• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penerapan Balanced Scorecard terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Telkom (Persero) Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manfaat Penerapan Balanced Scorecard terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Telkom (Persero) Bandung)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

To deal with more and more competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance, in this case, the methods that can fit to those criteria is Balanced Scorecard. The purpose of this research is to find out how effective is the company performance after they apply the Balanced Scorecard method and the benefits over the use of Balanced Scorecard to increase the company performance. The research method use is analysis descriptive research method. From the analysis that has been done,requires study from each perspective inside of Balanced Scorecard to understand how effective is the company performance after the use of Balanced Scorecard, that is financial perspective, costumer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective. The strategic objective of the company is to achieve 30 million USD to obtain the market capitalization. To accomplish that objective the company perform 3 grand strategic, that is, maintain the revenue growth and the profit from business portofolio, develop scale and scope to maintain growth rate to become the company that rules the regional, lead a transformation from one size fits all business mode to based on costumer segments business mode. The authors do the research in PT Telkom that has been applying the Balanced Scorecard for some years.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, dalam hal ini, metode yang dapat digunakan adalah Balanced Scorecard. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kinerja perusahaan setelah menerapkan metode Balanced Scorecard dan manfaat penerapan Balanced

Scorecard dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Metode penelitian yang

dilakukan digunakan adalah deskriptif analisis. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dilakukan pembahasan dari tiap-tiap perspektif yang ada dalam Balanced Scorecard untuk mengetahui seberapa efektif kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan sasaran strategis perusahaan adalah pencapaian 30 milyar USD untuk mendapatkan kapitalisasi pasar. Pencapaian sasaran tersebut dilakukan melalui 3 grand strategic, yakni, mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan laba dari portofolio bisnis, membangun scale dan scope untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan dengan menjadi pemain regional, memimpin transformasi dari bisnis mode one size fits all ke bisnis model berbasis segmen pelanggan. Penulis melakukan penelitian di PT Telkom yang telah menerapkan Balanced Scorecard.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka……...7

2.1.1 Akuntansi Manajemen………..………....7

2.1.2 Strategi………..7

2.1.2.1 Definisi Strategi………...7

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Balanced Scorecard……….………..9

2.1.3.1 Substansi Balanced Scorecard………11

2.1.3.2 Empat Perspektif Balanced Scorecard………...16

2.1.3.3 Keunggulan Balanced Scorecard………22

2.1.3.4 Kelemahan Balanced Scorecard……….23

2.1.4 Proses Aplikasi Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik………25

2.1.4.1 Peran Balanced Scorecard Dalam Sistem Manajemen Strategik...……….33

2.1.5 Proses Aplikasi Balanced Scorecard...37

2.1.5.1 Pihak Yang Berperan Dalam Balanced Scorecard.... ...39

2.1.5.2 Empat Perspektif Apakah Cukup?...39

2.2 Kerangka Pemikiran...40

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... ... 44

3.2.2 Visi, Misi, dan Tujuan perusahaan………..49

3.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan………...51

3.2.4 Bisnis Utama PT Telekomunikasi Indonesia………...51

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian……….63

4.1.1 Pengukuran Kinerja Sebelum Penerapan Balanced Scorecard……63

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.2 Rasio Pertumbuhan………...66

4.1.2 Pengukuran Kinerja Setelah Penerapan Balanced Scorecard……69

4.1.2.1 Perspektif Keuangan……….69

4.1.2.1.1 Return On Investment...70

4.1.2.1.2 Pertumbuhan Penjualan ………70

4.1.2.2 Perspektif Pelanggan………....71

4.1.2.2.1 Kepuasan Pelanggan………..…71

4.1.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal………..80

4.1.2.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan………..83

4.1.2.4.1 Telkom e-learning………..83

4.2 Pembahasan……….87

4.2.1 Pembahasan Efektifitas Kinerja Sebelum Penerapan Balanced Scorecard……….87

4.2.2 Pembahasan Efektifitas Kinerja Setelah Penerapan Balanced Scorecard……….89

4.2.3 Penerapan Balanced Scorecard...91

4.2.3.1 Perumusan Strategi………..91

4.2.3.2 Perencanaan Strategi………92

4.2.3.3 Grand Strategic and Initiative Strategic………..93

(6)
(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Peran Balanced Scorecard Pada Tiap Tahap Manajemen Strategik...36

Tabel II Langkah-Langkah Penelitian………....…..46

Tabel III Operating Profit Margin……….64

Tabel IV Return On Investment...…..65

Tabel V Net Profit Margin………..…….65

Tabel VI Pertumbuhan Pendapatan PT Telkom………..…………..67

Tabel VII Pertumbuhan Laba Operasi PT Telkom……….68

Tabel VIII Pertumbuhan Laba Bersih PT Telkom……….…..68

Tabel IX Return On Investment...………70

Tabel X Pertumbuhan Penjualan Penjualan PT Telkom.……….71

Tabel XI Hasil Survei………73

Tabel XII Hasil Survei………...………....74

Tabel XIII Hasil Survei………..75

Tabel XIV Hasil Survei………..75

Tabel XV Hasil Survei.………....………...76

Tabel XVI Hasil Survei…………....……….79

Tabel XVII Hasil Survei………...80

Tabel XVIII Grand and Initiative Strategic………....……….93

(9)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggungjawabkan. Pengukuran kinerja diperlukan oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap para pemegang saham dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Pengukuran kinerja juga diperlukan bagi perusahaan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan dan menetapkan strategi yang akan digunakan perusahaan untuk menghadapi persaingan yang saat ini semakin kompetitif.

Biasanya ukuran finansial selalu menjadi perhatian terbesar bagi perusahaan dalam menilai keberhasilan kinerjanya daripada ukuran-ukuran lainnya. Namun pengukuran dari sisi finansial masih memberikan pandangan yang terbatas terhadap apa yang akan terjadi dimasa mendatang perusahaan. Satu tahun yang luar biasa bukan merupakan indikasi akan apa yang akan terjadi di kemudian harinya.

(10)

2

Bab I Pendahuluan Universitas Kristen Maranatha

sistem yang dapat mengimbangi lajunya kemajuan dunia usaha, baik berupa informasi maupun sistem manajerial.

Untuk mengatasi keterbatasan kinerja keuangan, Kaplan dan Norton pada tahun 1992 mengembangkan sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya memperhatikan aspek keuangan tetapi juga aspek non keuangan. Sistem pengukuran ini dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menerjemahkan misi dan strateginya sehingga perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja ini dikenal dengan Balance Scorecard (BSC).Survei mengkonfirmasikan, dari semua pengukuran kinerja dan sistem pengendalian, Balance Scorecard adalah yang paling terkenal, paling sedikit menuai kritik, dan paling luas di implementasikan (Paranjape, 2006).

Balance Scorecard merupakan salah satu metode pengukuran kinerja yang

menjabarkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan operasional dan seperangkat tolok ukur kinerja untuk 4 perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan (financial perspective), perspektif pelanggan (costumer perspective), perspektif proses internal bisnis (internal business process perspective), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective). Metode Balance Scorecard menyatakan seluruh proses kerja dalam sebuah perusahaan adalah suatu sistem yang saling terintegrasi, sehingga dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.

(11)

3

Bab I Pendahuluan Universitas Kristen Maranatha

diinvestasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja dimasa mendatang, serta memungkinkan untuk menilai intangible asset seperti kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan lain-lain. Pengukuran keempat perspektif ini sangat penting yang memungkinkan perusahaan untuk melacak hasil keuangan sekaligus memantau kemajuan dalam membangun kemampuan dan memperoleh asset tak berwujud yang akan mereka perlukan untuk pertumbuhan di masa depan (Kaplan dan Norton, 2007)

Dalam penelitian Nomura Research Institute (NRI) Papers No. 45, 1 April 2002 dikemukakan bahwa Jepang sudah beberapa tahun lalu mengintroduksikan pola kerja Balance Scorecard (BSC) terhadap lebih dari 20 perusahaan (Morisawa, 2002:3). Dari hasil penelitiannya, NRI dapat memberi kesimpulan bahwa berdasarkan pengalaman-pengalaman perusahaan yang menerapkan pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard tersebut merasakan bahwa Balanced Scorecard memang memiliki keunggulan yang dirangkum menjadi lima point sebagai berikut:

a. Balanced Scorecard dapat digunakan untuk melakukan perbaikan keseimbangan di antara sasaran-sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

b. Dapat menciptakan pemahaman strategi perubahan dengan menyusun atau menetapkan indikator non-finansial kuantitatif disamping indikator-indikator finansial.

(12)

4

Bab I Pendahuluan Universitas Kristen Maranatha

d. Mempromosikan proses pembelajaran organisasi melalui suatu pengulangan siklus hipotesis verifikasi.

e. Memperbaiki platform strategi komunikasi secara umum dalam organisasi yang mencerminkan keterkaitan antara pimpinan dan bawahan. NRI mengemukakan salah satu contoh kasus yang spektakuler tentang keberhasilan penerapan Balanced Scorecard yang berimplikasi pada perbaikan kinerja perusahaan seperti yang dialami oleh perusahaan KANSAI ELECTRIC POWER CO. LTD, perusahaan terbesar kedua di Jepang yang memproduksi dan mensuplai kebutuhan listrik di Jepang. Perusahaan ini memperkenalkan cara kerja baru yang disebut "Linked Contract" yang kinerjanya diukur dengan Balanced Scorecard.

Selain itu dengan menggunakan metode Balance Scorecard, membuat perusahaan memiliki prioritas atau target yang jelas dan panduan bagi setiap karyawan baik bagi manajemen tingkat atas atau tingkat bawah untuk melaksanakan visi dan misi perusahaan. Manfaat panduan inilah yang menjadi nilai lebih dari Balance Scorecard, dikarenakan setiap pihak memiliki peran dan akan tercipta saling

ketergantungan yang kemudian akan mensukseskan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Berdasar latar belakang masalah diatas, penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Manfaat Penerapan Balance Scorecard Terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)

(13)

5

Bab I Pendahuluan Universitas Kristen Maranatha

1.2IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasar latar belakang penelitian diatas, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai efektifitas kinerja sebelum penerapan Balance Scorecard dan efektifitas kinerja setelah penerapan Balance Scorecard. Masalah ini akan dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana efektifitas kinerja perusahaan sebelum dan setelah menerapkan Balance Scorecard ?

2. Bagaimana manfaat penerapan Balance Scorecard dalam meningkatkan kinerja perusahaan ?

1.3MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kinerja perusahaan sebelum dan setelah penerapan Balance Scorecard.

2. Mengetahui penerapan Balance Scorecard dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

1.4MANFAAT PENELITIAN

(14)

6

Bab I Pendahuluan Universitas Kristen Maranatha

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan yang berarti dalam bentuk sumbangan pemikiran sebagai pertimbangan dalam peningkatan kinerja perusahaan.

2. Bagi program studi akuntansi Universitas Kristen Maranatha, merupakan tambahan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan.

3. Penulis sendiri, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari jurusan akuntansi Universitas Kristen Maranatha. 4. Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat

(15)

99

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasar hasil penelitian yang dilakukan penulis di PT TELKOM, untuk mengetahui manfaat penerapan Balanced Scorecard dalam penilaian kinerja perusahaan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektifitas kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan Balanced Scorecard:

a. Efektifitas kinerja perusahaan sebelum penerapan Balanced Scorecard pada tahun 2004 dan 2005 adalah belum sepenuhnya efektif, hal ini dapat dilihat dari menurunnya beberapa rasio-rasio keuangan yang dihasilkan dari analisis laporan keuangan. Sebelum menerapkan Balanced scorecard perusahaan hanya menganalisis kinerja non keuangan sehingga tidak komprehensif. Pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio keuangan didasarkan atas data historis, hanya menggambarkan kinerja jangka pendek sehingga sulit untuk melakukan prediksi keuangan jangka panjang.

b. Efektifitas kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard pada PT TELKOM adalah cukup efektif. Dengan pendekatan Balanced Scorecard manajemen dapat mengambil suatu keputusan setelah melihat hasil dari keempat perspektif yang dapat digunakan sebagai landasan untuk melakukan perbaikan.

(16)

100

Bab V Kesimpulan dan Saran Universitas Kristen Maranatha

2. Dalam penerapan Balanced Scorecard perusahaan menerapkan kerangka kerja dari sistem manajemen strategi yang kemudian dihubungkan dengan metode Balanced Scorecard, tahapan manajemen strategi tersebut adalah: a. Perumusan strategi, pada tahap ini perusahaan menjelaskan jenis

usahanya, visi, misi, tujuan, dan strategi perusahaan.

b. Perencanaan strategi, pada tahap ini PT TELKOM membuat peta strategi untuk menjabarkan strategi perusahaan ke dalam sasaran kerja. Untuk mewujudkan sasaran strategi, perusahaan menentukan inisiatif strategi yang merupakan action program.

c. Penyusunan program kerja, yaitu proses penerjemahan sasaran strategi dalam bentuk program kerja yang konkrit.

d. Anggaran merupakan perencanaan jangka pendek perusahaan yang berisi rencana implementasi program yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran.

e. Implementasi, perusahaan mengimplementasikan Balanced Scorecard sebagai suatu frame work untuk mengkomunikasikan strategi ke seluruh personel yang ada.

(17)

101

Bab V Kesimpulan dan Saran Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Untuk memperoleh efektifitas kinerja yang maksimal, perlu disarankan sebagai berikut:

2. Pada perspektif keuangan ditambahkan pengukuran dengan mengunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, dan economic value added.

3. Untuk mempermudah menentukan perspektif mana yang perlu diperbaiki dan perlu mendapatkan perhatian manajemen, keempat perspektif perlu disimulasikan untuk mengetahui hubungan sebab akibat.

(18)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (2004). Management Control System. The Mc Graw-Hill, Inc., New York.

Atkinson, AA. and Robert S. Kaplan. (1998). Advanced Management Accounting. Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Gasperz, Vincent. (2002). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi: Balanced Scorecard dengan

Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Gramedia, Jakarta

Horngren, Datar, dan Foster. (2007). Cost Accounting A Managerial Emphasis. Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Kaplan, Robert S. and David P. Norton. (2000). Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Diterjemahkan oleh : Peter R. Yosli. Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta

Nawawi, H Hadari. (2005). Manajemen Strategik:Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Luis, Suwardi. (2007). Balanced Scorecard To Functional Scorecard. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Harvarindo, Jakarta

(19)

Universitas Kristen Maranatha Yuwono, Sony, dkk. 2004.Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard: Menuju

Organisasi Yang Berfokus Strategi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Www.Google.co.id

Annual Report PT Telekomunikasi Indonesia. 2004.

Annual Report PT Telekomunikasi Indonesia. 2005.

Annual Report PT Telekomunikasi Indonesia. 2008.

Referensi

Dokumen terkait

pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan untuk pelaksanaan

Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah sbb: Air panas yang berasal dari steam sumur uap akan disalurkan ke Steam receiving header,

Pengukuran statistik deskriptif dilakukan terhadap variabel – variabel penelitian yang terdiri dari laba akuntansi, arus kas total dan Return On Equity. (ROE)

Pengetahuan tentang ilmu mekanika, ilmu bahan bangunan, ilmu manajemen konstruksi untuk pengendalian proyek, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan perancangan struktur

1. Pihak pengelola website Universitas Narotama dapat memberikan perhatian lebih terhadap kualitas interaksi khususnya pada poin indikator sarana interaksi ,

In integer convex quadratic programming problem, KKT conditions reduce nonlinear problem to be linear then change them into linear constraints and form linear objective

Portal ini ditinjau pada arah melintang dan memanjang. Beban pelat atap. Beban orang atau pekerja. Semua beban mati atau hidup untuk merencanakan portal akan

As for the Schwarzschild metric, where there is a difference between the conservation laws obtained for the system of geodesic equations and for the single orbital equation,