PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM FOLAT PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH
SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Wendy Felix
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia
Abstract: Prematurity is the leading cause of mortality and morbidity in perinatal and neonatal. The percentage of premature births in Indonesia was 15.5%. World Health Organization recommended to reduce the prevalence of preterm birth is needed nutrition during antenatal care, one of which folic acid supplements (0.4 mg/day during pregnancy). This study aimed to investigate the characteristics, the relationship between the factors of age, antenatal care, history of abortion, parity, and folic acid supplementation in patients with maternal during pregnancy on preterm birth in Panti Rapih Hospital Yogyakarta. This research was an analytic observational with cross sectional design period June 2015 to June 2016. The total sample in this study was 342 medical records. Data were analyzed using the Unpaired t-test, Chi Square and Fisher test. Maternal patients who consumed folic acid
supplementation during pregnancy corresponding (66.37%), aged ≤30 years (59.90%), housewives (39.77%), undergraduate (61.11%), antenatal care ≥ 4 times (96.50%), history of abortion <1 time (86.84%). Factors of age, antenatal care, history of abortion, and parity had no effect on preterm birth (p>0.05). The result of Chi Square showed a relationship between the suitability of the used of folic acid supplementation to premature birth (p=0.009, OR= 2.856 (95% CI= 1.335-6.110). Patients maternal who used folic acid supplementation appropriate during pregnancy can reduce the risk of preterm birth.
Keywords: preterm birth, folic acid, maternal patient
Abstrak: Prematuritas adalah penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada perinatal dan neonatal. Persentase kelahiran prematur di Indonesia sebesar 15,5%. World Health Organization menyarankan untuk mengurangi prevalensi kelahiran prematur diperlukan nutrisi selama perawatan antenatal, salah satunya suplemen asam folat (0,4 mg/hari selama kehamilan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, hubungan faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, paritas, dan suplementasi asam folat pada pasien maternal selama kehamilan terhadap kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional periode Juni 2015-Juni 2016. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 342 rekam medis. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan, uji Chi Square dan Fisher. Pasien maternal yang mengkonsumsi suplementasi asam folat sesuai selama kehamilan (66,37%), berumur ≤30 tahun (59,90%), ibu rumah tangga (39,77%), Strata 1 (61,11%), antenatal care ≥4 kali (96,50%), riwayat abortus <1 kali (86,84%). Faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, dan paritas tidak memiliki pengaruh terhadap kelahiran prematur (p>0,05). Hasil Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara kesesuaian penggunaan suplementasi asam folat terhadap kelahiran prematur (p=0,009, OR= 2,856 (95% CI= 1,335-6,110). Pasien maternal yang mengkonsumsi asam folat sesuai selama kehamilan dapat menurunkan risiko kelahiran prematur.
i
PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM FOLAT PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH
SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Wendy Felix
NIM : 138114144
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii
PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM FOLAT PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH
SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Wendy Felix
NIM : 138114144
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
vii PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan, karena atas bimbingan, rahmat, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Suplementasi Asam Folat pada Pasien Maternal Selama Kehamilan terhadap Kelahiran
Prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta” sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan penulisan sripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing utama saya ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya karena telah memperkenankan saya menjadi anak
pertama bimbingan Ibu Dita, yang telah memberikan motivasi, semangat, dukungan,
perhatian, kritik dan saran dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
3. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK dan Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si.,Apt selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam penyelesaian skripsi
ini.
4. Orang tua tercinta Bapak Bong Bun Phin dan Ibu Siat Tju, yang telah memberikan
seluruh doa, motivasi, dan dukungan moril serta material sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Adik-adikku tersayang Novendo, Monita Aprilia, Kevin, dan Vensky Arciky yang
memberikan semangat bagi hidupku.
6. Calon Orang Sukses (teman-teman kelompok skripsiku) yaitu Zita Dhirani Pramono,
Albertus Ivan Brilian dan Francisca Triana yang setia bekerjasama, berbagi suka
duka, dan memberikan motivasi dan dukungan.
7. Sahabatku yaitu Marihot Tua Sitohang, Kevin Wijaya, Handoko, Monalisa Lestari,
Susi Susanti, dan Marni Dalimunthe yang telah mendampingi, mendukung dan
memberi motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Anak-anak Kontrakan Willy Sine, Galih Permadi, Morgan Wahyu Pratama, dan
viii
9. Teman-temanku Patric Pierre E., Sefrida Putri Santika, Utari Febrina, Florentina
Kassandra, Kelas FSM D, FKK C 2013 dan semua angkatan 2013 yang telah
memberikan semangat dan suka duka di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis
dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan, maka penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang dapat
membantu dalam perbaikan skripsi ini agar menjadi hasil karya yang lebih baik dan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khalayak yang membutuhkan.
Terimakasih.
Yogyakarta, 30 November 2016
Penulis
ix DAFTAR ISI
Halaman Cover ... i
Halaman Judul ... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii
Halaman Pengesahan ... iv
Pernyataan Keaslian Karya ... v
Lembar Persetujuan Publikasi ... vi
Prakata ... vii
B. Hubungan Faktor Umur, Antenatal Care, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Kelahiran Prematur ... 7
C. Hubungan Suplementasi Asam Folat pada Pasien Maternal Selama Kehamilan terhadap Kelahiran Prematur ... 9
KESIMPULAN ... 11
Daftar Pustaka ... 11
LAMPIRAN ... 13
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil Pasien Maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni 2015-Juni 2016 ... 5
Tabel II. Perbedaan Faktor Umur, Antenatal Care, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Minggu Kelahiran ... 7
Tabel III. Pengaruh Umur, Antenatal Care, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Kelahiran Prematur ... 7
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Sampel Penelitian Pasien Maternal Periode Juni 2015-
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 13
Lampiran 2. Ethical Clearance ... 14
Lampiran 3. Sertifikat CE&BU ... 15
Lampiran 4. Case Report Form ... 16
Lampiran 5. Definisi Operasional ... 18
Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian ... 19
Lampiran 7. Uji Normalitas Berat Bayi Lahir ... 20
Lampiran 8. Uji Statistik Faktor Umur terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 21
Lampiran 9. Uji Statistik Faktor Antenatal Care Paritas terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 23
Lampiran 10. Uji Statistik Faktor Riwayat Abortus terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 25
Lampiran 11. Uji Statistik Faktor Paritas terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 27
1
PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM FOLAT PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH
SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Wendy Felix
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia
Abstract: Prematurity is the leading cause of mortality and morbidity in perinatal and neonatal. The percentage of premature births in Indonesia was 15.5%. World Health Organization recommended to reduce the prevalence of preterm birth is needed nutrition during antenatal care, one of which folic acid supplements (0.4 mg/day during pregnancy). This study aimed to investigate the characteristics, the relationship between the factors of age, antenatal care, history of abortion, parity, and folic acid supplementation in patients with maternal during pregnancy on preterm birth in Panti Rapih Hospital Yogyakarta. This research was an analytic observational with cross sectional design period June 2015 to June 2016. The total sample in this study was 342 medical records. Data were analyzed using the Unpaired t-test, Chi Square and Fisher test. Maternal patients who consumed folic acid supplementation during pregnancy corresponding (66.37%), aged ≤30 years (59.90%), housewives (39.77%), undergraduate (61.11%), antenatal care ≥ 4 times (96.50%), history of abortion <1 time (86.84%). Factors of age, antenatal care, history of abortion, and parity had no effect on preterm birth (p>0.05). The result of Chi Square showed a relationship between the suitability of the used of folic acid supplementation to premature birth (p=0.009, OR= 2.856 (95% CI= 1.335-6.110). Patients maternal who used folic acid supplementation appropriate during pregnancy can reduce the risk of preterm birth.
Keywords: preterm birth, folic acid, maternal patient
Abstrak: Prematuritas adalah penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada perinatal dan neonatal. Persentase kelahiran prematur di Indonesia sebesar 15,5%. World Health Organization menyarankan untuk mengurangi prevalensi kelahiran prematur diperlukan nutrisi selama perawatan antenatal, salah satunya suplemen asam folat (0,4 mg/hari selama kehamilan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, hubungan faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, paritas, dan suplementasi asam folat pada pasien maternal selama kehamilan terhadap kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional periode Juni 2015-Juni 2016. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 342 rekam medis. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan, uji Chi Square dan Fisher. Pasien maternal yang mengkonsumsi suplementasi asam folat sesuai selama kehamilan (66,37%), berumur ≤30 tahun (59,90%), ibu rumah tangga (39,77%), Strata 1 (61,11%), antenatal care ≥4 kali (96,50%), riwayat abortus <1 kali (86,84%). Faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, dan paritas tidak memiliki pengaruh terhadap kelahiran prematur (p>0,05). Hasil Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara kesesuaian penggunaan suplementasi asam folat terhadap kelahiran prematur (p=0,009, OR= 2,856 (95% CI= 1,335-6,110). Pasien maternal yang mengkonsumsi asam folat sesuai selama kehamilan dapat menurunkan risiko kelahiran prematur.
2 PENDAHULUAN
Kelahiran prematur menurut World Health Organization (WHO) adalah bayi yang lahir
sebelum memasuki usia kehamilan 37 minggu (WHO, 2015). Diperkirakan 15 juta bayi lahir
terlalu dini setiap tahun. Data terakhir pada tahun 2010 di Indonesia menunjukkan 15,5%
bayi lahir prematur dan Indonesia berada diurutan kelima dengan jumlah kelahiran prematur
terbesar di seluruh dunia yaitu sebesar 675.700 jiwa (Katz, et al., 2014).
Secara global, prematuritas adalah penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada
perinatal dan neonatal. Penelitian Rather et al. (2015) menunjukkan bayi prematur berisiko
tinggi terjadi morbiditas pernafasan dan membutuhkan ventilasi mekanis, hipoglikemia,
sepsis, serta angka kematian selama neonatus tinggi. Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan angka kematian bayi di Indonesia mencapai 32
per 1000 kelahiran sedangkan di DI. Yogyakarta pada tahun 2012 dilaporkan angka
kematian bayi sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes DIY, 2013; Kemenkes RI, 2014).
Salah satu program World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 yaitu World
Health Assembly Resolution menyebutkan bahwa untuk mengurangi prevalensi kelahiran
prematur diperlukan adanya nutrisi selama perawatan antenatal. Salah satu nutrisi yang
direkomendasikan adalah suplemen asam folat (WHO, 2014). Penelitian Li et al. (2014)
terkait suplementasi asam folat terbukti mencegah kelahiran prematur. Suplementasi asam
folat penting diberikan sebelum dan selama kehamilan kepada pasien maternal, maka
penelitian ini melihat pengaruh suplementasi asam folat selama kehamilan.
Kelahiran prematur dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti umur, antenatal care,
riwayat abortus, dan paritas. Beberapa penelitian menunjukkan semakin meningkatnya umur
dan tingginya jumlah paritas serta riwayat abortus dapat menyebabkan kejadian kelahiran
prematur (Kenny, et al., 2013; Shaikh, et al., 2011; Klemetti, et al., 2012). Penelitian
Asundep et al. (2014) juga menyatakan terjadi peningkatan risiko kelahiran prematur pada
pasien maternal yang melakukan antenatal care <4 kali. Namun, hasil Riskesdas 2013
menunjukkan D.I. Yogyakarta merupakan provinsi dengan cakupan tertinggi dalam
pelayanan antenatal sebanyak 4 kali (Kemenkes RI, 2013).
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Hasil dari studi
pendahuluan di rumah sakit ini adalah return rate yang cukup tinggi, menunjukkan pasien
maternal yang melakukan kontrol selama kehamilan juga akan melahirkan di rumah sakit
3
Terbatasnya penelitian di Indonesia mengenai hubungan suplementasi asam folat ibu
hamil dengan ketepatan waktu lahir menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang asupan asam folat bagi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik pasien maternal, hubungan faktor umur, antenatal care, riwayat abortus,
paritas, dan suplementasi asam folat pada pasien maternal selama kehamilan terhadap
kelahiran prematur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi instansi
kesehatan masyarakat dan pemerintah setempat terkait pentingnya pengaruh suplementasi
asam folat terhadap ketepatan waktu lahir bayi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional.
Penelitian ini mengobservasi pengaruh faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, paritas,
dan suplementasi asam folat terhadap kelahiran prematur pada satu waktu pengambilan data.
Pengambilan data dilakukan secara retrospective. Variabel bebas penelitian ini adalah
suplementasi asam folat, variabel tergantung yaitu kelahiran prematur. Variabel pengacau
terkendali terdiri dari usia ibu hamil, merokok, alkoholik dan variabel pengacau tak
terkendali yaitu kondisi patologis ibu hamil, suplementasi asam folat selain peresepan
dokter, dan suplementasi zat besi.
Bahan penelitian yang digunakan merupakan rekam medis pasien maternal periode Juni
2015-Juni 2016. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi yaitu ibu hamil yang
melahirkan bayi berasal dari kehamilan tunggal, berusia 20-35 tahun, mengkonsumsi
suplemen asam folat berdasarkan resep dokter selama trimester I-III. Kriteria ekslusi pada
penelitian ini yaitu ibu hamil yang merokok dan atau alkoholik, memiliki penyakit seperti
asma, memiliki penyakit tertentu seperti hipertensi kronis, diabetes, preeklampsia dan
kelainan fetus, mengalami abortus/keguguran, tidak melakukan antenatal care dari trimester
I-III. Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive
sampling. Consecutive sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan.
Jumlah sampel yang digunakan berdasarkan perhitungan jumlah minimal sampel
penelitian cross sectional adalah sebanyak 200 sampel dari bulan Juni 2015-Juni 2016
dengan nilai (nilai standar normal variabel pada tipe eror I 5%) sebesar 1,96; nilai p
4
0,155; dan nilai d (presisi) sebesar 0,05 (Charan dan Biswas, 2013). Total sampel dalam
penelitian ini sebanyak 342 rekam medis.
Diagram subjek penelitian rekam medis pasien maternal periode Juni 2015-Juni 2016 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Analisis uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov dengan nilai p< 0,05
menunjukkan data tidak terdistribusi normal. Namun berdasarkan “teorema limit pusat”
menyatakan bahwa apabila suatu populasi tidak terdistribusi normal, untuk sampel cukup
besar (n>30), distribusi mean sampling akan mendekati suatu distribusi normal apapun
bentuk asli dari distribusi populasinya (Gunawan, 2009). Uji hipotesis komparatif digunakan
untuk membandingkan faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, paritas dan kesesuaian
suplementasi asam folat dengan minggu kelahiran maternal atau kejadian kelahiran
prematur.
Uji hipotesis komparatif numerik untuk melihat perbedaan rerata antara faktor umur,
antenatal care, riwayat abortus, paritas dan kesesuaian suplementasi asam folat terhadap
minggu kelahiran maternal dengan uji t tidak berpasangan karena data terdistribusi normal.
Uji hipotesis komparatif kategorik untuk melihat hubungan faktor umur, antenatal care,
riwayat abortus, paritas dan suplementasi asam folat terhadap kelahiran prematur
menggunakan uji Chi square (bila tidak ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari
lima) dan Fisher (bila paling tidak, ada satu sel yang mempunyai nilai expected kurang dari
lima). Hasil data dan analisis yang diperoleh dari penelitian akan digunakan dalam menarik
kesimpulan tentang ada tidaknya pengaruh faktor umur, antenatal care, riwayat abortus,
paritas dan suplementasi asam folat terhadap kelahiran prematur. Hubungan faktor umur,
1.316 rekam medis pasien maternal periode
Juni 2015-Juni 2016
180 tidak melakukan ANC
trimester 1-3
1 riwayat hipertensi
4 riwayat diabetes melitus
18 ibu mengalami abortus kriteria inklusi = 568
5
antenatal care, riwayat abortus, paritas dan asam folat terhadap kelahiran prematur dapat
diketahui dengan nilai Odds Risk (OR) yang diperoleh dari uji Chi Square dan Fisher.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien maternal, hubungan antara
suplementasi asam folat pada pasien maternal selama kehamilan terhadap kelahiran
prematur, dan faktor lain seperti umur, antenatal care, riwayat abortus, dan paritas terhadap
kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
A.Karakteristik Pasien
Tabel I. Profil Pasien Maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni
2015-Juni 2016
Karakteristik Jumlah (n)
n=342
Konsumsi Suplemen Asam Folat
Sesuai (≥0,4 mg/hari selama trimester 1-3) 227 66,37
Tidak sesuai (<0,4 mg/hari selama trimester 1-3) 115 33,63
6
Data pada tabel I. menunjukkan karakteristik pasien maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jumlah pasien maternal dengan umur ≤30 tahun adalah yang tertinggi yaitu sebanyak 205 orang (59,90%). Hasil ini didukung penelitian Kenny et al. (2013) dan
Fasih et al. (2012) yaitu ibu hamil usia 20-29 tahun memiliki persentase paling tinggi
dibandingkan ibu hamil usia ≥30 tahun karena dengan meningkatnya usia maternal dapat
meningkatkan kejadian yang merugikan (kematian, makrosomia, kelahiran prematur) dan
risiko komplikasi (diabetes dan hipertensi gestational, preeklamsia, aborsi).
Pasien maternal yang mengkonsumsi suplemen asam folat sesuai adalah yang paling
tinggi sebesar 66,37%. Berdasarkan WHO (2012), dosis asam folat yang sesuai yaitu 0,4 mg
per hari selama kehamilan. Suplementasi asam folat yang tidak sesuai dapat menyebabkan
neural tube defect, pertumbuhan fetus terhambat, anemia pada ibu, dan kelahiran prematur
(Greenberg, et al., 2011).
Hasil penelitian untuk karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan adalah sebagian
besar pasien maternal bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 39,77%. Penelitian Casas et
al. (2015) menunjukkan pasien maternal yang bekerja di industri makanan memiliki risiko
lebih tinggi mengalami kelahiran prematur. Penelitian Agopian et al. (2012) juga
menyatakan bahwa pekerjaan berat yang berhubungan dengan manajemen, bisnis, teknik,
olahraga, dan praktisi kesehatan dapat mempengaruhi ibu hamil untuk merokok, konsumsi
alkohol, berkurangnya konsumsi asam folat, dan tidak melakukan prenatal care di awal
kehamilan.
Karakteristik ibu hamil berdasarkan tingkat pendidikan yang paling tinggi adalah Strata
Satu yaitu sebanyak 209 orang (61,11%). Hasil penelitian menyatakan bahwa semakin
rendahnya tingkat pendidikan pasien maternal menyebabkan pasien maternal kurang
mendapatkan perawatan kehamilan dan dapat meningkatkan mortalitas maternal (Karlsen, et al., 2011). Karakteristik pasien maternal dengan antenatal care ≥4 kali yaitu sebanyak 330 orang (96,50%). Pasien maternal yang sering melakukan antenatal care seperti
pemeriksaan panggul dan perut, pengukuran tekanan darah, tes darah dan urin, pemeriksaan
feses, vaksinasi tetanus toksoid dan suplementasi besi dan asam folat, memiliki risiko rendah
mengalami kejadian merugikan selama kehamilan (Asundep, et al., 2014). Pasien maternal
yang tidak memiliki riwayat abortus sebesar 86,84%. Pasien maternal yang memiliki riwayat
abortus tinggi dapat menyebabkan kematian perinatal, kelahiran prematur, dan berat badan
7
B.Hubungan Faktor Umur, Antenatal Care, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Kelahiran Prematur
Tabel II. Perbedaan Faktor Umur, Antenatal Care, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap
Minggu Kelahiran
Variabel Minggu Kelahiran Nilai p
Umur
*adanya perbedaan rerata antar kelompok (T-test tidak berpasangan)
Data tabel II. menunjukkan terdapat perbedaan rerata bermakna antara faktor umur,
riwayat abortus, dan paritas terhadap minggu kelahiran. Faktor antenatal care terhadap
minggu kelahiran memiliki nilai p> 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan rerata minggu
kelahiran pasien maternal terhadap jumlah antenatal care.
Tabel III. Pengaruh Umur, Antenatal Care, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Kelahiran
Prematur
Analisis untuk melihat pengaruh umur, antenatal care, riwayat abortus, dan paritas
8
kepercayaan 95% dan adanya pengaruh ditunjukkan dengan nilai p< 0,05. Nilai p dari faktor
umur terhadap kelahiran prematur yaitu 0,33 menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara
faktor umur terhadap kelahiran prematur. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian Kenny et al. (2013) yang menunjukkan adanya pengaruh usia maternal dengan
kelahiran prematur yaitu semakin meningkatnya umur dapat menyebabkan kejadian
prematur. Hal ini karena faktor usia dalam penelitian ini sudah diinklusikan yaitu antara
20-35 tahun, termasuk dalam rentang usia tidak berisiko untuk mengalami kelahiran prematur
(Fasih, et al., 2012).
Faktor antenatal care terhadap kelahiran prematur dengan nilai p=0,08 menunjukkan
tidak ada hubungan antara faktor antenatal care terhadap kelahiran prematur. Hasil ini
berbeda dengan penelitian Asundep et al. (2014) yang menyatakan antenatal care dapat
mempengaruhi pasien maternal untuk mengalami kelahiran prematur yaitu pasien maternal
yang melakukan antenatal care <4 kali berisiko mengalami kelahiran prematur
dibandingkan dengan pasien maternal yang melakukan antenatal care ≥8 kali. Antenatal
care berpengaruh terhadap kelahiran prematur karena dalam proses antenatal care
dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian suplementasi rutin pada ibu hamil.
Hasil analisis pengaruh riwayat abortus terhadap kelahiran prematur dengan nilai p=0,26
yang artinya, tidak terdapat pengaruh riwayat abortus pada pasien maternal terhadap
kelahiran prematur. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Hardy et
al. (2013) dan Klemetti et al. (2012) yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna
riwayat abortus terhadap kelahiran prematur yaitu adanya peningkatan risiko kelahiran prematur pada riwayat abortus ≥1 kali dibandingkan dengan riwayat abortus <1 kali, pasien maternal yang memiliki riwayat abortus terjadi peningkatan infeksi intra amnion, perdarahan
antepartum, dan insuffiensi serviks yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Nilai signifikansi faktor paritas terhadap kelahiran prematur sebesar 1, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien maternal dengan jumlah paritas yang tinggi atau tidak, tidak
mempengaruhi pasien maternal untuk mengalami kelahiran prematur. Hasil ini didukung
oleh penelitian Shah (2010) yang menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara jumlah
paritas terhadap kelahiran prematur. Hasil ini berbeda dengan penelitian Shaikh et al. (2011)
yang menyatakan paritas tinggi dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, karena terkait
dengan faktor fisiologis pada wanita multiparitas seperti plasenta previa, abruptio plasenta,
9
C.Hubungan Suplementasi Asam Folat pada Pasien Maternal Selama Kehamilan terhadap Kelahiran Prematur
Tabel IV. Perbedaan Suplementasi Asam Folat terhadap Minggu Kelahiran
Asam Folat Minggu Kelahiran Nilai p
Tidak Sesuai 38,42 ± 2,29
0,18
Sesuai 38,74 ± 1,50
Hasil dari tabel IV. menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata
minggu kelahiran maternal pada suplementasi asam folat sesuai (≥0,4 mg/ hari selama
kehamilan) dan tidak sesuai (<0,4 mg/hari selama kehamilan). Hasil ini berbeda dengan
penelitian Czeizel et al. (2010) yang menunjukkan adanya rerata minggu kelahiran yang
meningkat setelah pemberian suplementasi asam folat selama kehamilan.
Tabel V. Pengaruh Suplementasi Asam Folat terhadap Kelahiran Prematur
Asam Folat
Preterm
Nilai p OR
<37 minggu ≥37 minggu
n % n % (CI 95%)
Tidak sesuai 17 14,80 98 85,20
<0,01* 2,86
Sesuai 13 5,70 214 94,30 (1,33-6,11)
*terdapat pengaruh
Data pada tabel V. menunjukkan perbedaan bermakna antara kesesuaian penggunaan
suplementasi asam folat terhadap kelahiran prematur dengan nilai p= <0,01 yang berarti
adanya pengaruh antara penggunaan suplementasi asam folat tidak sesuai dengan
penggunaan suplementasi asam folat sesuai terhadap kelahiran prematur. Nilai Odds Ratio
(OR) yang diperoleh yaitu 2,86 (95% CI: 1,33-6,11) menggambarkan kelompok pasien
maternal yang menggunakan suplementasi asam folat tidak sesuai memiliki risiko 2,85 kali
mengalami kelahiran prematur dibandingkan dengan kelompok pasien maternal yang
menggunakan suplementasi asam folat sesuai. Hasil ini didukung oleh penelitian Li et al.
(2014) dan Liu et al. (2015) yang menyatakan penggunaan suplementasi asam folat 0,4
mg/hari pada trimester satu, dua, dan tiga dapat menurunkan risiko kelahiran prematur.
Namun, hasil penelitian ini dapat dipengaruhi oleh varibel pengacau tak terkendali seperti
adanya suplemen lain yang dapat juga mencegah kelahiran prematur. Penelitian Zeng et al.
(2008) menunjukkan bahwa pemberian suplemen asam folat dan besi maupun pemberian
asam folat dengan suplemen lainnya memperpanjang minggu kelahiran dari pasien maternal
serta menurunkan mortalitas neonatal dibandingkan suplementasi asam folat saja.
Folat (vitamin B9) berfungsi sebagai substrat yang mendasari proses seluler, termasuk
10
dan perkembangan janin dan plasenta. Suplementasi asam folat pada trimester pertama
sangat penting untuk mencegah neural tube defect karena folat diperlukan untuk sintesis
DNA dan pembelahan sel, pembentukan sel darah merah, reaksi metabolik yang melibatkan
lipid, asam amino, serta sebagai koenzim di dalam tubuh (Greenberg, et al., 2011).
Pertumbuhan janin berkembang pesat pada trimester dua sampai tiga kehamilan sehingga
perlu asupan folat selama periode tertentu untuk meningkatkan sintesis seluler. Penelitian
Czeizel et al. (2010) dan McNulty et al. (2013) menambahkan bahwa pasien maternal yang
mengkonsumsi suplementasi asam folat pada asam folat pada trimester dua dan tiga terjadi
peningkatan kadar serum folat dan menjaga konsentrasi homosistein tetap rendah sehingga
dapat mengurangi risiko komplikasi pada pasien maternal, salah satunya kelahiran prematur.
Penggunaan suplementasi asam folat yang sesuai selama kehamilan dapat meningkatkan
sistem imun agar tidak terjadi infeksi dan peradangan pada intrauterine, pembentukan
plasenta, mencegah hiperhomosistein dan kurangnya enzim pemetabolisme folat
(dihidrofolat reduktase) yang dapat menyebabkan kelahiran prematur (Duggan, et al., 2016;
Barua, et al., 2014; Greenberg, et al., 2011). Penggunaan suplementasi asam folat juga
sebaiknya mulai dilakukan sebelum kehamilan karena penelitian Zheng et al. (2016)
menunjukkan adanya penurunan risiko kelahiran prematur. Penggunaan suplementasi asam
folat sebelum kehamilan memberikan manfaat pada perkembangan fetus melalui jalur
mekanisme epigenetik yang terkait dengan metilasi DNA dan perubahan histon. Perubahan
metilasi DNA dalam beberapa jaringan seperti miometrium, serviks, plasenta, dan amnion
dapat menginduksi terjadinya kelahiran prematur (Parets, et al., 2014; Barua, et al., 2014;
Zheng, et al., 2016).
Hasil penelitian ini sesuai dengan anjuran dari WHO yang menyatakan bahwa pasien
maternal yang mengkonsumsi asam folat 0,4 mg/hari selama kehamilan dapat menurunkan
risiko kelahiran prematur. Selain itu, faktor lain seperti umur, antenatal care, riwayat
abortus, paritas tidak berpengaruh terhadap kelahiran prematur. Keterbatasan dalam
penelitian ini adalah peneliti tidak melakukan wawancara secara langsung kepada pasien
maternal untuk mendapatkan informasi mengenai asupan folat diluar peresepan dokter
seperti makanan atau minuman lainnya dan faktor lain diluar penelitian yang berisiko
11 KESIMPULAN
1. Karakteristik pasien maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan hasil
proporsi paling tinggi berdasarkan kajian, umur yaitu pasien maternal dengan usia 20-29
tahun sebesar 59,90%, kesesuaian konsumsi asam folat sebesar 66,37%, pasien maternal
dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebesar 39,77%, dan tingkat pendidikan
pasien maternal pada Strata 1 sebesar 61,11%.
2. Hubungan faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, dan paritas terhadap kelahiran
prematur menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan.
3. Terdapat hubungan yang bermakna antara kesesuaian suplementasi asam folat selama
kehamilan terhadap kelahiran prematur.
DAFTAR PUSTAKA
Agopian, A.J., Lupo, P.J., Herdt-Losavio, M.L., Langlois, P.H., Rocheleau, C.M., Mitchell, L.E., The National Birth Defects Prevention Study, 2012. Differences in folic acid use, prenatal care, smoking, and drinking in early pregnancy by occupation. Prev Med, 55 (4), 341-345.
Asundep, N.N., Jolly, P.E., Carson, A., Turpin, C.A., Zhang, K., Tameru, B., 2014. Antenatal Care Attendance, a Surrogate for Pregnancy Outcome? The Case of Kumasi, Ghana. Matern Child Health J, 18, 1085-1094.
Barua, S., Kuizon, S., Junaid, M.A., 2014. Folic acid supplementation in pregnancy and implications in health and disease. Journal of Biomedical Science, 21 (77), 1-9.
Casas, M., Cordier, S., Martínez, D., Barros, H., Bonde, J.P., Burdorf, A., et al., 2015. Scandinavian Journal of Work, Environment & Health, 41 (4), 384-396.
Charan, J., Biswas, T., 2013. How to Calculate Sample Size for Different Study Design in Medical Research. Indian Journal of Psychological Medicine, 35 (2), 121-126.
Czeizel, a E., Puho, E.H., Langmar, Z., Acs, N., and Banhidy, F., 2010. Possible association of folic acid supplementation during pregnancy with reduction of preterm birth: a population-based study. European journal of obstetrics, gynecology, and reproductive biology, 148, 135-140.
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 28-29. Duggan, C., Watkins, J.B., Koletzko, B., Walker, W.A., 2016. Nutrition in Pediatrics, 5th
Edition. Hamilton: BC Decker Inc.
Fasih, A., Mahesh, A., Aamir, F., 2012. Pregnancy Out-Come In Mature Gravida In Industrial Area Of Karachi, Pakistan. Medical Channel, 18 (4), 49-52.
Greenberg, J.A., Bell, S.J., Guan, Y., Yu, Y., 2011. Folic Acid Supplementation and Pregnancy: More Than Just Neural Tube Defect Prevention. Reviews in Obstetrics & Gynecology, 4 (2), 52-59.
Gunawan Ellen, 2009. Teknik Statistik, Edisi ke 9, Erlangga,Yogyakarta, 335-336.
Hardy, G., Benjamin, A., Abenhaim, H.A., 2013. Effect of Induced Abortions on Early Preterm Births and Adverse Perinatal Outcomes. J Obstet Gynaecol Can, 35 (2), 138-143.
12
in health care institutions: Analysis of the cross sectional WHO Global Survey on Maternal and Perinatal Health. BMC Public Health, 11 (606), 1-10.
Katz, D.L., Wild, D., Elmore, J.G., Lucan, S.C., 2014. Jekel’s Epidemiology, Biostatistics, Preventive Medicine, and Public Health. USA: Elsevier Saunders Inc.
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI, 2014, Mother’s Day-Situasi Kesehatan Ibu, Jakarta: Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kenny, L.C., Lavender, T., McNamee, R., O’Neill, S.M., Mills, T., Khashan, A.S., 2013. Advanced Maternal Age and Adverse Pregnancy Outcome: Evidence from a Large Contemporary Cohort. PLOS ONE, 8 (2), 1-9.
Klemetti, R., Gissler, M., Niinimaki, M., Hemminki, E., 2012. Birth outcomes after induced abortion: a nationwide register-based study of first births in Finland. Human Reproduction, 27 (11), 3315-3320.
Li, Z., Ye, R., Zhang, L., Li, H., Liu, Z., Ren, A., 2014. Periconceptional folic acid supplementation and the risk of preterm births in China: a large prospective cohort study. International Journal of Epidemiology, 0 (0), 1-8.
Liu, X., Lv, L., Zhang, H., Zhao, N., Qiu, J., He, X., et al., 2015. Folic acid supplementation, dietary folate intake and risk of preterm birth in China. Eur J Nutr, 1-12.
McNulty, B., McNulty, H., Marshall, B., Ward, M., Molloy, A.M., Scott, J.M., et al., 2013. Impact of continuin folic acid after the first trimester of pregnancy: findins of a randomized trial of Folic Acid Supplementation in the Second and Third Trimesters. Am J Clin Nutr, 98, 92-98.
Parets, S.E., Bedient, C.E., Menon, R., Smith, A.K., 2014. Preterm Birth and Its Long-Term Effects: Methylation to Mechanisms. Biology, 3, 498-513.
Rather, G.N., Jan, M., Rafiq, W., Gatto, I., Hussain, S.Q., Latief, M., 2015. Morbidity and Mortality Pattern in Late Preterm Infants at a Tertiary Care Hospital in Jammu & Kashmir, Northern India. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 9 (12), 1-4. Shah, P.S., 2010. Parity and low birth weight and preterm birth: a systematic review and
meta-analyses. Acta Obstetricia et Gynecologica, 89, 862-875.
Shaikh, K., Premji, S.S., Rose, M.S., Kazi, A., Khowaja, S., Tough, S., 2011. The association between parity, infant gender, higher level of paternal education and preterm birth in Pakistan: a cohort study. BMC Pregnancy and Childbirth, 11 (88), 1-10.
World Health Organization, 2012. Guideline: Daily Iron and Folic Acid Supplementation in Pregnant Women. Department of Nutrition for Health and Development, 5.
World Health Organization, 2014. WHA Global Nutrition Targets 2025: Low Birth Weight Policy Brief. Department of Nutrition for Health and Development, 3.
World Health Organization, 2015. Preterm Birth. Department of Reproductive Health and Research (Online), http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs363/en/ diakses 2 Maret 2016.
Zeng, L.,Cheng, Y., Dang, S., Yan, H., Dibley, M., Chang, S., Kong, L., 2008. Impact of micronutrient supplementation during pregnancy on birth weight, duration of gestation, and perinatal mortality in rural western China: double blind cluster randomised controlled trial. BMJ, 337, 1-11.
18 Lampiran 5. Definisi Operasional Penelitian
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran
Skala Penilaian
Suplementasi asam folat
Ukuran banyaknya suplemen yang diperoleh melalui peresepan dokter dan dilihat dalam rekam medis. Suplementasi asam folat yang sesuai yaitu 0,4 mg/hari selama kehamilan (WHO,2012).
Rasio yang
diubah ke
Kategorikal
0= suplementasi tidak sesuai
1= suplementasi sesuai
Minggu Kelahiran
Diperoleh dari rekam medis pasien maternal, lahir prematur apabila lahir <37 minggu (WHO, 2015).
Antenatal care Jumlah antenatal care yang dilakukan pasien maternal selama kehamilan minimal 4 kali (Kemenkes RI,2013), diperoleh dari rekam medis pasien maternal
Usia maternal Usia maternal saat pengambilan data,
diperoleh dari rekam medis pasien
Jumlah riwayat abortus sebelum pengambilan data, diperoleh dari rekam medis pasien maternal. Jumlah
riwayat abortus lebih ≥ 1 kali lebih
berisiko mengalami kejadian yang
merugikan selama kehamilan
(Klemetii, et al., 2012).
Rasio yang
Paritas Jumlah kelahiran hidup sebelum
pengambilan data, diperoleh dari rekam medis pasien maternal.
Rasio yang
diubah ke
kategorikal
0= berisiko (1 dan ≥4)
19 Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian
Variabel kualitatif
(Z1-α/2 )2 P( 1 – P) Ukuran Sampel =
d2
=
, 2 , − ,, 2
=
, 2 , ,, 2
= ,
, = 201,26 ≈ 200 sampel
Keterangan :
= nilai Z pada derajat kemaknaan (95%= 1,96)
P = proporsi populasi berdasarkan kejadian kelahiran prematur sebelumnya 15,5% (0,155)
d = derajat penyimpangan terhadap populasi 5% (0,05)
20 Lampiran 7. Uji Normalitas Minggu Kelahiran
Case Processing Summary
Statistic Std. Error
MingguKelahiran Mean 38,63 ,098
95% Confidence Interval for Mean
Std. Deviation 1,807
Minimum 23
Maximum 42
Range 19
Interquartile Range 2
Skewness -2,640 ,132
21
Lampiran 8. Uji Statistik Faktor Umur terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur Uji T tidak berpasangan
Group Statistics
KodingUmur N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
MingguKelahiran 0 137 38,36 1,778 ,152
1 205 38,80 1,810 ,126
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t
MingguKelahiran Equal variances assumed ,218 ,641 -2,218
Equal variances not
assumed -2,226
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed) Mean Difference
MingguKelahiran Equal variances assumed 340 ,027 -,440
Equal variances not assumed 295,234 ,027 -,440
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
MingguKelahiran Equal variances assumed ,198 -,830 -,050
Equal variances not assumed ,198 -,829 -,051
22
Linear-by-Linear Association 1,350 1 ,245
N of Valid Cases 342
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,02. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for KodingUmur
(0 / 1) 1,557 ,735 3,300
For cohort Preterm = 0 1,496 ,756 2,960
For cohort Preterm = 1 ,961 ,896 1,031
23
Lampiran 9. Uji Statistik Faktor ANC terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur Uji T tidak berpasangan
Group Statistics
KodingANC N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
MingguKelahiran 0 12 36,92 4,562 1,317
1 330 38,69 1,606 ,088
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t
MingguKelahiran Equal variances assumed 15,428 ,000 -3,392
Equal variances not
assumed -1,344
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed) Mean Difference
MingguKelahiran Equal variances assumed 340 ,001 -1,774
Equal variances not assumed 11,099 ,206 -1,774
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
MingguKelahiran Equal variances assumed ,523 -2,803 -,745
Equal variances not assumed 1,320 -4,676 1,128
24
Linear-by-Linear Association 4,081 1 ,043
N of Valid Cases 342
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,05. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for KodingANC
(0 / 1) 3,741 ,956 14,643
For cohort Preterm = 0 3,056 1,075 8,684
For cohort Preterm = 1 ,817 ,588 1,134
25
Lampiran 10. Uji Statistik Faktor Riwayat Abortus terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur
Uji T tidak berpasangan
Group Statistics
KodingR.Ab N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
MingguKelahiran 0 45 38,02 1,901 ,283
1 297 38,72 1,778 ,103
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t
MingguKelahiran Equal variances assumed ,172 ,678 -2,433
Equal variances not
assumed -2,316
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed) Mean Difference
MingguKelahiran Equal variances assumed 340 ,015 -,698
Equal variances not assumed 56,293 ,024 -,698
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
MingguKelahiran Equal variances assumed ,287 -1,263 -,134
Equal variances not assumed ,302 -1,302 -,094
26
Linear-by-Linear Association 1,343 1 ,246
N of Valid Cases 342
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,95. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for KodingR.Ab
(0 / 1) 1,750 ,673 4,550
For cohort Preterm = 0 1,650 ,714 3,814
For cohort Preterm = 1 ,943 ,837 1,062
27
Lampiran 11. Uji Statistik Faktor Paritas terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur
Uji T tidak berpasangan
Group Statistics
KodingParitas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
MingguKelahiran 0 195 38,79 1,886 ,135
1 147 38,41 1,679 ,138
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t
MingguKelahiran Equal variances assumed ,312 ,577 1,967
Equal variances not
assumed 1,999
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed) Mean Difference
MingguKelahiran Equal variances assumed 340 ,050 ,387
Equal variances not assumed 330,669 ,046 ,387
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
MingguKelahiran Equal variances assumed ,197 ,000 ,773
Equal variances not assumed ,193 ,006 ,767
28
Linear-by-Linear Association ,002 1 ,968
N of Valid Cases 342
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,89. b. Computed only for a 2x2 table
29
Lampiran 12. Uji Statistik Kesesuaian suplementasi asam folat terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur
Uji T tidak berpasangan
Group Statistics
AsamFolat N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
MingguKelahiran 0 115 38,42 2,294 ,214
1 227 38,74 1,497 ,099
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t
MingguKelahiran Equal variances assumed 6,700 ,010 -1,542
Equal variances not
assumed -1,349
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed) Mean Difference
MingguKelahiran Equal variances assumed 340 ,124 -,318
Equal variances not assumed 164,592 ,179 -,318
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
MingguKelahiran Equal variances assumed ,206 -,724 ,088
Equal variances not assumed ,236 -,784 ,147
30
Linear-by-Linear Association 7,799 1 ,005
N of Valid Cases 342
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,09. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for AsamFolat (0
/ 1) 2,856 1,335 6,110
For cohort Preterm = 0 2,581 1,299 5,128
For cohort Preterm = 1 ,904 ,832 ,982
31
BIOGRAFI PENULIS