MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI
PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR
KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani
Oleh
Yuliani 0904641
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 PENJAS KAMPUS SUMEDANG
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI
PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR
KABUPATEN SUMEDANG
OLEH YULIANI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. Herman Subarjah, M.Si. NIP. 196009181986031003
Pembimbing II
Dewi Susilawati, M.Pd. NIP. 197803102008122001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN
GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH
MELALUI PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI BANGKIR KABUPATEN SUMEDANG” ini dan seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung
resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak
lain terhadap karya saya.
Sumedang, Mei 2013 Yang membuat pernyataan,
vii B. Rumusan Masalah ... C. Pemecahan Masalah... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Batasan Istilah ...
KAJIAN PUSTAKA ...
A. Kajian Teoritis ... B. Kajian Penelitian yang Relevan... C. Hipotesisi Tindakan ...
METODE PENELITIAN ...
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... B. Subjek Penelitian ... C. Prosedur Penelitian ... D. Instumen Penelitian... E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... F. Validasi Data. ...
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
viii BAB V
3. Aktivitas Siswa ... 4. Hasil Belajar Siswa ... 5. Analisis dan Refleksi ... C. Deskripsi Siklus II ... 1. IPKG 1 ... 2. IPKG 2 ... 3. Aktivitas Siswa ... 4. Hasil Belajar Siswa ... 5. Analisi dan Refleksi ... D. Deskripsi Siklus III ... 1. IPKG 1 ... 2. IPKG 2 ... 3. Aktivitas Siswa... 4. Hasil Belajar Siswa ... 5. Analisis dan Refleksi ... E. Pembahasan ... F. Temuan Refleksi Hasil Penelitian ...
KESIMPULAN DAN SARAN ...
A. Kesimpulan ...
ix
Data Awal Lompat Jauh ... Data Awal Hasil IPKG 1 ... Data Awal Hasil IPKG 2 ... Data Awal Aktivitas Siswa ... Data Awal Hasil Belajar... Rekapitulasi Hasil Data Awal ... Data Hasil IPKG 1 Siklus I... Data Hasil IPKG 2 Siklus I... Data Hasil Observasi Siswa Siklus I... Data Hasil Belajar Siswa Siklus I... Kriteria Penilaian Gerak Dasar Lompat Jauh ... Rekapitulasi Hasil IPKG 1 Siklus I... Rekapitulasi Hasil IPKG 2 Siklus I... Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... Rekapitulas Hasil Belajar Siswa Siklus I... Data Hasil IPKG 1 Siklus II... Data Hasil IPKG 2 Siklus II... Data Hasil Observasi Siswa Siklus II... Data Hasil Belajar Siswa Siklus II... Kriteria Penilaian Gerak Dasar Lompat Jauh ... Rekapitulasi Hasil IPKG 1 Siklus II... Rekapitulasi Hasil IPKG 2 Siklus II... Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II.. Rekapitulas Hasil Belajar Siswa Siklus II... Data Hasil IPKG 1 Siklus III... Data Hasil IPKG 2 Siklus III... Data Hasil Observasi Siswa Siklus III... Data Hasil Belajar Siswa Siklus III... Rekapitulasi Hasil IPKG 1 Siklus III... Rekapitulasi Hasil IPKG 2 Siklus III... Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Rekapitulas Hasil Belajar Siswa Siklus III... Rekapitulasi IPKG 1 Data Awal, Siklus I, II, dan III ... Rekapitulasi IPKG 2 Data Awal, Siklus I, II, dan III ... Rekapitulasi Aktivitas Belajar siswa Data Awal, Siklus I, II, dan III ... Rekapitulasi Hasil Belajar siswa Tiap Siklus ... Rekapitulasi hasil Penilaian Gerak Dasar Tolakan Selama Tiga Siklus ... Rekapitulasi Data Tes Akhir Gerak Dasar Tolakan...
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1
2.2
2.3
2.4
Gerak Awalan ... ...
Tumpuan atau Tolakan ...
Melayang di Udara ...
Mendarat ...
Halaman
17
18
19
xi
Diagram IPKG 1 Data Awal Siklus 1...
Diagram IPKG 2 Data Awal Siklus 1...
Aktivitas Siswa Data Awal Siklus 1...
Diagram Hasil Belajar Siswa Data Awal Siklus 1...
Diagram IPKG 1 Data Awal, Siklus 1 dan II...
Diagram IPKG 2 Data Awal Siklus 1 dan II...
Hasil Aktivitas Siswa Data Awal Siklus 1 dan II...
Diagram Hasil Belajar Siswa Data Awal Siklus 1dan II...
Hasil Aktivitas Siswa Data Awal Siklus 1. II dan III...
Diagram Hasil Belajar Siswa Data Awal Siklus 1, II dan III...
Diagram Data Hasil Gerak Dasar Kaki Pada Siklus I, II, III ....
Diagram Data Hasil Gerak Dasar Tangan Pada Siklus I, II,III..
Diagram Data Hasil Gerak Dasar Dagu Pada Siklus I, II, III ..
Diagram Data Hasil Gerak Dasar Pandangan i Pada Siklus I,
II, dan III ...
Rekapitulasi Data Tes Akhir Gerak Dasar Tolakan...
xii Lembar Aktivitas Siswa Siklus I... Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I... RPP Siklus I...
IPKG I Siklus II... IPKG 2 Siklus II... Lembar Aktivitas Siswa Siklus II... Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II... RPP Siklus II...
IPKG I Siklus III... IPKG 2 Siklus III... Lembar Aktivitas Siswa Siklus III... Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus III... RPP Siklus III...
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup. Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
memiliki peran yang sangat penting yaitu memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman melalui aktifitas
jasmani, olah raga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikis yang lebih baik sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
bugar sepanjang hayat.
Pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidik secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis. Olah raga
dan kesehatan direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Sejak lahir manusia sudah melakukan dasar-dasar gerakan dalam olahraga
atletik. Setelah tumbuh dan berkembang, berjalan, berlari, melompat, dan
melempar adalah awalan dari semua gerakan pada tubuhnya. Tak heran, olahraga
yang mendasar dan semua orang bisa melakukan ini sangat pesat
perkembangannya.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
2
Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru
tetap pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan
anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga
menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya
mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak
seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan
jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar
pendidikan jasmani.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan
ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
seni, psikomotor, serta life skill.
Salah satu tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (KTSP,
2006: 137) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
Sedangkan salah satu ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
3
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional (KTSP, 2006: 1)
Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan yang
terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan
latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna
dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan atletik akan
dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan,
koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab
(Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993: 60). Untuk melatih kekuatan, kecepatan,
kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan,
kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab dapat dilakukan salah
satunya melalui permainan galah jidar.
Permainan galah jidar dalam lompat jauh merupakan permainan yang akan menyenangkan sekaligus memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran pada materi lompat jauh.
Salah satu indikator keberhasilan belajar dengan pembelajaran tersebut
adalah terbentuknya kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan
lompat jauh, akan tetapi dari data hasil evaluasi Siswa Kelas V di SD Negeri
Bangkir Tahun Pelajaran 2012-2013 memperoleh data awal siswa pada
pembelajaran lompat jauh sebagai berikut: Siswa ditafsirkan memenuhi KKM
dalam melakukan gerak lompat jauh mencapai 24%, sedangkan siswa ditafsirkan
belum memenuhi KKM dalam melakukan gerak lompat jauh mencapai 76%.
Dikalangan guru penjas sering ada anggapan bahwa pelajaran penjas dapat
dilaksanakan seadanya sehingga pelaksanaannya cukup dengan cara menyuruh
anak pergi ke lapangan, menyediakan bola sepak untuk laki-laki dan bola voli
untuk perempuan atau pada saat siswa akan melakukan lompat jauh, guru hanya
memfasilitasi seadanya. Guru tinggal mengawasi di pinggir lapangan. Kelemahan
ini berpangkal pada ketidak pahaman guru tentang arti dan tujuan pendidikan
jasmani, di samping ia mungkin kurang mencintai tugas itu dengan sepenuh hati.
Berikut data hasil tes awal lompat jauh dalam atletik pada siswa kelas V
4
Tabel 1.1
Data Awal Lompat Jauh
Apabila dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran lompat jauh pada siswa
kelas V SDN Bangkir belum dikatakan tuntas, karena baru 24% siswa baru
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai Pada Gerak Dasar Lompat Jauh
Skor Nilai Tafsiran Ketuntasan
Awalan Tolakan Melayang
di Udara Mendarat
5
memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu “70” dengan nilai rata-rata mencapai
56.
Pengembangan pembelajaran di kelas hendaknya diawali dengan
mengidentifikasikan kondisi dan situasi kelas, kemudian mencoba untuk memilih
serta menerapkan metode atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Selama ini penggunaan metode pembelajaran masih didominasi oleh
kegiatan guru melalui ceramah dan langsung memfokuskan kegiatan
pembelajaran pada kegiatan melompat, akibatnya perhatian siswa berkurang
karena merasa bosan, jenuh yang akhirnya siswa bersenda gurau dengan temannya
disaat guru sedang berceramah di depan kelas yang akhirnya malas untuk belajar
dengan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Jika hal ini tetap tidak ada
perbaikan dan dibiarkan terus-menerus maka akan menghambat proses
pembelajaran dan juga hasil belajar tidak akan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Peranan guru bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan guru sebagai “murid” yang mengalami proses belajar sementara mengajar.
Para ahli psikologi (Sumiati, 2009: 44) umumnya sependapat bahwa
“semakin besar keterlibatan siswa dalam kegiatan maka semakin besar baginya
untuk mengalami proses belajar.” Proses belajar meliputi aspek inteletual, aspek
sosial dan aspek fisik. Siswa akan mudah memahami suatu konsep yang rumit dan
abstrak jika disertai contoh-contoh yang kongkrit, contoh-contoh yang wajar
sesuai dengan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri. Alasan ini
juga yang menjadikan peneliti termotivasi untuk melaksakan pendekatan
pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba melakukan perbaikan
Penelitian Tindakan Kelas melalui “Meningkatkan Gerak Dasar Tolakan dalam
6
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
”Bagaimana meningkatkan gerak dasar tolakan siswa dalam melakukan gerak
lompat jauh melalui permainan galah jidar?”
Mengingat permasalahan di atas masih terlalu luas, maka rumusan masalah
tersebut kemudian diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran lompat jauh melalui permainan
galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang?
2. Bagaimana pelaksanaan kinerja guru dalam pembelajaran lompat jauh
melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten
Sumedang?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui
permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang?
4. Bagaimana hasil pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah
jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang?
C. Pemecahan Masalah
Agar rumusan masalah yang diuraikan di atas dapat mencapai tujuan
pembelajaran, maka penulis mencoba memecahkan masalah melalui permainan
galah jidar, diantaranya sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar pada
siklus I yaitu permainan galah jidar dilakukan dengan tidak diberi ketentuan
jarak dalam melakukan lompatan, siklus II melalui permainan galah jidar
siswa melakukan lompatan dengan ketentuan jarak yang disepakati bersama
yaitu 1,5 meter, sedangkan siklus III melalui permainan galah jidar siswa
melakukan lompatan dengan jarak yang telah ditentukan guru yaitu 1,80
meter.
2. Pelaksanaan pembelajaran lompat jauh melaui permainan galah jidar
7
3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah
jidar menunjukan semangat yang tinggi, kerjasama dan disiplin yang baik.
4. Hasil pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar meningkat,
khusunya siswa kelas V SDN Bangkir kabupaten Sumedang.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran lompat jauh melalui
permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang;
2. Untuk mengetahui pelaksanaan kinerja guru dalam pembelajaran lompat
jauh melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten
Sumedang;
3. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui
permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir Kabupaten Sumedang;
4. Untuk memperoleh gambaran hasil kemampuan siswa dalam melakukan
lompat jauh melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir
Kabupaten Sumedang.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari terciptanya tujuan penelitian.
Dalam hal ini, manfaat penelitian dibagi ke dalam beberapa komponen yaitu:
a. Bagi Sekolah Dasar
Pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar dilaksanakan
sebagai upaya untuk meningkatkan ketercapaian aktivitas dan kemampuan
siswa dalam pembelajaran lompat jauh.
b. Bagi Guru
Pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar sebagai upaya guru
dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran lompat jauh.
c. Bagi Siswa
Dengan permainan galah jidar pada pembelajaran lompat jauh akan
meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa sehingga dapat menuntaskan
8
d. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh data yang jelas tentang manfaat permainan galah jidar
pada pembelajaran lompat jauh di kelas V SDN Bangkir Kabupaten
Sumedang
e. Bagi Lembaga
Dapat diterapkannya pembelajaran lompat jauh melalui permaian galah jidar
pada pembelajaran jasmani khususnya pada pembelajaran atletik.
F. Batasan Istilah
Agar ada kejelasan secara optimal terhadap beberapa istilah yang dipandang
perlu kejelasannya, berikut dijelaskan pokok-pokok masalah yang akan diteliti:
1. Meningkatkan adalah suatu proses mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan
pengalamannya yang dialami sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan
sekitarnya (Sumiati, 2009: 12).
2. Gerak dasar menurut M Furqon H, (2002: 9) merupakan pola gerak yang
inheren yang membentuk dusar-dasar untuk ketrampilan gerak yang
kompleks yang meliputi gerak lokomotor, gerak non lokomotor dan gerak
manipulatif.
3. Tolakan adalah gerakan menolak sekuat-kuatnya dengan kaki yang terkuat,
yaitu meneruskan kecepatan horizontal ke kekuatan vertical yang dilakukan
secara cepat (Muhtar, 2009: 69)
4. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses pembelajaran, yaitu sejauh mana siswa
belajar dan guru mengajar. Kekuatan ini meliputi teknik penilaian untuk
menilai kompetensi siswa (Sumiati, 2009: 1).
5. Lompat Jauh
Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas
ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara
(melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan
melakukan tolakan pada suatu kaki untuk mencapai jarak yang
9
6. Permainan Galah Jidar
Permainan galah jidar merupakan permainan tradisional yang dapat ditemui
dengan istilah daerah masing-masing. Permainan bisa dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Inti permainannya adalah melewati batang (garis) yang
menjadi rintangan untuk dilangkahi dengan jumlah langkah semampu
mungkin (online) tersedia http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-
30 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Bangkir
Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Subjek penelitian adalah siswa
SDN Bangkir kelas V sebanyak 25 siswa pada mata pelajaran Penjas dengan
materi lompat jauh . Adapun waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dimulai
dari bulan Januari sampai bulan Maret 2013.
Berikut adalah denah SDN Bangkir Kabupaten Sumedang:
Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Sekolah ini merupakan tempat tugas keseharian peneliti;
2. Kurang memadainya perolehan nilai siswa dalam pembelajaran Penjas pada
materi lompat jauh dengan standar KKM yang ditetapkan;
3. Peneliti merasa memiliki tanggung jawab moral dalam upaya peningkatan
mutu pembelajaran di sekolah tersebut. Pasar
Jalan Raya Parakanmuncang-Simpang
31
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Siswa SDN Bangkir Kecamatan Cimanggung
Kabupaten Sumedang. Penulis memilih SDN Bangkir sebagai tempat penelitian
atas dasar penulis melihat adanya siswa yang kurang aktif dan tidak memiliki
motivasi belajar yang berakibat pada prestasi belajarnya pun menurun. Selain itu,
penulis tercatat sebagai salah satu guru honor di sekolah tersebut. Sehingga,
penulis mengetahui betul situasi dan kondisi belajar di lingkungan sekolah
tersebut.
Adapun populasi dan sampel dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Populasi
Populasi adalah salah satu kesatuan manusia, objek, segala nilai, ukuran, atau
kesatuan lainnya yang ada di lingkungan yang lebih luas dan memiliki
karakteristik umum yang dapat diobservasi. Sementara itu, menurut Sugiyono
(2007: 61) bahwa “populasi adalah seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek dan obyek yang diteliti itu”.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN
Bangkir yang berjumlah 531 siswa.
2. Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007: 62) yaitu “Sebagian atau wakil
populasi yang diteliti”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian
ini mengambil sampel yaitu kelas V yang berjumlah 25 siswa.
Sementara itu, materi yang dibahas yaitu tentang pokok bahasan lompat jauh
gaya jongkok melalui permainan galah jidar di kelas V SDN Bangkir kabupaten
32
C. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan di sini merupakan penelitian yang berfokus pada
situasi kelas yang disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan
Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi tuntas.
Menurut Aqib (2006: 18), penelitian tindakan kelas merupakan strategis
bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan
dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah
secara keseluruhan. Menurut Arikunto, dkk, (2007: 3), bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari
guru yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan beberapa definisi oleh para pakar di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian tindakan kelas adalah segala daya
upaya yang dilakukan oleh guru berupa kegiatan penelitian tindakan atau arahan
dengan tujuan dapat memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
Adapun beberapa karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas menurut
Wardani, dkk (2007: 1.5-1.7) adalah sebagai berikut:
a. Adanya masalah yang dipicu oleh munculnya munculnya kesadaran pada
diri guru yang berarti guru merasa bahwa ada sesutau yang perlu diperbaiki dalam praktek belajar yang dilakukan selama ini.
b. Self-reflective inquiri, atau penelitian melalui repleksi diri, ini berarti
guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakan di dalam kelas, apa dampak tersebut bagi siswa, dan kmudian yang terpenting guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya seperti itu serta menemukan cara memecahkan masalah yang dihadapi.
c. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di dalam kelas sehingga fokus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa prilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
d. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
33
Dalam Penelitian Tindakan Kelas guru melakukan penelitian melalui
tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap tindakan
rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan.
b. Melakukan tindakan sebagai langkah kedua sebagai reaksi dari rencana
yang kita buat.
c. Pengamatan/Observasi, dimana pengamatan ini dapat menentukan
apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat
mencapai tujuan yang kita inginkan.
d. Refleksi merupakan perenungan kembali apa yang telah dilakukan dan
apa dampaknya bagi proses belajar siswa.
Keempat tindakan di atas merupakan satu siklus atau alur. Oleh karena itu setiap
tahapan akan berulang kembali.
Melalui penelitian ini diharapkan interaksi guru-siswa menghasilkan
pembelajaran yang efektif didasarkan pada prilaku dasar mengajar guru yang unik
serta disesuaikan pada berbagai situasi dan kondisi terutama karakteristik siswa
sehingga dapat membantu dan mempermudah siswa dalam memahami suatu
konsep dan bisa menuntaskan belajarnya.
Menurut Nasution (2006: 23), desain penelitian merupakan rencana tentang
cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara
ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Model penelitian pada
penelitian ini merujuk pada proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh
Kemmis & Taggart, Arikunto (2007: 16-19), yang meliputi menyusun rancangan
tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting).
Penelitian Tindakan Kelas digambarkan suatu proses yang dinamis meliputi
aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah
34
Perencanaan
Adapun rencana tindakan penelitian yang dapat dilaksanakan yaitu sebagai
berikut:
1) Tahap Perencanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, langkah pertama yang dilakukan yaitu
menelaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 kelas V mata
pelajaran Penjas, dimulai dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,
Materi Pokok, Sumber Penunjang dan terhadap hasil belajar siswa sebelumnya
pada pokok bahasan lompat jauh.
Pada tahapan ini, peneliti beserta guru merencanakan tindakan pembelajaran
pada mata pelajaran mata pelajaran Penjas pokok bahasan lompat jauh,
diantaranya yaitu :
Bagan 3.1
model visualisasi PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart (Aqib, 2006: 18)
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS II Perencanaan
Pelaksanaan
35
a. Membuat Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Pembuatan Lembar Kerja Siswa, yaitu untuk mengukur kemampuan
siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang telah dipelajari.
c. Pembuatan Lembar Observasi, yaitu digunakan untuk mengamati
aktivitas guru dan siswa dalam penerapan pembelajaran melalui
permainan galah jidar
d. Pembuatan Lembar Wawancara, untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar
e. Membuat alat evaluasi yang dikerjakan secara individual untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
f. Menyiapkan alat peraga untuk mempermudah guru dalam penyampaian
materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui permainan galah
jidar.
2) Pelaksanaan Tindakan
Guru sebagai peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran lompat jauh
melalui permainan galah jidar. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini
adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya. Mencatat hasil temuan selama proses pembelajaran
berlangsung. Sedangkan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam atletik melalui permainan
galah jidar untuk meningkatkan ketepatan dan motivasi siswa. Apabila pada
pelaksanaan siklus I tujuan pembelajaran belum tercapai maka, diperbaiki
pada pelaksanaan siklus II dan apabila pada siklus II masih belum tercapai
juga maka diadakan lagi siklus selanjutnya sampai tujuan tercapai.
3) Observasi
Guru melakukan observasi terhadap siswa selama proses pendekatan
pembelajaran keterampilan proses berlangsung dan dibantu oleh observer
lain. Observer lain pun mengobservasi guru yang sedang melaksanakan
pembelajaran. Observasi ini juga dilakukan sebagai mengevaluasi hasil
36
4) Refleksi
Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil
tindakan pembelajaran Siklus I. Analisis ini dilaksanakan dengan kegiatan
sebagai berikut: memeriksa dan menilai hasil tes, melihat hasil lembar
observasi, melakukan wawancara dengan siswa. Hasil analisis dan refleksi
Siklus I menjadi bahan pertimbangan untuk merencanakan Siklus II, jika
data yang diperoleh belum bisa menunjukkan hasil yang diharapkan.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2003: 160), instrument penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian
alat mengukur perencanaan pembelajaran berupa Lembar Instrumen Kinerja Guru
I (IPKG I), alat untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran pembelajaran berupa
Lembar Instrumen Kinerja Guru II (IPKG II), lembar observasi aktivitas siswa
pada keterampilan proses, lembar observasi hasil belajar siswa.
a. Lembar Instrumen Kinerja Guru I
Lembar Instrumen Kinerja Guru I merupakan alat untuk mengukur
perencanaan pembelajaran yang mencakup:
1) Perumusan tujuan pembelajaran
2) Mengembangkan materi , permainan galah jidar, sumber belajar, dan
metode pembelajaran
3) Merencanakan skenario pembelajaran
4) Merencanakan prosedur, jenis tes, dan menyiapkan alat evaluasi
37
b. Lembar Instrumen Kinerja Guru II
Lembar Instrumen Kinerja Guru II merupakan alat untuk mengukur
kemampuan pada pelaksanaan pembelajaran lompat jauh melalui permaina galah
jidar yang mencakup:
1) Pra pembelajaran
2) Membuka pembelajaran
3) Mengolah inti pembelajaran
4) Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran
c. Lembar Aktivitas Siswa
Lembar aktivitas siswa merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur aktivitas siswa pada gerak dasar tolakan pada pembelajaran lompat
jauh melalui permainan galah jidar.yang mencakup:
1) Motivasi dan minat siswa pada pembelajaran
2) Disiplin
3) Kerjasama
d. Tes Kinerja
Tes kinerja dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan psikomotor peserta didik.
Kemampuan psikomotor tersebut secara umum mencakup kesegaran jasmani,
kelincahan, dan koordinasi yang merupakan unsur-unsur dalam keterampilan
gerak pada gerak dasar tolakan pada pembelajaran lompat jauh melalui permainan
galah jidar, yang mencakup:
1) Kaki
2) Tangan
3) Dagu
4) Pandangan
e.
DokumenDokumen dalam penelitian ini berupa foto-foto aktivitas siswa dan peneliti
selama proses pembelajaran. Dokumen diambil dengan tujuan untuk
38
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan aturan
pengolahan dan analisis data penelitian kualitatif. Data yang terkumpul terlebih
dahulu dikelompokkan berdasarkan sifatnya, kemudian diolah dan dianalisis
berdasarkan kebutuhannya.
1. Teknik Pengolahan Data
Data penelitian yang dikaji yaitu data pelaksanaan tindakan dan data hasil
belajar yang diperlukan untuk mengetahui tahap-tahap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dan alat tes.
Mengenai teknik pengolahan data tes hasil belajar yang digunakan peneliti,
yaitu berupa penilaian keterampilan proses pada gerak dasar tolakan yang terdiri
dari empat aspek sebagai berikut: gerak dasar kaki, tangan, dagu, dan pandangan
F. Validasi Data
Untuk mengecek keabsahan data dilakukan triangulasi dan konfirmasi,
untuk memperoleh keterangan data yang dimaksud. Kriteria keberhasilan
ditentukan dengan melihat hasil kemajuan atau peningkatan dari setiap aspek yang
menjadi fokus penelitian. Dari hasil ini tindakan selanjutnya dideskripsikan sesuai
tujuan penelitian. Teknik validasi data untuk memriksa keabsahan data yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Triangulasi
Triangulasi menurut teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data lain.
Dalam proses triangulasi peneliti melakukan pengecekatan derajat
kepercayaan terhadap validasi data yang diperoleh dengan cara
mengkonfirmasikan data atau informasi dengan memanfaatkan sumber data,
39
Adapun kegiatan validasi yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Mengkaji kurikulum yang berlaku yaitu KTSP 2006
2) Menentukan materi sesuai dengan program pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan Kelas V Semester II Tahun Pelajaran
2012/2013
3) Disesuaikan dengan Standar Kompetensi
4) Disesuaikan dengan Kompetensi Dasar
5) Rencana Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan pembelajaran gerak dasar tolakan pada lompat jauh
melalui permainan galah jidar dengan jadwal sebagai berikut:
Hari : Rabu
Tanggal : 06 Februari 2013, 13 Februari 2013, dan 27 Februari 2013
Observer : Ajat Sudrajat, S.Pd.
Kelas : V
Tempat : SDN Bangkir Kabupaten Sumedang
6) Peneliti mengadakan diskusi dengan:
1. Guru Mitra : Ajat Sudrajat
NIP : 196604161988031007
2. Kepala Sekolah : Ade Supriatna, S.Pd.
NIP : 196007201981091001
G. Member Check
Member Check adalah cara untuk memperoleh keabsahan data terhadap
kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yaitu dengan
cara mengkonfirmasikan kepada subyek penelitian maupun sumber lain yang
berkopenten melalui balikan. Diskusi ini dilakukan dengan maksud untuk
memperoleh keabsahan data terhadap kebenaran data tersebut. Kegiatan yang
dilakuka adalah mengecek sumber data, diantaranya:
1) Mengecek daftar hadir kelas V SDN Bangkir
2) Mengecek Nomor Induk Siswa
3) Mengecek daftar I
40
H. Pemeriksaan Sejawat (Audit Trial)
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil
akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
Maksud penggunaan teknik ini adalah agar peneliti tetap mempertahankan sikap
terbuka dan kejujuran, memberikan kesepakatan awal hasil observasi atletik
melalui permainan galah jidar dengan baik untuk mulai menjajaki dan menguji
hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.
I. Expert Opinion
Expert Opinion adalah tahap akhir validasi data dengan melakukan
pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan penelitian dengan para
pembimbing penelitian. Expert Opinion dilakukan dengan cara
mengkonsultasikan temuan penelitian kepada dosen pembimbing sehingga data
temuan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kegiatan ini diawali dengan
pertemuan antara peneliti dengan pembimbing.
1) Pembimbing I : Dr. Herman Subarjah, M.Si.
NIP : 196009181986031003
2) Pembimbing II : Dewi Susilawati, M.Pd.
100 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama
tiga siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai barikut:
1. Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti meliputi: berdiskusi dengan
teman sejawat terkait dengan permasalahan yang dihadapi serta penentuan
waktu pelaksanaan tindakan, pengkajian silabus, perumusan tujuan
pembelajaran, persiapan media dan alat penilaian, serta penyusunan RPP.
Peneliti melakukan perencanaan terlebih dahulu, karena dengan
perencanaan yang sistematis akan melahirkan hasil yang baik pula.
Sehingga diperoleh peningkatan hasil dari data awal mencapai nilai 59%,
siklus I mencapai nilai 64%, siklus II mencapai nilai 84%, dan siklus III
mencapai nilai 100%.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran pada data awal diperoleh nilai 66%, siklus
I mencapai nilai 75%, Siklus II mencapai nilai 86%, dan pada siklus III
meningkat lagi sehingga mencapai 100%. Untuk meningkatkan gerak dasar
tolakan pada pembelajaran lompat jauh dilaksanakan melalui permainan
galah jidar.
3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah
jidar dapat meningkat, ini terbukti dari data awal aktivitas siswa
memperoleh nilai 25.3%, siklus I mempeoleh nilai 62.6%, siklus II
meningkat menjadi 80%. dan pada siklus III meningkat lagi sehingga
mencapai 90.6%.
4. Hasil evaluasi pada pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar
dapat meningkat. Hal ini terbukti dari data awal siswa yang menuntaskan
belajarnya mencapai 24% atau 6 orang siswa, Siklus I 44% atau 11 orang
siswa, Siklus II 80% atau 20 orang siswa, dan Siklus III siswa yang
101
B. Saran
Pembelajaran lompat jauh melalui permainan galah jidar diterapkan dengan
perencanaan yang optimal sehingga menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Melalui permainan galah jidar dapat meningkatkan gerak dasar tolakan pada
pembelajaran lompat jauh.
Setelah disimpulkan dari hasil penelitian, maka perlu kiranya dibuat
saran-saran untuk menjadi perhatian dalam menetapkan kebijakan yang berhubungan
dengan mutu pembelajaran, khususnya mata pelajaran penjas.
1. Bagi Guru
a. Diharapkan kepada guru penjas hendaknya mencoba menerapkan
permainan galah jidar. karena pembelajaran lompat jauh melalui
permainan galah jidar dapat meningkatkan gerak dasar tolakan pada
siswa.
b. Ketika melakukan pembelajaran lompat jauh melalui permaian galah
jidar, guru hendaknya melakukan persiapan dan perencanaan yang
matang. Sehingga, model pembelajaran ini dapat diterapkan secara
sistematis dan dapat berlangsung sesuai dengan harapan.
2. Bagi Peneliti
Kepada peneliti yang melakukan penelitian menggunakan permainan galah
jidar diharapkan lebih mengembangkan langkah-langkah pembelajarannya
dengan menarik dan menyenangkan. Sehingga, siswa lebih termotivasi
dalam belajar..
3. Bagi Siswa
Hendaknya siswa lebih termotivasi dan lebih aktif lagi dalam mengikuti
proses pembelajaran, baik pada saat guru melakukan pembelajaran melalui
permainan maupun model pembelajaran lain.
4. Bagi Lembaga
Kepada pihak lembaga diharapkan mampu mensosialisasikan pembelajaran
lompat jauh melalui permainan galah jidar pada setiap guru. Sehingga,
mereka mampu menerapkan pembelajaran lompat jauh melalui permainan
102
DAFTAR PUSTAKA
Ade Mardiana, Purwadi, Wira Indra Satya. (2009). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Universitas Terbuka.
Aqib. (2006). Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.
Ayi Suherman. (2012). Penelitian Pendidikan. Sumedang: CV. Bintang Warli Artika.
Dadan Heryana. (2010). Olahraga dan Kesehatan SD Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Atas. (2008). Rancangan Penilaian Hasil Belajar 2008. Jakarta: Depdiknas .
DEPDIKNAS. (2006). Kurikulum 2006 (Standar isi). Jakarta: BNSP.
Eri Priatna. (2008). Olah Raga Atletik. Bandung: CV Sahabat.
http://makalah7u.blogspot.com/2012/09/makalah-lompat-jauh.html diakses 28 Nopember 2012
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=1000&lang= diakses 28 Nopember 2012
IGAK Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Muklis. (2007). Olah Raga Kegemaranku ATLETIK. Klaten: PT Intan Pariwara.
Sugiyono. ( 2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyanto.http://sekolah‐dasar.blogspot.com/2011/05/karakteristik‐dan‐kebutuhan anak‐usia.html diakses 22 Februari 2013.
Sumiati, Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima