MODUL PRAKTIKUM
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2020/2021
Penanggung Jawab:
Erna Kustyarini, SE., MMSI
Elisabeth Esai Elenia
I Gusti Ngurah Bagus Arya S
Maya Oktavia
M Rizky Tjandra S
Novia Aldisa
Putri Widjayanti
Venny Ependi
Disusun Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul “Akuntansi Keuangan Lanjut 2” ini. Modul ini berisi tentang penjelasan dan kasus-kasus yang berkaitan dengan Akuntansi Keuangan Lanjut 2 sesuai dengan silabus yang telah ditetapkan oleh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Besar harapan kami agar modul ini dapat berguna dan memberikan manfaat yang positif bagi kami pribadi dan para praktikan yang mengikuti praktikum penunjang Akuntansi Keuangan Lanjut 2.
Kami menyadari modul ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mohon maaf jika dalam modul ini terdapat kesalahan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan modul ini dan agar dapat memperbaiki tulisan kami dimasa mendatang.
Depok, Februari 2021
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Cover ...i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
BAB I PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN ... 1
Prosedur Pembukuan Firma... 1
Cara Pembentukan Persekutuan ... 1
Karakteristik Persekutuan ... 1
Isi Perjanjian dari Persekutuan ... 2
1.1 Contoh Kasus ... 2
1.2 Kasus 1 ... 5
1.3 Kasus 2 ... 6
BAB II DISOLUSI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN ... 9
Pengertian ... 9
Proses Pembubaran Usaha ... 9
Prosedur dalam Likuidasi ... 10
Likuidasi dapat Dilakukan ... 10
Penjualan Aktiva Non Kas Sekaligus ... 10
Penjualan Aktiva Non Kas Secara Bertahap ... 10
Proses Likuidasi Bertahap ... 11
Metode yang Digunakan ... 11
Program Pembagian Kas ... 11
2.1 Contoh Kasus Likuidasi Sekaligus ... 12
Kasus Likuidasi Sekaligus 1 ... 15
Kasus Likuidasi Sekaligus 2 ... 16
2.2 Contoh Kasus Likuidasi Bertahap ... 17
Kasus Likuidasi Bertahap 1 ... 22
iv
BAB III PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM ... 24
Laporan Keuangan Interim ... 25
3.1 Contoh Kasus ... 25
3.2 Kasus 1 ... 28
1
BAB I
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
Persekutuan adalah suatu perserikatan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menyelenggarakan usaha bersama untuk mencari laba. Salah satu ciri hukum dari persekutuan adalah umurnya yang terbatas. Kelangsungan hidup persekutuan berakhir dengan masuknya sekutu baru, pengunduran diri atau meninggalnya sekutu lama, disolusi secara sukarela oleh sekutu, atau disolusi secara terpaksa misalnya karena bangkrut. Ciri hukum lain dari persekutuan adalah agensi mutual (agensi yang saling menguntungkan). Setiap sekutu dianggap sebagai agen bagi seluruh kegiatan persekutuan dengan kekuatan yang mengikat sekutu lainnya melalui aktivitas yang dilakukannya atas nama persekutuan.
PROSEDUR PEMBUKUAN FIRMA
Pembentukan persekutuan diantara dua orang atau lebih yang masing-masing hanya menyerahkan setoran modalnya dalam bentuk uang atau barang kepada persekutuan yang membuat pembukuan tersendiri, tidak banyak mengalami kesulitan. Tetapi apabila persekutuan didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka biasanya timbul beberapa persoalan, antara lain :
Apabila persekutuan akan menggunakan catatan pembukuan dengan melanjutkan catatan pembukuan dari salah satu perusahaan.
Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dan modal dari masing-masing perusahaan yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak.
Cara Pembentukan Persekutuan :
1. Mendirikan perusahaan baru
2. Mengubah kepemilikan perusahaan perseorangan yang sudah ada. 3. Mengubah kepemilikan perusahaan persekutuan yang sudah ada.
Karakteristik Persekutuan :
1. Mutual Ageny 2. Limited Life 3. Unlimited Liability
2
4. Ownership of an Interest in a partnership 5. Mutual Liability
Isi perjanjian dari persekutuan :
1. Tujuan membentuk usaha persekutuan (termasuk jangka waktu persekutuan). 2. Hak dan tanggung jawab setiap anggota
3. Investasi awal masing-masing anggota
4. Ketentuan untuk menarik atau menambah investasi 5. Tata cara atau penentuan rasio pembagian laba rugi 6. Aturan pembubaran persekutuan
Lupin dan Lipin masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah persekutuan yang bernama LL Corp. Lupin telah memiliki sebuah perusahaan yang telah berjalan. Lipin bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp. 3.000.000. Adapun neraca perusahaan Lupin sebelum bergabung adalah sebagai berikut :
NERACA
PER 31 DESEMBER 2021
Aktiva : Passiva :
Kas 1.800.000 Utang Dagang 1.500.000
Piutang Dagang 1.500.000 Modal Lupin 3.500.000 +
Cad.Krg.Piutang 150.000 –
1.350.000
Pers.Brg.Dagang 900.000
Supplies Kantor 350.000
Kursi & Alat Kantor 750.000 Akm.Penyusutan 150.000 –
600.000 +
Jumlah Aktiva 5.000.000 Jumlah Passiva 5.000.000
Lupin dan Lipin bersepakat bahwa dalam pembentukan persekutuan ini, Lupin meminta beberapa syarat untuk mengubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca per 31 Desember 2021, sebagai berikut :
a. Uang kas diambil seluruhnya oleh Lupin dan persekutuan mengambil alih seluruh asset bersih perusahaan Lupin
3
b. Piutang dagang
Piutang dagang sebesar Rp 500.000 dianggap tidak tertagih dan harus dihapuskan.
Cadangan kerugian piutang ditetapkan 10% dari saldo piutang yang baru. c. Persediaan barang dagang
Barang-barang dinilai berdasarkan harga pasar sebesar Rp 1.200.000 d. Kursi dan alat kantor
Nilai pengganti sebesar Rp 1.000.000 terhadap aktiva ini telah disusutkan sebesar 50% dan dicatat berdasarkan nilai sehat sebesar Rp 500.000
e. Goodwill
Kepada Lupin diberikan goodwill atas reputasi perusahaan yang dinilai sebesar Rp 400.000
f. Akumulasi penyusutan dihapuskan.
Diminta:
1. Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku perusahaan yang terdahulu. 2. Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru tersendiri.
Jawaban :
1. Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku perusahaan yang terdahulu.
a. Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva perusahaan Lupin, sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama.
Cadangan Kerugian Piutang* 50.000
Persedian Barang Dagang 300.000
Goodwill 400.000
Akumulasi Penyusutan 150.000
Piutang Dagang 500.000
Kursi & Alat Kantor 250.000
Modal Lupin 150.000
b. Mencatat masuknya sekutu Lipin
Kas 3.000.000
4
c. Mencatat pengambilan uang kas oleh Lupin
Modal Lupin 1.800.000
Kas 1.800.000
* Keterangan:
Cadangan Kerugian Piutang = CKP di Neraca – ((Piutang di Neraca – Penghapusan Piutang Dagang di Syarat) x % CKP Syarat)
= Rp 150.000 – ((Rp 1.500.000 – Rp 500.000) x 0,1) = Rp 50.000
2. Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru tersendiri
a. Mencatat kekayaan bersih perusahan Lupin, sebagai setoran modal persekutuan
Piutang Dagang 1.000.000
Persediaan Barang Dagang 1.200.000
Supplies Kantor 350.000
Kursi & Alat Kantor 500.000
Goodwill 400.000
Cadangan Kerugian Piutang 100.000
Utang Dagang 1.500.000
Modal Lupin 1.850.000
b. Mencatat setoran modal Lipin
Kas 3.000.000
Modal Lipin 3.000.000
Dari jurnal diatas dengan kedua metode tersebut akan menghasilkan neraca persekutuan yang sama seperti dibawah ini :
5
LL Corp NERACA
Aktiva : Passiva :
Kas 3.000.000 Utang Dagang 1.500.000
Piutang Dagang 1.000.000 Modal Lupin 1.850.000
Cad.Krg.Piutang 100.000 – Modal Lipin 3.000.000 +
900.000
Pers.Brg.Dagang 1.200.000
Supplies Kantor 350.000
Kursi & Alat Kantor 500.000
Goodwill 400.000 +
Jumlah Aktiva 6.350.000 Jumlah Passiva 6.350.000
Jenny dan Coco masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah persekutuan yang bernama J.Co Corp. Jenny telah memiliki sebuah perusahaan yang telah berjalan. Coco bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp. 1.000.000 dan peralatan kantor sebesar Rp. 500.000. Adapun neraca perusahaan Jenny sebelum bergabung adalah sebagai berikut :
NERACA
PER 31 DESEMBER 2021
Aktiva : Passiva :
Kas 2.000.000 Utang Dagang 2.150.000
Piutang Dagang 2.000.000 Modal Jenny 3.700.000 +
Cad.Krg.Piutang 200.000 –
1.800.000
Pers.Brg.Dagang 1.100.000
Supplies Kantor 700.000
Kursi & Alat Kantor 350.000 Akm.Penyusutan 100.000 –
250.000 +
Jumlah Aktiva 5.850.000 Jumlah Passiva 5.850.000
Jenny dan Coco bersepakat bahwa dalam pembentukan persekutuan ini, Jenny meminta beberapa syarat untuk mengubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca per 31 Desember 2021, sebagai berikut :
6
a. Uang kas yang ada diambil 80% oleh Jenny dan persekutuan mengambil alih seluruh asset bersih perusahaan Jenny
b. Piutang dagang
Piutang dagang sebesar Rp 200.000 dianggap tidak tertagih dan harus dihapuskan.
Cadangan kerugian piutang ditetapkan 10% dari saldo piutang yang baru. c. Persediaan barang dagang
Barang-barang dinilai berdasarkan harga pasar sebesar Rp 1.000.000 d. Kursi dan alat kantor
Nilai pengganti sebesar Rp 2.000.000 terhadap aktiva ini telah disusutkan sebesar 75% dan dicatat berdasarkan nilai sehat sebesar Rp 500.000
e. Goodwill
Kepada Jenny diberikan goodwill atas reputasi perusahaan yang dinilai sebesar Rp 200.000
f. Akumulasi penyusutan dihapuskan.
Diminta:
1. Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku perusahaan yang terdahulu. 2. Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru tersendiri.
Dora, Boots, dan Swiper masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah persekutuan yang bernama Dora’s Company. Dora telah memiliki sebuah perusahaan yang telah berjalan. Boots bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp 50.000.000 dan Swiper bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan berupa kendaraan sebesar Rp 25.000.000.
7
Adapun neraca perusahaan Dora sebelum bergabung adalah sebagai berikut :
NERACA
PER 31 DESEMBER 2021
Aktiva : Utang :
Kas 50.000.000 Utang Dagang 61.000.000
Piutang Dagang 40.000.000
Cad.Krg.Piutang 4.000.000 – Modal :
36.000.000
Pers.Brg.Dagang 20.000.000 Modal Dora 130.000.000 +
Supplies Kantor 15.000.000
Aktiva Tetap :
Bangunan 80.000.000
Akm. Penyusutan 10.000.000 –
70.000.000 +
Jumlah Aktiva 191.000.000 Jumlah Passiva 191.000.000
Dora, Boots, dan Swiper bersepakat bahwa dalam pembentukan persekutuan ini, Dora meminta beberapa syarat untuk mengubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca per 31 Desember 2021, sebagai berikut :
a. Uang kas yang ada diambil seluruhnya oleh Dora dan persekutuan mengambil alih seluruh asset bersih perusahaan Dora
b. Piutang dagang
Piutang dagang sebesar Rp 5.000.000 dianggap tidak tertagih dan harus dihapuskan.
Cadangan kerugian piutang ditetapkan 10% dari saldo piutang yang baru. c. Persediaan barang dagang
Barang-barang dinilai berdasarkan harga pasar sebesar Rp 23.000.000 d. Bangunan
Nilai pengganti sebesar Rp 100.000.000 terhadap aktiva ini telah disusutkan sebesar 30% dan dicatat berdasarkan nilai sehat sebesar Rp 70.000.000
e. Goodwill
Kepada Dora diberikan goodwill atas reputasi perusahaan yang dinilai sebesar Rp 6.000.000
8
Diminta :
1. Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku perusahaan yang terdahulu. 2. Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru tersendiri.
9
BAB II
DISOLUSI DAN
LIKUIDASI PERSEKUTUAN
Disolusi persekutuan adalah berubahnya para hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan sebagai entitas hukum. Persekutuam juga berhenti sebagai entitas hukum dan entitas bisnis. Berhentinya persekutuan sebagai entitas bisnis mencakup penghentian aktivitas bisnis persekutuan yang disebut likuidasi persekutuan. Pada umumnya, likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal :
a. Mengkonversi aktiva nonkas menjadi kas.
b. Mengakui keuntungan, kerugian, dan beban likuidasi selama masa likuidasi. c. Menyelesaikan seluruh kewajiban.
d. Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir tahun modal mereka. Aturan dalam pendistribusian aktiva dalam likuidasi persekutuan diatur dalam bagian 40 Uniform Partnership Act. Bagian 40 membuat urutan pembayaran sebagai berikut :
a. Jumlah yang dipinjam kepada debitur selain sekutu b. Jummlah yang dipinjam dari sekutu selain modal dan laba
c. Jumlah yang harus diberikan kepada sekutu sesuai kepemilikannya d. Jumlah yang terhutang kepada sekutu sehubungan adanya laba
PENGERTIAN
Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan (pembubaran usaha) secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua utang pajak, kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba / rugi.
Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu :
1. Proses Realisasi
Yaitu proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash). 2. Proses Likuidasi
Yaitu proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditur dan pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota.
10
Prosedur dalam Likuidasi :
1. Rekening-rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing-masing, sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi.
2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai (cash), apabila ada perbedaan antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan keuntungan atau kerugian harus dibagi di antara anggota sesuai dengan perbandingan pembagaian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar penyelesaiaan.
3. Apabila dijumpai keadaan di mana salah seorang anggota mempunyai saldo debit dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, maka piutang kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo debit rekening modal yang bersangkutan. Di samping itu pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.
4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur ekstern; baru sesudah itu dibayarkan saldo-saldo modal masing-masing anggota.
Likuidasi dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Penjualan aktiva nonkas sekaligus ( Likuidasi Sekaligus ) 2. Penjualan aktiva non kas secara bertahap ( Likuidasi Bertahap ) 3. Program pembagian kas
Penjualan aktiva nonkas sekaligus ( Likuidasi Sekaligus )
Prosedur akuntansi pada likuidasi persekutuan adalah penjualan aktiva non kas sekaligus untuk membayar semua kewajiban kepada pihak ketiga, apabila ada sisa uang kas dibagikan kepada para sekutu.
Penjualan Aktiva Non Kas Secara Bertahap ( Likuidasi Bertahap )
Apabila pelaksanaan likuidasi memerlukan waktu yang cukup lama (karena realisasi aktiva tidak bisa sekaligus), maka pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah uang kas yang tersedia. Pembayaran
11
kembali hak penyertaan para anggota dilakukan sesudah semua kewajiban-kewajiban persekutuan (hutang-hutang kepada kreditur) dibayar lunas. Proses likuidasi demikian disebut sebagai likuidasi bertahap (berangsur).
Proses Likuidasi Bertahap :
1. Apabila pada tahap pertama baru sebagian aktiva dapat direalisasikan (dijual), maka pertama kali harus dibayar semua kewajiban kepada kreditur.
2. Sisa uang (kas) hasil penjualan aktiva kemudian dibayarkan kepada para anggota sebagai pembayaran kembali sebagian hak penyertaannya.
3. Hasil realisasi aktiva pada tahap-tahap berikutnya kemudian dibayarkan kepada para anggota.
Proses demikian itu dilaksanakan terus sampai dengan aktiva yang dimiliki dapat direalisasikan seluruhnya.
Metode Yang Digunakan
Ada dua metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya setiap kali pembayaran kembali hak penyertaan anggota agar dapat dijamin penerimaan masing-masing anggota itu sesuai dengan hak-hak yang bersangutan sebagai berikut :
a. Besarnya pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva dapat direalisasikan (dijual)
b. Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum proses likuidasi berlangsung, sehingga pembayaran dapat segera dilakukan sesuai dengan jumlah uang yang tersedia.
Program Pembagian Kas
Program pembagian kas akan membantu prosedur likuidasi dengan penjualan aktiva non kas secara bertahap yang membutuhkan penghitungan daftar induk (likuidasi) dan daftar tambahan yang banyak.
12
2.1. CONTOH KASUS LIKUIDASI SEKALIGUS
Titan Inc. memiliki empat anggota sekutu yaitu Levi, Annie, Sasha dan Eren dengan pembagian laba rugi 30:20:30:20. Pada tanggal 2 Januari 2021 mereka memutuskan untuk melikuidasi usahanya itu. Berikut Neraca Titan Inc. pada tanggal 31 Desember 2020 :
Titan Inc. Neraca 31 Desember 2020
Aktiva : Hutang :
Kas Rp 21.500.000 Hutang Dagang Rp 89,000,000
Piutang Rp 20,050,000 Hutang Pajak Rp 28,000,000
Persediaan Rp 14,500,000 Hutang Annie Rp 18,000,000
Investasi Saham Rp 60,250,000 Hutang Sasha Rp 4,000,000
Perlengkapan Rp 15,550,000
Gedung Rp 90,650,000 Modal :
Mesin Rp 40,750,000 Modal Levi Rp 52,000,000
Peralatan Kantor Rp 11,750,000 Modal Annie Rp 41,000,000
Modal Sasha Rp 10,000,000
Modal Eren Rp 33,000,000
Total Aktiva Rp 275.000,000 Total Pasiva Rp 275.000,000
Dalam proses Likuidasi, semua aktiva non kas direalisasikan sebesar Rp 200,000,000. Diminta:
1. Buatlah Laporan Likuidasi berikut perhitungan laba/rugi realisasi! 2. Buatlah Jurnal untuk mencatat setiap proses Likuidasi!
13
JAWAB :
1. SKEDUL LAPORAN LIKUIDASI
Titan Inc. Laporan Likuidasi
Ket. Kas Aktiva Non Kas Hutang Dagang Hutang Pajak Hutang Annie Hutang Sasha Modal Levi Modal Annie Modal Sahsa Modal Eren Saldo 21,500,000 253,500,000 89,000,000 28,000,000 18,000,000 4,000,000 52,000,000 41,000,000 10,000,000 33,000,000 Realisasi 200,000,000 (253,500,000) (16,050,000) (10,700,000) (16,050,000) (10,700,000) 221,500,000 89,000,000 28,000,000 18,000,000 4,000,000 35,950,000 30,300,000 (6,050,000) 22,300,000 Pembayaran Hutang Eksternal (117,000,000) (89,000,000) (28,000,000) 104,500,000 18,000,000 4,000,000 35,950,000 30,300,000 (6,050,000) 22,300,000 Kompensasi Modal Sasha (4,000,000) 4,000,000 104,500,000 18,000,000 35,950,000 30,300,000 (2,050,000) 22,300,000 Pembayaran Hutang Annie (18,000,000) (18,000,000) 86,500,000 35,950,000 30,300,000 (2,050,000) 22,300,000 Beban Defisit Sasha (878,571) (585,714) 2,050,000 (585,714) 86,500,000 35,071,429 29,714,286 21,714,285 Pembagian Kas (86,500,000) 35,071,429 29,714,286 21,714,285 PERHITUNGAN: REALISASI AKTIVA
Aktiva Non Kas Rp 253,500,000
Realisasi Aktiva Rp 200,000,000 -
Rugi ( Rp 53,500,000 )
Rugi atas realisasi sebesar Rp 53,500,000 harus ditanggung oleh semua anggota sekutu sesuai dengan presentasenya.
Modal Levi : 30% x Rp 53,500,000 = Rp 16,050,000 Modal Annie : 20% x Rp 53,500,000 = Rp 10,700,000 Modal Sasha : 30% x Rp 53,500,000 = Rp 16,050,000 Modal Eren : 20% x Rp 53,500,000 = Rp 10,700,000
14
Beban Sekutu : Dengan asumsi bahwa Sasha tidak mampu membayar defistnya sebesar Rp 2,050,000 maka defisit tersebut harus ditanggung oleh semua anggota yang masih mempunyai modal. Masing-masing modal anggota sekutu dikurangi sebesar perbandingan laba ruginya : Modal Levi : 30/(30+20+20) x Rp 2,050,000 = Rp 878,571 Modal Annie : 20/(30+20+20) x Rp 2,050,000 = Rp 585,714 Modal Eren : 20/(30+20+20) x Rp 2,050,000 = Rp 585,714 2. JURNAL a. Realisasi Kas Rp 200,000,000 Modal Levi Rp 16,050,000 Modal Annie Rp 10,700,000 Modal Sasha Rp 16,050,000 Modal Eren Rp 10,700,000 Aktiva Non-Kas Rp 253,500,000
b. Pembayaran Hutang Eksternal
Hutang Dagang Rp 89,000,000
Hutang Pajak Rp 28,000,000
Kas Rp 117,000,000
c. Mencatat Kompensasi Modal Defisit Sasha
Hutang Sasha Rp 4,000,000
Modal Sasha Rp 4,000,000
d. Mencatat Pembayaran Hutang Annie
Hutang Annie Rp 18,000,000
Kas Rp 18,000,000
e. Mencatat Pembagian Kas
Modal Levi Rp 35,071,429
Modal Annie Rp 29,714,286
Modal Eren Rp 21,714,285
15
KASUS LIKUIDITAS SEKALIGUS 1
Tebar Pesona Inc. memiliki empat anggota sekutu yaitu Tn. James, Nn. Ariana, Nn. Suzy dan Tn.Eun Woo dengan pembagian laba rugi 35:15:35:15. Pada tanggal 17 Agustus 2021 mereka memutuskan untuk melikuidasi usahanya itu. Berikut Neraca Tebar Pesona Inc. pada tanggal 31 Juli 2021 :
Tebar Pesona Inc. Neraca Per 31 Juli 2021
Aktiva: Hutang:
Kas Rp 22.000.000 Hutang Pajak Rp 23.000.000
Piutang Rp 13.000.000 Hutang Dagang Rp 90.000.000
Persediaan Rp 25.000.000 Hutang Ariana Rp 18.000.000
Investasi Saham Rp 83.000.000 Hutang Suzy Rp 7.000.000
Perlengkapan Rp 14.250.000
Gedung Rp 80.300.000 Modal :
Mesin Rp 21.750.000 Modal James Rp 55.000.000
Peralatan Kantor Rp 30.700.000 Modal Ariana Rp 49.000.000
Modal Suzy Rp 26.000.000
Modal Eun Woo Rp 22.000.000
Total Aktiva Rp 290.000.000 Total Pasiva Rp 290.000.000
Dalam proses Likuidasi, semua aktiva non kas direalisasikan sebesar Rp 165.000.000. Diminta:
1. Buatlah Laporan Likuidasi berikut perhitungan laba/rugi realisasi! 2. Buatlah Jurnal untuk mencatat setiap proses Likuidasi!
16
KASUS LIKUIDASI SEKALIGUS 2
YG Corp. memiliki tiga anggota sekutu, yaitu Ny. Jiso, Ny.Lisa , dan Ny. Rose. YG Corp. membagi laba rugi dengan ratio 15:55:30. Pada tanggal 1 Februari 2021para sekutu memutuskan untuk melikuidasi usahanya. Neraca persekutuan YG Corp. pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut :
YG Corp. Neraca
Per 31 Desember 2021
Dalam likuidasi tersebut semua aktiva non kas direalisasi sebesar Rp 398.750.000. Diminta: 1. Susunlah skedul laporan likuidasi!
2. Buatlah jurnal untuk mencatat likuidasi tersebut!
Aktiva Hutang Lancar
Kas Rp 158.080.000 Hutang Pajak Rp 100.200.000
Piutang Rp 37.909.000 Hutang Kepada Ny.Jiso Rp 18.532.000
Persediaan Rp 28.450.000 Hutang Kepada Ny. Lisa Rp 17.000.000
Kendaraan Rp 88.020.000 Hutang Kepada Ny.Rose Rp 16.850.000
Gedung Rp 141.225.000
Mesin Rp 20.075.000 Modal
Supplies Rp 6.060.000 Modal Ny. Jiso Rp 78.321.000
Modal Ny. Lisa Rp 133.665.000
Modal Ny. Rose Rp 119.251.000
17
2.2. CONTOH KASUS LIKUIDASI BERTAHAP
Tn. Gojo dan Tn. Megumi membentuk suatu perusahaan bernama Fa Mappa. Fa Mappa membagi laba rugi masing-masing sekutu 55 : 45. Pada tanggal 1 Oktober 2020 para sekutu memutuskan untuk melikuidasi usahanya. Neraca persekutuan Fa Mappa pada tanggal 30 September 2020 adalah sebagai berikut :
Fa. Mappa Neraca
Per 30 September 2020
Jika dalam likuidasi tersebut aktiva direalisasi secara bertahap dengan prosedur sebagai berikut:
Realisasi I: Aktiva non kas dengan nilai buku Rp 165.250.000 dijual dengan harga Rp 157.500.000
Realisasi II : Aktiva non kas dengan nilai buku Rp 143.250.000 dijual dengan harga Rp 150.500.000
Realisasi III : Aktiva non kas dengan nilai buku Rp 144.000.000 dijual dengan harga Rp 110.000.000
Diminta:
1. Buatlah skedul laporan likuidasi disertai dengan skedul pembantu pembayaran kas!
2. Buatlah jurnal untuk mencatat likiudasi tersebut !
Aktiva: Hutang:
Kas Rp 97.500.000 Hutang Dagang Rp 155.500.000
Piutang Rp 57.250.000 Hutang Tn.
Megumi Rp 72.250.000
Persediaan Rp 30.000.000
Perlengkapan Rp 40.250.000 Modal :
Peralatan Kantor Rp 23.000.000 Modal Tn. Gojo Rp 168.250.000
Mesin Rp 87.000.000 Modal Tn.
Megumi Rp 154.000.000
Gedung Rp 215.000.000
18
Firma Mappa Laporan Likuidasi
Keterangan Kas Aktiva Non
Kas Hutang Dagang Hutang Tn. Megumi Modal Tn. Gojo Modal Tn. Megumi Saldo 97.500.000 452.500.000 155.500.000 72.250.000 168.250.000 154.000.000 Realisasi I 157.500.000 (165.250.000) (4.262.500) (3.487.500) 255.000.000 287.250.000 155.500.000 72.250.000 163.987.500 150.512.500 Pembayaran Hutang (155.500.000) (155.500.000) 99.500.000 287.250.000 72.250.000 163.987.500 150.512.500 Pembagian Kas 1 (99.500.000) (72.250.000) (6.000.000) (21.250.000) 287.250.000 157.987.500 129.262.500 Realisasi II 150.500.000 (143.250.000) 3.987.500 3.262.500 150.500.000 144.000.000 161.975.000 132.525.000 Pembagian Kas II (150.500.000) (82.775.000) (67.725.000) 144.000.000 79.200.000 64.800.000 Realisasi III 110.000.000 (144.000.000) (18.700.000) (15.300.000) 110.000.000 60.500.000 49.500.000 Pembagian Kas III (110.000.000) (60.500.000) (49.500.000) Realisasi I
Total Aktiva selain Kas : Rp 550.000.000 – Rp 97.500.000 = Rp 452.500.000 Realisasi Aktiva :
Nilai Buku (ANK) = Rp 165.250.000
Realisasi I = Rp 157.500.000
Rugi Realisasi = Rp 7.750.000
➔ NB > R (Rugi) / mengurangi modal Rugi realisasi sebesar Rp 7.750.000. ditanggung oleh anggota sesuai dengan prosentasenya:
Modal Gojo = 55% x Rp 7.750.000 = Rp 4.262.500 Modal Megumi = 45% x Rp 7.750.000 = Rp 3.487.500
19 Realisasi II Realisasi Aktiva: Nilai Buku = Rp 143.250.000 Realisasi II = Rp 150.500.000 Laba Realisasi = Rp 7.250.000
➔ NB < R (laba) / menambah modal
Laba realisasi sebesar Rp 7.250.000 ditanggung oleh anggota sesuai dengan prosentasenya: Modal Gojo = 55% x Rp 7.250.000 = Rp 3.987.500 Modal Megumi = 45% x Rp 7.250.000 = Rp 3.262.500 Realisasi III Realisasi Aktiva: Nilai Buku = Rp 144.000.000 Realisasi III = Rp 110.000.000 Rugi Realisasi = Rp 34.000.000
➔ NB > R (rugi) / mengurangi modal
Rugi realisasi sebesar Rp 34.000.000 ditanggung oleh anggota sesuai dengan prosentasenya:
Modal Gojo = 55% x Rp 34.000.000 = Rp 18.700.000 Modal Megumi = 45% x Rp 34.000.000 = Rp 15.300.000
PROGRAM PEMBAGIAN KAS a. Skedul Pembagian Kas 1
Keterangan Modal Gojo 55% Modal Megumi 45% Saldo Hutang Megumi Rp. 163.987,5 Rp. 150.512,5 Rp. 72.250 Kerugian ANK Rp. 287.250 Rp. 163.987,5 Rp. 222.762,5 (Rp 157.987,5) (Rp 129.262,5) Penghapusan Kas 1 Utang Megumi Rp. 6.000 Rp. 93.500 (Rp 72.250) Saldo Kas Rp. 6.000 Rp. 21.250
20
b. Skedul Pembagian Kas 2
1. Jurnal : a. Realisasi 1 Kas Rp 157.500.000 Modal Tn. Gojo Rp 4.262.500 Modal Tn. Megumi Rp 3.487.500 ANK Rp 165.250.000
b. Pembayaran Hutang Dagang
Hutang Dagang Rp 155.500.000
Kas Rp 155.500.000
c. Pembagian Kas 1
Hutang Tn. Megumi Rp 72.250.000
Modal Tn. Gojo Rp 6.000.000
Modal Ny. Megumi Rp 21.250.000
Kas Rp 99.500.000 d. Realisasi II Kas Rp 150.500.000 Modal Tn. Gojo Rp 3.987.500 Modal Tn. Megumi Rp 3.262.500 ANK Rp 143.250.000 e. Pembagian Kas II Modal Tn. Gojo Rp 82.775.000
Keterangan Modal Gojo Modal Maya
55% 45% Saldo Kerugian ANK Rp 144.200 Rp 161.975 Rp 132.525 (Rp 79.200) (Rp 64.800) Saldo Kas Rp 82.775 Rp 67.725
21 Modal Tn. Megumi Rp 67.725.000 Kas Rp 150.500.000 f. Realisasi III Kas Rp 110.000.000 Modal Tn. Gojo Rp 18.700.000 Modal Tn. Megumi Rp 15.300.000 ANK Rp 144.000.000
g. Pembagian Kas III
Modal Tn. Gojo Rp 60.500.000
Modal Tn. Megumi Rp 49.500.000
22
KASUS LIKUIDITAS BERTAHAP 1
Fa. YHouse dibangun oleh Tn. TJ dan Ny. Maya dengan pembagian laba rugi 60:40. Pada tanggal 18 Juli 2021 mereka memutuskan untuk melikuidasi usahanya itu. Berikut neraca Fa. YHouse pada tanggal 30 Juni 2021
Fa. YHouse Neraca Per 30 Juni 2021
Jika proses Likuidasi, aktiva non kas direalisasikan secara bertahap dengan proses berikut:
Realisasi I: Aktiva non kas dengan nilai buku Rp 875.000 dijual dengan harga Rp 935.250
Realisasi II: Aktiva non kas dengan nilai buku Rp 580.000 dijual dengan harga Rp 480.000
Realisasi III: Sisa Aktiva dari non kas dijual Rp. 100.000 Diminta :
1. Buatlah skedul laporan likuidasi dengan skedul pembantu pembayaran kas.
2. Buatlah Jurnal untuk mencatat setiap proses likuiditas!
Aktiva: Hutang:
Kas Rp 382.600 Hutang Dagang Rp 325.550
Piutang Rp 285.000 Hutang Tn. Tj Rp 204.250
Persediaan Rp 195.000
Perlengkapan Rp 134.000 Modal :
Peralatan Kantor Rp 139.700 Modal Tn. Tj Rp 925.300
Mesin Rp 198.000 Modal Ny. Maya Rp 524.700
Gedung Rp 645.500
23
KASUS LIKUIDITAS BERTAHAP 2
Tn. Mario dan Ny. Nana membentuk suatu perusahaan bernama Fa Sun. Fa Sun membagi laba rugi masing-masing sekutu 70 : 30. Pada tanggal 10 Desember 2020 para sekutu memutuskan untuk melikuidasi usahanya. Neraca persekutuan Fa Mattel pada tanggal 30 November 2020 adalah sebagai berikut
Fa.Sun Neraca
Per 30 November 2020
Jika dalam likuidasi tersebut aktiva direalisasi secara bertahap dengan prosedur sebagai berikut:
Realisasi I : Aktiva non kas dengan nilai buku Rp200.000.000 dijual dengan harga Rp185.000.000
Realisasi II : Aktiva non kas dengan nilai buku Rp 215.000.000 dijual dengan harga Rp 235.000.000
Realisasi III : Sisa dari aktiva non kas dijual dengan harga Rp 112.500.000 Diminta:
1. Buatlah skedul laporan likuidasi disertai dengan skedul pembantu pembayaran kas!
2. Buatlah jurnal untuk mencatat likiudasi tersebut
Aktiva: Hutang:
Kas Rp 110.250.000 Hutang Dagang Rp 160.500.000
Piutang Rp 63.000.000 Hutang Tn. Mario Rp 75.250.000
Persediaan Rp 45.100.000
Perlengkapan Rp 31.400.000 Modal :
Peralatan Kantor Rp 29.750.000 Modal Tn. Mario Rp 215.000.000
Mesin Rp 88.000.000 Modal Ny. Nana Rp 200.000.000
Gedung Rp 283.250.000
Total Aktiva Rp
650.750.00 0
24
BAB III
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM
Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No. 5. PSAK No. 5 menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografis yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan.
Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan (1) yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen, (2) dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan, dan (3) terdapat informasi keuangan tersendiri. Beberapa segmen usaha dapat digabungkan jika segmen-segmen tersebut memiliki karekteristik ekonomis yang sama.
Segmen usaha dapat dilaporkan jika melewati batas materialitas. Suatu segmen dianggap material jika salah satu dari kriteria dibawah ini terpenuhi:
1. Pendapatannya, termasuk pendapatan antar segmen, berjumlah 10% atau lebih dari total pendapatan semua segmen usaha.
2. Nilai absolute dari laba atau ruginya berjumlah 10% atau lebih dari jumlah seluruh laba dari segmen usaha yang melaporkan laba, atau jumlah absolute semua segmen usaha yang melaporkan rugi.
3. Jumlah aktivanya 10% atau lebih dari gabungan aktiva seluruh segmen usaha.
Lebih jauh lagi, Statement No. 131 mensyaratkan bahwa total pendapatan eksternal dari segmen yang perlu dilaporkan setidaknya berjumlah 75% dari total pendapatan konsolidasi. Jika segmen yang dilaporkan tidak memenuhi kriteria ini, maka harus ditambahkan pelaporan atas segmen lain, meskipun tidak memenuhi batas kuantitatif.
25
Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim dapat disusun secara bulanan, triwulanan, atau periode lainnya yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Secara konseptual, laporan keuangan interim menyediakan informasi yang lebih tepat waktu tetapi kurang lengkap dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan.
3.1 CONTOH KASUS
PT. Aldebaran memiliki lima segmen usaha yang ditetapkan berdasarkan industri. Berikut adalah informasi keuangan pada setiap segmen PT. Aldebaran:
Pendapatan
Pendapatan
Aktiva Segmen
Laba (Rugi) dari pelanggan
antar Segmen Usaha
eksternal Advertising Rp 150.000.000 Rp 115.000.000 Rp 125.000.000 Rp 45.000.000 Garmen Rp 216.000.000 Rp 295.500.000 Rp 80.500.000 Kosmetik Rp 95.000.000 Rp 125.500.000 Rp 154.000.000 Rp 35.500.000 Percetakan Rp 60.500.000 Rp 70.000.000 (Rp 5.500.000) Tekstil Rp 80.500.000 Rp 125.500.000 Rp 190.000.000 Rp 50.000.000 Total Rp 602.000.000 Rp 366.000.000 Rp 834.500.000 Rp 205.500.000 Diminta:
Tentukan segmen PT. Aldebaran yang perlu dilaporkan berdasarkan uji pendapatan eksternal 10%, aktiva 10%, dan laba usaha 10%, serta apakah ada tambahan segmen laporan dengan penggunaan pengujian pendapatan 75% ?
26
Uji Pendapatan
Uji Pendapatan 10% diterapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap segmen industri kemudian membandingkannya dengan 10% dari gabungan pendapatan seluruh segmen industri. Pendapatan Pendapatan Nilai Uji 10% Perlukah dari pelanggan
antar Segmen Rp 968.000.000 dilaporkan? Eksternal Advertising Rp 150.000.000 Rp 115.000.000 > Rp 96.800.000 Ya Garmen Rp 216.000.000 > Rp 96.800.000 Ya Kosmetik Rp 95.000.000 Rp 125.500.000 > Rp 96.800.000 Ya Percetakan Rp 60.500.000 < Rp 96.800.000 Tidak Tekstil Rp 80.500.000 Rp 125.500.000 > Rp 96.800.000 Ya Total Rp 602.000.000 Rp 366.000.000 Uji Aktiva
Uji Aktiva dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masing-masing segmen dengan 10% dari total aktiva semua segmen usaha.
Aktiva Segmen
Nilai Uji 10% Perlukah Rp 834.500.000 dilaporkan? Advertising Rp 125.000.000 > Rp 83.450.000 Ya Garmen Rp 295.500.000 > Rp 83.450.000 Ya Kosmetik Rp 154.000.000 > Rp 83.450.000 Ya Percetakan Rp 70.000.000 < Rp 83.450.000 Tidak Tekstil Rp 190.000.000 > Rp 83.450.000 Ya Total Rp 834.500.000
27
Uji Laba/Rugi Usaha
Dalam penerapan uji laba usaha untuk mengidentifikasi segmen yang perlu dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen dibandingkan dengan 10% dari yang lebih besar antara laba operasi gabungan semua segmen usaha yang menghasilkan laba atau rugi operasi gabungan semua usaha yang merugi.
Laba Operasi Rugi Operasi Nilai Uji 10% Perlukah Segmen Usaha Segmen Usaha Rp 211.000.000 dilaporkan?
Advertising Rp 45.000.000 > Rp 21.100.000 Ya Garmen Rp 80.500.000 > Rp 21.100.000 Ya Kosmetik Rp 35.500.000 > Rp 21.100.000 Ya Percetakan (Rp 5.500.000) < Rp 21.100.000 Tidak Tekstil Rp 50.000.000 > Rp 21.100.000 Ya Total Rp 211.000.000 Rp 5.500.000
Telah Ulang Perlunya Pelaporan (Uji Pendapatan 75%). Segmen Percetakan tidak
memenuhi kriteria 10% untuk semua jenis pengujian penentuan segmen yang perlu dilaporkan, sehingga segmen yang perlu dilaporkan adalah Advertising, Garmen, Kosmetik, dan Tekstil. Selain itu segmen yang dilaporkan harus memiliki 75% dari total pendapatan konsolidasi.
Untuk contoh kasus di atas perhitungannya adalah sebagai berikut:
Pendapatan eksternal dari segmen Advertising, Garmen, Kosmetik, dan Tekstil adalah Rp 541.500.000. Sedangkan nilai ujinya adalah Rp 451.500.000, didapat dari Rp 602.000.000x75%. Karena Rp 541.500.000 lebih besar daripada 75% dari Rp 602.000.000, maka tidak ada tambahan segmen yang perlu dilaporkan.
28
3.2 KASUS 1
PT. Saloka memiliki empat segmen usaha yang ditetapkan berdasar industri. Berikut adalah informasi keuangan pada setiap segmen PT. Saloka:
Pendapatan dari pelanggan Eksternal
Pendapatan
antar Segmen Aktiva Segmen
Laba (Rugi) Usaha Makanan Rp 4.500.000 Rp 4.000.000 (Rp 980.000) Plastik Rp 4.000.000 Rp 3.000.000 Rp 2.200.000 (Rp 875.000) Aluminium Rp 650.000 Rp 650.000 Rp 200.000 Keuangan Rp 750.000 Rp 1.750.000 Rp 800.000 (Rp 1.900.000) Total Rp 9.900.000 Rp 4.750.000 Rp 7.650.000 (Rp 3.555.000) Diminta :
Tentukan segmen PT. Saloka yang perlu dilaporkan berdasarkan uji pendapatan 10%, aktiva 10%, dan laba usaha 10% serta apakah ada tambahan segmen laporan dengan penggunaan pengujian pendapatan 75%?
29
3.3 KASUS 2
PT. Manopo memiliki enam segmen usaha yang ditetapkan berdasar Industri. Berikut adalah informasi keuangan pada setiap segmen PT. Manopo:
Pendapatan dari pelanggan
eksternal
Pendapatan
antar Segmen Aktiva Segmen Laba (Rugi) Usaha Industri Makanan Rp 28.000.000 Rp 75.000.000 Rp 18.150.000 Industri Minuman Rp 5.750.000 Rp 4.500.000 Rp 30.000.000 Rp 3.500.000 Tekstil Rp 55.000.000 Rp 25.000.000 Rp 92.000.000 Rp 19.300.000 Furniture Rp 6.550.000 Rp 30.000.000 Rp 4.250.000 Garmen Rp 23.000.000 Rp 76.000.000 Rp 9.800.000 Percetakan Rp 8.000.000 Rp 7.500.000 Rp 32.000.000 (Rp 4.500.000) Total Rp 126.300.000 Rp 37.000.000 Rp 335.000.000 Rp 50.500.000 Diminta:
Tentukan segmen PT. Manopo yang perlu dilaporkan berdasarkan uji pendapatan 10%, aktiva 10%, dan laba usaha 10% serta apakah ada tambahan segmen laporan dengan penggunaan pengujian pendapatan.