PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
IKA FAMELA KURNIA
0900649
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
2013
PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI KOTA BANDUNG
Oleh
Ika Famela Kurnia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
© Ika Famela Kurnia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
EFFECT OF EMPLOYEE COMPETENCE AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT TO QUALITY FINANCIAL STATEMENTS OF THE LOCAL
UNIT (SKPD) IN BANDUNG
Ika Famela Kurnia
Supervisor: Arvian Triantoro, S. Pd, M.Si
ABSTRACT
The preparation of financial statements in Indonesian local government, affirmed in Government Regulation No. 71 Year 2010 concerning the Government Accounting Standards. To be able to carry out the preparation of the financial statements to understand accounting personnel competence in understanding and the need for a high commitment to achieve a good quality of financial reporting.
The purpose of this study was to determine the effect of employee competence to quality financial statements, the effect of organizational commitment to quality financial reporting and jointly determine the effect of employee competency and organizational commitment to quality financial reporting unit (SKPD) in Bandung. The method used is the multiple correlation, analysis of a total of 39 units of work units on education entities. Respondents of this study is part of the staff at each entity and the financial inspectorate Bandung.
Based on the analysis that had been done, that there is a positive effect between employee competencies against the quality of financial reporting by 41.8%. There is effect between organizational commitment to quality financial reporting by 37.6% and together the competence of employees and organizational commitment affect the quality of financial reporting unit (SKPD) in Bandung by 25.9% and its residual influenced by other factors.
PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI KOTA BANDUNG
Ika Famela Kurnia
Pembimbing: Arvian Triantoro, S.Pd, M.Si
ABSTRAK
Penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia, ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah no 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.Untuk dapat melaksanakan penyusunan laporan keuangan perlu memahami kompetensi personel dalam memahami akuntansi serta perlua danya komitmen yang tinggi dalam meraih kualitasl aporan keuangan yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas laporan keuangan, pengaruh komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan dan secara bersama-sama mengetahui pengaruh kompetensi pegawai dan komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah dengan korelasi berganda, unit analisis sebanyak 39 entitas kerja unit SKPD. Responden dari penelitian ini adalah staf bagian keuangan di setiap entitas dan inspektorat Kota Bandung.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, bahwaada pengaruh positif antara kompetensi pegawai terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 41,8 %. Ada pengaruh antara komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 37,6 % dan secara bersama-sama kompetensi pegawai dan komitmen organisasi mempengaruhi kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kota Bandung sebesar 25.9% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... … 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 9
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 11
BAB II LANDASAN TEORI ... 12
2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Teori Penetapan Tujuan ... 12
2.1.2 Teori Peran ... 13
2.1.3 Teori Agency ... 13
2.1.4 Kompetensi Pegawai ... 14
2.1.5 Komitmen Organisasi ... 19
2.1.6 Laporan Keuangan ... 21
2.2 Kerangka Pemikiran ... 31
2.3 Penelitian Terdahulu ... 36
2.4 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Desain Penelitian ... 38
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 39
3.3 Populasi dan Sampel ... 43
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 57
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 59
4.2.1 Uji Validitas ... 59
4.2.2 Uji Realibilitas ... 65
4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 67
4.3.1 Gambaran Umum Variabel Kompetensi Pegawai ... 67
4.3.2 Gambaran Umum Variabel Komitmen Organisasi ... 70
4.3.3 Gambaran Umum Variabel Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bandung ... 73
4.3.4 Uji Normalitas Data ... 76
4.3.6 Pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Laporan
Keuangan ... 78
4.3.7 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 79
4.3.8 Pengaruh Kompetensi Pegawai dan Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 81
4.4 Pembahasan ... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
5.1 Kesimpulan ... 86
5.2 Saran ... 87
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Otonomi daerah dan reformasi keuangan yang telah dilakukan mulai awal
tahun 2000 telah menghasilkan perubahan iklim pemerintahan. Akuntabilitas dan
transparansi menjadi bahasan yang menarik kaitannya dengan penyelenggaraan
pemerintah, walaupun dalam prakteknya masih lemah. Terutama untuk
pemerintah daerah, laporan keuangan akan menjadi salah satu pertimbangan
untuk menilai kinerja sebuah pemerintah daerah. Salah satu bentuk usaha
memulihkan kondisi pemerintahan dengan mencoba mewujudkan suatu
pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau yang dikenal dengan istilah good
governance, pemerintah selaku organisasi sektor publik dituntut untuk
meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan akuntabilitas publik dalam
menjalankan aktivitas pengelolaan keuangan pemerintah pusat maupun daerah.
Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan
mengeluarkan Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggung jawaban
pelaksanaan APBN dan APBD disusun dan disajikan dengan Standar Akuntansi
Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat
maupun daerah.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah berupa Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk
pengeambilan keputusan. Agar informasi keuangan tersebut dapat bermanfaat
bagi para pengguna nya maka sebuah informasi harus dapat memenuhi kualitas
tertentu. Informasi yang terdapat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi beberapa karakteristik
kualitatif yang sebagaimana disyaratkan Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 yaitu Relevan, Andal, dapat
dibandingkan dan dapat dipahami.
Namun setelah diberlakukannya paket undang-undang tersebut, hampir belum
ada kemajuan dalam peningkatan transparansi dan akuntabilitas keuangan Negara
maupun Daerah. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam 3 tahun
terakhir ini secara umum menunjukkan kualitas yang masih jauh dari harapan.
dikeluarkan BPK untuk semester satu tahun 2012, berikut ini perkembangan
opini LKPD tahun 2006-2011.
Tabel 1.1
Perkembangan Opini LKPD Tahun 2006-2011
LKPD OPINI JUMLAH
WTP % WDP % TW % TMP %
2006 3 1% 327 70% 28 6% 105 23% 463
2007 4 1% 283 60% 59 13% 123 26% 469
2008 13 3% 323 67% 31 6% 118 24% 485
2009 15 3% 330 65% 48 10% 111 22% 504
2010 34 6% 341 66% 26 5% 119 23% 520
2011 67 16% 316 74% 5 1% 38 9% 426
Sumber : IHPS I Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 1.1 tentang perkembangan opini LKPD Tahun 2006-2011.
persentase Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang memperoleh
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Tahun 2011 adalah sebanyak 16%,
meningkat 10% dari Tahun 2010 sebanyak 6%. Persentase LKPD yang
memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada Tahun 2011 adalah
sebanyak 74% meningkat 8% dari Tahun 2010 sebanyak 66%. Persentase LKPD
yang memperoleh opini Tidak Wajar (TW) pada Tahun 2011 adalah sebanyak
1%, turun 4% dari Tahun 2010 sebanyak 5%. Persentase LKPD yang
memperoleh opini Tidak Memberi Pendapat (TMP)/ desclaimer pada Tahun 2011
Tabel 1.2
Kelompok Temuan SPI atas Pemeriksaan Keuangan
No Kelompok temuan kasus Jumlah
kasus
1 Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan Pelaporan 1.791 2 Kelemahan sistem Pengengendalian Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
1.739
3 Kelemahan Struktur Pengendalian Intern 839
Jumlah 4.369
Sumber : IHPS I Tahun 2012
Jika dilihat pada tabel 1.2 tentang Kelompok Temuan SPI atas Pemeriksaan
Keuangan. Hasil evaluasi SPI menunjukkan kasus-kasus kelemahan SPI
diantaranya yaitu ada kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan
yaitu Sebanyak 1.791 kasus kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan
pelaporan, yang terdiri dari: 1.005 kasus pencatatan tidak/ belum dilakukan atau
tidak akurat, sebanyak 603 kasus proses penyusunan laporan tidak sesuai dengan
ketentuan, sebanyak 13 kasus entitas terlambat menyampaikan laporan, sebanyak
147 kasus sistem informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai, dan sebanyak
23 kasus sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang
Sedangkan pada Pemerintah Kota Bandung dijelaskan pada Ikhtisar Hasil
Pemeriksaan Semester I Tahun 2012 terdapat temuan kasus kelemahan sistem
pengendalian intern atas pemeriksaan keuangan dapat dilihat pada tabel 1.3:
Tabel 1.3
Kelompok Temuan SPI atas Pemeriksaan Keuangan di Kota Bandung
No Kelompok temuan kasus Jumlah
kasus
1 Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan Pelaporan 2 2 Kelemahan sistem Pengengendalian Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
3
3 Kelemahan Struktur Pengendalian Intern 1
Jumlah 6
Sumber : IHPS I Tahun 2012
Berdasarkan tabel 1.3 tentang kelompok temuan SPI atas Pemeriksaaan
Keuangan di Kota Bandung. Hasil evaluasi SPI menunjukkan kasus-kasus
kelemahan SPI yang salah satunya pada kelemahan sistem pengendalian
akuntansi dan pelaporan. BPK masih menemukan kelemahan pengendalian
akuntansi dan pelaporan yairu kelemahan pengendalian terkait kegiatan
pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan. Temuan –temuan ini akan
pemeriksaan tersebut untuk menilai kewajaran atas informasi yang disajikan atas
laporan keuangan. Opini yang dikeluarkan oleh pihak auditor merupakan
pernyataan professional sebagai kesimpulan pemeriksaan mengenai tingkat
kewajaran laporan keuangan, dari opini tersebut akan menggambarkan
kualitaslaporan keuangan suatu entitas.
Temuan kasus-kasus pada Pemerintah Kota Bandung dijelaskan pada Ikhtisar
Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2012 dimana terdapat temuan
ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan dapat dilihat pada tabel
1.4 :
Tabel 1.4
Kelompok Temuan Ketidakpatuhan atas Pemeriksaan Keuangan di Kota Bandung
No Kelompok Temuan Jumlah Kasus
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
mengakibatkan
1 Kerugian Negara/Daerah/Perusahaan 8 2 Potensi Kerugian Negara/Daerah/Perusahaan -
3 Kekurangan Penerimaan 1
Sub Total 1 9
4 Administrasi 6
5 Ketidakhematan -
6 Ketidakefisienan -
Sub Total 2 9
Total 18
Sumber : IHPS I Tahun 2012
Berdasarkan tabel 1.4 kelompok temuan ketidakpatuhan atas pemeriksaan
keuangan di Kota Bandung ini dapat menimbulkan kerugian
Negara/daerah/perusahaan, kekurangan penerimaan, administrasi dan
ketidakefektifan. Beberapa temuan tersebut nantinya akan mempengaruhi opini
LKPD dan mempunyai dampak material terhadap penyajian kewajaran laporan
keuangan yang menggambarkan kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan temuan-temuan kasus yang ada serta opini yang diraih oleh kota
Bandung tiga tahun terakhir ini terlihat bahwa laporan keuangan pemerintah
daerah kota Bandung secara umum menunjukkan kualitas yang masih jauh dari
harapan. Dilihat sampai dengan tahun 2011 Kota Bandung masih mendaptkan
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) ini artinya secara keseluruhan laporan
keuangan telah disajikan dengan benar kecuali untuk aspek tertentu dari laporan
keuangan. Dan temuan ini berulang tiap tahun terjadi, ini mencerminkan
kelambanan pemerintah dalam memperbaiki administrasi keuangan. Hal ini tidak
sesuai dengan SAP dalam penyusunan Laporan Keuangan yaitu tepat waktu.
Selain itu juga dijelaskan masih ada kelemahan pengendalian akuntansi dan
Beberapa permasalahan dalam laporan keuangan pemerintah daerah yang
memberikan dampak terhadap rendahnya kualitas Laporan Keuangan dikarenakan
pemerintah daerah masih belum melakukan pengelolaan serta
pertanggungjawaban keuangannya dengan baik, maka dari itu diperlukan posisi
pengelola keuangan yang berkompeten di bidang keuangan.
Rensis Likert dalam Arfan Ikhsan (2010:499) menegaskan bahwa setiap
aspek dari aktivitas suatu perusahaan/organisasi ditentukan oleh kompetensi atau
kemampuan, motivasi dan efektivitas umum dari organisasi manusianya. Hal ini
diperjelas oleh Elvyra Zeyn (2011), dengan terciptanya pemerintahan yang bersih
(good governance) akan meningkatkan kesadaran pemerintah daerah dalam
mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah dengan didukung oleh
kompetensi pegawai disertai dengan komitmen organisasi yang tinggi dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAP maka akan menghasilkan
laporan keuangan berkualitas dan dapat menilai kinerja aparatur pemerintah. Hal
ini juga sejalan dengan Studi Davis dalam Arfan Ikhsan (2010:144), mengatakan
dalam bidang sistem akuntansi dan konteks keputusan akuntansi ‘……khususnya pengalaman dan pengetahuan menunjukkan peluang riset saat ini.’
Beberapa riset seputar kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(2009), Devi Roviyantie (2008), M.Nuryanto dan Nunuy dalam tulisannya
meneliti kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan menggunakan
variabel kompetensi, Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa ada pengaruh
positif kompetensi pegawai terhadap kualitas laporan keuangan.
Selain itu juga, Penelitian lainnya yang meneliti kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah dengan variabel yang berbeda juga dilakukan oleh Elvyra
Zeyn (2011), Ifa Ratifah dan M.Ridwan (2012) dalam tulisannya meneliti kualitas
laporan keuangan dengan menambahkan variabel komitmen organisasi sebagai
pemoderasi. Dan hasilnya menunjukkan bahwa dengan menambahkan komitmen
organisasi sebagai variabel moderasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan.
Beberapa riset sebelumnya (Elvyra Zeyn (2011);Ifa Ratifah dan M.Ridwan
(2012) menggunakan variabel komitmen organisasi hanya sebagai variabel
pemoderasi. Maka dari itu, yang membedakan dengan peneliti sebelumnya yaitu
penulis tertarik untuk mengembangkan penelitian tersebut dengan mengambil
variabel kompetensi pegawai dan variabel komitmen organisasi sebagai variabel
bebas atau Independent Variabel (X) untuk diteliti pengaruhnya pada kualitas
Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh
Kompetensi Pegawai dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bandung”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dari berbagai fenomena yang ada, yang telah
dipaparkan dalam latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Laporan
Keuangan SKPD di Kota Bandung
2. Bagaimana Pengaruh Komitmen Organisai terhadap Kualitas Laporan
Keuangan SKPD di Kota Bandung
3. Bagaimana Pengaruh Kompetensi Pegawai dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Kota Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh kompetensi pegawai dan komitmen organisasi dalam menghasilkan
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui :
1. Pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bandung
2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bandung
3. Pengaruh kompetensi Pegawai dan Komitmen Organisasi terhadap
kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menghimpun informasi
sebagai bahan sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah Kota Bandung
sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas dalam penyusunan laporan
keuangan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
serta masukan untuk mengembangkan keilmuan akuntansi, khususnya mengenai
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Desain Penelitian
Penelitian adalah suatu cara dan proses untuk mengkaji kebenaran yang bersifat objektif. Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan bentuk atau model suatu penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif.
Husein Umar (2008:4) mengungkapkan bahwa,
Desain penelitian merupakan suatu cetak blue print dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan – hubungan antarvariabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan –pertanyaan penelitian. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.
Metode penelitian merupakan serangkaian langkah yang harus ditempuh oleh
peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu, yaitu untuk mencari
pemecahan atas permasalahan yang telah dirumuskan. Desain penelitian
menyangkut metode yang digunakan dalam penelitian.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Menurut
Husein Umar (2008:8) bahwa, “desain kausal berguna untuk menganalisis
bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lain”. Desain tersebut dipilih
karena penelitian ini berusaha mengukur hubungan-hubungan antarvariabel
Objek penelitian merupakan variabel yang menjadi perhatian peneliti.Objek
penelitian tersebut adalah Pegawai di bidang Keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah, dan Kualitas Laporan Keuangan. Sedangkan Lokasi penelitian bertempat
di Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandung.
1.2 Operasionalisasi Variabel
Saifuddin Azwar (2012:33) mengartikan, Operasionalisasi variabel artinya
menerjemahkan konsep mengenai variabel yang bersangkutan kedalam bentuk
indikator.
Berdasarkan judul dari penelitian yaitu : ”Pengaruh Kompetensi Pegawai dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bandung.”
Definisi variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1 Variabel Bebas atau Independent Variabel (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel tidak bebas.
Variabel (X1) yaitu Kompetensi Pegawai. Secara umum, kompetensi pada
kompeten berarti cakap, mampu atau terampil. Dalam konteks manajeman sumber
daya manusia, istilah kompetensi mengacu pada atribut/karakteristik seseorang
yang membuatnya berhasil dalam pekerjaan. Dalam penelitian ini, untuk variabel
Kompetensi Pegawai akan menggunakan kuesioner/angket yang dikembangkan
dari peneliti sebelumnya yaitu Devi roviyantie (2008).
Variabel (X2) yaitu Komitmen Organisasi. Komitmen merupakan atribut dari
profesionalisme. Menurut Arfan Ikhsan (2010:54) Komitmen Organisasi
merupakan tingkat sejauh apa seorang karyawan memihak pada suatu organisasi
tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat mempertahankan keanggotaannnya
dalam organisasi tersebut. Menurut (Allen and Meyer dalam Stephen Jaros)
dimensi komtimen organisasi meliputi affective commitment, continuance
commitment, dan normative commitment. Dalam penelitian ini, untuk variabel
Komitmen Organisasi akan menggunakan kuesioner/angket yang dikembangkan
dari peneliti sebelumnya yaitu Elvira Zeyn (2011) dan Natalia Dewinda Putri
(2010)
3.2.2 Variabel Tidak Bebas atau dependent Variabel (Y)
Variabel tidak bebas atau dependent Variabel (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
adalah kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
keuangan pemerintah harus memenuhi karakteristik kualitatif yaitu relevan, andal,
dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Karakteristik inilah yang nanti nya akan
dijadikan sebagai indikator.
Dalam penelitian ini, untuk variabel Kualitas Laporan Keuangan akan
menggunakan kuesioner/angket yang dikembangkan dari peneliti sebelumnya
yaitu Devi Roviyantie (2008). Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam tabel
operasional variabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kompetensi Pegawai (standar kompetensi lulusan akuntansi yang ditetapkan oleh IFAC (International Federation of Accountants),) Pengetahuan (knowledge)
- ilmu akuntansi keuangan dan ilmu pengetahuan terkait lainnya
- pengetahuan mengenai kegiatan bisnis/sektor publik dan
pengorganisasian - pengetahuan dan
kompetensi di bidang teknologi informasi
interval
Keterampilan/ kemampuan
(skills)
- keterampilan teknis dan fungsional
- keterampilan intelektual - keterampilan
berorganisasi
- Keterampilan Personal - keterampilan
komunikasi dan intrapersonal
Sikap Perilaku
(attitude)
memiliki komitmen untuk :
- kepentingan publik dan sensitifitas terhadap tanggung jawab sosial - pengembangan diri
dan belajar secara terus menerus
interval
Variabel Dimensi Indikator Skala
- dapat diandalkan, bertanggungjawab, tepat waktu dan saling menghargai
- hukum dan peraturan yang berlaku Komitmen Organisasi (Alen and Meyer dalam Stefen Jaros) Affective Commitment
- tingkat rasa memiliki (sense of belonging) - tingkat emostional
attached
- tingkat personal meaning
interval
continuance (memelihara keanggotaan)
- tingkat pertimbangan pemilihan pekerjaan lain - tingkat motivasi
mengejar benefit - tingkat pertimbangan
biaya pindah pekerjaan
interval
Normative Commitment
- tingkat keyakinan untuk loyal
- tingkat keyakinan akan etika
interval
Kualitas Laporan Keuangan (PP
No 71 Tahun
Relevan - memiliki manfaat umpan balik
- memiliki nilai prediksi - tepat waktu
2010) - lengkap
Handal - penyajian jujur - dapat diverivikasi - netralitas
interval
Dapat dibandingkan
- Dapat dibandingkan interval
Dapat dipahami
- Dapat dipahami interval
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Saifuddin Azwar (2012:77), Populasi didefinisikan sebagai
kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang ada pada pemerintahan daerah kota Bandung. Berikut ini daftar
seluruh SKPD di Kota Bandung.
Tabel 3.2
Daftar SKPD Kota Bandung
No Nama SKPD No Nama SKPD
1 Dinas Bina Marga dan Pengairan 33 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
2 Dinas Perhubungan 34 Kec. Cicendo
3 Dinas Kebakaran 35 Kec. Andir
4 Dinas Pemakanan dan Pertamanan 36 Kec. Coblong
5 BPLH 37 Kec.Bandung Wetan
6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 38 Kec. Sumur Bandung
8 Dinas Sosial 40 Kec.Cibeunying Kaler
9 Dinas Pemda dan Olahraga 41 Kec.Astananyar
10 BKPPM 42 Kec. Bojongloa kaler
11 Satpol PP 43 Kec. Bojongloa kidul
12 Sekretariat Daerah 44 Kec.Babakan Ciparay
13 Sekretariat DPRD 45 Kec.Bandung Kulon
14 Dinas Pendapatan 46 Kec. Regol
15 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 47 Kec.Lengkong
16 Dinas Pendidikan 48 Kec.Batununggal
17 Dinas Kesehatan 49 Kec. Ujungberung
18 RSUD 50 Kec. Kiaracondong
19 RSKIA 51 Kec.Sukasari
20 RSKGM 52 Kec. Cidadap
21 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 53 Kec. Sukajadi
22 Bappeda 54 Kec. Arcamanik
23 Dinas Tenaga Kerja 55 Kec. Cibiru
24 Dinas Koperasi, UKM&Indag 56 Kec. Antapani
No Nama SKPD No Nama SKPD
25 BPPT 57 Kec.Rancasari
26 DPRD 58 Kec. Buah Batu
27 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 59 Kec. Bandung Kidul
28 DPKAD (Selaku SKPD) 60 Kec. Gedebage
29 Inspektorat Kota 61 Kec. Panyileukan
30 Badan Kepegawaian Daerah 62 Kec. Cinambo
31 Dinas Komunikasi dan Informatika 63 Kec. Mandalajati 32 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
(Sumber : data diolah)
Lalu dari tabel 3.2 tersebut, populasi dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok sebagai berikut :
Tabel 3.3
Daftar Kelompok SKPD
NO Klasifikasi SKPD Jumlah
1 Dinas 17
2 Badan 5
4 Kecamatan 30
Total 63
(Sumber : data diolah)
3.3.2 Sampel
Menurut Nanang Martono (2011:74), “sampel adalah sebagian dari populasi
yang memiliki ciri –ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti ”. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan sampel merupakan bagian dari keseluruhan populasi
yang akan dijadikan sampel sebagai obyek penelitian. Penelitian ini menggunakan
teknik sampling. Teknik sampling merupakan suatu teknik atau cara dalam
pengambilan sampel. Dari populasi sebanyak 63 SKPD tesebut akan diambil
dengan menggunakan cara yaitu Strastifed Random Sampling. Strastifed Random
Sampling yaitu populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik
tertentu terlebih dahulu dikelompokkan dalam beberapa subpopulasi sehingga tiap
subpopulasi yang ada memiliki anggota sampel yang relatif homogen.
Dengan rumus :
(Slovin dalam Husein Umar (2008:67)
Keterangan :
n = ukuran sampel
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditoleransi
Maka besarnya sampel minimal yang akan diambil adalah :
n = 54 SKPD
Dari hasil sampel 39 SKPD, kemudian diambil sampel secara acak sesuai
dengan proporsi masing – masing dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
s = jumlah sampel setiap strata secara proporsi S = Jumlah seluruh sampel yang didapatkan N = Jumlah seluruh populasi
n = Jumlah masing-masing strata populasi
Tabel 3.4
No
Klasifikasi
Jumlah
Strata Populasi
Sampel Sampel
dibulatkan
1 Dinas 17 10,52 10
2 Badan 6 3,71 4
3 Kantor 10 6,19 6
4 Kecamatan 30 18,57 19
Total 63 38,99 39
(sumber : Data Diolah)
Berdasarkan tabel 3.4, pengalokasian sampel kelompok SKPD terdiri dari 10
Dinas, 4 Badan, 6 Kantor, dan 19 Kecamatan. Adapun yang menjadi sasaran
pengisian kuisioner adalah pegawai di setiap SKPD yang menjadi sampel.
Responden untuk variabel kompetensi pegawai dan Komitmen Organisasi
ditujukan kepada :
1. Kepala SKPD 1 orang
2. Bagian Keuangan 1 orang
Total 2 orang /SKPD
Jadi total responden yang mengisi kuesioner/angket sebanyak 39 x 2
responden/entitas = 65 orang. Responden untuk variabel kualitas Laporan
Keuangan ditujukan kepada bagian Keuangan setiap SKPD untuk mencerminkan
Kota pada Pemerintahan Daerah kota Bandung untuk mengetahui kualitas atau
kewajaran atas laporan keuangan yang telah diperiksa oleh yang berwenang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara dalam penelitian untuk
memperoleh data. Teknik pengumpulan data dapat mempengaruhi berhasil atau
tidaknya suatu penelitian. Kesalahan dalam penggunaan teknik ini akan
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam penelitian ini pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan :
3.4.1 Angket
Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 102),
“kuesioner (angket) merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna”. Kuesioner merupakan suatu cara pengumpulan data yang berisi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner termasuk teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti
terlebih dahulu mengetahui dengan pasti variabel yang diukur dan mengetahui
harapan dari responden. Penelitian ini akan menggunakan kuesioner tertutup
dimana peneliti sudah menyiapkan beberapa alternatif jawaban, sehingga
responden hanya memilih satu diantara alternatif-alternatif jwaban yang
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.
[image:32.612.115.530.171.573.2]Alternative jawaban dalam skala likert diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3.5 Skala likert
Alternative jawaban Skor
Selalu /sangat setuju / sangat mampu 5
Sering / setuju / mampu 4
Kadang-kadang / ragu-ragu / kurang mampu 3
Jarang/tidak setuju / tidak mampu 2
Tidak pernah/ sangat tidak setuju/ sangat tidak memuaskan 1 Sumber : Sugiyono (2005:107)
3.4.2 Telaah Dokumen
Menurut Suharsimi Arikunto, (2002:155) bahwa “Dokumentasi dari asal
katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis”. Didalam melaksanakan
metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti sumber
tertulis buku, direktori, dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian.
Kaitannya dengan penelitian ini maka dokumen yang digunakan berupa, IHPS
(Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester) Kota Bandung.
3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu kompetensi pegawai, komitmen
organisasi dan kualitas laporan keuangan . Data dilapangan didapat dari peneliti
karena dengan instrument penelitian peneliti dapat dengan mudah memperoleh
data dalam pengujian hipotesis.
1.5.1 Uji Validitas
Untuk menguji kualitas data yang diperoleh dari penerapan instrument, maka
diperlukan uji validitas dan uji realibilitas.
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan . Uji
validitas dilakukan dengan rumus korelasi Product Moment, yang rumusnya
seperti berikut :
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
(Husein Umar, 2008:54) Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabe X dan variabel Y
= banyak pasangan rank
∑ = Jumlah skor item
∑ = Jumlah skor total (seluruh item)
Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut
Sugiyono (2010: 215) adalah:
- Jika nilai > nilai maka item instrumen dinyatakan valid
- Jika nilai ≤ nilai maka item instrumen dinyatakan tidak
valid dan tidak dapat dipergunakan.
Untuk pengujian validitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0
for windows.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Jika alat ukur dinyatakan valid, maka berikutnya alat ukur tersebut harus diuji
realibilitasnya. Uji realibilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang
dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebiih dari satu kali, paling tidak oleh
responden yang sama. Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas adalah
teknik Conbrach’s alpha. Uji realibilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua.
Pengujian realibilitas dengan teknik ini dilakukan untuk jenis interval
(sugiyono,2007:365).
Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus
Alpha Cronbach, yaitu:
[ ] [ ∑ ]
(Husein Umar, 2008: 58)
= Reliabilitas instrumen
k = Banyak item pernyataan ∑ = Jumlah varians butir soal
= Varians total
Setelah diperoleh hasil dari perhitungan diatas, maka untuk menafsirkan
hasilnya dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan kriteria uji sebagai
berikut:
- Jika > , berarti reliabel.
- Jika ≤ , berarti tidak reliabel.
Untuk pengujian reliabilitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0
for windows.
1.5.3 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang akan diuji
berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik
yang digunakan adalah statistik parametrik. Akan tetapi apabila data tidak
berdistribusi normal maka statistik nya menggunakan statistic non parametrik. Uji
normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.
Untuk pengujian normalitas penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0
1.5.4 Koefisien Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan yang
timbul diantara variabel. Dalam penelitian ini digunakan dua macam korelasi,
yaitu korelasi parsial dan korelasi ganda.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang
[image:36.612.119.529.198.571.2]tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.6
Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi
Interval koefisen Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber :Sugiyono (2004:216)
1. Menentukan korelasi parsial antara dan Y dengan menganggap tetap,
dinyatakan dengan rumus :
2. Menentukan korelasi parsial antara dan Y dengan menganggap tetap.
Dinyatakan dengan rumus :
√( )
3. Menguji koefisien parsial dapat ditentukan sebagai berikut :
√
√
Dengan rumus hipotesis :
: = 0 ( tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
kompetensi pegawai ( dan kualitas laporan keuangan (Y)
apabila komitmen Organisasi ( tetap)
: > 0 (terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi
pegawai ( dan kualitas laporan keuangan (Y) apabila
: = 0 ( tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
komitmen Organisasi ( dan kualitas laporan keuangan (Y)
apabila kompetensi pegawai ( tetap)
: > 0 (terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komitmen
Organisasi ( dan kualitas laporan keuangan (Y) apabila
kompetensi pegawai ( tetap)
Sehingga :
diterima dan ditolak jika ≥
ditolak dan diterima jika ≤
Sedangkan untuk menentukan hubungan antar kompetensi pegawai ( dan
komitmen organisasi ( secara bersamaan, maka korelasi yang digunakan
adalah korelasi berganda yang diberi symbol R.
√
( Riduwan,2005:238)
Untuk pengujian korelasi berganda digunakan uji F yang ditentukan oleh :
( Riduwan,2005:238)
Keterangan :
= koefisien determinasi
= jumlah data
= jumlah variabel independen
Dengan rumus hipotesis :
R = 0 ( tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi Pegawai
( dan Komitmen Organisasi ( terhadap kualitas laporan keuangan
(Y).
R > 0 (terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi Pegawai (
dan Komitmen Organisasi ( terhadap kualitas laporan keuangan (Y).
Sehingga :
diterima dan ditolak jika ≥
ditolak dan diterima jika ≤
Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui tinggi rendahnya
pengaruh suatu variabel lainnya. Semakin tinggi derajat hubungan yang ada
cenderung diakibatkan oleh adanya pengaruh dari salah satu atau beberapa yang
kuat pula. Sehingga kecenderungannya, semakin kuat derajat hubungan akan
semakin kuat pula pengaruh yang ada. Sudjana dalam Willy Yanti (2012). Untuk
mengetahui seberapa besar variabel X berpengaruh terhadap variabel Y, maka
dicari koefisien determinasinya dengan rumus :
KD = x 100 % KD = x 100% KD = x 100%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kompetensi Pegawai berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bandung. Artinya bahwa
semakin kompeten pegawai khususnya dalam bidang keuangan/pembuat
laporan keuangan, maka semakin baik pula kualitas laporan keuangan yang
dihasilkan.
2. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bandung. Artinya ketika seorang
pegawai mempunyai komitmen yang tinggi terhadap atas pencapaian tujuan
organisasi nya maka semakin baik pula output nya.
3. Kompetensi pegawai dan komitmen organisasi secara bersama- sama
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kota
5.2 SARAN
Penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengaruh kompetensi pegawai dan
komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di Kota Bandung. Adapun keterbatasan atas riset penulis yaitu
jumlah sampel yang ruang lingkup nya masih dikatakan sedikit, metode yang
digunakan masih menggunakan uji korelasi berganda serta variabel yang diteliti
nya belum secara luas mewakili keberpengaruhannya terhadap kualitas laporan
keuangan, maka dari itu untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk :
Bagi SKPD :
1. Agar mengikutsertakan pegawai pada pendidikan dan pelatihan (diklat)
mengenai bagaimana penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan
standar yang berlaku.
2. Memberikan semacam reward apabila pegawai memberikan hasil kerja yang
memuaskan agar pegawai senantiasa memiliki rasa komitmen dan loyal
terhadap organisasi
Bagi Peneliti Selanjutnya :
1. Disarankan untuk peneliti selanjutnya, meneliti faktor-faktor lain yang dapat
Pengawasan Intern, Penerapan Standar akuntansi Pemerintahan (SAP), serta
masih banyak lainnya yang dapat dijadikan variabel penelitian, sehingga dapat
dibandingkan dengan hasil penelitian penulis
2. Disarankan untuk mengembangkan metode analisis yang digunakan, selain
menggunakan uji korelasi berganda, disarankan untuk menggunakan analisis
jalur (path analysis).
3. Disarankan agar memperluas atau memperbanyak responden atau objek yang
Buku-Buku :
Bastian, I (2006). Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta. Erlangga
Hafiz T,Abdul 2006.akuntansi pemerintah daerah. afabeta.bandung
Hasan, I. (2001). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Ikhsan,A (2010). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta :Salemba empat
Kieso,Donald E.,et.al (2007). Accounting principles.United States. Jhon Wiley &
Sons (Asia)
Kurnia,Siti dan Suhayati,Ely,2010. auditing ”konsep dasar dan pedoman
pemeriksaan akuntan public”. graha ilmu. Yogyakarta
Mardiasmo,2006, Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:Andi
Moeheriono,2009, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Ghalia Indonesia
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sedarmayanti, (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Refika Aditama
Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis:
Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat
Umar, H. (2008), Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan.,Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Wibowo, 2007. Manajemen kinerja. Raja grafindo persada. Jakarta
Yadiati, W. (2010). Teori Akuntansi : Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Skripsi
Dewinda,N. (2010). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial satuan kerja
perangkat daerah kabupaten tegal, Universitas Diponegoro Semarang
Nuryanto,dan Nunuy. The impact of internal control, information technology
utilization and the competence of employees on financial statement quality.
Universitas Padjajaran, Bandung
Roviyantie,D. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah.Skripsi
Sihombing, B. (2011) Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Aparatur Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah.Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal- Jurnal :
Arwati Dini, Pengaruh Pemahaman Manajer Publik atas Akuntantabilitas Keuangan
Terhadap Kinerja Keuangan Badan Publik di Pemerintah Kota Bandung,
Jurnal Ekonomi Insentif Kopwil4,Volume 5 No.1,Juli 2011
Bima Rinaldy, Fungsi Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Kota Makassar, Jurnal Ilmiah Ishlah, ISSN-9328, Vol.13
No.03/Sept-Desember 2011
Jaros, Stephen,2007. Meyer and Allen Model Of Organizational Commitment
:Measurement Issues. ICFAI 8 Jurnal Perilaku Organisasi,Vol. VI, No 4,2007
M Nazier Daeng , Kesiapan SDM Pemerintah Menuju Tata Kelola Keuangan Negara
Yang Akuntabel dan Transparansi
Nungraheni Purwanti,dkk, Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.Jurnal ekonomi Bisnis No 1 Vol.13
April 2008. Pasca Sarjana Universitas Gunadarma
Ridwan dan Ratifah,Ifa, Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan
Suhada Sinta, Analisis atas pengawasan fungsional pengaruhnya terhadap efektivitas
pengelolaan keuangan daerah pada inspektorat kota Bandung
Widodo Tri, Kapasitas Sumber Daya Manusia Sebagai Faktor Kunci Pengembangan
Kemampuan Pemerintah Daerah di Era Otonomi
Zeyn Elvira, Pengaruh good governance dan standar akuntansi pemerintahan terhadap akuntabilitas keuangan dengan komitmen organisasi sebagai pemoderasi. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan ISSN:2008-0685 Vol.1 No.1 april 2011Pp 21-37
Sumber Lain :
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.2012. Ikhtisar Pemeriksaan Hasil
Semester I Tahun 2012.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.2011. Ikhtisar Pemeriksaan Hasil
Semester II Tahun 2011.
Departemen Dalam Negeri. Peraturan menteri dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II (IHPS) Tahun 2011
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I (IHPS) Tahun 2012
PP No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara