• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI MADRASAH IBTIDAIYYAH SWASTA ASSAKINAH KABUPATEN BANDUNG BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI MADRASAH IBTIDAIYYAH SWASTA ASSAKINAH KABUPATEN BANDUNG BARAT."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

.KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, peneliti bersyukur kepada Allah Yang Maha Pengasih dan

Penyayang, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan tulisan ini. Tulisan ini merupakan hasil penelitian, yang

berjudul “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran

Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Lesson Study Berbasis Sekolah

di MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat”. Maksud penelitian ini untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi strata dua pada Program

Studi Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Peneliti berharap tulisan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peningkatan

kompetensi guru-guru di MI dalam proses pembelajaran keterampilan menulis

bahasa Indonesia melalui Lesson Study Berbasis Sekolah. Amin.

Bandung, Juli 2012

(2)

Mirna Suminar, 2012

UCAPAN TERIMA KASIH

Tiada kata yang layak diucapkan melainkan ungkapan bahagia dan rasa

syukur kepada Allah Azza wa Jalla yang telah mencurahkan segala nikmat dan

karuni-Nya kepada peneliti. Walau banyak tantangan dan rintangan, namun berkat

rahmat dan kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan tesis ini sesuai dengan

waktu yang ditargetkan. Peneliti juga mengakui bahwa dalam penyusunan tesis ini

telah banyak menerima bantuan, perhatian, bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada Prof. Dr. H.

Dadang Sunendar, M. Hum. selaku pembimbing I, juga sebagai dosen pada

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UPI, yang telah membimbing,

mengarahkan, dan memberikan petunjuk ke arah berpikir logis dan sistematis, di

sela-sela kesibukannya sebagai Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan

Kemitraan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada Dr. Hj. Yeti

Mulyati, M. Pd. selaku pembimbing II, juga sebagai dosen pada Program Studi

Pendidikan Bahasa Indonesia UPI, yang telah membimbing, mengarahkan, dan

memberikan petunjuk dengan sabar ke arah berpikir logis dan sistematis, di

sela-sela kesibukannya.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada Dr. Hj.

(3)

Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI, yang telah menyemangati dan

mendukung peneliti agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada Tim Lesson

Study (terutama kepada Dr. H. Asep Supriatna, M. Si. dan Drs. Harun Imansyah,

M. Ed.) yang telah memperkenalkan Lesson Study secara utuh, dan mengizinkan

peneliti untuk ikut serta dalam kegiatan Workshop Lesson Study pada tanggal 19

dan 20 Maret 2012 di SD Garuda Kota Bandung, serta dengan sabar

mengarahkan dan memberi petunjuk pelaksanaan Lesson Study yang benar.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada Nunun

Maemunah, S. Pd. I. selaku kepala sekolah MIS Assakinah Kabupaten Bandung

Barat, yang telah mengizinkan peneliti untuk mengadakan penelitian yang

berkaitan dengan pelaksanaan Lesson Study di madrasah yang dipimpinnya.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan pula kepada seluruh

guru dan staf MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat, yang telah bekerja sama

dan membantu terlaksananya penelitian.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan pula kepada Ibu

Ryna, salah seorang staf Badan Diklat Kemenag, yang telah membantu peneliti

menentukan madrasah tempat pelaksanaan penelitian.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada teman-teman seperjuangan

angkatan 2010, Pak Sulistyo, Pak Soleh , Bu Wiwin, Pak Lili , Nani, Maliudin,

Pak Eep, Bu Mimin, Bu Yattini, Maya, Adita, Andri, Refa, Bu Eni, Yang-yang,

Fina, Nur Syamsiah dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

(4)

Mirna Suminar, 2012

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada sahabat-sahabatku Dwi &

suami, Nalahuddin & istri, dan Ikhwan & istri, yang telah membantu secara

teknis.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada adik-adikku tercinta Mila,

Yasir, Mini, Yadi, Mirsa, Otong, Imas, & Anik beserta keluarganya

masing-masing, yang menyemangati dan mendoakan agar peneliti segera menyelesaikan

studi.

Teristimewa ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada

suami tercinta Dr. H. Yayan Nurbayan, M. Ag. dan anak-anak tersayang

Muhammad Iqbal Nurfikri, Afifah Nadya Nurfadila, Atifah Nabila Nurfaiza, dan

Muhammad Iklil Nurfuad, yang telah penuh pengertian dan tulus menanti sisa

waktu diberikan kepada mereka untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang

dari peneliti, yang tersita menyelesaikan tulisan ini.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

membantu dalam proses menyelesaikan tesis ini. Semoga Allah membalas semua

kebaikan mereka dengan balasan yang lebih baik dan berkah. Mudah-mudahan

penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak pada umumnya, dan

khususnya bagi peneliti.

Bandung, Juli 2012

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR Isi...vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR Bagan ... . x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ... ...7

C. Rumusan Masalah ...9

D. Tujuan Penelitian ...9

E. Asumsi ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

H. Definisi Operasional ...12

BAB II KOMPETENSI GURU, LESSON STUDY, DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA ...15

A. Kompetensi Guru ...15

1. Kompetensi Pedagogik ...15

2. Kompetensi Kepribadian ...17

3. Kompetensi Sosial ……. ...18

4. Kompetensi Profesional ...18

B. Lesson Study ...19

1. Sejarah dan Pengertian ...19

2. Lesson Study di Indonesia ... ...22

3. Lesson Study Berbasis MGMP ...24

4. Lesson Study Berbasis Sekolah ... 25

5. Langkah-langkah Lesson Study ...26

C. Keterampilan Menulis ...29

1. Hakikat Keterampilan Menulis Tingkat SD/MI ...29

2. Kompetensi Dasar Menulis Menurut Kurikulum SD/MI ………....31

3. Model-model Pengajaran Menulis untuk SD/MI ……… ...40

4. Evaluasi Keterampilan Menulis ………...42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 44

A. Metode Penelitian ………..44

B. Lokasi dan Objek Penelitian ……….... 47

C. Langkah-langkah Penelitian ………...49

1. Perencanaan ………...49

(6)

Mirna Suminar, 2012

3. Pelaporan ………....53

D. Teknik Pengumpulan Data ………...53

E. Instrumen Penelitian ………...55

1. Pedoman Penilaian RPP ………...56

2. Pedoman Observasi Untuk Mengamati Kompetensi Guru...57

a. Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran...57

b. Instrumen Observasi Kompetensi Ranah Pedagogik...59

c. Instrumen Observasi Kompetensi Ranah Kepribadian ………. 67

d. Instrumen Observasi Kompetensi Ranah Sosial ……….. 70

e. Instrumen Observasi Kompetensi Ranah Profesional ……….. 72

3. Pedoman Observasi Pelaksanaan LSBS ………...74

a. Pedoman untuk Guru Pengamat ………...74

b. Pedoman Wawancara kepada Guru …………. ………...75

F. Teknik Pengolahan Data ………...75

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS KOMPETENSI GURU, LSBS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ……….…..76

A. Analisis Kompetensi Guru ………76

1. Guru Pengajar/Model Pada Proses Pembelajaran ………...78

2. Guru Observer ……… 134

B. Lesson Study Berbasis Sekolah ………...141

1. Deskripsi dan Analisis LSBS di Kelas III ……… 144

a. Plan …………..………...144

b. Open Class I (do)……..………....153

c. Refleksi (See) ………..………... 158

d. Open Class II………..………... 162

e. Refleksi (See) ………..………... 166

2. Deskripsi dan Analisis LSBS di Kelas II ………….……….... 170

a. Plan ………. 170

b. Open Class I (do) …….………... 175

c. Refleksi (See) ……… 178

3. Deskripsi dan Analisis LSBS di Kelas I………...183

a. Open Class (Do)………...183

b. Refleksi (See) ………... 189

C. Pembahasan………... 193

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……… ... .209

A. Simpulan Hasil ……….. .209

B. Saran ………... 212

DAFTAR PUSTAKA ………...215

(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

2.1 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Menulis ...32

3.1 Daftar Guru MIS Assakinah Tahun Ajaran 2011/2012 ...48

3.2 Fokus Pengamatan Kompetensi Guru ...53

3.3 Kompetensi Guru Kelas/ mata pelajaran ……….54

3.4 Pedoman Penilaian RPP ...56

3.5 Instrumen penilaian Kompetensi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran 57 3.6 Kompetensi 1 ………. 59

3.7 Kompetensi 2 ……….……… 60

3.8 Kompetensi 3 ………...……….. 61

3.9 Kompetensi 4………...………... 62

3.10 Kompetensi 5 ……….……… 63

3.11 Kompetensi 6 ………...……….. 64

3.12 Kompetensi 7……….…………. 65

3.13 Kompetensi 8………..……… 67

3.14 Kompetensi 9……….. 67

3.15 Kompetensi 10……….... 68

3.16 Kompetensi 11……… 70

3.17 Kompetensi 12 ……….……….. 71

3.18 Kompetensi 13………...…………. 72

3.19 Kompetensi 14……… 73

3.20 Pedoman Observasi Open Lesson...74

3.21 Pedoman Wawancara ...75

4.1 Penilaian RPP Kelas I ...79

4.2 Kompetensi 1 GM I……….………..80

4.3 Kompetensi 2 GM I……….………..81

4.4 Kompetensi 3 GM I……….………..83

4.5 Kompetensi 4 GM I……….………..83

4.6 Kompetensi 5 GM I……….………..85

4.7 Kompetensi 6 GM I……….………..86

4.8 Kompetensi 7 GM I……….…………..87

4.9 Kompetensi 8 GM I……….…………..90

4.10 Kompetensi 9 GM I……….…………..90

4.11 Kompetensi 10 GM I………...………..91

4.12 Kompetensi 13 GM I………...……..93

4.13 Kompetensi 14 GM I………...…..94

4.14 Kompetensi 11 GM I………...95

4.15 Kompetensi 12 GM I………...……..96

(8)

Mirna Suminar, 2012

4.17 Kompetensi 1 GM II...……….………..99

4.18 Kompetensi 2 GM II……….………100

4.19 Kompetensi 3 GM II……….……….. 101

4.20 Kompetensi 4 GM II……….……….. 102

4.21 Kompetensi 5 GM II……….………..104

4.22 Kompetensi 6 GM II……….……… 105

23 Kompetensi 7 GM II……….……… 106

4.24 Kompetensi 8 GM II……….……… 108

4.25 Kompetensi 9 GM II……….……… .108

4.26 Kompetensi 10 GM II……….………… 109

4.27 Kompetensi 13 GM II……….……… 111

4.28 Kompetensi 14 GM II……….……… 112

4.29 Kompetensi 11 GM II……….……… 114

4.30 Kompetensi 12 GM II……….……….. 114

4.31 Penilaian RPP Kelas III ...116

4.32 Kompetensi 1 GM III..……….……… 118

4.33 Kompetensi 2 GM III……….………….… 119

4.34 Kompetensi 3 GM III……….……… 120

4.35 Kompetensi 4 GM III……….……… 121

4.36 Kompetensi 5 GM III……….……… 122

4.37 Kompetensi 6 GM III……….………124 4.38 Kompetensi 7 GM III……….……… 125

4.39 Kompetensi 8 GM III……….……… 126

4.40 Kompetensi 9 GM III……….………127

4.41 Kompetensi 10 GM III……….……… 128

4.42 Kompetensi 13 GM III……….………… …130

4.43 Kompetensi 14 GM III……….……… 131

4.44 Kompetensi 11 GM III……….………… …132

4.45 Kompetensi 12 GM III……….……… 133

4.46 Kompetensi Guru Observer ...135

4.47 Jadwal Kegiatan LSBS Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis ...142

4.48 Daftar Guru Yang Berpartisipasi pada Sesi Plan I ...144

4.49 Komentar Guru Terhadap RPP ...147

4.50 Daftar Observer Open Class I ...150

4.51 Komentar/Temuan Observer...156

4.52 Komentar/Temuan Observer ...163

4.53 Komentar/Temuan Observer ...171

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Bagan Halaman

3. 1 Desain Penelitian... 46

4. 1 Sesi Plan ……….. 150

4. 2 Sesi Plan ………. .150

4. 3 Denah kelas III Thursina pada sesi do I ………... 154

4. 4 Sesi do di kelas III ………. . 156

4. 5 Sesi do di kalas III ………. 156

4. 6 Denah kelas III Thursina pada sesi do II ………. 169

4. 7 Denah kelas II Pesrsia pada sesi do ………. 176

4. 8 Situasi open class pada sesi do di kelas II ……… 178

4. 9 Kegiatan refleksi ………182

4. 10 Denah kelas I Abu Bakar pada sesi do ……….184

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lahirnya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

merupakan keputusan strategis dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Keputusan

tersebut merupakan harapan sekaligus upaya baru dalam perjuangan untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Undang-undang tersebut mengatur

berbagai aspek yang berkaitan dengan standar penyelenggaraan pendidikan,

seperti standar pendidik dan tenaga kependidikan, sarana, lulusan dan proses.

Berkaitan dengan standar pendidik, ada empat kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang pendidik yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Keempat

kompetensi tersebut harus menyatu dan melekat dalam diri seorang pendidik.

Kompetensi adalah kecerdasan, keterampilan, dan kewenangan yang dimiliki oleh

seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kompetensi tersebut harus

betul-betul ada pada dirinya dan dia mampu melaksanakan tugas profesi tersebut secara

mudah dan terampil. Kompetensi ini merupakan modal amat penting bagi seorang

pendidik untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Mengingat guru sebagai tenaga pendidik merupakan unsur terpenting dalam

proses pendidikan, yang dapat mengantarkan peserta didik pada standar

kualifikasi lulusan yang diharapkan sehingga melahirkan sumber daya manusia

(11)

terhadap berbagai kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru. Upaya

peningkatan kompetensi guru tersebut disampaikan pemerintah pusat melalui

wadah-wadah yang menghimpun para guru. Di tingkat SD/MI kita mengenal

KKG (Kelompok Kerja Guru), sedangkan di tingkat sekolah menengah ke atas,

kita mengenal MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Melalui

wadah-wadah itulah pemerintah menyampaikan berbagai kebijakan berkaitan dengan

upaya meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.

Tenaga pendidik yang bernasib baik diangkat sebagai pegawai negeri sipil

(PNS), dapat menikmati berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan

kompetensi mereka sebagai pendidik. Mereka memperoleh ilmu dan wawasan

yang lebih luas, yang sebetulnya dapat dipergunakan dalam tugasnya

sehari-sehari. Dengan kata lain, ilmu dan wawasan yang mereka peroleh dapat

berdampak baik terhadap proses pembelajaran di kelas. Sayangnya dampak baik

itu jarang terjadi. Banyak alasan yang mereka kemukakan ketika ditanyakan

mengapa perbaikan yang diharapkan tidak terjadi. Mereka akan beralasan tidak

ada sarana prasarananya atau waktunya tidak memungkinkan untuk mengadakan

inovasi. Jadi, sering kali niat dan usaha pemerintah tidak berhasil, dan pendidikan

tidak menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang bermutu.

Satuan pendidikan dan tenaga pendidik yang dibiayai negara tidak berimbang

dengan jumlah penduduk yang membutuhkan pendidikan. Oleh karena itu, pihak

swasta berlapang menyelenggarakan proses pendidikan dari tingkat TK (Taman

Kanak-kanak) sampai perguruan tinggi. Pihak swasta mempunyai andil dalam

(12)

mutu pendidikan dengan meningkatkan kompetensi guru di lembaganya. Bahkan

berkerja sama dengan pemerintah, karena bagaimana pun mereka tetap berada

dalam naungan Kemendiknas atau Kemenag.

Salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan kompetensi profesional

tenaga pendidik di lembaga pendidikan negeri dan swasta, yaitu mengharuskan

guru mengajar minimal 24 jam pelajaran per minggu sesuai dengan keahliannya

(sesuai dengan latar belakang pendidikan yang ditekuninya). Peraturan tersebut

menuntut agar guru memiliki kualifikasi pendidikan dan bidang ilmu sesuai

dengan mata pelajaran yang diajarkannya.

Pada kenyataannya usaha pemerintah tersebut memang mendapat pro dan

kontra di kalangan pendidik. Namun terlepas dari itu, Peneliti beranggapan bahwa

peraturan pemerintah itu agak sulit dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat

SD/MI. Tenaga pendidik di tingkat SD/MI (menurut PP Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab VI), berkualifikasi pendidikan

akademik S1 di bidang kependidikan SD/MI, kependidikan lain atau psikologi,

dan bersetifikat profesi guru untuk SD/MI. Tidak dicantumkan harus berlatar

pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran

yang diajarkannya, seperti yang tercantum dalam standar tenaga pendidik untuk

tingkat SMP/MTs dan SMA/MA. Tenaga pendidik SMP/MTs dan SMA/MA

harus berlatar belakang pendidikan minimum S1 dan sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkannya. Di SD/MI, guru mata pelajaran sekurang-kurangnya

mencakup guru kelompok mata pelajaran agama dan olah raga kesehatan. Bila

(13)

jam dan maksimal 40 jam per minggu sesuai dengan keahliannya, sepertinya tidak

mungkin dapat dilaksanakan di tingkat SD/MI.

Sepertinya peraturan pemerintah tersebut mengalami berbagai benturan.

Namun pemerintah terus berupaya meningkatkan profesionalisme guru dengan

berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan saat ini, yaitu bekerja sama dengan

pihak perguruan tinggi, misalnya dengan UPI, menyelenggarakan

pelatihan-pelatihan. Saat ini, pemerintah melakukan usaha peningkatan mutu guru dengan

menawarkan model in-service training yang berfokus pada upaya pemberdayaan

guru sesuai kapasitas serta permasalahan yang dihadapi masing-masing. Model

tersebut adalah lesson study, suatu model pembinaan profesi pendidik melalui

pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan

prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas

belajar (Hendayana. dkk. 2007:10).

Dengan lesson study guru mempunyai peluang yang besar untuk

mempraktekkan berbagai strategi dan model pembelajaran agar lebih menarik.

Bersama dengan koleganya, seorang guru berkolaborasi dan urun rembuk

mendiskusikan sebuah rencana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik

dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan

kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.

Selain itu, lesson study dapat meringankan tugas kepala sekolah dan pengawas

dalam proses monitoring pembelajaran. Selama ini sebuah pembelajaran di kelas

hanya guru yang mengajar di kelas tersebut yang mengetahuinya. Kepala sekolah

(14)

pembelajaran di kelas. Ketika datang di sekolah, pengawas memeriksa

kelengkapan administrasi guru berupa dokumen rencana pembelajaran, tidak

mengamati proses pembelajaran. Keadaan tersebut membuat guru tidak memiliki

tantangan untuk menyajikan pembelajaran sebaik mungkin. Dengan lesson study,

guru, kepala sekolah dan pengawas dapat menjalankan tugasnya masing-masing

dengan baik. Guru akan menyiapkan dan menyajikan pembelajaran sebaik

mungkin karena ia akan didampingi oleh kolega, kepala sekolah, bahkan

pengawas yang mengamati proses siswa belajar. Secara tidak langsung pada saat

yang bersamaan kepala sekolah dan pengawas menjalankan fungsinya sebagai

supervisor pembelajaran di kelas.

Lesson study ini sudah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1998, namun

baru dilaksanakan pada tingkat SMP/MTs dan SMA/MA. Pada awalnya lesson

study diterapkan terbatas pada mata pelajaran matematika dan sains. Namun kini,

lesson study telah diterapkan pada semua mata pelajaran di kedua satuan

pendidikan tersebut.

Penelitian tentang lesson study pun telah banyak dilakukan pada tingkat

SMP/MTs dan SMA/MA. Salah satu hasil penelitian yang peneliti baca, yaitu

laporan hasil penelitian hibah bersaing oleh Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag.

dkk, berjudul Keefektifan Model Pembelajaran Lesson Study Bahasa Arab dan

Agama Untuk Meningkatkan Keprofesionalan Guru (Studi Eksploratif pada

Guru-guru Bidang Studi Bahasa Arab dan Agama Islam SMU Se Kota Bandung).

Penelitian itu berkaitan dengan penerapan lesson study pada pembelajaran bahasa

(15)

berlangsung selama tiga tahun karena yang disorot, yaitu profesionalisme guru

dalam menjalankan tugasnya yang tidak dapat dinilai dalam waktu singkat. Hasil

penelitian itu menyatakan bahwa lesson study efektif meningkatkan hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran bahasa Arab dan agama.

Tesis ini pun mengangkat lesson study, namun lesson study yang diterapkan

pada tingkat SD/MI. Untuk tingkat SD/MI masih tahap sosialisasi, baru beberapa

SD/MI saja yang telah melaksanakan lesson study. Khusus MI di wilayah Jawa

Barat masih tahap sosialisasi (informasi dari Badan Diklat Kemenag Jabar) . Oleh

karena itu, peneliti tergerak untuk melakukan penelitian berkaitan dengan

pelaksanaan lesson study di tingkat MI. Pelaksanaan lesson study yang diteliti,

yaitu pelaksanaan lesson study berbasis sekolah untuk meningkatkan kompetensi

guru mengajarkan keterampilan menulis bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah

Swasta Assakinah Kabupaten Bandung Barat.

Peneliti mengadakan penelitian di MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat

berdasarkan petunjuk dari Badan Diklat Kemenag. Menurut instansi tersebut,

madrasah ibtidaiyah yang dijadikan tempat penelitian telah mendapat arahan

tentang pelaksanaan Lesson study, namun belum melaksanakannya. Selain itu,

kepala sekolah madrasah itu sangat menyambut diadakannya penelitian berkaitan

dengan Lesson study di tempat yang dipimpinnya; dan guru-guru di madrasah

tersebut sangat antusias melaksanakan LSBS di tempatnya mengajar.

Penelitian ini berkaitan dengan proses pembelajaran keterampilan menulis

karena meningkatkan kemampuan menulis siswa merupakan usaha yang perlu

(16)

imperatif, maka diperlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi belajar

menulis yang menyenangkan.

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

menjadi tujuan utama seseorang dalam mempelajari suatu bahasa. Kemampuan

lainnnya adalah menyimak, berbicara, dan membaca. Berbeda dengan

keterampilan berbahasa lainnya, keterampilan menulis lebih rumit dan kompleks

karena terkait dengan beberapa kaidah yang harus diperhatikan, bahkan

melibatkan semua keterampilan berbahasa.

Bila siswa dituntut untuk mampu menulis karangan dengan baik, tentu guru

dituntut untuk dapat mengajarkan menulis yang mudah dicerna oleh siswa.

Ternyata, mengajarkan menulis di kelas I, II, dan III SD/MI bukanlah sebuah

pekerjaan yang mudah. Peneliti sering menerima keluhan teman-teman guru

MI/SD yang merasa kesulitan melaksanakan proses belajar mengajar dengan

materi menulis di kelas I, II, dan III SD/MI.

Atas dasar pemikiran di atas peneliti menuangkan penelitian tersebut dengan

judul “PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA MELALUI

LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI MIS ASSAKINAH KABUPATEN

BANDUNG BARAT”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Salah satu tujuan pengajaran bahasa Indonesia di SD/MI adalah

berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik

(17)

mampu berbahasa lisan dengan baik dengan lafal dan intonasi bahasa Indonesia

yang benar; sedangkan dalam bahasa tulis siswa dapat mengekspresikan perasaan

dan pikiran melalui rangkaian kata yang disusun secara baik dan runtut berupa

kalimat dan paragraf yang baik, dengan memperhatikan pilihan kata (diksi),

penggunaan ejaan dan tanda baca.

Dalam kenyataannya di lapangan, banyak guru mengalami kesulitan

membimbing siswanya untuk terampil menulis kalimat dan paragraf, dan

menghadirkan pembelajaran keterampilan menulis yang menyenangkan, tidak

membuat siswa jenuh. Apalagi menulis permulaan berupa mengenalkan huruf dan

menuliskannya dengan tepat, menyusun kalimat dengan baik, dan menyusun

kalimat menjadi paragraf yang koheren pada tiga tahun pertama siswa belajar

bahasa Indonesia di tingkat SD/MI, bukanlah sebuah pekerjaan yang ringan. Oleh

karena itu, diperlukan solusi untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya

untuk menemukan strategi pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi

keterampilan menulis bahasa Indonesia kepada siswanya di kelas rendah (kls I s.d

kls III). Salah satu solusinya adalah mengikutsertakan guru pada program Lesson

Study yang saat ini sedang digiatkan oleh Kemendikbud, Kemenag dan lembaga

pemerintah daerah bekerja sama dengan Tim Ahli JICA (Japan International

Coorporation Agency).

Lesson Study yang dilaksanakan ada yang berbasis MGMP (Musyawarah

Guru Mata Pelajaran), ada pula yang berbasis sekolah. Lesson Study yang diteliti

dalam penelitian ini berbasis sekolah, yang selanjutnya akan disingkat LSBS.

(18)

sejawat, yang berlainan mata pelajaran yang diampunya, di sekolah tempatnya

mengajar.

C. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini, yakni peningkatan kompetensi guru

mengajarkan bahasa Indonesia terutama pada saat pembelajaran menulis di Kelas

I, II dan III MI melalui kegiatan Lesson Study Berbasis Sekolah (LSBS). Untuk

itu rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bagaimanakah profil kompetensi guru peserta LSBS dalam membuat

perencanaan pembelajaran menulis melalui LSBS di MIS Assakinah

Kabupaten Bandung Barat?

2) Bagaimanakah profil kompetensi guru peserta LSBS dalam pelaksanaan

pembelajaran menulis di kelas I, II, dan III MI melalui LSBS di MIS

Assakinah Kabupaten Bandung Barat?

3) Bagaimanakah partisipasi peserta LSBS dalam mengikuti program LSBS di

tempat mereka mengajar, yaitu MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat ,

terutama berkaitan dengan pembelajaran keterampilan menulis bahasa

Indonesia ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada para pemegang

kebijakan pendidikan di bawah naungan Kemendiknas, Kemenag, dan instansi

(19)

dilaksanakan sebaik pelaksanaan di sekolah tingkat menengah ke atas. Selain itu,

tujuan penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan LSBS dalam

meningkatkan kompetensi guru mengajarkan keterampilan menulis bahasa

Indonesia di MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat.

Secara rinci tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1) profil kompetensi guru peserta LSBS dalam membuat perencanaan

pembelajaran menulis melalui LSBS di MIS Assakinah Kabupaten Bandung

Barat;

2) profil kompetensi guru peserta LSBS dalam pelaksanaan pembelajaran

menulis di kelas I, II, dan III MI melalui LSBS di MIS Assakinah Kabupaten

Bandung Barat;

3) partisipasi peserta LSBS dalam mengikuti program LSBS di tempat mereka

mengajar, yaitu MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat , terutama

berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran keterampilan

menulis bahasa Indonesia.

E. Asumsi

Penelitian ini dilaksanakan dengan asumsi sebagai berikut.

1) Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks

karena melibatkan seluruh keterampilan berbahasa lainnya.

2) Guru SD/MI yang mengalami kesulitan mengajarkan keterampilan menulis

bahasa Indonesia (terutama di kelas I, II, dan III) dapat dibantu dengan

(20)

3) LSBS merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kompetensi guru.

4) LSBS dapat dilaksanakan di semua jenjang satuan pendidikan, termasuk di

tingkat SD/MI.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.

1. Untuk guru

Guru mengetahui teknik yang tepat untuk membina dan meningkatkan diri

dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran keterampilan menulis

siswa, khususnya untuk siswa kelas rendah di tingkat MI. Selain itu pula,

hasil penelitian ini berupa penerapan LSBS untuk dikembangkan dan

diterapkan oleh guru di tingkat SD/MI agar kompetensi guru lebih

meningkat, khususnya pada proses pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Untuk siswa

Siswa memperoleh pengalaman baru dalam pembelajaran bahasa Indonesia,

khususnya pada proses pembelajaran keterampilan menulis.

3. Untuk Lembaga Pendidikan

Jika LSBS dalam penelitian ini berhasil meningkatkan kompetensi guru

dalam proses pembelajaran keterampilan menulis, maka lembaga pendidikan

terutama sekolah-sekolah di bawah Departemen Agama, khususnya Madrasah

Ibtidaiyah, dapat memperoleh keuntungan dengan memiliki referensi model

(21)

G. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini, yaitu kompetensi guru, keterampilan menulis dan

Lesson Study Berbasis Sekolah. Agar tidak salah tafsir, Peneliti mendefinisikan

secara operasional istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini. Berikut

penjelasan istilah-istilah tersebut di atas.

1. Kompetensi Guru

Terdapat empat kompetensi yang harus melekat pada seorang guru yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

a. Kompetensi pedagogik, berkaitan dengan kemampuan guru menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menulis kelas I, II, dan III MI; dan

melaksanakan pembelajaran menulis dengan menyenangkan.

b. Kompetensi kepribadian, berkaitan dengan kemampuan guru menampilkan

sosok dirinya sebagai seorang guru SD/MI yang lembut, tutur kata dan

prilakunya patut diteladani.

c. Kompetensi profesinal, berkaitan dengan kemampuan guru menguasai materi

pembelajaran menulis untuk siswa kelas I, II dan III.

d. Kompetensi sosial, berkaitan dengan kemampuan guru dalam menjalin

(22)

2. Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut.

a. Menulis permulaan dalam pengertian melambangkan bunyi huruf dengan

baik dan tepat (untuk pembelajaran menulis kls 1 MI), berupa menulis huruf

tegak bersambung yang benar serta menggunakan huruf kapital yang tepat.

b. Menulis permulaan berupa menulis kalimat berisikan deskripsi suatu benda

yang berada di sekitar siswa (untuk kelas II).

c. Menulis lanjutan dalam pengertian menuangkan ide, gagasan dan perasaan

dalam bentuk tulisan (kalimat dan paragraf) dengan menggunakan ejaan dan

tanda baca yang benar, dan berupa karangan sederhana/paragraf yang memuat

kalimat efektif dengan memperhatikan pemilihan kata serta penulisannya, dan

penggunaan ejaan dan tanda baca (untuk kelas III).

3. Lesson Study Berbasis Sekolah

Lesson Study adalah salah satu strategi pembinaan guru yang dikembangkan

oleh ahli eksak dari Jepang untuk proses pembelajaran yang menuntut kreativitas

guru dan profesionalisme guru. Dengan mengikuti Lesson Study guru dapat

berkolaborasi dengan kolega atau ahli dalam proses perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran di kelas. Dengan demikian, guru dapat memperoleh ilmu dan

pengalaman dari teman sejawat dan ahli. Selain itu, guru pun dapat berbagi

(23)

Lesson study yang dilaksanakan di Indonesia ada dua jenis, yaitu lesson study

berbasis MGMP dan lesson study berbasis sekolah. Penelitian ini mengkhususkan

pada lesson study berbasis sekolah, yaitu lesson study yang mandiri dilaksanakan

suatu sekolah dengan melibatkan kepala sekolah, seluruh guru dan staf. Dalam hal

ini, penelitian LSBS dilaksanakan di MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat.

LSBS di sekolah tersebut diikuti oleh seluruh guru yang mengajar di sekolah,

termasuk kepala sekolahnya. LSBS dipimpin oleh kepala madrasah dibantu oleh

PK bagian kurikulum. Guru yang menjadi guru model, adalah guru yang

mengajarkan bahasa Indonesia di kelas I, II, dan III. Guru lain sebagai peserta

(24)

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang

peneliti gunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian, lokasi dan objek

penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, dan teknik pengolahan data.

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti berusaha

memahami pelaksanaan LSBS di tingkat SD/MI, terutama pelaksanaan LSBS di

MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat, dengan cara ikut berperan serta di

dalamnya. peneliti pun melakukan observasi dan wawancara agar lebih

memahami tahap-tahap pelaksanaan LSBS di MIS Assakinah Kabupaten Bandung

Barat.

Ada pun desain penelitian yang digunakan, yaitu penelitian tindakan (Action

Research) yang melibatkan semua guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta Assakinah

Kabupaten Bandung Barat, dengan guru yang mengajarkan bahasa Indonesia

sebagai guru model. Desain penelitian tindakan ini dipilih karena penelitian ini

berfokus pada peningkatan kualitas dan kinerja guru dalam sebuah sekolah, yaitu

Madrasah Ibtidaiyah Swasta Assakinah Kabupaten Bandung Barat; dan efek dari

peningkatan kualitas dan kinerja guru tersebut terhadap kompetensi guru

merancang perencanaan dan mengajarkan keterampilan menulis siswa kelas I, II,

(25)

45

Selain itu, alasan lain penelitian ini menggunakan desain penelitian

tindakan, yaitu penelitian tindakan ini memiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu

bersifat berkolaborasi alami, berfokus pada masalah-masalah praktis,

menitikberatkan pada pengembangan profesionalisme, dan memerlukan beberapa

partisipan dengan dukungan komunikasi yang baik. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Oja berikut.

Four basic elements of action research are its collaborative nature, its focus on practical problems, its emphasis on professional development, and its need for a project structure which provides participants with time and support for open communication (Oja, 1989: 12).

Empat karakteristik penelitian tindakan tersebut sangat mendukung

penelitian berkaitan dengan pelaksanaan LSBS di MIS Assakinah Kabupaten

Bandung Barat. Peneliti bekerja secara berkolaboratif dengan Badan Diklat

Kemenag (BDK) Jabar dan pihak madrasah, untuk meningkatkan profesionalisme

guru. Hal ini tentu saja sangat membutuhkan partisipasi berbagai pihak, terutama

pihak madrasah; dan tentu saja komunikasi yang baik sangat menunjang

terlaksanannya penelitian ini.

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini mulai dari memahami

lesson study secara mendalam, kemudian mendeskripsikan pelaksanaan LSBS

kepada kepala sekolah , seluruh guru dan staf di MIS Assakinah Kabupaten

Bandung Barat. Pada proses tersebut, peneliti dibantu oleh petugas BDK Jabar.

Setelah itu, peneliti turut mendampingi dan mengamati pelaksanaan lesson study

di MIS Assakinah mulai proses perencanaan LSBS sampai refleksi dan revisinya

yang dilaksanakan oleh guru-guru MIS Assakinah dengan guru model guru yang

(26)

46

Penelitian tindakan yang peneliti lakukan ini secara keseluruhan dapat dilihat

pada gambar 3.1.

Desain Penelitian

Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Lesson Study Berbasis Sekolah

Gambar 3. 1 Lesson Study sebagai

Alternatif Pemecahannya  Lemahnya Kompetensi Guru

Mengajarkan Bahasa Indonesia  Rendahnya Keterampilan

Menulis Siswa SD/MI

Teori Lesson Study dan Hasil-hasil Penelitian Terkait

Teori Keterampilan Menulis dan Pembelajarannya

Perencanaan Pembelajaran melalui Lesson Study:

Penyusunan RPP Desain ruangan

Pembagian tugas sebagai guru model dan observer

Pelaksanaan Lesson Study (Open Class):

Guru model mengajar Observer mengamati

proses belajar mengajar

Refleksi:

Observer melaporkan hasil pengamatannya terhadap siswa

HASIL

 Kompetensi Guru Mengajarkan Bahasa Indonesia Meningkat  Pembelajaran Keterampilan Menulis Menjadi Menarik

(27)

47

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Assakinah

Kabupaten Bandung Barat, yang melibatkan kepala sekolah, seluruh guru, staf

dan siswa kelas I, II, dan III MIS Assakinah. Guru yang mengajarkan bahasa

Indonesia kelas I,II, dan III sebagai guru pengajar dan model, sedangkan guru lain

sebagai guru pengamat dalam proses pelaksanaan LSBS.

MIS Assakinah Kabupaten Bandung Barat ini yang dijadikan lokasi

penelitian dan sekaligus sebagai sampel penelitian, dipilih dengan

menggunanakan teknik sampling purposive. Teknik ini digunakan karena

pengambilan sampel sumber data berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu

berdasarkan petunjuk dari BDK Jabar.

Ada pun profil sekolah/madrasah tempat penelitian ini dilaksanakan, yaitu

sebuah madrasah swasta bernama Madrasah Ibtidaiyah Swasta Assakinah, yang

bernaung di bawah Yayasan Assakinah Sejahtera, yang dibina oleh Bpk. Sukemi,

dan diketuai oleh Bpk. Tri Budianto, S.E. M.M.. Status kelembagaan ‘A’ dengan

NPSN:20258261. Madrasah ibtidaiyah tersebut baru berdiri pada tahun 2009.

Madrasah tersebut baru berjalan 3 (tiga) tahun dengan jumlah siswa 223 anak,

yang tersebar di kelas III sebanyak 3 (tiga) rombongan belajar; kelas II sebanyak 2

(dua) rombongan belajar; dan kelas I sebanyak 2 (dua) rombongan belajar.

Nama guru berikut latar belakang pendidikan, mata pelajaran yang diajarkan,

dan jabatannya dapat dilihat pada tabel 3.1.

Guru yang mengajar berjumlah 16 (enam belas), termasuk kepala sekolah.

(28)

48

Tabel 3.1

DAFTAR GURU MIS ASSAKINAH TAHUN AJARAN 2011/2012

No.

Nama Pendidikan Jabatan Mapel yang

Diajarkan 1. Nunun

Maemunah,S.Pd.I

S1 PAI Kepsek IPA

2. Enok Rohaeti,S.Ag S1 PAI Wali Kelas Aqidah Akhlak 3. Fajar Hanipah,S.Pd S1 B.Arab Wali Kelas B.Arab 4. Lusiana

Widyastuti,S.Si

S1 Kimia Wali Kelas Matematika & B. Indonesia 5. Nike Ermawati,S.Pd S1 Pend.

Kimia

Wali Kelas Matematika,IPA & B.Indonesia 6. Yanti Mala,S.S S1 B. Jepang Wali Kelas B.Inggris 7. Ipah Siti Syarifah,S.Ag S1 PAI Wali Kelas Quran, Fikih,

Pramuka 8. Mira Marliani,S.Pd S1 Penjaskes Wali Kelas Penjaskes 9. Pupu Puadah,S.Ag S1 PAI Wali Kelas PKN & IPS 10. Heni Maryani,A.Md D3 Gizi Wali Kelas B.Indonesia &

IPA 11. Ratmilizar,S.Pd.I S1 PAI Wali Kelas Quran & IPS 12. A. Sodik Arifin,S.Pd.I S1 PAI Wali Kelas Fiqh dan SKI 13 Irma Santi, S.Pd.I S1 PAI Wali Kelas Quran, Akhlaq,

Fikih 14 Dedeh Kurniasih,

S.Pd.I

S1 PAI Wali Kelas Matematika

15 Zulfikri Almutawadli Sedang kuliah S1 Pend.

B.Ing

Guru TIK

Bhs. Ing

16 Ai Tuti, S.Pd. S1 Pend. B. Ing

Guru SBK

17 Yusuf S1 PAI Guru Magang

18 Elwanti S1 Pend.

Seni Musik

Guru Magang

19 Rita Sugiarti S1 PAI Guru Magang

20 Lestari Nurul Syifa Guru Magang

Objek penelitian ini, yaitu kompetensi guru dalam proses pelaksanaan LSBS

dari mulai tahap merencanakan sampai tahap refleksi. Jadi, peneliti menganalisis

(29)

49

(1) kompetensi guru model dengan mengamati 78 (tujuh puluh delapan) indikator

kompetensi;

(2) kompetensi guru observer dengan mengamati 5 (lima) indikator kompetensi;

(3) sesi plan pelaksanaan;

(4) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);

(5) Sesi do pelaksanaan LSBS; dan

(6) Sesi see pelaksanaan LSBS.

C. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian dalam proses pelaksanaan Lesson Study Berbasis

Sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, khususnya keterampilan menulis dilakukan sebagai berikut.

1. Perencanaan

Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan observasi

lapangan, yaitu berkunjung ke Madrasah Ibtidaiyah Assakinah Kabupaten

Bandung Barat. Peneliti mengetahui sekolah tersebut dari staf Badan Diklat

Kemenag (BDK) Jawa Barat. Peneliti bekerja sama dengan BDK mencari sekolah

yang bersiap melaksanakan LSBS di tingkat MI. Dari data BDK yang peneliti

peroleh, ternyata LSBS baru dilaksanakan di tingkat MA dan MTs, sedangkan

untuk tingkat MI baru sosialisasi belum sampai implementasi. Oleh karena itu,

pihak BDK menyambut baik niat peneliti untuk melakukan penelitian tentang

LSBS ini di tingkat MI, dan ditunjuklah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Assakinah

(30)

50

Peneliti berkomunikasi dengan pimpinan, seluruh guru dan guru kelas I,II,

dan III MIS Assakinah Kabupaten Bandung tentang proses pembelajaran

keterampilan menulis. Kemudian, peneliti memberikan/mengajukan LSBS untuk

dilaksanakan oleh guru kelas I,II, dan III yang mengajarkan bahasa Indonesia

sebagai guru model dan guru lain sebagai guru pengamat. Adapun

langkah-langkah lesson study sebagai berikut.

a. Perencanaan (plan) berisi kegiatan guru untuk membuat rencana bahan ajar

dengan standar kompetensi menulis, berkolaborasi dengan guru lain.

b. Pelaksanaan (do) berisi kegiatan proses pembelajaran dengan berkolaborasi

dengan guru lain dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan

memadukan berbagai teknik mengajar.

c. Refleksi (see) berisi kegiatan berkumpulnya guru-guru untuk membicarakan

hasil pengamatan para observer terhadap proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan dan kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran . Dengan

melaporkan hasil pengamatan tersebut guru model dan guru pengamat

(obsrver) dapat menimbang, mengingat, dan mengevaluasi kelebihan dan

kekurangan guru ketika mengajar dengan cara yang sangat halus dan bijaksana.

2. Pelaksanaan

Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian , peneliti bekerja sama dengan

kepala sekolah, guru-guru dann staf membuat jadwal pelaksanaan LSBS mulai

(31)

51

Peneliti menganalisis RPP yang dirancang guru sebelum mengikuti program

LSBS. Untuk menganalisis RPP peneliti menggunakan pedoman penilaian RPP

yang ditetapkan oleh Kemendiknas.

Kemudian, peneliti meminta guru yang mengajarkan bahasa Indonesia kelas

I, II, dan III untuk menjadi guru model dalam kegiatan LSBS. Selanjutnya,

peneliti bersama kepala sekolah, seluruh guru dan staf memulai pelaksanaan

LSBS sesuai jadwal .

Berikut deskripsi pelaksanaan LSBS, mulai dari plan sampai see.

a. Plan

Guru model atau pengajar, yaitu guru yang mengajarkan bahasa Indonesia

kelas I, II, dan III, bersama guru lainnya yang mengajarkan bidang studi

selain bahasa Indonesia, merancang sebuah rencana pembelajaran dengan

standar kompetensi menulis. Mereka berdiskusi cara mencapai tujuan

pembelajaran dengan memikirkan teknik atau strategi pembelajaran yang

digunakan yang menarik dan membuat siswa merasa senang belajar. Ketika

menentukan teknik pembelajaran, guru harus dapat memprediksi cara siswa

belajar dan berpikir. Tahap perencanaan pembelajaran ini merupakan tahap

yang penting karena merupakan titik tolak baik tidaknya sebuah pembelajaran

berlangsung. Bila rencana pembelajaran dirancang sematang mungkin, maka

tidak diragukan lagi akan menghadirkan sebuah pembelajaran yang baik

walau mungkin tidak sempurna sesuai 100% dengan perencanaan yang

(32)

52

terlebih dahulu di hadapan teman sejawatnya untuk dilihat kelebihan dan

kekurangan model pembelajaran yang akan digunakan.

b. Do

Selanjutnya, pelaksanaan do dalam LSBS. Guru masuk kelas untuk

melaksanakan PBM. Guru sejawatnya sebagai guru pengamat melihat

langsung PBM. Peneliti pun turut melakukan observasi ke dalam kelas. Para

pengamat mempunyai tugas untuk mengamati siswa belajar. Dalam hal ini,

pengamat mengamati semua kegiatan siswa selama dalam proses

pembelajaran menulis bahasa Indonesia.

c. See

Setelah PBM dilaksanakan, guru pengajar sebagai model berkumpul kembali

dengan seluruh guru pengamat untuk melakukan refleksi yang dipimpin oleh

seorang moderator. Saat refleksi ini, guru model terlebih diberi kesempatan

untuk menyampaikan pendapatnya tentang PBM yang baru saja dilaksanakan;

apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidaknya. Selanjutnya, guru

pengamat dipersilahkan untuk menyampaikan hasil pengamatannya, yaitu

berupa kegiatan belajar siswa. Dari laporan guru pengamat, moderator

mengambil keputusan tentang belajar atau tidaknya siswa kelas I, II, dan III

dalam pembelajaran menulis yang telah dilaksanakan, dari hasil refleksi

tersebut disusun rencana pembelajaran menulis bahasa Indonesia putaran

berikutnya atau hasil refleksi ini dapat dijadikan referensi bila kelak guru

yang bahasa Indonesia menyusun dan merencanakan pembelajaran menulis

(33)

53

dengan mengingatkan seluruh guru akan pelaksanaan open class berikutnya

sesuai jadwal yang telah disusun.

3. Pelaporan

Pada tahap akhir, peneliti mengolah data dan hasilnya akan ditulis berupa

pelaporan hasil penelitian, yaitu tesis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diharapkan terkumpul dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) RPP yang disusun oleh guru sebelum dan setelah mengikuti LSBS;

[image:33.595.114.512.236.750.2]

2) Kompetensi guru, dengan fokus pengamatan seperti tertera pada tabel 3. 2.

Tabel 3.2

Fokus Pengamatan Kompentensi Guru

No Aspek Fokus Pengamatan

1 Kompetensi

Pedagogik

Pemilihan metode yang digunakan

Keterampilan penggunaan media

Keterampilan mengelola kelas

Antusiasme guru dalam pembelajaran

Ketrampilan melakukan evaluasi

2 Kompetensi

Profesional

Penguasaan materi

Sistematika penyampaian materi

Penggunaan masalah kontekstual

Kualitas instrumen evaluasi

(34)

54

Kemampuan berkomunikasi dengan rekan sejawat

Pemanfaatan internet sebagai sarana komunikasi

4 Kompetensi

Kepribadian

Menunjukkan perilaku empati

Menunjukkan keteladanan dalam perilaku dan

tutur kata

Selain itu, data kompetensi guru diperoleh dengan mengamati 14 (empat

belas) kompetensi turunan dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,

dan profesional. Jumlah kompetensi dan indikator yang diamati merujuk

pada kompetensi guru yang dipublikasikan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) dapat dilihat pada tabel 3. 3.

Tabel 3. 3

Kompetensi Guru Kelas/Mata Pelajaran

No. Ranah Kompetensi Jumlah

Kompetensi

Jumlah

Indikator

1. Pedagogik 7 45

2. Kepribadian 3 18

3. Sosial 2 6

4. Profesional 2 9

Jumlah Total 14 78

3) Hasil observasi pelaksanaan LSBS di MI Assakinah berupa dokumen hasil

[image:34.595.121.520.95.655.2]
(35)

55

Oleh karena itu, penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan

teknik triangulasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan

berbagai teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, dan dokumentasi) dan

sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2010: 330). Dengan menggunakan teknik

triangulasi peneliti menggunakan teknik yang berbeda untuk mendapatkan data

dari sumber yang sama; atau mendapatkan data yang sama dari sumber yang

berbeda menggunakan teknik yang sama.

Selain itu, peneliti menggunakan pula teknik catatan lapangan. Catatan

lapangan ini dilakukan untuk mengingatkan peneliti akan hal-hal yang terjadi

selama peneltitian berlangsung. Catatan ini untuk melengkapi data yang

dikumpulkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini diuraikan, yaitu:

- Pedoman Penilaian RPP (instrumen sertifikasi guru dalam jabatan dari

Kemendiknas)

- Pedoman Observasi Kompetensi Guru (bersumber dari Kemendiknas)

- Pedoman Observasi Pelaksanaan LSBS

(36)

56

[image:36.595.109.517.164.665.2]

1. Pedoman Penilaian RPP

Tabel 3. 4

Pedoman Penilaian RPP PEDOMAN PENILAIAN RPP

Nama : Jenis Kelamin : Pendidikan terakhir : Pengalaman mengajar : Mengajar di kelas : Mata pelajaran ya ng diampu : Beban mengajar per minggu :

Petunjuk

Berilah skor pada butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.

1= sangat tidak baik 2= tidak baik 3= kurang baik 4= baik 5= sangat baik

No. Aspek yang dinilai skor

1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan

penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)

1 2 3 4 5

2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik

peserta didik)

1 2 3 4 5

3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi

dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

1 2 3 4 5

4. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan

pembelajaran : awal, inti, dan penutup)

1 2 3 4 5

5. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin

strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

1 2 3 4 5

6. Kesuaian teknik evaluasi dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5

7. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran) 1 2 3 4 5

8. Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan,

materi, dan karakteristik peserta didik)

(37)

57

[image:37.595.116.513.456.758.2]

2. Pedoman Observasi untuk Mengamati Kompetensi Guru a. Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel 3. 5 INSTRUMEN

PENILAIAN KOMPETENSI GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

IDENTITAS PESERTA

No Nama :

1 Jenis kelamin :

2 Pendidikan terakhir :

3 Pengalaman mengajar :

4 Mengajar di kelas :

5 Mata pelajaran yang diampu : 6 Beban mengajar per minggu :

LEMBAR PENILAIAN

Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka-angka pada kolom skor (1,2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut

1. Sangat tidak baik 2. Tidak baik 3. Kurang baik 4. Baik

5. Sangat baik

No Indikator Skor

1 2 3 4 5

I Pra Pembelajaran

1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi

II Kegiatan Pembelajaran A Penguasaan materi pelajaran

3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

5 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa

6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

(38)

58

yang akan dicapai

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas

10 Melaksanakan yang bersifat kontekstual

11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi yang direncanakan

C Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

13 Menggunakan media secara efektif dan efesien 14 Menghasilkan pesan yang menarik

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

belajar

E Penilaian proses hasil belajar

19 Memantau kemajuan belajar secara proses

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi tujuan

21 Menggunakan bahasa lisan tulis secara jelas, baik, dan benar

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

III Penutup

23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

(39)

59

[image:39.595.130.517.191.728.2]

b. Instrumen Observasi Kompetensi Ranah Pedagogik 1) Mengenal karakteristik siswa

Tabel 3. 6 Kompetensi 1 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru dapat mengidentifikasi karakter belajar setiap siswa di kelasnya.

2. Guru memastikan bahwa semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Guru dapat mengatur kelas untuk

memberikan kesempatan belajar yang sama kepada semua siswa dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. 4. Guru mencoba mengetahui

penyebab penyimpangan perilaku siswa untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan siswa lainnya.

5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan siswa.

6. Guru memperhatikan siswa dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga siswa tersebut tidak tersisihkan.

Total skor

Presentase = (total skor/12) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak terpenuhi) 1 = terpenuhi sebagian

(40)

60

[image:40.595.131.531.163.758.2]

2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Tabel 3. 7 Kompetensi 2

Indikator

Skor sebelum LSBS

Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru member kesempatan kepada siswa untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.

2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pem-belajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.

3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan/aktivitas yang dilaku-kannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.

4. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi keinginan belajar siswa.

5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sma lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar siswa.

6. Guru memperhatikan respon siswa yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pem-belajaran berikutnya.

Total skor

Presentase = (total skor/12) x 100% Nilai:

(41)

61

Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak terpenuhi) 2 = seluruhnya terpenuhi 1 = terpenuhi sebagian

[image:41.595.129.531.190.662.2]

3) Pengembangan kurikulum

Tabel 3. 8 Kompetensi 3

Indikator

Skor sebelum LSBS

Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.

2. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

3. Guru mengikuti urutan materi pem-belajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.

4. Guru memilih materi pembelajaran yang a) sesuai dengan tujuan pembelajaran; b) tepat dan mutahir; c) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan siswa; d) dapat dilaksanakan di kelas; dan e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa.

Total skor

Presentase = (total skor/8) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

(42)

62

[image:42.595.131.517.179.759.2]

4) Kegiatan pembelajaran yang mendidik Tabel 3. 9 Kompetensi 4 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengidikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya. 2. Guru melaksanakan aktivitas

pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, bukan untuk menguji.

3. Guru mengkomunikasikan in-formasi baru sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar siswa. 4. Guru menyikapi kesalahan yang

dilakukan siswa sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata- mata kesalahan yang harus dikoreksi.

5. Guru melaksanakan kegiatan pembe- lajaran sesuai kurikulum dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan seharip-hari siswa. 6. Guru melakukan aktivitas pembela-

jaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar siswa dan mempertahankan perhati- an siswa.

7. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri, agar semua waktu siswa dapat termanfaat kan secara produktif.

8. Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.

(43)

63

kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan siswa lain. 10.Guru mengatur pelaksanaan aktivitas

pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar siswa. 11.Guru menggunakan alat bantu

mengajar, dan/atau audio visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran Total skor

Presentase = (total skor/22) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak terpenuhi) 1 = terpenuhi sebagian

2 = seluruhnya terpenuhi

5) Pengembangan potensi siswa

Tabel 3. 10 Kompetensi 5 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap siswa untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing.

2. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing.

[image:43.595.122.518.106.761.2]
(44)

64

4. Guru secara aktif membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.

5. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing siswa.

6. Guru memberikan kesempatan belajar yang sama kepada siswa sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.

7. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan siswa dan men-dorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

Total skor

Presentase = (total skor/14) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak terpenuhi) 1 = terpenuhi sebagian

2 = seluruhnya terpenuhi

6) Komunikasi dengan siswa

Tabel 3. 11 Kompetensi 6 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi siswa, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut siswa untuk menjawab dengan ide dan pengeta- huan mereka.

[image:44.595.123.518.106.759.2]
(45)

65

mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan siswa, tanpa interupsi, kecuali untuk membantu

atau mengklarifikasi

pertanyaan/tanggapan tersebut. 3. Guru menanggapi pertanyaan siswa

dengan tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukan-nya.

4. Guru menyajikan kegiatan pem-belajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antar siswa. 5. Guru mendengarkan dan

mem-berikan perhatian terhadap semua jawaban siswa baik yang benar mau pun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. 6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan siswa dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan ke- bingungan siswa

Total skor

Presentase = (total skor/12) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak terpenuhi) 1 = terpenuhi sebagian

2 = seluruhnya terpenuhi

7) Penilaian dan evaluasi

Tabel 3. 12 Kompetensi 7 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

[image:45.595.129.518.108.572.2]
(46)

66

untuk mencapai kompetensi dasar menulis seperti yang tertulis dalam RPP.

2. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada siswa tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajarinya.

3. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/ kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa untuk keperluan remedial dan pengayaan..

4. Guru memanfaatkan masukan dari siswa dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjut nya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tam- bahan, dan sebagainya

5. Guru memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan ran-cangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Total skor

Presentase = (total skor/10) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak terpenuhi) 1 = terpenuhi sebagian

(47)

67

c. Instrumen Observasi Ranah Kompetensi Kepribadian

1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum. sosial, dan kebudayaan nasional

Tabel 3. 13 Kompetensi 8 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru menghargai dan mem-promosikan prinsip-prinsip pancasila sebagai dasar ideology dan etika bagi semua warga Indonesia.

2. Guru mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan suku dan gender.

3. Guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing.

4. Guru memiliki rasa persatuan dan kekuatan sebagai bangsa Indonesia. 5. Guru mempunyai pandangan yang

luas tentang keberagaman bangsa Indonesia.

Total skor

Presentase = (total skor/10) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4

2) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan Tabel 3. 14 Kompetensi 9 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

[image:47.595.129.517.192.602.2] [image:47.595.118.520.683.757.2]
(48)

68

berbuat terhadap siswa, orang tua, dan teman sejawat.

2. Guru mau berbagi pengalamannya dengan teman sejawat, termasuk mengundang mereka untuk meng observasi cara mengajarnya dan memberikan masukan.

3. Guru mampu mengelola

pembelajaran yang membuktikan bahwa guru dihormati oleh siswa, sehingga siswa selalu memperhati-kan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

4. Guru bersikap dewasa dalam menerima masukan dari siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

5. Guru berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah. Total skor

Presentase = (total skor/10) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak terpenuhi) 1 = terpenuhi sebagian

2 = seluruhnya terpenuhi

3) Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru Tabel 3. 15

Kompetensi 10 Indikator Skor sebelum LSBS Skor setelah LSBS

0 1 2 0 1 2

1. Guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu. 2. Jika guru harus meninggalkan kelas,

[image:48.595.129.517.109.578.2]
(49)

69

3. Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain di luar jam mengajar berdasarkan izin dan persetujuan pengelola sekolah.

4. Guru meminta izin dan memberitahu lebih awal, dengan memberikan ala- san dan bukti yang sah jika tidak mengahadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas.

5. Guru menyelesaikan tugas administratif dan non- pembelajaran dengan tepat waktu sesuai standar yang ditetapkan.

6. Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya. 7. Guru memberikan kontribusi

terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah. 8. Guru merasa bangga dengan profesi-

nya sebagai guru. Total skor

Presentase = (total skor/16) x 100% Nilai:

0% < x < 25% = 1; 25% < x < 50% = 2; 50% < x < 75% = 3;75% < x < 100%= 4 Keterangan:

0 = tidak ada bukti (tidak te

Gambar

Gambar 3. 1
Tabel 3.1 DAFTAR GURU MIS ASSAKINAH
Tabel 3.2 Fokus Pengamatan Kompentensi Guru
Tabel 3. 3  Kompetensi Guru Kelas/Mata Pelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

4 Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar

Penjelasan : Indikator ini berkaitan dengan kemampuan guru memantapkan penguasaan materi pembelajaran dengan cara merangkum, meringkas, mereviu (meninjau ulang), dan

Penelitian yang berjudul “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Biologi dalam Pembelajaran berbasis Lesson Study terhadap Keterampilan Proses Sains Guru dan Motivasi Belajar Siswa

Masih sedikit siswa yang berani mengemukakan pendapatnya selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia materi

Berdasarkan tabel 11 di atas, hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah pada siklus I, siklus II, dan siklus III, maka diperoleh hasil kemampuan guru

” di MTsN Bandung Tulungagung kepala sekolah melakukan pembimbingan dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru sehingga siswa dapat menguasai materi pembelajaran

Belum maksimalnya kesesuaian pelaksanaan evaluasi dengan tujuan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran diduga ada hubungannya dengan kemampuan guru dalam mengembangkan

Guru Pendidikan IPS harus mampu menunjukkan diri sebagai sosok pendidik dan pengajar yang mampu menguasai materi pembelajaran khususnya bidang mata pelajaran IPS, memiliki