• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAWASAN WISATA TAMAN MINI INDONESIA INDAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI DI KECAMATAN MAKASAR : Kajian historis Tahun 1975-2000.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAWASAN WISATA TAMAN MINI INDONESIA INDAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI DI KECAMATAN MAKASAR : Kajian historis Tahun 1975-2000."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

KAWASAN WISATA TAMAN MINI INDONESIA INDAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI DI KECAMATAN MAKASAR

(KAJIAN HISTORIS TAHUN 1975-2000)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah Program S-1

Oleh:

Deta Triyan Nurwanti (0807005)

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

KAWASAN TAMAN MINI INDONESIA

INDAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP

KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI DI

KECAMATAN MAKASAR

(KAJIAN HISTORIS 1975-2000)

Oleh

Deta Triyan Nurwanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Deta Triyan Nurwanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : DETA TRIYAN NURWANTI

JUDUL SKRIPSI : Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Di Kecamatan Makasar (Kajian Historis Tahun 1975-2000)

Pembimbing I

Dra. Murdiyah Winarti, M.Hum NIP. 19600529 198703 2 002

Pembimbing II

Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si NIP.19630311 198901 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

(4)

ABSTRAK

(5)

ABSTRACT

(6)

DAFTAR ISI

1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat penelitian ... 6

1.5. Metode Penelitian... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kawasan pariwisata ... 14

2.2 Pengelolaan Pariwisata... 18

2.3 Perubahan Sosial ... 22

2.4 Teori Perubahan Sosial ... 24

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1 Persiapan Penelitian ... 31

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian... 31

3.1.2 Menyusun Rancangan Penelitian ... 32

3.1.3 Mengurus Perizinan ... 33

3.1.4 Proses Bimbingan ... 33

3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 34

3.2.1 Pencarian dan Pengumpulan Sumber (Heuristik) ... 34

3.2.2 Kritik Sumber ... 36

3.2.2.1 Kritik Eksternal ... .37

3.2.2.2 Kritik Internal ... .39

3.2.3 Interpretasi ... 40

3.2.4 Historiografi ... .42

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN WISATA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP MASYARAKAT KECAMATAN MAKASAR TAHUN 1975-2000 ... 45

(7)

4.1.2 Kondisi Kehidupan Masyarakat Kecamatan Makasar ... 50

4.2 Perkembangan Taman Mini Indonesia Indah ... 56

4.2.1 Sejarah Taman Mini Indonesia Indah ... 56

4.2.3 Perkembangan Taman Mini Indonesia Indah ... 59

4.2.4 Sarana dan Prasarana... 65

4.2.4 Pengelolaan Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah ... 72

4.3 Dampak Keberadaan Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Makasar Tahun 1975-2000 ... 76

4.3.1 Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Makasarsa di Kawasan objek wisata Taman Mini Indonesia Indah ... 78

4.3.2 Tingkat Kesejahteraan ... 83

BAB V KESIMPULAN ... 92

5.1 Kesimpulan ... 92

5.2 Rekomendasi ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 101

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pemerintahan Soeharto adalah pemerintahan yang berlangsung selama kurang lebih 32 tahun. Dalam memerintah, Soeharto terkenal dengan ketegasannya. Di bawah pemerintahannya Indonesia menjadi salah satu Macan Asia. Berbagai pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun pada awal menjabat sebagai kepala negara, banyak tentangan yang datang dari masyarakat. Salah satu yang menjadi pertentangan saat itu adalah ketika pencentusan Taman Mini Indonesia Indah.

Pembangunan monumental yang diperkirakan akan menggunakan biaya yang tidak sedikit dan tanah yang tidak kecil pula. Gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pun terjadi, hal tersebut terjadi karena banyak warga kecil yang tanahnya tergusur. Aksi protes diawali karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut rencana Taman Mini Indonesia Indah akan di bangun di daerah Cempaka Putih, akan tetapi karena daerahnya kurang memadai akhirnya Gubernur Jakarta saat itu Ali Sadikin menawarkan untuk pindah lokasi. Lokasi yang dimaksudkan oleh Ali Sadikin adalah di daerah Pasar Rebo.

(9)

Bambu Apus dan Ceger di Kecamatan Cipayung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramatjati, dan Kelurahan Pinang Ranti di Kecamatan Makasar. Daerah ini dianggap yang paling memungkinkan untuk dibangun suatu proyek monumental yang dicetuskan oleh Siti Hartinah Soeharto. Proyek yang menggambarkan keadaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Kelurahan Pinang Ranti yang berada di bawah Kecamatan Makasar adalah salah satu kelurahan yang daerahnya digunakan dalam pembangunan Taman Mini Indonesia Indah. Berdasarkan UUD 1945 asal 33 ayat 3 yang berbunyi “ Bumi, air,

dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Dengan demikian suatu industry pariwisata hendaknya mampu menydiakan, mengolah, memasarkan serta mempromosikan pada orang lain, mengenai potensi yang dimilikinya, sehingga dapat memberikan kesempatan, menambah dan membuka lapangan kerja baru seperti: akomodasi, fasilitas, transportasi, pemandu wisata, dan lainnya (Pendit, 2002:34).

(10)

mengikutsertakan masyarakat sekitar di dalam kegiatan kepariwisataan, baik dalam bentuk cenderamata dan mempromosikan budaya yang merupakan khas masyarakat setempat, menjadi terbukanya kesempatan bagi masyarakat untuk memanfaatkan peluang yang diberikan untuk dapat memperbaiki kehidupan perekonomian masyarakat yang tinggal disekitar kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah.

Peraturan Pemerintah ini menuntut masyarakatnya untuk mampu memanfaatkan kesempatan dalam peluang usaha dari objek wisata Taman Mini Indonesia Indah, agar memberikan dampak yang positif bagi masyarakatnya. Terbukanya lapangan usaha baru ini memberikan perubahan sosial. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti merasa tertarik melakukan penelitian untuk melihat lebih jauh dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Sosial-Ekonomi di Kecamatan Makasar (Kajian Historis Tahun 1975-2000)” yaitu :

pertama karena penulisan bersifat sejarah lokal, sedangkan penulisan yang bersifat sejarah lokal masih kurang. Hal ini dikarenakan sebagian orang berpendapat bahwa sejarah lokal sulit dalam hal pencarian sumber.

Kedua masih kurangnya penulisan tentang Taman Mini Indonesia Indah terutama dalam dampaknya terhadap ekonomi masyarakat di Kecamatan Makasar. Adanya Taman Mini Indonesia Indah ini menjadikan masyarakatnya secara tidak langsung berlomba-lomba untuk memperbaiki kehidupannya. Alasan ketiga

(11)

Mini Indonesia Indah memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah. Sedangkan untuk pemilihan lokasi di Kecamatan Makasar yaitu karena daerah ini dekat dengan Taman Mini Indonesia Indah selain itu alasan penulis mengambil lokasi di Kecamatan Makasar karena wilayahnya yang digunakan banyak yang dijadikan sebagai area dari Taman Mini Indonesia Indah.

Alasan keempat pemilihan tahun 1975 adalah tahun dimana Taman Mini Indonesia Indah diresmikan, sehingga peneliti ingin melihat respon dari masyarakat terhadap pembangunan Taman Mini Indonesia Indah setelah terjadinya penentangan terutama dari para mahasiswa. Sedangkan pemilihan tahun 2000 adalah saat Indonesia sedang mengalami masa yang paling sulit dalam kehidupan sejarahnya. Terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia, turunnya Presiden Soeharto yang kemudian digantikan oleh B.J Habibie yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden, kemudian belum setahun pergantiaan tampuk kepemimpinan, B.J Habibie mengadakan Pemilu 2000, apakah hal-hal tersebut mempengaruhi jumlah kunjungan wissatawan yang berakibat pula pada kehidupan masyarakat sekitar daerah Taman Mini Indonesia Indah.

1.2Rumusan Masalah

(12)

Historis Tahun 1975-2000). Adapun rumusan masalah tersebut, maka dapat dijabarkan kedalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kehidupan masyarakat Kecamatan Makasar sebelum pembangunan kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah?

2. Bagaimana perkembangan Taman Mini Indonesia Indah tahun 1975-2000?

3. Bagaimana dampak keberadaan kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Makasar?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai pokok pikiran di atas terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh penulis yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum penulisan ini bertujuan untuk menambah khasah penulisan karya ilmiah sejarah terutama penulisan sejarah local dan sejarah ekonomi. Sedangkan untuk tujuan khususnya merupakan jawaban-jawaban dari masalah-masalah yang dirumuskan sebelumnya antara lain:

1. Mendeskripsikan gambaran umum mengenai lingkungan penduduk Kecamatan Makasar dilihat dari kondisi geografis, mata pencaharian, tingkat pendidikan, serta jumlah penduduk.

2. Mendeskripsikan gambaran umum Taman Mini Indonesia Indah dari awal perkembangan hingga tahun 2000,serta pengelolaan yang dilakukan.

(13)

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan setelah adanya penelitian yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai sejarah lokal. Terutama mengenai kebijakan pemerintah dalam bidang perekonomian khususnya pada sektor pariwisata.

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pemerintah akan pentingnya pengelolaan pariwisata di suatu daerah yang menyerap banyak tenaga kerja. 3. Nilai pendidikan yang dapat diambil dari penulisan skripsi tentang Taman Mini

Indonesia Indah ini adalah harus adanya keadilan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakatnya.

1.5Metode Penelitian

(14)

mengandung seperangkat aturan dan prinsip yang sistematik dalam mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis dan mengajukan sintesis dari hasil yang dicapai dalam bentuk tesis.

Beberapa definisi yang dikemukakan para ahli di atas, pada dasarnya memperlihatkan kesamaan arti mengenai metode sejarah. Secara umum metode sejarah dapat diartikan sebagai cara atau upaya yang ditempuh oleh para peneliti sejarah melalui beberapa tahapan tertentu dari mulai pencarian sumber, kritik sumber, penginterpretasian fakta untuk kemudian hasilnya dituliskan hingga menjadi suatu bentuk penulisan sejarah. Ilmu bantu yang dipergunakan seperti Sosiologi dan Antropologi dimaksudkan peneliti untuk mendapatkan data secara kuantitatif, hal ini dimaksudkan agar peneliti mudah dalam mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadi atau pengaruhnya terhadap masyarakat khususnya di Kecamatan Makasar setelah pembangunan Taman Mini Indonesia Indah.

Sesuai dengan kepentingan penulis dalam melakukan penelitian skripsi, tahapan metode sejarah yang dilakukan antara lain:

1. Heuristik

(15)

sumber primer maupun sekunder yang dapat digunakan dalam menjawab permasalahan yang akan dibahas. Sumber sejarah yang dipergunakan dalam penuliasan skripsi ini adalah sumber tertulis dan sumber lisan. Sumber tertulis terdiri dari buku, arsip, artikel, jurnal, makalah dan lain sebagainya.

Sumber tertulis diperoleh dari perpustakaan dan kantor kearsipan atau instansi terkait yang menurut penulis relevan dengan permasalahan penelitian. Selain menggunakan sumber tertulis, penulis menggunkan sumber lisan dengan pendekatan sejarah lisan sebagai sumber primer. Dalam proses ini penulis berusaha mendapatkan informasi dengan mengunjungi beberapa instansi baik di Taman Mini Indonesia Indah ataupun di Kecamatan Makasar sehingga diharapkan dat-data yang diperoleh menjadi lebih lengkap.

2. Kritik Sumber

(16)

3. Interpretasi

Proses ini dilakukan dengan cara merangakai fakta yang diperoleh dari tahapan sebelumnya dengan menggunakan pendekatan beberapa disiplin ilmu sosial (interdisipliner). Di samping menggunakan beberapa konsep sosial sesuai dengan pokok kajian juga dipergunakan konsep ekonomi yang relevan untuk mempertajam analisis dalam pembahasan permasalahan. Terutama mengenai masalah sosial ekonomi yang harus dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Makasar.

4. Historiografi

Pada tahap ini seluruh sumber yang ditemukan dianalisis dan ditafsirkan, untuk kemudian menjadi suatu kisah yang selaras atau cerita ilmiah yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul “Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Sosial-Ekonomi di Kecamatan Makasar (Kajian Historis Tahun

1975-2000)” .

1.6 Sistematika Penulisan

(17)

Taman Mini Indonesia Indah dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Kecamatan Makasar (1975-2000). Bab ini juga berisi perumusan dan pembatasan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan dengan tujuan untuk mempermudah penulis mengkaji dan mengarahkan pembahasan. Selain itu, bab ini juga memuat tujuan penulisan, manfaat penelitian, penjelasan judul, metode dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan.

Bab yang kedua adalah Kajian Pustaka, bab ini merupakan hasil kajian kepustakaan serta telaah dari berbagai sumber literatur, studi dokumen dan teknik wawancara yang berhubungan dengan penjelasan mengenai Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah dan Dampaknya terhadap masyarakat Kecamatan Makasar (Kajian Historis 1975-2000).

Bab yang ketiga adalah Metodologi Penelitan, Bab ini penulis akan membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber serta analisis dan cara penulisannya. Semua prosedur dalam penelitian akan dijelaskan dalam bab ini.

(18)

Kecamatan Makasar tahun 1975-2000. Subbab yang ketiga membahas mengenai dampak keberadaan kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Makasar.

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis data. Penelitian ini menggunakan metode historis yang meliputi pencarian dan pengumpulan data (heuristik), kritik, interpretasi dan historiografi, yang mengandung prosedur kerja penelaahan dokumen serta sumber-sumber informasi mengenai peristiwa dan peninggalan masa lampau. Louis Gottschalk (1985 : 32) mendefinisikan metode historis sebagai “…proses pengkajian, penjelasan dan menganalisa secara kritis rekaman serta peninggalan masa lalu”.

Metode historis ini digunakan karena data dan fakta yang dibutuhkan dalam penelitian ini berasal dari masa lampau dan hanya dapat diperoleh dengan mempergunakan metode penelitian historis. Data dan fakta tersebut diperoleh peneliti melalui studi literatur, yaitu dari buku-buku maupun dalam koran, artikel, dan lain-lain yang relevan dengan pembahasan. Metode sejarah digunakan untuk dapat merekonstruksi sebanyak-banyaknya dari peristiwa masa lampau. Secara garis besar, peneliti melaksanakan langkah-langkah metode historis (metode sejarah) seperti dikemukakan oleh Ismaun (2005 : 64-71). Langkah-langkah tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:

(20)

kehidupan sosial ekonomi pada masyarakat Kecamatan Makasar. Penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dan lisan yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji oleh penulis yaitu tentang Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi di Kecamatan Makasar (Kajian Historis Tahun 1975-2000).

2. Kritik adalah proses analisis terhadap sumber yang telah diperoleh, apakah sesuai dengan masalah penelitian, baik tertulis maupun lisan. Pada tahap ini dilakukan penyeleksian, baik kritik eksternal ataupun internal sehingga akan memperoleh data dan fakta sejarah mengenai Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi di Kecamatan Makasar (Kajian Historis Tahun 1975-2000) serta bagaimana keadaan masyarakat Kecamatan Makasar setelah adanya PP No 18 Tahun 1994 tentang Peraturan Pariwisata.

Adapun kritik terhadap sumber lisan dilakukan oleh penulis dengan cara sebagai berikut:

1) Melihat usia dari narasumber pada saat periode berlangsung. 2) Melihat latarbelakang pendidikan narasumber tersebut.

3) Melihat kondisi kesehatan narasumber ketika diwawancarai sepertio hilang ingatan, pelupa atau gila.

(21)

3. Interpretasi adalah menafsirkan keterangan dari sumber sejarah berupa data dan fakta yang terkumpul. Tahap ini adalah upaya untuk memahami dan mencari hubungan antar fakta sejarah sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan rasional. Adapun pendekatan yang digunakan penulis untuk mengkaji permasalahan dalam skripsi ini yaitu pendekatan interdisipliner yaitu merupakan pendekatan dengan meminjam konsep pada ilmu-ilmu sosial lain. Pendekatan ilmu sosial yang digunakan penulis di sini adalah Sosiologi, antropologi, dan ekonomi.

4. Historiografi merupakan proses penyusunan hasil interpretasi dalam bentuk tulisan yang utuh dalam bentuk skripsi yang berjudul “Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia Indah dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi di Kecamatan Makasar (Kajian Historis Tahun 1975-2000)”.

Menurut Kuntowijoyo (2003: 62) dalam penelitian sejarah terdapat lima tahap yang harus dilakukan yaitu:

1. Pemilihan topik 2. Pengumpulan sumber

3. Verifikasi (kritik sumber dan keabsahan sumber) 4. Interpretasi

5. Penulisan

(22)

interdisipliner yang dimaksudkan untuk mempertajam analisis penulisan agar suatu masalah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sehingga pemahaman tentang masalah yang akan dibahas baik keluasan maupun kedalamannya semakin jelas.

Teknik yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah studi literatur atau studi kepustakaan dengan cara meneliti berbagai literatur yang mempunyai korelasi terhadap permasalahan yang dibahas serta melakukan observasi dan wawancara terhadap masyarakat di wilayah tersebut, yaitu masyarakat Kecamatan Makasar. Wawancara itu dimaksudkan untuk memperoleh informasi dari masyarakat mengenai tanggapan mereka dengan keberadaan dan peranan objek wisata Taman Mini Indonesia Indah bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat.

Secara singkat penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksananaan penelitian, dan pelaporan penelitian seperti yang akan diuraikan sebagai berikut:

3.1 Persiapan Penelitian

(23)

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Tahap penelitian dan pengajuan tema merupakan awal penelitian dengan mengajukan rancangan awal penelitian pada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS). Peneliti mengkaji pariwisata di Taman Mini Indonesia Indah didasarkan pada ketertarikan penulis untuk mengetahui perkembangan sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Makasar. Proses pemilihan tema ini dilakukan setelah melakukan bimbingan terlebih dahulu dengan pihak TPPS yang selanjutnya melakukan studi literatur. Selain itu penulis juga melakukan penelitian awal ke lapangan dan melakukan wawancara dengan beberapa pegawai Taman Mini Indonesia Indah serta warga sekitar khususnya warga dari Kecamatan Makasar.

Selanjutnya hasil penelitian awal itu disampaikan dalam seminar proposal pada tanggal 21 Maret 2012. Setelah disetujui dengan perbaikan dibeberapa bagian, selanjutnya penulis mulai menyusun rancangan penelitian yang dituangkan dalam bentuk proposal skripsi.

3.1.2 Menyusun Rancangan Penelitian

(24)

permasalahan yang dikaji, rancangan penelitian ini kemudian dijabarkan dalam bentuk proposal skripsi.

Rancangan penelitian tersebut dipresentasikan pada seminar proposal hari Rabu 21 Maret 2012. Di dalam seminar ini para calon dosen pembimbing mengarahkan dan memberi masukan terhadap judul dan rancangan penelitian yang diajukan oleh penulis. Setelah rancangan penelitian diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan dari para calon dosen pembimbing, kemudian judul dan rancangan penelitian pun disetujui.

Setelah itu hasil perbaikan diperlihatkan kepada TPPS yang selanjutnya judul dan rancangan tersebut disahkan oleh Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi yaitu Bapak Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si selaku ketua TPPS dan Ibu Dra. Murdiyah Winarti, M.Hum selaku sekertaris TPPS serta Bapak Prof. Dr. Dadang Supardan, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah. Pengesahan judul dan rancangan penelitian tersebut ditetapkan dengan dikeluarkannya surat keputusan dengan nomor 009/TPPS/JPS/PEM/2012.

3.1.3 Mengurus Perijinan

Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing. Langkah selanjutnya adalah mengurus surat izin penelitian yang diperlukan untuk mengunjungi lembanga yang berhubungan dengan tema skripsi. Lembaga yang dihubungi adalah:

(25)

3. Taman Mini Indonesia Indah 4. Kecamatan Makasar

5. Kelurahan Pinang Ranti

6. Badan Statistik Daerah Jakarta Timur

3.1.4 Proses Bimbingan

Konsultasi merupakan bimbingan pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan penelitian yang dilakukan dengan Pembimbing I, Ibu Dra. Murdiyah Winarti, M.Hum dan Pembimbing II, Bapak Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si. Konsultasi ini diperlukan sebagai langkah penelitian yang tepat dalam proses penyusunan laporan penelitian dan berdiskusi mengenai berbagai masalah yang ditemui selama melaksanakan penelitian sehingga diharapkan hasil yang didapat nanti sesuai dengan ketentuan dan harapan.

Pada bimbingan awal Pembimbing I menyarankan untuk mengganti judul dikarenakan judul pada saat itu kurang menarik dan kemungkinan dapat diketahui maksudnya oleh pembaca sebelum menyelesaikan membaca skripsinya. Selain itu Pembimbing I juga menyarankan kepada penulis untuk menambah rumusan masalah agar penulis dapat lebih fokus terhadap masalah yang dikaji. Sedangkan untuk Pembimbing II penulis disarankan untuk memperbaiki latar belakang masalah penelitian.

(26)

arahan dan masukan yang dapat membantu dalam penelitian ini. Selama bimbingan penulis menerima masukan terhadap penulisan skripsi ini, di antaranya penulis menerima masukan tentang permasalahan-permasalahan penting yang harus dibahas dalam skripsi ini. Selain itu penulis juga mendapat masukan dari segi teknik penulisan karya ilmiah yang sesuai dengan panduan penulisan karya ilmiah UPI. Bimbingan dengan pembimbing I dan II sangat membantu dalam penulisan skripsi ini.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan faktor yang penting dalam rangkaian penelitian. Pada tahap ini peneliti menempuh beberapa tahan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk lebih jelas mengenai tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat dari uraian di bawah ini:

3.2.1 Heuristik (Pengumpulan Sumber)

(27)

tentang kepariwisataan dimana disebutkan bahwa di dalam pengelolaan kepariwisataan harus melibatkan masyarakat sekitar.

Kegiatan awal yang dilakukan adalah studi kepustakaan yakni suatu cara yang dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan dokumen masa lalu dari buku yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, dengan mengunjungi berbagai perpustakaan, baik yang berlokasi di Jakarta maupun Bandung. Perpustakaan di Jakarta yang dikunjungi adalah perpustakaan Taman Mini Indonesia Indah, Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan Nasional, sementara yang di Bandung yaitu Perpustakaan UPI, Perpustakaan dan Perpustakaan Fakultas Sastra UNPAD, selain itu peneliti juga mengunjungi pusat bursa buku seperti pusat buku di Dewi Sartika, Palasari serta mengunjungi toko buku seperti Gramedia dan Rumah Buku di Kota Bandung.

(28)

3.2.2 Kritik Sumber

Tahap selanjutnya adalah melakukan kritik sumber. Menurut Sjamsuddin (2007:133) terdapat lima pertanyaan yang harus digunakan untuk mendapatkan kejelasan keamanan sumber-sumber tersebut yakni sebagai berikut:

a. Siapa yang mengatakan itu?

b. Apakah dengan satu atau cara lain kesaksian itu telah dirubah?\ c. Apakah yang sebenarnya dimaksud oleh orang itu dengan

kesaksiannya itu?

d. Apakah orang yang memberikan kesaksian itu adalah seorang saksi mata (witness) yang kompeten, apakah ia mengetahui fakta?

e. Apakah saksi itu mengatakan yang sebenarnya (truth) dan memberikan kita fakta yang diketahui itu?

Kegiatan itu perlu dilakukan mengingat semua data sumber tertulis dan lisan tidak memiliki tingkat kebenaran yang sama. Kritik sumber merupakan hal yang penting dalam penulisan karya ilmiah terutama penulisan sejarah. Kritik sumber terbagi dalam dua bagian yakni kritik eksternal dan kritik internal. Tahap kritik sangat penting menyangkut verifikasi sumber, untuk diuji kebenarannya dan ketepatan sumber-sumber yang digunakan. Dengan demikian dapat dibedakan sumber yang benar dan tidak benar, serta yang mungkin meragukan. Adapun lebih jelasnya tentang kritik yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

3.2.2.1 Kritik Eksternal

(29)

Kritik eksternal ialah suatu penelitian atas asal usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan suatu informasi yang mungkin dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah dirubah oleh orang-orang tertentu atau tidak (Sjamsuddin, 2007:134).

Kritik eksternal digunakan untuk menilai kelayakan sumber tersebut sebelum mengkaji isi sumber. Kritik eksternal terhadap sumber tertulis bertujuan untuk melakukan penelitian asal usul sumber terutama yang berbentuk dokumen. Peneliti melakukan pemilihan buku yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji. Kritik terhadap sumber-sumber buku tidak terlalu mendalam dengan pertimbangan bahwa buku yang dipakai merupakan buku hasil cetakan yang di dalamnya memuat nama penulis buku, penerbit, tahun terbit dan tempat diterbitkannya buku tersebut. Dengan demikian kriteria tersebut dapat dianggap sebagai suatu jenis pertanggung jawaban atas buku yang telah diterbitkan.

(30)

Indah, buku ini penulis anggap penting karena semua rencana pembangunan pada masa Pemerintahan Soeharto dijelaskan di dalammnya.

Peneliti juga melakukan kritik eksternal terhadap sumber lisan yaitu dengan cara mengidentifikasi narasumber apakah mengetahui, mengalami atau melihat peristiwa yang menjadi objek kajian dalam penelitan. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dari narasumber yaitu dengan cara mempertimbangkan usia narasumber yang disesuaikan dengan tahun kajian penulis yaitu antara tahun 1975-2000, kemudian kesehatan mental maupun fisik dan kejujuran narasumber, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan keberadaannya pada waktu pembangunan Taman Mini Indonesia Indah.

(31)

3.2.2.2 Kritik Internal

Menurut Ismaun (2005:50) kritik internal sumber sejarah yaitu suatu kritik yang dilakukan untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggung jawab, dan moralnya. Kritik internal dilakukan terhadap aspek “dalam” yaitu isi dari sumber dari kesaksian sejarah.

Melalui kritik internal ini, sejarahwan memutuskan tentang reliabilitas, kesaksian tersebut, yaitu apakah kesaksian dapat diandalkan atau tidak. Arti sebenarnya dari kesaksian harus dipahami, karena bahasa tidak statis dan selalu berubah serta kata-kata mempunyai dua pengertian (arti harfiah dan arti sesungguhnya). Selain itu, kredibilitas saksi juga harus diperhatikan.

(32)

Hal ini dilakukan untuk memperoleh kebenaran dari fakta yang didapat baik dari sumber tertulis maupun sumber lisan yang dibutuhkan dipenelitian ini.

3.2.3 Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran terhadap sumber sejarah merupakan tahap ketiga dalam metode penulisan sejarah. Interpretasi merupakan tahapan untuk menafsirkan fakta-fakta yang terkumpul dengan mengolah fakta setelah dikritisi dengan merujuk beberapa referensi pendukung peristiwa yang menjadi kajian peneliti. Pendekatan ini menggunakan pendekatan interdisipliner, maksud dari pendekatan tersebut adalah bentuk pendekatan dalam penelitian sejarah yang menggunakan bantuan disiplin ilmu lain (ilmu sosial) dalam mempertajam analisis kajian (Sjamsuddin, 2007: 189).

(33)

Indah terhadap kesejahteraan masyarakat Kecamatan Makasar antara tahun 1975-2000.

Hasil yang diperoleh dari proses pencarian sumber dan kritik sumber diperoleh suatu hasil baik dari buku maupun dari hasil wawancara. Pada kritik buku Sejarah Taman Mini Indonesia Indah penulis mengambil kesimpulan bahwa buku ini sangat pro terhadap pemerintahan Soeharto, hal ini dikarenakan dalam bukunya tidak tercantum reaksi dari masyarakat mengenai rencana dari pembangunan Taman Mini Indonesia Indah. Selanjutnya adalah pada buku Otobiografi Soeharto,bab yang membahas mengenai Taman Mini Indonesia Indah pun tidak ada yang menceritakan tentang reaksi masyarakat. Untuk hasil wawancara sendiri penulis mewawancara beberapa orang yang melihat, mengetahui dan mengalam peristiwa penggusuran.

(34)

Penulis mengambil kesimpulan dari proses pengumpulan sumber dan kritik yang dilakukan bahwa pada saat penggusuran tanah yang akan dibangun objek wisata Taman Mini Indonesia Indah ini, terjadi aksi unjuk rasa dari masyarakat yang dibantu oleh mahasiswa. Mereka menuntut keadilan karena uang ganti rugi yang mereka terima tidak sesuai dengan kesepakatan dan harga jual beli tanah pada umumnya. Padahal hal tersebut terjadi karena adanya pencaloan yang terjadi di dalamnya. Selain itu penulis juga kurang sependapat dengan sikap yang dilakukan pemerintah. Pemerintah saat itu tidak menjelaskan secara rinci bagaimana cara pembangunan, pemasukan dana untuk pembangunan, dan juga pembagian uang ganti ruginya. Mengingat saat itu Indonesia sedang kekurangan kas negara, sekalipun ada kas negara tersebut hendaknya digunakan untuk kepentingan rakyat jadi rakyat tidak curiga terhadap pemerintahan Soeharto.

3.2.4 Historiografi

(35)
(36)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pariwisata memilki peran yang penting dan strategis pada suatu negara. dan daerah tentunya. Peran yang menarik dan penting tersebut adalah pada sektor ekonomi, terutama yang menyangkut penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi masyarakatnya. Tetapi dibalik itu semua ada dampak negatif yang ditimbulkan yakni pelestarian terhadap alam dan budaya yang masih kurang diperhatikan. Maka dari itu perlu penanganan dari semua pihak baik dari pemerintah maupun dari masyarakatnya itu sendiri.

(37)

masih banyak lainnya. Terbukanya akses pada kehidupan luar dan meningkatnya mobilitas warga serta keberagaman mata pencaharian telah membuat masyarakat bersifat konsumtif. Sehingga secara tidak disadari mulai muncullah persaingan antar individu.

Keberadaan Taman Mini Indonesia Indah membuat taraf hidup masyarakat Kecamatan Makasar mulai meningkat. Masyarakat yang taraf hidupnya meningkat adalah mereka yang mampu mengelola dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Adanya Taman Mini Indonesia Indah secara langsung ataupun tidak langsung telah memberikan kontribusi dalam upaya mensejahterakan masyarakat di sekitarnya khususnya masyarakat di Kecamatan Makasar. Terutama untuk mereka yang mampu memanfaatkan kesempatan baik menjadi pegawai ataupun pekerjaan biasa.

5.2 Rekomendasi

(38)

1. Untuk pengelola Taman Mini Indonesia Indah: perbaikan infrastruktur wahana yang ada di Taman Mini Indonesia Indah agar terkesan tidak kuno atau ketinggalan jaman. Selain itu perlu adanya penambahan wahana baru yang mengikuti selera konsumen atau wisatawan. Taman Mini Indonesia Indah adalah objek wisata yang tidak hanya menyuguhkan kesenangan belaka tetapi juga menampilkan pendidikan. Hendaknya pengelola menambah wahana yang mengandung unsur pendidikan modern sehingga dapat menarik minat pengujung untuk datang berkunjung.

2. Untuk pemerintah : setidaknya mau bekerjasama setiap ada acara baik acara besar maupun kecil. Hendaknya dilakukan di Taman Mini Indonesia Indah, karena hal tersebut dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Selain itu hendaknya pemerintah mau memberikan ketrampilan kepada warga disekitar Taman Mini Indonesia Indah agar dapat menjadi masyarakat yang berkualitas dalam bidang kepariwisataan, sehingga masyarakatnya dapat bersaing dan dapat menjaga kelestarian budayanya.

3. Untuk masyarakat Kecamatan Makasar: hendaknya meningkatkan kemampuan dalam bidang ketrampilan agar dapat menghasilkan cenderamata khas daerahnya. Agar kelestarian daerahnya yang berupa kebudayaan tetap terjaga dan dapat bersaing dengan daerah lain.

(39)

pendidikan dan kebudayaan, dinas perindustrian, dinas pertanian serta pemerintah daerah setempat sehingga program yang dilaksanakan dapat terkoordinasikan dengan baik dan masalah yang dihadapi pengelola dapat terkonsultasikan dengan baik. Hal tersebut karena dinas yang terkait itu memiliki peranan yang penting dalam usaha pengembangan kepariwisataan. Hal ini diupayakan agar wisatawan yang berkunjung merasakan kepuasaan saat berada di Taman Mini Indonesia Indah.

Skripsi ini membahas tentang kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah. Taman Mini Indonesia Indah sendiri dibangun pada masa pemerintahan Soeharto. Pemerintahan Soeharto disebut sebagai pemerintahan Orde Baru, sedangkan Taman Mini Indonesia Indah sendiri merupakan rencana pemerintahan Soeharto yang tercantum dalam Repelita 1. Materi tentang Pemerintahan Orde Baru dibahas dalam mata pelajaran Sejarah kelas XII SMA pada semester 2. Materi ini terkait dan relevan dengan standar Standar Kompetensi 2. Perkembangan Masyarakat Pada Masa Orde Baru. Pembahasan tentang pemerintahan Orde Baru dibahas pada 2.2 Kompetensi Dasar Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan Orde Baru.

(40)

1. Keadilan yang harus seimbang antara si kaya dan si miskin ataupun rakyat dengan penguasanya.

(41)

Daftar Pustaka

Buku:

Abdurachmat, I. (1998). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi .FPIPS UPI.

Budhisantoso, S. (1994). Pola Interaksi Masyarakat Dikalangan Mandala Wisata. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dijk, V. C. (2000). Pengadilan Hariman Siregar. Jakarta: TePLOK Press.

Gafur, A. (1993). Siti Hartinah :Ibu Utama Indonesia. Jakarta: Citra Lamtoro Gung Persada.

Gelgel, I. P. (2006). Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi Perdagangan dan Jasa (GATS-WTO). Bandung: Refika Aditama.

Gottschalk, L. (1985). Mengerti Sejarah. Jakarta: Yayasan Penerbit UI.

Ismaun. (2005). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya. Marpaung, H. (2000). Pengetahuan Pariwisata. Bandung: Alfabeta.

Maryani, E. (1997). Pengantar Geografi Pariwisata. Bandung: IKIP Bandung. Noerhadi, T. H. (1998). Psikologi Pariwisata. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Pendit, N. S. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung : Pradnya Paramitha.

Pendit, N. S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Jakarta: Pradnya Paramitha. Pitana, I. G. dan I. P. Gayatri. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: ANDI. Setiadi, E. M dan Usman Kolip. (2010). Pengantar Sosiologi dan gejala

(42)

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soekanto, S. (1982). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Sumaatmaja, N. (2000). Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya Dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A.S. (1983). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Binacipta. Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Yoeti, O. A. (2008). Ekonomi Pariwisata Introduksi, Informasi dan Implementasi. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Publikasi Departemen:

BAPPENAS. (1975). RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KEDUA 1974/75 - 1978/79. Jakarta: Departemen Penerangan RI.

Kartasasmita, G. (1996). HASIL-HASIL PEMBANGUNAN NASIONAL DAN PERSPEKTIFNYA PADA REPELITA VII. [Online]. Tersedia :http://www.ginanjar.com [1 Mei 2012]

Kenworthy, L. (2012). Kapitalisme Kesejahteraan (Sosial Ekonomi Kajian ) co-ditulis oleh Alex Hicks.). [Online]. Vol 1 (1) halaman 1.Tersedia: http:// translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://ser.oxfordjournals .org/[ 12 Juni 2012]

Tn. (1989). Sejarah Taman Mini Indonesia Indah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

(43)

Skripsi dan Tesis:

Asha athifa. (2011). Pelayanan Kereta Gantung Skylift Taman Mini“Indonesia Indah”

Melalui Senyum Skylift Sebagai Identitas Baru” (Suatu Deskriptif Tentang

Pelayanan kereta Gantung Skylift Taman Mini “Indonesiaindah” Melalui senyum

Skylift Sebagai Identitas Baru Pelayanan Karyawan Skylift Kepada

Pengunjungnya). Skripsi pada Fakultas Komunikasi Unikom: tidak diterbitkan.

Fitriani, R. (2011). Perkembangan Pariwisata di Pantai Pengandaran dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Tahun 1990-2005. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan Harthayasa, L S. (2001) Peranan Taman Mini Indonesia Indah dalam membina

saling pengertian budaya di dalam masyarakat majemuk Indonesia : Studi kasus ketahanan nasional di bidang kebudayaan. Tesis pada Fakultas Pascasarjana UI: tidak diterbitkan.

Jauzi, A. (2007). Arsitektur Strategik Taman Aquarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah. Tesis pada Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Sekolah Pascasarjana: tidak diterbitkan.

Latief, M. (2004). Peranan Humas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Skripsi pada FIK Universitas Mercu Buana: tidak diterbitkan.

Kikinafya. (2011). Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan

pengunjungnya. Skripsi pada Fakultas Komunikasi Unikom: tidak diterbitkan. Marlan, R.(2008). Perubahan Ekonomi Dan Sosial Masyarakat Sekitar Taman

Wisata Nasional Kebun Raya Cibodas Kecamatan Pacet Tahun 1994-2006. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

(44)

Sumber Internet:

Aksa, N. (2007). Interaksi dan Perubahan Sosial disekitar wilayah kawasan wisata. Tersedia:(http://budpar.go.id/page_php?ic=543&id=148) [23 November 2012]. Hermansyah, D. A. (2011). Pers Mahasiswa di Tengah Kondisi

Politik-Ekonomi-Sosial Refresif Orde Baru. [Online]. Tersedia

belukarhujan.blogspot.com/2011/03/pers-mahasiswa-di-tengah-kondisi.html [10 Juli 2012].

Hirawan, S. (2009). Dampak Sosial Pariwisata. Tersedia:http://209.85.175.132/search?/analisi-dampak-sosial-pariwisata-di.html [28 Oktober 2012].

Nurmayanti, I. (2010). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Sosial-Kultural. Tersedia:http://tumoutou.net/702_07134/gufron_dd.htm [28 Oktober 2012].

Sumpena, R. (2011). Industri Pariwisata.

Tersedia:http://www.Argo.co.id/page.php?ic=231) [21 Oktober 2011].

TMII. (2012). Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah. Tersedia: http://www.tamanmini.co.id/page.Sejarah TMII_files/Sejarah TMII.htm [12 Oktober 2012].

TMII. (2012). Sejarah Taman Mini Indonesia Indah. Tersedia: http:// /Taman Mini Indonesia Indah 3_files/Taman Mini Indonesia Indah 3.htm) [12 Oktober 2012]. TMII. (2012). Profil TMII. Tersedia: http:// /Taman Mini Indonesia Indah

4_files/Taman Mini Indonesia Indah 4.htm [12 Oktober 2012].

TMII. (2012). Organisas.i dan managemen. Tersedia: http://Taman Mini Indonesia Indah 5.htm [12 Oktober 2012].

(45)

Sumber Dokumen:

Kantor Badan Perencana Daerah dan Badan Pusat Statistik. (1974). Jakarta dalam angka tahun 1974.

Kantor Badan Perencana Daerah dan Badan Pusat Statistik. (1975). Jakarta dalam angka tahun 1975.

Kantor Badan Perencana Daerah dan Badan Pusat Statistik. (1980). Jakarta dalam angka tahun 1980.

Kantor Badan Perencana Daerah dan Badan Pusat Statistik. (1985). Jakarta dalam angka tahun 1985.

Kantor Badan Perencana Daerah dan Badan Pusat Statistik. (1990). Jakarta dalam angka tahun 1990.

Kantor Badan Perencana Daerah dan Badan Pusat Statistik. (1995). Jakarta dalam angka tahun 1995.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kategori rendah lila ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di RSUD Wates, Kulon Progo, Yogyakarta

[r]

Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 23 orang (57,5%) responden berada pada kategori kurang dalam hal asupan tiaminnya (<80% AKG), dan hanya 16 orang (40%)

Sampel zat warna sintetik untuk makanan yang digunakan dalam penelitian berjumlah 31 sampel, yaitu zat warna merah sebanyak sembilan macam, jingga tujuh macam, kuning lima macam,

Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahpahaman tentang penafsiran dan sekaligus memperjelas judul penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Aksesibilitas dan Persepsi Kualitas

Pengaruh yang positif bagi Pekon Kuala Stabas ini diantaranya sejak adanya destinasi wisata di Pekon ini membuat nama Kampung yang berada di Tengah- tengah

Pada tahap analisis dipaparkan tentang kebutuhan fungsional aplikasi yang digunakan untuk menganalis spektrum kaca dengan komposisi 55TeO2-2Bi2O3-(43-x)ZnO-xEr2O3 (TZB:Er)

Di Kecamatan Sampang Madura Jawwa Timur khusunya di DAS Kemuning diperoleh 5 klas kerentanan banjir, yaitu mulai dari sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat