Informasi Dokumen
- Penulis:
- Alfi Syahrin Purba
- Pengajar:
- Ir. Boas Hutagalung, M.Sc
- Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan
- Ir. Syahrizal, MT
- Dr.Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc
- Ir. Teruna Jaya, M.Sc
- Ivan Indrawan, ST, MT
- Sekolah: Universitas Sumatera Utara
- Mata Pelajaran: Teknik Sipil
- Topik: Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Menganalisa Potensi Erosi Pada DAS Ular
- Tipe: Tugas Akhir
- Tahun: 2012
- Kota: Medan
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan pentingnya Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam konteks ekosistem dan interaksi manusia dengan lingkungan. DAS Ular menjadi fokus karena dampak positif dan negatif dari pemanfaatan lahan yang dapat mempengaruhi erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi erosi di DAS Ular menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemahaman tentang erosi dan pengelolaannya sangat penting untuk keberlanjutan sumber daya alam.
1.1 Umum
DAS memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti topografi, tanah, dan penggunaan lahan. Erosi tanah adalah proses alami yang dapat mempercepat kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini menekankan pentingnya memahami interaksi antara manusia dan lingkungan untuk mencegah dampak negatif erosi.
1.2 Latar Belakang
Erosi tanah menjadi masalah serius ketika laju erosi melebihi laju pembentukan tanah. Hal ini mengakibatkan kerusakan lahan dan dampak negatif bagi ekosistem dan masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi SIG, analisis erosi dapat dilakukan secara lebih efektif, sehingga pengelolaan DAS dapat ditingkatkan.
1.3 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi adalah meningkatnya erosi di DAS Ular akibat interaksi manusia dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi erosi dengan menggunakan SIG untuk memberikan informasi yang akurat dan komprehensif.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan potensi erosi di DAS Ular melalui pemanfaatan SIG. Dengan analisis yang tepat, diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pengelolaan DAS yang lebih baik.
1.5 Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada analisis laju erosi menggunakan metode USLE dan tidak mencakup aspek konservasi lahan. Fokus utama adalah pada pemanfaatan SIG untuk pengolahan data spasial.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibagi menjadi beberapa bab yang mencakup pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Setiap bab memiliki fokus yang jelas untuk mendukung tujuan penelitian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini memberikan dasar teori yang mendukung penelitian, termasuk definisi dan konsep SIG, serta faktor-faktor yang mempengaruhi erosi. Pemahaman mengenai SIG dan erosi sangat penting untuk menganalisis data dan menghasilkan informasi yang berguna dalam pengelolaan DAS.
2.1 Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG adalah sistem yang mengelola informasi geografis untuk analisis data spasial. Perkembangan teknologi komputer memungkinkan pengolahan data dalam format digital, yang lebih dinamis dibandingkan metode tradisional. SIG sangat penting dalam pengambilan keputusan berbasis data geografis.
2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG mengintegrasikan data spasial dan atribut untuk analisis geografi. Sistem ini terdiri dari komponen perangkat keras, perangkat lunak, dan data yang saling berinteraksi untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya.
2.1.2 Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)
Komponen SIG meliputi data, sistem komputer, dan pengguna. Data spasial dan atribut sangat penting untuk analisis, sementara perangkat keras dan lunak mendukung pengolahan dan penyajian informasi.
2.1.3 Sub Sistem Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG memiliki beberapa sub sistem, termasuk input data, pengelolaan data, dan output data. Proses ini memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data spasial untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
2.1.4 Data Spasial
Data spasial adalah inti dari SIG, yang menjelaskan fenomena geografi berdasarkan lokasi. Data ini dapat berupa data raster atau vektor, dan penting untuk analisis spasial yang akurat. Penggunaan data spasial yang tepat sangat penting dalam pengelolaan DAS.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian, mulai dari deskripsi wilayah DAS Ular hingga pengolahan data dan analisis. Pendekatan yang sistematis diperlukan untuk mendapatkan hasil yang valid dan dapat diandalkan.
3.1 Deskripsi Wilayah DAS Ular
DAS Ular terletak di Sumatera Utara dan memiliki karakteristik geografis yang unik. Deskripsi wilayah mencakup informasi tentang topografi, penggunaan lahan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi erosi.
3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data curah hujan, peta tutupan lahan, dan informasi geospasial lainnya. Data ini penting untuk analisis potensi erosi.
3.3 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini termasuk perangkat keras dan perangkat lunak SIG. Penggunaan teknologi yang tepat mendukung pengolahan data dan analisis yang akurat.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi erosi, seperti kemiringan lereng, jenis tanah, dan tutupan lahan. Pemahaman tentang variabel ini penting untuk analisis yang komprehensif.
3.5 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup kondisi iklim dan penggunaan lahan yang stabil. Asumsi ini diperlukan untuk menyederhanakan analisis dan mendapatkan hasil yang lebih jelas.
3.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian mencakup langkah-langkah pengumpulan data, analisis, dan pemodelan. Proses ini dilakukan secara sistematis untuk memastikan keakuratan hasil penelitian.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menyajikan hasil analisis potensi erosi di DAS Ular dan membahas implikasi dari temuan tersebut. Hasil analisis memberikan gambaran yang jelas tentang tingkat bahaya erosi dan rekomendasi untuk pengelolaan.
4.1 Prediksi Erosi
Prediksi erosi dilakukan menggunakan metode USLE untuk mengestimasi laju erosi di DAS Ular. Hasil menunjukkan bahwa erosi rata-rata berada pada kategori sedang, yang membutuhkan perhatian dalam pengelolaannya.
4.2 Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
Tingkat bahaya erosi di DAS Ular dikategorikan berdasarkan hasil analisis. Pemahaman tentang tingkat bahaya ini penting untuk merencanakan strategi pengelolaan yang tepat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pemanfaatan SIG dalam analisis potensi erosi. Rekomendasi untuk pengelolaan DAS Ular diberikan berdasarkan hasil analisis, dengan harapan dapat mengurangi dampak erosi.
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini berhasil menunjukkan potensi erosi di DAS Ular dan pentingnya teknologi SIG dalam analisis. Hasil analisis dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan yang lebih baik.
5.2 Saran
Diperlukan upaya berkelanjutan untuk memantau kondisi DAS Ular dan menerapkan strategi pengelolaan yang tepat untuk mengurangi erosi. Penelitian lebih lanjut juga disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi erosi.
Referensi Dokumen
- Pengelolaan Sumber Daya Air ( Anwar, S. )
- Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( Asdak, C )
- Peta Digital Faktor Erosi DAS Belawan-Ular ( [BPDAS] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Wampu-Sei Ular )
- Hidrologi Teknik ( CD, Soemarto )
- Analisis Hidrologi ( Harto, S. )