Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Sinta Juliawati 1009090
ABSTRAK
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya penulis bahan ajar BIPA yang berasal dari Indonesia seperti yang diungkapkan oleh Barampataz dalam Eriyani (2005:22) bahwa kesulitan yang lebih besar adalah tidak tersedianya buku-buku bahasa Indonesia sebagai bahasa asing yang dikarang oleh penulis Indonesia. Buku-buku yang dibeli hampir semuanya ditulis oleh penulis-penulis asing. Buku-buku yang dihasilkan oleh penulis-penulis asing tersebut walaupun cukup baik, masih kurang dalam hal nuansa bahasa yang dipakai selain itu dasar yang digunakan untuk pembuatan bahan ajar pun masih terpaku pada kurikulum atau pegangan yang ada. Sedangkan saat ini, pembelajar asing yang ingin belajar bahasa Indonesia baik di dalam atau pun luar negeri semakin meningkat jumlahnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana deskripsi bahan ajar menulis untuk pembelajar BIPA tingkat pemula di salah satu penyelenggara BIPA di Bandung, bagaimana rancangan awal bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula, bagaimana hasil uji coba rancangan awal bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula, dan untuk mengetahui bagaimana hasil akhir bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula. Sampel dalam penelitian ini adalah seorang siswa BIPA yang berasal dari Jepang. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau sering disebut juga dengan metode Research and Development (R&D). metode penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk menghasilkan produk tertentu untuk bidang pendidikan. Hasil pengujian ini disimpulkan bahwa kebutuhan pembelajar itu berkaitan dengan pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depan pembelajar perlu dijadikan tumpuan dalam mengambil keputusan agar proses belajar-mengajar yang dilakukan menjadi lebih bermakna bagi pembelajar.
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS
BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Sinta Juliawati 1009090
ABSTRACT
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang diberitakan oleh media online Riau Pos (2013) bahwa seperti yang telah diketahui, bahasa Indonesia sudah diikrarkan sebagai bahasa persatuan (bahasa nasional) pada butir ketiga Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 dan sebagai bahasa negara pada Pasal 36 UUD 1945. Sementara itu, ihwal penggunaan serta pengelolaan bahasa Indonesia diatur dalam UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Bagian Keempat UU Nomor 24 Tahun 2009 mengenai Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional itu mengamanatkan pemerintah untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. Dalam hal ini BIPA memiliki peranan yang sangat penting dan strategis.
Pengajaran BIPA sesungguhnya sudah berlangsung sejak lama di luar negeri, bahkan sebelum bahasa Indonesia digunakan secara resmi di Indonesia (sebelum diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928). Di samping Belanda (melalui Universitas Leiden yang sudah sejak lama dikenal sebagai pusat studi untuk bahasa dan sastra Indonesia), negara yang pertama kali menyelenggarakan BIPA
adalah Perancis, diikuti oleh Amerika Serikat, Italia, Inggris, dan beberapa negara di Eropa lainnya. Di Australia, bahasa Indonesia bahkan sudah masuk dalam
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indonesia di perguruan-perguruan tingginya. Begitu pun di Asia Tenggara, sejak
2007 bahasa Indonesia secara resmi ditempatkan sebagai bahasa asing kedua oleh pemerintah daerah Ho Chi Minh City (Haluan Riau, 24 Oktober 2013).
Kedudukan bahasa Indonesia di negara itu di sejajarkan dengan bahasa
Inggris, Perancis, Jepang, dan Spanyol. Negara-negara tersebut tertarik dan berminat untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan berbagai tujuan dan latar belakang, seperti politik, perdagangan, seni-budaya, dan pariwisata.
Di Indonesia, lembaga penyelenggara pengajaran BIPA juga muncul di mana-mana: di Bali, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Salatiga. Yang menarik adalah lembaga-lembaga penyelenggara pengajaran BIPA itu tidak hanya dilakukan oleh pihak pemerintah (negeri), seperti beberapa perguruantinggi: Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), tetapi juga oleh pihak swasta, Indonesia Australia Language Foundation (IALF) dan Lembaga Indonesia Amerika (LIA).
Upaya pengembangan BIPA pun sudah dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pada 18-20 Juli 2007, misalnya, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan “Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Internasional Pengajaran BIPA”. Ada tiga hal yang dibicarakan dalam lokakarya
itu, yaitu: (1) perbaikan atau pendalaman metode pengajaran bahasa Indonesia, (2)
penyusunan kurikulum pengajaran BIPA, dan (3) penggalangan manajemen pengajaran BIPA yang profesional. Pada 9-11 Desember 2013 lalu Badan
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembaga Penyelenggara Program BIPA” yang berisi tentang penyempurnaan
metode pengajaran, kurikulum, dan manajemen pengelolaan BIPA.
Pembelajar BIPA adalah pelajar asing yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya berbeda dengan budaya bahasa yang dipelajarinya. Perbedaan bahasa
dan budaya tersebut memiliki konsekuensi pada pemilihan materi bahasa Indonesia yang akan diajarkan kepada mereka karena pemerolehan bahasa kedua, termasuk bahasa Indonesia untuk penutur asing, dipengaruhi secara kuat oleh bahasa pertama (Ellis 1986:19).
Pembelajaran BIPA memiliki karakteristik dan norma pedagogik yang berbeda dengan pembelajaran bahasa Indonesia pada penutur asli. Perbedaan tersebut terjadi karena (a) pembelajar BIPA pada umumnya telah memiliki jangkauan dan target hasil pembelajaran secara tegas, (b) dilihat dari tingkat pendidikannya, pada umumnya pembelajar BIPA adalah orang-orang terpelajar, (c) para pembelajar BIPA memiliki gaya yang khas dan kadang-kadang didominasi oleh latar belakang budaya, (d) sebagian besar pembelajar BIPA memiliki minat dam motivasi yang tinggi terhadap bahasa Indonesia, (e) para pembelajar BIPA memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda-beda, dan (f) karena perbedaan sistem bahasa, menyebabkan pembelajar BIPA banyak menghadapi kesulitan terutama dalam masalah pelafalan dan penulisan (Suyitno 2000).
Tingkat kemampuan pembelajar BIPA berbeda-beda, mulai pembelajar dengan tingkat pemula hingga dengan pembelajar tingkat lanjut. Muyono
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan belajar bahasa tersebut. Peringkat atau level profesiensi yang dijabarkannya
adalah sebagai berikut: (1) pemula/novice, (2) menengah/intermediate, (3) lanjut/advance, dan (4) lanjut/superior. Sedangkan, CEFR (The Common Europen Framework of Reference for Language) menggolongkan pembelajar bahasa dalam tiga divisi besar yang dapat dibagi dalam enam tingkatan yaitu (1) pembicara dasar tingkatannya prapemula atau A1 dan pemula atau A2, (2) pembicara mandiri tingkatannya pramadya atau B1 dan madya atau B2, (3) pembicara lancar tingkatannya pralanjut atau C1 dan lanjut atau C2. Berdasarkan tingkatan kemampuan pembelajar BIPA tersebut, muncul berbagai macam materi BIPA.
Pembelajar BIPA pada umumnya adalah orang dewasa. Yang dimaksud dengan orang dewasa di sini adalah mereka yang berusia 17 tahun ke atas. Oleh karena itu, Sugiono (1995:6) menjelaskan bahwa ada beberapa sifat yang harus diperhatikan dalam pemilihan materi BIPA. Yang pertama, orang dewasa sudah memiliki cukup banyak pengetahuan dan wawasan, sehingga kebutuhan mereka juga kebutuhan orang dewasa bukan lagi kebutuhan anak-anak. Kedua, bahwa orang asing suka mengekspresikan diri mereka, mempresentasikan sesuatu, mengemukakan pendapat, sehingga tugas diluar kelas atau membuat proyek sederhana akan sangat menarik. Terakhir, untuk mengakomodasi minat dan kebutuhan yang mungkin berbeda dari yang satu dengan yang lain perlu disiapkan materi yang bervariasi.
Robinson (1980:10) menyatakan bahwa, dalam pembelajaran BIPA, yang perlu mendapatkan perhatian adalah para pembelajarnya sehingga pembelajaran
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membedakan pembelajaran bahasa untuk penutur asing dengan pembelajaran
bahasa untuk penutur asli.
Beberapa orang berpendapat tentang buku ajar atau bahan pembelajaran BIPA, baik itu dilihat dari segi kualitas isi atau pun dari kuantitas buku
pembelajaran BIPA itu sendiri. Kridalaksana dalam Eriyani (2005:21) mengemukakan bahwa tidak banyak dilakukan eksperimen dan penelitian tentang lika-liku BIPA sehingga kebanyakan kurikulum, silabus, buku pelajaran, dan praktik pengajaran bersifat coba-coba dan tabrak lari, atau meniru-niru metodologi pengajaran bahasa Inggris. Barampataz dalam Eriyani (2005:22) mengungkapkan bahwa kesulitan yang lebih besar adalah tidak tersedianya buku-buku bahasa Indonesia sebagai bahasa asing yang dikarang oleh penulis-penulis Indonesia. Buku-buku yang dibeli hampir semuanya ditulis oleh penulis-penulis asing. Buku-buku yang dihasilkan oleh penulis asing tersebut walaupun cukup baik, masih kurang dalam hal nuansa bahasa yang dipakai selain itu dasar yang digunakan untuk pembuatan bahan ajar pun masih terpaku pada kurikulum atau pegangan yang ada.
Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas dapat dilihat bahwa pembelajar BIPA semakin meningkat jumlahnya namun hal ini tidak diimbangi dengan penambahan bahan ajar yang sesuai pula dengan kebutuhan pembelajar. Sehingga, hal tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam proses pengajaran BIPA yang
akan dirasakan oleh pengajar juga pembelajar.
Dengan melihat kesulitan yang telah dipaparkan diatas penulis mencoba
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurikulum yang sudah ada dengan pengalaman pribadi penulis sebagai modelnya
sehingga menghasilkan pengalaman pribadi baru yang bersumber dari pembelajar. Diharapkan pula dengan menggunakan bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi ini pengajar dan pembelajar yang memiliki latar belakang
budaya yang berbeda dapat saling berbagi informasi seputar kebudayaan yang ada di masing-masing negara pembelajar sehingga, kebudayaan yang dipelajari pun bukan hanya budaya Indonesia tapi juga budaya negara lain namun tetap mengunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubungnya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah berikut.
1) Negara-negara yang mempelajari bahasa Indonesia semakin bertambah jumlahya namun, hal itu tidak diimbangi dengan penambahan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajar.
2) Pembelajar BIPA adalah pelajar asing yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya berbeda dengan budaya bahasa yang dipelajarinya. Perbedaan bahasa dan budaya tersebut memiliki konsekuensi pada pemilihan materi bahasa Indonesia yang akan diajarkan kepada mereka.
3) Tingkat kemampuan pembelajar BIPA berbeda-beda, mulai pembelajar
dengan tingkat pemula hingga dengan pembelajar tingkat lanjut. Berdasarkan tingkatan kemampuan pembelajar BIPA tersebut, muncul
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Untuk mengakomodasi minat dan kebutuhan pembelajar yang mungkin
berbeda dari yang satu dengan yang lain perlu disiapkan materi yang bervariasi.
5) Dalam pembelajaran BIPA, yang perlu mendapatkan perhatian adalah para
pembelajarnya sehingga pembelajaran berorientasi pada siswa sebagai pusat perhatian dalam pembelajaran.
6) Pembelajaran BIPA memiliki karakteristik dan norma pedagogik yang berbeda dengan pembelajaran bahasa Indonesia pada penutur asli.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut.
1) Bagaimana deskripsi bahan ajar menulis untuk pembelajar BIPA tingkat pemula di salah satu penyelenggara BIPA di Bandung ?
2) Bagaimana rancangan awal bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula ?
3) Bagaimana hasil uji coba rancangan awal bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula ?
4) Bagaimana hasil akhir bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain:
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) untuk mengetahui bagaimana rancangan awal bahan ajar menulis berbasis
pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula;
3) untuk mengetahui bagaimana hasil uji coba rancangan awal bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula;
4) untuk mengetahui bagaimana hasil akhir bahan ajar menulis berbasis pengalaman pribadi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula.
E. Manfaat Penelitian
Jika tujuan penelitian ini tercapai, secara umum diharapkan manfaat penelitian adalah sebagai berikut.
1. Bagi Pengajar:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk dipeoleh.
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan
peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan dan diterbitkan. 2. Bagi Pembelajar:
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Kesempatan untuk belajar secara lebih mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru.
c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
3. Bagi Lembaga:
a. Sebagai koleksi bahan ajar bagi pembelajar BIPA tingkat pemula di lembaga tempat peneliti melakukan penelitian.
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Depdinas, 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
Fariqoh, Riqoh. 2013. Skripsi Pengembangan Bahan Ajar Membaca Untuk Pembelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat Dasar (Metode Penelitian Research and Development). Universitas Pendidikan Indonesia.
Garnita, Yani. 2011. Skripsi Pengembangan Model Bahan Ajar Menulis Bagi Pembelajar BIPA Tingkat Lanjut. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ibud. 2012. Peningkatan Kepiawaian Pengajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing. Tersedia di: http://ibud-bahasa.blogspot.com/2012/03/bipa-bahasa-indonesia-untuk-penutur_28.html. Diakses 29 Juni 2015.
Indrawati, Efi Dyah. 2012. Penyusunan Modul. [online]. Tersedia di: https://efidrew.wordpress.com/2012/10/19/penyusunan-modul/. Diakses 18 Juni 2015.
Idris, Nuny Sulistiany. Metode Pengajaran BIPA. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Johari, Wahib. Pengembangan Media Modul, Buku Teks dan LKS. 2014. [online].
Tersedia di: http://wajos.blogspot.com/2014/12/pengemgangan-media-modul-buku-teks-dan.html. Diakses 28 Juni 2015.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Luar Jaringan. [http://ebsoft.we.id]
Khansa, Mana. Penelitian Pengembangan R&D. 2011. [online]. Tersedia di: https://amanahtp.wordpress.com/2011/12/02/penelitian-pengembangan-rd/. Diakses 18 Juni 2015.
Kridalaksana, H. 1996. Peningkatan Kepiawaian Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Depok: FSUI.
Muliastuti, Liliana. 2014. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Bagi Penutur Asing. Tersedia di: http://shaoran1401.blogspot.com/2014/08/evaluasi-bipa-bahasa-indonesia-bagi.html. Diakses 29 Juni 2015.
Mulyono, Iyo. 2004. Dasar-Dasar Belajar Bahasa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Murbojono, Rahmat. 2013. Penulisan Bahan Ajar. [online]. Tersedia di: http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/penulisan-bahan-ajar.html.
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Net, Sekolah Dasar. 2012. Tujuan dan Jenis-jenis Menulis. Tersedia di:
http://www.sekolahdasar.net/2012/04/tujuan-dan-jenis-jenis-menulis.html. Diakses 29 Juni 2015.
Nureriyani, Reni. 2005. Penyusunan Model Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (Uji Tindakan Kelas terhadap Bahan Pembelajaran Riasa, N. Rancangan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing (BIPA). 1. Bali.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2013. Universitas Pendidikan Indonesia.
Pengembangan Bahan Ajar BIPA Berdasarkan Standar The Common European Framework of Reference for Language (CEFR).
Riasa, Nyoman dan Finney, Denise. “Prosiding Konferensi International Pengajaran BIPA: Sambutan-sambutan dan kumpulan makalah terpilih KIPBIPA IV”. Bali: Indonesia Australia Language Foundation.
Riaupos.co.htm. 2013. [online]. Diterbitkan tanggal: 15 Desember 2013. Diakses 28 Januari 2015.
Sinta Juliawati, 2015
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suyitno, Imam. 2007. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk
Penutur Asing (BIPA) berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Belajar.
Tarigan, Hendri Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.