PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN EFIKASI DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN DI SMA NEGERI 3 MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : MIA SARTIKA NIM : 8106173006
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Mia Sartika. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Efikasi Diri terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan di SMA Negeri 3 Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2014.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan yang bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi siswa; (2) Pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar biologi siswa; (3) Pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap hasil belajar biologi siswa; (4) Pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa; (5) Pengaruh efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa; dan (6) Pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 9 kelas, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini 2 kelas dengan jumlah 86 orang siswa yaitu kelas XI IPA3 sebagai kelas dengan pembelajaran
langsung dan kelas XI IPA5 sebagai kelas dengan model pembelajaran PBL. Instrumen
pengumpulan data dengan menggunakan: (1) Angket efikasi diri dalam bentuk pernyataan tertutup dengan skala Likert 1-4 sebanyak 26 item; (2) Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 27 item; dan (3) Tes berpikir kritis dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 14 item. Metode penelitian ini kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan uji anakova dan anava 2 jalur dengan taraf signifikansi α=0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) Tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi siswa dengan Fhit = 0,933; p = 0,337. Meskipun demikian, prosentase
kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL lebih tinggi dalam menjawab soal ranah taksonomi Bloom (sebesar 12,42% pada ranah kognitif C2; sebesar 2,52% pada kognitif C3; dan sebesar 11,41% pada kognitif C5) jika dibandingkan dengan prosentase kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran tradisional; (2) Tidak ada pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar biologi siswa dengan Fhit = 1,545; p
= 0,217; (3) Ada pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap hasil belajar biologi siswa dengan Fhit = 4,372; P = 0,040, dimana kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL yang memiliki efikasi diri tinggi (A1B1)
(59,83 ± 9,79) berbeda signifikan lebih tinggi sebesar 8,16 % jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL yang memiliki efikasi diri rendah (A1B2) (51,67 ± 11,21); (4) Tidak ada pengaruh model pembelajaran
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan Fhit = 0,573; p = 0,451. Namun,
kemampuan evaluasi argumen siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran tradisional; (5) Tidak ada pengaruh efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan Fhit = 1,053; p = 0,308. Meskipun demikian, kemampuan
deduksi dan interpretasi informasi siswa yang memiliki efikasi diri tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan siswa yang memiliki efikasi diri rendah; (6) Tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan Fhit = 1,877; P = 0,174.
ii
ABSTRACT
Mia Sartika. The Effect of Problem Based Learning Model and Self-Efficacy
on Student’s Learning Outcomes and Critical Thinking Skills in Digestive
Food Material in SMA Negeri 3 Medan. Thesis. Post Graduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2014.
This research was conducted in class 11th Science SMA Negeri 3 Medan which aims to determine: (1) The effect of learning model on student’s biology learning outcomes, (2) The effect of self-efficacy on student’s biology learning outcomes; (3) The effect of interaction learning model and self-efficacy on students’s biology learning outcomes; (4) The effect of learning model on student’s critical thinking skills; (5) The effect of self-efficacy on student’s critical thinking skills and (6) The effect of interaction learning model and self-efficacy on student’s critical thinking skills. The population in this study amounted nine sains classes and otherwise being research sample was as much as two class, 11th IPA3 as class with direct instruction, and 11th IPA5 as class with problem based-learning. The data collection instrument by using: (1) Self-efficacy questionnaire in the form of statements enclosed by 1-4 Likert scale by 26 items; (2) Test student’s learning outcomes in the form of the 27 multiple-choice items, and (3) Test student’s critical thinking in the form of the 14 multiple-choice items. This research method is quasi experiment with data analysis techniques using Anacova test and Anova 2 lanes with a significance level α = 0,05.The result of this research found that: (1) There is no effect of learning model on student’s biology learning outcomes with Fcount = 0,933; p = 0,337. Nevertheless, the percentage of students who learned with the ability of the model PBL learning higher in the domain of Bloom's taxonomy to answer questions (by 12,42% in the C2 cognitive domain; 2,52% on cognitive C3, and by 11,41% on cognitive C5) when compared with the percentage of students who learned with the ability of traditional learning; (2) There is no effect of self-efficacy on student’s biology learning outcomes with Fcount = 1,545, p = 0,217; (3) There is an interaction effect of learning model and self-efficacy on student’s biology learning outcomes with Fcount = 4,372 , p = 0,040, where a group of students who learned with PBL learning model that has a high self-efficacy (A1B1) ( 59.83 ± 9.79 ) differ significantly higher by 8,16% when compared with a group of students who learned with PBL learning model that has a low self-efficacy (A1B2) ( 51,67 ± 11,21 ); (4) There is no effect of learning model on student’s critical thinking skills with Fcount= 0,573, p = 0,451. However, the ability to evaluate the arguments of students who learned with PBL learning model is higher than the ability of the students who learned with the traditional learning; (5) There is no effect of self-efficacy on student’s critical thinking skills with Fcount = 1,053, p = 0,308. Nevertheless, the ability of deduction and interpretation of information students who have high self-efficacy is better than the ability of students who have low self efficacy; and (6) There is no interaction effect of learning model and self-efficacy on student’s critical thinking skills with Fcount = 1,877 , p = 0,174 .
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan anugerah yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Efikasi
Diri terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi
Sistem Pencernaan Makanan di SMA Negeri 3 Medan” dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Penulis juga menyadari bahwa terselesaikannya tesis ini juga didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dosen Pembimbing I, Ibu Dr. Ely Djulia, M. Pd., dengan tulus telah membimbing dan memberikan arahan pada penulis dalam penyelesaian tesis ini.
2. Dosen Pembimbing II, Bapak Syarifuddin, M. Sc., Ph. D., dengan tangan terbuka telah membimbing penulis untuk memahami hakikat penelitian dalam tesis ini.
3. Narasumber, Bapak Prof. Dr. rer. nat Binari Manurung, M.Si., Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M. Si., dan Bapak Dr. Hasruddin, M. Pd yang telah memberikan saran konstruktif dalam penyempurnaan tesis ini.
4. Validator ahli, Bapak Prof. Yusnadi, MS., Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS., Kons., Bapak Drs. Zulkifli Simatupang., dan Ibu Dra. Melva Silitonga, MS., yang telah membantu penulis dalam memvalidasi instrumen yang digunakan dalam tesis ini.
5. Bapak/ Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama di Program Pascasajana Unimed.
6. Ayahanda Suparno dan Ibunda Farida Hanum Dalimunthe, yang telah memberikan dukungan sepenuh hati pada penulis dan mendoakan langkah-langkah yang penulis jajaki selama studi dan penulisan tesis ini, juga kepada Abangda Herry Adythama, SE., Adik Tami Anugerah, Amd. Kom., dan Jihan Salwa Natasya, yang telah memberikan doa dan dukungan dalam penulisan tesis ini.
7. Teman-teman angkatan XVIII Program Studi Pendidikan Biologi dan teman-teman seperjuangan dalam penulisan tesis ini: Ulfa, Lisnawaty, kak Rahmi, kak Husnul, Kak Masdiani, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga Allah SWT menganugerahkan kebaikan dan keselamatan baginya.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang hakikat penelitian pendidikan bagi semua pihak, khususnya bagi para guru biologi.
Medan, Maret 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...9
2.1. Kerangka Teoritis ...9
2.1.1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) ...9
2.1.2. Efikasi Diri (Self-Efficacy) ...15
2.1.2.1. Dimensi Efikasi Diri ...17
2.1.2.2. Sumber Efikasi Diri ...18
2.1.3. Hasil Belajar ...20
2.1.4. Berpikir Kritis ...22
2.1.5. Penelitian Relevan ...28
2.2. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ...30
2.2.1. Kerangka Konseptual ...30
2.2.2. Hipotesis Penelitian ...38
BAB III METODE PENELITIAN ...40
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...40
3.2. Populasi dan Sampel ...40
3.3. Desain Penelitian ...40
3.4. Defenisi Variabel Penelitian ...41
3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ...42
3.6. Teknik Pengumpulan Data ...46
3.6.1. Instrumen Tes Hasil Belajar ...47
3.6.2. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir ...48
3.6.3. Instrumen Ankget Efikasi Diri ...49
3.7. Validasi Instrumen Penelitian ...51
3.7.1. Validasi Konstruksi ...51
3.8. Uji Coba Instrumen ...52
3.8.1. Angket Efikasi Diri ...52
3.8.3. Tes Berpikir Kritis ...57
3.9. Teknik Analisis Data ...58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...63
4.1. Hasil Penelitian ...63
4.1.1. Hasil Uji-t Pretes Belajar Biologi Siswa ...63
4.1.2. Hasil Uji-t Pretes Berpikir Kritis Siswa ...63
4.1.3. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ...63
4.1.4. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ...64
4.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...66
4.3. Pengaruh Efikasi Diri terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...67
4.4. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran dan Efikasi Diri terhadap Hasil Belajar Biolog Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...68
4.5. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...69
4.6. Pengaruh Efikasi Diri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...70
4.7. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran dan Efikasi Diri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...71
4.8. Pengujian Lanjutan ...72
4.8.1. Kemampuan Siswa Menjawab Tes Hasil Belajar Sistem Pencernaan Makanan Berdasarkan Ranah Taksonomi Bloom ...72
4.8.2. Hasil Uji Anakova Hasil Belajar Siswa dengan Indikator Efikasi Diri ...73
4.8.3. Kemampuan Siswa dalam Indikator Berpikir Kritis Watson- Glatser di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...75
4.8.4. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ...76
4.8.3.1. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Inferensi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...76
4.8.3.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Asumsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...77
4.8.3.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Deduksi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...77
4.8.3.4. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Interpretasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...78
4.8.3.5. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Evaluasi Argumen Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ...79
4.8.5. Hasil Uji Anakova Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Indikator Efikasi Diri ...80
4.8.6. Hasil Uji Anakova Kemampuan Inferensi ...81
4.8.7. Hasil Uji Anakova Kemampuan Asumsi ...83
4.8.8. Hasil Uji Anakova Kemampuan Deduksi ...84
4.8.10. Hasil Uji Anakova Kemampuan Evaluasi Argumen ...87
4.9. Pembahasan ...89
4.10. Keterbatasan Penelitian ...98
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...99
5.1. Simpulan ...99
5.2. Saran ...100
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 10
Tabel 2.2. Kombinasi Efikasi Diri dengan Lingkungan Sebagai Prediktor Tingkah Laku ... 16
Tabel 3.2. Desain Faktorial 2 x 2 ... 40
Tabel 3.3. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ... 45
Tabel 3.4. Langkah-langkah Pembelajaran Langsung ... 46
Tabel 3.5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Sistem Pencernaan Makanan ... 48
Tabel 3.6. Kisi-kisi Tes Berpikir Kritis ... 49
Tabel 3.7. Kisi-kisi Angket Berpikir Kritis ... 50
Tabel 3.8. Daftar Nama Validator Instrumen Penelitian ... 52
Tabel 3.9. Kategori Reabilitas Angket Efikasi Diri ... 53
Tabel 3.10. Kategori Validitas Tes Hasil Belajar ... 54
Tabel 3.11. Kategori Reabilitas Tes Hasil Belajar ... 55
Tabel 3.12. Kategori Indeks Daya Pembeda Tes Hasil Belajar ... 56
Tabel 3.13. Kategori Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar ... 57
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Hasil yang Diperoleh Pelajar dalam Pembelajaran
Berbasis Masalah ...9 Gambar 3.1. Bagan Rancangan Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...44 Gambar 4.1. Pengaruh Model Pembelajaran (PBL vs Langsung)
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sistem Pencernaan Makanan di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.A
2013/ 2014 ...67 Gambar 4.2. Pengaruh Efikasi Diri (Tinggi vs Rendah) terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Sistem Pencernaan Makanan di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.A 2013/ 2014 ...68 Gambar 4.3. Interaksi Model Pembelajaran (PBL vs Langsung) dan
Efikasi Diri (Tinggi vs Rendah) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan di Kelas XI IPA
SMA Negeri 3 Medan T.A 2013/ 2014 ...69 Gambar 4.4. Pengaruh Model Pembelajaran (PBL vs Langsung)
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Sistem Pencernaan Makanan di Kelas XI IPASMA Negeri 3
Medan T.A 2013/ 2014 ...70 Gambar 4.5. Pengaruh Efikasi Diri (Tinggi vs Rendah) terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Sistem Pencernaan di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan
T.A 2013/ 2014 ...71 Gambar 4.6. Interaksi Model Pembelajaran (PBL vs Langsung) dan
Efikasi Diri (Tinggi vs Rendah) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Pencernaan di
Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.A 2013/ 2014 ...72 Gambar 4.7. Perbandingan Kemampuan Siswa dalam Menjawab Tes
Hasil Belajar pada Materi Sistem Pencernaan Makanan berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom di Kelas
XI SMA Negeri 3 Medan TA. 2013/ 2014 ...73 Gambar 4.8. Perbandingan Kemampuan Siswa dalam Indikator Berpikir
Kritis Watson-Glatser di Kelas XI SMA Negeri 3 Medan TA. 2013/ 2014 ...75 Gambar 4.9. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan
Inferensi Siswa pada Sistem Pencernaan Makanan di
Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.A. 2013/2014 ...76 Gambar 4.10. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan
Asumsi Siswa pada Sistem Pencernaan Makanan di
Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.A. 2013/2014 ...77 Gambar 4.11. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan
Deduksi Siswa pada Sistem Pencernaan Makanan di
Gambar 4.12. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Interpretasi Siswa pada Sistem Pencernaan Makanan di
Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.A. 2013/2014 ...79 Gambar 4.13. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tes Hasil Belajar ... 105
Lampiran 2. Tes Berpikir Kritis ... 112
Lampiran 3. Angket Efikasi Diri ... 130
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Tes Berpikir Kritis ... 133
Lampiran 5. RPP Model Pembelajaran PBL ... 136
Lampiran 6. RPP Pembelajaran Langsung ... 156
Lampiran 7. LKS Model Pembelajaran PBL ... 165
Lampiran 8. LKS Pembelajaran Langsung ... 184
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Tes Hasil Belajar ... 193
Lampiran 10. Indeks Kesukaran Tes ... 194
Lampiran 11. Indeks Daya Pembeda ... 195
Lampiran 12. Data SPSS Validitas dan Reabilitas Angket Efikasi Diri dan Tes Berpikir Kritis ... 196
Lampiran 13. Tes Hasil Belajar ... 203
Lampiran 14. Tes Berpikir Kritis ... 204
Lampiran 15. Angket Efikasi Diri ... 205
Lampiran 16. Hasil Uji-t Pretes Belajar Biologi dan Berpikir Kritis Siswa ... 206
Lampiran 17. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Siswa ... 207
Lampiran 18. Deskripsi Statistik Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 209
Lampiran 19. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ... 211
Lampiran 20. Pengaruh Efikasi Diri terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ... 212
Lampiran 21. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran dan Efikasi Diri terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ... 213
Lampiran 22. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ... 216
Lampiran 23. Pengaruh Efikasi Diri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ... 217
Lampiran 24. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran dan Efikasi Diri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan ... 218
Lampiran 25. Uji Anakova: Hasil Belajar dengan Indikator Efikasi Diri ... 219
Lampiran 26. Uji Anakova: Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Indikator Berpikir Kritis Siswa ... 221
Lampiran 27. Uji Anakova: Kemampuan Berpikir Kritis dengan Indikator Efikasi Diri ... 224
Lampiran 28. Uji Anakova Kemampuan Inferensi ... 226
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran identik dengan internalisasi konsep-konsep ilmu
pengetahuan ke dalam diri siswa yang melibatkan serangkaian aktivitas berpikir
dari fase sederhana dengan mengingat konsep atau fakta hingga ke fase kompleks
dengan menciptakan hal ataupun konsep baru. Dalam pembelajaran biologi, siswa
diharapkan tidak hanya mengetahui dan memahami konsep-konsep dalam biologi
tetapi mampu mengaplikasikan pemahaman mereka dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam menganalisa secara kritis dan memecahkan berbagai masalah
dalam kehidupan yang sangat berkaitan dengan biologi. Bentuk aplikasi dalam
keseharian ini tentu membutuhkan keterampilan berpikir dalam menganalisa
berbagai masalah yang seharusnya dilatihkan guru pada siswa dalam proses
pembelajaran biologi.
Pembelajaran di kelas saat ini seharusnya tidak hanya sekedar aktivitas
proses transfer pengetahuan satu arah dari guru pada siswa, dimana guru sebagai
pusat informasi dan siswa sebagai penerima informasi dan bertindak pasif, tetapi
merupakan suatu interaksi siswa dengan ilmu pengetahuan yang diinisiasi oleh
rasa ingin tahu (curiosity) siswa, proses uji coba (trial and error), analisa konsep
atau masalah, dan menyimpulkan suatu konsep ilmu pengetahuan yang difasilitasi
oleh guru yang diharapkan dapat menimbulkan diskusi-diskusi menarik antar
siswa yang diliputi proses berpikir kompleks, saling mengajari teman (peer
2
memahami konsep-konsep ilmu pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan
baik dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah dan adanya rasa percaya diri
siswa terhadap kemampuan yang ia miliki (efikasi diri).
Saat ini pembelajaran biologi di kelas-kelas sekolah menengah atas
didominasi dengan penggunaan model pembelajaran langsung (ceramah) yang
kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan potensi efikasi diri siswa
dimana kedua hal ini sangat menentukan tingkat prestasi belajar siswa. Berpikir
kritis penting untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran karena
kemampuan berpikir ini menuntun siswa untuk bersikap reflektif, produktif dan
evaluatif terhadap suatu kondisi atau peristiwa sekitarnya. Efikasi diri dinilai
penting sebagai faktor internal yang mendorong siswa untuk berprestasi dan
mempengaruhi pilihan siswa dalam aktivitas belajar. Siswa dengan efikasi diri
yang tinggi umumnya bersikap tekun dan tidak mudah menyerah ketika
berhadapan dengan kegagalan ataupun kesulitan dalam pembelajaran (Stanrock,
2009). Kemampuan berpikir kritis dan efikasi diri yang baik merupakan
manifestasi soft skill siswa yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai
situasi dan kondisi yang kompetitif di masa depan.
Dari hasil studi pendahuluan peneliti di SMA Negeri 3 Medan, dengan
melakukan wawancara dengan salah seorang guru biologi di SMA Negeri 3
Medan dapat ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut: (1) Guru sering
menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan biologi, dengan menuliskan
hal-hal penting hasil rangkuman dari buku teks biologi di papan tulis sambil
menjelaskan materi pelajaran dengan pola komunikasi satu arah. Biasanya siswa
3
tulis, sedangkan siswa lainnya akan mencatat jika guru mengingatkan siswa
pentingnya konsep biologi yang ia ajarkan. Terkadang, guru juga melibatkan
kegiatan diskusi dan presentasi kelompok dalam pembelajaran, namun dalam sesi
tanya jawab, jenis pertanyaan yang diajukan siswa hanya berkisar pertanyaan
defenitif (pertanyaan yang membutuhkan jawaban mengenai pengertian atau
defenisi); (2) Daya analisis atau kemampuan berpikir kritis siswa juga rendah
karena dalam pembelajaran, siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran
yang membahas tentang masalah ataupun pertanyaan yang memacu
berkembangnya kemampuan berpikir kritis siswa; (3) Siswa hanya mampu
menjawab soal yang diberikan guru dengan baik pada ranah taksonomi Bloom
berkisar dari C1-C3 dan (4) Siswa cenderung kurang percaya diri terhadap
kemampuan yang ia miliki dan bersikap apatis dalam proses pembelajaran di
kelas.
Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas
adalah merancang suatu penelitian, untuk menemukan suatu model pembelajaran
yang lebih tepat. Model pembelajaran ini diharapkan dapat digunakan dalam
meningkatkan hasil belajar biologi dan kemampuan berpikir kritis.
Saat ini, para peneliti bidang pendidikan telah mengembangkan sejumlah
teori belajar dan berbagai model pembelajaran yang dinilai baik dalam
mendukung suasana pembelajaran aktif di dalam kelas. Model pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered) dianggap tepat sebagai solusi
terhadappermasalahan untuk meningkatkan hasil belajar biologi dan kemampuan
berpikir kritis. Salah satu sterategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang
4
kritis dan hasil belajarnya adalah model pembelajaran berbasis masalah atau
problem based learning (selanjutnya disingkat menjadi model pembelajaran PBL)
(Anderson, 2007). Dalam model pembelajaran PBL, adanya penggunaan masalah
sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi
dan pengaturan diri (Eggen, 2012). Tujuan yang ingin dicapai dalam model
pembelajaran PBL ini adalah menumbuhkan kemampuan siswa dalam berpikir
kritis, analistis, sistematis dan logis dalam menemukan alternatif pemecahan
masalah melalui ekspolarasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan
sikap ilmiah (Sanjaya, 2006) .
Selain model pembelajaran, dalam kegiatan pembelajaran, efikasi diri
(keyakinan pada kemampuan diri), menurut Albert Bandura memiliki pengaruh
dalam meningkatkan prestasi belajar. Efikasi diri (self-efficacy) merupakan
keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memberikan hasil positif,
yang dapat menjadi faktor penting dalam menentukan apakah siswa berprestasi
atau tidak. Efikasi diri dinilai mirip dengan motivasi dalam menguasai sesuatu dan
motivasi intrinsik (Bandura, 1997, 2001, 2004). Menurut Dale Schunk (1991,
1999, 2001, 2004), efikasi diri mempengaruhi pilihan aktivitas siswa dimana
siswa dengan efikasi rendah pada pembelajaran menunjukkan keinginan
menghindar dari banyak tugas belajar, khususnya tugas yang menantang,
sebaliknya, siswa dengan tingkat efikasi diri tinggi akan menghadapi tugas belajar
tersebut dengan tekun dan memiliki keinginan besar (Stanrock, 2009). Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana pengaruh dan korelasi
efikasi diri dalam proses belajar siswa yang dapat dideteksi dari nilai hasil belajar,
5
Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan suatu penelitian tentang
penggunaan model pembelajaran PBL dan kecenderungan efikasi diri pada siswa
serta pengaruhnya terhadap hasil belajar biologi dan kemampuan berpikir kritis
siswa.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
Pentingnya siswa untuk dilatih selama proses pembelajaran di kelas dalam
berbagai kemampuan yang mendukung siswa untuk berhasil di masa depan,
seperti kemampuan untuk bekerja sama, berpikir kritis-kreatif, berargumentasi,
dan memecahkan masalah; (2) Pembelajaran dalam kelas bersifat teacher
centered; guru lebih banyak memberi informasi dengan metode ceramah, diikuti
oleh diskusi dan tanya jawab biasa. Hal ini menyebabkan potensi dan kemampuan
diri siswa tidak berkembang secara baik; (3) Proses pembelajaran didalam kelas
lebih diarahkan pada kemampuan menghafal konsep ataupun teori, sehingga
upaya untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa sering luput dari perhatian
guru; dan (4) Belum diketahui pengaruh ataupun hubungan tingkat efikasi diri
siswa terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
1.3.Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan pembahasan masalah, maka perlu dilakukan
pembatasan masalah. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini dibatasi
6
1. Model pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan
model pembelajaran PBL (problem-based learning) dan pembelajaran
langsung (direct instruction).
2. Efikasi diri siswa ditelaah pada empat aspek yaitu: (1) Kemauan untuk
memilih kegiatan yang sulit atau menantang (choice of activities); (2)
Kemauan untuk berusaha melakukan sesuatu yang dirasa sulit (elevel of
effort); (3) Kemauan untuk bertahan dalam situasi yang sulit (persistence) dan
(4) Reaksi emosional terhadap kesulitan tugas (emotional reaction).
3. Kemampuan berpikir kritis dibatasi pada kemampuan pada: (1) Menentukan
Inferensi yang akurat; (2) Menentukan asumsi; (3) Menentukan deduksi; (4)
Melakukan interpretasi informasi; dan (5) Mengevaluasi argumen.
4. Hasil belajar siswa dibatasi pada materi sistem pencernaan makanan di kelas
XI Semester Genap di SMA Negeri 3 Medan, pada ranah kognitif C1, C2, C3,
C4 dan C5.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah :
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan?
2. Apakah ada pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 3 Medan?
3. Apakah ada pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap
7
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan?
5. Apakah ada pengaruh efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan?
6. Apakah ada pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
SMA Negeri 3 Medan.
2. Pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA
Negeri 3 Medan.
3. Pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan.
4. Pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
kelas XI SMA Negeri 3 Medan.
5. Pengaruh efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI
SMA Negeri 3 Medan.
6. Pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri kemampuan berpikir
8
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis.
a. Secara teoritis yaitu: (1) sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk
memperoleh informasi tentang pengaruh model pembelajarandan efikasi diri
terhadap hasil belajar biologi dan kemampuan berpikir kritis siswa, (2)
sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi
penelitian pendidikan yang relevan di masa mendatang, dan (3) menambah
khasanah ilmu pengetahuan tentang model belajar yang terbukti efektif, dan
memahami pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kritis dan
peranan efikasi diri dalam diri siswa sebagai modal utama soft skill siswa
dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
b. Secara praktis yaitu: (1) sebagai bahan acuan pengambilan kebijakan bidang
pendidikan terkait dengan peningkatan mutu guru dan kualitas pembelajaran
yang dilakukan, (2) sebagai bahan refleksi dan masukan bagi guru biologi
dalam penggunaan model pembelajaran PBL dan pembelajaran langsung, (3)
dan sebagai bahan pertimbangan bagi guru biologi untuk melakukan inovasi
secara berkelanjutan dalam pembelajaran biologi, khususnya pada tingkat
99
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka diperoleh simpulan
bahwa:
1. Tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan dengan Fhit = 0,933; p = 0,337.
Meskipun demikian, prosentase kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran PBL lebih tinggi dalam menjawab soal dalam ranah
kognitif taksnomoi Bloom (sebesar 12,42% pada ranah kognitif C2; sebesar
2,52% pada kognitif C3; dan sebesar 11,41% pada kognitif C5) jika
dibandingkan dengan prosentase kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran jika dibandingkan dengan kemampuan siswa yang dibelajarkan
dengan pembelajaran langsung.
2. Tidak ada pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 3 dengan Fhit = 1,545; p = 0,217.
3. Ada pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap hasil
belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan dengan Fhit = 4,372;
p = 0,040, dimana kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran PBL yang memiliki efikasi diri tinggi (A1B1) berbeda signifikan
lebih tinggi sebesar 8,16 % jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL yang memiliki efikasi diri
100
4. Tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan dengan Fhit = 0,573; p = 0,451. Namun,
kemampuan evaluasi argumen siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran PBL berbeda signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan
kemampuan evaluasi argumen siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran
langsung.
5. Tidak ada pengaruh efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
kelas XI SMA Negeri 3 Medan dengan Fhit = 1,053; p = 0,308. Meskipun
demikian, kemampuan deduksi dan interpretasi informasi siswa yang
memiliki efikasi diri tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan
siswa yang memiliki efikasi diri rendah.
6. Tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran dan efikasi diri terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan dengan
Fhit = 1,877; p= 0,174.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan bahwa: (1) Pelaksanaan model pembelajaran
PBL membutuhkan keterampilan dan latihan yang cukup agar peneliti lanjutan
dapat menerapkan sintaks model PBL dengan lebih efektif dan efisien; (2)
Penggunaan masalah-masalah dalam model pembelajaran PBL sebaiknya bersifat
autentik atau nyata. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian dalam menentukan
topik atau materi yang sesuai dengan tujuan model pembelajaran PBL; dan (3)
101
DAFTAR PUSTAKA
Adicondro, N. dan A. Purnamasari. 2011. Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga dan Self Regulated Learning pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas 8(1): 17-27.
Afcariono, M. 2008. Penerapan Model pembelajaran PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif 3(2): 65-68.
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Arends, R. I. 2008. Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Buku 1 dan 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Bandura, A. 1977. Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84, 191-215.
Campbell, N.A, J. B. Reece, dan L. G. Mitcell,. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
DeBono, E. 1992. Mengajar Berpikir. Jakarta: Erlangga.
Dwitantyanov, A., F. Hidayati., dan D. R. Sawitri. 2010. Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif pada Efikasi Diri Akademik Mahasiswa (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP Semarang). Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro 8(2): 135-144.
Eggen, P., dan D. Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: Indeks.
Ekohariadi. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa Indonesia Berusia 15 Tahun. Jurnal Pendidikan Dasar 10(1): 28-41.
Facione, P. A. 2011. Critical Thinking: What It is and Why It Counts. Tanpa tempat dan penerbit.
Foster, B. 2004. 1001 Plus Soal dan Pembahasan Biologi. Jakarta: Erlangga.
102
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamill, S. K. 2002. Resilience and Self-Efficacy: The Importence of Efficacy Beliefs and Coping Mechanism in Resilient Adolescents. Colgate University Journal of the Sciences35: 115-146.
Hassaubah, Z. I. 2007. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa.
Hergenhahn, B. R. dan M. H. Olson. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana.
Johnson, E. B. 2002. CTL (Contextual Teaching & Learning): Menjadikan Kegiatan Belajar dan Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Jakarta; Kaifa.
Jubjiati. 2011. Pengaruh Model pembelajaran PBL terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMAN 1 Batang Kuis. Medan: Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Kamal, S. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Mind Map terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Mahasiswa. Medan: Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Kusnadi dan D. Priyandoko. 2007. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Piranti.
Lie, A. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Majid, A. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Nurhayati, N. 2010. 1700Bank Soal: Bimbingan Pemantapan Biologi SMA. Bandung: Yrama Widya.
Parsaulian, R. 2012. Pengaruh Penggunaan Komik IPA Sains terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa SD Pada Materi Rangka Manusia. Medan:Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
103
Pervin, L. A., D. Cervone., dan O. P. John. 2010. Psikologi Kepribadian: Teori dan Penelitian. Jakarta: Kencana.
Priyatno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi.
Riyanto, Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/ Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Salamah. 2013. Pengaruh Penggunaan Powerpoit Bervariasi terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Negeri 1 Tebingtinggi. Medan: Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Sanjaya, W. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi . Jakarta: Kencana.
___________. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Santrock, J. W. 2009. Psikologi Pendidikan, Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Sembiring, R. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan Kemampuan Mengadopsi Informasi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Pokok Bahasan Ekosistem di SMA Negeri 1 Simpang Empat Kabupaten Karo. Medan: Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Setyosari, P. 2010. Metode Pembelajaran Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Slavin, R. E. 2011. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktek, Jilid 2. Jakarta: Indeks.
Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugandi, A. I. dan U. Sumarmo. 2010. Pengaruh Model pembelajaran PBL dengan Setting Kooperatif Jigsaw terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa SMA. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY, Yogyakarta, 27 November 2010.
104
Supini., dan B. Manurung. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Peta Pikiran terhadap Hasil Belajar Sistem Regulasi di SMAN 1 Lubuk Pakam. Jurnal Pendidikan Biologi 1(2):118-125.
Swandarini, H. 2011. Pengaruh Metode Pembelajaran Jigsaw dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Siswa SMA. Yogyakarta: Program Magister Profesi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.
Thalib, S. B. 2010. Psikologi Pendidikan: Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana.
Tim Dosen. 2008. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Siswa. Medan: Jurusan Biologi, Universitas Negeri Medan.
Tim Penyusun. 2010. Paket Sukses Menghadapi UN & US SMA/MA IPA 2010/2011. Bandung: Yrama Widya.
____________. 2010. Strategi Masuk Perguruan Tinggi Favorit. Jakarta: Mata Elang.
____________. 2010. Sukses UN SMA/MA IPA 2011. Jakarta: Wahyu Media.
____________. 2011. Kiat Sukses UNAS 2011 Kelas XII SMA/ MA IPA. Yogyakarta: Andi.
Wahyuni, S dan N. Widiarti. 2010. Penerapan Model pembelajaran PBL Berorientasi Chemo-Entrepreneurship pada Praktikum Kimia Fisika. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 4(1) 484-496.
Watson, G., dan E. Glaser. 2002. Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal (UK Edition). Inggris: Pearson Asessment.
Yoenanto, N. H. 2010. Hubungan antara regulated Learning dengan Self-efficacy pada Siswa Akselerasi Sekolah Menengah Pertama di Jawa Timur. Jurnal INSAN 12(22): 88-94
Yokhebed., S. Sudarisman., dan W. Sunarno. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model pembelajaran PBL dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar.Jurnal Inkuiri 1(3) : 183-194.
Zimmerman, B. J. 2000. Self-Efficacy: An Essenstial Motive to Learn. Contemporary Educational Psycology 25: 82-91.