• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIF BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIF BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Zalukbu Marison Riaous, Pengarub Stntegi Pembelajarau dan Molif Berprestasi Terbldap Basil Belajar Mola Diklal Kewirousabaan Siswa SMK Negeri I P e ~u l Sei Tuan Kabupalen Deli Serdaac (Studi Empiris di SMK Negeri 1 Ptru l Sei Tuan). Tesis, Medu: Program Studi Tekoologi Pendidiluln, J>rogram Paseasa rjana, Universitas Negeri Medao, 2009.

Penelitian ini bertuj uan untulc mengetahui : ( I) hasil be lajar Kewirausahaan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran elaborasi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan slr8tegi pembelajaran ekspositori; (2) basil belajar Kewirausahaan siswa yang memlliki motif berprcswi tinggi dengan hasH belajar siswa yang memiliki motif berprestnsi reodah; (3) ada tidaknya inte raksi antara strntegi pembelajaran dan motif berpreswi siswa terh•dap hasil belajar Kewinmsalww.

Pcnelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pereu1 Sei Tuan Kabupaten O.li Serdang pada semester ganj il tahun pelajaran 200912010. Populasi berjumlah 71 orang. Pengarnbilan sam pel dilakukan dengan ciiiSttr random sampling berjwnlah 4 7 orang yang tmliri dari 23 orang kelas liMP, diajarkan strategi pembelajaran elaborasi dan 24 orang kelas II MPJ diajarknn strategi pembelajaran ekspositori. Tes motif berprestasi dilakulcan untuk mengelompokkan siswn yang mempunyai motif berprestasi tinggi dan motif berprestasi rendah. Metode penclitian yang digunakan adalah kuasi elr.sperimm dengan dcsaio faktorial 2 x 2. Uji Sllltistik yang digunakan adalah statistil: deskriplif untuk mcnyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANA VA dua jalur dcngan Ulraf signilikan Q o O.OS yang dilanjutkan dengan uji Scheffe . Sebelumnya dilakukan uji anal isis berupa uji nomalitaS dan uji homogenitaS.'

(2)

ABSTRACT

Zalukhu Marison Rianus, Tbe Influence of learning :Strategy and Ne<'d Achievement to Entrepreuursbip tbe student's acbievem~nt on SMK Negeri I

Percut Sei Tuan (An Empirical Study on SMK Negeri I Percut Sei Tuan). Thesis, Medon : The Education Technology Study Program, Post-graduate progTam, S tate University of Medon, 2009.

The objectives this study are ( I) to know the different student's achievement Entrepreneurship which was taught through the elaborate learning strategy and expository learning strategy; (2) to know their resuh of learning ill Entrepreneurship of students having a highly need achievement in studying and their achievement in Entrepreneurship of students having a poorly need achievement ill srudying; (3) to know available or not an interaction between the srudying strategy and their need achievement in Entrepreneurship as stud¢nl.

'This study was conducted em SMK Negeri I Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang in semester-odd of studying year 2009120 I 0. The population totally 71 repondents. Sampling is done with a cluster random sampling total 47 srudents comprising of 23 students of grade XJ MP3 for learning elaborate strategy and another

24 students of grade XI MP2 to a learning with expository strategy. The srudying need achievement test was conducted for classifying the students upon a highly need achievement and poorly need achievement. The research method adopted is experiment quasi with factorial 2 x 2. lbe statistic test inferential statistic by using ANOV A with two lines with a significance rate

a

~ 0.05 and continued to Scheffee test. It has been conducted an analysis test prior with a normalil)l test and homogen;ery test.

The result of study showed: (I) their achievement in Entrepreneurship taught with a learning elaborate strategy is better then their achievement rate in Entrepreneurship taught with an expository strategy with F.,~,

=

11.187 > F -

=

4,06 on significance rate a

=

0,05; (2) the achievement in studying Entrepreneurship by students having a highly need achievement is better then their achievement in studying Entrepreneurship by students having a poorly need achievement, F """'' = 4,577 > F,..,., = 4.06 on significance rate

a •

0,05: (3) there is found interaction between the learning

suategy with need achievement as studcnL" in influencing their achievement in

Entrepreneurship, with F.,.,m = 8.542 > F,...,,.,

=

4,06 on significance rate a= 0,05. This hypothesis showed that elaborate strategy more acurate then ihc expository strategy in

improving their achievement in students Entrepreneurship. and the students having a

highly need achievement is bener then their achievement in s tud~iog Entrepreneurship by students having a poorly need achievement

(3)

.,

. \B!

~--~t l ..-oA~ ;. £__, · ·

·• ,· . •

Ll ! ,J

··:r:Vrt

f.

~

.

:

..

~· ' \ '1 • ""..,. . . --l l .... t. ,.,.,. r:

, .

.,

' :.~-

-

.

t ··_..;.

'

.

.

....

~
(4)

TESIS

PENG ARUH STRATEG J PEMBE LAJARAN DAN MOTIF BERPREST ASI TERBADAP R ASIL B ELAJAR MAT A D IKLAT KEWIRAUSABAAN

SISW A SMK NEGERI 1 PERC VT SEl TUAN

KABUPATEN

DELI SERDANG

Disusun dan diajukan oleh:

MARISON RIANUS ZALUKHlJ

NIM. 081188210807

Te1ah Dipenahankan Dihadapan Panitia Ujian Tesis Pada Tangg:a1 16 November 2009

Dan Dinyatakan

Telah

Memcnuhi Salah

Satu

Syarat Untuk Mempero1eh

Gelar Magister Pendidilwl Program

Studi

Teknologi

Pcodidilwl

Medan, 16 November 2009

Pembimbing I,

Program

Studi

Tekno1o ·

Pendidilcan

K

___..,.--.

Menyetujui

Tim Pembimbing

• Dr. A

I Hamid K., M.Pd

~P .

195802221981031001

Mengetahui

Prof. Dr. Muhammad Badlnu, M\\Pd'

(5)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJl

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

NAMA

I.

Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd

NlP. 195810081981031002

(Pembimbing

I)

2.

Prof. Dr. Abdul Hamid K., M. Pd

NlP. 195802221981031001

(Pembimbing

fi)

3.

Prof.

Dr.

Muhammad

Badinn,

M. Pd

NlP. 194410301976031001

(Penguji)

4.

Prof.

Dr.

Efendi Napitupulu, M. Pd

NlP. 196311271987031001

(Penguji)

5.

Dr.

Dede

Ruslan, M. Si

NIP. 196504071990031002

(Penguji)

Mabasiswa

TANDA TANGAN

Nama

NIM

Prodi

: Marisoo

Rianus Zalulcl:tu

:081188210007

Tanggal Ujian

(6)

KAT A PENGANT AR

Puji syukur penulis panjatkan kehodirat Tuhan Yang Maha Esa, alaS rahmot dan

kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini densan judul "Pengaruh Stratogi Pembelajaran dan Motif Bcrpresaasi Terhadap Hasil l)elqjur Mota Diklat Kewirausahnan Siswa SMK Negeri I Percut Sei Tuan Kabupaaen Deli Serdang" sebagai salab satu pcnyaraaan WIIUk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelcsaikan tesis ini. penulis telah banyak menerima bantuan dati berbagai pihak sehingga pada akhimya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu. dengan segala kerendahan hati penulis menyampa.ikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku pembimbing I, yangtelah banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu bc:r.uti bagi penulis sejak penyusunan

proposal sampai penyelesaian tesis dan Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K .• M.Pd y:~ng

dengan sabar memberikan masukan, araban yang begitu berani. Kepada kctiga nam sumber Bapak Prof. Dr. Muhammad Badimn. M. Pd. Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M. Pd. dan Bapak Dr. Dede Ruslan. M. Si yang telah memberikan masukan

dan koreksi untuk peroaikan tesis ini.

Selanjutnya penulis JUga ingin menyarnpaikan terima kasib kcpada:

I. Rektor Universitas Negeri Medan. Direktur dan Asisten Dircktur Progrrun Pascasarjana Universitas Ncgcri Medan, Ketua dan Sckretaris Pr<>gram Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, besena $laf yang telah memberikan kescmpatan dan bantuan untuk kelancaran studi s<lorna mengikuti peri<uliahan di Program Pascasarajana Universit85 Negeri Medan.

(7)

2. Bapalc dan lbu Dosen Program Srudi Teknologi Pcndidiknn yang telah memberi.kan ilmu pengelahuan yang bennanfaat bagi penuli~ selama mengikuti perkuliahan. 3. Pemerintab Kabupaten Nias eq. llapak llupati Nias. B:apalc Kopala lladan

Kepegawaian Daemh Kabupaten Nias dan Bapalc Kepal:a Dinas Pendidikan Kabupaten Nias yang telnh mernberik411 izin dan bantuan kepada kep3da penulis untulc melanjutkan studi pada Program Poscasrujana Universitas Negeri Medan. 4. Bap:lk Kepnla Sekolnh, guru-guru dan para siswa SMK Negeri I Pen:ut Sci Tuan

Kabupaten Deli Serdang.

5. Bapak Kepala Sekolah, Guru-guru dan para si~wa SMK Negeri 1 Lahewa Kabupaten Nias Utat:a.

6. Rekan-rekan mnhasiswa Pascasaljana Program Studi Teknologi Pendidikan seerua khusus Angkt. XIII Reguler yang telnh bersama-sama berbagi asah, asih dan asuh sena berbagi suka dan duka selama jXrkuliahan.

7. Keluarga tercinta. lbunda Amelia Zalukhu. lstriku Sabat llati Oulo. A. Md dan analcku Rc;ndi Blessing Zalukhu sena saudarn-saudural:u. terimn kasih atas scgala doa dan dulcungan yang selalu diberikan kepadn penulis.

(8)

Penulis men}'11dari masih ban)'ak k<lcurangllll dan kelemahan dalam tesis ini. untuk itu pcnulis mcngharnpkan sumban(!AA pc:mikiran. kritik dan saran untuk kesempumaanya. Althlmya penulis berbantp semoga tesis ini dapat bennanfaat dalam menambah kbasanah ilmu pengelllhuan bagl dunia pendidikan.

Medan, November 2009 Penulis.

Modsoo R. Zalukhu

(9)

DA:-ABSTRAK .. ... ..

KA TA PENGANT AR ... iii

OAFTAR 1$1 ... ... vi

DAFTAR TABEL... ... viii

OAfTAR GAMABAR ...

x

DAFT AR

LAMP IRAN ... xi

BA8 I PENDAHULUAN ... .. A. Lotar Belakang Masalah .. ... ... ... .. B. ldentifi kasi Masalah ... ... 16

C. Pcmbatason Masalah ... ... ... ... 17

D. Rumusan Masalah ... 17

E. Tuj uan Pcnelitian.... .. ... ... ... ... ... 18

F. Manfruu Penelitian... 18

DAB II KERANGKA TEORITIS. KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... ... 19

A. Kerangka Teoritis... ... ... ... 19

I. llol<ikat Hasil Bclajar Kewirausahaan... ... 19

2. Hal<ikat Strategi Pembelaj aran ... 24

a.

Suategi Pembelajaran Elaborasi ... ... 28

b. Strotegi Pembclnjamn Ekspositori... ... 34

3. Hal<ikat Motif Berprestasi ... ... .... ... 39

B. Penelitian Yang Relevan ... 43

C. Kerangka Berpikir ... ... 45

I . Pcrbedoan Hasil Belajar Ke"irausahaan Siswa yang Oiajar dengan Strategi Pembclajaran Elaborasi dan Stratcgi l'embelajamn Ekspositori... .... ... 45 2. Perbedaan Hasil Belajar Kewimusahaan Sisw11 yang Memiliki

MotifBcrprestasi Tinggi dengan Siswa yanl! Memiliki

(10)

Motif Berprestasi Rendah... ... 49

3. lnteralcsi antara Strategi Pembelajaran dengan MotifBerprestaSi Terhadap Hasil bel ajar Kewirausahaan Siswa ... ... 52

C. Pengajuan Hipotesis ... ... 56

BAB Ill METODOLOGI PENEELITIAN ... 57

A. Tcmpat dan Waktu Penelitian ... ... 57

B.

Populasi dan Sampel... ... ... 57

C. Metode dan Raneangan Penelitian ... .. 58

D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... ... ... 59

E. Pengontrolan Perlakuan ... 61

F. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel... ... 64

G. Telmik dan Alat Pengumpulan Data... 66

H. Teknik Analisa

Data...

72

I. Hipotesis Statistik... ... ... 72

BAB IV fiASIL PENELITIAN ... ... 74

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... ... ... .... ... 74

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... ... ... ... 83

I. Uj i Normalitas ... ... ... ... ... .... 83

2. Uji Homogenitas ...

87

C. Pengujian Hipotesis.. ... ... ... .... ... . 89

D. Pembahao;an dan Dislcusi Hasil Penelitian ... ... .. ... ... 95

E. Keterbatasan Penelitian ... ... 112

BABV SIMPULAN, IMPLJKASI DAN SARAN... ... ... 113

A. Simpulan ... ... 113

B. lmplikasi... ... ... ... ... 115

C. Saran ... ... . 120

DAFTAR PUSTAKA ... ... ... ... 122

LAMPI RAN.. .... ... ... ... ... ... ... ... 126

(11)

Tabel Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4

Tabel 5 Tabel 6 Tab<: I 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel II Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14

Tabel 15

Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22

Tabel 23

DAFTAR T ABEL

Rata-rata Nilai Kewirausah..an Siswa SMK Negeri I

Percut Sei Tuan ... ... ... 13 Sinraks Srrategi Pembelajaran Ek>-positori... ... 40

Perbedaan Srrategi pembelajaran Elaborasi dan Strategi

Pembelajaran Ekspositori... ... 50 Perbedaan Motif Berprestasi Tinggi dengan Motif

Berprestasi Renddah... ... ... ... 53 Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2 x 2 ... ... 59 Tahapan Pelaksanaan Perlakuan Srrategi Pembelajaran Elaborasi 61 Tabapan Pelaksanaan Perlakuan Srrategi Pembelajaran Ekspositori 62

Kisi-kisi Tes Hasil.Belajar Kewirausahaan... 68 Kisi -kisi lnstrumen Anglcet MotifBerprestasi ... ... 69 Distribusi Frekuensi Hasil Bel.ajar Kewirausahaan Untuk

Perlakuan Srrategi Pembelajaran Elaborasi... ... ... 75 Distribusi Frekuensi Hasil Bell\iar Kewirausahaan Untuk

Perlakuan Srrategi Pembelajaran Ekspositori ... 76 Distribusi Frekuensi Hasil Bclajar Kewirausahaan Untuk

Siswa Yang Memiliki Motif Berprestasi Tinggi ... ... 78 Distribusi Frekucnsi Hasil Belajar Kewirausallaan Untuk

Siswa Yang Memiliki MotifBerprestasi Rendall ... .. .... ... .. 79 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Untuk

Perlakuan Strategi Pembelajaran Elaborasi Yang Mcmiliki

MotifBerpresta.si Tinggi ... ... ... .... 80 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa U ntuk

Perlakuan Strntegi Pembelajaran Elaborasi Yang Mcm iliki

Morif.Berprestasi Rendall. ... ... ... ... ... 81 Oistribusi Frekuensi Hasil Bel ajar Kewirausallaan Siswa Untuk

Perlakuan Strategi Pembelajaran Ekspositori Yang Memiliki

Motif Berprestasi Tinggi ... ... ... ... 82 Distribusi Frckuensi Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Untuk

Perlakuan Strategi Pembelajaran Ekspositori Yang Memilik.i

Motif Berprestasi Renddall... .... .. .... ... ... 83 Hasil Pen&'lljian Normalitas Data Untuk Strategi Pemb<:lajaran .. 85 Hasil Pengujian Normalitas Data Unnlk Motif BerprestMi ... 85 Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Strategi Pembelajaran ..

Dan Motif Berprestasi .... .. .... ... .... . .... .. . ... .. .... ... ... .. . . ... ... 86 Rekapitulasi Hasil Pcngujian Normalitas... ... ... 88 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas V arians Antar

Kelompok Sampel Elaborasi dan Ekspositori Dcngan Uji F

Pada TarafSignifikan a =0.05 ... ... 88 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Aotar

Kelompok Sampel MB· T dan MB-R Dengan Uji Barflen

Pada TarafSignifikan a = 0.05 ... ... 89

[image:11.516.72.462.81.616.2]
(12)

Tabcl 24 Tabcl 25

Tabcl 26 Tabel 27

Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sampel Dengan Uji Bartlett Pada TarafSigniflkan

a=

0.05 ... . Hasil Statistik Deskriptif ... . Ranglmman Hasil Anava Secara Kcseluruhan Tcrhadap

Hasil Belajnr Kewirausahaan ... . Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Schelfe ... ... ..

ix

90

90

91

(13)

DAFT AR GAMBAR

Gambar I Histogram Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Yang ... ... .

Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi ... 76 Gambar2 Histogram Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Yang .. .. ... .

Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 77 Gambar 3 Histogram Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Yang ... ..

Memiliki Motif Berprestasi Tinggi ... ... 78 Gam bar 4 Histogram Hasil Bel ajar Kewirausahaan Siswa Yang ... .. ..

Yang Memiliki MotifBerprestasi Rendah... 79 Gam bar 5 Histogram Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Yang ... .. .... ..

Diajarl<an Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan ... .

Memiliki Motif Berprestasi Tinggi ... .... .... .. . .. ... ... ... 80 Gambar 6 Histogram Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Yang ... ..

Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan ... .

Memiliki Motif Berprestasi Reodah... 81 Gambar 7 Histogram Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Yang ... .

Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori !Dan ... ..

Memiliki Motif Berprestasi Tinggi ... 82 Gam bar 8 Histogram Hasil Bel ajar Kewirausahaan Siswa Yang ... .

Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan ... ..

Memiliki Motif Berprestasi Rendah... ... 84 Gam bar 9 Modellnteraksi Antara Strategi Pembelajaran dan Motif ... ..

[image:13.516.99.464.64.333.2]
(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampitan I Silabus dan Analisis Jnstroksional ... ... 128

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Elaborasi... 134

Lampiran 3 Reocana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP} Ekspositori ... I 57 Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Kewirausahaan ... 174

Lampiran 5 Angket MotifBerprestasi ... ... ... 200

Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Skor lnstrumcn Hasil Belajar Kewirausahaan ... 204

Lampitan 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motif Bcrprestasi ... 205

Lampiran 8 Perhitungan Hasil Data Uji Ccba lnstromen Penelitian... 206

Larnpitan 9 Data Hasil Belajar Kewirausahaan... ... 223

Lampitan 10 Distribusi Frekuensi Data Penelitian... ... 226

Lampiran II Perhitungan Statistik Dasar ... ... 234

Lampiran 12 Perhitungan Uji Nonnalitas Data Dengan Uji Liliefors... 241

Lampitan 13 Uji Homogenitas Varians

Sampel...

247

Lampiran 14 Peogujian Hipotesis Penelitian... 250

(15)

A. La tar Bela Iuong Mualab

BABJ

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam usaha mencerdaskan kchidupan bangsa. Ncgara akan maju dan berkembang apabila diikuti dengan pcningkatan pendidikan yang lebih baik. Kemajuan pendidikan alcan mcmberikan

dampak positi f dalam upaya pcningkatan sumber daya manusia. Dunia pendidikan sruu ini sedang memasuki era yang d itandai dengan gencamya inovasi teknologi. pemalcaian dan pemanfaatan teknologi di dunia

keda

scmakin berkembang sehingga menuntut adanya penyesuaian sbtom pendidikan yang selaras deogM runtutan dunia ked

a.

Miarso (2005:485) mengatakan bahwa ••sumber daya manusia merupalcan modal dasar pembangunan terpenting". Lebih lanjut dijelaskan pendidikan untuk pembangunan kualitas mnnusia meliputi segala ospek perkcmbangon manusia dalam barkatnya sebagoi malchluk yang beralcal budi. scbogai pribadi. sebagai masynralcat dan sebagai warga ncgara. Pendidikan harus mencenninkon proses memanusialcan manusia dalam arti mengaktualisasikan semua potensi yang d imilikinya mcnjadi kemampuan yang dapat dimanflllltkan dalam kehidupan sehari-hari di masyaralcat luas. Selanjutnya Budiningsih (2005) mengemukalcan bahwa sumbcr daya manusia ditentukan oleh kamlcteristik manusia dan masyaralcat masa depan yang dikchendaki sepcrti kemartdirian. tan.ggung jawab terhadap resiko dalam mcngambil keputusan dan mengembangkan scgaia aspek

(16)

2

Tingkat keberhasilan pembangunan nasional di segala bidang sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam mengopcimalkan dan mcmaksimalkan perlcembangan seluruh potensi yang dimiliki. Upaya tersebut dapat dilakukan dan ditcmpuh mclalui pendidikan. baik melalui jalur pendidikan fo rmal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk memililti keunggulan di dunia keJja, dl antaranya melalui jalur pcndidikan kejuruan.

Pcndidikan kejuruan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimncang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia keJja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu berwirausaha dan dapa1 menjadi tenaga keJja menengah sena memiliki kesiapan unruk mengbadapi penaingan di dunia keJja. Kehadimn SMK sekarang ini semakin didambakan masyarakat. khususnya masyarakot yang berkecimpung langsung dalam dunia kelja. Dengan eatatan, bahwa lulusan pendidiltan kejuruan memang mempunyai kualifilalsi sebagai ealon tenaga kelja yans memiliki keterampilan vokasional tertentu sesuai dengan bidang keahliMnya.

(17)

3

dalam bidang kejuruan tertentu schingga yang bersangkutan mampu bekerjn demi masa dcpan dan untuk kesejahteraan bangsa. untuk itu siswa harus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang p<ak1is sebagai bekal yang berguna dalam rnngka memasuki dunia kerja baik di perusahaan maupun sebagai wirnusaha".

Nolker &t Schoenfeldt (1983:132) berpendapat bahwa "tujuan pendidikan kejuruan adalah untuk melindungi kalangan peketja dati resiko kekwangan pekeljaan atau penganggurnn". Hal ini bernrti bahwa dalam pendidikan kejuruan pesena didik akan dibekali dengan berbagai ilmu dan keterampilan untuk diaplikasikan dalam membuka lapangan peketjaan atau berwirau.saha. Selanjutnya Jhsan (2003) mengemukakan bahwa sekolah kejuruan merupakan snlah satu jalur pendidikan yang mempersiapkan pesena didik untuk bekelja pada bidang tertentu. Lebih lanjut dikatakan bahwa fungsi pendidikan menengah kcjuruan adalah mcmpersiapkan peserta didik untuk memasuki lnpangan kerja scsuai dengan pendidikan kejuruan yang diilrutinya. atau untuk mengikuti pendidikan keprofesian pada tingkat pendidikan tinggi. Pendapat ini mengandung pengertian bahwa siswa SMK selain dipersiapkan untuk menjadi tcnaga ketja sesuai dengan bidangnyo juga dapat melonjutkan pendidikannya kc jenjang yang lebih tinggi.

Gambaran tentang kuaHtas lulusnn pendidikan kejuruan menernpkan ukuran gnnda. yaitu kuolitas menurm ukuran seko lah alllu ;,..school s uccess

standards dan kuolitas menurut ukuran masyarakat atau out-of school success

standards. Kriteria penama meliputi aspek keberhasilan peseltl didik dalam

(18)

4

pad& kemampuan unjuk kerjo ~uai dengan standar hosil belajar nasional ataupun intemasional setelah mereka berada di lapangan kerja yang sebenamya.

Upaya unruk mencapai kualitas pendidikan kejuruan yang sesuai dengan tuntutan dunia kcrja tersebut, perlu didasari dengan kurikulum yang dirancang dan dikembangkan dengan prinsip kesesuaian dengan kebutuhan stakeholders. Kurikulum pendidikan kejuroan secara Spe$ifik memiliki karalcter yang mengarah kepada pembentukan kecakapan peserta didik berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekcrjaan tertcntu. Kecakapantersebuttelah diakomodasi dalam kurikulum SMK yang meliputi kelompok mata diklat oormatif. l>daptif dan produktif.

Perhatian pemerintah dan masyarakot cukup serius untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama pendidikan kejuruan apr kesenjangan antasa kebutuhan dan penyediaan (supply and d emand) semakin dekat teruwma kualitas tenaga kerja. Hal itu didukung dengan adanya kebijakan pemerintah tentang ketcrkaitan dan kcsepadanan (lin k and march) antasa lembaga pendidikan dengan dunia usaha atau dunia industri (DU/01). Lebih lanjut untuk pengembangan sekolah SMK, menurut Joko Sutrisoo, Oirelcrur Pcmbinaan SMK Dcpdiknas bnhwa pada tahun 20 l 0 men01getkan pertumbuhan SMK dengan SMA memiliki perbandingan ~O : SO, dan pada tahun 201 S komposisi SMK dengan SMA 70:30. (hup:/lhariansib.conli update 2 April 2009).

(19)

s

scmua jenjang pendidikan bailc formal maupun non fonnal. lndikator Jain menunjulclcan bahwa mutu pcndidikan Jcejuruan masib belwn bail< dan signifikan. Laporan www.beritajatim.com, menyatalcan bahwa pengangguran terbulco didominasi lulusan SMK sebesar 17.26% dari jumlah pengangguran, disusul SMA 14,31%, Universitas 12,59%, Diploma 11,21%, SMP 9,39%, SO 4,57%. (www.bcritajatim.com, dinkses 27 Juli 2009). Hal ini tentu saja menimbulkan ketidakpua.<an masyarakal akan pendidikan di negeri ini yang mana banyak peserta didik yang tidak mampu mencari dan membulca lapangan pekeljaan otoupun melanjutkan pendidikan.

Uno (2008:99) berpendapat bobwa "salab satu masalah kehidupan yang akan dibadapi para Julusan pescrta didik adalab perubaban masa yang akan dalang y11ng bclum pasti bentuk dan arahnya. Namun yang pasti adalab adanya tantangan yang menyangkut selurub ospek kehidupan manusia yang salab satunya berwujud teknologi". SMK dibarapkan mampu mcnjawab permasalahan ini dengan mcmbekali pesena didik dalam berbagai kompetcnsi yang dibuttJhkan oleh DU/01 serta mcmberikan pengetabuan kewirausahaan sejak awal sebagai dllSaJ' bcN1rausaha.

McClelland sepeni yang dikutip Suherman (2008) me11yebutkan bobwa suatu negara akan mcncapai tingkat kemakmuran apabila jwnlab

etreprmeurshipnya paling sedikit 2 % dari total jumlab penduduknya. Dalam hal

(20)

6

akan menyeoobkan lulusao SMK sulit mendapat pekc:!jaan yang sesuai dengan pendidikannya. Siswa SMK banyak yang menjadi pengangguran di pedcsaan. karena sulitnya mcndapatkan pekerjaan. Sementara iN mm:ka merasa malu jika harus membanN orang ruanya sebagai petani dan pedagang.

Pennasalahan pendidikan kcjuruan memang tidak scderlwna. jika dilihat dati implemenwi link and match antara sekolab dengan DU/01. Link ond match temyata bclum maksimal terlaksana, salah satu penyebabnya sarana dan prasarnna scrta daya tanlpung industri yang terbacas. Tidal< tcridentifikasinya kebutuhan dunia kelja oleh SMK akan semakin berpengaruh terhadap daya scrap lulusan SMK di dunia kelja, karena dunia kerja alcan mempekerjakan scseorong yang sesuai dengan keburuhan dunia kerja iN sendiri . Dengan demildan SMK diharapkan dapot mengidentitikasi keburuhan dunia kerja sehingga terjadi link and march yang diharapkan antara dunia pendidikan atau SMK dengan dunia kerja.

Siswa SMK akan dapat memilih beberapa altematif setclah lui us dan tarnal

(21)

7

motif berprestasi yang mcrupakan dorongan atau penggeralc yang adalah dalam diri sesorang untuk betbuat lcbih baik dalam me.ncapai suatu prestasi tettentu.

Selain bekt:Jja di DU/01, lulusan SMK juga diharapkan mampu membuka usaha sendiri secara mand.iri sesuai dengan disiplin ilmu dan pengetahuan yang dimi likinya. Jlmu dan pcngetahuan tcntang kejuruan yang dimiliki selama di bnngku sekolah, akan sangat bennanfaat dalam merencamakan, membuka, mengclola dan mengembangkan usahn. Usaha yang dimaksud adalah usaha sederhana yang dapat mendatangkan keuntungan dan meningkatkan pengetahuan terutama dalam hal keterampilan (•/till) bagi siswa itu sendiri. Namun pada

kenyataannya keadaan yang tetjadi kompetensi tersebut masih jauh dari yang dihat;lpkan. 5<'bagian besar siswa SMK tidak mampu berkompelitif dalam mencari lapangan peketjaan atau membuka usaha 5<'ndiri setelah lulus.

Penyebab sulitnya lulusan SMK dalwn mencari dan m~mbuka lapangan pekerjaan salah satunya adalah selain rcndahnya keterampilan (skill) juga dibarengi dengan pengeL'lhuan, aplikasi kemampuan serta dorongan untuk bcrwimusahn yang relatif masih terbatas. Siswa SMK mengalami kesulitan dalam hal membukn usaha karena masih rendahnya pengalaman dan J.:urang inovatifuya dalam membuat inovasi·inovasi yang baru. Kemampuan dalam scgi ekonomi juga menjadi faktor penyebab sulitnya alumni SMK membuka usaha secara mandiri.

(22)

8

atau tidaknya sangat tergantung padn sentuhan aktiviw dan kemampuan guru dalrun mcrenCMakan dan membuat strategi pengajaron sebagai ujung tombak implemenwi suatu kurikulum.

Dalam kurikulum KTSP terdapat mala diklat yang secara khusus membahas masalllh wirausaha yailu mata diklat kewirausahaan. Mala diklat kewirausahaan diajarkan kepada scluruh siswa SMK dalatn bcrbagai bidang kcllhlian. Kewirausahaan merupakan mata dil<lat yang sangat berpengaruh tcrhadap pcngcmbanQllll kompetensi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan unruk setiap bidang keahlian. Dcngan mempelajari dan mcngaplikasikannya dalam setiap bidang keahlian masing·masing. akan semakin mempetjelas hubungan antarn kewirausahaan dcngan kompetensi kejuruan.

(23)

9

pengctahuan serta mengga!i ide-ide krcati

r

dlln inovatif untuk merencanakan dlln membuat produk-produk baru.

Unit produksi mcrupokan pengembangan dari kegiatan pmktikum di benglcel (workshop). dengan tujuan memilih dan mengumpulkan berbagai basil praktek yang tclah dilakukan siswa untuk dipasazkan kepada masyarakat luas. Kegiatan ini dibawah pengawasan guru produktif dan sepengetahuan kepola sekolah. Melalui kegiatan ini akan dapat memacu siswa berkompetisi dalam merencanakan dan membuat produk-produk baru untuk dijual kepada masyllnlkat umum. Hal ini sesuai dengan pendapat Suhennan (2008) mengenai tujuan pembelajaran kewirausahaan yakni mengarah pada bidang bisnis seperti mc:masarkan atau menjual produk untuk mencbpatkan keuntungan finansial.

Tuntutan terhadap siswa SMK tidak hanya mcmbutuhkan kemampuan untuk menguasai kompetensi·kOmpetensi kejuruan yang ditandai dengan nilai yang melewati standard. Tetapi akan dibuktikan j uga dengan kcmampuan untuk mcngaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Salah satu aplikasi yang dapat dilibat dengan membuka dan mengembangkan usaha sesuai dengan ilmu dan

keterampilan yang dimiliki baik dalarn sknla kecil maupun skala besar. Untuk mcrealisasikan hal demikian horus dibarengi dengan dorongan atau keinginan dari dalrun diri siswa untuk berbuat lebih baik dengan penuh scmangat dalam membuka usahu secara mandiri.

(24)

10

siswa pada saat menerima materi pelajaran terutama pelajaran kejuruan sclalu dituntul mengikuti segala prosedur dan langkah-langkah yang tclah ditetapkan d idalarn mcngerjakan dan menyclesaikan sesuatu sehingi!Jl siswa terbiasa mengikuti petunjuk yang ada dan tidak membutuhkan proses be:rpikir.

Pennasalahan hal ini dapat diminimalkan apabila guru sewaktu mengajar menggunakan strategi pengorganisasian pembclajaran yang tepat dan dapat membantu siswa dalarn meningkatkan mut u dan keterampilannya. Menurut Purwanto (2007) dalam belajar di seko.lah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang sangat penting. Selanjutnya Sanj aya (2008) juga berpendapat bahwa guru adalah komponen yang sangat mcnentukan dalarn implcmentaSi suatu strategi pembelajaran. Aninya faktor guru juga berpengaruh dalam hal peningkatan bal belajar siswa. Peranan guru kcwirausahaan SMK dibarapkan marnpu mengembangkan selurub potensi yang ada dalarn diri siswa. Sebab dari materi kewirausahaan dibarapkan siswa SMK setelatil lui us tidak banya mencari pekeljaan tetapi menjadi wirausahawan.

Pembelajaran mata diklat ke"irau.•ahaan selarna ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Pengorganisasian materi selalu menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang lama (secara ekspositori) yaitu dcngan men.yarnpaikan materi pelajaran secara bertutur baik lisan (ceramah) ataupun disku.-.'i uanpa menguraikan lebih mendalarn materi yang dipclajari. Guru mengajar cenderung 1exk-book

oriemed dan belurn menekankan pada proses berpik.ir siswa secara mandiri.

(25)

II

Sebagai akibatnya munculnya kebnsanan dan kejenuhan dari siswa untuk bel ajar lebih bail<. Hal tern:butterjadi karena selama ini rnateri yang dipelajarinya tidak menyeoruh keburuhan mereka atau dengan kata lain materi yang dipelajari tidak relevan dengan pengalaman mereka sehari-hari sehingga dianggap kurang menantang. Kondisi seperti ini akan membuat siswa semakin lrurang memahami dan mengerti akan hakikat ke"i.rausahaan itu scndiri. Dengan demikian maka akan betpengaruh juga pada basil belajamya yang semakin lama semakin

menurun.

Berdasarkan hal tersebut guru dituntUI mengadakan variasi dalarn pembelajaran dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah dengan penerapan strategi pengorganisasian pembelajaran. Secara umum proses pelaksanaan pcmbelajaran di sekolah kejuruan atau SMK, tcrbagi dalam tiga kelompok mata pelajaranlmata diklat yairu kelompok adaptif, nonnatif dan kelompok produktif. Untuk SMK rumpun tcknolog.i dan industri secara khusus bidang keahlian teknik mcsin program keahlian tcknik permesinan, kelompok mata diklat produktif terbagi dua yakni mata diklat dasar kej l!lfi13Jl dan dan mata diklat kcjuruan. Scdangkan dalam penyajiannya mala diklat produktif dipeeahkan menjadi beberapa kompetensi.

(26)

12

SMK Negcri I J>ercut Sci T uan tcrus meogembangkan .kualitasnya dengan mcnambah jumlah gwu adaptif. normatif dan produktif serta sarana dan prasarana praktek pada masing-masing program keahlian. Selain itu juga lmalitas guru dcngan cara mengirimka.n tcnaga pcngajar kc berbagai pelatihan guru yang ada baik di tlngkat daerah maupun nasionaJ. Walaupun demikian, masih terdapat kendala disana-sini dalam hal peningkatan kualitas basil belajar siswa. Salah satunya adalah penerapan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru masib relatif sederhana dan tidal< membangkjtkan aktivitas siswa untuk berbuat lebih banya.k sehingga kemarnpuan mereka dapat tersalurkan. Padahal di SMK sangat dituntut kemarnpuan berinovasi teruwna dalam mengernbangkan dan menciptakan bentuk-bentuk produk baru dalarn melaksana.kan suatu pekerjaan baik selama masih sekolah maupun setelah lui us dan wnat di sekolah kejuruan .

(27)

13

TaiKI I. Rata-rata Nilai Kewirausabun Sis•"" S MK Negeri I Percut S.i T uao

No

K~las Rnlll·rnta Niloi

TP. 200612007 TP. 2007/2008 TP. 2008/2009

I X IMP, 6,42 6,JI 6.60

2 XJMP, 5,88 6,27 6.44

3 XIMP, 6,00 5,91 620

Sumbtr: D o kum ~a SMK Ne~:eri I Pt rcut Stl T 111o (2009)

Data Tabel I mcnw1jukkan rnta-rata hasil belnjnr kewirnusahaan siswa ma.sih sangat rendah/tiduk kompcten dan tidak mcncapoi target kclulusan ha.sil bclajnr yang ditetapkan. Kondisi sepeni ini sangat bcrpengaruh h<:sar tcrhadap proses pembelajaran sclanjutnya, dimana siswa kurang mampu mcnernpkan dan mengnplikasikan ilmu yang diterima baik pada SMt melaksanakan l'rdktck lndustri (PI) maupun pada saat memasuki OU/DI au.u membuka lapangan pekerjam setelah lui us dan tarnAl di sekolah kejuruan.

MengaUISi hal tersebut maka diperlukan suatu strategi pengorganisasian pembclnjaran yang baru dan hendaknya dipilih s<.,osuai dcngan rnetnde. media dan sumber belajar lainnya yang dianggap rclcvan dalnrn m<"flyarnpaikan materi. dalam membimbing siswa agar terlibal secara optimal. seb.ingg• siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalarn rnngka menumbuhkembangkan kemampuannya. Strategi pembclajaran yang dnpat dilakukan adalah strotegi pcmb.elajaran elabornsi. Strategi pembelajaran ini memiliki tahap·L,hap pembclajaran yang bcrstruktur yang dimulai dati urutan umum·ke·rinci. Pembclajaran elaborasi juga mengutamakan bagian-bagian yang penting untuk disajikan sen.a adanya pembcrian rangkwnan dan sintesis.

(28)

14

dipdajari (epitome) kemudian mengelaborasi bagian-bagian yang oda di dalam epitome secara lcbih rinei (Hamid, 2001). Dalam pcnggunaan sltalcgi pcmbelajaran elaborasi, guru akan selalu mengaithn tiap-tiap sub bagian ke bagian, dan tiap-tiap bagian ke konteks yang lebih luas. Dengan demikian siswa akan mudah memahanti materi pclajaran dan menget.ahui antar bagian-bagian dalam materi. Dengan demikinn diharnpknn dengun penggunaara strategi ini dapat meningkatkan hasil helajar siswa.

Strategi pcmhelajaran elaborasi merupakan pengembangan dari teori elaborasi yang mengorganisasikan pcngajaran deng~~~~ mengikuti urutan umum-ke -rinei. Dasar teori elaborasi berpijak pada psikologi kognitif, )lang lebih banyak memusatkan pcrilatian pada konsepsi bahwa perolchan dan retensi pcngct.ahuan baru merupakan fungsi dari slrUktur dari kognitif yang sudah dimiliki sihelajar.

Penggunaan strategi pengorganisasian pemhelajaran elaborasi pada mata diklut kcwirausahaan sangat tcpat karcnu dulam proses pembelajaran dilakukan dimulai dari hal-hal yang umum-ke-rinci kemudian diteruskan dengan menguraikan lebih mendalam tergantung kednlaman materi selanjutnya ditcrusknn dcngan sintesis dan rnngkuman. Semcntara materi kewirausahaan yang disajikan terdiri dari heherapa kernngka isi atau epiromt dan sangat cocok jika urutan penyajiannya diorganisasikan sedemikian rupa dengan menyaj ikan hal-hal yang umum kemudian dilanjutkan dengan mengurnikM lebih mendalam lagi pada hal · hal yang khusus.

(29)

15

belajar yang paling bennalcna untuk mempengaruhi keefel<tifan pengajaran adalah karakteristik pebelajar. Pengajaran akan semakin efektif bila strategi pengajaran atau proses belajar (PBM) yang digunakan semakin sesuai dengan karakteristik pebelajar yang diajar.

Salah satu karakteristik siswa yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar kewirausahaan adalah motif berprestasi. Menurut MeCielland (1949) bahwa motif berprestasi adalah salah saru faktor pokok dalarn perilaku wirausaha. Lebih lanjut dikemukakan bahwa motif berprestasi adalah suaru daya dalarn mental manusia untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebib efektif dan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan scbclumnya. Untuk itu dalarn mempelajari mata diklat kewirausahaan, motifberprestasi sangat berperan sekali terutama dalarn mempelajari dan mengaplikasikan setiap kompetensi dasar yang ada.

Peserta didik yang mempunyai motif berprestasi akan .cendcrung bell\iar dengan lebih baik, lebih cepai dari sebclumnya karena adanya dorongan dari dalarn untuk berbuat lebih baik. Purwanto (2007) menarnbahkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang timbul dari dalarn diri pcscrta didik, maka faktor motivasi memegang peranan pula.

(30)

16

B. ldentifikasi Masaloh

(31)

17

C. Pembatasan Masalah

Banyak falctor yang mempengllt\lhi rendahnya hasil belajar siswo.. agar penelitian ini lebih terfokus d~ kajian lebih mendalam. PenelitiM ini dilalcsanalcan berdasarkan identifikasi mosalah malca penelitian ini dibawi pada mosalah strategj pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. yang dipilah atas strategi pembelajaran cla.borasi dan strategi pembelajaran ckspositori. Karalctcristik siswa dalam penelitian ini dibatasi hanya pada motif berprcstasi siswa yang dibagi alas motif berpreswi tinggi dan motif berprestasi rendah, serta basil belajar sisW11 dibatasi hanya pada basil belajor kognitif mala dikJat kewirausahaan, di program keahlian teknik penncsinan bidong keahlian tcknik mesin SMK Negeri I Percut Sci Tuan-Deli Serdang.

0 . RumusanMasabll

Berdasarkan law belakang. identifikasi dan pembatasan masalah yang

dikemukakan di alas, mnka mnsalllh penelitian ini

dupal dirnunuskan sebagai

berikut:

I . Apakah basil belajar kewirausahaan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran elaborasi lebih baik daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah basil belajar kewirausahaan siswa yang memiliki motif berprestasi tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motif berprestasi rendah? 3. Apalcah terdapnt interaksi antora strategi p<.-mbelajaran dcngan motif

(32)

18

E. Tujuon Peoelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan. tujuan pc:nelitian ini adalah unruk mcngetahui dan mendeskripsikan:

I . Hasil belajar kewirausahaan siswa yang d iajar dengan strategi pcmbelajaran elaborasi dan siswa yang diajar dengan suatcgi pembelaj8Jall ekspositori.

2. Hasil belajar kewirausahaan siswa yang memiliki motif berprcstasi tinggi dan siswu yang memiliki motifberprestaSi rendah.

3. lnteraksi antanl strategi pembelajaran dan motif berprestasi dalarn mempengaruhi ha.sil belajar kewirausahaan siswa.

f . Monfaat Penelitlaa

Seeara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah kha.sanah pcngetahuan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan hubun&annya dengan motifberpreswi siswa ser1a pengaruhnya temadap hasil

bclajar kewirausahaan siswa SMK rum

pun

teknologi dan industiri.

Gambar

Gambar I Histogram Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Yang ............... . Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi ...................

Referensi

Dokumen terkait

Waktu pemberian infusa daun sirih ditetapkan dengan membagi hewan uji menjadi 3 kelompok masing-masing 3 ekor tikus.... Infusa daun sirih konsentrasi 40% dengan volume 2,5 ml/200 g

Produsen Yamaha yang sudah lama ada di Indonesia dan menguasai pemasaran sepeda motor di tanah air juga merasa khawatir dengan hal ini, karena kompetitor dari cina juga

Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Pimpinan dan segenap

Denaturasi DNA dilakukan dengan menggunakan panas (95ºC) selama 1-2 menit, kemudian suhu diturunkan menjadi 55ºC sehingga primer akan menempel ( annealing ) pada

Kasang tukang masalah dina ieu panalungtikan nya éta kurangna pangaweruh masarakat Désa Rancakalong Kacamatan Rancakalong Kabupatén Sumedang, hususna ngeunaan seni

With the current design of vent openings, the present results demonstrated that the mean and turbulent wind conditions within a large part of the greenhouse tunnel volume were

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengevaluasi harmonisasi dalam penerbitan izin usaha pertambangan mineral di Kabupaten Ketapang yang diatur

[r]