• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Veaoy Rlbka Wisadarai S. NIM: 081188210065. The Effect of Instructional Strategy and Emotional Intelligence to the Music Learning Achievement Student of SMA Negeri 2 Tehing Tinggi. Thesis of Educational Technology Graduate of UNIMED.2010.

This research aim to ·study whether the music learning achievement of the student that taught by acceleration instuctional strategy is higher than student taught by expository instructional strategy, whether the music learning achievement of student with the higher emotional intelligence is higher than student with the lower .. emotional and whether there is an interaction between instructional stnltegy and

emotional intelligence to the music learning achievement?

This research is an experiment and treatment study. The population is all of student of SMA Negeri 2 and 3 Tebing Tinggi in grade X 2010/2011 in odd semester for II classes. The sample is took by cluster random sampling and the experiment group is class Xl while control group is class XS. This research applies the quasi experiment research method. The research design is an experiment design with 2x2 factorial. The dependent variable is the music learning achievement and the independent variable is instructional strategy (acceleration and expository strategies), while moderator variable is emotional intelligences. This research was conducted in three phases, i.e. I) the emotional intelligences questionare; 2) teaching process; 3) fmal or post test. The applied data analysis method is descriptive statistical and inferential method.The hypothesis was tested by ANAYA factorial 2x2 on significant level a = 0,05 .

The result of hypothesis testing indicates that there is a difference of the music learning achievement average score for student who taught by acceleration instructional strategy either to the group of students with higher emotional intelligence or with the lower emotional intelligences (25,6) that higher than students taught by expository instructional strategy (23,22) with (Fmtio 8,933 > F~abte 3,96). The music learning achievement average score of students with the higher emotional intelligence is higher (28,15) than students with the lower emotional intelligence (20,67) with (Fratio 56,816 > Flabte 3,96). The calculation of variance analysis indicates that the average score of learning achievement for higher emotional intelligence that taught by acceleration learning strategy is 29,77 and for student taught by expository instructional stratetgy is 26,22, while the music learning achievement average score, while the music learning achievement average score for student taught by expository with the lower emotional intelligence taught by acceleration instructional strategy is 20,56 and for student taught by expository learning strategy is 20,77.

The result of this research indicates that the acceleration instructional strategy is more effective applied in music learning of student to increase the learning achievement on higher emotional intelligence.

(2)

>

..

ABSTRAK

Venny Ribka Wisudarni S. NIM: 081188210065. Pengaruh Strategi Pembe/ajaran Dan Kecerdasan Emosiona/ Terhadap Basil Be/ajar Seni Musilc Siswa SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Tesis Program Studi Telcno/ogi Pendidikan Pascasarjana UNIMED.2010.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban apakah basil betajar seni musik siswa yang diajar dengan strategi pembetajaran akselerasi lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori, apakah basil belajar seni musik siswa yang memiliki kecerdasan emosionat tinggi lebih tinggi daripada basil belajar siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah dan apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap basil belajar seni musik?

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment) dan perlakuan (treatment). Populasi penelitian adalah semua siswa SMA Negeri 2 dan 3 Tebing Tinggi kelas X 2010/2011 pada semester ganjil berjumlah 11 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling dan didapatkan kelas Xl sebagai kelompok eksperimen kelas X5 sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Rancangan penelitian ini adalah

desain eksperimental dengan faktorial 2x2. Variabel terikat yaitu basil belajar seni musik dan variabel bebas adalab strategi pembelajaran (strategi akselerasi dan strategi ekpositori), sedangkan variabel moderator kecerdasan emosional. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1) memberikan kuesioner kecerdasan emosional; 2)melaksanakan pembelajaran; 3) memberikan tes akhir. Teknik analisis data yang digunakan adalab teknik satatistik deskriptif dan inferensial. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan ANA VA faktorial2 x 2 pada taraf signitikansi a = 0,05 .

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai

rata-rata basil belajar seni musik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi baik pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi maupun siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah (25,6) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata basil belajar seni musik siswa yang dil\iar dengan strategi pembelajaran ekspositori (23,22) dengan (Fbhuna 8,933 > Ftabet 3,96). Nilai rata-rata basil belajar siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi (28,15) dibandingkan dengan nilai rata-rata basil bell\iar seni musik siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah (20,67) dengan (Fbilun& 56,816 > Ftabet 3,96). Hasil perhitungan analisis varians menunjukkan basil perolehan nilai rata-rata basil belajar untuk kecerdasan emosional tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi diperoleh 29,77 dan bagi siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori diperoleh 26,22, sedangkan nilai rata-rata basil belajar seni musik siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah yang diajar dengan strategi pembell\iaran akselerasi memperoleh 20,56 dan siswa yang diajar strategi pembelajaran ekspositori diperoleh 20,77.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran akselerasi lebih efektif diterapkan dalam belajar seni musik siswa guna meningkatkan basil belajar pada kecerdasan emosional tinggi.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Kecerdasan Emosiona/, Basil Be/ajar .

(3)

"

~

:

,\.:

·· ... )

...

\

... .

..

~

MILIK PERPUSTAKAAN

UNIMED

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN

EMOSIONAL TERHADAP BASIL BELAJAR SENI MUSIK

SISWA SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI

(

-

z

<Di.a~n (]una !Memenulii Safafi Satu Syarat

Vtlt:U{9demperofeli qe&.r

!Magister

CJ'erufuf"tk.9n

tprogram

Stwli

%k.fwfogi cpentf'u£~n

Oleh:

VENNY RmKA WISUDARNI §

NIM: 081188210065

r"···~-. · Ar"···~-.

TE~.~A

-t--_...;---1

"~~·~,~

~:N~~BlT.~-+--___...,;---:-~---1

?

m

0. INDUV,

\1

0

s

b S"

P_ASC.i\.S.t~RJ

x'\l'lA

UNI'\lERSI'I'AS NEGERI MEDAN

ME DAN

(4)

TESIS

PENGARUHSTRATEGIPEMBELAJARANDAN

KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP

HASIL BELAJAR SENI MUSIK SISWA

SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI

Disusun dan diajukan oleh:

VENNY RIBKA WISUDARNI S

N ~: 08 118 8210065

Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal 22 Desember 2010 dan Dinyatakan

Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 22 Desember 2010

Menyetujui

Tim Pembimbing

Pembimbing II

Prof. D S at Siagian, M.Pd

NIP. 1961 104 1987031 017

~

).

Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd

NIP. 19600531198503 1 002

Program Studi

Teknologi Pendidikan

Ketua,

Prof. Dr. Muhammad Badir

(5)

i)

'""

II

-.

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJJ UJJAN

TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No. NAMA

1.

2.

3.

Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd

NIP. 19610104 1987031 017

Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd

NIP.196005311985031 002

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd

NIP. 19441030 197603

1

001

Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd

NIP. 19510820 197803

1

002

···-~·-···

5.

Dr. Asih Menanti, MS., S.Psi

NIP. 19600603 198503

2

002

···\·! ... .

oJ\

Nama

Nim

Mahasiswa

Prodi

Tanggal Ujian

: Venny Ribka Wisudarni S

: 081188210065

: Teknologi Pendidikan

(6)

..

KATAPENGANTAR

Penulis menyampaikan rasa syukur yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan berkatNya penulis dalam keadaan sehat dan dapat menyusun tesis yang berjudul " Pengaruh Strategi Pembelajaran dan

Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Seni Musik Siswa SMA Negeri 2 Tebing Tinggi".

Penulis menyarnpaikan rasa honnat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Bapak Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd dan Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd, yang telah membimbing penulis serta meluangkan waktu kepada penulis sejak awal perkuliahan hingga selesainya tesis ini. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

Pertama, Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku direktur program pascasarjana, Bapak Syariffudin, M.Sc. Ph.D, sebagai asisten direktur I, Bapak Prof. Dr. Hasan Saragih, M.Pd, sebagai asisten direktur II dan Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, selaku ketua prodi Teknologi Pendidikan serta Bapak Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd selaku sekretaris prodi Teknologi Pendidikan juga seluruh staff/pegawai program pascasarjana UNIMED yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan program pascasarjana Universitas Negeri Medan .

(7)

Kedua, Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang M.Pd, lbu Dr. Asih Menanti, M.S, S.Psi.,

dan Bapak Prof.Dr. Muhammad Badiran, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan kritik, saran dan masukan pada tesis ini, serta Bapak dan lbu Dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di program pasca sarjana UNIMED.

Ketiga, Blpak Drs.Aivianto, selaku Kepala SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dan

Blpak Drs. Parlindungan Kepala SMA Negeri 3 Tebing Tinggi yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya. lbu Ora. Rostina Sembiring selaku guru mata pelajaran seni musik di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dan lbu Elfrida Gorda Sihombing, S.Pd selaku guru mata pelajam seni musik di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi yang membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian di lapangan. Serta seluruh siswa kelas X tahun ajaran 2010-2011 yang menjadi populasi serta sampel dalam penelitian ini.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ayahanda Drs. J. Sagala, lbunda L.br.Situmorang, dan adik-adik tercinta Yusuf Aprinando P.Sagala,

Welfan Benyamin Sagala dan Hagai Rim Sagala, serta seluruh keluarga yang telah mendoakan, memberikan dukungan moral dan materiil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Program Magister di program pasca sarjana UNIMED.

Terimakasih yang tutus juga penulis sampaikan kepada sahabat dan

rekan-rakan mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang membantu penulis dengan memberikan masukan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

(8)

..

-

z

?

Akhimya, penulis mengakui bahwa karya ini belum sempuma, namun penulis berharap semoga karya ini dapat bennanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Desember 2010 Penulis

v enny

Ribka

Wisudami

s

081188210065

m

(9)

z

?

DAFrARISI

Hal am an ABSTRA.CT ... .

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFfAR

181...

vi

DAFfAR TABEL ... _... ix

DAFfAR GAMBAR... xi

DAFf AR LA.MPIRAN' ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. B. Identiftkasi Masalah ... 10

C. Pembatasan Masalah... 11

D. Rumusan Masalah ... .. E. Tujuan Penelitian ... . F. Manfaat Penelitian ... . BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... . 1. Hakikat Belajar dan Hasil Bela jar Seni Musik ... . 2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... . 3. Hakikat Kecerdasan Emosional ... . 4. Penelitian yang Relevan ... .. B. Kerangka Berpikir ... . C. Pengajuan Hipotesis ... . BAB

m

METODOLOGI PENELITIAN 37 41 A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

B. Populasi dan Sampel... 42

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 43

(10)

...

. -...

..

D. Variabel dan Defmisi Operasional Penelitian... 44

E. Pengontrolan Perlakuan .... ... ... 46

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan... 47

G. Teknik Pengumpulan Data dan lnstrumen Penelitian... 49

1. Teknik Pengumpulan Data... 49

2. Instrumen Penelitian... .. ... ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

z

?

m

A. Deskriptif Data... 58

I . Hasil Belajar Scni Musik yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembell\iaran Akselerasi ... 58

2. Hasil Bell\iar Seni Musik Siswa yang Dibelajarkan dcngan Stratcgi Pembelajaran Ekspositori ... 59

3. Hasil Belajar Seni Musik Siswa yang Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... .... ... ... 60 4. Hasil Bell\iar Seni Musik Siswa yang Memiliki Kecerdasan

Emosional Rendah ... . 5. Hasil Belajar Seni Musik Siswa yang Diajarkan dengan

Strategi Pembelajaran Akselcrasi Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... . 6. Hasil Bell\iar Seni Musik Siswa yang Dil\iarkan dengan

Stratcgi Pembelajaran Akselerasi Memiliki Kecerdasan Emosional Rendah ... . 7. Hasil Bell\iar Seni Musik Siswa yang Dil\iarkan dengan

Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... . 8. Hasil Belajar Seni Musik Siswa yang Diajarkan dengan

Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Kecerdasan Emosional Rendah ... ..

vii

62

65

(11)

..

B. Pengujian Persyaratan Analisis... 68

1. Uji Norrnalitas ... 68

2. Uji Homogenitas Varians... 69

3. Pengujian Hipotesis... 71

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

1. Perbedaan Hasil Belajar Seni Musik Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Akselerasi Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... ... 78

Perbedaan Hasil Belajar Seni Musik Siswa yang-Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi dengan Kecerdasan Emosional Rendah ... 83

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Seni Musik ... .... 85

D. Keterbatasan Penelitian... 90

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ... . B. Implikasi ... .. C. Saran ... ..

DAFTAR PUSTAKA ... .. LAMPIRAN ... .

viii

92 93 96

98

(12)

"

..

..

DAFrAR TABEL

Halaman

Tabel l.l Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA 2 Tebing Tinggi

z

?

m

TA. 2010/2011 ... 6

2.1 Perbedaan Strategi Pembelajaran Akselerasi dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... .. ... ... .. ... .. .. .. .... .. . ... 31

3.1 Desain Eksperimental Faktorial2 x 2 ... 44

3.2 Kisi-kisi lnstrumen Tes Hasil Belajar Seni Musik... 50

3.3 Kisi-kisi lnstrumen Kecerdasaran Emosional ... 52

4. 1 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Seni Musik Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Akselerasi... 58

4.2 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 59

4.3 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Seni Musik Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... ... . 61

4.4 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Seni Musik Memiliki Kecerdasan Emosional Rendah ... . 4.5 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Seni Musi Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Akselerasi Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... . 4.6 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Seni Musik Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Akselerasi Memiliki Kecerdasan Emosional Rendah ... .. 4. 7 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Seni Musik Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki 62 63 64 Kecerdasan Emosional Tinggi ... 66

4.8 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Seni Musik Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Kecerdasan Emosional R,endah ... 67

[image:12.515.31.468.103.649.2]
(13)

4.9 Hasil Pengujian Nonnalitas Data (Uji Liliefors) ... 69 4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar

Kelompok Sarnpel Pembelajaran Dengan Uji F ... 70 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar

Kelompok Sarnpel Kecerdasan Emosional Dengan Uji F ... 70 4.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sarnpel

dengan Uji Bartlet pada TarafSigniftkan a=0,05 ... 71 4.13 Tabulasi Jumlah Desain Penelitian Anava 2x2 Untuk n Tidak

Sarna... 71 4.14 Rangkuman Hasil Anava Secara Keseluruhan Terhadap Hasil

Belajar Seni Musik... 72 4.1 5 Rangkuman Uji Lanjut dengan Uji Scheffe' ... 76 4.16 Tabulasi Jumlah Desain Penelitian Anava 2x2

Untuk n Tidak Sarna... 78

-

z

?

m

..

..

(14)

..

...

..

..

DAFfAR GAMBAR

Halaman Gambar4.1 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik Siswa dengan

z

?

m

Strategi Pembelajaran Akselerasi ... 59 4.2 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik Siswa dengan

Strategi Pembelajaran Ekspositori ... ... ... ... 60 4.3 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik: Siswa

yang-Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... 61 4.4 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik Siswa yang

Memiliki Kecerdasan Emosional Rendah ... 62 4.5 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik Diajarkan dengan

Strategi Pembelajaran Akselerasi memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... . 4.6 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik yang Diajarkan

dengan Strategi Pembelajaran Akselerasi memiliki Kecerdasan

64

Emosional Rendah ... 65 4.7 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik yang Diajarkan

dengan Strategi Pembelajaran Akselerasi memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi ... . 4.8 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik yang Diajarkan

dengan Strategi Pembelajaran Akselerasi memiliki Kecerdasan Emosional Rendah ... .. 4.9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional

terhadap Hasil Bela jar Seni Musik.. ... ..

lVI

xi

66

68

[image:14.515.28.484.97.637.2]
(15)

DAFI'AR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP} ... 101

z

?

m

2. Materi Perlakuan ... 128

3. Instrumen Penelitian... 137

4. Validitas Angket Kecerdasan Emosional dan Tes Hasil Belajar ... 148

5. Data DeskriptifPenelitian... 167

6. Uji Normalitas ... ;., ... ,... 181

7. Perhitungan Uji Hipotesis Penelitian... 191

8. Daftar Tabel Konversi ... 198

9. Surat Keterangan ... 205

10. Daftar Riwayat Penulis ... 211

(16)

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Seni atau berkesenian pada dasamya adalah basil rekayasa (ciptaaan) manusia. Namun, rasa seni bukanlah basil rekayasa. Rasa itu ada dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri setiap manusia. Manusia bukan hanya mahkluk yang berpilcir (rasional), melainkan mahkluk spiritual yang memiliki sisi-sisi kejiwaan atau kesadaran seperti berperasaan, mencintai keindahan, menginginkan keharmonisan dengan alam, sesama, dan Tuhan. Perwujudan atau ekspresi sisi manusia ini antara lain dituangkan dalam bentuk-bentuk tertentu, misalnya dalam bentuk olah kata, seperti menyanyi dan berpuisi; dalam bentuk olah gerak atau tarian, lukisan, pahatan dan sebagainya. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa kita sebagai manusia pasti memiliki rasa seni. Hanya kadar dan bidang yang diminati bisa berbeda-beda. Dalam ensiklopedia Encarta, seni (art)

(17)

seni teater, media yang dipakai adalah acting. Pada seni rupa, media yang dipakai adalah rupa. Dengan demikian, apabila sebuah kesenian menggunakan lebih dari satu macam media, maka ia dapat disebut sebagai seni multimedia. Dalam penelitian in~ penulis berfokus hanya kepada seni musik.

Jadi, seni itu tentu merupakan segala curahan isi hati dan pikiran. Karena itu seni musik pun memiliki emosi tersendiri. Musik tetap digunakan manusia tetapi dengan maksud yang berbeda·beda baik secara aktif maupun pas if misalnya musik didalam agama, perjuangan, hiburan, pcrdagangan, dan didalam pendidikan. Dalam penelitan ini musik yang dimaksud adalah musik didalam pendidikan, dimana musik dalam pendidikan berfungsi untuk membantu perkembangan bakat dan pembawaan anak, membantu membawa usaha memperkaya pengalaman musik untuk anak didik baik di sekolah maupun diluar sekolah serta musik juga dapat mempengaruhi kehidupan pribadi anak. Adapun tujuan pendidikan musik untuk anak-anak disekolah adalah untuk memberikan kegembiraan kepada anak, memberi kepuasaan dan sebagai alat untuk membebaskan emosi anak, menambah pengalaman pribadi anak untuk membuat rekreasi sendiri, membawa anak kearah disiplin dalam mencapai suatu tujuan, memberi anak bermacam-macain pengalaman kepada anak-anak lain, untuk persiapan pada masa yang akan datang, serta dapat menjadi alat pengembangan anak secara emosional ( Hamdju 1981:91-92). Jadi dengan demikian, seni musik adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bennakna yang diwujudkan melalui media "nada" ( suara manusia/vokal ataupun alat-alat musik) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

~~

...

(18)

>

Pendidikan musik khususnya banyak sekali memberikan kontribusi bagi

perkembangan dan keseimbangan rasional, emosional, intelektual dan kesadaran estetis. Banyak sekali basil penelitian yang memberikan informasi kepada kita tentang pentingnya pendidikan seni khususnya musik bagi perkembangan anak,

berikut beberapa basil penelitian dari Bulletin of the Council for Research in Music Education, tujuan seni musik diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Pendidikan musik/pendidikan seni, memudahkan perkembangan anak dalam

bahasa dan kecepatan membaca. (2) aktivitas bermusiklberkesenian sangat , bemilai bagi pengalaman anak dalam berekspresi dan lain-lain. (3) aktivitas bermusiklberkesenian membantu perkembangan sikap positif terhadap sekolah dan mengurangi tingkat ketidakhadiran siswa di sekolah. (4) keterlibatan dalam kegiatan bermusiklberkesenian secara langsung mempertinggi perkembangan kreativitas. (5) Pendidikan musiklpendidikan seni memudahkan perkembangan sosial, penyesuian diri, dan perkembangan intelek:tual. Dari penjelasan tersebut diatas, temyata pendidikan musik sangat penting untuk perkembangan anak di masa depan. Pendidikan musik tidak lagi sebagai mata pelajaran tambahan yang sewaktu-waktu bisa saja dihilangkan atau hanya sekedar pengisi waktu luang bagi anak-anak yang kursus musik. Bukankah pendidikan itu merupakan sesuatu hal yang penting untuk menolong siswa dalam mengembangkan intelektual, emosional dan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka? Hal ini merupakan tugas para guru dan orang tua untuk mewujudkan hal tersebut. Maka pendidikan musiklpendidikan seni adalah bagian pembelajaran yang penting dan efektif untuk

mewujudkan· hal tersebut.

(19)

.-Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi.Pembelajaran dilakukan sejalan dengan kurikulum yang ada dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Tyler (dalam Miller dan Seller, 1985) menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum untuk bidang studi apapun harus didasarkan atas empat hal, yaitu: (1) apa tujuan yang hendak dicapai; (2) pengalaman apa yang perlu diberikan untuk mencapai tujuan tersebut; (3) bagaimana mengatur pemeberian pengalaman tersebut secara efektif; dan (4) bagaimana mengetahui apakah tujuan tersebut telah tercapai.

Departemen Pendidikan Nasional berdasarkan kurikulum 2007 Seni Budaya (musik, tari, teater dan rupa ) menetapkan bahwa kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa adalah mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya, mengapresiasi seni dan budaya dan menghasilkan karya . kreatif baik individual maupun kelompok. Seni musik berfungsi untuk pembentukan moral

dan memperdalam rasa kebangsaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Dewantara dalam Depdiknas yang mengemukakan bahwa musik tidak hanya sekedar untuk melatih kehalusan pendengaran, namun juga akan membawa halusnya rasa dan

budi serta memperkuat dan memperdalam rasa kebangsaan.

Selanjutnya, Depdiknas (2007) menjelaskan bahwa pelajaran seni musik bertujuan sebagai berikut: (1) memberikan fasilitas yan sebesar-besamya untuk dapat mengemukakan pendapatnya (ekspresi bebas); (2) melatih imajinasi anak, ini merupakan konsekwensi logis dari kegiatan ekspresi; (3) memberikan pengalarnan estetik dan mampu memberikan umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya; (4) pembinaan

(20)

sensitivitas serta rasa pada umumnya, basil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif; (5) pembinaan ketrampilan. untuk merangka mempersiapkan kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal hidup dikemudian hari.

Tujuan yang dicetuskan untuk pembelajaran seni musik tersebut tidaldah semudah yang diperoleh dalam proses pembelajanmnya. Pada kenyataanya kemampuan penguasaan seni musik pada siswa tergolong rendah. Hal ini mungkin disebabkan beberapa siswa atau guru yang berpendapat bahwa pendidikan musik merupakan pelajaran yang tidak penting, k.arena mata pelajaran pendidikan musik tidak di-UN-kan. Padahal apabila ditelaah lebih lanjut, menurut para ahli, pendidikan musik merupakan sarana yang paling efektifbagi pendidikan kreativitas. Pendidikan musik belum diproyeksikan menjadi sesuatu yang penting, sehingga sering terlupakan. Hal ini dapat terlihat dimana kurangnya fasilitas instrumen (alat musik) disekolah.

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya penguasaan ini, dimana para pendidik masih menggunakan strategi konvensional atau ceramah yang terkesan kaku dan didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pasif serta disebabkan juga k.arena situasi atau kondisi belajar yang menimbulkan ketegangan. Dalam pengajaran seni musik perlu diperhatikan strategi apa yang paling sesuai untuk diberikan pada kegiatan pembelajaran. Strategi yang digunakan pula perlu disesuaikan dengan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa. Pendidikan seni musik di sekolah membutuhkan kreativitas, motivasi, kesadaran diri, ketekunan. kemampuan untuk bekerjasama dalam membentuk sebuah timlkelompok musik dari seorang siswa atau dengan kata lain sangat

(21)

dibutuhkan suatu kecerdasan emosi sehingga dengan kecerdasan emosi sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan belajar siswa.

[image:21.522.25.474.51.652.2]

Jadi tanpa kecerdasan emosional maka pelajaran seni musik sangat membosankan, sulit bahkan menyepelekan/ menganggap pelajaran tersebut tidak penting. Pembelajaran seni musik di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi belum bisa dikatakan memuaskan,hal ini ditandai dengan belum maksimalnya basil belajar seni musik yang diperoleb siswa. Keadaan tersebut dapat dilihat dari pencapaian Ujian Akhir Sekolah/Nilai Rapor tiga tahun terakhir pada mata pelajaran seni musik kelas X yang masih tergolong rendah (seperti terlihat pada tabel I).

Tabell.l Rata-Rata Bull Belajar Sliwa Kelaa X SMA Negeri 2 T.Tinggi T.AlOl0/2011

Tahun Pelajaran Nilai Tertinggi Nilai Nilai KKM Terendah Rata-Rata

200612007 90 50 63 65

2007/2008 86 50 61 65

2008/2009 79 55 60 65

Sumber: Ani p Nilai SMAN eri 2 Teb' Tin · Tahun2010 ... Rendahnya mutu pendidikan tercermin pada basil belajar siswa yang dapat

dilihat pada basil Ujian Akhir Semester (UAS) 2006-2009. Dari data dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar seni musik belum memuaskan atau tidak tuntas.Hal tersebut dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleb diatas dari tahun 2006-2009 belum tuntas dan nilai rata-rata yang diperoleb secarah keseluruhan untuk kelas X masih rendah dan belum juga mencapi KKM dimana Kriteria Ketuntasan belajar Minimal (KKM) yang ditetapkan SMA Negeri 2 T.Tinggi untuk mata pelajaran seni musik adalah 65.

(22)

"'

Rendahnya pencapaian basil belajar seni musik siswa tersebut dipengaruhi oleh fak:tor internal dan ekstemal. Faktor internal dapat dilihat dari rendahnya emosi positif/motivasi siswa terhadap pelajaran seni musik. Banyak siswa yang merasa bosan, acuh apabila terkait dengan teori musik dan takut jika diminta untuk praktek bermusik.Padahal jika siswa tersebut dapat menempatkan emosi secara tepat dan mengatur suasana hati maka siswa tersebut akan sangat meresponi, berkonsentrasi dalam materi yang diterimanya. Faktor ekstemal terkait dengan strategi pembelajaran yang disajikan guru. Strategi pembelajaran menjadi faktor penting yang sangat berperan dalam pemerolehan siswa. Dati proses pengajaran yang diberikan terlihat bahwa guru masih kurang mampu menyesuaikan dan memilih strategi apa yang paling sesuai digunakan untuk materi yang diberikan sehingga siswa hanya duduk diam memperhatikan guru

tanpa memperoleh pengetahuan yang seharusnya didapat sesuai dengan tujuan

>

pembelajaran. Masih ada guru yang menerapkan strategi pembelajaran tradisional dimana siswa hanya mendengarkan, lalu mencatat dan membuat latihan sehingga akhimya siswa kurang kreati~ kurang aktif serta kurang memberi daya tarik pembelajaran.

Guru tidak bisa meletakkan sepenuhnya penyebab masalah ini pada siswa karena sesungguhnya gurulah yang sangat berperan dalam menciptakan kualitas belajar siswa. Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri mengingat pembelajaran yang diberikan selama ini masih kurang optimal. Faktomya bisa saja karena kualitas guru yang kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan terbadap pengetahuan yang akan disampaikan maupun karena strategi yang kurang tepat. Jika hal ini

(23)

z

?

karena faktor sttategi, maka guru harus segera memperbaiki bentuk pengajaran yang diberikan.

Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan pengalaman, pengetahuan, serta gayanya agar strategi yang dipakainya sesuai dengan pembelajaran yang diberi. Penggunaan setiap sttategi pembelajaran haruslah. sebagai upaya untuk menghantarkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dengan cara-cara yang tepat sehingga memberi kemudahan kepada siswa dalam belajarnya. Fungsi sttategi dalam pembelajaran akan optimal apabila dalam penggunaannya mampu memberikan kesenangan atau kegembiraan bagi siswa. Hal ini dapat dicapai apabila setiap guru dapat memilih strategi yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran, peserta didik dan materi pelajaran ( Suparman, 2005).

Sttategi pembelajaran selama ini yang diterapkan yaitu terpusatnya kegiatan pembelajaran kepada guru, guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran) sedangkan murid hanya sebatas menerima dan sekali-kali turut dilibatkan disebut juga sttategi pembelajaran ekspositori. Biasanya guru

menyampaikan informasi mengenai bahan ajar dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah kuliah, ceramah dan lecture.

Sekarang ini kita perlu memperbarui strategi kita terhadap pembelajaran untuk memenuhi tuntutan kebudayaaan kita yang bermetabolisme tinggi. Kehidupan masyarakat yang cenderung bersifat terbuka saat ini memberi kemungkinan munculnya berbagai pilihan bagi seseorang dalam menata dan merancang kehidupan masa depannya yang lebih baik. Keadaan ini juga memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi

(24)

>

alam yang kompetiti~ sehingga diyakini hanya manusia dengan kualitas unggul sajalah yang akan mampu survive. Sejalan dengan itu, dalam bidang pcndidikan, paradigma belajar sepanjang hayat semakin mengemuka dan menjadi penting; diyakini tanpa belajar manusia akan tertinggal. Ketika dunia berubah sangat cepat, adalah penting untuk mengikuti ~u perubahan dunia yang demikian. Hal ini berarti kecepatan perubahan laju dunia menuntut kelilampuan belajaf yang lebih cepat. Kompleksitas dunia yang terus meningkat juga menuntut kemampuan yang setara untuk menganalisis setiap situasi secara logis, sehingga mampu memecahkan masalah secara kreatif. Untuk menguasai perubahan yang berlangsung cepat dibutuhkan pula cara belajar cepat, dan kemampuan menyerap serta memahami infonnasi baru dengan cepat pula. Konsep belajar dan pembelajaran nampaknya harus pula berubah. Pada saat laju perubahan ibarat prahara yang selalu menantang, pengajaran dan cara belajar tradisional sulit dipertahankan. Sehingga muncullah satu konsep belajar yang menawarkan cara belajar yang lebih cepat, yang dikenal dengan konsep "Akselerasi". Strategi pembelajaran akselerasi ini merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan

memuaskan bagi peserta didik dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan keberhasilan sebagai manusia. Strategi ini menekankan kepada basil yang dicapai, bukan metode yang digunakan, atau jangan berhenti pada medium, metode, atau teknik tertentu namun perhatikanlah selalu basil yang dituju. Atau dengan kata lain, strategi akselerasi ini merupakan pcmbelajaran dan kehidupan yang mengupayakan demekanisasi dan memanusiawikan kembali proses belajar, serta menjadikannya pengalaman bagi seluruh tubuh, seluruh pikiran dan seluruh pribadi.

(25)

Selain faktor strategi pembelajaran dalam peningkatan basil belajar, maka perlu juga memperhatikan kondisi pembelajaran yang berhubungan · dengan karakteristik siswa. Salah satu karakteristik yang perlu diperhatikan adalah kecerdasan emosional yang dimiliki siswa. Emosi menurut Rose dan Nicholl (2000) sangat penting bagi proses pendidikan karena emosi menarik dan mendorong perhatian proses belajar dan penguatan memori. Semakin tinggi kecerdasan emosional akan lebih memungkinkan siswa memiliki perhatian, motivasi. minat. kemauan, kegairahan, memori yang kuat sehingga akan dapat meninglcatkan basil belajarnya.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka penulis melakukan penelitian dengan judul : " Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Seni Musik Siswa SMA Negeri 2 Tebing Tinggi"

B. Identiftlwl Mualab

Dari kajian yang telah dipaparkan di atas maka terdapat sejumlah masalah yang muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pembelajaran seni musik, antara lain:

(1) Bagaimana kecerdasan emosi siswa terhadap pelajaran seni musik? (2) Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap basil belajar seni musik? (3) Bagaimana proses bela jar mengajar seni musik yang dilakukan guru? ( 4) Apakah strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik bagi siswa? (S) Apakah strategi pembelajaran yang diberikan guru sesuai dengan tujuan pembelajaran? (6) Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran basil belajar akan meningkat? (7) Apakah strategi pembelajaran akselerasi dapat Iebih baik daripada

(26)

>

-

z

?

strategi pembelajaran ekspositori? (8) Apakah kecerdasan emosional mempengaruhi basil belajar siswa? (9) Apakah interaksi antara strategi pembelajaran dengan kecerdasan emosional siswa?

C. Pembatuan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis serta ruang lingkupnya terlalu luas, dan agar penelitian ini lebib terarah maka perlu dibuat pembatasan masalah sehinga peneliti memperoleh tujuan yang dibarapkan.

Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini difokuskan pada strategi

pembelajaran yaitu strategi akselerasi dan ekspositori berdasarkan tingkat kecerdasan emosional terhadap basil belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka masalah-masalah yang akan di teliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah basil belajar seni musik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah basil belajar seni musik siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih tinggi daripada basil belajar siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap basil belajar seni musik?

(27)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1. Perbedaan hasil belajar seni musik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi dan siswa yang diajar strategi pembelajaran

ekspositori.

2. Perbedaan hasil belajar seni musik siswa yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi dan siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah.

3. lnteraksi antara antara strategi pembelajaran dan kece dasan emosional

~

!:!

F. Manfllat Penelltlan

terhadap basil belajar seni musik siswa

z

?

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah: Untuk memperkaya dan menambah khazanah ilmu pengetahuan, dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan penunjang penelitian lanjutan pada masa yang akan datang dan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang strategi pembelajaran, kecerdasan emosional dan hasil belajar seni musik.

Manfaat praktisnya adalah sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih strategi yang paling tepat pada pembelajaran seni musik sehingga dapat memperbaiki mutu pembelajaran guna meningkatkan basil belajar siswa serta dapat pula dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga pendidikan dalam menentukan kebijakan terhadap pengembangan dan pengajaran seni musik.

(28)

..

BAD V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Keslmpalan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dati basil pengujian hipotesis pada penelitian adalah sebapi berikut:

1. Terdapat pcrbedaan nilai rata-rata basil bel.Yar seni musik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi baik pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi maupun siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah (25,6) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil .belajar seni musik siswa yang di.Yar dengan stratcgi pembelajaran ekspositori (23,22) dengan demikian strategi pembelajaran akselerasi lebih efektif ditcrapkan dalam belajar seni musik siswa guna meningkatkan basil belajar pada kecerdasan emosional tinggi.

2. Nilai rata-rata basil belajar siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, baik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi maupun siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori lebih tinggi (28, l 5) dibandingkan dengan nilai rata-rata basil belajar seni musik siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah (20,67).

3. Hasil perhitungan analisis varians menunjukkan bahwa terdapat intcraksi antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran dengan kecerdasan emosional, dimana dari basil perolehan nilai rata-rata basil belajar untuk

kecerdasan emosional tinggi yang diajar dengan strategi pem bel~aran

akselerasi diperoleh 29,77 dan bagi siswa yang diajar dengan

pembel~aran ekspositori diperoleh 26,22, sedangkan nilai rata-rata basil

(29)

belajar seni musik siswa yang memiliki keccrdasan emosional rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi memperoleh 20,56 dan

siswa yang diajar stratcgi pembelajaran ekspositori diperoleh 20,77, dimana siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi dibandingkan siswa yang diajar strategi pembelajaran ekspositori, sedangk.an siswa yang memiliki

kecerdasan emosional rendah lebih baik diajar dengan stratcgi pembel ~aran ekspositori.

Dari simpulan pertama basil penelitian ini bahwa basil belajar seni musik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi lebih tinggi daripada basil belajar seni musik siswa yang diajar dengan stratcgi pembelajaran ekspositori, maka hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru seni musik untuk menggunakan strategi pembelajaran akselerasi dalam pembelajaran kbususnya pembelajaran seni musik pada tingkat SMA.

Berdasarkan simpulan kedua bahwa karakteristlk siswa berupa kecerdasan emosional terbukti memberl pengaruh dalam peroleban basil belajar sen! musik siswa. Hasil belajar senl musik siswa lebih tinggi yang memiliki kecerdasan emosional tinggi daripada basil belajar seni musik siswa yang memiliki kecerdasaran emosional rendah. Hasil penelitiart ini meqjadi bahan pertimbanpn bagi guru untuk memabami kondisi siswa agar siswa yang memiliki kecerdasaran emosional . rendah dapat memperoleb basil belajar seni musik yang lebih

(30)

meningkat dengan cara mengupayakan pemilihan strategi belajar yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki kecerdasaran emosional rendah.

Kecerdasan emosional tinggi maupun kecerdasaran emosional rendah memiliki keunggulan masing-masing. Dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi siswa yang memiliki kecerdasaran emosional rendah akan terlatih untuk mampu mengembangkan dirinya sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuannya dalam memahami materi ~ ar seni musik. Sementara siswa yang sudah memiliki kecerdasan emosional tinggi hendaknya karakteristik yang dimilikinya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga meningkatkan prestasi siswa dalam belajar.

Hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi memperoleh basil belajar yang lebih tinggi apabila diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Demikian juga basil belajar seni musik siswa yang memiliki kecerdasaran emosional rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori lebih tinggi basil belajamya dibanding dengan basil be~ar seni musik yang memiliki kecerdasaran emosional rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi.

Penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efisien. dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran manapun yang paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi pelajaran. T ~i basil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran seni musik untuk memilih strategi pembe~aran yang sesuai dalam mengajarkan materi pelajaran .

(31)

Sesuai dengan basil pcnelitian. dapat diaplikasikan dalam merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatikan karakteristik siswa maka siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi akan lebih tinggi basil belajamya diajarkan dengan strategi pembelajaran akselerasi. Bagi siswa yang metpiliki kecerdasaran emosional rendah perlu diadakan pendekatan kepada siswa agar dapat merubah perilakunya untuk dapat meningkatkan kecerdasan emosional yang dimilikinya supaya perolehan basil belajar siswa yang memiliki kecerdasaran emosional rendah ini minimal sama dengan siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi.

Jadi, implikasi dari penelitian ini yaitu untuk strategi akselerasi pcrlu diadakannya sosialisasi kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar bidang studi seni khususnya seni musik melalui wadah MOMP dan mempraktikkan langsung disaksikan guru-guru lain sehingga dapat dilihat langsung langk.ah-langkah dan kegiatan yang dilakukan dalam strategi pembelajaran akselerasi sehingga para guru dapat menerapkannya di dalam kelas yang diasuhnya. Selain dalam wadah MGMP, sosialisasi dapat berupa bentuk pclatihan kepada guru-guru dan dalam bentukjurnal yang dipublikasikan di kampus dan di internet.

Sedangkan implikasi untuk karakteristik siswa khususnya kecerdasan emosional yaitu dengan memberikan bimbingan ahli psikologi kepada guru sehingga saat penerimaan siswa baru guru sedini mungkin dapat menyesuaikan strategi pembelajaran dengan karakteristik tersebut. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan karakteristik siswa, guru dapat menyadari dan memahami karakter siswa tersebut.

I

(32)

-

z

?

C. Saran-Saran

1. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa basil belajar seni musik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran akselerasi lebih tinggi dibandingkan dengan basil belajar seni musik yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Jadi, dibarapkan kepada kepala sekolah agar bersedia mengadakan/mendukung pelatihan kepada guru-gurunya

dengan memberi araban dan motivasi. Selain dukungan kepala sekolah, dana juga sangat diperlukan dalam terselenggaranya pelatihan dengan adanya sumber dana yang bisa memfasilitasi pelatiban tersebut. Kemauan dan kerjasama dari guru-guru juga sangat dibarapkan agar pelatihan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan dapat diterapkan dalam kelas masing-masing.

2. Hasil penelitian ini yang dapat di implikasikan dalam bentuk jurnal. Jurnal yang dipublikasikan di kampus dapat dilakukan dengan meminta persetujuan pihak jurusan untuk menerbitkan tesis yang telah disusun dalam bentuk jurnal sehingga dapat dijadikan bahan referensi oleh mahasiswa. Selain dikampus, jurnal dapat dipublikasikan melalui media internet dengan mendaftarkannya dalam bentuk website sehingga dapat dibaca oleh khalayak umum.

3. Kepada kepala sekolah agar diadakannya program bimbingan untuk guru dalam mengetahui karakter siswa dengan mendatangkan pihak psikologi. Dukungan dana dan partisipasi dari pihak sekolah sangat terkait demi terlaksananya program tersebut.

(33)

z

?

m

4. Kepada peneliti-penetiti lain yang ingin meneliti Jebih Ianjut tentang strategi pembelajaran akselerasi dan ekspositori agar memperluas jumlah sampel, Iebih memeriksa pengontrolan kejadian khusus pada siswa yang berkaitan dengan pengalaman dan Iingkungannya seperti waktu pelaksanaan dan pengambilan data harus optimum, penelitian dilakukan lebih dari dua ketas·dan mengadakan tes awaJ pengetahuan tentang materi sebelum eksperimen dilakukan.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Anlstasi. Anne clan Urbina Susona. 1998. Tes PslkoiOfl. Jobna: PrenhaJJindo.

Arlkunto, S. 2002. DaJONimar EvohloJI Ptndldiltm. Jobna: Bumi Akwa - - -· 200S. DaJar..dasar Evolua:sl Ptndidtktm. Jllwla: BIDili AQn

_ _ _ • 2006. Prosedur PtMiitlan Suatu Proktek. Jllwla: !Uneka Cipe.o DjiWIDdono, Sri Esri. 2002. Pslkologt Ptltdidl/wn. Jabna: Omindo lAhar, R. W. 1989. Teori-Ttori Ptmbe/ojDTall. Jobna: Etlanap

Davis, M. (2008). Tes EQ Anda. Jobna: Mitra Medii.

Depammcn Pendldilcan NasicwL 2007. Standar Ptnllakm Bllku &nl MusiJ:

(onliM), lrnp:llfaclrnJJ/orgtr. blogspot.coml

Dltelttorat Joochl P<Midibn Desar dan ~ 2003.

P"*'-

Xhtuvs

Pt~ SiJabJu don PenOalttn M«a Ptlajaran k.~entan.

Jllwta:

D11Jcn

Dlmenum Dilo:dumen Depdllcnas.

Gagne. R.M. I 98S. 1M condition of learnlr~& NN York: Holt, !llnehan and Wuton Gap, R.M. /987. I/U#11J:skmoJ T..:hnology. NN Jersey : l.Dwra""' Etlbeum Assoc>il&es, Publisher.

Octt.cb, V .S .t Elty, D. P. 1980. Teacltbrg and Media: A Systematic Approach. New .Ieney, Prentice.

Goleman, 0.2004. Emotional ln#lligo10Ct. Jobna: Grunedt.

Or<py, Robert M.J. 2000. P~lcal Ttltitrg: His~ . Prlncfpks and Applicatlllns. Boston : Allyn & Bacon

Hamz.ab, B.U. 2008. Model P<Mbtlajartlll: Mtnc/plokln Proses .&/ajar

M•naaJar yang KnoJf/ don Efdtlf. Jalwta : Bumi Aksara Bamdju, Atan clan WindtWiti, Annileb.J981. P•ngetahuan S.nl Muslfr IJJ.

Jllwta : Mutlm

Hamalik, Oemar. 2001. Ptwts Btlajar M•naqJor. Jllwta: Bumi Aku.ta

lskandat. 2009. Pslkiologl P•ltdidlktm S.h11ah OrltntatiBarll. Jakana : GP Pre&s

(35)

Kato-karo,Danmu. " Pt~ Pelflbtllljaran Mellgglllttlkan MUiiJ dan

XL«rdasaal e-.IOMl MdwU..·o Ttr#tat/Qp Hast/ &/ajor 1P A ",

Tesis. Medal! : Propm PucasoQino UNIMED, 2004. Meier, Dave. 2000. Thl AccltTOUd H<mdbook.

8an<lwl& :

Kaifa McCotllaCI<, M. 2008. l.lhul<>h EQ Ando. Jlkaru : Pretwi Puslaka. Miller, Jhoo P & Sellcr,Waync.19t$. CwrlciiJ"' : ptnpullvt ondprocticL

LOfl8men: New York

Pahmi, Z. (2009). ''Pcnptuh Pembel ... denpn

MeftiJIUI!Akan

Mod\1.1 dan Kecerduan Emosion&l Tertladap Kctersmpilan Merakit Rangkaian Catu Oaya Siswa SMK Teknolotl Neacri 4 Medan" Medan:

Tesis

Unimcd. 'lidak dipublilwlkan.

Patton, P. 2002. EQ Del!e/ofN"'J'i FN>m Succts to Signific~ : EQ Peng<mbongon SWu Ldllt &l'lftDbto. Alih bebasa Hennes-Jabna: Mill'a Media Publisher

Reigelulb. MC. 1983. bvlrw:tlotd Dulp -n.orlu ond Modtll: An Owrt~iew of -n.tr CllnY1ft Srahu. New Jeney : Lown:nc:c Etlba\1111 ~tes.

- ---:-:,.,..,.·· 1983. lnstnletiortd Duign 77worlts ond l!.lo«l.r, Loodon:

Hllldale, N.J. Lawrence E:tt.um Aaocialc Publisbers

Rose, Colin dan J. N'JChol~ Malcolm. 2002. Acetltrtlltd Leming For 17M 11 ST

CeTIIJlry CDTG &/ajar C•pot A bod XXI. Bancl\108 : Nuansa

Romizowsld, AJ.1981. Duignlng ln.tlriMltlon System: Decu/on Milking in COW'#

f/onnlng

ond

Curlculum Dulgn.

London : Koecn Page

Roesdylh. 2001. Strtlltgl &/ojor Mtrrgolar. Jalwla : Rillcb Clpea Sabri, Ahmad. 2005. Stroltgl &/qfor Melflt¥or. Jalwla : Q1w11um Teachin~~o

Slameto, S. 2003. &lojar dall Folaofo.Fabor

f""'

Mtmpengarllllbrya. Jlkaru : RcnebCipta

S uponM~>. Alwi; Silumonnt. ~ clan Susila, Rudi. 200S. Desaln

polflbt/oj<Jron. Jabna : Universitas Terbuka Slmbolon,lktmon,dkk. 1996. StnJ MrulhnttJ; SMU kku I.

Medan :

Lamtorana

Jaya

Sucljano, Nana. 1985. Ttorl &/qfor. Jabrla : Falrultas Pucasaljana·IKIP Suryabrata, S. 1971. PslkD/ogt Pendldllam. Jabna : Raja Gtafindo Persada

(36)

Trianto.2009. MeNl<•ain Modi/ Pembelajaron 1110WlllfProgrulf. Jalwta : Kenc.ona

Wena, M. 2009. Strot.gt Pembf/ajaron /novatlfK.onumporer:SIIDIU Tl!9awm K.omep/WI/ Operaslonal. Jalcarta : Bwnl Al<wa

Willa, S. 2008. Slrattgf Ptmbelajaron: &rorit1114!/ SIIJIIdar ProJes Ptndldilrmt. Jalcarta: Keocan.a Prenada media Group.

hqp;//dtn.80o!Je.comJdigiljh.UOile$.tc.jd/doe,.odf+efiktifi!JtteooelmtMtteamjn

g+yrhedr'tt?S'belaiaran

htw:J/dililjb.unncs,as.idlpdllsgllectllkrimilpqnbeJaiii'ID sepj budaya sub mekrj

senj musik dj $lDI Jai@n nki SC!DAAOR

hl!p;//e!d.eprjntl,umu&.fd/190/

http;//diBilib.IYD'!H!tltpclac.jdladl.ptm?mod:tzmw'thn-m"''id-iimi

•ill::

Gambar

Tabel l.l Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA 2 Tebing Tinggi
Gambar4.1 Histogram Skor Hasil Belajar Seni Musik Siswa dengan
Tabell.l Rata-Rata Bull Belajar Sliwa Kelaa X SMA Negeri 2 T.Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Dampak Latihan Set Sistem Dan Split Routin Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

Pengantar Karya Tugas Akhir (S-1). Progam Studi Seni Rupa Murni. Fakultas Seni Rupa dan Desain. Universitas Sebelas Maret.. Tugas Akhir ini memvisualisasikan hasil

Pelatihan Ansambel Perkusi Pada Komunitas United States of Bandung Percussion (USBP) di Bandung adalah sebuah judul yang didasari oleh alasan bahwa, komunitas

Judul Skripsi : Pengaruh Desain Kemasan terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Konsumen di Kota Surakarta).. Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang saya buat ini

Kepulauan Wakatobi secara administratif, awalnya termasuk dalam Kabupaten Buton, Propinsi Sulawesi Tenggara, namun sejak tahun 2004 terbentuk Kabupaten Wakatobi yang

Makasih ya sayang uda sabar ngadepin abok, setia sama abok dan selalu ada buat abok untuk memotivasi abok buat nyelesaiin tugas akhir ini4. kasih sayang perhatian waktu

[r]

Mempengaruhi muzakki untuk membayar zakat atas kewajiban yang sudah jatuh kepadanya, adalah salah satu strategi yang menjadi tujuan pentingnya kemampuan public