1 Masalah Keuangan
Keadaan ekonomi keluarga Bapak I Made Darsana dari tahun ke tahun belum mengalami perubahan yang dapat dikatakan drastis, sedangkan penghasilan yang diperoleh tiap bulannya selain tidak menentu juga masih belum cukup untuk biaya tidak terduga dan tidak dapat ditabung sebagai investasi jangka panjang. Hal ini menjadi prioritas mengingat kebutuhan keluarga pasti akan terus meningkat dan kebutuhan akan dana juga pasti meningkat.
2.2.2 Masalah Pendidikan
Masalah keluarga Bapak I Made Darsana dari segi pendidikan memang perlu ditingkatkan apalagi Bapak I Made Darsana hanya tamatan sekolah menengah pertama, sehinngga Bapak I Made Darsana menginginkan kedua anaknya sekolah setinggi – tinggi nya. Namun penghasilan yang tidak menentu menyebabkan Bapak I Made Darsana kesulitan untuk menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi.
7
BAB III
USULAN SOLUSI MASALAH
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan bersangkutan.
3.1. Program
Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
3.1.1.Masalah Keuangan
Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah keluarga Bapak I Made Darsana sebaiknya menambah inovasi barang yang dapat dijual oleh ibu Endang Sulianah dan Ni Ketut Rengkig yang sebelumnya hanya berjualan sampian-sampian untuk keperluan upacara agama untuk menambah keperluan keluarga. Inovasi yang dapat diberikan dengan menambah barang jualan seperti canang, tipat, dan banten. Memang hal tersebut memerlukan modal, tetapi tidak terlalu banyak sehingga dapat menjadi peluang usaha yang baik. Perbaikan ekonomi juga dapat dilakukan dengan cara menyisihkan uang lebih dari hasil pekerjaan sebagai petani, maupun hasil pendapatan dari penjualan barang sehingga keluarga pak Darsana memiliki uang untuk ditabung dan digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak terduga.
3.1.2. Masalah Pendidikan
8 ditawarkan untuk masalah pendidikan dari keluarga pak Darsana. Solusi pertama adalah yang dapat diberikan untuk masalah pendidikan adalah Bapak I Made Darsana tetap memberikan motivasi agar beliau tetap semangat bekerja demi biaya pendidikan anak-anaknya. Solusi kedua adalah memberikan informasi mengenai jurusan-jurusan yang terdapat di universitas dan peluang kerja sesuai bakat yang dimiliki oleh putra-putri nya dan yang ketiga adalah memberikan informasi mengenai beasiswa bidikmisi yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk siswa-siswa kurang mampu yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Solusi terakhir adalah memberikan tips dan trik untuk lolos program beasiswa kepada putrinya yang tidak lama lagi akan tamat SMA.
3.2. Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Made Darsana. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1..
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
No. Tanggal Kegiatan
1. 28 Juli 2016 Bertemu dengan kepala banjar dinas Celuk Kanginan, meminta beliau untuk mendampingi ke KK dampingan untuk pertama kalinya. Perkenalan singkat dengan KK dampingan
2. 29 Juli 2016 Perkenalan lebih lanjut dengan KK dampingan Dusun Celuk Kanginan, desa Sudimara dan melakukan wawancara tentang profil keluarga
3. 30 Juli 2016 Melakukan pendekatan dengan cara membantu KK dampingan dirumahnya
4. 31 Juli 2016 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan
5. 1 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara membantu KK dampingan di rumahnya
9 dampingan dalam pembuatan sampian dan tipat.
7. 3 Agustus 2016 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan
8. 4 Agustus 2016 Melakukan diskusi dengan KK dampingan
9. 5 Agustus 2016 Membantu KK dampingan membersihkan rumahnya 10. 6 Agustus 2016 Membantu KK dampingan dirumahnya
11. 7 Agustus 2016 Melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan ekonomi keluarga dampingan dari Bapak I Made Darsana serta membantu KK dampingan dirumahnya. 12. 8 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan
motivasi kepada KK Dampingan
13. 9 Agustus 2016 Membantu KK dampingan membersihkan rumahnya 14. 10 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan
motivasi kepada KK Dampingan
15. 11 Agustus 2016 Melakukan diskusi serta membantu KK dampingan dirumahnya
16. 12 Agustus 2016 Melaksanakan program untuk mengatasi masalah pada keluarga dampingan dan membantu keluarga dirumahnya
17. 13 Agustus 2016 Memotivasi kepala keluarga agar menekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi
18. 14 Agustus 2016 Pemberian Informasi Mengenai Jurusan-Jurusan di perguruan tinggi dan prospek kerjanya, serta informasi mengenai beasiswa di perguruan tinggi
19. 15 Agustus 2016 Melaksanakan Sosialisasi KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar)
20. 16 Agustus 2016 Membantu Keluarga dampingan dalam pembuatan
sampian dan canang
10 dampingan ini memiliki tabungan
22. 18 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan serta membantu dirumahnya
23. 19 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi keluarga dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
24. 20 Agustus 2016 Membantu KK Dampingan dengan cara membantu dirumahnya serta memberikan motivasi dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
25. 21 Agustus 2016 Mendampingi anak pak Darsana belajar bahasa Inggris
26. 22 Agustus 2016 Mendampingi anak pak Darsana belajar bahasa Inggris
27. 23 Agustus 2016 Mendampingi anak pak Darsana belajar bahasa Inggris
28. 24 Agustus 2016 Mendampingi anak pak Darsana belajar bahasa Inggris
29. 25 Agustus 2016 Mendampingi anak pak Darsana belajar bahasa Inggris
11
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak I Made Darsana . Waktu kunjugan ke rumah KK dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada jam 17.00 WITA. Hal ini dikarenakan waktu pulang dari pasangan suami istri tersebut dari kegiatan bertani adalah pada jam tersebut. Adapun kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut
No. Tanggal Waktu Durasi Kegiatan
1. 28 Juli 2016 18.00– 19.00
1 Bertemu dengan kepala banjar dinas Celuk Kanginan, meminta beliau untuk mendampingi ke KK dampingan untuk pertama kalinya. Perkenalan singkat dengan KK dampingan
2. 29 Juli 2016 18.00-19.00
1 Perkenalan lebih lanjut dengan KK dampingan Dusun Celuk Kanginan, desa Sudimara dan melakukan wawancara tentang profil keluarga 3. 30 Juli 2016
18.00-19.00
1 Melakukan pendekatan dengan cara
membantu KK dampingan
dirumahnya 4. 31 Juli 2016
17.00-19.00
2 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan
12 6. 2 Agustus
2016
18.00-21.00
3 Melakukan pendekatan dengan cara membantu KK dampingan dalam pembuatan sampian dan tipat.
7. 3 Agustus 2016
17.00-21.00
4 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan memecahkan permasalahan ekonomi keluarga dampingan dari Bapak I memberikan motivasi kepada KK Dampingan memberikan motivasi kepada KK Dampingan
15. 11 Agustus 2016
19.00-21.00
13 16. 12 Agustus
2016
18.00-21.00
3 Melaksanakan program untuk mengatasi masalah pada keluarga dampingan dan membantu keluarga dirumahnya menekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi
18. 14 Agustus 2016
10.00-12.00
2 Pemberian Informasi Mengenai Jurusan-Jurusan di perguruan tinggi dan prospek kerjanya, serta informasi mengenai beasiswa di perguruan tinggi
4 Melaksanakan Sosialisasi KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan KIP (Kartu
5 Membantu Keluarga dampingan dalam pembuatan sampian dan canang
21. 17 Agustus 2016
13.00-17.00
4 Melaksanakan program untuk memotivasi keluarga dampingan yang berkaitan dengan pentingnya keluarga dampingan ini memiliki tabungan 22. 18 Agustus
2016
14.00-17.00
3 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan serta membantu dirumahnya
23. 19 Agustus 2016
18.00-21.00
14
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sudah
dihadapi.
24. 20 Agustus 2016
3 Membantu KK Dampingan dengan cara membantu dirumahnya serta memberikan motivasi dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. 25. 21 Agustus sumbangan sembako dan memberi tanaman kepada keluarga pak Darsana
15 diberikan sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran dari keluarga bapak I Made Darsana.
4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, anak-anak I Made Darsana memiliki masalah pelajaran di bidang bahasa inggris. Oleh karena itu, dilakukan bimbingan belajar kepada kedua anak Bapak I Made Darsana. Anak kedua keluarga I Made Darsana lebih pemalu dibandingkan dengan anak pertamanya. Sumbangan bantuan berupa buku yang dimiliki diberikan kepada kedua anak pak Darsana, dimana buku tersebut digunakan untuk membantu belajar kedua anak Bapak I Made Darsana. Selain itu, informasi mengenai KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan program beasiswa yang bisa didapat dari program pemerintah pun tidak lupa disosialisasikan, sehingga bisa mengurangi masalah ekonomi yang dihadapi keluarga ini.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
16
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN Tematik RM (Revolusi Mental) periode XIII tahun 2016. Dengan adanya program keluarga dampingan ini, mahasiswa mampu bersosialisasi dan menghadapi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dengan baik. Inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa sangat diuji dengan adanya program ini yang berguna untuk mengembangkan kesejahteraan keluarga dampingan.
5.2.Rekomendasi
Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat berikan adalah sebagai berikut:
1. Perlu diberikannya waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan keluarga yang akan dilaksanakan ketika KKN.
2. Pembekalan KKN Tematik RM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan secara lebih baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan beberapa urusan administrasi KKN Tematik RM dapat terlaksana lebih baik.
17
LAMPIRAN
Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar
Mandampingi anak pak Darsana belajar bahasa Inggris
18 Ibu dari Pak Darsana