ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan pada Bakso Boedjangan cabang Abdul Rahman Saleh Bandung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Kriteria sampel penelitian ini adalah karyawan yang sudah bekerja di Baso Boedjangan Abdul Rahman Saleh selama 6 bulan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner. Hipotesis penelitian, data dianalisis dengan metode regresi linier berganda, uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikansi simultan (uji statistik f) yang akan dilanjutkan dengan analisis koefisien korelasi. Maka hasil penelitian yang diperoleh adalah hubungan antara kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja. menunjukan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,429. Menunjukan pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap Kinerja Karyawan sebesar 42,9%. Sedangkan secara parsial, berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukan oleh tabel 4.11 pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0,612² x 100% = 37,45%, sedangkan pengaruh Iklim Organisasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0,555² x 100% = 30,80%. Jadi dapat disimpulkan berdarkan uji parsial Kepemimpinan memiliki pengaruh paling besar terhadap Kinerja Karyawan yaitu sebesar 37,45% dibandingkan Iklim Organisasi yang hanya memiliki pengaruh sebesar 30,80% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of leadership and organizational climate on employee performance on a branch Boedjangan Meatballs Abdul Rahman Saleh Bandung. This type of research is quantitative descriptive. This study used a non-probability sampling with purposive sampling method. Criteria samples of this study are employees who have worked in Baso Boedjangan Abdul Rahman Saleh for 6 months. Data collection method used is survey method using a questionnaire. The research hypotheses, data were analyzed with multiple linear regression method, individual parameter significance test (t statistical test) and simultaneous significance test (the test statistic f) which will be followed by the analysis of correlation coefficients. The results obtained are the relationship between leadership and organizational climate on performance. shows that the value of Adjusted R Square of 0.429. Showing the influence of leadership and organizational climate on employee performance by 42.9%. While partially, based on the test results shown in the table 4:11 influence of Leadership (X1) the Employee Performance (Y) is equal 0,612² x 100% = 37.45%, while the influence of Organizational Climate (X2) the Employee Performance (Y) is by 0,555² x 100% = 30.80%. So it can be concluded partial test berdarkan Leadership has the most influence on employee performance that is equal to 37.45% compared Organizational Climate which only has the effect of 30.80% and the rest influenced by other factors.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL INGGRIS ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
3.3 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ... 47
3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 49
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.6 Metode Analisis Data ... 54
3.6.1 Pengujian Instrumen Penelitian... 54
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62
4.1 Uji Kualitas Data ... 62
4.2 Uji Asumsi Klasik ... 68
4.3 Analisis Data ... 72
4.3.1 Regresi Berganda ... 72
4.3.2 Uji Simultan ... 73
4.3.2.1 Besarnya Pengaruh Simultan ... 73
4.3.3 Uji Parsial ... 74
4.3.3.1 Besarnya Pengaruh Parsial ... 74
4.3.4 Koefisien Korelasi ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
5.3 Keterbatasan Pembahasan Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
LAMPIRAN ... 81
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 39
Tabel 3.4 Tabel Operasionalisasi Variabel ... 49
Tabel 3.5 Tabel Skala Likert ... 54
Tabel 3.6 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 60
Tabel 4.1 KMO and Rotated Component Matrix... 63
Tabel 4.2 Reliability Statistics and Item Total Statistic (X1) ... 65
Tabel 4.3 Reliabilty Statistic and Item Total Statistic (X2) ... 66
Tabel 4.4 Reliability Statistics and Item Total Statistic (Y) ... 67
Tabel 4.5 Hypothesis Test Summary ... 68
Tabel 4.6 Koefisien Multikolinearitas ... 69
Tabel 4.7 Coefficient Heterokedastisitas ... 71
Tabel 4.8 Uji Simultan Anova ... 73
Tabel 4.9 Besar Pengaruh Simultan Model Summary ... 73
Tabel 4.10 Koefisien Uji Parsial ... 74
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Untuk memiliki keunggulan bersaing, organisasi pada setiap perusahaan
dituntut untuk lebih professional dan berkinerja lebih baik. Perubahaan-
perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan menuntut agar
organisasi memiliki keunggulan bersaing baik dalam hal kualitas produk,
pelayanan, biaya maupun sumber daya manusia yang profesional. Menurut
Hariandja (2007), Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain
seperti modal atau biaya. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Dibutuhkan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas yang mampu dan mau melakukan hal-hal
yang melampaui tuntutan standar dari organisasi. Selain SDM yang
berkualitas, kepemimpinan dan iklim organisasi dalam suatu organisasi pun
harus diperhatikan.
Menurut Pradityo (2013), Keberhasilan seorang pemimpin sangat
ditentukan oleh kepemimpinannya, meliputi kemampuan dan interaksi sesama
pemimpin, bawahan dan atsan. Kepemimpinan seseorang akan sangat
mempengaruhi cara pengambilan keputusan dan kinerja dari suatu organisasi
yang dipimpinnya. Setiap pemimpin akan memperlihatkan kepemimpinannya
ke dalam situasi tertentu yang dapat dimunculkan lewat ucapan, sikap dan
tingkah laku yang dirasakan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Menurut
2
penting untuk memberikan pengarahan kepada pegawai. Dalam era saat ini
yang serba terbuka, dibutuhkan kepemimpinan yang memberdayakan.
Kepemimpinan yang memberdayakan akan memberikan kenyamanan kepada
pegawai untuk bekerja lebih giat. Kepemimpinan tersebut akan menumbuhkan
kepercayaan kepada pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Di samping itu,
kemampuan pimpinan dalam menggerakan dan memberdayakan pegawainya
akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Perubahan lingkungan dan
teknologi yang cepat meningkatkan kompleksitas tantangan yang dihadapi
oleh organisasi, hal ini menimbulkan kebutuhan organisasi terhadap pemimpin
yang dapat mengembangkan usaha-usaha bawahan dengan kekuasaan yang
dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi.
Iklim organisasi dapat dikatakan sebagai lingkup organisasi (Pradityo,
2013). Iklim organisasi menunjuk pada gaya material yang mempengaruhi
pandangan anggota mengenai nilai dan tujuan organisasi. Menurut Murniaty
(2013), perusahaan harus menciptakan iklim organisasi yang sehat di dalam
organisasi agar karyawan dapat bekerja secara optimal. Hal yang menjadi
kunci bagi organisasi/perusahaan dalam menjalankan bisnis dan perdagangan
adalah pemanfaatan sumber daya manusia yang efektif dan terarah. Iklim
organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang
tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi
penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa
baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi.
Menurut Harjana (2007), Iklim Organisasi adalah persepsi tentang kualitas
3
yang dikembangkan oleh para peneliti seperti Litwin-Stringer, Forehand dan
Campbell memberikan gambaran bahwa pada dasarnya iklim organisasi
adalah kualitas manusiawi dari lingkungan kerja sehari-hari, khususnya
interaksi dan sikap yang berlangsung antara atasan dengan bawahan. Stinger
(Wirawan, 2007) mendefinisikan bahwa iklim organisasi sebagai koleksi dan
pola lingkungan yang menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada
persepsi-persepsi yang masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai
pengaruh langsung terhadap kinerja organisasi. Menurut Murniaty (2013)
iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang
secara relative terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi dan
mempengaruhi perilaku mereka serta dapat digambarkan dalam satu (1) set
karateristik atau sifat organisasi. Persepsi seseorang terhadap apa yang
diberikan oleh organisasi serta dasar penentuan sikap dan tingkah laku
anggota merupakan alasan penting agar iklim organisasi dapat dibentuk.
Iklim organisasi juga seringkali diartikan sebagai suatu variabel yang
sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Sebagaimana
masyarakat yang memiliki budaya, suku yang memiliki adat istiadat dan
pantangan yang mengatur bagaimana masing-masing anggota suku bertindak
baik dengan angota suku lainnya maupun dengan orang lain di luar sukunya,
maka suatu organisasi juga memiliki iklim yang mengatur bagaimana
anggotanya bersikap.
Maka dari itu, kepemimpinan dan iklim organisasi yang baik dan sesuai
dengan organisasi dapat menunjang kinerja para anggotanya. Kinerja apabila
4
performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan
secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral
dan etika (Aini, 2014). Kinerja karyawan merupakan gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan pekerjaan yang dicapai seseorang atau
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu
perusahaan. Hal ini dikarenakan kinerja karyawan sebagai penentu
keberhasilan serta kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu
pencapaian tujuan peerusahaan sepenuhnya tergantung kepada faktor sumber
daya manusia yang dapat memberikan kinerja yang tinggi bagi perusahaan.
Menurut John Whitmore (dalam Pradityo, 2013) mengartikan kinerja sebagai
standar tertinggi yang ditentukan oleh dirinya sendiri. Standar yang
melampaui apa yang diminta atau diharapkan orang lain. Jadi kinerja
merupakan ekspresi potensi yang dimilili seseorang. Dalam hal ini yang
dimaksud orang lain merupakan pimpinan perusahaan. Kinerja yang tinggi
artinya setiap individu memberikan segala kemampuan dan potensi yang
dimiliki serta adanya kesadaran bahwa kemajuan dari organisasi adalah juga
untuk kepentingan mereka, maka tujuan organisasi akan lebih cepat tercapai.
Maka dari itu kepemimpinan juga mempengaruhi kualitas kinerja karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat replikasi dari penelitian
Murniaty (2013). Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
5
melakukan penelitian di Baso Boedjangan Abdul Rahman Saleh. Penelitian ini
pun menambahkan satu variable independen yaitu kepemimpinan.
1.2Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, penelitian ini bermaksud menguji
pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan.
Berikut merupakan rumusan masalah dari penelitian ini.
1. Apakah kepemimpinan Baso Boedjangan cabang Abdul Rahman Saleh
berpengaruh terhadap kinerja karyawannya?
2. Apakah iklim organisasi Baso Boedjangan cabang Abdul Rahman Saleh
berpengaruh terhadap kinerja karyawannya?
3. Apakah kepemimpinan dan iklim organisasi Baso Boedjangan cabang
Abdul Rahman Saleh berpengaruh terhadap kinerja karyawannya?
1.3Tujuan Penelitian
Dari latar belakang yang telah dipaparkan penelitian ini bermaksud menguji
pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di
Baso Budjangan cabang Abdul Rahman Saleh. Tujuan dari penelititan ini
adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepemimpinan pada Baso
Boedjangan cabang Abdul Rahman Saleh.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh iklim organisasi pada Baso
Boedjangan cabang Abdul Rahman Saleh.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepemimpinan dan iklim
6
1.4Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi akademisi
Sebagai bahan referensi acuan mengenai keterkaitan kepemimpinan dan
iklim organisasi dengan kinerja karyawan untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat bagi praktisi bisnis
Diharapkan dapat mengupayakan cara-cara bagi perusahaan untuk
memberikan kepuasan kerja pada karyawan dengan kepemimpinan yang
sesuai dan iklim organisasi yang sehat di dalam perusahaan sehingga
dapat meningkatkan efektifitas dan kinerja dari perusahaan sehingga
perusahaan dapat bertahan dalam persaingan yang kompetitif.
3. Bagi Penulis
Sebagai bahan masukan penelitian dengan topik yang sama pada waktu
yang akan datang dan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, penelitian
tentang pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan
Baso Boedjangan Abdul Rahman Saleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan sebesar 37,45%. Dari pengolahan kedua variable independen
pengaruh kepemimpinan lebih besar dibandingkan iklim organisasi.
2. Penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh iklim organisasi terhadap
kinerja karyawan sebesar 30,80%. Dapat dilihat bahwa pengaruh iklim
organisasi masih lebih kecil dibandingkan kepemimpinan.
3. Adanya pengaruh bersama-sama (Simultan) antara kepemimpinan dan iklim
organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 42,9%. Sedangkan sisanya
sebesar 57,1% dipengaruhi oleh variable lain diluar variable kepemimpinan
77
5.2 Saran dan Keterbatasan Penelitian
1. Baso Budjangan sebagai sebuah organisasi harus dapat membimbing
karyawannya dengan meningkatkan dan memberikan kepemimpinan yang
sesuai sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
2. Iklim organisasi harus ditingkatkan agar memberikan dampak yang positif.
Iklim organisasi yang sehat akan membawa dampak positif pada kinerja
karyawan Baso Budjangan.
3. Untuk penelitian selanjutnya agar ditambahkan variabel lainnya.
5.3Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang telah dilakukan, terdapat kekurangan dan kelemahan
dalam penelitian ini. Salah satunya terdapat pada objek penelitian ini yang hanya
meneliti salah satu cabang baso boedjangan yang terdapat di Jalan Abdul Rahman
Saleh Bandung, sehingga cabang Baso Boejangan yang lain mungkin memeliki
pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terdapat kinerja karyawan dengan nilai
yang berbeda dan ada kemungkinan faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dwiyanto, 2006, Mewujudkan Good Geovernance Melalui Pelayanan Public. Yogyakarta: UGM Press.
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Erlangga. Jakarta.
Furtwengler, Dale. 2008. Penilaian Kinerja : Menguasai keahlian yang Anda perlukan dalam dalam sepuluh menit. Yogyakarta : Andi.
Fahmi. 2009. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Spbu Pandanaran Semarang. Jurnal. Universitas Gunadarma.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BPUniversitas Diponogoro, Semarang.
Ghozali, 2009. SPSS dan Analisis Multivariate, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ; Semarang
Gusnetti. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada PT. Garuda Indonesia Pekanbaru. Jom FISIP Vol. 1 No. 2
Handoko, T Hani, 2008, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hardjana, Andre (2006) Iklim Organisasi:Lingkungan Manusiawi. Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Khatolik Atmajaya Volume 3 No.1. p.1-36.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : PT Toko Gunung Agung
Heriyanti, Dewita. 2007. Analisis pengaruh budaya organisasi, Kepuasan Kerja, dan Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Interverning (Studi PT. PLN (PERSERO) APJ Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro
Semarang.
Ismail Solihin. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.
79
Keban, Yeremias. T. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep, Teori, dan Isu. Yogyakarta. Gava Media.
Kelneer dalam Mutaqin 2010. Pengaruh Iklim Organisasi, Etos Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kinerja Organisasi di Politeknik Kesehatan.
Lewis, 2004, Kinerja organisasi : Yogyakarta : UGM
Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Penerbit BPFE,Yogyakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2004. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung.
Marihot T. E. Hariandja, 2007. Sumber Daya Manusia; Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Murniaty & Absah. 2013. Penelitian Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.
M. Nazir. 2005. Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia ; Jakarta
Permana, Nicko. 2013. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Lingkungan Kerja dan Displin Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Indonesia Power Semarang.
Prabu Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: Bumi Aksara
Pradityo, Nicho Achmad: Rodhiyah: Saryadi. 2013. Pengaruh Kepemimpinan dan iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Telkom Indonesia, Semarang
Prasetyawan, Youdhi. 2013. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. Universitas Muhamaddiyah Surakarta.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Robbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT Indeks: Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara: Jakarta
80
Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung
Sugiyono, 2006, Metodologi Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi , Alfabeta Bandung
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset, Alfabeta. Bandung
Tangkilisan, Hessel Nogi. 2005. Manajemen Publik. PT Gramedia Widiasarana Indonesia : Jakarta.
Veithzal Rivai. 2005. Performance Appraisal. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Widyaningtyas. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas serta dampaknya pada kepuasan konsumen dalam menggunakan jasa kereta api harina (studi pada PT.Kereta Api Indonesia DAOP IV Semarang). Semarang : Universitas Diponegoro.