• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Book Tax Differences terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Book Tax Differences terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2013)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Financial statements are the basis for stakeholders to make a decisions. Commercial

financial statements using IFRS’s regulation, while for calculating tax payable,

financial statements used are the financial statements of fiscal. So that the differences between the accounting rules with the fiscal in the preparation of financial statements, it is necessary to make adjustments between the commercial financial statements with the financial statements of fiscal. Such differences are divided into permanent differences and temporary differences.This study aims to examine the influence of book tax differences toward earning persistence. Earnings persistence is measured by means of rearrangements and adjustment of profit. Independent variables used in this study is temporary differences and permanent differences which are proxy of book tax differences, while the dependent variable is earnings persistence. The population of this study is the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2009-2013. This research uses a causal explanatory, while the sampling conducted with a purposive sampling technique, the sample obtained a total of 33 companies. The method of analysis that used to test the independent variables influence the dependent variable is the multiple regression. The analysis showed that partial permanent differences and temporary differences have a significant impact on earnings persistence. Simultaneously, permanent differences and temporary differences have a significant impact on earnings persistence.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Laporan keuangan merupakan dasar bagi stakeholders dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan komersial menggunakan pedoman SAK, sementara untuk menghitung pajak terutang laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan fiskal. Sehingga adanya perbedaan peraturan antara akuntansi dengan fiskal dalam penyusunan laporan keuangan, untuk itu perlu dilakukan penyesuaian antara laporan keuangan komersial dengan fiskal yang disebut dengan rekonsiliasi fiskal. Perbedaan tersebut dibagi menjadi perbedaan permanen dan perbedaan temporer. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh book tax differences terhadap persistensi laba. Persistensi laba diukur dengan cara penyusunan ulang dan penyesuaian laba. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan permanen dan perbedaan temporer yang merupakan proksi dari book tax

differences, sedangkan variabel dependennya adalah persistensi laba. Populasi dari

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Jenis penelitian ini menggunakan causal explanatory, sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 33 perusahaan. Metode analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial perbedaan permanen dan perbedaan temporer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba. Secara simultan, perbedaan permanen dan perbedaan temporer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1 Laporan Keuangan Komersial ... 9

2.1.2 Laporan Keuangan Fiskal ... 10

2.1.3 Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan Keuangan Fiskal ... 11

2.1.4 Perbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Fiskal (Book Tax Differences ... 15

2.1.5 Rekonsiliasi Fiskal ... 16

2.1.4.1Perbedaan Permanen ... 17

2.1.4.2Perbedaan Temporer ... 26

2.1.4.3Perbedaan Permanen dan Perbedaan Temporer ... 34

2.1.4.4Koreksi Positif ... 35

2.1.4.5Koreksi Negatif ... 35

2.1.5 Persistensi Laba ... 36

2.2 Rerangka Teoritis ... 38

2.3 Rerangka Pemikiran ... 39

2.4 Pengembangan Hipotesis dan Hipotesis ... 40

2.5 Model Penelitian ... 42

2.6 Penelitian Terdahulu ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

3.1 Jenis Penelitian ... 45

3.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ... 46

3.2.1 Variabel Dependen ... 47

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.3 Populasi dan Sampel ... 48

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5 Metode Analisis Data ... 50

3.5.1 Uji Statistik Deskriptif ... 50

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 50

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 51

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 51

3.5.2.3 Uji Autokorelasi ... 52

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 52

3.5.2.5Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 53

3.5.2.6Koefisien Determinasi (R2) ... 54

3.5.2.7Uji Signifikansi Simultan (Uji – F) ... 54

3.5.2.8Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji – t) ... 55

3.5.2.9Pengembangan Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Gambar Umur Emiten ... 57

4.2 Hasil Penelitian ... 58

4.2.1 Deskriptif Data Penelitian ... 58

4.2.2 Regresi Linier Berganda : Perbedaan Permanen (X1) dan Perbedaan Temporer (X2) terhadap Persistensi Laba (Y) ... 60

4.2.3 Uji Normalitas ... 60

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2.5 Uji Autokorelasi ... 62

4.2.6 Uji Heterokedastisitas ... 63

4.2.7 Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.2.8 Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 66

4.2.9 Analisis Koefisien Determinasi ... 66

4.2.10 Hasil Pengujian Hipotesis ... 68

4.2.10.1 Uji Parsial (Uji - t) ... 68

4.2.10.2 Uji Simultan (Uji-F) ... 71

4.3 Pembahasan ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Simpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 81

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Perbedaan Permanen dan Perbedaan Temporer ... 34

Gambar 2 Rerangka Teoritis ... 38

Gambar 3 Rerangka Pemikiran ... 39

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Kelompok Harta Berwujud, Masa Manfaat, dan Tarif Penyusutan .. 30

Tabel II Kelompok Harta Tidak Berwujud, Masa Manfaat, dan Tarif Penyusutan ... 32

Tabel III Penelitian Terdahulu ... 43

Tabel IV Definisi Operasional Variabel ... 46

Tabel V Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 53

Tabel VI Daftar Perusahaan Sampel ... 57

Tabel VII Descriptive Statistics ... 59

Tabel VIII Hasil Uji Normalitas ... 61

Tabel IX Nilai VIF Uji Multikolinearitas ... 62

Tabel X Nilai Statistik Autokorelasi ... 63

Tabel XI Nilai Statistik Heteroskedastisitas ... 64

Tabel XII Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 65

Tabel XIII Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 66

Tabel XIV Analisis Koefisien Determinasi ... 67

Tabel XV Persentase Pengaruh Variabel ... 68

Tabel XVI Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 69

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik I Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Perbedaan Permanen ... 70

(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Contoh Perhitungan Penyusunan Ulang Laporan Laba Rugi ... 81

Lampiran B Hasil Olah Data Perusahaan ... 86

Lampiran C Hasil Output SPSS ... 93

Lampiran D Tabel - t ... 96

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang – undang

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat. ( UU No.28 Tahun 2007 tentang

Perubahan Ketiga atas UU No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan (KUP)).

Sesuai dengan ketentuan Undang – Undang yang berlaku, perusahaan yang

melakukan kegiatan usaha, khususnya di Indonesia merupakan wajib pajak badan.

Perusahaan dituntut melakukan kegiatan pembayaran pajak. Pembayaran pajak

tersebut bagi pemerintah merupakan penghasilan bagi negara, namun bagi wajib

pajak badan pembayaran pajak merupakan biaya yang dikeluarkan. Terkadang, wajib

pajak badan memiliki keinginan untuk membayar pajak seminimal mungkin sesuai

dengan ketentuan yang diperkenankan yang dapat dilakukan dengan pengamatan dan

pengelolaan pajak yang baik masih diperbolehkan, sehingga dapat menimbulkan

kecurangan apabila entitas usaha melakukan pembayaran seminimal mungkin diluar

peraturan perpajakan yang masih diperbolehkan. Untuk menghindari hal tersebut,

wajib pajak badan diwajibkan untuk menyelenggarakan pembukuan.

Pengertian pembukuan sesuai dengan pasal 1 angka 29 Undang – Undang KUP

menyatakan bahwa pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan

(12)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan

penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan

berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut (Waluyo,

2013:21). Kewajiban pelaksanaan pembukuan bagi perusahaan di Indonesia diatur

dalam UU Perpajakan No. 16 Tahun 2000 pasal 28 yang di antaranya berisi, orang

atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia harus

mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan keterangan yang memadai untuk

menghitung penghasilan kena pajak atau harga perolehan dan penyerahan barang

atas jasa guna penghitungan jumlah pajak terutang berdasarkan ketentuan

perundang-undangan perpajakan. Penyelengaraan pembukuan disajikan dengan berpedoman

pada suatu standar hukum atau kerangka dasar yang disebut dengan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK).

Transaksi yang tercatat dalam pembukuan, kemudian disajikan dalam

pelaporan keuangan dengan mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Laporan

keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas, menurut PSAK no.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009). Menurut

Brolin (2014), menjelaskan bahwa laporan keuangan juga merupakan bentuk

tanggung jawab emiten terhadap investor dan kreditor dalam pengelolaan sumber

dana yang digunakan untuk kegiatan perusahaan. Laporan keuangan memiliki tujuan

untuk menjadi pedoman bagi stakeholders dalam mengambil keputusan. Untuk

memfasilitasi tujuan tersebut, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menetapkan suatu

kriteria yang harus dimiliki informasi akuntansi agar dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dikatakan relevan apabila dapat

(13)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

dapat memprediksikan keberlanjutan usahanya dari laporan keuangan yang

diselenggarakan oleh entitas usaha, yang juga memiliki kaitan dengan perolehan laba

usaha entitas tersebut.

Laba usaha dinilai dapat mempresentasikan kinerja dan atau kualitas suatu

perusahaan secara keseluruhan. Suwardjono (2005:455) mendefinisikan laba sebagai

pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara struktural atau sintaktik

karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian pendapatan dan biaya.

Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba yang

merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya secara akrual.

Setiap entitas usaha memiliki tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal,

dengan rendahnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dari segi manajemen

internal, laba dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan internal manajemen

seperti pengukur prestasi atau kinerja manajemen. Sedangkan dari segi perpajakan,

laba dijadikan dasar untuk perhitungan pajak terutang perusahaan tersebut. Maka

dalam penyajian laba suatu perusahaan pada laporan keuangan menjadi salah satu

fokus utama perusahaan, karena dapat menggambarkan kinerja suatu perusahaan

secara keseluruhan. Sehingga, laba menjadi pusat perhatian sekaligus memberikan

sebuah sinyal tentang nilai perusahaan bagi investor, kreditor, pembuat kebijakan

akuntansi dan pemerintah (Wijayanti, 2006).

Revisi laba yang diharapkan dimasa mendatang (expected future earnings)

yang diimplikasikan oleh inovasi laba tahun berjalan sehingga persistensi laba dilihat

dari inovasi laba tahun berjalan yang dihubungkan dengan perubahan harga saham.

(14)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

Penman (2001) menyatakan bahwa persistensi laba adalah laba akuntansi yang

diharapkan di masa mendatang (expected future earnings) yang tercermin pada laba

tahun berjalan (current earnings). Persistensi laba menjadi sangat penting bagi

keberlangsungan usaha (going concern), karena hal ini berkaitan dengan kebutuhan

investor yang memerlukan informasi dalam menilai kinerja perusahaan yang

tercermin dalam laba masa depan.

Pendapatan dikurangi biaya yang disebut laba atau rugi bersih selama satu

periode sebelum dikurangi dengan beban pajak yang berpedoman pada Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) disebut laba akuntansi, sedangkan laba atau rugi yang

dihitung berdasarkan ketentuan peraturan perpajakan disebut dengan laba fiskal.

Adanya perbedaan peraturan antara akuntansi dengan fiskal dalam penyusunan

laporan keuangan, perlu dilakukannya penyesuaian yang biasa disebut dengan

rekonsiliasi fiskal. Adanya pengakuan biaya/penghasilan yang berbeda dan

perbedaan lainnya antara Standar Akuntansi Keuangan dengan peraturan perpajakan.

Perbedaan ini disebut dengan book tax differences, yang berarti perbedaan

perhitungan laba akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan antara laba akuntansi

dengan laba fiskal ini dapat mempengaruhi posisi laporan keuangan dan

menyebabkan adanya ketidakseimbangan saldo akhir, salah satu cara yang perlu

dilakukan untuk menyesuaikan saldo antara laba akuntansi dengan laba fiskal

melalui rekonsiliasi fiskal.

Menurut Resmi (2012:369) bahwa rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib

pajak karena terdapat perbedaan perhitungan, khususnya laba menurut akuntansi

(komersial) dengan laba menurut perpajakan (fiskal). Rekonsiliasi fiskal ini memiliki

(15)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

pengenaan pajak penghasilan, dari perhitungan tersebut dapat diketahui besarnya

pajak terutang. Rekonsiliasi fiskal di akhir periode pembukuan menyebabkan terjadi

perbedaan antara laba fiskal dan laba akuntansi. Perbedaan tersebut disebabkan oleh

ketentuan pengakuan dan pengukuran yang berbeda antara Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) dan peraturan pajak. Hasil yang diperoleh dari rekonsiliasi fiskal

adalah perincian koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif, serta perbedaan

tetap dan perbedaan temporer/perbedaan waktu.

Menurut Brolin (2014) menjelaskan bahwa Book-tax differences merupakan

perbedaan jumlah laba yang dihitung berdasarkan akuntansi dengan laba yang

dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan. Perbedaan penghasilan dan biaya

menurut akuntansi dan menurut fiskal dapat dikelompokkan menjadi perbedaan tetap

(permanent differences) dan perbedaan waktu (temporary or timing differences).

Perbedaan tetap terjadi karena pengakuan pendapatan dan biaya menurut akuntansi

dan menurut ketentuan perpajakan yang bersifat permanen, seperti pemberian natura,

biaya entertainment, dan lain – lain. Perbedaan waktu terjadi karena pengakuan

pendapatan dan beban tertentu menurut akuntansi dan menurut ketentuan perpajakan,

yang menyebabkan pergeseran biaya dan pendapatan dari satu tahun pajak ke tahun

pajak lainnya, seperti perbedaan metodologi perhitungan penyusutan, persediaan,

selisih kurs, dan lain – lain. Palepu at al (2000) dalam Hanlon (2005) menyatakan

bahwa semakin besar perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal akan

menunjukkan red flag bagi para pengguna laporan keuangan yang memiliki

kepentingan.

Besarnya perbedaan laba akuntansi dengan laba kena pajak dianggap sebagai

(16)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

laba yang artinya akan semakin rendah persistensinya (Sekar dan Fajri, 2012).

Terkait dengan hal ini, Hanlon (2005) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan

yang memiliki perbedaan temporer kena pajak besar cenderung memiliki pre-tax

income yang tidak persisten. Ia juga membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan

tersebut memiliki komponen akrual yang menyebabkan pre-tax income menjadi

kurang persisten di masa mendatang.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik

untuk merumuskan permasalahan penelitian yang dilakukan pada perusahaan

Manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2013 menjadi

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI

LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 – 2013).”

1.2 Identifikasi Masalah

Penelitian ini memiliki fokus utamanya adalah book tax differences yang

ditunjukkan dengan adanya perbedaan temporer juga perbedaan permanen pada laba

yang dihitung berdasarkan akuntansi dengan laba yang dihitung berdasarkan

peraturan perpajakan dan laba di masa mendatang yang dilakukan dengan

penyusunan ulang dan penyesuaian laba pada laporan keuangan yang kemudian

dapat diukur sebagai daya tahan laba (earnings persistence).

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh perbedaan permanen pada perusahaan terhadap

(17)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

2. Apakah terdapat pengaruh perbedaan temporer pada perusahaan terhadap

persintesi laba?

3. Apakah terdapat pengaruh antara perbedaan permanen dan perbedaan

temporer secara simultan terhadap persistensi pajak?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan permanen pada

perusahaan terhadap persistensi laba.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan temporer pada perusahaan

terhadap persistensi laba.

3. Untuk mengetahui bagaimana perngaruh perbedaan permanen dengan

perbedaan temporer terhadap persistensi laba.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung atau

tidak langsung bagi :

1. Kegunaan bagi praktisi :

a. Bagi Emiten

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui komponen

perpajakan yang diteliti dalam penelitian ini, yang terkandung dalam laporan

keuangan dalam menentukan ketahanan laba.

b. Bagi Stakeholder

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam

(18)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

2. Kegunaan teoritis :

Penelitian ini diharapkan dapat membantu memahami perbedaan laba akuntansi

dan laba fiskal yang ditunjukkan pada perbedaan permanen dan perbedaan temporer

terhadap persistensi laba. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi

(19)

75 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh book tax differences yang

ditunjukkan pada perbedaan permanen dan perbedaan temporer terhadap persistensi laba

perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, selanjutnya

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan permanen memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap persistensi laba secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa

persistensi laba dipengaruhi perbedaan permanen sebagai komponen pembentuk book

tax differences.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan temporer memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap persistensi laba secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa

persistensi laba dipengaruhi perbedaan temporer sebagai komponen pembentuk book

tax differences.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan permanen dan perbedaan temporer

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba secara simultan. Hal ini

menunjukkan bahwa persistensi laba dipengaruhi perbedaan permanen dan perbedaan

(20)

Bab V Kesimpulan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan pengukuran yang lain selain

perbedaan permanen dan perbedaan temporer untuk mengukur hasil yang menunjukkan

signifikansi lebih besar terhadap persistensi laba. Dan mengembangkan penelitian

selanjutnya dengan mencari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, namun

dapat mempengaruhi persistensi laba.

2. Bagi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), agar

mencantumkan faktor – faktor yang diperlukan dalam penyusunan ulang dan

penyesuaian laba di laporan keuangan dengan format penyajian yang umum digunakan

(21)

Daftar Pustaka 77

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed, dkk. 1993. “Teori Akuntansi”. Edisi Kedua, Erlangga.

Brolin, Amos Rico., dan Rohman, Abdul. (2014). Pengaruh Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba. Diponegoro Journal of Accounting, Vol.3 No.02, h.1-13.

Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2001. Business Research Methods, 7th ed. New York: McGraw-Hill/Irwin.

Direktorat Jendral Pajak. 2008. “Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”.

Djamaluddin, Subekti., Handayani Tri Wijayanti dan Rahmawati. (2008). Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba, Akrual Dan Aliran Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 11 No. 1.

Fajri, Achmad., dan Mayangsari, Sekar. (2012). Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Pajak terhadap Manajemen Laba dan Persistensi Laba. Media Riset

Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 12, No. 1.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Undip, Semarang.

Gunadi, (2001). Akuntansi Pajak Sesuai dengan Undang – Undang Pajak Baru. PT

Grasindo, Jakarta.

Hanlon, M. (2005). The Persistence and Pricing of Earnings, Accruals, amd Cash

Flows When Firms Have Large Book-tax Differences. The Accounting Review 80 (March). Pp 137-166.

Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane. (2001). Manajemen Biasa Akuntansi dan

Pengendalian. Buku Dua. Edisi Kesatu. Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. (2003). Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE UGM.

(22)

Daftar Pustaka 78

Universitas Kristen Maranatha

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Irfan, Fatkhur Haris. 2013. Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba dengan Komponen Akrual dan Aliran Kas sebagai Variabel Moderasi. Diponogoro Journal Of Accounting, 2(2): h:1-13.

Jumiati, Fitria., dan Ratnadi, Ni Made Dwi. (2014). Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Book Tax Differences pada Persistensi Laba. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana,8.2, h.91-101.

Kompilasi Susunan Dalam Satu Naskah Undang – Undang Perpajakan. (2014). Tax Center, Universitas Katolik Parahyangan

Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Penman, Stephen H. (2001).Financial Statement Analysis and Security Valuation. Mc Graw Hill, Singapore.

Persada, Aulia Eka dan Martani, Dwi. Pengaruh Book Tax Gap terhadap Persistensi Laba.

Pohan, Chairil Anwar. (2013). Manajemen Perpajakan – Strategi Prencanaan Pajak dan Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI, Jakarta.

Resmi, Siti. (2012). Perpajakan Teori dan Kasus. Salemba Empat, Jakarta.

Rosanti, Nur Aini. (2013). Pengaruh Book Tax Difference terhadap Perubahan Laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008 – 2010). Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business : A Skill Building Approach 2nd

Edition, John Wiley and Son. New York.

Scott, W. R. (2000). Financial Accounting Theory. New Jersey: Prentice Hall Inc

Sekar Mayangsari. (2004). Bukti empiris pengaruh spesialisasi industry auditor terhadap earning response coefficient. Jurnal riset akuntansi Indonesia. Vol. 7, no. 2. Hal 154-178.

Sloan, R. G. (1996). Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and Cash

Flows about Future Earnings?. The Accounting Review 71 (July). Pp 289-315.

(23)

Daftar Pustaka 79

Universitas Kristen Maranatha

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Jakarta.

Sumardiyanti, Valentina Sri., dan Suryo, Aji. (2003). Perpajakan Indonesia. Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, Yogyakarta.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”. Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Waluyo. (2012). Akuntansi Pajak. Salemba Empat, Jakarta.

Wijaya, Tony. (2009). Analisis Structural Equation Modelling Untuk Penelitian

Menggunakan AMOS. Penerbit Universitas Atmajaya, Yogyakarta.

Wijayanti, H. (2006). Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas. Simposium Nasional

Akuntansi IX (Padang).

Yulianti, Santi Aryn Wiryandari. .Hubungan Perbedaan Laba Akuntansi & Laba Pajak Dengan Perilaku Manajemen Laba Dan Persistensi Laba. Universitas Indonesia.

Zain, Muhammad. (2008). Manajemen Perpajakan. Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

produk coran yang gagal. 2) Penekanan biaya dengan mengetahui lebih dulu produk yang cacat. Dalam pemeriksaan penerimaan bahan baku dan bahan yang di proses sejak. dari

Dengan ini saya, Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus, Memohon dengan rendah hati kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, Nasabah

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, Biro Umum menetapkan indikator kinerja Biro Umum tahun 2014 yaitu Persentase Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Pembuatan website informasi seputar Euro 2008 bertujuan menyampaian informasi tentang Euro 2008 yang akan di paparkan kepada pengguna internet khususnya para pencinta sepak

[r]

Sedangkan untuk daerah pelayaran kawasan timur adalah dari Fasilitas Apung pengolah limbah minyak menuju ke Pelabuhan Lembar Lombok selanjutnya menuju ke Pelabuhan

Pada periode akhir anak-anak, rasa takut timbul akibat fantasi yang dibentuk oleh anak itu sendiri yang menyebabkan harga dirinya terancam oleh lingkungannya (misalnya takut

Lampiran 5 Perhitungan Perk iraan Pengembalian Modal A wal Jika Eirys Melakukan Pengembangan Bisnis Dengan Pemanfaatan Media Sosial Dan Inovasi Penawaran Home Service