• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN PEMANFAATANNYA DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN PEMANFAATANNYA DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN PEMANFAATANNYA DALAM

PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Konsentrasi Pekerja Sosial

Oleh:

Bill Nur Muhammad 0900223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN

TANAMAN OBAT KELUARGA DAN PEMANFAATANNYA

DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

Oleh

Bill Nur Muhammad

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Tehnik dan Kejuruan

© Bill Nur Muhammad 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

BILL NUR MUHAMMAD

PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN PEMANFAATANNYA DALAM

PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri Rifa’i, M.Pd NOPEN 130188260 00

Pembimbing II,

Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M.Pd NIP. 19740401 199311 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN PEMANFAATANNYA DALAM

PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

ABSTRAK

Bill Nur Muhammad1)Melly Sri Sulastri Rifa’i2) Yoyoh Jubaedah3) Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Tehnik dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Email: smansabill@gmail.com, yoju2010@yahoo.co.id

Permasalahan dari penelitian ini adalah masyarakat belum mengoptimalkan manfaat tanaman obat keluarga dalam perawatan kesehatan keluarga, karena tidak semua mengetahui fungsi dan cara pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga di RW.02 KPAD Geger Kalong berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan sampel penelitian Ibu Rumah Tangga yang memiliki tanaman obat keluarga dan mengikuti penyuluhan tanaman obat keluarga sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapat peserta penyuluhan tanaman obat keluarga berada pada kriteria tinggi meliputi kemampuan pengetahuan dan sikap, serta pada kriteria cukup dalam kemampuan keterampilan memilih, mengolah dan menggunakan tanaman obat keluarga dalam perawatan kesehatan keluarga.

Kata kunci: Peserta, penyuluhan, tanaman obat keluarga, pemanfaatan, perawatan, kesehatan keluarga

The problem of the study is that society has not optimalized the benefit of family medicinal plant yet in the family health treatment since not all of them know the functions and the production process of family medicine plant. Due to

the issue, this study aims to determine the participant’s opinion of the family

medicinal plant councelling outcome and the utilization of family health treathment in RW 02 KPAD Geger Kalong which are related to knowledge, attitudes, and skills. The methodology used in this study is descriptive methodology by employing 30 housewives as samples who have family medicinal plant and are included as the participant of the councelling. As a result, the

participant’s opinion in relation to the family medicinal plant councelling is at the

(5)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga... 7

a. Pengertian Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga ... . 7

b. Tujuan Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga ... 8

c. Sasaran Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga ... 9

d. Materi Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga ... 9

1) Penyiapan Lahan ... 9

2. Perawatan Kesehatan Keluarga ... 23

a. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga ... 24

b. Langkah-langkah dalam Perawatan ... 25

(6)

C. Definisi Operasional... 28

D. Instrumen Penelitian... 29

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 29

F. Analisis Data ... 30

G. Prosedur dan Tahapan Penelitian ... 31

BAB IV PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Identitas Tabel Hal

2.1 Jenis tanaman obat dan khasiatnya ... ... 15

4.1 Usia peserta peserta penyuluhan TOGA... 32

4.2 Pendidikan peserta penyuluhan TOGA... 32

4.3 Luas halaman rumah Peserta penyuluhan TOGA... 33

4.4 Pendapat peserta TOGA tentang khasiat jambu biji ... 33

4.5 Pendapat peserta TOGA tentang tanaman obat yang berkhasiat sebagai penambah nafsu makan ... 34 4.6 Pendapat peserta TOGA tentang khasiat bawang putih ... 35

4.7 Pendapat peserta TOGA tentang khasiat cabe jawa ... 36

4.8 Pendapat peserta TOGA tentang tanaman obat yang berkhasiat mengobati bisul ... 36 4.9 Pendapat peserta TOGA tentang khasiat tanaman jahe... 37

4.10 Pendapat peserta TOGA tentang khasiat tanaman babadotan ... 38

4.11 Pendapat peserta TOGA tentang khasiat tanaman kunyit ... 39

4.12 Pendapat peserta TOGA tentang tanaman obat yang berkhasiat mengobati batuk... 39 4.13 Pendapat peserta TOGA tentang tanaman obat yang berkhasiat mengobati darah tinggi ... 40 4.14 Pendapat peserta TOGA tentang tanaman obat yang berkhasiat mengobati disentri ... 41 4.15 Pendapat peserta TOGA tentang tanaman obat yang berkhasiat mengobati demam ... 42 4.16 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memanfaatkan TOGA untuk perawatan kesehatan keluarga... 43 4.17 Pendapat peserta TOGA tentang alasan menggunakan tanaman obat keluarga dalam perawatan kesehatan keluarga... 44 4.18 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memilih tanaman obat yang ditanam pada lahan di rumah ... 45 4.19 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memanfaatkan jahe untuk perawatan kesehatan keluarga... 46 4.20 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memanfaatkan lidah buaya untuk perawatan kesehatan keluarga... 47 4.21 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memilih tanaman obat untuk mengobati batuk ... 48 4.22 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memilih tanaman obat untuk mengobati darah tinggi ... 49 4.23 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memanfaatkan jambu biji untuk perawatan kesehatan keluarga... 50 4.24 Pendapat peserta TOGA tentang sikap dalam memanfaatkan kunyit untuk perawatan kesehatan keluarga ... 51 4.25 Pemanfaatan TOGA untuk mengobati penyakit ... 52

(8)

Tabel Identitas Tabel Hal

4.27 Penderita penyakit batuk dalam perawatan kesehatan keluarga ... 54

4.28 Pemanfaatan TOGA untuk mengobati penyakit batuk... 55

4.29 Penderita penyakit diare dalam perawatan kesehatan keluarga ... 56

4.30 Pemanfaatan TOGA untuk mengobati penyakit diare ... 56

4.31 Penderita penyakit sariawan dalam perawatan kesehatan keluarga .. 57

4.32 Pemanfaatan TOGA untuk mengobati penyakit sariawan ... 58

(9)

DAFTAR BAGAN

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah yang disengaja, memiliki kegiatan terencana, terstruktur dan terjadwal. Terdapat banyak bukti bahwa pembangunan terutama di perdesaan bisa berkembang melalui partisipasi masyarakatnya. Beberapa bentuk dari pendidikan nonformal lebih menekankan pada peserta belajar dimana penekanannya pada kemampuan untuk memotivasi, sehingga anggota masyarakat menjadi lebih banyak terlibat dalam pembangunan yang sedang dilakukan.

Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi masyarakat yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya program pembangunan. Pada perkembangannya Tim penggerak PKK melaksanakan program untuk menerapkan nilai-nilai yang ada dalam keluarga serta mendorong masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Program ini dilakukan dalam berbagai macam kegiatan untuk kesejahteraan keluarga seperti: Posyandu, Bina Keluarga Balita, serta penyuluhan-penyuluhan lainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga.

Penyuluhan merupakan bagian dari jalur nonformal yang ada dalam program kegiatan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Suhardjo (2003:31) menjelaskan bahwa:

Istilah penyuluhan seringkali dibedakan dari penerangan, walaupun kedua-duanya merupakan upaya edukatif. Secara populer penyuluhan

lebih menekankan “bagaimana”, sedangkan penerangan lebih menitik

(12)

2

Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan bagian dari kegiatan penyuluhan PKK. Penyuluhan TOGA yaitu penyuluhan yang berkaitan dengan tanaman obat sebagai upaya untuk merawat kesehatan keluarga. Penyuluhan TOGA berasal dari program pemerintah yang berhubungan dengan kementrian kesehatan. Program ini disosialisasikan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk dijalankan dalam rangka kesejahteraan sosial. Pemerintah daerah bekerjasama dengan tim Penggerak PKK untuk berupaya mengajak masyarakat memanfaatkan tanaman obat keluarga. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan tanaman obat kepada masyarakat sehingga TOGA dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang aman, bermanfaat dan terjangkau.

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan pada keluarga. Perawatan kesehatan keluarga bertujuan agar anggota keluarga sehat. Perawatan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga sangat penting, karena dapat mencegah, meningkatkan kesehatan, menanggulangi penyakit dan rehabilitasi penyakit.

Penyuluhan TOGA mengupayakan pengobatan dengan obat-obat tradisional. Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam pemanfaatan TOGA berpotensi dalam menunjang pembangunan kesehatan, karena pengobatan tanaman obat keluarga digunakan sebagai pertolongan sementara sebelum dilakukan tindakan medis. Pemanfaatan tanaman obat keluarga bebas dari bahan kimia dan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi keluarga. Beberapa keuntungan penggunaan obat tradisional yaitu: efek samping relatif lebih rendah apabila digunakan secara benar dan tepat, baik takaran, waktu dan cara penggunaan, serta adanya efek sinergisme.

TOGA dapat digolongkan berdasarkan struktur dan bentuknya menurut Juwita (2008:4), yaitu terdiri dari:

(13)

3

kucing dan kembang pukul empat; (3) Perdu merupakan kelompok tanaman berkayu yang pendek, batangnya kaku tetapi cukup kuat untuk menompang bagian tanaman. Contoh: saga dan pacar cina. (4) Herba merupakan tanaman yang tidak berkayu yang memiliki sedikit atau tidak sama sekali jaringan sekunder. Contoh: babandotan dan bawang merah.

Kegiatan anggota PKK dalam TOGA ini merupakan salah satu pengembangan dari kegiatan pemberdayaan keluarga. Kegiatan ini meliputi kegiatan penanaman, pemeliharaan, perawatan dan penggunaannya. Penanaman TOGA dianjurkan oleh pemerintah baik di kota maupun di desa. Salah satu yang merespon penanaman TOGA yaitu tim penggerak PKK RW.02. Kegiatan TOGA telah dilaksanakan dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Kegiatan ini dilaksanakan secara kontinue, pada minggu ke-4 di setiap bulannya bertempat di kebun TOGA PKK RW.02. Tim penggerak PKK melaksanakan kegiatan dan program ini dalam upaya melestarikan tanaman obat keluarga agar dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga. TOGA yang ada di kebun TOGA PKK RW.02 terdapat 113 jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti: daun (asam jawa, belimbing wuluh, daun sendok), Buah (pepaya, timun, jambu biji, jeruk nipis), umbi (kunyit, bawang putih). Penanaman TOGA tidak terbatas pada kebun yang dimiliki PKK RW.02. Setiap anggota PKK RW.02 dianjurkan untuk menanam TOGA dirumah mereka masing-masing. Adapun tanaman obat yang dianjurkan untuk dikembangbiakan di pekarangan anggota keluarga meliputi: Jeruk nipis, jahe, kunyit, lidah buaya dan bawang. Semua tanaman yang ada di kebun tanaman obat keluarga dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga.

(14)

4

Suara Merdeka mengungkapkan “Banyak tanaman obat yang cukup popular. Sebut saja adas, kumis kucing dan tanaman obat lainnya. Namun tidak semua

dari mereka mengetahui fungsi dan cara pengolahannya”.

Penyuluhan tanaman obat keluarga merupakan cara yang tepat untuk memberikan kesadaran anggota PKK agar mengetahui betapa pentingnya manfaat tanaman obat keluarga bagi perawatan kesehatan keluarga. Penyuluhan yang dilakukan agar anggota PKK memahami akan pentingnya manfaat tanaman obat keluarga dan penggunaannya. Untuk menerapkan pengetahuan dan sikap anggota PKK, maka perlu didukung kemampuan untuk memilih dan mengolah tanaman obat keluarga agar dapat digunakan sesuai dengan khasiatnya.

Permasalahan tersebut sangat erat kaitannya dengan perkuliahan di bidang keahlian pekerja sosial tentang pelayanan keluarga yang ditempuh peneliti di program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga khususnya pada mata kuliah penyuluhan keluarga dan manajemen sumber daya keluarga.

Fenomena sosial diatas menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga”. B. Identifikasi Masalah dan perumusan masalah

Latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, menjadi dasar untuk identifikasi masalah dalam penelitian ini. Masalah penelitian yang dapat diidentifikasi diantaranya:

1. Halaman rumah di RW. 02 belum dioptimalkan sebagai lahan untuk menanam tanaman obat keluarga.

2. Penyuluhan tanaman obat keluarga merupakan bagian dari program pemerintah dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga yang perlu dilestarikan dan dibudidayakan.

(15)

5

4. Pemanfaatan hasil penyuluhan tanaman obat keluarga perlu dioptimalkan dalam perawatan kesehatan keluarga.

Perumusan masalah penelitian yang telah diidentifikasi tersebut dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

“Bagaimana pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga?”

C. Tujuan penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Ibu rumah tangga tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh data pendapat Ibu rumah tangga tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga meliputi: 1. Pengetahuan tentang khasiat tanaman obat keluarga dalam perawatan

kesehatan keluarga.

2. Sikap dalam memanfaatkan tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga.

3. Pemanfaatan hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dalam keterampilan memilih dan mengolah bahan tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga.

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan masalah penelitian ini, khususnya bagi:

1. Anggota PKK sebagai Ibu rumah tangga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga untuk perawatan kesehatan keluarga

(16)

6

3. Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga tentang penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga.

E. Struktur organisasi skripsi

Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan ke dalam beberapa bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi

BAB II LANDASAN TEORI berisi landasan teori yang meliputi kajian pustaka dan kerangka pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN berisi mengenai lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi mengenai analisis data dan pembahasan analisis data

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Lokasi yang dipilih dalam melakukan penelitian yaitu wilayah RW.02 KPAD Geger kalong, Kelurahan Geger Kalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Alasan lokasi ini dipilih peneliti, dekat dengan tempat tinggal peneliti, kegiatan di Tim Penggerak PKK RW.02 aktif dan diikuti oleh jumlah peserta yang memadai untuk dijadikan responden penelitian.

2. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Pandangan tersebut diperkuat oleh Suharsimi Arikunto (2006:130) yang menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau totalitas kelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai, benda-benda atau suatu penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah anggota PKK yang berperan sebagai Ibu rumah tangga dan peserta kegiatan penyuluhan tanaman obat keluarga di RW.02 berjumlah 41 orang.

3. Sampel

Pengertian sampel purposive yang dikemukakan oleh Sugiono (2011:124): “sampling purposive adalah tehnik penentuan dengan pertimbangan tertentu”. Sesuai dengan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan sampel purposive dalam penelitian ini dengan karakteristik Ibu rumah tangga sebagai peserta penyuluhan tanaman obat keluarga dan mempunyai tanaman obat keluarga di rumah berjumlah 30 orang.

B. Metode Penelitian

(18)

28

Penggunaan metode deskriptif adalah memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang atau lampau dan apabila dihubungkan dengan masalah penelitian ini yaitu mengungkapkan data-data aktual tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran masalah serta agar tidak jadi perbedaan persepsi antara peneliti dan pembaca terkait, sehingga harus diberi batasan secara operasional. Judul dalam penelitian ini adalah pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga. Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pendapat Peserta tentang Hasil Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga a. Pendapat Peserta

Pendapat menurut Rakhmat (1992:264) pengalaman yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang diterima oleh individu.

Peserta adalah anggota PKK sebagai Ibu rumah tangga RW.02 KPAD Geger kalong, kelurahan Geger Kalong Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.

b. Hasil Penyuluhan yang dikemukakan Ketut Sukardi Dewa (1993:22): Hasil penyuluhan adalah suatu perubahan tingkah laku individu setelah melalui proses bimbingan. Perubahan sebagai hasil penyuluhan ditunjukan dalam bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan daya penerimaan dan aspek yang ada pada individu.

c. Tanaman Obat Keluarga

Tanaman Obat Keluarga menurut Kementrian Kesehatan RI (2011:13) adalah sebidang tanah baik di lahan perkarangan rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk menanam tanaman obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga dan masyarakat.

(19)

29

b. Perawatan Kesehatan Keluarga

Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya dalam Andarmoyo Sulistyo (2010:78) mengemukakan bahwa: Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan pada keluarga sebagai unit yang dirawat, bertujuan agar anggota keluarga sehat.

Pengertian pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini, mengacu pada beberapa pengertian di atas yaitu: pengalaman menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang diterima oleh Ibu rumah tangga, tentang adanya perubahan tingkah laku berkaitan dengan tanaman obat berkhasiat untuk memenuhi keperluan keluarga dan didayagunakan dalam perawatan yang difokuskan pada keluarga.

D. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan angket, sesuai dengan dikemukakan oleh Sugiono (2011:135) mengatakan bahwa: “angket merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab”. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi tentang daftar pertanyaan yang ditunjukan kepada peserta untuk menggali data tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga.

E. Tehnik Pengumpulan data

Tehnik pengumpulan data adalah metode atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket.

Jenis angket yang digunakan adalah: 1. Angket terbuka

(20)

30

2. Angket tertutup

Angket tertutup menurut Budiharto (2006:43) yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda pada kolom atau tempat yang sesuai.

F. Analisis data

Strategi analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah proses menyusun data (menggolongkannya dalam tema atau kategori) agar dapat ditafsirkan atau diinterprestasikan. Ketentuan, ketelitian, kesabaran dan kreativitas penelitian dibutuhkan untuk mampu memberikan makna pada setiap data yang ada.

Proses analisis data yang digunakan peneliti adalah: 1. Verifikasi data

Angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan jawaban responden pada setiap item sesuai dengan pedoman atau kriteria angket.

2. Tabulasi data

Tabulasi data bertujuan untuk memprediksi jawaban mengenai frekuensi dalam setiap item, responden dapat memilih lebih dari satu alternatif jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n).

3. Prosentase data

Prosentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden.

Peneliti menggunakan rumus Muhammad Ali (1995:184) untuk memperoleh presentase dari suatu nilai.

P = x 100 % Keterangan:

P : persentase

f : frekuensi jawaban responden n : jumlah responden

(21)

31

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

1. Tahap persiapan

Sebelum mengadakan penelitian, penulis mengadakan kegiatan sebagai berikut:

a. mengadakan pengamatan dan mempelajari buku-buku sebagai sumber acuan untuk membuat proposal, memilih alasan dan merumuskan masalah. b. Membuat proposal untuk mendapatkan persetujuan dari pembimbing. 1) Menyusun proposal penelitian sebagai Bab I, bahan Bab II, Bab III dan

Instrumen penelitian sebagai bahan seminar I. 2) Seminar I

2. Tahap pelaksanaan

Setelah dilakukan seminar I dan seluruhnya disetujui, maka dilakukan tahap pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen penelitian b. Pengambilan dari responden c. Pemeriksaan data

d. Membuat rangkuman hasil penelitian e. Pembahasan hasil penelitian

f. Menyusun kesimpulan dan saran g. Seminar II

h. Perbaikan draft skripsi hasil seminar II 3. Tahap akhir

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB V ini penulis mengemukakan kesimpulan hasil penelitian yang berkenaan dengan “Pendapat Peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga

dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga” di RW.02 KPAD Geger

Kalong Sukasari, Bandung. Dalam kesimpulan tersebut terkandung beberapa saran yang dapat ditujukan kepada pihak-pihak terkait.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini dirumuskan mengacu pada identifikasi masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan tersebut yaitu:

1. Pendapat peserta penyuluhan TOGA mengenai pengetahuan tentang khasiat

tanaman obat keluarga dalam perawatan kesehatan keluarga.

Sebagian besar peserta penyuluhan TOGA mengetahui khasiat dari berbagai jenis TOGA. Peserta penyuluhan TOGA berpendapat bahwa mereka telah banyak mengetahui khasiat tanaman obat diantaranya; mereka mengetahui tentang khasiat daun jambu biji untuk mengobati diare, khasiat jahe untuk mengobati masuk angin dan penambah nafsu makan. Khasiat bawang putih untuk mengobati sakit kepala dan khasiat cabe jawa untuk mengobati sakit gigi. Khasiat lidah buaya untuk mengobati bisul dan khasiat tanaman babadotan untuk mengobati luka sedangkan khasiat kunyit untuk mengobati bengkak. Khasiat jeruk nipis untuk mengobati batuk dan khasiat belimbing wuluh untuk mengobati darah tinggi. Khasiat daun pepaya untuk mengobati disentri dan khasiat lempuyang untuk mengobati demam.

2. Pendapat peserta penyuluhan TOGA mengenai sikap dalam memanfaatkan

tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga.

(23)

66

3. Pendapat Peserta Penyuluhan TOGA mengenai pemanfaatan hasil

penyuluhan tanaman obat keluarga dalam keterampilan memilih dan

mengolah bahan tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga.

a. Lebih dari setengahnya, peserta penyuluhan TOGA berpendapat bahwa mereka telah banyak memanfaatkan TOGA dalam perawatan kesehatan keluarga diantaranya: mereka memilih bawang merah untuk mengobati demam. Penyakit batuk dapat disembuhkan dengan jeruk nipis dan penyakit diare dapat disembuhkan dengan daun jambu biji. Kurang dari setengahnya penyakit sariawan dapat disembuhkan dengan daun sirih dan sakit kepala dapat disembuhkan dengan panglai.

b. Lebih dari setengahnya, peserta penyuluhan TOGA berpendapat bahwa mereka telah banyak memanfaatkan TOGA dalam perawatan kesehatan keluarga diantaranya: tanaman obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit demam adalah bawang merah dengan cara mengolah ditumbuk. Penyakit batuk dapat disembuhkan menggunakan jeruk nipis dengan cara diperas dan dicampur kecap secukupnya dan penyakit diare dapat disembuhkan menggunakan daun jambu biji dengan cara mengolah direbus. Kurang dari setengahnya penyakit sariawan dapat disembuhkan menggunakan daun sirih dengan cara mengolah dicuci bersih serta sakit kepala dapat disembuhkan menggunakan panglai dengan cara mengolah ditumbuk sampai halus.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan hasil penelitian yang ditujukan kepada pihak terkait, yaitu:

1. Anggota PKK

(24)

67

sikap dan keterampilan dalam pemanfaatan tanaman obat untuk kesehatan keluarga sehari-hari.

2. Tim Penggerak PKK

Tim Penggerak PKK sebagai motivator dan Ibu rumah tangga yang berperan dalam program pemberdayaan masyarakat lebih meningkatkan kegiatan yang berkaitan dengan penyuluhan tanaman obat keluarga baik dari pengetahuan mengenai tanaman obat, lebih menanamkan sikap serta kesadaran anggota PKK untuk meningkatkan aktivitas yang berkaitan dengan pemanfaatan tanaman obat keluarga.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih pada ruang lingkup masalah yang terbatas, sehingga masih perlu ditindaklanjuti pada masalah lain diluar variabel yang telah diteliti. Fokus masalah penelitian dapat dikaji dari variabel tingkat penguasaan hasil penyuluhan para peserta atau dari efektivitas kegiatan penyuluhan TOGA dengan subjek penelitian yang lebih luas.

a. Penguasaan pengetahuan TOGA dalam perawatan kesehatan keluarga

b. Pengaruh hasil penyuluhan TOGA terhadap penggunaan obat perawatan kesehatan keluarga

c. Efektivitas penyuluhan TOGA terhadap kemampuan pengolahan TOGA untuk perawatan kesehatan keluarga

(25)

68

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : Rineka Cipta

Muhlisah, Fauziah. (2012). Tanaman Obat Keluarga. Depok: Penebar swadaya Juwita, R. (2008). Ensiklopedia Biologi: Tanaman Obat I. Depok: Penebar

Swadaya

Juwita, R. (2008). Ensiklopedia Biologi: Tanaman Obat II. Depok: Penebar Swadaya

Juwita, R. (2008). Ensiklopedia Biologi: Tanaman Obat III. Depok: Penebar Swadaya

Effendy, N. (2010). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Rineka Cipta

Sulistyo, A. (2012). Keperawatan KeluargaKonsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiono. (1997). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasrul Effendy. (1998). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. (2005). Teori dan aplikasi promosi kesehatan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

(26)

69

Rakhmat, J. (1992). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda karya

Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan TOGA. Jakarta: Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak

Ali, M. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa Kamil. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia

Mulyasa, M. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosda karya

Budiharto. (2006). Metode Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Zulia, Martiah. (2007). Pemanfaatan kampung Belajar sebagai Sumber Belajar Masyarakat. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan

Wiharjono. (2010). Wisata Tanaman Obat, dari Tawangmangu ke Kota Batu. [online] tersedia: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010 /09/17/12703/15/Wisata-Tanaman-Obatdari-Tawangmangu-ke-Kota-Batu-.(27 agustus 2013)

(27)

68

70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Bill Nur Muhammad

NIM : 0900223

Tempal, Tanggal Lahir :Lebak, 24 oktober 1992

Agama : Islam

Nama Ayah : Acep Endang Satria, S.Pd

Nama Ibu : Enok Junawati

Alamat : Jalan Raya Pandeglang KM. 10 RT.04/RW.02 Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten. Lebak, Provinsi Banten

Telp/HP : 085659027930

E-mail : smansabill@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Selaraja 2, lulusan tahun 2003

2. SMP Negeri 1 Warunggunung, lulusan tahun 2006 3. SMA Negeri I Rangkasbitung, lulusan tahun 2009

Gambar

Tabel 4.27 4.28

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian hipotesis dan analisis statistik deskriptif variabel hasil belajar tentang perbedaan hasil belajar siswa pada materi diagram venn dan operasi

Stoner, Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya

Pernyataan tersebut di atas, diperkuat juga oleh salah seorang dari staf Nakertransos mengatakan bahwa anak-anak jalanan yang menyebar di Provinsi ini mayoritas berasal dari

Pada perkembangannya, penamaan ini kemudian diterapkan juga pada mamalia lain termasuk manusia (Pearson et al. Berdasarkan lokasinya, neuron KA di otak mamalia dibagi menjadi enam

Untuk menentukan variabel-variabel yang termasuk dalam komponen parametrik ataupun komponen non parametrik maka dapat dilihat berdasarkan scatter plot antara variabel respon

bahwa pengaturan penilaian kinerja pegawai dan pemberian tunjangan kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Wali Kota

pengelolaan perpustakaan sekolah, 7) usaha-usaha yang telah.. dilakukan untuk mengatasi kendala pengelolaan perpustakaan sekolah di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Penelitian

Pada  paragraph  pertama  (1),  konsultan  memahami  bahwa  UU  penataan  ruang  yang  telah  di  sahkan  pada  tahun  2007  telah  menjadi  payung  hukum