• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELEWATI PERTAHANAN MUSUH DI KELAS V SDN ARJASARI KACAMATAN SERANGPANJANG SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELEWATI PERTAHANAN MUSUH DI KELAS V SDN ARJASARI KACAMATAN SERANGPANJANG SUBANG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELEWATI

PERTAHANAN MUSUH DI KELAS V SDN ARJASARI KACAMATAN SERANGPANJANG SUBANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

HARI WINAYA 0904030

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan

Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melaui Permainan

Melewati Pertahanan Musuh Di Kelas V SDN Arjasari Kecamatan Serangpanjang

Subang”, ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang, Juni 2013

Yang membuat pernyataan,

(3)
(4)

vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah ... 6 A. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 13

B. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 16

C. Peranan Pendidikan Jasmani ... 17

D. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 18

E. Pengertian Atletik ... 19

F. Konsep Lompat Jauh 1. Pengertian Lompat jauh ... 20

2. Teknik Dasar Lompat Jauh ... 22

3. Pembelajaran Lompat Jauh ... 24

G. Modifikasi Pembelajaran ... 25

H. Lompat Jauh Dengan Modifikasi Kedalam Permainan Melewati Pertahanan Musuh ... 26

I. Tata Cara Lompat Jauh Dengan Menggunakan Permainan Melewati Pertahanan Musuh ... 27

J. Penelitian Yang Relevan ... 27

(5)

vii BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian ... 29

2. Waktu Penelitian ... 30

3. Subjek Penelitian ... 30

B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian ... 31

2. Desain Penelitian ... 32

C. Prosedur Penelitian 1. Tahapan Perencanaan Tindakan ... 33

2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan ... 33

3. Tahapan Observasi ... 36

4. Refleksi ... 36

D. Intrumen Pengolahan Data 1. Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru ... 37

2. Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru ... 37

3. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 38

4. Format Tes Keterampilan Belajar Siswa ... 38

5. Format Wawancara ... 38

6. Catatan Lapagan ... 38

7. Dokumentasi ... 38

E. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data 1. Pengolahan Data ... 38

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 42

B. Paparan Data Tindakan 1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 51

a. Paparan Data Tindakan Perencanaan Siklus I ... 51

b. Paparan Data Tindakan Pelaksanaan Siklus I ... 54

c. Paparan Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 56

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 59

e. Analisis Dan Refleksi Siklus I ... 62

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 66

a. Paparan Data Tindakan Perencanaan Siklus II ... 66

b. Paparan Data Tindakan Pelaksanaan Siklus II ... 69

c. Paparan Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 73

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 75

(6)

viii

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 81

a. Paparan Data Tindakan Perencanaan Siklus II ... 82

b. Paparan Data Tindakan Pelaksanaan Siklus II ... 85

c. Paparan Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 88

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 90

e. Analisis Dan Refleksi Siklus II ... 93

C. Paparan Wawancara 1. Wawancara Dengan Siswa ... 95

2. Wawancara Dengan Guru ... 96

D. Pembahasan 1. Pembahasan Perencanaan Pembelajaran ... 97

2. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran ... 97

3. Pembahasan Observasi Aktivitas Siswa ... 98

4. Pembahasan Hasil Belajar Siswa ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 106

DOKUMENTASI ... 186

(7)

ix

Hasil Data Awal Tes Belajar Siswa ...

Waktu Penelitian ...

Data Awal Perencanaan Pembelajaran ...

Data Awal Pelaksanaan Pembelajaran ...

Data Awal Observasi Aktivitas Siswa ...

Data awal hasil belajar siswa ...

Data Hasil Perencanaan Kinerja Guru Siklus I ...

Data Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ...

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...

Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ...

Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...

Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...

Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ...

Data Hasil Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ...

Data Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ...

Data hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...

Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ...

Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ...

Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...

Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ...

Data Hasil Perencanaan Kinerja Guru Siklus III ...

Data Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ...

Data hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...

Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III ...

Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus III ...

(8)

x 4.27

4.28

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...

Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 94

(9)

xi

Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Data Awal dan Siklus I ...

Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal dan Siklus I ...

Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Data Awal dan Siswa Siklus I ...

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I ...

Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Data Awal, Siklus I dan Siklus II ...

Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal, Siklus I dan Siklus II ...

Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I dan siklus II ....

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data Awal, Siklus I dan Siklus II ...

Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Data Awal, Siklus I, II dan III ...

Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal, Siklus I, II dan III ...

Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, II dan III ...

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ...

Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Data Awa,l Siklus I, I dan III ...

Peningkatan Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal Siklus I, I dan III ...

Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awa,l Siklus I, I dan III...

(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Keseluruhan Gerak Dasar Pada Lompat Jauh ...22

2.2 Gerakan Awalan Pada Lompat Jauh ...22

2.3 Gerakan Tolakan Pada Lompat Jauh ...23

2.4 Gerakan Maleyang Pada Lompat Jauh ...23

2.5 Gerakan Mendarat Pada Lompat Jauh ...24

3.1 Denah SDN Arjasari ...29

(11)

xiii

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus I) ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus II) ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus III) ...

Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru ...

Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru ...

Format Observasi Aktivitas Siswa ...

Format Tes Keterampilan Belajar Siswa ...

Format Catatan Lapangan ...

Format Wawancara untuk Siswa ...

Format Wawancara untuk Guru ...

Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus I ...

Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ...

Format Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...

Format Tes Keterampilan Belajar Siswa Siklus I ...

Format Catatan Lapangan Siklus I ...

Format Wawancara untuk Siswa Siklus I ...

Format Wawancara untuk Guru Siklus I ...

Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ...

Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ...

Format Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...

Format Tes Keterampilan Belajar Siswa Siklus II ...

Format Catatan Lapangan Siklus II ...

Format Wawancara untuk Siswa Siklus II ...

Format Wawancara untuk Guru Siklus II ...

Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus III ...

Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ...

Format Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...

Format Tes Keterampilan Belajar Siswa Siklus III ...

(12)

xiv 30

31

32

33

34

35

36

Format Wawancara untuk Siswa Siklus III ...

Format Wawancara untuk Guru Siklus III ...

Surat Keputusan Pembimbing ...

Surat Izin Penelitian ...

Surat Keterangan Penelitian Dari SDN Arjasari ...

Monitoring Bimbingan ...

Dokumentasi ... 180

181

182

183

184

185

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang melibatkan semua aspek

gerak. Proses Pendidikan Jasmani mampu menjadikan manusia untuk berkembang

dalam hal gerak.

Pendidikan Jasmani sangat penting untuk dipelajari karena Pendidikan

Jasmani merupakan kebutuhan manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Melakukan aktivitas jasmani secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan, dapat meningkatkan kebugaran jasmani serta mampu

mengembangkan keterampilan gerak. Syarifuddin (1992 : 4) mengemukakan

bahwa Pendidikan Jasmani adalah:

Suatu proses melalui aktivitas, yang dirancang dan disusun secara sitematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai yang positif bagi setiap warga Negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan Jasmani yang dikemukakan oleh Syarifuddin ini jelas-jelas

diakuinya bahwa pendidikan jasmani ini merupakan aktivitas untuk merangsang

pertumbuhan, perkembangan, kemampuan, keterampilan, membentukan watak

serta nilai-nilai positif. Didalam kehidupan sehari-hari tindakan nyata yang

dilakukan seperti dalam aktivitasnya melibatkan unsur kerja keras, kerjasama,

toleransi, percaya diri, keberaniaan dan menghargai lawan.

Pendidikan Jasmani mengajak siswa untuk dapat tumbuh dan berkembang

sesuai dengan keinginannya. Akan tetapi kenyataan dilapangan mengakibatkan

pendidikan jasmani menjadi suatu pelajaran yang menjenuhkan, monoton,

membosankan dan melelahkan serta tidak relevan dengan konsep pendidikan

jasmani itu sendiri. Sebagai contoh, ketika seorang guru pendidikan jasmani

memberikan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, guru pendidikan jasmani

(14)

2

memulai pembelajaran inti. Sebelum melakukan gerakan lompat jauh gaya

jongkok, guru pendidikan jasmani memberikan gerakan yang menjurus ke

gerakan lompat jauh gaya jongkok seperti berlari, melompat, dan mendarat,

sehingga anak merasa tugas geraknya tidak terlalu sulit, tetapi tetap menentang

dan menyenangkan.

Guru Pendidikan Jasmani harus banyak memberikan kesempatan bermain

pada anak dalam pembelajaran pendidikan jasmani maka penyesuaian anak

terhadap keperluan hidupnya didalam masyarakat akan baik. Masa persiapan anak

untuk menjadi dewasa, tidak cukup di isi dengan pelajaran-pelajaran tentang

pengetahuan saja, tetapi bermain yang mampu mengembangkan fisik dan mental

anak yang sesuai dengan perkembangannya. Di samping itu guru pendidikan

jasmani di Sekolah Dasar (SD) harus dapat merangcang model pembelajaran yang

serius tapi santai.

Permainan anak sering juga disebut permainan dasar atau permainan

sederhana, yaitu permainan yang berada di luar wilayah permainan formal yang

umumnya sudah berkembang karena adanya peraturan baku serta organisasi yang

mengelolanya, seperti sepak bola, tenis, voli, dan sebagainya. Permainan

sederhana adalah permainan yang sebagian timbul dari permainan-permainan

rakyat, permainan anak-anak, permainan tradisional, dan sebagainya. Karena

manfaatnya dari segi gerak dan kebugaran fisik, permainan ini dipandang penting

untuk dikembangkan dan digunakan di sekolah-sekolah, dengan dinamakan

sebagai permainan dasar atau sering juga disebut permainan kecil.

Permainan anak dengan alat dan media merupakan aktivitas bermain yang

memerlukan adanya alat dan media agar permainan itu bisa berlangsung.

Meskipun demikian, sebenarnya alat dan media yang diperlukan tidak perlu alat

dan media yang mahal, apalagi harus dibatasi oleh ketentuan-ketentuan baku yang

mempersulit. Sebagai alat pendidikan dalam pendidikan jasmani, permainan yang

sederhana dengan alat dan media yang juga sederhana dapat dipilih oleh guru,

tanpa mengurangi kehikmatan dan kemeriahan pembelajaran. Bahkan dengan

permainan-permainan sederhana, hsl terseebut bermanfaat bagi perkembangan

(15)

3

Manfaat dari permainan dengan alat dan media tentu berbeda dengan

permainan tanpa alat, yang lebih banyak ditujukan pada pengembangan

kecepatan, kelincahan, serta peningkatan waktu reaksi memanfaatkan gerak-gerak

lokomotor. Permainan dengan alat biasanya lebih diarahkan untuk

mengembangkan keterampilan manipulatif (memainkan alat) dengan tangan atau

dengan bagian tubuh lainnya. Sebagaimana diketahui, keterampilan manipulatif

terdiri dari gerak menangkap, melempar, menyetop bola, memukul dengan alat,

menyundul, memantul atau melambungkan. Sedangkan permainan dengan media

biasanya untuk memberikan daya tarik siswa dalam pembelajaran berlangsung.

Dan permainan dengan media biasa dipakai dalam pembelajaran atletik seperti

dalam pembelajaran lompat jauh dengan memekai media yang menarik sehingga

siswa lebih tertarik untuk melakukan pembelajaran.

Menurut Muhtar (2009:52) menyatakan bahwa lompat jauh adalah:

Suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selamanya mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada suatu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Lompat jauh terdiri dari awalan, tumpuan (tolakan), melayang dan

mendarat. Keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan yaitu urutan lompatan

yang tidak terputus. Menurut Muhtar (2009:57) menyatakan bahwa:

Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain atlet itu harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerakan, juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jauh serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luwes dan lancar.

Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok

dalam pembelajaran pendidikan jasmani, penulis menerapkan permainan melewati

pertahanan musuh sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar

lompat jauh gaya jongkok bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan

jasmani.

Semua rintangan atau penghalang, menjelma menjadi daya tarik tersendiri

bagi siswa sekolah dasar. Mereka akan terangsang untuk mencoba melakukan

(16)

4

tengah arena yang biasa dilewati anak-anak sebelum mereka masuk sekolah.

Upaya memanipulasi lingkungan sekitar untuk membangkitkan daya tarik bagi

anak. Misalnya, Garis-garis, kardus, Gawang Aman dan karet yang dibentangkan

untuk membentuk tantangan yang berbeda-beda.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Arjasari

Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang, peneliti mendapatka beberapa

permasalahan. adapun permasalahanya diantaranya sebagai berikut :

1. Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan lompat jauh

gaya jongkok, meskipun dalam proses pembelajarannya guru telah

mendemontrasikan gerakan lompat jauh gaya jongkok.

2. Kurangnya rasa percaya diri dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya

jongkok. Hal ini disebabkan karena siswa sangat jarang dalam melakukan

gerakan lompat jauh gaya jongkok, sehingga pada saat melakukan gerakan

lompat jauh gaya jongkok siswa cenderung tidak memiliki kenyakinan

untuk dapat melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok. Contohnya ada

bebeprapa murid yang belum apa-apa sudah merasa tidak mampu. Ini

dikarenakan kurangnya rasa percaya diri dan besarnya rasa rendah hati.

3. Beberapa siswa merasa takut untuk melakukan gerakan lompat jauh gaya

jongkok. Hal ini dikarenakan peserta didik takut akan jatuh atau keseleo.

Menjaga atau menolong tepat pada saatnya, akan menekan rasa takut

tersebut.

Untuk mengetahui kemampuan awal pada gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok yang akan dijadikan sebagai data awal, maka peneliti melakukan tes

(17)

5

Tabel. 1.1

Hasil Tes Awal Keterampilan Lompat Jauh Gaya jongkok

(18)

6

Skor Ideal = 16

Skor yang diperoleh

Nilai = X 100%

Skor Ideal

Nilai KKM = 65

Jika siswa mendapat nilai ≥ 65 dikatakan tuntas.

Jika siswa mendapat nilai ≤ 65 dikatakan tidak tuntas.

Dalam pembelajaran atletik khususnya pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan lompat

jauh gaya jongkok, meskipun dalam proses pembelajarannya guru telah

mendemontrasikan gerakan lompat jauh gaya jongkok. Sehingga yang tuntas

dalam pembelajaran lompat jauh hanya 4 orang yang lulus dari 25 siswa. Ditinjau

dari permasalahan tersebut, peneliti memberikan tindakan untuk pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok dalam bentuk permainan Melewati Pertahanan Musuh,

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Salah

satu bentuk pembelajarannya adalah melakukan lompat jauh gaya jongkok dalam

bentuk permainan Melewati Pertahanan Musuh.

Dari paparan diatas, maka penulis mengambil judul “Meningkatkan

Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Permainan Melewati Pertahanan Musuh Di Kelas V Sdn Arjasari Kacamatan Serangpanjang Subang”.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang masalah, peneliti akan menerapkan

pembelajaran Lompat Jauh Gaya jongkok dengan menggunakan permainan

Melewati Pertahanan Musuh di SDN Arjasari. Peneliti merumuskan masalah

(19)

7

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuh di kelas V ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuh di kelas V ?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh

gaya jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuh di kelas V ?

4. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar lompat

jauh gaya jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuh di kelas

V ?

2. Pemecahan Masalah

Upaya untuk memecahkan permasalahan yang dirumuskan di atas perlu

dilaksanakan bentuk pembelajaran yang dapat menyelesaikan permasalahan

tersebut melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Dalam penelitian ini, masalah yang timbul berkaitan dengan hasil belajar

siswa tentang gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. Mengacu dari akar

permasalahan tersebut, maka peneliti berkeyakinan bahwa untuk mengatasi

permasalahan itu, dengan menggunakan modifikasi permainan kedalam

permainan melewati pertahanan musuh. Tahapan penerapan pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok dengan menggunakan modifikasi Permainan melewati

perhanan musuh adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini, peneliti terlebih dahulu menyusun

persiapan-persiapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Persiapan disesuaikan dengan

materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Materi yang akan

disampaikan berkaitan dengan pembelajaran Atletik, yaitu lompat jauh gaya

jongkok. Dimana dalam pelaksanaan pembelajaran ini peneliti akan menggunakan

modifikasi permainan, yaitu permainan melewati pertahanan musuh yang

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok. Adapun alat, media dan sumber pembelajaran yang

(20)

8

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang lompat jauh.

2) Lapangan .

3) Media yang akan digunakan dalam penelitian ini, khususnya dalam

pembelajaran lompat jauh. Medianya diantaranya:

a) Bambu kecil berukuran satu meter.

b) Tali karet.

c) Kardus.

d) Gawang aman.

4) Menyiapkan instrumen penelitian seperti lembar wawancara, catatan

lapangan, lembar observasi, lembar penelitian, dan lembar tes kemampuan

siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok dengan menggunakan permaianan melewati pertahanan musuh

dengan menggunakan alat seperti bambu, tali karet, kardus dan gawang aman.

c. Aktivitas Siswa

Dalam pembelajaran lompat jauh melalui permainan melewati pertahanan

musuh ini memberikan nuansa yang berbeda pasa aktivitas siswa di lapangan. Dan

minat siswa terhadap pembelajaran lompat jauh ini menjadi tinggi. Dengan

adanya media-media seperti bambu, kardus, karet dan gawang aman, siswa

menjadi tertarik untuk memecahkan rasa keingintahuannya terhadap pembelajaran

lompat jauh dengan adanya media-media media-media seperti bambu, kardus,

karet dan gawang aman. Sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok mrenjadi lebih baik.

d. Hasil belajar

Peran dari memodifikasi permainan pembelajaran ini memberikan hal yang

positif, terutama pada peningkatan hasil belajar sisiwa terhadap pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok. Adapun hasil yang dicapai dalam pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok melalui permainan pertahanan musuh ini adalah sebagai

(21)

9

1) Siswa akan lebih mudah dalam mengingat pembelajaran lompat jauh

gaya jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuh. Sehingga

kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok menjadi

lebih baik.

2) Dari yang disampaikan guru dalam melakukan pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuh dapat

mudah di mengerti siswa dengan baik.

3) Situasi belajar menjgajar akan lebih efektif karena daya tarik siswa

tinggi dengan adanya modifikasi kedalam permainan dan adanya

media-media yang dipakai.

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui seberapa jauh perencanaan yang dilakukan sebelum memulai

pembelajaran penjas di Sekolah Dasar khususnya pembelajaran gerak

dasar lompat jauh gaya jongkok di kelas V ?

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok melalui permainan Melewati Pertahanan Musuh di kelas V ?

3. Mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok melaui permainan Melewati Pertahanan Musuh

di kelas V ?

4. Mengetahui bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok melalui permainan Melewati Pertahanan Musuh di kelas V ?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, maka dari itu

penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini,

(22)

10

1. Bagi Siswa

a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa tidak lagi mengalami

kesulitan dalam melakukan lompat jauh.

b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat memiliki

kemampuan gerak dasar lompat jauh yang baik dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, sebagai pengaruh dari modifikasi permainan.

c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan rasa takut siswa dalam

melakukan lompat jauh dapat berkurang.

d. Dangan adanya penelitian ini, diharapkan siswa bisa lebih termotivasi

dalam melaksanakan pembelajaran lompat jauh pada saat mengikuti

mata pelajaran pendidikan jasmani.

e. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan rasa percaya diri siswa dapat

meningkat dalam pembelajaran lompat jauh.

2. Bagi Guru

a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa

lebih kreatif dalam menciptakan media pembelajaran untuk berjalannya

proses kegiatan belajar mengajar.

b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa

lebih memahami akan pentingnya modifikasi permainan pada

pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya pada pembelajaran

lompat jauh.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar

siswa, khususnya dalam pembelajaran lompat jauh.

b. Dapat dijadikan bahan evaluasi tentang keberhasilan pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah dasar.

4. Bagi Lembaga

a. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat memberikan suntikan

motivasi untuk menciptakan tenaga pengajar yang berkualitas di masa

(23)

11

b. Dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya

dalam pembelajaran lompat jauh.

5. Bagi Peneliti

a. Pribadi

1) Dapat memperoleh data dan informasi yang transparan tentang

permasalahan-permasalahan di dalam proses kegiatan belajar

mengajar pada siswa kelas V dalam mengikuti pembelajaran lompat

jauh.

2) Dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman

dalam menyusun karya ilmiah.

3) Dapat memberikan pengetahuan baru tentang

karakteristik-karakteristik siswa kelas V dalam mengikuti proses pembelajaran

pendidikan jasmani.

b. Peneliti lain

1) Dapat dijadikan sebagai sumber atau referensi bagi peneliti lain

dalam melakukan penelitian selanjutnya.

2) Dapat memperoleh pengetahuan baru tentang pembelajaran

pendidikan jasmani khususnya pembelajaran pada lompat jauh.

E. Batasan Islitah

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap pokok permasalahan yang

diteliti ini, berikut ini akan dijelaskan istilah-istilah yang perlu diketahui

kejelasannya, sebagai berikut :

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha mencapai tujuan pendidikan (Aip Syarifuddin dan Muhadi 1993 : 4).

Meningkatkan adalah Suatu proses perubahan yang terjadi pada diri dari hasil belajar atau latihan (Sisdiknas dalam Eddy Joehana 2008 : 11).

Atletik adalah cabang olahraga yang dipertandingkan atau diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar. (Tatang Muchtar 2010 : 1).

(24)

12

(melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan

tolakan pada suatu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya (Tatang

Muhtar 2009:52).

Gerak dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus Besar : 259) dalam Eddy Joehana : Landasan dalam pengembangan Ketemapilan yang

boleh komplek (UT dalam Eddy Joehana 2000 : 63).

Permainan adalah bagian dari studi Pendidikan Jasmani yang mempunyai banyak sekali kegiatan. Seperti halnya kegiatan-kegiatan Pendidikan Jasmani pada

umumnya permainan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang

(25)

29 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SDN Arjasari yang beralamat di Desa

Cikujang, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang. SDN Arjasari,

Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, dipilih sebagai lokasi dalam

penelitian ini karena peneliti merupakan salah satu pengajar disana sehingga

cukup mengetahui keadaan akademis dan lingkungan sekolahnya. Hal ini dinilai

dapat mempermudah dalam proses penelitian.

Adapun pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan pertimbangan

sebagai berikut .

a. Adanya permasalahan yang dihadapi oleh guru Penjas dalam

melaksanakan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.

b. Fasilitas sekolah tersebut tidak memadai, khususnya fasilitas untuk lompat

jauh gaya jongkok.

c. Peneliti berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar

lompat jauh gaya jongkok.

Berikut adalah denah SDN Arjasari :

(26)

30

2. Waktu Penelitian

Lama penelitian berlangsung selama enam bulan, terhitung dari bulan

Januari sampai Juni 2013. Hal ini dikarena peneliti menggunakan metode

penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan proses dari

pembelajaran tersebut. Penelitian ini juga menggunakan tiga siklus untuk dapat

mengatasi permasalahan-permasalahan yang diperoleh dari data awal. Dalam

perjalanan penelitian, terdapat hal-hal yang harus dikerjakan misalnya : persiapan,

pembekalan, perencanaan, pelaksanaan siklus 1, 2, dan 3, pengolahan data dan

penyusunan laporan. Untuk lebih jelasnya jadwal pelakasanaan penelitian dapat

dilihat pada table 3.1.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

NO URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan dan Pembekalan

2. Perencanaan

3. Pelaksanaan siklus 1

4. Pelaksanaan siklus 2

5. Pelaksanaan siklus 3

6. Pengolahan data

7. Penyusunan laporan

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Peserta didik kelas V SDN Arjasari, Kecamatan

Serangpanjang, Kabupaten Subang, tahun ajaran 2012/ 2013 yang berjumlah

25orang peserta didik, yang terdiri dari 11 peserta didik laki-laki dan 14 peserta

didik perempuan. Peserta didik kelas V SDN Arjasari Kecamatan Serangpanjang

Kabupaten Subang dipilih sebagai subjek dalam penelitian karena peneliti

menemukan permasalahan-permasalahan yang ada pada siswa-siswi kelas V

dalam pembelajaran Lompat jauh gaya jongkok. Misalnya, peserta didik kurang

memahaminya pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dan kurangnya percaya

(27)

31

B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Melihat dari latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini

muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

oleh guru dan peserta didik di lapangan, yang mana banyak peserta didik kelas V

SDN Arjasari kurang mampu melakukan lompat jauh gaya jongkok.

Karena itu diperlukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

praktik pembelajaran tersebut. Salahsatu cara untuk menyelesaikan permasalahan

yang ada dalam penelitian ini, metode penelitiannya adalah dengan menggunakan

metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Class Action Research. Arti dari

penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif untuk

memahami, meningkatkan kemahiran, memperbaiki proses pembelajaran. Sesuai

dengan pendapat dari Wiriatmaja (2008: 13) yang mengemukakan bahwa:

Bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Sementara yang dimaksud dengan metode itu sendiri seperti yang

dikemukakan oleh Surakhman (1989:131) adalah “Cara utama yang dikemukakan untuk mencapai tujuan”.Sedangkan alasan peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas ini bertolak dari latar belakang masalah yang terjadi di

lapangan. Dalam hal ini peneliti mencoba mengupayakandalammeningkatkan

kemampuan gerak dasar lompat juah gaya jongkok melalui permainan melewati

pertahanan musuh pada siswa kelas V di SDN Arjasari Kecamatan Serangpanjang

Kabupaten Subang.

Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian tindakan yang

dilakukan di kelas atau di lapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta

meningkatkan kualitas praktek pembelajaran Penjas, PTK berfokus pada

permasalahan praktik yaitu permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran

Penjas pada anak yang kurang mampu menguasai gerak dasar lompat jauh gaya

(28)

32

Bidang kajian penelitian ini yaitu, praktik pembelajaran Penjas dengan

memfokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh

gaya jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuhkelas V di SDN

Arjasari, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang.

2. Desain Penelitian.

Desain yang peneliti ambil adalah desain yang dibuat oleh Stephen Kemmis

dan Robbin Mc Taggart, yang dalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat

komponen seperti perencanaan, pelaksanaan, observasi dan reflesi. Hanya saja

sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya

refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan

dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa kali

siklus.

Berikut adalah PTK model Spiral dan Mc Taggart.

RENCANA

(29)

33

C. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Adapun

pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar Lompat jauh gaya

jongkokdengan menggunakan modifikasi permainan melewati pertahanan musuh

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tahapan Perencanaan Tindakan

Tahapan perencanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan

penelitian yang dikemukakan sebelumnya.Dalam penelitian ini direncanakan lebih

dari satu siklus. Perencanaan siklus tersebut disesuaikan dengan target

keberhasilan siswa dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok

melalui modifikasi Permainan melewati pertahanan musuh yaitu sebanyak 80%

siswa kelas V SDN Arjasari mampu melakukan gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok dengan baik.

Tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan masalah

yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan.Rencana tindakan disusun

untuk menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis yang diajukan. Ini berarti,

suatu tindakan dilakukan untuk memperbaiki praktik pembelajaran gerak dasar

lompat jauh gaya jongkok melalui modifikasi permainan melewati pertahanan

musuh.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan di

siklus I, II dan III adalah sebagai berikut.

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

2) Menyiapkan media pembelajaran diantaranya bambu, kardus, karet dan

gawang aman.

3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian.

2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan

Penerapan tindakan terhadap pelaksanaan pembelajaran penjas kali ini

menggunakan modifikasi permainan, yaitu permainan melewati pertahanan

(30)

34

Tahap Pelaksanaan Siklus I

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1) Perta didik dibariskan menjadi empat bersaf

2) Mengecek kehadiran peserta didik

3) Menegur peserta didik yang tidak menggunakan seragam/ pakaian olahraga

4) Berdo’a

5) Melakukan gerakan pemanasan yang mengarah kepada kegiatan inti :

a) Pemanasan secara statis

b) Pemanasan secara dinamis

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1) Menjelaskan topik pembelajaran .

2) Mendemontrasikan gerakan-gerakan lompat jauh gaya jongkok permainan

melewati Pertahanan Musuh degan perorangan dan berkelompok.

3) Menerapkan media dengan jarak bambu satu dengan bambu satunya berjarak

seratus dua puluh sentimeter, karet di bentangkan dengan ketinggian tujuh

puluh sentimeter, satu buah kardus dan satu buah gawang aman.

4) Mempraktekkan permaianan melewati pertahanan musuh dengan perorangan

dan berkelompok.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

1) Siswa disuruh beristirahat/ duduk ditempat yang teduh.

2) Evaluasi hasil belajar siswa.

3) Berdo’a.

4) Siswa disuruh kembali ke kelas/ pulang jika tidak ada pelajaran lain.

Tahap Pelaksanaan Siklus II

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1) Peserta didik dibariskan menjadi empat bersaf

2) Mengecek kehadiran peserta didik

3) Menegur peserta didik yang tidak menggunakan seragam/ pakaian olahraga

(31)

35

5) Melakukan gerakan pemanasan yang mengarah kepada kegiatan inti dengan

menggunakan permainan yang ber orientasi pada materi pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1) Menjelaskan topik pembelajaran .

2) Mendemontrasikan gerakan-gerakan lompat jauh gaya jongkok permainan

melewati pertahanan musuh degan perorangan dan berkelompok.

3) Mengulang pembelajaran yang sebelumnya

4) Menerapkan media dengan jarak bambu satu dengan bambu satunya berjarak

seratus empat puluh sentimeter , karet di bentangkan dengan ketinggian

delapan puluh sentimeter, dua buah kardus dan dua buah gawang aman.

5) Mempraktekkan permaianan melewati pertahanan musuh dengan perorangan

dan berkelompok

c. Kegiatan Akhir ( 10 menit)

1) Siswa disuruh beristirahat/ duduk ditempat yang teduh.

2) Evaluasi hasil belajar siswa.

3) Melakukan gerakan pendinginan.

4) Berdo’a.

5) Siswa disuruh kembali ke kelas/ pulang jika tidak ada pelajaran lain.

Tahap Pelaksanaan Siklus III

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1) Peserta didik dibariskan menjadi empat bersaf

2) Mengecek kehadiran peserta didik

3) Menegur peserta didik yang tidak menggunakan seragam/ pakaian olahraga

4) Berdo’a

5) Melakukan gerakan pemanasan yang mengarah kepada kegiatan inti dngan

pemanasan gerakan dinamis dan permainan yang mengarah pada materi

pembelajaran.

b. Kegiatan Inti ( 50 menit)

1) Mengulang materi pertemuan sebelumnya untuk mengecek sejauh mana

siswa memahami materi pembelajaran sebelumnya.

(32)

36

3) Mendemontrasikan gerakan-gerakan lompat jauh gaya jongkok permainan

melewati pertahanan musuh degan perorangan dan berkelompok.

4) Menerapkan media dengan jarak bambu satu dengan bambu satunya berjarak

seratus enam puluh sentimeter , karet di bentangkan dengan ketinggian

sembilan puluh sentimeter, tiga buah kardus dan tiga buah gawang aman.

5) Mempraktekkan permaianan melewati pertahanan musuh dengan perorangan

dan berkelompok.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

1) Siswa disuruh beristirahat/ duduk ditempat yang teduh.

2) Evaluasi hasil belajar siswa.

3) Melakukan gerakan pendinginan

4) Berdo’a.

5) Siswa disuruh kembali ke kelas/ pulang jika tidak ada pelajaran lain.

3. Tahapan Observasi

Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran

menggunakan modifikasi permaianan. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar

pedoman observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah

disediakan.Informasi hasil pengamatan yang terkumpul adalah data mengenai

pelaksanaan tindakan dan hal-hal yang perlu dioptimalkan. Berdasarkan data atau

informasi tersebut dapat disajikan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan

selanjutnya sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran

gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.

Dengan melakukan tindakan observasi ini kita dapat mengetahui apa

kekurangan-kekurangan pada setiap siklusnya sehingga kita dapat merancang

tindakan selanjutnya untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada.

4. Refleksi

Langkah ini merupakan kegiatan analisis,interpretasi dan eksplanasi

(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan.

(33)

37

dan peneliti. Informasi yang terkumpul perlu diuraikan, dicari kaitannya antara

yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya,

dikaitkan dengan teori tertentu serta hasil yang relevan.

Analisis dilakukan untuk mengetahui semua yang terjadi pada saat

pembelajaran berlangsung yang dilakukan dengan cara :

1. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian.

2. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan

pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan.

3. Merancang solusi untuk melakukan siklus selanjutnya guna meningkatkan

kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki saat pembelajaran

berlangsung.

D. Intrument Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi atau data yang objektif dalam pengumpulan

data, instrument yang akan digunakan terdiri dari 7 macam, yaitu: format

observasi perencanaan kinerja guru, format observasi pelaksanaan kinerja guru,

format aktivitas siswa, format hasil belajar siswa, format wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi.

1. Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru

Pengumpulan data ini didapatkan dari mengobservasi perencanaan yang

telah dibuat oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran.Perencanaan itu

meliputi perumusan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan materi,

media, sumber belajar dan metode pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan

pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian, serta

tampilan dokumen rencana pembelajaran.(Satu format terlampir).

2. Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru

Pengumpulan data observasi kinerja guru dilakukan pada saat guru

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya telah direncanakan.

Kinerja guru dilihat dari cara guru itu membawakan suatu pembelajaran dan juga

kesesuaian antara rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaannya. Penilaiannya

(34)

38

Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas,

Melaksanakan evaluasi prosesdan hasil belajar.(Satu format terlampir).

3. Format Aktivitas Siswa

Pengumpulan data lembar aktivitas siswa diperoleh pada saat pembelajaran

berlangsung. Data yang diperoleh dari aktivitas siswa saat mengikuti proses

kegiatan pembelajaran. Penilaiannya meliputi semangat, percaya diri, dan

disiplin.(Satu format terlampir).

4. Format Tes Keterampilan Belajar Siswa

Selama proses kegiatan pembelajaran, siswa diberikan suatu tes

keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Kemudian hasil tes tersebut digunakan

untuk menjadi sumber data yang penting. (Satu format terlampir).

5. Format Wawancara

Wawancara hampir sama dengan angket, yaitu suatu teknik pengumpulan

dan pencatatan data, atau pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan dengan

siswa, pengamat atau responden namun dilakukan secara tertulis, baik pertanyaan

maupun jawaban yang dikehendaki oleh siswa, pengamat atau responden.(Satu

format terlampir).

6. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat,

dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data penelitian di

lapangan.(Satu format terlampir).

7. Dokumentasi

Dokumentasi foto adalah bentuk bukti gambar. Dokumentasi diambil pada

saat proses pembelajaran berlangsung.(Dua puluh enam foto terlampir).

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pengolahan semua data yang telah diperoleh selanjutnya ditelaah secara

rinci. Data yang akan diolah, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi,

(35)

39

data sudah terkumpul, baru dilaksanakan pengolahan data pada saat refleksi dari

setiap tindakan pada setiap siklus.

Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar dilakukan dengan

menghitung persentase jumlah peserta didik yang tuntuas dan yang belum tuntas.

Data tes hasilyang digunakan peneliti yaitu berupa penilaian sikap, pelaksanaan

dan sikap akhir.

2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dilakukan setelah pengumpulan data dan

pengolahan data dalam periode tertentu. Menurut Patton (Moleong, 2002), bahwa:

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke

dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan

penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis,

menjelaskan juga pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi

uraian.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam

catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

sebagainya. Setelah itu dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya

adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat

abstraksi.Abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan

pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap kebenarannya.Langkah selanjutnya

adalah menyusun dalam satuan-satuan.Satuan-satuan itu kemudian dikategorikan

pada langkah berikutnya.Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan

pemeriksaan kebenaran data.

F. Validasi Data

Tahap validitasi melalui empat tahapan yang terdiri dari:

1. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra secara kolaborasi dan

mempertimbangkan bahwa masing-masing instrument memiliki kelebihan

(36)

40

Guru PJOK SDN Arjasari, yaitu membandingkan hasil observasi dan

wawncara mengenai data pembelajaran lompat jauh dengan hasil yang telah

ada di Guru PJOK.

2. Member check yaitu memeriksa kembali informasi data yang diperoleh

selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah informasi atau

penjelasan ini tetap sifatnya sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data

itu terperiksa kebenarannya. Dalam kegiatan ini, peneliti mengadakan

pertemuan khusus bersama guru PJOK SDN Arjasari, yaitu mengobservasi

dan mewawncarai mengenai aktivitas guru, aktivitas siswa mengenai

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V banyak yang tidak

tuntas.

Waktu pelaksanaan :

3. Audit trail yaitu mengecek kebenaran dari prosedur dn metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara mendiskusikannya dengan .

pembimbing. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan validitas

tinggi. Kegiatan tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan

kejujuran, tentang :

a. Data awal ( hasil observasi ) lompat jauh gaya jongkok.

b. Data akhir observasi aktivitas siswa dan nilai akhir kemampuan belajar

siswa setiap siklus dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan

menggunakan modifikasi permainan.

c. Membandingkan, mendiskusikan, serta menganalisis data tersebut.

4. Expert opinion adalah pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan penelitian dengan para pembimbing penelitian ini. dalam kegiatan ini, peneliti

mengkonsultasikan temuan kepada dosen pembimbing untuk mengadakan

pengecekan, sehingga temuan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

kegiatan ini diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan dosen

pembimbing yaitu,

a. Dr. Tatang Muhtar,M.Si

(37)

41

b. Dinar Dinangsit,M.Pd

Sebagai Pembimbing II

c. Waktu pelaksanaan

1) Selama pengajuan dan pembuatan proposal penelitian.

(38)

100 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini peneliti akan memaparkan kesimpulan dan saran yang dipeoleh

dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran gerak dasar

lompat jauh gaya jongkok melalui permainan melewati pertahanan musuh di kelas

V SDN Arjasari Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang.

A. Kesimpulan

Kurangnya modifikasi dalam pembelajaran dan media pembelajaran

Pendidikan Jasmani yang dimiliki sekolah keberadaannya sangat terbatas dan

tidak sebanding dengan umlah siswa sehingga pembelajaran kurang efektif.

Belum lagi pengaruh permainan media elektronik yang kurang baik terhadap

aktivitas gerak yang ditimbulkannya. Sehingga media pembelajaran di sekolah

belum dapat mempasilitasi kepentingan gerak anak.

Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok kurang berkembang dikarenakan fasilitas atau media pembelajaran

terbatas. Disamping itu juga faktor guru yang mengajarkan lompat jauh dengan

menggunakan bak pasir atau bak lompat jauh sebenarnya dan masih menggunakan

metode komado.

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui permainan melewati

pertahanan musuh solusi untuk meningkatkannya gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok di kelas V SDN Arjasari Kecamatan Serangpnjang Kabupaten Subang

pada prosesnya meliputi perencanaan, aktivitas dan kinerja guru, dan hasil belajar

sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan kinerja guru yang dilakukan dalam pembelajaran gerak dasar

lompat jauh melalui permainan melewati pertahanan musuh meliputi penyusunan

rencana tindakan untuk memecahkan masalah lama peningkatan hasil belajar dala

(39)

101

perencanaan pembelajaran yaitu dari data awal 52%, siklus I 71,08%, siklus II

86,17%, dan pada siklus III 100% sudah mencapai target yang ditentukan maka

perencanaan dikatakan berhasil.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui

modifikasi permainan melewati pertahanan musuh pada kegiatan inti

pembelajaran, kegiatan banyak terpusat pada guru dengan mengajarkan gerak

dasar lompat jauh gaya jongkok yang benar selanjutnya siswa dibagi ke dalam dua

kelompok untuk belajar lompat jauh gaya jongkok secara leluasa. Pada data awal

kinerja guru hanya 67,91%, siklus I 72,50%, siklus II 87,09% dan pada siklus III

mencapai target yang diharapkan yaitu 100%.

3. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok

melalui permainan melewati pertahanan musuh mengalami peningkatan

berdasrkan anlisis selama proses pembelajaran berlangsung. Hamper seluruh

siswa menunjukkan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran gerak dasar lompat

jauh gaya jongkok melalui permainan permainan melewati pertahanan musuh.

Pada data awal aktivitas siswa hanya 16%, siklus I hanya 32%, siklus hanya II

76% dan pada siklus III mencapai target yang diinginkan yaitu 92%.

4. Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok yang dilaksanakan di kelas V SDN

Arjasari Kecamatan serangpanjang Kabupaten Subang, menunjukan peningkatan

yang signifikan dari hasil paparan data awal hingga hasil siklus III dapat diuraikan

sebagai berikut :

Peningkatan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan lompat jauh gaya jongkok

setiap siklusnya dari data awal 16%, siklus I 56%, sikus II 76%, dan siklus III

88%. Dengan demikian, pembelajaran gerak dasar lompat jauh melalui permainan

melewati pertahanan musuh dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN

(40)

102

B. Saran

Pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui permainan

melewati pertahanan musuh merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok.

Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di

SDN Arjasari Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang, ada beberapa hal

yang dapat disarankan sebagai impilkasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Guru

a. Modifikasi permaianan adalah merupakan salah satu solusi yang dapat

digunakan dan ditetapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran

gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. Namun demikian, guru Pendidikan

Jasmani harus mampu memilih dan mengerakkan teknik-teknik pembelajaran

lainnya yang cocok untuk ditetapkan pada pembelajaran dengan

memperhatikan karakteristik siswa, kedalam materi dan hal-hal lainnya yang

masih perlu dipertimbangkan.

b. Guru hendakya perlu memahami secara mendalam menganai modifikasi

media, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.

c. Guru sebagai fasilitator yang harus mau dan mapu mengadakan perubahan

pada cara mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru sekarang

harus mulai merubahmya menjadi suatu pembelajaran yang lebih

menitikberatkan pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga

pembelajaran itu akn lebih menarik.

d. Guru harus mampu menciptakan perubahan dalam mengajar, sehingga

terciptanya pembekajaran yang lebih baik atu inovasi-inovasi yang baru.

2. Bagi Siswa

a. Gerak dasar lompat jauh gaya jongkok perlu diajarkan kepada siswa dengan

memperhatikan tingkat perkembangan siswa.

b. Siswa perlu di tingkatkan lagi dalam gerak dasar lompat jauh gaya jongkok,

sehingga dengan pembelajaran lompatnjauh gaya jongkok siswa dapat

(41)

103

c. Sangat penting menggali potensi siswa dalam pembelajaran pendidikan

jasmani, ini dimaksud untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.

3. Bagi sekolah

a. Pihak sekolah harus dapat berupaya untuk memberikan kontribusi yang

maksimal, karena untuk menujang pelaksanaan pembelajaran pendidikan

jasmani yang sesuai dengan kurikulum.

b. Pembinaan dan oelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan

oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan

mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

a. Hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan sebagai referensi dalam

pembelajaran pendidikan jasmani.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan

pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan jasmani yang

memproduksi guru yang kreatif.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian khususnya pembelajaran lari sprint.

b. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya

menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam

(42)

104

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Manadji dkk (1994). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. jakarta : Depdiknas

http://panduanguru.com/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-guru-sebagai-pendidik-dan-pengajar

Moleong, Lexy, J. (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhtar, Tatang (2010). Atletik. Gegerkalong Hilir,Bandung : Bintang WarliArtika.

Moch. Iman (2012). Skripsi “Meningkatkan Gerak Dasar Pembelajaran Lompat

Jauh Gaya Jongkok Melalui Permainan Modifikasi Sondah Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Kejiwan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon”. UPI Kampus Sumedang

Poncopoetro, Soetoto, dkk (2000). Permainan Anak Tradisional dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Salamun (2012). Skripsi “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lompat

Jauh Gaya Jongkok Melalui Permainan Lompat Kardus Di Kelas V SDN 2 Kedungdawa Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon”. UPI Kampus Sumedang Tidak Diterbitkan

Safari, Indra (2009). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung : CV. Bintang WarliArtika.

Syaifuddin Aif, muhadi (1993). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Syaifuddin Aif, (1997). Atletik. Jakarta: Departemen Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

(43)

105

Soepartono. (2000). Media pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Wiriaatmadja R (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas Bandung :UPI PT Remaja Rosda Karya.

Yahya (2008). Skripsi “Pembelajaran Lompat Jauh Melalui Lompat Kardus Dan

Lompat Tali pada Siswa Kelas V SDN Larang Jambe Kecamatan

Kertasemaya”. UPI Kampus Sumedang Tidak Diterbitkan

Gambar

TABEL
Gambar  Halaman
Tabel. 1.1
Gambar 2.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa “Terdapat perbedaan kualitas laba secara signifikan

[r]

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KUMON SETIABUDI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kecepatan sudut untuk Turbin Savonius 4 Tingkat Bersekat dengan Sudut Geser 45 o

BAB IV ANALISIS JEUNG DEKKRIPSI STRUKTUR CARITA KATUT ASPÉK PSIKOLOGIS DINA KUMPULAN CARITA PONDOK PANGGUNG WAYANG……… .... ix Roni Suryana

Perancangan web site Louhan Maniak ini memiliki tahap-tahap dalam pembuatannya, antara lain menetukan topic web, mengamati dan membandingkan berbagai situs web louhan yang

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran.. Oleh: