SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)
TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI
OLEH :
ARNA YULI GRACE ZEGA 090503117
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan
Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas
akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya dengan jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan
plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Medan, Maret 2013
Yang Membuat Pernyataan,
Arna Yuli Grace Zega
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemecahan saham terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Perubahan harga saham diukur dengan return saham, sedangkan likuiditas saham diukur dengan Bid-Ask Spread dan Trading Volume Activity. Desain penelitian yang digunakan adalah event study. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan dilakukan dengan purposive sampling.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji beda dua sampel berpasangan. Sebelum uji dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov-sminorv.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan pemecahan saham berpengaruh signifikan terhadap likuiditas saham (Bid-Ask Spread dan Trading Volume Activity).
ABSTRACT
ANALYSIS OF STOCK SPLIT INFLUENCE TO STOCK PRICE CHANGES AND LIQUIDITY OF SHARES ON COMPANIES LISTED IN INDONESIA
STOCK EXCHANGE
This study aimed to analyze the effect of stock splits on stock price changes and liquidity of shares in companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) from 2007 to 2011. The Changes in stock prices measured by stock returns, while stock liquidity measured by the Bid-Ask Spread and Trading Volume Activity. The study design used is event study. The data used are secondary data with a sample size of 15 companies conducted by purposive sampling.
Hypothesis testing is done with Paired Sample T-Test. Before the test is done, normality test was done by using the Kolmogorov-sminorv, firstly.
Results of this study indicate that the stock split has no significant effect on stock price changes, while stock split has a significant effect on the liquidity of stock (Bid-Ask Spread and Trading Volume Activity).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap
Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham pada Perusahaan Go Public yang
Terdaftar di BEI”.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk keluarga tercinta yang telah
memberikan doa dan dukungannya, teristimewa kepada kedua orangtua saya,
Ayahanda Arachesi Zega dan Ibunda Ratnawati Gea yang telah memberikan cinta,
perhatian, dan kasih sayang serta selalu mendoakan dan mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini, dan tak lupa kepada ketiga abang saya, Yus Iman Harefa,
Ezer Onesimus Zega, Fataro Bernike Zega, dan kakak saya, Happy Septariana
Zega.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik dalam bentuk bimbingan, saran, pembelajaran, diskusi,
dukungan moril, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. selaku Ketua
Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail MM, Ak. selaku Sekretaris Program
Studi S1 Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ibu Dra. Mutia Ismail MM, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Syahrul Rambe MM, Ak.. selaku dosen pembaca penilai yang
telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.
6. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi, khususnya para dosen
Akuntansi yang telah membimbing dan mengajar ilmu pengetahuan selama
penulis menimba ilmu di Fakultas Ekonomi.
Tidak lupa penulis juga berterima kasih kepada teman-teman dan kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan yang telah banyak
membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga kasih karunia Tuhan
Yesus Kristus senantiasa menyertai kita semua.
Medan, 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1
1.2Perumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis ... 7
2.1.1Pasar Modal ... 7
2.1.2Pemecahan Saham ... 8
2.1.2.1Pengertian Pemecahan Saham ... 8
2.1.2.2Jenis Pemecahan Saham ... 10
2.1.2.3Teori Pemecahan Saham ... 10
2.1.2.4Tujuan Pemecahan Saham ... 11
2.1.2.5Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham di Bursa ... 12
2.1.3Perubahan Harga Saham ... 12
2.1.4Likuiditas Saham ... 13
2.1.4.1Volume Perdagangan ... 14
2.1.4.2Bid-Ask Spread ... 15
2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16
2.3Kerangka Konseptual ... 19
2.4Hipotesis ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Desain Penelitian ... 21
3.2Populasi dan Sampel ... 22
3.3Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 24
3.3.1Variabel Independen (Bebas) ... 24
3.3.2Variabel Dependen (Terikat) ... 24
3.3.2.1Perubahan Harga Saham ... 25
3.3.2.2Likuiditas Saham ... 25
3.3.2.2.1Bid-Ask Spread ... 25
3.4Jenis dan Sumber Data ... 27
3.5Metode Pengumpulan Data ... 28
3.6Metode Analisis Data ... 28
3.6.1Statistik Deskriptif ... 28
3.6.2Uji Normalitas Data ... 29
3.6.3Uji Hipotesis ... 29
3.7Jadwal Penelitian ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1Gambaran Umum ... 32
4.2Analisis Hasil Penelitian ... 33
4.2.1Statistik Deskriptif ... 33
4.2.1.1Return Saham ... 33
4.2.1.2Bid-Ask Spread ... 37
4.2.1.3Trading Volume Activity ... 40
4.2.2Uji Normalitas Data ... 43
4.2.2.1Return Saham ... 44
4.2.2.2Bid-Ask Spread ... 45
4.2.2.3Trading Volume Activity ... 46
4.2.3Hasil Uji Hipotesis ... 48
4.3Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 57
5.2Keterbatasan Penelitian ... 59
5.3Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17
3.1 Daftar Populasi dan Sampel ... 22
3.2 Daftar Sampel Akhir Penelitian ... 23
3.3 Jadwal Penelitian ... 30
4.1 Perusahaan Yang Melakukan Stock Split ... 33
4.2 Statistik Deskriptif Return Saham ... 34
4.3 Statistik Deskriptif Bid-Ask Spread ... 37
4.4 Statistik Deskriptif Trading Volume Activity ... 40
4.5 One-Sample Kolmogorov-sminorv TestReturn Saham ... 44
4.6 One-Sample Kolmogorov-sminorv TestBid-Ask Spread ... 45
4.7 One-Sample Kolmogorov-sminorv TestBid-Ask Spread Setelah Transformasi Logaritma Natural ... 46
4.8 One-Sample Kolmogorov-sminorv TestTrading Volume Activity ... 47
4.9 One-Sample Kolmogorov-sminorv TestTrading Volume Activity Setelah Transformasi Logaritma Natural ... 48
4.10 Paired sample TestReturn Saham ... 49
4.11 Paired sample TestBid-Ask Spread ... 50
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Daftar Perusahaan Yang Melakukan Stock Split ... 64
2. Average Return Saham, Bid-Ask Spread, dan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 80
3. Hasil SPSS Statistik Deskriptif ... 82
4. Hasil SPSS Uji Normalitas Data ... 85
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemecahan saham terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Perubahan harga saham diukur dengan return saham, sedangkan likuiditas saham diukur dengan Bid-Ask Spread dan Trading Volume Activity. Desain penelitian yang digunakan adalah event study. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan dilakukan dengan purposive sampling.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji beda dua sampel berpasangan. Sebelum uji dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov-sminorv.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan pemecahan saham berpengaruh signifikan terhadap likuiditas saham (Bid-Ask Spread dan Trading Volume Activity).
ABSTRACT
ANALYSIS OF STOCK SPLIT INFLUENCE TO STOCK PRICE CHANGES AND LIQUIDITY OF SHARES ON COMPANIES LISTED IN INDONESIA
STOCK EXCHANGE
This study aimed to analyze the effect of stock splits on stock price changes and liquidity of shares in companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) from 2007 to 2011. The Changes in stock prices measured by stock returns, while stock liquidity measured by the Bid-Ask Spread and Trading Volume Activity. The study design used is event study. The data used are secondary data with a sample size of 15 companies conducted by purposive sampling.
Hypothesis testing is done with Paired Sample T-Test. Before the test is done, normality test was done by using the Kolmogorov-sminorv, firstly.
Results of this study indicate that the stock split has no significant effect on stock price changes, while stock split has a significant effect on the liquidity of stock (Bid-Ask Spread and Trading Volume Activity).
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan pasar modal sudah sangat meningkat. Ramainya
transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga
meningkatnya iklim investasi telah memberi dampak positif terhadap
perkembangan pasar modal. Di Indonesia, sebagai contoh, perkembangan pasar
modal sudah sangat meningkat, hal ini ditandai dengan sejak tahun 2009 sampai
sekarang kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu mengalami
kenaikan yang cukup mengesankan, ini menempatkan pasar modal Indonesia
menjadi salah satu pasar modal terbaik di dunia.
Pasar modal dapat berkembang tentunya disebabkan oleh beberapa
faktor. Kondisi makro perekonomian, baik perekonomian global maupun regional,
terutama perekonomian nasional menjadi faktor pertama yang menyebabkan
berkembangnya pasar modal. Beberapa tahun terakhir, kondisi perekonomian
Indonesia relatif stabil dan menunjukkan pertumbuhan yang konsisten bahkan
cukup signifikan. Kondisi ini telah mendorong perkembangan pasar modal
Indonesia saat ini. Faktor yang kedua adalah kinerja dari para emiten yang tercatat
di BEI. Kinerja yang baik dan stabil tentu akan berperan dalam meningkatkan
pertumbuhan pasar modal dan menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar
yang relatif stabil membuat para pelaku di pasar modal merasa tenang untuk
melakukan transaksi. Faktor yang terakhir adalah semakin banyaknya perusahaan
yang go public. Sekarang ini, banyak perusahaan yang melakukan Initial Public
Offering (IPO) dan sahamnya dicatatkan di BEI. Kondisi ini memberikan banyak
pilihan kepada investor untuk berinvestasi dan membeli saham-saham di BEI.
Seiring berkembangnya pasar modal, para investor dituntut untuk
memiliki pengetahuan dan informasi penting mengenai saham yang
diperdagangkan. Salah satu informasi yang penting diketahui para investor adalah
pemecahan saham (stock split). Stock split merupakan salah satu bentuk corporate
action. Stock split adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan go
public untuk memecah nilai jumlah saham yang beredar. Aksi ini biasanya
dilakukan jika harga saham suatu perusahaan sudah dinilai terlalu tinggi hingga
menurunkan minat para investor untuk membelinya.
Pemecahan saham (stock split) membuat harga saham lebih terjangkau
oleh investor sehingga dapat meningkatkan transaksi jual-beli saham. Permintaan
(demand) saham cenderung naik, saham akan lebih aktif diperdagangkan di bursa,
dan akhirnya bisa menyebabkan kenaikan harga saham itu sendiri. Kelikuiditasan
saham inilah yang ingin dipertahankan oleh perusahaan dan menjadi motivasi
dilakukannya stock split.
Peristiwa stock split adalah corporate action yang paling sering dibahas
dalam transaksi di pasar modal. Banyak penelitian yang mencoba mengungkapkan
dampak dari peristiwa stock split baik sebelum dan sesudah pengumumannya.
harga saham, volume perdagangan, likuiditas saham, abnormal return, dan reaksi
pasar modal. Karena peristiwa stock split banyak diteliti, tentunya hasil penelitian
yang telah dilakukan pun bervariasi.
Sadikin (2011) yang melakukan penelitian mengenai analisis abnormal
return saham dan volume perdagangan saham, sebelum dan sesudah pemecahan
saham di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
terhadap abnormal return baik sebelum dan sesudah pengumuman stock split,
sedangkan terhadap volume perdagangan terdapat pengaruh signifikan baik
sebelum dan sesudah stock split. Mila W (2010) menganalisis pengaruh
pemecahan saham (stock split) terhadap volume perdagangan dan abnormal return
saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2009 menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh signifikan antara volume perdagangan saham dan
peristiwa stock split, sedangkan terhadap abnormal return, tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Rusliati dan Farida (2010) meneliti tentang pemecahan
saham terhadap likuiditas dan return saham yang memberi hasil bahwa Bid-Ask
Spread sebelum dan sesudah dilakukannya pemecahan saham berbeda signifikan,
yang berarti stock split berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hasil pengujian
abnormal return sebelum dan sesudah dilakukannya stock split berbeda signifikan,
ini berarti pengumuman stock split berpengaruh terhadap return saham.
Hasil penelitian yang berbeda-beda ini cukup membingungkan. Oleh
karena itu, akan dilakukan penelitian untuk menguji kembali adanya pengaruh
stock split terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham. Penelitian ini
stock split terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham. Hasil dari
penelitian Lubis (2010) adalah tidak terdapat perbedaan signifikan return saham
antara sebelum dan sesudah stock split, tidak terdapat perbedaan signifikan
Bid-Ask Spread antara sebelum dan sesudah stock split, dan tidak terdapat perbedaan
signifikan Trading Volume Activity antara sebelum dan sesudah stock split.
Penelitian ini menggunakan variabel yang sama dengan penelitian
sebelumnya, yang berbeda adalah (1) periode penelitian sebelumnya
menggunakan periode tahun pengamatan 2004 sampai 2008, sedangkan penelitian
ini menggunakan periode 2007-2011, dan (2) penelitian yang sebelumnya hanya
mengambil sampel dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, sedangkan penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan
manufaktur, agrikultur, dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Ketiga jenis bidang usaha ini dipilih menjadi tempat penelitian disebabkan oleh
cukup tingginya intensitas atau frekuensi dilakukannya pemecahan saham (stock
split) setiap tahun dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya.
Hasil penelitian yang belum konsisten antara penelitian satu dengan
penelitian yang lainnya, baik berbeda lokasi maupun periode waktu, mendorong
penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini merupakan
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap
perubahan harga saham (return saham) ?
2.Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap
likuiditas saham (Bid-Ask Spread) ?
3.Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap
likuiditas saham (Trading Volume Activity) ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemecahan saham (stock
split) terhadap perubahan harga saham (return saham).
2.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemecahan saham (stock
split) terhadap likuiditas saham (Bid-Ask Spread).
3.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemecahan saham (stock
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan
khususnya mengenai pemecahan saham (stock split) dan hubungannya
dengan harga saham dan likuiditas saham.
2.Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan dalam melakukan kebijakan perusahaan
khususnya pemecahan saham (stock split)
3.Bagi investor dan calon investor
Sebagai salah satu pertimbangan sebelum pengambilan keputusan
dalam melakukan investasi berdasarkan pemecahan saham (stock
split).
4.Bagi peneliti lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
atau tambahan referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan
pemecahan saham (stock split) yang akan dilakukan di masa yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
ataupun modal sendiri. Menurut Kosasih (2007:144), pasar modal memiliki
beberapa fungsi yaitu:
a. Bagi pemerintah (sektor pembangunan), pasar modal merupakan wahana untuk memobilisasi dana masyarakat (dalam negeri dan luar negeri), dimana dana tersebut tidak memiliki inflatoir (meskipun tergolong sebagai dana murah). Kehadiran pasar modal juga selaras dengan asas demokrasi, yaitu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan memeratakan hasil-hasil pembangunan. Melalui pasar modal, dana masyarakat akan dialokasikan ke sektor yang paling produktif dan efisien sehingga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
b. Bagi dunia usaha, pasar modal merupakan alternatif untuk memperoleh dana segar, yaitu dengan go public. Alternatif ini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur modal perusahaan (menghindarkan perusahaan dari debt to equity ratio yang tinggi) dan meningkatkan nilai perusahaan karena dana murah (meskipun memiliki opportunity cost, biaya modal perusahaan dapat ditekan). Hal ini berarti kemungkinan untuk melakukan ekspansi akan semakin besar. Keadaan ini akan memberikan efek positif bagi penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan teknologi dan sumber daya alam yang ada.
Pasar modal juga memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi
dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi dari pasar modal adalah pasar
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan
yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang
memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal, diharapkan para
pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat menginvestasikan dana
tersebut kepada pihak yang memerlukan dana (issuer) dengan harapan
memperoleh imbalan atas investasinya tersebut. Dalam fungsi keuangan, pasar
modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan
(return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih
(Darmadji, 2001:2).
Pada pasar modal instrumen yang diperdagangkan disebut efek. Efek
adalah surat berharga jangka panjang yang diperjualbelikan di pasar modal
seperti surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
obligasi konversi, sertifikat rights, warrants, opsi. Di Bursa Efek Jakarta
(BEJ) jenis-jenis sekuritas yang diperdagangkan antara lain: saham biasa,
saham preferen, obligasi, obligasi konversi, sertifikat right.
2.1.2 Pemecahan Saham
2.1.2.1 Pengertian Pemecahan Saham
Pemecahan saham (stock split) adalah penerbitan saham tambahan
pemecahan saham berarti menurunkan nilai nominal atau nilai tertera di
saham (Weygandt, 2008:191).
Van Horne (1994:63), “pemecahan saham (stock split) juga berarti
peningkatan jumlah saham melalui pengurangan yang proporsional dalam
nilai nominal saham. Pemecahan saham (stock split) dilakukan oleh
perusahaan pada kesempatan-kesempatan dimana perusahaan ingin
mencapai suatu penurunan yang besar dalam harga pasar per lembar
saham”.
Menurut Brigham (1999:95), “pemecahan saham (stock split)
adalah tindakan suatu perusahaan untuk menambah jumlah saham yang
beredar dengan memberikan kepada setiap pemegang saham dua lembar
saham baru untuk satu saham yang sebelumnya dipegang”. Pemecahan
saham biasanya digunakan untuk menurunkan harga secara besar-besaran
setelah saham mengalami kenaikan harga yang tajam.
Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi
pecahan yang lebih kecil (Darmadji, 2001:131). Menurut Brigham and
Gapeski (dalam Lestari dan Sudaryono, 2008) stock split adalah aktifitas
yang dilakukan oleh perusahaan publik untuk menaikkan jumlah saham
yang beredar.
Menurut Darmadji (2001:132), ada beberapa hal penting mengenai
stock split yang harus diketahui oleh para pemodal, yaitu:
2) Tanggal terakhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di Bursa Efek.
3) Tanggal dimulainya perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Bursa Efek.
4) Tanggal terakhir dilakukannya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama.
5) Tanggal dimulainya penyelesaian dengan transaksi dengan nilai nominal baru dan distribusi saham dengan nilai nominal baru ke dalam rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian di KSEI.
2.1.2.2 Jenis Pemecahan Saham
Jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan menurut Ewijaya
dan Indriantoro (1999) adalah sebagai berikut:
a. Pemecahan turun (split down atau reverse split)
Pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3, dan 1:4.
b. Pemecahan naik (split up atau forward split)
Pemecahan naik adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan saham dengan faktor pemecahan yang telah ditentukan sebelumnya 2:1, 3:1, dan 4:1 (2:1, angka 2 merupakan jumlah saham yang beredar dan angka 1 adalah nilai nominal saham). Jadi, split down merupakan kebalikan dari split up.
2.1.2.3 Teori Pemecahan Saham
Menurut Halim (2007), terdapat dua teori utama menjelaskan
motivasi pemecahan saham, yaitu:
Melalui stock split, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi sehingga akan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi.
2. Signalling Theory, menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif karena manajemen akan menginformasikan prospek masa depan yang baik dari perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya. Alasan ini didukung dengan adanya kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan stock split adalah perusahaan yang mempunyai kondisi kinerja keuangan yang baik. Tidak semua perusahaan dapat melakukan stock split. Hanya perusahaan yang sesuai dengan kondisi yang disinyalkan yang akan bereaksi positif. Perusahaan yang memberikan sinyal yang tidak valid akan mendapat dampak negatif. Stock split yang dilakukan emiten memerlukan biaya yang harus ditanggung dan hanya perusahaan yang mempunyai prospek yang baik yang dapat menanggung biaya tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan pasar bereaksi positif.
2.1.2.4 Tujuan Pemecahan Saham
Menurut Weygandt (2008:191), “tujuan pemecahan saham adalah
meningkatkan daya jual saham dengan cara menurunkan nilai pasar per
lembarnya”. Menurut Sinaga (1994:64), “tujuan utama pemecahan adalah
untuk menempatkan saham dalam suatu keadaan perdagangan yang lebih
populer, sehingga dengan demikian menarik lebih banyak pembeli”.
Menurut Darmadji (2001:131), “stock split bertujuan agar perdagangan
suatu saham menjadi lebih likuid, karena jumlah saham yang beredar
menjadi lebih banyak dan harganya menjadi lebih murah”.
Stock split akan efektif jika dilakukan terhadap saham-saham yang
harganya sudah cukup tinggi. Mengambil keputusan stock split dalam
suatu perusahaan harus didasarkan atas persetujuan pemegang saham pada
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham. Ketika keputusan untuk
pemegang saham menjadi bertambah banyak dengan nilai nominal per
saham yang lebih kecil. Tetapi pada saat yang bersamaan, harga saham
tersebut secara teoritis akan turun secara proporsional. Dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan nilai kapitalisasi saham tersebut tidak
mengalami perubahan. Dalam stock split, pemegang saham harus
menukarkan sahamnya yang memiliki nilai nominal lebih kecil sebab
setelah batas periode penukaran yang ditetapkan telah kadaluarsa, saham
dengan nilai nominal lama tidak bisa diperdagangkan di bursa.
2.1.2.5 Pengaruh Stock split terhadap Harga Saham di Bursa
Saat perdagangan saham dimulai dengan nilai nominal yang baru,
maka harga saham yang ada dibursa akan dikoreksi dengan rasio dari stock
split atas dasar harga terakhir perdagangan dengan nilai nominal yang
lama. Contohnya, nilai nominal suatu saham dipecah dari Rp 500 menjadi
Rp 100. Harga terakhir perdagangan saham tersebut dengan nilai nominal
lama adalah Rp 750, maka harga pembukaan pada perdagangan dengan
nilai nominal yang baru adalah 100/500 dikalikan dengan Rp 750 yang
hasilnya sama dengan Rp 150. Stock split juga dipengaruhi oleh waktu dan
rasio atau pemecahan harga nominal.
2.1.3 Perubahan Harga Saham
Salah satu faktor yang memotivasi investor untuk melakukan investasi
adalah return. Return merupakan keuntungan yang diperoleh investor atas
Return realisasi adalah yang telah terjadi yang dihitung bedasarkan data
historis, sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan
diperoleh investor di masa yang akan datang.
Return realisasi penting diketahui karena dapat digunakan sebagai salah
satu pengukur kinerja perusahaan serta sebagai dasar penentu expectedreturn
untuk mengukur risiko di masa yang akan datang. Apabila kinerja suatu
perusahaan baik, maka tingkat return yang akan diperoleh pemegang saham
akan semakin besar, hal ini akan memberi dampak pada harga saham yang
kemungkinan akan naik. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa harga pasar
saham mencerminkan nilai suatu perusahaan.
Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan perusahaan tersebut dan sebaliknya. Meskipun begitu, harga
saham yang terlalu tinggi tidak selamanya memberikan keuntungan pada
perusahaan. Harga saham yang terlalu tinggi dapat menurunkan minat
investor untuk berinvestasi sehingga harga saham sulit untuk meningkat lagi.
Pergerakan saham tersebut sangat mempengaruhi para pelaku pasar modal,
khususnya investor. Perubahan harga saham yang dinamis dapat mengubah
nilai kesejahteraan investor dan selanjutnya akan mengubah kesempatan yang
akan diperoleh investor di masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa
perubahan harga saham menyebabkan perubahan perilaku konsumen dan
2.1.4 Likuiditas Saham
Likuiditas menurut Bursa Efek Indonesia (informasi umum pasar
modal, stock exchange) adalah kelancaran yang menunjukkan tingkat
kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Koentin menyatakan bahwa
likuiditas saham adalah mudahnya saham yang dimiliki seseorang dapat
diubah menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar modal, likuiditas saham
baik berarti bahwa setiap saat ia dapat datang ke pialang dan menjual
sahamnya (dalam Deden Mulyana, 2011).
Parameter yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu
saham, menurut Conroy et.al., (dalam Mulyana, 2011) adalah sebagai berikut:
a. Volume perdagangan b. Tingkat spread
c. Information flow (aliran informasi) d. Jumlah pemegang saham
e. Jumlah saham yang beredar
f. Transaction cost (besarnya biaya transaksi) g. Harga saham
h. Volatilitas harga saham
Dalam penelitian ini, parameter yang digunakan adalah adalah volume
perdagangan dan Bid-Ask Spread.
2.1.4.1 Volume Perdagangan
Volume perdagangan adalah salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu saham. Volume
perdagangan adalah rasio antara jumlah lembar saham yang
diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar
Trading Volume Activity (TVA). Menurut Widayanto dan Sunarjanto,
“Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu indikator yang dapat
digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui
parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar
modal” (dalam Lubis, 2010). Perubahan volume perdagangan saham di
pasar modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa dan
mencerminkan keputusan investasi investor. Besar kecilnya perubahan
rata-rata TVA antara sebelum dan sesudah pemecahan saham merupakan
ukuran besar kecilnya akibat yang ditimbulkan oleh adanya pemecahan
saham terhadap volume perdagangan saham. Harga saham yang lebih
rendah setelah dilakukannya stock split akan meningkatkan kemampuan
investor untuk melakukan investasi sehingga akan menunjukkan pasar
yang semakin likuid. Kondisi ini akan mempengaruhi frekuensi transaksi
di bursa, di mana dengan adanya stock split, frekuensi transaksi akan
meningkat dan ini berpengaruh terhadap volume perdagangan.
2.1.4.2 Bid-Ask Spread
Halim dan Hidayat (dalam Hadi, 2008:20) menyatakanbahwa
Bid-Ask Spread merupakan selisih harga beli tertinggi yang trader (pedagang
saham) bersedia membeli suatu saham dengan harga jual terendah yang
trader bersedia menjual saham tersebut. Bid-Ask Spread merupakan selisih
antara bid price dengan ask price. Bid price adalah harga penawaran
pembelian tertinggi. Ask price adalah harga penawaran penjualan terendah
semakin kecil Bid-Ask Spread maka semakin likuid suatu saham. Seperti
yang dikemukakan Rusliati dan Farida (2010) bahwa:
semakin kecil Bid-Ask Spread suatu perusahaan berarti saham semakin likuid. Bid-Ask Spread terkecil yang benilai nol (0) disebabkan oleh saham yang mempunyai harga jual tertinggi sama dengan harga beli terendahnya artinya banyak investor yang tertarik untuk bertransaksi, banyaknya investor yang tertarik akan menaikkan harga saham sehingga menaikkan likuiditas saham tersebut.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Bid-Ask Spread
yang baik adalah yang memiliki nilai yang kecil. Semakin kecil nilainya
maka likuiditas saham pun semakin meningkat. Harga saham yang lebih
rendah setelah dilakukannya stock split menyebabkan pertemuan antara
harga penawaran dan harga permintaan relatif besar. Situasi ini
mengakibatkan perbedaan antara besarnya harga penawaran dan harga
permintaan saham (Bid-Ask Spread) semakin kecil.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
1.Ali Sadikin (2011), menganalisis abnormal return saham dan volume
perdagangan saham, sebelum dan sesudah pemecahan saham di Bursa
Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh signifikan terhadap abnormal return baik sebelum dan
sesudah pengumuman stock split, sedangkan terhadap volume
perdagangan terdapat pengaruh signifikan baik sebelum dan sesudah
2.I Gusti Mila W (2010), menganalisis pengaruh pemecahan saham
(stock split) terhadap volume perdagangan dan abnormal return saham
pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2009. Hasil
penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara volume
perdagangan saham dan peristiwa stock split, sedangkan terhadap
abnormal return, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
3.Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida (2010), meneliti tentang pemecahan
saham terhadap likuiditas dan return saham. Hasil penelitian ini
adalah Bid-Ask Spread sebelum dan sesudah dilakukannya pemecahan
saham berbeda signifikan, yang berarti stock split berpengaruh
terhadap likuiditas saham. Hasil pengujian abnormal return sebelum
dan sesudah dilakukannya stock split berbeda signifikan, ini berarti
pengumuman stock split berpengaruh terhadap return saham.
4.Winda Sari Lubis (2010), menguji pengaruh stock split terhadap
perubahan harga saham dan likuiditas saham. Hasil dari penelitian
Winda Sari Lubis adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan
return saham antara sebelum dan sesudah stock split, terdapat
perbedaan signifikan Bid-Ask Spread antara sebelum dan sesudah
stock split, dan tidak terdapat perbedaan signifikan Trading Volume
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Nama
Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Ali Sadikin, (2011)
Analisis Abnormal return Saham dan Volume
Perdagangan
Saham, Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham, di Bursa Efek Indonesia
1. Stock split 2. Abnormal return Saham 3. Volume Perdagang an Saham
Tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap abnormal return baik sebelum dan sesudah stock split, dan terdapat pengaruh signifikan terhadap volume perdagangan sahambaik
sebelum dan sesudah stock split.
2. I Gusti
Mila W, (2010) Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (stock split) terhadap Volume Perdagangan dan Abnormal return
Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI periode 2007-2009
1. Stock split 2. Volume Perdagang an Saham 3. Abnormal return Saham Terdapat pengaruh signifikan antara volume perdagangan saham dengan peristiwa stock split, dan tidak terdapat pengaruh signifikan antara abnormal return saham dengan peristiwa stock split.
3. Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida, (2010) Pemecahan Saham terhadap Likuiditas dan Return Saham
1. Stock split 2. Bid-Ask Spread 3. Abnormal return Saham Terdapat perbedaan signifikan Bid-Ask Spread sebelum dan sesudah pengumuman stock split, dan terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham sebelum dan sesudah stock split.
4. Winda Sari Lubis, (2010) Pengaruh Pemecahan Saham terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
1. Stock split 2. Return Saham 3. Bid-Ask Spread 4. Trading Volume Activity
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan
tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu yang digambarkan sebagai berikut:
H1
H2
[image:32.595.111.507.217.432.2]H3
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat hubungan kausal antara
pemecahan saham (stock split) terhadap perubahan harga saham dan likuiditas
saham. Pengaruh stock split terhadap perubahan harga pasar dan likuiditas saham
dapat dilihat dari sebelum dan sesudah dilakukan stock split yang menggunakan
periode pengamatan (event windows) 5 hari bursa sebelum dan 5 hari bursa
sesudah stock split. Jenis stock split yang menjadi kriteria dalam penelitian ini
adalah split up . Split up (pemecahan saham naik) adalah penurunan nominal per
lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar.
Dengan adanya pemecahan saham naik (split up) diharapkan harga saham menjadi
tidak terlalu tinggi sehingga dapat menarik minat investor untuk membeli saham Pemecahan
Saham (stock split)
(X)
Return Saham (Y1)
Bid-Ask Spread (Y2)
Trading Volume Activity
tersebut dalam jumlah relatif besar yang akhirnya mempengaruhi tingkat
likuiditas saham tersebut. Dari sebelum dan sesudah dilakukan stock split, dilihat
ada tidaknya perbedaan return saham. Likuiditas saham diproksikan dengan
Bid-Ask Spread dan Trading Volume Activity (TVA). Dari sebelum dan sesudah stock
split akan dilihat ada tidaknya perbedaan Bid-Ask Spread dan Trading Volume
Activity (TVA).
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis penelitian dapat disusun sebagai berikut :
• Ha1 : terdapat perbedaan yang signifikan return saham antara sebelum
dan sesudah stock split.
• Ha2 : terdapat perbedaan yang signifikan Bid-Ask Spread antara
sebelum dan sesudah stock split.
• Ha3 : terdapat perbedaan yang signifikan Trading Volume Activity
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian event study
karena penelitian ini hanya mengamati pengaruh dari suatu kejadian tertentu pada
periode tertentu dengan mendasarkan pada pengamatan tanggal dilakukannya
stock split sebagai titik kritisnya. Event study (studi peristiwa) adalah suatu
penelitian yang meneliti dampak adanya suatu peristiwa tertentu terhadap sesuatu
yang dipelajari (Hadi, 2006 : 211). Penelitian event study bertujuan untuk
mengetahui pengaruh suatu peristiwa yang terjadi. Penelitian ini didesain untuk
melihat adanya pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap perubahan
harga saham yang diproksikan dengan return saham dan likuiditas saham yang
diproksikan dengan Bid-Ask Spread dan Trading Volume Activity (TVA). Periode
pengujian (event windows) yang digunakan adalah 11 hari bursa, yaitu 5 hari
sebelum pemecahan saham (stock split) (n-5 sampai n-1), pada saat pemecahan
saham (stock split), 5 hari bursa setelah pemecahan saham (stock split) (n+1
sampai n+5) yang bergantung pada listing date (tanggal pelaksanaan pemecahan
saham (stock split) yang tercantum di Bursa Efek Indonesia) dari masing-masing
sampel. Alasan pemilihan periode 11 hari bursa adalah untuk menghindari
confounding effect. Pemilihan periode 11 hari bursa cukup layak untuk meneliti
3.2 Populasi dan Sampel
Menurut Erlina (2008:75) populasi adalah sekelompok orang, kejadian,
suatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur, agrikultur, dan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2007-2011. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara
purposive sampling yaitu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu
Sangadji (2010:188). Kriteria pengambilan sampel penelitian adalah sebagai
berikut:
1.Perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split) di BEI
dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dan hanya melakukannya
dengan cara pemecahan naik (split up).
2.Harga saham dari perusahaan terdaftar di BEI minimal 5 hari sebelum
dan 5 hari sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split).
3.Perusahaan yang hanya melakukan kebijakan pemecahan saham (stock
split) dan tidak melakukan corporate action lain selama periode
pengamatan (event window), seperti right issue, warrant, additional
shares, pengumuman dividen, saham bonus, merger, dana
pengumuman perusahaan lainnya.
4.Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang memiliki data yang
Tabel 3.1
Daftar Populasi dan Sampel
No Kode Populasi Perusahaan Kriteria S
1 2 3 4
1 AKRA AKR Corporindo Tbk √ √ X √
2 ANTM Aneka Tambang Persero √ √ √ √ 1
3 ARNA Arwana Citramulia Tbk √ √ √ √ 2
4 AUTO Astra Otoparts Tbk √ √ √ √ 3
5 BRNA Berliana Tbk √ √ √ √ 4
6 DAVO Davomas Abadi Tbk √ √ √ √ 5
7 DOID Delta Dunia Makmur Tbk √ √ √ √ 6
8 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ √ 7
9 HITS
Humpuss Intermoda Transportasi
Tbk √ √ X √
10 INCO International Nickel Indonesia Tbk √ √ √ √ 8
11 INTA Intraco Penta Tbk √ √ √ √ 9
12 JPRS Jaya Pari Steel Tbk √ √ √ √ 10
13 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk √ √ √ √ 11
14 LSIP London Sumatra Tbk √ √ X √
15 MIRA Mitra International Resources Tbk √ √ X √
16 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ √ √ 12
17 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo √ √ √ √ 13
18 TINS Timah Persero Tbk √ √ √ √ 14
19 TURI Tunas Ridean Tbk √ √ √ √ 15
Sumber: Indonesian Capital Market Directory (diolah penulis, 2013)
Tabel 3.2
Daftar Sampel Akhir Penelitian
No Kode Nama Perusahaan Tanggal Stock split
1 ANTM Aneka Tambang Persero 12 Juli 2007
2 ARNA Arwana Citramulia Tbk 11 September 2009
3 AUTO Astra Otoparts Tbk 24 Juni 2011
4 BRNA Berliana Tbk 04 Agustus 2008
5 DAVO Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007
6 DOID Delta Dunia Makmur Tbk 15 April 2008
7 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 12 November 2010 8 INCO International Nickel Indonesia Tbk 15 Januari 2008
9 INTA Intraco Penta Tbk 06 Juni 2011
[image:36.595.106.517.539.752.2]11 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk 18 Maret 2010 12 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 07 Agustus 2008 13 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo 22 Agustus 2007
14 TINS Timah Persero Tbk 08 Agustus 2008
15 TURI Tunas Ridean Tbk 17 Juni 2010
Sumber: diolah penulis, 2013
3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.3.1 Variabel Independen (Bebas)
Menurut Sekaran (dalam Sangadji 2010:136) “variabel independen
adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain”.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemecahan saham (stock
split). Stock split adalah perubahan nilai nominal per lembar saham dengan
menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n lembar
saham. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari
harga sebelumnya.
3.3.2 Variabel Dependen (Terikat)
Menurut Sekaran (dalam Sangadji 2010:136) “variabel dependen adalah
tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen”.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham
3.3.2.1 Perubahan Harga Saham
Hartono (2000:107) menyatakan bahwa perubahan harga saham
diproksikan dengan return saham dengan rumus:
��,� =��,� − ��,� −1 ��,� −1
Kemudian dihitung rata-rata return saham untuk seluruh sampel sebelum
dan sesudah stock split.
��,�= ���,� �
Dimana:
Ri,t = return saham sekuritas ke-1 pada periode peristiwa ke-t
Pi,t = harga saham sekarang
Pi,t-1 = harga saham sebelumnya
��,� = rata-rata return saham seluruh sampel pada hari t
N = banyaknya sampel yang diamati.
3.3.2.2 Likuiditas Saham
Likuiditas saham dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan Bid-Ask Spread dan volume perdagangan.
3.3.2.2.1 Bid-Ask Spread
Pengukuran Bid-Ask Spread dalam penelitian ini mengacu
pada pengukuran sebagaimana yang digunakan Lubis (2010) dengan
rumus:
Kemudian dihitung rata-rata Bid-Ask Spread untuk
masing-masing sampel dengan rumus:
���,�= ����,� �
Dimana:
SPi,t = presentase spread dari perusahaan i pada waktu t
APi,t = harga penawaran jual terendah saham i (ask) pada waktu t
BPi,t = harga permintaan beli tertinggi saham i (bid) pada waktu t ���,� = rata-rata spread seluruh sampel pada hari t
N = banyaknya sampel yang diamati.
3.3.2.2.2 Volume Perdagangan
Likuiditas saham diukur dengan Trading Volume Activity
(TVA) sebagaimana yang digunakan Lestari (2008) dengan rumus
sebagai berikut:
����,� =���ℎ�����ℎ��������ℎ���������ℎ������������������������������������������������ ����������
Kemudian dihitung rata-rata volume perdagangan saham
untuk seluruh sampel sebelum dan sesudah stock split.
����,� = �����,� �
Dimana:
TVAi,t = Trading Volume Activity i pada waktu t ����,� = rata-rata TVA seluruh sample pada hari t
3.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
terdiri dari:
1.Nama perusahaan (emiten) yang melakukan stock split antara tahun
2007 sampai dengan tahun 2011 yang diperoleh dari Indonesian
Capital Market Directory (ICMD).
2.Tanggal dilakukan stock split setiap perusahaan yang menjadi sampel
yang berasal dari Indonesian Capital Market Directory dan situs
3.Data harga saham harian 5 hari bursa sebelum dan 5 hari bursa setelah
tanggal stock split. Harga saham yang digunakan adalah harga saham
penutupan (closing price). Data ini berasal dari
da
4.Data harga penawaran jual terendah (ask price) saham harian dan
harga penawaran beli tertinggi (bid price) saham harian untuk tiap
sampel selama 5 hari bursa sebelum dan sesudah stock split. Data ini
berasal dari situ
5.Data mengenai volume perdagangan saham harian dan jumlah saham
perusahaan yang beredar selama 5 hari bursa sebelum dan sesudah
stock split. Data ini berasal dari Indonesian Capital Market Directory
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua
tahap, yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi. Metode pengumpulan data
melalui studi pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari jurnal akuntansi dan
buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data
melalui studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data berupa laporan
keuangan dan harga saham dari tiap sampel dengan bersumber dari laporan
keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun
2007 sampai dengan tahun 2011 dan Indonesian Capital Market Directory
(ICMD).
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Peneliti melakukan uji statistik deskriptif dan uji normalitas data
sebelum melakukan uji hipotesis. Semua pengujian dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 17.0.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menceritakan/ menjabarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk berlaku umum/generalisasi.
Dalam penelitian ini menjabarkan statistik deskriptif berupa mean dan standar
3.6.2 Uji Normalitas Data
Data yang diteliti harus diketahui dulu apakah terdistribusi normal atau
tidak normal. Fungsi pengujian suatu data dikategorikan sebagai distribusi
normal atau tidak adalah sebagai alat untuk membuat kesimpulan populasi
berdasarkan data sampel. Pengujian normalitas ini akan dapat menentukan
alat uji selanjutnya yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas yang
digunakan adalah uji kolmogorov-smirnov. Kriteria yang dapat digunakan
adalah dengan pengujian dua arah (two-tailed test) yaitu dengan
membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah
ditentukan. Nilai p ditentukan sebesar 0,05, apabila nilai p > 0,05 maka data
berdistribusi normal dan jika nilai p < 0,05 maka data berdistribusi tidak
normal.
3.6.3 Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas data, maka dilakukan pengujian
statistik untuk menguji hipotesis. Jika data berdistribusi normal, maka uji
statistik parametrik yang digunakan adalah Paired Sample T-Test. Jika
distribusi tidak normal maka dilakukan transformasi log sehingga data
berdistribusi normal. Jika data tetap tidak normal maka digunakan alat uji
statistic non parametrik dengan Wilcoxon Signed Rank-Test.
Langkah-langkah uji Paired Sample T-Test sebagai berikut :
a. Menentukan level of significance (α = 5 %) dengan derajat
b. Menentukan t table berdasarkan derajat keyakinan sebesar 5%.
c. Membandingkan probabilitas (p) thitungdan α = 5 %.
Penarikan kesimpulan pada uji ini didasarkan pada :
a. Jika t hitung > t tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig
.(2-tailed) < 0,05, maka Ha diterima.
b. Jika Jika t hitung < t tabel, atau nilai probabilitas pada kolom
sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ha ditolak.
Langkah-langkah uji Wilcoxon Signed Rank Test sebagai berikut :
a. Menentukan level of significance (α = 5 %) dengan derajat
kebebasan (degree of freedom) n-1.
b. Membandingkan probabilitas (p) zhitungdan α = 5 %
c. Menentukan t table berdasarkan derajat keyakinan sebesar 5%.
Penarikan kesimpulan pada uji ini didasarkan pada :
• Jika z hitung > z tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig
.(2-tailed) < 0,05, maka Ha diterima.
• Jika Jika z hitung < z tabel, atau nilai probabilitas pada kolom
3.7 Jadwal Penelitian
[image:44.595.108.516.177.436.2]Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan
Januari 2013
Februari 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
Juni 2013
Pengajuan Judul
Pengajuan Proposal Skripsi
Penyelesaian Proposal Skripsi
Pengumpulan dan Pengolahan Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana
data itu telah dikumpulkan oleh pihak sebelumnya. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) merupakan bursa
hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya
(BES), yang mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa closing price, bid
price, ask price, jumlah saham yang beredar, dan jumlah saham yang
diperdagangkan. Dari data yang diperoleh tersebut selanjutnya dilakukan
perhitungan untuk mengetahui return saham, Bid-Ask Spread, dan Trading
Volume Activity pada masing-masing perusahaan yang melakukan pemecahan
saham (stock split) pada perusahaan manufaktur, pertambangan, dan agrikultur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Selanjutnya, diadakan
analisis untuk mengetahui perubahan harga saham dan likuiditas sahamnya.
Pengolahan data, uji statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji hipotesis dilakukan
yang telah ditentukan, diperoleh 15 perusahaan yang memenuhi kriteria dan
dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2007-2011.
Tabel 4.1
Perusahaan yang Melakukan Stock split
No Kode Nama Perusahaan Tanggal Stock split
1 ANTM Aneka Tambang Persero 12 Juli 2007
2 ARNA Arwana Citramulia Tbk 11 September 2009
3 AUTO Astra Otoparts Tbk 24 Juni 2011
4 BRNA Berliana Tbk 04 Agustus 2008
5 DAVO Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007
6 DOID Delta Dunia Makmur Tbk 15 April 2008
7 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 12 November 2010 8 INCO International Nickel Indonesia Tbk 15 Januari 2008
9 INTA Intraco Penta Tbk 06 Juni 2011
10 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 12 Desember 2007
11 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk 18 Maret 2010 12 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 07 Agustus 2008 13 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo 22 Agustus 2007
14 TINS Timah Persero Tbk 08 Agustus 2008
15 TURI Tunas Ridean Tbk 17 Juni 2010
Sumber: Data diolah penulis (2013)
4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif
Tabel berikut menyajikan statistik deskriptif dari variabel penelitian,
yaitu return saham, Bid-Ask Spread, dan Trading Volume Activity pada
periode penelitian.
4.2.1.1 Return Saham
Deskriptif statistik untuk return saham selama periode
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Return Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
-5 15 -.03333 .05405 .0093951 .02045685
-4 15 -.05882 .11257 .0078938 .03984765
-3 15 -.05380 .06667 .0069652 .02919777
-2 15 -.03285 .05556 .0066441 .02928873
-1 15 -.10499 .05618 -.0070146 .04163556
0 15 -.80000 .14423 -.1484735 .33825553
1 15 -.12605 .06154 -.0206469 .04312146
2 15 -.11538 .03704 -.0108507 .03383409
3 15 -.04375 .31783 .0182051 .08948193
4 15 -.09043 .09091 -.0098719 .03822505
5 15 -.09942 .12069 .0003367 .04995320
Sebelum Listing Date 15 -.03962 .03324 .0046890 .01565698
Sesudah Listing Date 15 -.05066 .05667 -.0045656 .02773346
Valid N (listwise) 15
Sumber: Data diolah penulis (2013)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa:
1.Jumlah data sebanyak 15.
2.Pada t-5, return saham dengan nilai tertinggi sebesar 0,05405
dimiliki oleh PT Berlina Tbk, nilai terendah sebesar -0,03333
dimiliki oleh PT Davomas Abadi Tbk, dengan standar deviasi
sebesar 0,02045685 dan nilai mean sebesar 0,0093951. Pada
t-4, return saham dengan nilai tertinggi sebesar 0,11257 dimiliki
oleh PT Darya Varia Laboratoria Tbk, nilai terendah sebesar
-0,05882 dimiliki oleh PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk,
sebesar 0,0078938. Return saham pada t-3, nilai tertinggi
sebesar 0,06667 dimiliki oleh PT Arwana Citra Mulia Tbk,
nilai terendah sebesar -0,05380 dimiliki oleh PT Timah
Persero Tbk, dengan standar deviasi sebesar 0,02919777 dan
nilai mean sebesar 0,0069652. Untuk return saham pada t-2,
nilai tertinggi sebesar 0,05556 dimiliki oleh PT Sorini Agro
Asia Corporindo Tbk, nilai terendah sebesar -0,03285 dimiliki
oleh PT Aneka Tambang Persero Tbk, dengan standar deviasi
sebesar 0,02928873 dan nilai mean sebesar 0,0066441. Return
saham t-1, nilai tertinggi sebesar 0,05618 dimiliki oleh PT
Tunas Ridean Tbk, nilai terendah sebesar -0,10499 dimiliki
oleh PT Timah Persero Tbk, dengan standar deviasi sebesar
0,04163556 dan nilai mean sebesar -0,0070146. Pada t 0
(tanggal dilakukannya stock split atau listing date), return
saham dengan nilai tertinggi sebesar 0,14423 dimiliki oleh PT
Timah Persero Tbk, nilai terendah sebesar -0,80000 dimiliki
oleh PT Aneka Tambang Persero Tbk, dengan standar deviasi
sebesar 0,33825553 dan nilai mean sebesar -0,1484735. Return
saham t 1, terdapat nilai tertinggi sebesar 0,06154 dimiliki oleh
PT Delta Dunia Makmur Tbk, nilai terendah sebesar -0,12605
dimiliki oleh PT Timah Persero Tbk, dengan standar deviasi
sebesar 0,04312146 dan nilai mean sebesar -0,0206469. Untuk
dimiliki oleh PT International Nickel Indonesia Tbk, nilai
terendah sebesar -0,11538 dimiliki oleh PT Timah Persero
Tbk, dengan standar deviasi sebesar 0,03383409 dan nilai
mean sebesar -0,0108507. Pada t 3, return saham dengan nilai
tertinggi sebesar 0,31783 dimiliki oleh PT Astra Auto Parts
Tbk, nilai terendah sebesar -0,04375 dimiliki oleh PT Semen
Gresik Tbk, dengan standar deviasi sebesar 0,08948193 dan
nilai mean sebesar 0,0182051. Return saham t 4, didapat nilai
tertinggi sebesar 0,09091 dimiliki oleh PT Timah Persero Tbk,
nilai terendah sebesar -0,09043 dimiliki oleh PT International
Nickel Indonesia Tbk, dengan standar deviasi sebesar
0,03822505 dan nilai mean sebesar -0,0098719. Untuk return
saham t 5, nilai tertinggi sebesar 0,12069 dimiliki oleh PT
Resource Alam Indonesia Tbk, nilai terendah sebesar -0,09942
dimiliki oleh PT International Nickel Indonesia Tbk, dengan
standar deviasi sebesar 0,04995320 dan nilai mean sebesar
0,0003367.
3.Rata-rata return saham setelah pemecahan saham (stock split)
mengalami penurunan sebesar 0,0092546. Sebelum stock split,
rata-rata return saham adalah sebesar 0,0046890, akan tetapi
setelah stock split, rata-rata return saham menjadi sebesar
4.2.1.2 Bid-Ask Spread
Deskriptif statistik untuk Bid-Ask Spread selama periode
pengamatan dapat disajikan seperti pada tabel berikut ini.
[image:50.595.148.513.199.526.2]Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Bid-Ask Spread
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
-5 15 -.33588 .06950 -.0007503 .09463237
-4 15 -.29482 .18987 .0218745 .10218199
-3 15 -.29719 .08050 .0068836 .08641657
-2 15 -.32669 .09524 .0139576 .09702619
-1 15 -.28571 .14581 .0252156 .09426596
0 15 .00000 .20606 .0642446 .05476895
1 15 .00000 .11872 .0524991 .03237667
2 15 .00000 .12245 .0383654 .02638149
3 15 .00000 .12429 .0469461 .03425842
4 15 .00000 .11765 .0475384 .03132795
5 15 .00000 .13333 .0521148 .03736145
Sebelum Listing Date 15 -.30806 .07811 .0134361 .09148852
Sesudah Listing Date 15 .01847 .09892 .0474928 .02411137
Valid N (listwise) 15
Sumber: Data diolah penulis (2013)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa:
1.Jumlah data sebanyak 15.
2.Bid-Ask Spread pada t-5, nilai tertinggi sebesar 0,06950
dimiliki oleh PT Delta Dunia Makmur Tbk, nilai terendah
sebesar -0,33588 dimiliki oleh PT Sorini Agro Asia
Corporindo Tbk, dengan standar deviasi sebesar 0,09463237
dengan nilai tertinggi sebesar 0,18987 dimiliki oleh PT
Arwana Citra Mulia Tbk, nilai terendah sebesar -0,29482
dimiliki oleh PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, dengan
standar deviasi sebesar 0,10218199 dan nilai mean sebesar
0,0218745. Untuk Bid-Ask Spread pada t-3, nilai tertinggi
sebesar 0,08050 dimiliki oleh PT Arwana Citra Mulia Tbk,
nilai terendah sebesar -0,29719 dimiliki oleh PT Sorini Agro
Asia Corporindo Tbk, dengan standar deviasi sebesar
0,08641657 dan nilai mean sebesar 0,0068836. Bid-Ask Spread
pada t-2, diperoleh nilai tertinggi sebesar 0,09524 dimiliki oleh
PT Jaya Pari Steel Tbk, nilai terendah sebesar -0,32669
dimiliki oleh PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, dengan
standar deviasi sebesar 0,09702619 dan nilai mean sebesar
0,0139576. Pada t-1, Bid-Ask Spread dengan nilai tertinggi
sebesar 0,14581 dimiliki oleh PT Timah Persero Tbk, nilai
terendah sebesar -0,28571 dimiliki oleh PT Sorini Agro Asia
Corporindo Tbk, dengan standar deviasi sebesar 0,09426596
dan nilai mean sebesar 0,0252156. Pada t 0 (tanggal
dilakukannya stock split atau listing date), Bid-Ask Spread
dengan nilai tertinggi sebesar 0,20606 dimiliki oleh PT Jaya
Pari Steel Tbk, nilai terendah sebesar 0,00000 dimiliki oleh PT
Resource Alam Indonesia Tbk, dengan standar deviasi sebesar
t 1, terdapat nilai tertinggi sebesar 0,11872 dimiliki oleh PT
Timah Persero Tbk, nilai terendah sebesar 0,00000 dimiliki
oleh PT Resource Alam Indonesia Tbk, dengan standar deviasi
sebesar 0,03237667 dan nilai mean sebesar 0,0524991. Untuk
Bid-Ask Spread t 2, diperoleh nilai tertinggi sebesar 0,12245
dimiliki oleh PT Timah Persero Tbk, nilai terendah sebesar
0,00000 dimiliki oleh PT Resource Alam Indonesia Tbk,
dengan standar deviasi sebesar 0,02638149 dan nilai mean
sebesar 0,0383654. Pada t 3, Bid-Ask Spread dengan nilai
tertinggi sebesar 0,12429 dimiliki oleh PT Timah Persero Tbk,
nilai terendah sebesar -0,00000 dimiliki oleh PT Resource
Alam Indonesia Tbk, dengan standar deviasi sebesar
0,03425842 dan nilai mean sebesar 0,0469461. Bid-Ask Spread
t 4, didapat nilai tertinggi sebesar 0,11765 dimiliki oleh PT
International Nickel Indonesia Tbk, nilai terendah sebesar
0,00000 dimiliki oleh PT Resource Alam Indonesia Tbk,
dengan standar deviasi sebesar 0,03132795 dan nilai mean
sebesar -0,0475384. Untuk Bid-Ask Spread t 5, nilai tertinggi
sebesar 0,13333 dimiliki oleh PT International Nickel
Indonesia Tbk, nilai terendah sebesar 0,00000 dimiliki oleh PT
Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, dengan standar deviasi
3.Rata-rata Bid-Ask Spread setelah pemecahan saham (stock
split) mengalami peningkatan sebesar 0,0340567. Sebelum
stock split, rata-rata Bid-Ask Spread adalah sebesar 0,0134361,
akan tetapi setelah stock split, rata-rata Bid-Ask Spread
menjadi sebesar 0,0474928.
4.2.1.3 Trading Volume Activity
Deskriptif statistik untuk Trading Volume Activity selama periode
pengamatan dapat disajikan seperti pada tabel berikut ini.
[image:53.595.149.513.351.670.2]Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Trading Volume Activity
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
-5 15 .00002 .03006 .0034340 .00754623
-4 15 .00000 .03269 .0036256 .00825263
-3 15 .00003 .02647 .0039422 .00692512
-2 15 .00000 .01580 .0024892 .00410713
-1 15 .00000 .01003 .0021626 .00273991
0 15 .00000 .02251 .0038935 .00622642
1 15 .00003 .00711 .0022554 .00236942
2 15 .00002 .01026 .0021398 .00298367
3 15 .00000 .01155 .0018992 .00312966
4 15 .00003 .00629 .0019476 .00215022
5 15 .00002 .02163 .0033717 .00553621
Sebelum Listing Date 15 .00013 .02301 .0031307 .00564198
Sesudah Listing Date 15 .00002 .00868 .0023227 .00249486
Valid N (listwise) 15
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dijelaskan bahwa:
1.Jumlah data sebanyak 15.
2.Trading Volume Activity pada t-5, nilai tertinggi sebesar
0,03006 dimiliki oleh PT Intraco Penta Tbk, nilai terendah
sebesar 0,00002 dimiliki oleh PT Astra Auto Parts Tbk,
dengan standar deviasi sebesar 0,00754623 dan nilai mean
sebesar 0,0034340. Pada t-4, Trading Volume Activity dengan
nilai tertinggi sebesar 0,03269 dimiliki oleh PT Intraco Penta
Tbk, nilai terendah sebesar 0,00000 dimiliki oleh PT Berlina
Tbk, dengan standar deviasi sebesar 0,00825263 dan nilai
mean sebesar 0,0036256. Untuk Trading Volume Activity pada
t-3, nilai tertinggi sebesar 0,02647 dimiliki oleh PT Intraco
Penta Tbk, nilai terendah sebesar 0,00003 dimiliki oleh PT
Astra Auto Parts Tbk, dengan standar deviasi sebesar
0,00692512 dan nilai mean sebesar 0,0039422. Trading
Volume Activity pada t-2, diperoleh nilai tertinggi sebesar
0,01580 dimiliki oleh PT Intraco Penta Tbk, nilai terendah
sebesar 0,00000 dimiliki oleh PT Berlina Tbk, dengan standar
deviasi sebesar 0,00410713 dan nilai mean sebesar 0,0024892.
Pada t-1, Trading Volume Activity dengan nilai tertinggi
sebesar 0,01003 dimiliki oleh PT Intraco Penta Tbk, nilai
terendah sebesar 0,00000 dimiliki oleh PT Berlina Tbk, dengan
0,0024892. Pada t 0 (tanggal dilakukannya stock split atau
listing date), Trading Volume Activity dengan nilai tertinggi
sebesar 0,02251 dimiliki oleh PT Jaya Pari Steel Tbk, nilai
terendah sebesar 0,00000 dimiliki oleh PT Berlina Tbk, dengan
standar deviasi sebesar 0,00622642 dan nilai mean sebesar
0,0038935. Trading Volume Activity t 1, terdapat nilai tertinggi
sebesar 0,00711 dimiliki oleh PT Intraco Penta Tbk, nilai
terendah sebesar 0,00003 dimiliki oleh PT Resource Alam
Indo