• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR Kontribusi Pembelajaran Discovery Dan Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Eksperimen Pada Sekolah Dasar Negeri Gugus II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR Kontribusi Pembelajaran Discovery Dan Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Eksperimen Pada Sekolah Dasar Negeri Gugus II "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ILM U PENGETAHUAN ALAM DITINJAU DARI M OTIVASI BELAJAR SISW A (Eksperimen Pada Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Banjarsari)

NASKAH PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan Kepada

Program Studi M agister Administrasi Pendidikan Universitas M uhammadiyah Surakarta untuk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh

Gelar dalam Ilmu Administrasi Pendidikan

Oleh : DW I PUJIRAHAYU

Q.100130114

PROGRAM STUDI M AGISTER ADM INISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)
(3)

KONTRIBUSI

PEM BELAJARAN DISCOVERY DAN DEM ONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR ILM U PENGETAHUAN ALAM DITINJAU DARI M OTIVASI BELAJAR SISW A (Eksperimen Pada Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Banjarsari)

Dw i Pujirahayu, Suyatmini, Sofyan Anif Program Studi M agister Administrasi Pendidikan

Email: dpujirahayu47@yahoo.com

ABSTRACT

This st udy aims t o det ermine: (1) Cont ribut ion discovery learning and t he met hod of demonst rat ion against science learning out comes in t erms of st udent mot ivat ion. (2) Differences Cont ribut ions high and low m ot ivat ion t o learn science result s. (3) Int eract ion cont ribut ion discovery learning met hods and demonst rat ions against t he result s of science learning. This st udy will be conduct ed in SDN Bromant akan No. 56 Surakart a and SDN Bibiskalang No. 46 Surakart a in t he second semest er of t he academic year 2014/ 2015. The sampling t echnique used w as purposive random sampling. These samples included 80 st udent s. The analysis t echnique used is t he Analysis of Variance (ANAVA) and

Tukey test continued at significance level α = 0.05.

Result s of t his st udy concluded t hat t he discovery and demonst rat ion of learning cont ribut e posit ively t o t he learning out comes of Nat ural Sciences. St udent mot ivat ion w ill affect t he learning out comes of Nat ural Sciences. There is no int eract ion effect bet w een t he cont ribut ion of learning (discovery and demonst rat ion) and mot ivat ion t ow ards learning out comes Nat ural Sciences.

ABSTRAK

Penelit ian ini bert ujuan unt uk menget ahui : (1) Kont ribusi pembelajaran

discovery dan demonst rasi t erhadap hasil belajar Ilmu Penget ahuan Alam. (2) Perbedaan Kont ribusi mot ivasi t inggi, sedang, dan rendah t erhadap hasil belajar IPA. (3) Int eraksi kont ribusi pembelajaran (discovery dan demonst rasi) dan mot ivasi t erhadap hasil belajar IPA. Penelit ian ini dilaksanakan di SDN Bromant akan No. 56 Surakart a dan SDN Bibiskalang No. 46 Surakart a pada t ahun ajaran 2014/ 2015 semest er II. M et ode penelit ian yang digunakan adalah met ode eksperimen dengan rancangan desain fakt orial 2 X 3. Populasi penelit ian ini adalah sisw a kelas V. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Sampel penelit ian berjumlah 80 sisw a. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Varians (ANAVA) yang dilanjut kan Uji Tukey pada t araf signifikan

(4)

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu penget ahuan dan kemajuan t eknologi harus diimbangi Sumber Daya M anusia (SDM ) yang berkualit as, agar mampu bersaing dengan bangsa–bangsa lain. Unt uk it u, mut u pendidikan perlu dit ingkat kan. Unt uk meningkat kan mut u pendidikan di negara kit a ini berbagai pihak yang berkompet en di bidang pendidikan t elah dan sedang melancarkan program pembaharuan. Walaupun usaha-usaha yang t elah dit empuh belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

M eningkat kan kualit as sumber daya manusia m erupakan t ujuan set iap bangsa dalam menghadapi t ant angan di abad mendat ang. Unt uk mew ujudkan it u t idaklah mudah, diperlukan program pendidikan yang t epat. Jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan lembaga yang sangat t epat unt uk

mempersiapkan sumber daya manusia yang handal. Di bangku SD inilah dibent uk dasar keilmuan dari set iap insan pesert a didik. Karena keberhasilan at au mut u dari pendidikan di jenjang ini akan menent ukan hasil pendidikan di

jenjang berikut nya.

Kualit as pendidikan di SD merupakan fondasi yang ut ama dalam pengembangan jenjang pendidikan selanjut nya. M at a pelajaran IPA di SD merupakan mat a pelajaran yang sangat pot ensial dalam memperkenalkan sisw a pada lingkungan sekit ar. Unt uk it u diperlukan upaya yang serius dalam mengembangkan pot ensi sisw a melalui pemahaman mat eri Pembelajaran IPA. Adapun usaha yang t elah dilakukan oleh Kement erian Pendidikan Nasional ant ara lain penat aran guru-guru IPA, penyempurnaan kurikulum, lomba mat a pelajaran, Olimpiade Sain Nasional (OSN), dan mengikut sert akan para pelajar yang t erpilih unt uk mengikut i Olimpe Sain t ingkat int ernasional.

(5)

disampaikan. Unt uk mendesain kegiat an pembelajaran yang dapat merangsang hasil belajar yang efekt if dan efisien dalam set iap mat eri pelajaran memerlukan met ode penyampaian yang t epat . Oleh sebab it u guru harus mampu mem ilih dan menet apkan met ode yang t epat sesuai dengan mat eri pelajaran yang akan disampaikan. M et ode pembelajaran hendaknya berpedoman pada prinsip belajar akt if, sehingga dalam proses belajar dan pembelajaran perhat ian ut ama harus dit ujukan kepada sisw a yang belajar, oleh karena it u guru harus dapat memilih dan menggunakan met ode pembelajaran yang t epat sesuai dengan mat eri pelajaran yang akan disampaikan sehingga menjadikan sisw a mudah dalam menerima dan mengolah mat eri pelajaran t ersebut . M et ode pembelajaran yang mengharapkan sisw a mampu menemukan dan memaham i konsep at au prinsip adalah met ode pembelajaran discovery (

Suryosubrot o,1997: 192 ). M et ode pembelajaran lain yang t epat unt uk kegiat an belajar mengajar IPA, adalah: (a) met ode demonst rasi, (b) met ode diskusi, (c) met ode eksperimen (d) met ode t anya jaw ab, (e) met ode karya w isat a, (f)

met ode pemberian t ugas (g) met ode inquiry, (h) met ode discovery ( Depdiknas 2000: 16 ).

(6)

suat u met ode yang mengarah kepada pengembangan kemampuan berpikir logis, sikap yang krit is dan kepekaan sisw a t erhadap lingkungan sendiri, dari yang t erdekat sampai yang lebih luas. Dengan memanfaat kan lingkungan dalam proses belajar dan pembelajaran maka dunia nyat a kehidupan sisw a dijadikan bagian dalam pembelajaran IPA. Dengan pembinaan belajar sedini mungkin, diharapkan sisw a dapat belajar secara realist ik.

M et ode pembelajaran yang melibat kan sisw a akt if dalam proses pembelajaran dan memahami secara langsung konsep yang ingin dipelajari adalah met ode discovery, karena sisw a akan memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep lain yang sudah dipahami. M enurut Sardiman (2001:13) dalam int eraksi edukat if guru sebagai pengajar t idak mendominasi kegiat an belajar sisw a, t et api membant u

mencipt akan kondisi yang kondusif sert a dapat mengembangkan pot ensi dan kreat ivit as sisw a. Int eraksi edukat if adalah sebagai proses hubungan t imbal balik yang memiliki t ujuan t ert ent u. Dalam int eraksi ini sebagai pengajar guru

berperan sebagai pembina dan pembimbing, unt uk it u guru harus dapat mengembangkan mot ivasi sisw a dalam set iap kegiat an belajar sisw a. M enurut Sund dalam Suryosubrot o (1997: 193) dalam pembelajaran discovery t erdapat proses ment al di mana siswa mampu mengasimilasikan suat u konsep at au prinsip dan mengamat i berbagai hal di lingkungannya.

(7)

secara t erus menerus, mencat at dan menghafal, t et api diarahkan kepada kegiat an yang lebih bermakna sepert i, bekerja kelompok, berdiskusi, dan memecahkan masalah sert a menyimpulkannya.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Kontribusi pembelajaran discovery dan

demonstrasi terhadap hasil belajar IPA. 2)

Kont ribusi mot ivasi belajar sisw a t erhadap hasil belajar IPA. 3) Int eraksi kont ribusi pembelajaran (discovery dan demonst rasi) dan mot ivasi belajar t erhadap hasil belajar IPA

M ETODE PENELITIAN

Penelit ian ini menggunakan jenis penelit ian kuant it at if. Desain penelit ian menggunakan eksperiment al. Hasil penelit ian ini akan menegaskan kedudukan ant ara variabel-variabel yang akan dit elit i. Tujuannya t erlet ak pada penemuan fakt a-fakt a akibat dari kont ribusi penerapan m et ode pembelajaran discovery

dan demonst rasi dalam pembelajaran IPA t erhadap hasil belajar. Selanjut nya dilakukan analisa perbandingan set iap variabel bebas yang dieksperimenkan, yait u pembelajaran discovery dan pembelajaran demonst rasi, dan t ingkat mot ivasi belajar sisw a sebagai variabel at ribut , sekaligus dilihat fakt or-fakt or yang berint eraksi t erhadap variabel t erikat (hasil belajar).

Populasi dalam penelit ian ini adalah sisw a kelas V SD Negeri se-Gugus II, Banjarsari Surakart a t ahun pelajaran 2014/ 2015 sebanyak 10 sekolah. Pemilihan kelas V SD Negeri di Gugus II, Banjarsari sebagai populasi dengan

(8)

Pemilihan sampel dilakukan dengan cara undian. Dari dua kelas yang t erpilih sebagai sampel penelit ian, sat u kelas dipakai sebagai Kelompok Eksperimen, yait u sisw a kelas V SDN Bromant akan 56 sebanyak 40 sisw a, dengan met ode pembelajaran discovery, dan sisw a kelas V SDN Bibiskalang 46 sebanyak 40 sisw a sebagai kelompok kont rol yang menggunakan met ode pembelajaran demonst rasi.

Teknik yang digunakan unt uk pengumpulan dat a penelit ian ini adalah t eknik t es dan nont es. Teknik t es digunakan unt uk mengumpulkan dat a dan mengukur penguasaan mat eri pembelajaran IPA konsep; Panas dan Energi “ dit injau dari t ingkat mot ivasi belajar sisw a. Sedangkan met ode nont es berupa angket mot ivasi yang akan digunakan unt uk mengukur t ingkat mot ivasi belajar sisw a.

Teknik analisis dat a menggunakan Analisis Varians (Anava) pada t araf signifikansi a=0,5. Selanjut nya unt uk membandingkan pasangan rat a-rat a perlakuan dipergunakan uji Tukey, unt uk membukt ikan perlakuan manakah yang

paling besar kont ribusinya t erhadap hasil belajar IPA yang dicapai sisw a.

HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN

(9)

Hasil t ersebut dapat dilihat bahw a selama proses pembelajaran IPA sisw a menggunakan met ode pembelajaran discovery memberi manfaat pada sisw a yang sangat besar dalam proses belajar, karena met ode pembelajaran discovery

dapat merangsang sisw a unt uk akt if, berpikir kreat if dalam belajar. Pembelajaran IPA dengan met ode pembelajaran discovery memberi kesempat an kepada sisw a unt uk menemukan sendiri at au mengalami proses ment al sendiri, sehingga sisw a dapat belajar sendiri. M et ode pembelajaran discovery

memberikan suasana yang kondusif dan kelompok yang terbuka memungkinkan sisw a unt uk belajar akt if secara individual m aupun kelompok dan berani memecahkan masalah yang dihadapi dengan buah pikirannya sendiri. Sehingga menjadikan komunikasi banyak arah dalam proses pembelajaran, kondisi demikian akan membangkit kan semangat belajar sisw a. Pembelajaran yang

menggunakan met ode discovery lebih mengakt ifkan sisw a, sehingga mempunyai inisiat if unt uk belajar lebih giat yang akhirnya akan meningkat kan hasil belajarnya. Dengan demikian pembelajaran discovery berkont ribusi t erhadap

hasil belajar IPA dibanding pembelajaran demonst rasi.

Hasil penelit ian ini mendukung t eori yang dikemukakan oleh Suherman, dkk (2006: 179) bahw a met ode discovery dalam proses pembelajaran mem iliki kelebihan sebagai berikut : 1) Sisw a akt if dalam kegiat an belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan unt uk menemukan hasil akhir; 2) Sisw a memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuat u yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat ; 3) M enemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan bat in ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat ; 4) Sisw a yang memperoleh penget ahuan dengan met ode penemuan akan lebih mampu ment ransfer penget ahuannya ke berbagai kont eks; 5) M et ode ini melat ih sisw a unt uk lebih banyak belajar sendiri.

(10)

pembimbingnya. Discovery Learning dapat memperbaiki hasil belajar sisw a dan ket erampilan penemuan sisw a dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran t radisional. Alex dan Olubusuyi (2013) dalam penelit iannya menemukan bahw a t erdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan ant ara sisw a yang menggunakan discovery learning dan sisw a yang t idak menggunakan

discovery learning. Discovery learning memiliki pot ensi yang besar unt uk meningkat kan hasil belajar sisw a.

Hasil penelit ian ini juga mendukung penelit ian yang dilakukan oleh Yarisda Ningsih (2007), Yulina (2008), Aisyah Indahw at i (1999), Danang Yudiart o (1999), Harsasi (2000), Kyriazis1, Psycharis & Korres (2009),

Ali Günay Balım

(2009), Yang (2010), Alex dan Olubusuyi (2013), sert a Oghenevw ede (2010) yang menyat akan bahw a penggunaan met ode pembelajaran discovery memiliki

kont ribusi posit if t erhadap hasil belajar sisw a.

Sedangkan pembelajaran dengan met ode demonst rasi, proses pembelajarannya didom inasi oleh guru sehingga sisw a bersikap pasif, karena

sisw a hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini berakibat sisw a mudah jenuh, kurang inisiat if dan sangat t ergantung pada guru sehingga kurang mandiri dalam belajarnya. Pembelajaran dengan met ode demonst rasi lebih menekankan pada sampainya informasi kepada sisw a sesuai dengan rancangan yang t elah dipersiapkan sepenuhnya oleh guru. Hal t ersebut didukung t eori dari M uhammad Ali (2000: 85) bahw a met ode pem belajaran demonst rasi memiliki beberapa kelemahan, diant aranya adalah: 1) M emerlukan ket erampilan guru secara khusus, karena t anpa dit unjang dengan ket erampilan pelaksanaan demonst rasi t idak efekt if. 2) Fasilit as pendukung, sepert i peralat an, t empat , dan biaya kurang mendukung, karena t idak selalu t ersedia. 3) M edemonst rasikan it u memerlukan perencanaan yang mat ang. 4) M emerlukan w akt u yang lama, sehingga sering menggangu jam pelajaran yang lain.

(11)

yait u dengan membaca t erlebih dahulu. Dengan membaca maka sisw a memiliki gambaran t ent ang mat eri yang akan dipelajarinya sehingga apabila dalam membaca at au membahas mat eri t ersebut t erjadi kesalahan konsep akan t erlihat dan dapat dibahas sert a dibenarkan secara bersama-sama di dalam kelas.

Berdasarkan hasil analisis diat as dapat disimpulkan bahw a ada perbedaan hasil belajar yang signifikan ant ara sisw a yang dikenai model pembelajaran

Discovery dan sisw a yang dikenai m odel pem belajaran Demonst rasi. Dalam penggunaan pembelajaran discovery, sisw a dapat lebih mudah memahami mat eri yang diajarkan. Karena melalui model pembelajaran ini sisw a menjadi lebih akt if dalam menanggapi t iap permasalahan. M at eri yang diajarkan menjadi semakin mudah dan dit erima oleh sisw a, dengan demikian hasil belajar sisw a menjadi lebih baik.

Perbedaan Kontribusi Hasil Belajar IPA antara Siswa yang M emiliki M otivasi Belajar Tinggi dengan M otivasi Belajar Rendah

(12)

Perbedaan akt ivit as t ersebut mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh sisw a. Semakin t inggi mot ivasi belajar siswa, maka semakin baik prest asi yang dicapai dan sebaliknya semakin rendah mot ivasi belajar sisw a, maka semakin rendah pula hasil belajar sisw a. M enurut Sardiman (2006:97) menyat akan bahw a yang lebih banyak melakukan akt ivit as di dalam pembent ukan diri adalah anak it u sendiri sedangkan pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiat an yang akan diperbuat oleh anak didik.

Interaksi Kontribusi M etode Pembelajaran (Discovery Dan Demonstrasi) Dan M otivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA

Dari hasil anava dua jalan sel t ak sama dengan t araf signifikansi 5% diperoleh harga st at ist ik uji Fab = 0,7419 sedangkan Ft abel = 3,10, maka Fab< Ft abel

sehingga Fab

DK dengan demikian H0AB dit erima. Ini berart i bahw a t idak ada efek int eraksi ant ara met ode pembelajaran (discovery dan demonst rasi) dan mot ivasi belajar t erhadap hasil belajar IPA. Karena t idak ada int eraksi ant ara

met ode pembelajaran dan mot ivasi belajar sisw a, maka perbandingan ant ara kelas eksperimen yang diberi model pembelajaran Discovery dan kelas kont rol yang diberi model pembelajaran Demonst rasi unt uk set iap t ingkat akt ivit as (t inggi, sedang, dan rendah), model pembelajaran discovery mem iliki hasil belajar yang lebih baik daripada m odel pembelajaran demonst rasi. Dengan demikian ant ara model pembelajaran dan mot ivasi belajar sisw a t idak terjadi int eraksi yang sist emat is dalam mempengaruhi hasil belajar IPA.

(13)

yang diberi model pembelajaran demonst rasi baik secara umum maupun dit injau dari kat egori mot ivasi belajar. Pembelajaran IPA dengan met ode discovery

menekankan pada ket erlibat an sisw a secara akt if, baik sikap maupun ment alnya dengan bimbingan guru. Pembelajaran IPA dengan met ode discovery

memberikan kesempat an kepada sisw a unt uk menemukan fakt a-fakt a dan konsep sendiri. Sedangkan pembelajaran dengan met ode demonst rasi menempat kan sisw a cenderung sebagai penont on dan pencat at , sehingga sisw a kurang berpart isipasi dalam proses belajar dan pembelajaran. Karena pola pembelajarannya sudah dit ent ukan oleh guru, dan sisw a hanya sebagai pendengar, dan pencat at sehingga kurang inisiat if, dan t idak perlu banyak berpikir akt if.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dat a dan pembahasan yang t elah diuraikan pada bab-bab sebelum nya, dengan mengacu pada hipot esis yang dirumuskan dan t ingkat kepercayaan 95% (

= 0,05), maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1) Ada perbedaan yang signifikan penggunaan m odel Discovery

dan pembelajaran akt if t ipe Demonst rasi t erhadap hasil belajar IPA. Pada kelas

Discovery (eksperimen) diperoleh rat a-rat a nilai hasil belajar IPA sebesar 76,0625, sedangkan pada kelas Demonst rasi (kont rol) diperoleh rat a-rat a nilai hasil belajar IPA sebesar 71,0625. Ini berart i bahw a hasil belajar IPA sisw a yang diajar dengan model pembelajaran discovery lebih t inggi at au lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar IPA sisw a yang pembelajarannya dengan model pembelajaran demonst rasi. 2) Ada perbedaan kont ribusi hasil belajar IPA ant ara sisw a yang memiliki mot ivasi belajar t inggi, sedang dan mot ivasi belajar rendah. 3) Tidak ada efek int eraksi ant ara met ode pembelajaran (discovery dan demonst rasi) dan mot ivasi belajar t erhadap hasil belajar IPA.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Alex, A. & Olubusuyi, F. (2013). Discovery Learning ang Senior School St udent s Performance in M at hemat ics in Ejigbo. Journal of Educat ion and Pract ice Vol 4, No. 12, 2013.

Balım, Ali Günay. 2009. The Effects of Discovery Learning on Students‟

Success and Inquiry Learning Skills. Egit im Arast irmalari-Eurasian Journal of Educat ional Research, Issue 35, Spring 2009, 1-30.

Depdiknas, 2000. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakart a: Depdiknas.

Kyriazis, A., Psycharis, S. & Korres, K. 2009. Discovery Learning and t he Comput at ional Experiment in Higher M at hemat ics and Science Educat ion: A Combined Approach. Journal iJET. Volume 4, Issue 4, December 2009, Page 25-34.

M uhammad Ali, 2000, Penelit ian Kependidikan: Prosedur dan St rat egi, Bandung: Angkasa.

Oghenevw ede. 2010. Effect s Of Discovery And Inquiry Approaches In Teaching And Learning Of Biology On Secondary Schools St udent s’ Performance In Delt a St at e, Nigeria. Journal of Research in Educat ion and Societ y. Vol. 1 No.1, April 2010. Hal. 30-39.

Sardiman. 2006. Int eraksi dan M ot ivasi Belajar M engajar, Penerbit PT Raja. Grafindo Persada, Jakart a.

Suherman, dkk. 2001. St rat egi Pembelajaran IPA Komt emporer. Bandung: JICA Universit as Pendidikan Indonesia.

Suryosubrot o. 1997. Prinsip M emilih M edia Pembelajaran, Jakart a: Rineka. Cipt a.

Yarisda Ningsih. 2007. Penerapan Pembelajaran Kooperat if t ipe Think Pair Share Dalam Pembelajaran M at emat ika di Kelas X SM A Pert iw i 1 Padang. E-Journal Universit as Bung Hat t a, Volume 3, No 1 Tahun 2007.

Yang, E.F.Y. 2010. The Effect iveness of Induct ive Discovery Learning in 1: 1 M at hemat ics Classroom. Proceedings of t he 18t h Int ernat ional Conference on Comput ers in Educat ion. Put rajaya, M alaysia: Asia-Pacific Societ y for Comput ers in Educat ion.

Referensi

Dokumen terkait

Pertama penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis hubungan antara pengalaman mengajar dengan kompetensi pedagogik Guru

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian adalah ”Bagaimana pola penggunaan antibiotik pada pasien anak dengan demam tifoid yang di

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menarik investor untuk.. menanamkan modalnya ke perusahaan

Data primer diperoleh dengan hasil pengumpulan data terhadap responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner penelitian yang sudah dipersiapkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, hubungan faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, paritas, dan suplementasi asam folat pada pasien maternal selama

.rNol dsqf Rie krjraDn... sbilFkqsnatsbiF !d

2OO7 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2OO7), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi