• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI

PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR

KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani

Oleh

Yuliani 0904641

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 PENJAS KAMPUS SUMEDANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI

PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR

KABUPATEN SUMEDANG

OLEH YULIANI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Herman Subarjah, M.Si. NIP. 196009181986031003

Pembimbing II

Dewi Susilawati, M.Pd. NIP. 197803102008122001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN

GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH

MELALUI PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI BANGKIR KABUPATEN SUMEDANG” ini dan seluruh isinya

adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung

resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak

lain terhadap karya saya.

Sumedang, Mei 2013 Yang membuat pernyataan,

(4)

vii B. Rumusan Masalah ... C. Pemecahan Masalah... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Batasan Istilah ...

KAJIAN PUSTAKA ...

A. Kajian Teoritis ... B. Kajian Penelitian yang Relevan... C. Hipotesisi Tindakan ...

METODE PENELITIAN ...

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... B. Subjek Penelitian ... C. Prosedur Penelitian ... D. Instumen Penelitian... E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... F. Validasi Data. ...

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

(5)

viii BAB V

3. Aktivitas Siswa ... 4. Hasil Belajar Siswa ... 5. Analisis dan Refleksi ... C. Deskripsi Siklus II ... 1. IPKG 1 ... 2. IPKG 2 ... 3. Aktivitas Siswa ... 4. Hasil Belajar Siswa ... 5. Analisi dan Refleksi ... D. Deskripsi Siklus III ... 1. IPKG 1 ... 2. IPKG 2 ... 3. Aktivitas Siswa... 4. Hasil Belajar Siswa ... 5. Analisis dan Refleksi ... E. Pembahasan ... F. Temuan Refleksi Hasil Penelitian ...

KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ...

(6)

ix

Data Awal Lompat Jauh ... Data Awal Hasil IPKG 1 ... Data Awal Hasil IPKG 2 ... Data Awal Aktivitas Siswa ... Data Awal Hasil Belajar... Rekapitulasi Hasil Data Awal ... Data Hasil IPKG 1 Siklus I... Data Hasil IPKG 2 Siklus I... Data Hasil Observasi Siswa Siklus I... Data Hasil Belajar Siswa Siklus I... Kriteria Penilaian Gerak Dasar Lompat Jauh ... Rekapitulasi Hasil IPKG 1 Siklus I... Rekapitulasi Hasil IPKG 2 Siklus I... Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... Rekapitulas Hasil Belajar Siswa Siklus I... Data Hasil IPKG 1 Siklus II... Data Hasil IPKG 2 Siklus II... Data Hasil Observasi Siswa Siklus II... Data Hasil Belajar Siswa Siklus II... Kriteria Penilaian Gerak Dasar Lompat Jauh ... Rekapitulasi Hasil IPKG 1 Siklus II... Rekapitulasi Hasil IPKG 2 Siklus II... Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II.. Rekapitulas Hasil Belajar Siswa Siklus II... Data Hasil IPKG 1 Siklus III... Data Hasil IPKG 2 Siklus III... Data Hasil Observasi Siswa Siklus III... Data Hasil Belajar Siswa Siklus III... Rekapitulasi Hasil IPKG 1 Siklus III... Rekapitulasi Hasil IPKG 2 Siklus III... Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Rekapitulas Hasil Belajar Siswa Siklus III... Rekapitulasi IPKG 1 Data Awal, Siklus I, II, dan III ... Rekapitulasi IPKG 2 Data Awal, Siklus I, II, dan III ... Rekapitulasi Aktivitas Belajar siswa Data Awal, Siklus I, II, dan III ... Rekapitulasi Hasil Belajar siswa Tiap Siklus ... Rekapitulasi hasil Penilaian Gerak Dasar Tolakan Selama Tiga Siklus ... Rekapitulasi Data Tes Akhir Gerak Dasar Tolakan...

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1

2.2

2.3

2.4

Gerak Awalan ... ...

Tumpuan atau Tolakan ...

Melayang di Udara ...

Mendarat ...

Halaman

17

18

19

(8)

xi

Diagram IPKG 1 Data Awal Siklus 1...

Diagram IPKG 2 Data Awal Siklus 1...

Aktivitas Siswa Data Awal Siklus 1...

Diagram Hasil Belajar Siswa Data Awal Siklus 1...

Diagram IPKG 1 Data Awal, Siklus 1 dan II...

Diagram IPKG 2 Data Awal Siklus 1 dan II...

Hasil Aktivitas Siswa Data Awal Siklus 1 dan II...

Diagram Hasil Belajar Siswa Data Awal Siklus 1dan II...

Hasil Aktivitas Siswa Data Awal Siklus 1. II dan III...

Diagram Hasil Belajar Siswa Data Awal Siklus 1, II dan III...

Diagram Data Hasil Gerak Dasar Kaki Pada Siklus I, II, III ....

Diagram Data Hasil Gerak Dasar Tangan Pada Siklus I, II,III..

Diagram Data Hasil Gerak Dasar Dagu Pada Siklus I, II, III ..

Diagram Data Hasil Gerak Dasar Pandangan i Pada Siklus I,

II, dan III ...

Rekapitulasi Data Tes Akhir Gerak Dasar Tolakan...

(9)

xii Lembar Aktivitas Siswa Siklus I... Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I... RPP Siklus I...

IPKG I Siklus II... IPKG 2 Siklus II... Lembar Aktivitas Siswa Siklus II... Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II... RPP Siklus II...

IPKG I Siklus III... IPKG 2 Siklus III... Lembar Aktivitas Siswa Siklus III... Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus III... RPP Siklus III...

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

hidup. Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah

memiliki peran yang sangat penting yaitu memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman melalui aktifitas

jasmani, olah raga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan

pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan

perkembangan psikis yang lebih baik sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

bugar sepanjang hayat.

Pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidik secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis. Olah raga

dan kesehatan direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional.

Sejak lahir manusia sudah melakukan dasar-dasar gerakan dalam olahraga

atletik. Setelah tumbuh dan berkembang, berjalan, berlari, melompat, dan

melempar adalah awalan dari semua gerakan pada tubuhnya. Tak heran, olahraga

yang mendasar dan semua orang bisa melakukan ini sangat pesat

perkembangannya.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk

mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang

(11)

2

Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru

tetap pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan

anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga

menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya

mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak

seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan

jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar

pendidikan jasmani.

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu

pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan

ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,

seni, psikomotor, serta life skill.

Salah satu tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (KTSP,

2006: 137) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

Sedangkan salah satu ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan

manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa

alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan

(12)

3

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional (KTSP, 2006: 1)

Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan yang

terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan

latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna

dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan atletik akan

dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan,

koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab

(Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993: 60). Untuk melatih kekuatan, kecepatan,

kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan,

kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab dapat dilakukan salah

satunya melalui permainan galah jidar.

Permainan galah jidar dalam lompat jauh merupakan permainan yang akan menyenangkan sekaligus memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran pada materi lompat jauh.

Salah satu indikator keberhasilan belajar dengan pembelajaran tersebut

adalah terbentuknya kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan

lompat jauh, akan tetapi dari data hasil evaluasi Siswa Kelas V di SD Negeri

Bangkir Tahun Pelajaran 2012-2013 memperoleh data awal siswa pada

pembelajaran lompat jauh sebagai berikut: Siswa ditafsirkan memenuhi KKM

dalam melakukan gerak lompat jauh mencapai 24%, sedangkan siswa ditafsirkan

belum memenuhi KKM dalam melakukan gerak lompat jauh mencapai 76%.

Dikalangan guru penjas sering ada anggapan bahwa pelajaran penjas dapat

dilaksanakan seadanya sehingga pelaksanaannya cukup dengan cara menyuruh

anak pergi ke lapangan, menyediakan bola sepak untuk laki-laki dan bola voli

untuk perempuan atau pada saat siswa akan melakukan lompat jauh, guru hanya

memfasilitasi seadanya. Guru tinggal mengawasi di pinggir lapangan. Kelemahan

ini berpangkal pada ketidak pahaman guru tentang arti dan tujuan pendidikan

jasmani, di samping ia mungkin kurang mencintai tugas itu dengan sepenuh hati.

Berikut data hasil tes awal lompat jauh dalam atletik pada siswa kelas V

(13)

4

Tabel 1.1

Data Awal Lompat Jauh

Apabila dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran lompat jauh pada siswa

kelas V SDN Bangkir belum dikatakan tuntas, karena baru 24% siswa baru

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Pada Gerak Dasar Lompat Jauh

Skor Nilai Tafsiran Ketuntasan

Awalan Tolakan Melayang

di Udara Mendarat

(14)

5

memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu “70” dengan nilai rata-rata mencapai

56.

Pengembangan pembelajaran di kelas hendaknya diawali dengan

mengidentifikasikan kondisi dan situasi kelas, kemudian mencoba untuk memilih

serta menerapkan metode atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Selama ini penggunaan metode pembelajaran masih didominasi oleh

kegiatan guru melalui ceramah dan langsung memfokuskan kegiatan

pembelajaran pada kegiatan melompat, akibatnya perhatian siswa berkurang

karena merasa bosan, jenuh yang akhirnya siswa bersenda gurau dengan temannya

disaat guru sedang berceramah di depan kelas yang akhirnya malas untuk belajar

dengan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Jika hal ini tetap tidak ada

perbaikan dan dibiarkan terus-menerus maka akan menghambat proses

pembelajaran dan juga hasil belajar tidak akan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Peranan guru bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan guru sebagai “murid” yang mengalami proses belajar sementara mengajar.

Para ahli psikologi (Sumiati, 2009: 44) umumnya sependapat bahwa

“semakin besar keterlibatan siswa dalam kegiatan maka semakin besar baginya

untuk mengalami proses belajar.” Proses belajar meliputi aspek inteletual, aspek

sosial dan aspek fisik. Siswa akan mudah memahami suatu konsep yang rumit dan

abstrak jika disertai contoh-contoh yang kongkrit, contoh-contoh yang wajar

sesuai dengan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri. Alasan ini

juga yang menjadikan peneliti termotivasi untuk melaksakan pendekatan

pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba melakukan perbaikan

Penelitian Tindakan Kelas melalui “Meningkatkan Gerak Dasar Tolakan dalam

(15)

6

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

”Bagaimana meningkatkan gerak dasar tolakan siswa dalam melakukan gerak

lompat jauh melalui permainan galah jidar?”

Mengingat permasalahan di atas masih terlalu luas, maka rumusan masalah

tersebut kemudian diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran lompat jauh melalui permainan

galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang?

2. Bagaimana pelaksanaan kinerja guru dalam pembelajaran lompat jauh

melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten

Sumedang?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui

permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang?

4. Bagaimana hasil pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah

jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang?

C. Pemecahan Masalah

Agar rumusan masalah yang diuraikan di atas dapat mencapai tujuan

pembelajaran, maka penulis mencoba memecahkan masalah melalui permainan

galah jidar, diantaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar pada

siklus I yaitu permainan galah jidar dilakukan dengan tidak diberi ketentuan

jarak dalam melakukan lompatan, siklus II melalui permainan galah jidar

siswa melakukan lompatan dengan ketentuan jarak yang disepakati bersama

yaitu 1,5 meter, sedangkan siklus III melalui permainan galah jidar siswa

melakukan lompatan dengan jarak yang telah ditentukan guru yaitu 1,80

meter.

2. Pelaksanaan pembelajaran lompat jauh melaui permainan galah jidar

(16)

7

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah

jidar menunjukan semangat yang tinggi, kerjasama dan disiplin yang baik.

4. Hasil pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar meningkat,

khusunya siswa kelas V SDN Bangkir kabupaten Sumedang.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran lompat jauh melalui

permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang;

2. Untuk mengetahui pelaksanaan kinerja guru dalam pembelajaran lompat

jauh melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten

Sumedang;

3. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui

permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang;

4. Untuk memperoleh gambaran hasil kemampuan siswa dalam melakukan

lompat jauh melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir

Kabupaten Sumedang.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari terciptanya tujuan penelitian.

Dalam hal ini, manfaat penelitian dibagi ke dalam beberapa komponen yaitu:

a. Bagi Sekolah Dasar

Pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar dilaksanakan

sebagai upaya untuk meningkatkan ketercapaian aktivitas dan kemampuan

siswa dalam pembelajaran lompat jauh.

b. Bagi Guru

Pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar sebagai upaya guru

dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran lompat jauh.

c. Bagi Siswa

Dengan permainan galah jidar pada pembelajaran lompat jauh akan

meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa sehingga dapat menuntaskan

(17)

8

d. Bagi Peneliti

Dapat memperoleh data yang jelas tentang manfaat permainan galah jidar

pada pembelajaran lompat jauh di kelas V SDN Bangkir Kabupaten

Sumedang

e. Bagi Lembaga

Dapat diterapkannya pembelajaran lompat jauh melalui permaian galah jidar

pada pembelajaran jasmani khususnya pada pembelajaran atletik.

F. Batasan Istilah

Agar ada kejelasan secara optimal terhadap beberapa istilah yang dipandang

perlu kejelasannya, berikut dijelaskan pokok-pokok masalah yang akan diteliti:

1. Meningkatkan adalah suatu proses mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan

pengalamannya yang dialami sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan

sekitarnya (Sumiati, 2009: 12).

2. Gerak dasar menurut M Furqon H, (2002: 9) merupakan pola gerak yang

inheren yang membentuk dusar-dasar untuk ketrampilan gerak yang

kompleks yang meliputi gerak lokomotor, gerak non lokomotor dan gerak

manipulatif.

3. Tolakan adalah gerakan menolak sekuat-kuatnya dengan kaki yang terkuat,

yaitu meneruskan kecepatan horizontal ke kekuatan vertical yang dilakukan

secara cepat (Muhtar, 2009: 69)

4. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses pembelajaran, yaitu sejauh mana siswa

belajar dan guru mengajar. Kekuatan ini meliputi teknik penilaian untuk

menilai kompetensi siswa (Sumiati, 2009: 1).

5. Lompat Jauh

Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas

ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara

(melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan

melakukan tolakan pada suatu kaki untuk mencapai jarak yang

(18)

9

6. Permainan Galah Jidar

Permainan galah jidar merupakan permainan tradisional yang dapat ditemui

dengan istilah daerah masing-masing. Permainan bisa dilakukan oleh dua

orang atau lebih. Inti permainannya adalah melewati batang (garis) yang

menjadi rintangan untuk dilangkahi dengan jumlah langkah semampu

mungkin (online) tersedia http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-

(19)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Bangkir

Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Subjek penelitian adalah siswa

SDN Bangkir kelas V sebanyak 25 siswa pada mata pelajaran Penjas dengan

materi lompat jauh . Adapun waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dimulai

dari bulan Januari sampai bulan Maret 2013.

Berikut adalah denah SDN Bangkir Kabupaten Sumedang:

Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1. Sekolah ini merupakan tempat tugas keseharian peneliti;

2. Kurang memadainya perolehan nilai siswa dalam pembelajaran Penjas pada

materi lompat jauh dengan standar KKM yang ditetapkan;

3. Peneliti merasa memiliki tanggung jawab moral dalam upaya peningkatan

mutu pembelajaran di sekolah tersebut. Pasar

Jalan Raya Parakanmuncang-Simpang

(20)

31

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa SDN Bangkir Kecamatan Cimanggung

Kabupaten Sumedang. Penulis memilih SDN Bangkir sebagai tempat penelitian

atas dasar penulis melihat adanya siswa yang kurang aktif dan tidak memiliki

motivasi belajar yang berakibat pada prestasi belajarnya pun menurun. Selain itu,

penulis tercatat sebagai salah satu guru honor di sekolah tersebut. Sehingga,

penulis mengetahui betul situasi dan kondisi belajar di lingkungan sekolah

tersebut.

Adapun populasi dan sampel dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi adalah salah satu kesatuan manusia, objek, segala nilai, ukuran, atau

kesatuan lainnya yang ada di lingkungan yang lebih luas dan memiliki

karakteristik umum yang dapat diobservasi. Sementara itu, menurut Sugiyono

(2007: 61) bahwa “populasi adalah seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subyek dan obyek yang diteliti itu”.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN

Bangkir yang berjumlah 531 siswa.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007: 62) yaitu “Sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian

ini mengambil sampel yaitu kelas V yang berjumlah 25 siswa.

Sementara itu, materi yang dibahas yaitu tentang pokok bahasan lompat jauh

gaya jongkok melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir kabupaten

(21)

32

C. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan di sini merupakan penelitian yang berfokus pada

situasi kelas yang disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan

Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kinerjanya sebagai

guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi tuntas.

Menurut Aqib (2006: 18), penelitian tindakan kelas merupakan strategis

bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan

dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah

secara keseluruhan. Menurut Arikunto, dkk, (2007: 3), bahwa penelitian tindakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari

guru yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan beberapa definisi oleh para pakar di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian tindakan kelas adalah segala daya

upaya yang dilakukan oleh guru berupa kegiatan penelitian tindakan atau arahan

dengan tujuan dapat memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Adapun beberapa karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas menurut

Wardani, dkk (2007: 1.5-1.7) adalah sebagai berikut:

a. Adanya masalah yang dipicu oleh munculnya munculnya kesadaran pada

diri guru yang berarti guru merasa bahwa ada sesutau yang perlu diperbaiki dalam praktek belajar yang dilakukan selama ini.

b. Self-reflective inquiri, atau penelitian melalui repleksi diri, ini berarti

guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakan di dalam kelas, apa dampak tersebut bagi siswa, dan kmudian yang terpenting guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya seperti itu serta menemukan cara memecahkan masalah yang dihadapi.

c. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di dalam kelas sehingga fokus

penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa prilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

d. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.

(22)

33

Dalam Penelitian Tindakan Kelas guru melakukan penelitian melalui

tindakan-tindakan sebagai berikut:

a. Merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap tindakan

rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan.

b. Melakukan tindakan sebagai langkah kedua sebagai reaksi dari rencana

yang kita buat.

c. Pengamatan/Observasi, dimana pengamatan ini dapat menentukan

apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat

mencapai tujuan yang kita inginkan.

d. Refleksi merupakan perenungan kembali apa yang telah dilakukan dan

apa dampaknya bagi proses belajar siswa.

Keempat tindakan di atas merupakan satu siklus atau alur. Oleh karena itu setiap

tahapan akan berulang kembali.

Melalui penelitian ini diharapkan interaksi guru-siswa menghasilkan

pembelajaran yang efektif didasarkan pada prilaku dasar mengajar guru yang unik

serta disesuaikan pada berbagai situasi dan kondisi terutama karakteristik siswa

sehingga dapat membantu dan mempermudah siswa dalam memahami suatu

konsep dan bisa menuntaskan belajarnya.

Menurut Nasution (2006: 23), desain penelitian merupakan rencana tentang

cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Model penelitian pada

penelitian ini merujuk pada proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh

Kemmis & Taggart, Arikunto (2007: 16-19), yang meliputi menyusun rancangan

tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflecting).

Penelitian Tindakan Kelas digambarkan suatu proses yang dinamis meliputi

aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah

(23)

34

Perencanaan

Adapun rencana tindakan penelitian yang dapat dilaksanakan yaitu sebagai

berikut:

1) Tahap Perencanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, langkah pertama yang dilakukan yaitu

menelaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 kelas V mata

pelajaran Penjas, dimulai dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,

Materi Pokok, Sumber Penunjang dan terhadap hasil belajar siswa sebelumnya

pada pokok bahasan lompat jauh.

Pada tahapan ini, peneliti beserta guru merencanakan tindakan pembelajaran

pada mata pelajaran mata pelajaran Penjas pokok bahasan lompat jauh,

diantaranya yaitu :

Bagan 3.1

model visualisasi PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart (Aqib, 2006: 18)

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

SIKLUS II Perencanaan

Pelaksanaan

(24)

35

a. Membuat Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Pembuatan Lembar Kerja Siswa, yaitu untuk mengukur kemampuan

siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang telah dipelajari.

c. Pembuatan Lembar Observasi, yaitu digunakan untuk mengamati

aktivitas guru dan siswa dalam penerapan pembelajaran melalui

permainan galah jidar

d. Pembuatan Lembar Wawancara, untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar

e. Membuat alat evaluasi yang dikerjakan secara individual untuk

mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

f. Menyiapkan alat peraga untuk mempermudah guru dalam penyampaian

materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui permainan galah

jidar.

2) Pelaksanaan Tindakan

Guru sebagai peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran lompat jauh

melalui permainan galah jidar. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini

adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun

sebelumnya. Mencatat hasil temuan selama proses pembelajaran

berlangsung. Sedangkan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam atletik melalui permainan

galah jidar untuk meningkatkan ketepatan dan motivasi siswa. Apabila pada

pelaksanaan siklus I tujuan pembelajaran belum tercapai maka, diperbaiki

pada pelaksanaan siklus II dan apabila pada siklus II masih belum tercapai

juga maka diadakan lagi siklus selanjutnya sampai tujuan tercapai.

3) Observasi

Guru melakukan observasi terhadap siswa selama proses pendekatan

pembelajaran keterampilan proses berlangsung dan dibantu oleh observer

lain. Observer lain pun mengobservasi guru yang sedang melaksanakan

pembelajaran. Observasi ini juga dilakukan sebagai mengevaluasi hasil

(25)

36

4) Refleksi

Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil

tindakan pembelajaran Siklus I. Analisis ini dilaksanakan dengan kegiatan

sebagai berikut: memeriksa dan menilai hasil tes, melihat hasil lembar

observasi, melakukan wawancara dengan siswa. Hasil analisis dan refleksi

Siklus I menjadi bahan pertimbangan untuk merencanakan Siklus II, jika

data yang diperoleh belum bisa menunjukkan hasil yang diharapkan.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2003: 160), instrument penelitian adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian

alat mengukur perencanaan pembelajaran berupa Lembar Instrumen Kinerja Guru

I (IPKG I), alat untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran pembelajaran berupa

Lembar Instrumen Kinerja Guru II (IPKG II), lembar observasi aktivitas siswa

pada keterampilan proses, lembar observasi hasil belajar siswa.

a. Lembar Instrumen Kinerja Guru I

Lembar Instrumen Kinerja Guru I merupakan alat untuk mengukur

perencanaan pembelajaran yang mencakup:

1) Perumusan tujuan pembelajaran

2) Mengembangkan materi , permainan galah jidar, sumber belajar, dan

metode pembelajaran

3) Merencanakan skenario pembelajaran

4) Merencanakan prosedur, jenis tes, dan menyiapkan alat evaluasi

(26)

37

b. Lembar Instrumen Kinerja Guru II

Lembar Instrumen Kinerja Guru II merupakan alat untuk mengukur

kemampuan pada pelaksanaan pembelajaran lompat jauh melalui permaina galah

jidar yang mencakup:

1) Pra pembelajaran

2) Membuka pembelajaran

3) Mengolah inti pembelajaran

4) Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran

c. Lembar Aktivitas Siswa

Lembar aktivitas siswa merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mengukur aktivitas siswa pada gerak dasar tolakan pada pembelajaran lompat

jauh melalui permainan galah jidar.yang mencakup:

1) Motivasi dan minat siswa pada pembelajaran

2) Disiplin

3) Kerjasama

d. Tes Kinerja

Tes kinerja dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan psikomotor peserta didik.

Kemampuan psikomotor tersebut secara umum mencakup kesegaran jasmani,

kelincahan, dan koordinasi yang merupakan unsur-unsur dalam keterampilan

gerak pada gerak dasar tolakan pada pembelajaran lompat jauh melalui permainan

galah jidar, yang mencakup:

1) Kaki

2) Tangan

3) Dagu

4) Pandangan

e.

Dokumen

Dokumen dalam penelitian ini berupa foto-foto aktivitas siswa dan peneliti

selama proses pembelajaran. Dokumen diambil dengan tujuan untuk

(27)

38

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan aturan

pengolahan dan analisis data penelitian kualitatif. Data yang terkumpul terlebih

dahulu dikelompokkan berdasarkan sifatnya, kemudian diolah dan dianalisis

berdasarkan kebutuhannya.

1. Teknik Pengolahan Data

Data penelitian yang dikaji yaitu data pelaksanaan tindakan dan data hasil

belajar yang diperlukan untuk mengetahui tahap-tahap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dan alat tes.

Mengenai teknik pengolahan data tes hasil belajar yang digunakan peneliti,

yaitu berupa penilaian keterampilan proses pada gerak dasar tolakan yang terdiri

dari empat aspek sebagai berikut: gerak dasar kaki, tangan, dagu, dan pandangan

F. Validasi Data

Untuk mengecek keabsahan data dilakukan triangulasi dan konfirmasi,

untuk memperoleh keterangan data yang dimaksud. Kriteria keberhasilan

ditentukan dengan melihat hasil kemajuan atau peningkatan dari setiap aspek yang

menjadi fokus penelitian. Dari hasil ini tindakan selanjutnya dideskripsikan sesuai

tujuan penelitian. Teknik validasi data untuk memriksa keabsahan data yang

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi

Triangulasi menurut teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data lain.

Dalam proses triangulasi peneliti melakukan pengecekatan derajat

kepercayaan terhadap validasi data yang diperoleh dengan cara

mengkonfirmasikan data atau informasi dengan memanfaatkan sumber data,

(28)

39

Adapun kegiatan validasi yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Mengkaji kurikulum yang berlaku yaitu KTSP 2006

2) Menentukan materi sesuai dengan program pembelajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan Kelas V Semester II Tahun Pelajaran

2012/2013

3) Disesuaikan dengan Standar Kompetensi

4) Disesuaikan dengan Kompetensi Dasar

5) Rencana Pelaksanaan

Rencana pelaksanaan pembelajaran gerak dasar tolakan pada lompat jauh

melalui permainan galah jidar dengan jadwal sebagai berikut:

Hari : Rabu

Tanggal : 06 Februari 2013, 13 Februari 2013, dan 27 Februari 2013

Observer : Ajat Sudrajat, S.Pd.

Kelas : V

Tempat : SDN Bangkir Kabupaten Sumedang

6) Peneliti mengadakan diskusi dengan:

1. Guru Mitra : Ajat Sudrajat

NIP : 196604161988031007

2. Kepala Sekolah : Ade Supriatna, S.Pd.

NIP : 196007201981091001

G. Member Check

Member Check adalah cara untuk memperoleh keabsahan data terhadap

kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yaitu dengan

cara mengkonfirmasikan kepada subyek penelitian maupun sumber lain yang

berkopenten melalui balikan. Diskusi ini dilakukan dengan maksud untuk

memperoleh keabsahan data terhadap kebenaran data tersebut. Kegiatan yang

dilakuka adalah mengecek sumber data, diantaranya:

1) Mengecek daftar hadir kelas V SDN Bangkir

2) Mengecek Nomor Induk Siswa

3) Mengecek daftar I

(29)

40

H. Pemeriksaan Sejawat (Audit Trial)

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

Maksud penggunaan teknik ini adalah agar peneliti tetap mempertahankan sikap

terbuka dan kejujuran, memberikan kesepakatan awal hasil observasi atletik

melalui permainan galah jidar dengan baik untuk mulai menjajaki dan menguji

hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.

I. Expert Opinion

Expert Opinion adalah tahap akhir validasi data dengan melakukan

pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan penelitian dengan para

pembimbing penelitian. Expert Opinion dilakukan dengan cara

mengkonsultasikan temuan penelitian kepada dosen pembimbing sehingga data

temuan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kegiatan ini diawali dengan

pertemuan antara peneliti dengan pembimbing.

1) Pembimbing I : Dr. Herman Subarjah, M.Si.

NIP : 196009181986031003

2) Pembimbing II : Dewi Susilawati, M.Pd.

(30)

100 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama

tiga siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai barikut:

1. Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti meliputi: berdiskusi dengan

teman sejawat terkait dengan permasalahan yang dihadapi serta penentuan

waktu pelaksanaan tindakan, pengkajian silabus, perumusan tujuan

pembelajaran, persiapan media dan alat penilaian, serta penyusunan RPP.

Peneliti melakukan perencanaan terlebih dahulu, karena dengan

perencanaan yang sistematis akan melahirkan hasil yang baik pula.

Sehingga diperoleh peningkatan hasil dari data awal mencapai nilai 59%,

siklus I mencapai nilai 64%, siklus II mencapai nilai 84%, dan siklus III

mencapai nilai 100%.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran pada data awal diperoleh nilai 66%, siklus

I mencapai nilai 75%, Siklus II mencapai nilai 86%, dan pada siklus III

meningkat lagi sehingga mencapai 100%. Untuk meningkatkan gerak dasar

tolakan pada pembelajaran lompat jauh dilaksanakan melalui permainan

galah jidar.

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah

jidar dapat meningkat, ini terbukti dari data awal aktivitas siswa

memperoleh nilai 25.3%, siklus I mempeoleh nilai 62.6%, siklus II

meningkat menjadi 80%. dan pada siklus III meningkat lagi sehingga

mencapai 90.6%.

4. Hasil evaluasi pada pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar

dapat meningkat. Hal ini terbukti dari data awal siswa yang menuntaskan

belajarnya mencapai 24% atau 6 orang siswa, Siklus I 44% atau 11 orang

siswa, Siklus II 80% atau 20 orang siswa, dan Siklus III siswa yang

(31)

101

B. Saran

Pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar diterapkan dengan

perencanaan yang optimal sehingga menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Melalui permainan galah jidar dapat meningkatkan gerak dasar tolakan pada

pembelajaran lompat jauh.

Setelah disimpulkan dari hasil penelitian, maka perlu kiranya dibuat

saran-saran untuk menjadi perhatian dalam menetapkan kebijakan yang berhubungan

dengan mutu pembelajaran, khususnya mata pelajaran penjas.

1. Bagi Guru

a. Diharapkan kepada guru penjas hendaknya mencoba menerapkan

permainan galah jidar. karena pembelajaran lompat jauh melalui

permainan galah jidar dapat meningkatkan gerak dasar tolakan pada

siswa.

b. Ketika melakukan pembelajaran lompat jauh melalui permaian galah

jidar, guru hendaknya melakukan persiapan dan perencanaan yang

matang. Sehingga, model pembelajaran ini dapat diterapkan secara

sistematis dan dapat berlangsung sesuai dengan harapan.

2. Bagi Peneliti

Kepada peneliti yang melakukan penelitian menggunakan permainan galah

jidar diharapkan lebih mengembangkan langkah-langkah pembelajarannya

dengan menarik dan menyenangkan. Sehingga, siswa lebih termotivasi

dalam belajar..

3. Bagi Siswa

Hendaknya siswa lebih termotivasi dan lebih aktif lagi dalam mengikuti

proses pembelajaran, baik pada saat guru melakukan pembelajaran melalui

permainan maupun model pembelajaran lain.

4. Bagi Lembaga

Kepada pihak lembaga diharapkan mampu mensosialisasikan pembelajaran

lompat jauh melalui permainan galah jidar pada setiap guru. Sehingga,

mereka mampu menerapkan pembelajaran lompat jauh melalui permainan

(32)

102

DAFTAR PUSTAKA

Ade Mardiana, Purwadi, Wira Indra Satya. (2009). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Universitas Terbuka.

Aqib. (2006). Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.

Ayi Suherman. (2012). Penelitian Pendidikan. Sumedang: CV. Bintang Warli Artika.

Dadan Heryana. (2010). Olahraga dan Kesehatan SD Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Atas. (2008). Rancangan Penilaian Hasil Belajar 2008. Jakarta: Depdiknas .

DEPDIKNAS. (2006). Kurikulum 2006 (Standar isi). Jakarta: BNSP.

Eri Priatna. (2008). Olah Raga Atletik. Bandung: CV Sahabat.

http://makalah7u.blogspot.com/2012/09/makalah-lompat-jauh.html diakses 28 Nopember 2012

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=1000&lang= diakses 28 Nopember 2012

IGAK Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Muklis. (2007). Olah Raga Kegemaranku ATLETIK. Klaten: PT Intan Pariwara.

Sugiyono. ( 2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyanto.http://sekolah‐dasar.blogspot.com/2011/05/karakteristik‐dan‐kebutuhan anak‐usia.html diakses 22 Februari 2013.

Sumiati, Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Gambar

Tabel 1.1  Data Awal Lompat Jauh ..................................................
Gambar
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh melalui pendekatan permainan loncat katak untuk meningkatkan

Dengan demikian tindakan proses belajar lompat jauh khususnya lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan dengan melompati kardus yang diberikan pada

Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas

Saya setuju, pada siklus yang ke-II materi lompat jauh melalui lompat kotak dengan cara menambahkan jumlah kotak, mudah- mudahan pada siklus kedua nanti kemampuan siswa melakukan

kurang memadai dalam segi sarana olahraga, khususnya salah satu pembelajaran atletik yaitu lompat jauh, oleh karena itu sangat sulit bagi guru pendidikan jasmani

Kendala yang sering dialami siswa adalah kurang minatnya pada salah satu nomor lompat atletik yaitu lompat jauh.Selama pembelajaran jasmani siswa dalam mengikuti

Hal inilah yang menjadi faktor penghambat dalam proses kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani salah satunya pada pembelajaran aktivitas lompat jauh dalam

adalah kurang minatnya pada salah satu nomor lompat atletik yaitu lompat jauh.Selama pembelajaran jasmani siswa dalam mengikuti olahraga atletik khususnya lompat