vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori kausal yang dilakukan secara kuantitatif. Seluruh data yang ada dalam penelitian ini didapatkan melalui metode wawancara dengan alat bantu kuisioner. Sampel penelitian adalah 100 pengunjung yang akan melakukan proses pembelian atau hanya berkunjung saja di Transmart Carrefour Bandung. Hasil observasi akan di analisis dengan menggunakan metode
Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
Hasil analisis menggunakan Statistical product and Service Solutions (SPSS) menyimpulkan bahwa unsur bauran promosi dan atribut produk di Transmart Crrefor Bandung memiliki pengaruh sebesar 52,2% terhadap keputusan pembelian konsumen di Transmart Carrefour Bandung
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
This research is explanatory causal research conducted in a quantitative manner. All existing data in these studies obtained through the method of interview with AIDS questionnaire. The research sample are 100 visitors will make the process of buying or just visiting in Transmart Carrefour Bandung. The data is then processed using
Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
The results of the analysis using the Statistical Product and Service Solutions
(SPSS) concluded that promotion mix and atribute product elements has a 52,2% impact on buying decsion intention at Transmart Carrefour Bandung.
viii Universitas Kristen Maranatha
2.4 Model penelitian ... 28
2.5 Pengembangan Hipotesis... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Lokasi Penelitian ... 31
3.2 Jenis Penelitian ... 31
3.2.1. Sumber Data ... 31
3.3 Populasi dan Sampel ... 33
3.3.1 Populasi ... 33
3.3.2 Sampel ... 33
3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.6 Metode Analisis Data ... 38
3.6.1 Analisis sSatistik Deskriptif ... 38
3.7.1 Analisis Koefisien Determinasi... 43
3.8 Pengujian Hipotesis ... 44
3.8.1 Uji Simultan (Uji F) ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 46
ix Universitas Kristen Maranatha
4.1.3 Hasil Uji Instrumen ... 65
4.1.4 Hasil Uji Normalitas ... 68
4.2 Pembahasan ... 69
4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 69
4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi... 70
4.2.4 Pengujian Hipotesis (Uji-f) ... 71
4.3 Interpretasi... 72
BAB V PENUTUP ... 73
5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Saran ... 73
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 74
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Rerangka Teoritis ... 26
Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran ... 27
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Riset Empiris ... 23
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel... 35
Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46
Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 47
Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan ... 48
Tabel 4.4 Tanggapan Responden BP 1 ... 49
Tabel 4.5 Tanggapan Responden BP 2 ... 49
Tabel 4.6 Tanggapan Responden BP 3 ... 50
Tabel 4.7 Tanggapan Responden BP 4 ... 50
Tabel 4.8 Tanggapan Responden BP 5 ... 51
Tabel 4.9 Tanggapan Responden BP 6 ... 51
Tabel 4.10 Tanggapan Responden BP 7 ... 52
Tabel 4.11 Tanggapan Responden BP 8 ... 53
Tabel 4.12 Tanggapan Responden BP 9 ... 53
Tabel 4.13 Tanggapan Responden BP 10 ... 54
Tabel 4.14 Tanggapan Responden BP 11 ... 54
Tabel 4.15 Tanggapan Responden BP 12 ... 55
Tabel 4.16 Tanggapan Responden BP 13 ... 55
Tabel 4.17 Tanggapan Responden BP 14 ... 56
Tabel 4.18 Tanggapan Responden AT 1 ... 56
Tabel 4.19 Tanggapan Responden AT 2 ... 57
Tabel 4.20 Tanggapan Responden AT 3 ... 57
Tabel 4.21 Tanggapan Responden AT 4 ... 58
Tabel 4.22 Tanggapan Responden AT 5 ... 59
Tabel 4.23 Tanggapan Responden AT 6 ... 59
xii Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.25 Tanggapan Responden AT 8 ... 60
Tabel 4.26 Tanggapan Responden AT 9 ... 61
Tabel 4.27 Tanggapan Responden AT 10 ... 61
Tabel 4.28 Tanggapan Responden AT 11 ... 62
Tabel 4.29 Tanggapan Responden AT 12 ... 62
Tabel 4.30 Tanggapan Responden KP 1 ... 63
Tabel 4.31 Tanggapan Responden KP2 ... 63
Tabel 4.32 Tanggapan Responden KP 3 ... 64
Tabel 4.33 Tanggapan Responden KP4 ... 65
Tabel 4.34 Hasil Uji Validitas ... 66
Tabel 4.37 Hasil Uji reliabilitas ... 67
Tabel 4.40 Hasil Uji normalitas ... 68
Tabel 4.41 Analisis Linier Berganda ... 69
Tabel 4.42 Koefisien Determinasi... 71
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner ... 77
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena
hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran
yang akan dilakukan oleh perusahaan berikutnya. Keberhasilan perusahaan dalam
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung melalui upaya
membangun komunikasi kepada konsumen dengan membangun merek kepada
konsumen dengan strategi pemasaran, serta melakukan inovasi untuk varians- varians
baru pada suatu produk. Proses pengambilan keputusan pembelian yang rumit
seringkali melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan
diantara dua atau lebih alternatif tindakan.
Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan- perusahaan
harus mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat
konsumen sehingga mampu memenangkan pasar. Produk yang memiliki kualitas
yang baik dengan differensiasi yang juga baik akan menjadi produk yang
kemungkinan besar memiliki konsumen loyal. Dengan memahami bagaimana
perilaku konsumen akan memberi sumbangsih bagi perusahaan untuk merumuskan
strategi pemasaran yang nantinya akan diimplementasikan dalam memperkenalkan
dan mempromosikan produk mereka ke pasar. Artinya ketika suatu produk hendak
diproduksi, jauh sebelumnya telah diketahui apa yang menjadi kebutuhan dan
2 Universitas Kristen Maranatha Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang
akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan
keputusan untuk membeli. Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan
membeli, yaitu: pemrakarsa (Initiator), pemberi pengaruh (Influencer), pengambil
keputusan (Decider), pembeli (Buyer), Pemakai (User). Sebelum konsumen
memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih
dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif,
(4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku pascapembelian Kotler (2002).
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah
tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh
karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses
pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak
lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan
kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu Faktor
budaya, budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang
sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan
perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Pada dasaranya dalam
sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata)
sosial. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain
seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan
lain-lainya. Dan faktor sosial di dalamnya terdapat kelompok acuan, dapat diartikan
sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak
3 Universitas Kristen Maranatha dan status, usia, gaya hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi juga mempengaruhi
keputusan pembelian. Dari penjabaran di atas dapat di ketahui sangat banyak faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. konsumen memutuskan untuk
membeli produk atau barang
Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri
semakin pesat. Banyak perusahaan baru yang menyebabkan persaingan semakin ketat,
apalagi bagi perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis dimana para
pengusahan berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen
yang bersifat heterogen.
Salah satu industri yang berkembang pesat adalah industri ritel. Industri ritel
merupakan sub-sektor yang sangat kursial bagi perekonomian Indonesia. Industri ini
berkembang karena dipicu oleh persaingan yang sangat ketat pada bidang ritel,
terutama semenjak masuknya investor asing di dalam bisnis ini. Tantangan utama
yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah bagaimana caranya agar dapat
membangun dan mempertahankan suatu usaha yang sehat dalam menghadapi pasar
persaingan dan lingkungan usaha yang cepat sekali berubah.
Gambar 1. 1. Pertumbuhan Sektor Ritel (dalam persen)
4 Universitas Kristen Maranatha Data dari BPS juga mengindikasikan pertumbuhan yang cukup signifikan pada
sub-sektor perdagangan besar dan eceran. Sub-sektor ini mampu tumbuh sebesar 8,63
persen di tahun 2012.
Dari empat sub-sektor terbesar dalam konteks sumbangannya terhadap total GDP,
sub-sektor perdagangan besar dan eceran secara umum berada di peringkat kedua
terkait tingkat pertumbuhan. Sub-sektor komunikasi berada di peringkat pertama,
disusul oleh sub-sektor perdagangan besar dan eceran, industri non-migas, dan
tanaman bahan makanan pada peringkat kedua hingga terakhir.
Tren pertumbuhan sektor ritel juga relatif tidak terlalu terpengaruh oleh krisis
keuangan global (KKG) pada tahun 2010. Hal ini dibuktikan dengan tingkat
pertumbuhan industri ritel yang justru mampu tumbuh dengan pesat pada level 9,69
dan 10 persen pada tahun 2010 dan 2011. Hal ini dikarenakan industri ritel
bersentuhan langsung dengan kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, proses
perputaran barang dan uang di dalam industri ini juga terjadi dengan relatif lebih
cepat dibandingkan dengan apa yang terjadi di industri-industri lainnya (Simanjuntak,
2012).
Industri ritel yang termasuk dalam kategori lapangan pekerjaan sektor
perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi dapat diklasifikasikan sebagai sektor
yang relatif menopang hajat hidup orang banyak. Sekitar 21,75 persen dari total
penduduk Indonesia berusia 15 tahun keatas menggantungkan hidupnya pada sektor
perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi. Hal tersebut menjadikan sektor ini
berada di posisi kedua sebagai sektor yang memiliki tingkat daya serap tenaga kerja
tertinggi setelah sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan.
Secara umum,kualitas pendidikan masyarakat Indonesia relatif masih sangat rendah
5 Universitas Kristen Maranatha dilihat dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurut laporan United
Nations Development Programme (UNDP) tahun 2011, kualitas SDM Indonesia
menempati urutan ke-124 dari 187 negara di Indonesia. Mengingat karakteristik
sektor ritel yang relatif tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dengan keahlian
khusus dan pendidikan tinggi, hal tersebut dianggap dapat menjawab pertanyaan kita
seputar alasanmengapa sektor ini menjadi pilihan yang begitupreferable bagi sebagian
besar tenaga kerja di Indonesia.
Dapat dilihat di Jabar sepanjang 2007 bertambah 4.211 toko ritel sehingga secara
keseluruhan jumlahnya mencapai 446.355 unit. Dari penambahan 4.211 toko ritel,
sebanyak 3.646 (tumbuh 19%) adalah toko ritel tradisional dan sebanyak 565 (tumbuh
25,4%) merupakan toko ritel modern. (http://www.pikiran-rakyat.com)
1.2 Identifikasi Masalah
Peralihan kebiasaan dari berbelanja di pasar ke ritel modern menciptakan
persaingan antar perusahaan ritel yang ada di Indonesian menjadi semakin ketat. Hal
ini memicu produsen untuk semakin matang dalam melakukan strategi promosi.
Impulse buying merupakan perhatian utama bagi perusahaan ritel untuk dapat
meningkatkan penjualan karena hamper setengah dari total penjualan adalah hasil
dari perilaku impulse buying yang dilakukan oleh konsumen.
Karakter masyarakat Indonesia saat ini menunjukan bahwa perilaku impulse
buying terus meningkat setiap tahunnya, sehingga fenomena ini menjadi kesempatan
baik bagi para pemasar perusahaan ritel untuk memanfaatkan perilaku impulse
buying dengan bijak. Strategi promosi dan atribut produk yang baik merupakan
suatu keharusan bagi setiap perusahaan ritel karena disinyalir akan mempengarihi
6 Universitas Kristen Maranatha Carrefour Bandung harus melakukan strategi promosi serta melihat atribut produk
mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen dengan baik.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang disampaikan dalam uraian di atas, maka
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan bauran promosi Transmart saat ini.
2. Bagaimana atribut produk Transmart saat ini.
3. Bagaimana keputusan pembelian di Transmart.
4. Seberapa besar pengaruh Bauran Promosi dan Atribut Produk baik secara
parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian di transmart.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data, mengolah, menganalisis
dan menarik kesimpulan yang didasarkan hasil analisis data dan teori yang
dikemukakan oleh para ahli/ilmuan yang menguasai bidangnya. Dan adapun tujuan
yang ingin dicapai antara lain:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di Transmart saat ini.
2. Untuk mengetahui atribut produk di Transmart saat ini.
3. Untuk mengetahui keputusan pembelian di Transmart.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran promosi dan atribut produk
7 Universitas Kristen Maranatha
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen
pemasaran, khususnya mengenai pengaruh strategi promosi dan atribut produk
terhadap keputusan pembelian di perusahaan ritel, serta dapat meningkatkan
pemahaman yang komprehensif mengenai teori-teori pemasaran dalam ilmu ekonomi
secara general.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pihak
Transmart Carrefour mengenai pengaruh strategi bauran pemasaran dan atribut
produk terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini pula dapat menjadi
masukan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan strategi promosi dan
atribut produk dan pemanfaatan fenomena terhadap keputusan pembelian di
73 Universitas Kristen Maranatha
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pengolahan data penelitian tentang "Pengaruh Buran Promosi dan Atribut Produk
terhadap Keputusan Pembelian di Transmart Carrefour Bandung", maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
Pelaksanaan bauran Promosi di Transmart Crrefour saat ini dinyatakan mayoritas responden
mengatakan bahwa mereka menjawab agak Setuju bauran promosi memengaruhi keputusan pembelian
di Transmart Carrefour. Dan sedangkan atribut produk Transmart Carrefour saat ini dinyatakan oleh
responden bahwa mereka menjawab setuju dan agak setuju atribut produk memengaruhi keputusan
pembelian yang mereka lakukan di Transmart Carrefour Bandung. Sedangka keputusan pembelian di
Transmart Carrefour saat ini responden menyatakan agak setuju bahwa mereka akan melakukan
pembelian di carrefour.
Dari hasil persamaan regresi berganda didapatkan nilai standardized beta Bauran Promosi sebesar
0,559 dan Atribut Produk sebesar 0,184 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dari hasil perhitungan
koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa variabel bauran promosi dan atribut produk di
pengaruhi oleh variabel minat beli sebesar 52,2% sedangkan sisanya sebesar 47,8% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti seperti price, store atmosphere, place, service. Dari hasil uji-f
diperoleh nilai p value sebesar 0,000 dapat dinyatakan bahwa p value ≤ α sehingga H0 ditolak dan H1
diterima.
Tetapi dari hasil penelitian yang telah dilakukan variabel yang sangat memengaruhi keputusan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen di Transmart Carrefour dipengaruhi oleh keputusan
pembelian.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan serta beberapa kesimpulan pada penelitian ini,
adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar
mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Untuk manajemen Transmart Carrefour agar lebih meningkatkan pengetahuan serta
perkembangan mengenai bauran promosi agar dapat menciptakan keputusan pembelian yang
74 Universitas Kristen Maranatha
2. Manajemen Transmart Carrefour harus lebih meninkatkan atribut produk seperti kualitas
produknya dll agar dapat menciptakan keputusan pembelian yang lebih baik dan mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian.
3. Manajemen Transmart Carrefour perlu membuat strategi baru dalam melakukan promosi
serta strategi baru marketing yang baru agar dapat lebih mendorong minat beli konsumen.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Adanya keterbatasan
ini diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan datang. Adapun
keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan hanya menggunakan
kuesioner sehingga data responden kurang akurat dan peneliti kurang
mendapatkan informasi secara langsung dari responden.
2. Pada penelitian ini tidak diteliti pekerjaan dari masing-masing responden
sehingga hasil yang didapat tidak mewakili.
5.4 Implikasi Penelitian
1. Implikasi penelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa bauran promosi dan
atribut produk harus dikelola dengan baik oleh setiap perusahaan, dimana dalam
hal ini yaitu Transmart Carrefour.
2. Di saat Transmart Carrefour mengelola bauran promosi dan atribut produk
dengan baik hal ini dengan mengadakan event-event menarik dan membuat iklan
televisi yang menarik dan mengedukasi para karyawan khususnya dibagian
promosi agar lebih kreatif dalam melakukan promosi, maka konsumen pun akan
tertarik untuk melakukan pembelian di Transmart Carrefour.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH BAURAN PROMOSI DAN ATRIBUT PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TRANSMART
CARREFOUR BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
R.R. Antania Dewi Ayu Apriantiani
1252324
Bandung, Juni 2016
Menyetujui,
Agus Aribowo, S.E.,M.M.
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr. Mathius Tandiontong, M.M., Ak., CA. Nonie Magdalena, S.E., M.Si.