• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Go-Publik di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004 – 2007).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Go-Publik di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004 – 2007)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Go-Publik

di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004 – 2007)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh: ITA DANIATI B 200 060 171

FAKULTAS EKONOMI

(2)

1 A. Latar Belakang

Sebagai unit usaha yang beroperasi dengan menerapkan fungsi ekonomi dan berorientasi pada laba, perusahaan harus mempunyai rencana yang taktis dan strategis dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian diperlukan sumber daya manusia, sumber daya keuangan, bahan baku, teknologi dan informasi. Dalam kondisi tertentu pemenuhan dana (sumber daya keuangan) dari dalam perusahaan dirasakan sangat kurang memadai untuk keperluan-keperluan perusahaan dalam jangka menengah. Oleh karena itu dibutuhkan dana tambahan dari luar perusahaan (dana ekstern) untuk mencukupi kebutuhan dana tersebut (Bambang Riyanto, 1995;345).

(3)

adalah para pemilik modal atau investor yang membeli saham-saham yang ditawarkan.

Ditinjau dari pihak perusahaan yang go-public, tujuan penawaran kepemilikan sebagian saham kepada masyarakat adalah untuk mendapatkan tambahan dana yang berasal dari masyarakat guna mengembangkan perusahaan serta memperbaiki struktur modal perusahaan. Konsekuensi dari pencapaian prestasi yang memuaskan adalah meningkatnya saham perusahaan, sehingga harga pasar saham akan semakin meningkat dan akan meningkatkan nilai perusahaan serta citra yang lebih baik bagi perusahaan (Bambang Riyanto, 1995:209).

Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham adalah tingkat harga saham. Tingginya harga saham akan mengurangi kemampuan para investor untuk membeli saham tersebut. Sebagaimana sudah menjadi hukum pasar, bahwa saham yang diterbitkan dengan harga yang rendah akan lebih diminati oleh para investor (Ewijaya dan Nur Indriantoro,1999:53).

(4)

rentang perdagangan yang optimal adalah dengan melakukan pemecahan saham

(stock split), sehingga diharapkan daya tarik investor meningkat terutama untuk

investor kecil. (Ewijaya dan Nur Indriantoro, 1999:54).

Biasanya, dengan penambahan jumlah lembar saham maka secara otomatis harga saham turun. Seperti yang dijelaskan Kieso dan Weygant (1995:368) bahwa alasan perusahaan melakukan pemecahan saham adalah untuk menyesuaikan harga pasar dari saham perusahaan pada tingkat dimana lebih banyak individu dapat menginvestasikan dalam saham sehingga dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar dan saham lebih mudah dipasarkan.

Strategi pemecahan saham (stock split) oleh kebanyakan perusahaan dianggap akan lebih memperluas jumlah saham yang beredar. Bagi pemegang saham, pengurangan nilai nominal saham tidak mengubah nilai buku investasi sahamnya. Satu-satunya perbedaan yang ada hanyalah pertambahan jumlah lembar saham (Marwata, 2001:152).

Dalam menentukan apakah investor akan melakukan investasi di pasar modal atau tidak, biasanya ia akan mendasarkan keputusan pada berbagai informasi yang dimilikinya. Baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Suatu informasi akan memiliki nilai atau makna bagi investor jika investor tersebut melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi yang terjadi itu tercermin melalui perubahan harga saham.

(5)

positif harga saham tersebut setelah pengumuman pemecahan saham. Dengan informasi yang dimiliki investor akan mengambil keputusan apakah ia akan bertransaksi di pasar modal atau tidak. Informasi yang tersedia di pasar modal sangat banyak jumlahnya. Salah satu informasi yang ada adalah pengumuman

stock split.

Menurut Brigham dan Gapenski (1994) dalam Beni Suhendra Winarso (2003), stock split merupakan suatu fenomena yang masih diperdebatkan dan menjadi teka teki di bidang ekonomi. Hal tersebut karena sebenarnya stock split

tidak menambah ekonomis bagi perusahaan atau tidak secara langsung mempengaruhi cash flow perusahaan. Tetapi stock split masih saja dilakukan oleh perusahaan-perusahaan emiten. Beberapa bukti empiris menunjukkan bahwa pasar memberikan reaksi terhadap pengumuman stock split , bahkan beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang kontroversi mengenai efek

stock split tersebut. Hal ini terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Brennan

&Hugher (1991), Storal (1990), Grinblat et,al. (1984), Dowen (1990) dan Lil Jeblom (1989) dalam Indah Kurniawati (2003). Hasil temuannya menunjukkan bahwa pengumuman stock split memiliki kandungan informasi yang direaksi secara positif oleh pelaku di pasar modal.

Sementara itu penelitian yang dilakukan Mc.Nichols dan David (1999) dalam Sri Sulistyanto (2007) menegaskan bahwa investor melihat peristiwa stock

split sebagai suatu informasi yang menghasilkan informasi baik, sehingga para

(6)

optimisme perusahaan atas laba dimasa yang akan datang. Menurut Copeland

stock split mengandung biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, oleh karena itu

hanya perusahaan yang memiliki prospek yang bagus saja yang mampu menanggung biaya tersebut dan sebagai akibatnya pasar akan bereaksi positif terhadap stock split (Jogiyanto, 2000;401).

Asri dan Fatmawati (1999) dalam Sri Dwi Ambarwati dan Damas (2007) menguji pengaruh stock split terhadap likuiditas saham yang diukur dengan besarnya bid ask spread. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan harga saham sebelum dan pada saat stock split. Hal tersebut juga terjadi pada saat pengumuman dan sesudah pengumuman stock split.

Namun adakalanya stock split juga tidak menimbulkan reaksi pasar yang positif seperti penjelasan di atas. Hal ini bisa terjadi karena pasar menilai bahwa kebijakan stock split yang dilakukan emiten tidak mencerminkan prospek positif di masa depan, di mana stock split dilakukan untuk aktivitas pengembangan usaha melainkan untuk rekapitulasi hutang jangka panjang perusahaan. Sehingga stock

split bukan merupakan signal positif bagi investor tetapi justru merupakan signal

negatif.

Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Mc Gough (1993) dalam Taty Sariwulan (2007) stock split tidak memberi signal yang positif bagi investor tetapi memberikan signal yang negatif, penelitian ini menyimpulkan bahwa akibat

stock split yaitu harga pasar saham setelah stock split dapat membuat perusahaan

(7)

di masa mendatang harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena dapat menempatkan perusahaan berada pada posisi akuisisi, meningkatnya jumlah pemegang saham akan meningkatkan biaya jasa untuk pemegang saham.

Dengan memperhatikan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan perbedaan bahkan cenderung kontroversi mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman stock split, terutama penelitian yang dilakukan oleh Sri Dwi Ari Ambarawati dan Damas (2007), maka penulis tertarik untuk melakukan hal yang sama. Akan tetapi, perbedaan penelitian dengan penelitian Sri Dwi Ari Ambarawati dan Damas adalah sampel dan periode pengamatan yang digunakan. Sampel yang digunakan dalam penelitian Sri Dwi Ari Ambarawati dan Damas adalah emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah tanggal pengumuman pemecahan saham dan periode pengamatannya adalah dari bulan Juli 1995 sampai bulan Juli 1997. Berbeda dengan penelitian ini, sampel yang digunakan adalah emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lima hari sebelum dan lima hari sesudah tanggal pengumuman pemecahan saham serta periode amatanya adalah dari bulan Januari 2004 sampai bulan Desember 2007.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pengumuman Pemecahan Saham (stock

(8)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split) ?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini menekankan pada pengumuman pemecahan saham (stock

split) perusahaan go-public yang listing di Bursa Efek Indonesia pada bulan

Januari 2004 sampai dengan bulan Desember 2007. Untuk menghitung return menggunakan harga saham. Harga saham yang dipakai adalah harga saham pada saat penutupan (closing price), karena harga saham pada sesi penutupan adalah harga yang ditentukan oleh demand-suply pasar. Penentuan periode jendela

(windows period) dalam penelitian ini adalah lima hari sebelum pengumuman

pemecahan saham (stock split ) dan lima hari sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split).

D. Tujuan Penelitian

(9)

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Investor, sebagai bahan masukan dan pertimbangan terhadap pentingnya

informasi pengumuman pemecahan saham dalam pengambilan keputusan investasi.

2. Emiten, sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan kebijaksanaan stock

split dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Peneliti lain, sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang sejenis.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima Bab yang diuraiakan sebagai berikut :

BAB 1 merupakan PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang yang mengenai masalah-masalah atau issue yang mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, selanjutnya akan dibahas mengenai perumusan masalah yaitu masalah-masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam bab ini juga akan dipaparkan tentang pembatasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan yang berupa urutan-urutan penyusunan dan penulisan penelitian ini.

(10)

modal, saham, pemecahan saham, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III merupakan METODE PENELITIAN. Dalam bab ini berisi tentang bahasan hal-hal yang mencankup tentang proses pemilihan sampel, yaitu penentuan sampel, kriteria dan cara pengambilan sampel. Selain itu akan dibahas tenteng pencarian data, yaitu jenis data yang akan digunakan serta cara pengumpulanya. Di dalam bab ini akan dibahas tentang metodelogi yang akan digunakan dalan penelitian.

BAB IV merupakan ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas tentang pengolahan data mentah, kemudian dimasukkan ke dalam rumus yang telah ditentukan dan diuji dengan metode penelitian yang telah dipilih oleh peneliti dengan bantuan program komputer SPSS. Perhitungan analisis data akan dibahas dan ditampilkan dalam bentuk table-tabel sebagai hasil dari program SPSS.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini penulis melakukan studi langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang konkret tentang penerapan metode resource based learning bagi siswa Slow Learner dalam

[r]

Pengurus sepakbola liga bank mandiri dalam memberikan informasi hasil pertandingan, klasemen sementara serta profil team, bisa melalui media internet dengan membuat web site

Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta (JOG). Landfilling yang menerima limbah organik, dapat menarik kehadiran burung yang dapat mengganggu kegiatan

When you have completed your Speaking tests you should despatch the necessary paperwork and recorded samples for external moderation to Cambridge for moderation as soon as possible

Kepada para PJW ini harus diberikan prioritas tinggi dalam peningkatan kinerja layanan oleh pihak manajemen Nilai Kinerja yang dirasakan oleh PJW belum optimal dan masih