• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MOTIF DENGAN TEKNIK SPRAY GUN PADA BUSANA DAN MUKENA KARYA PENGRAJIN DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN MOTIF DENGAN TEKNIK SPRAY GUN PADA BUSANA DAN MUKENA KARYA PENGRAJIN DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KAJIAN MOTIF DENGAN TEKNIK SPRAY GUN PADA BUSANA DAN MUKENA KARYA PENGRAJIN DI KECAMATAN KAWALU KOTA

TASIKMALAYA

Spray gun merupakan alat semprot untuk melukis. Pengaplikasian alat tersebut

bisa dilakukan pada media apapun termasuk kain. Kawalu yang berada di Kota Tasikmalaya merupakan daerah penghasil pakaian seperti baju, mukena, kerudung dan lain-lain. Pakaian tersebut selain dijahit juga diberi hiasan-hiasan dengan teknik bordir, sesuai perkembangan zaman pemberian hiasan ini kini memiliki teknik baru yaitu kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin. Motif teknik spray gun ditekuni oleh para pengrajin sejak tahun 2009. Inovasi tersebut mendorong penulis mengetahui bagaimana penerapan motif teknik Spray gun ini dibuat. Oleh karena itu rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Bagaimana unsur visual dan prinsip visual yang digunakan pada motif busana dan mukena oleh pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. 2. Bagaimana penerapan motif pada busana dan mukena oleh pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa teknik wawancara, dokumentasi, observasi yang berlokasi di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian ini adalah: Motif-motif yang diterapkan adalah motif bunga, buah dan kartun. Keseluruhan berjumlah 13 motif yang diaplikasikan pada busana dan mukena, mayoritas memiliki garis lengkungan-lengkungan dan beberapa diantaranya garis zig-zag. Hampir keseluruhan motifnya jenis bidang non geometris, keseluruhan tekstur kasar nyata, dan warna yang terdiri dari campuran dua sampai tiga warna. Harmoni terlihat dari segi arah membentuk huruf s dan y dan tersusun menyebar. Pada kontras, mayoritas termasuk pada jenis kontras

discord. Pada irama, rata-rata terlihat dari motif yang disusun secara berulang.

Pada gradasi, beberapa motif menampilkan gradasi warna dari warna putih menuju warna kuning. Pada keseimbangan, kebanyakan keseimbangan simetris. Penerapan motif teknik spray gun memerlukan alat utama yang disebut spray gun. Alat ini berfungsi untuk menyemburkan cat pada kain. Tekniknya menggunakan teknik stensil melalui tahapan melubangi cetakan.

(2)

SPRAY GUN TECHNIQUE DESIGN USE ON THE CLOTHING AND

PRAYER CLOTHES BY CRAFTSMAN IN DISTRICT KAWALU, TASIKMALAYA CITY

ABSTRACT

Spray gun is a spray technique which used for paintings. The use of the techniques applied on various materials including fabric. Kawalu is placed in the Tasikmalaya City which infamous as the clothing maker such as daily clothes, prayer clothes, veils, and etc. The clothes are also embedded with beautiful decorations using border technique. As the recent technology develops, the decorations have many techniquess, which one of them is the use of spray gun technique on clothing fabric. The spray gun design is carefully learned by the clothes maker since 2009. The innovation drove the researcher to observe the use if this technique. Based on that matter the researcher wish to observe; 1. The element art and principle art by craftman on the clothing and prayer clothes by crafman in district Kawalu Tasikmalaya City, 2. The application design on the clothing and prayer clothes by crafman in district Kawalu Tasikmalaya City. The research implied descriptive analytic method with the use of qualitative approach. The data is collected through interview, documentation of pictures and videos, and observation on the direct location which is Gunung Tandala Village, Dictrict Kawalu, Tasikmalaya City. Based on the research, it is concluded that; the applied designs are using the plants ornaments such as flowers, fruits and cartoon. The thirteen designs which applied on the clothes and prayer clothes, almost all of them have the curve lines and some of them are zig-zag. Almost all of the designs, the surface, the geometrical, the rough texture and the colors, are composed from the mixture of two or three colors. The harmony can be seen from the lines shaping the letter of S and Y, and some of them emphasize the harmony from the tidy lines that spread across the fabric. In contrast, the majority are belong to Biscord type of contrast. In the rhyme, on the average it can be seen from the designs that lined up repeatedly. In gradation, some of the designs shows the color gradation from white through yellow. On the balance, most are asymmetrical, most of the composition showed the horizontal composition. The application of Spray gun technique needs a main tool which is called brush/ spray gun. The tools functioned to spread the paint on the fabric. The technique is using the stencil technique through perforating the mold.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tasikmalaya merupakan salah satu daerah penghasil kerajinan sandang yang populer di Jawa Barat. Kota ini dikenal dengan berbagai jenis kerajinan sandang seperti peci, mukena, busana, kerudung dan lain-lain yang semuanya

masih dikenal sampai era ini. Kerajinan Tasik seperti tidak ada habis-habisnya, hal

ini karena adanya inovasi penggunaan teknologi seperti pemanfaatan alat yang dikenal dengan sebutan spray gun. Spray gun ini sekarang sudah diakrabi oleh pengrajin Tasik, mereka menyebutnya dengan sebutan “ebras”.

Adapun alasan mengapa peneliti mengambil objek penelitian motif spray gun pada busana dan mukena, karena beranjak dari perkembangan industri kerajinan sandang di Kota Tasikmalaya, Kecamatan Kawalu. Serta dunia busana dan mukena teknik spray gun untuk menciptakan motif jarang digunakan, untuk itu peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai motif pada busana dan mukena dengan teknik spray gun.

Spray gun pada busana dan mukena sudah hampir lima tahun lamanya digunakan oleh pengrajin lukis baju di kota Tasik, yakni dengan proses penyemprotan motif pada kain. Meski pembuatan motif spray gun pada busana dan mukena usianya masih muda, akan tetapi produknya sudah cukup berkembang, salah satu pengusaha spray gun mengatakan produknya dikirim tidak hanya dipulau Jawa akan tetapi sudah sampai ke luar pulau Jawa seperti Lombok. Adapun produk yang dikirim ke daerah pulau Jawa seperti di Bandung, Cirebon, dan lain-lain. Produk-produk tersebut keseluruhan difungsikan sebagai

benda pakai.

(4)

Pak Mukhsin adalah salah satu pengrajin spray gun pada mukena, beliau orang yang pertama kali menekuni kerajinan spray gun dengan produk mukena di kecamatan Kawalu, melalui proses yang cukup lama beliau bisa mengembangkan spray gun pada media lain, yakni pada busana dan mukena. Bersama dengan rekannya beliau berhasil membuat produk teknik spray gun sehingga menjadikan spray gun semakin dikenali sampai ke pulau Jawa.

Dari uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai motif yang terdapat pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu dengan tujuan media spray gun.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Penelitian ini akan memfokuskan pada bidang kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Dengan demikian permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana unsur visual dan prinsip visual yang digunakan pada motif busana dan mukena oleh pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya?

2. Bagaimana penerapan motif pada busana dan mukena oleh pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini di antaranya adalah:

1. Mengetahui unsur visual dan prinsip visual yang digunakan pada motif busana dan mukena oleh pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

(5)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian secara teori adalah untuk mengembangkan dan menemukan konsep baru kesenirupaan tentang kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

2. Manfaat Kebijakan

Manfaat penelitian ini dari segi kebijakan agar berkembangnya karya yang inovatif tentang kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Semakin berkembangnya zaman, para pengrajin yang awal mula berkarya dan bekerja menggunakan alat manual kini berkembang dengan berbagai macam media dan teknik, sehingga perlu perkembangan penggunaan spray gun sebagai teknik penerapan motif yang dikaji lebih dalam guna untuk menambah ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

3. Manfaat Praktis

Manfaat ini secara praktis diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat untuk dapat memberikan ide baru penerapan motif menggunakan teknik spray gun. Hal ini diharapkan dapat memunculkan inovasi baru dalam perkembangan desain penciptaan pada kain.

4. Manfaat Isu dan Aksi Sosial

(6)

E. Struktur Organisasi Skripsi

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORITIS

Pada bab ini akan mengungkapkan teori yang sedang dikaji oleh peneliti sebagai acuan dalam menyusun skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori motif, teknik, dan buku-buku yang relevan hasil penelitian terdahulu, dan teori yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang digunakan seperti kisi-kisi apa saja yang akan dicari ketika proses penelitian berlangsung, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, dan langkah-langkah analisis data yang dijalankan seperti tahapan survey tempat sampai penyusunan laporan.

4. BAB IV TEMUAN dan PEMBAHASAN

Bab ini menyampaikan pembahasan tentang temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya tentang kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI

(7)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis menjelaskan secara rinci mengenai metode yang digunakan serta tahapan-tahapan proses penelitian dalam mengumpulkan sumber data yang berkaitan dengan judul “kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya”.

[image:7.595.116.540.288.741.2]

A. Skema alur penelitian

Gambar 3.1

Skema alur penelitian

(Sumber: Dokumentasi pribadi: 2015) Kajian lapangan

Motif pada busana dan mukena di Kecamatan Kawalu

Kajian literatur

Rumusan masalah

Metode Penelitian

Teknik analisis data

Teknik pengumpulan data

Langkah-langkah penelitian

Kegiatan

lapangan Tahapan analisis data

Persiapan penelitian

Observasi Wawancara Studi Dokumentasi

Data

Reduksi data

Penyajian data

(8)

B. Desain penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Selama proses penelitian penulis menggunakan pendekatan kualitatif, hal ini bertujuan untuk memperoleh data dengan fakta yang berada di lapangan serta akan diolah menjadi sebuah karya tulis ilmiah. Basromi dan Suwandi (2008, hlm.

20) mengungkapkan “penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan

berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif.”

[image:8.595.106.505.462.756.2]

Penelitian dengan pendekatan kualitatif tidak memperoleh temuan melalui statistik akan tetapi dalam bentuk pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kajian Motif Dengan Teknik Spray gun Pada Busana dan Mukena Karya Pengrajin

Di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya

Fokus Sub fokus Parameter Questioner

A. Motif 1. Geometris 1.1 Pilin

1.2 Tumpal 1.3 Meander 1.4 Swastika A.1.1 A.1.2 A.1.3 A.1.4

2. Flora 2.1 Bunga

2.2 Buah 2.3 Sayuran

A.2.1 A.2.2 A.2.3

3. Fauna 3.1 Kucing

3.2 Ular 3.3 Tikus 3.4 Burung 3.5 Biawak A.3.1 A.3.2 A.3.3 A.3.4 A.3.5 B. Penerapan

(9)

3. Teknik sablon

3.1 Kain 3.2 Kertas

B.3.1 B.3.2

4. Teknik pulasan

4.1 Kain 4.2 Kertas

B.4.1 B.4.2

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan

analisis deskriptif kualitatif. Dalam meneliti instrumennya adalah manusia termasuk peneliti itu sendiri, maka dalam prosesnya peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan sehingga mampu bertanya, memotret, menganalisis dan lain sebagainya. Sehingga setelah ditemukan fakta-fakta akan dijadikan sebuah teori-teori baru.

Bodgan dan Taylor (dalam Basromi & Suwandi, 2008, hlm. 21)

menyatakan bahwa “metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.” Metode pendekatan kualitatif digunakan untuk

meneliti objek yang berkembang sebagaimana adanya. Sugiyono (2011) menyatakan:

(10)

C. Subjek dan tempat penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah para pengrajin spray gun pada sentra pelukisan busana dan mukena. Sementara objek penelitiannya terfokus pada motif dan penerapan motif teknik spray gun.

Adapun subjek yang akan diteliti adalah para pengrajin spray gun. Berikut nama-nama narasumber/ pengrajin spray gun:

a) Bu Tika Sumartika sebagai pengrajin spray gun b) Pak Kurnia sebagai pengrajin spray gun

c) Pak Mukhsin sebagai pengrajin spray gun

d) Bu Ai Haryati sebagai pengrajin dan pengusaha spray gun e) Bu Dina sebagai pengrajin dan pengusaha spray gun

2. Tempat penelitian

Lokasinya bertempat di Kp. Sukasari Kelurahan Gunung Tandala, Jln. Air Tanjung Kelurahan Tanjung, dan Jln. Saguling Babakan Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

D. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan tujuan utama dari penelitian. Tanpa mengetahui tekniknya maka peneliti tidak akan menemukan data yang sesuai. Tujuan dalam sebuah penelitian adalah mengumpulkan data. Pada proses penelitian peneliti memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengumpulan data, oleh karena itu penggunaan teknik dalam pengumpulan data harus tepat. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2011, hlm. 225)

mengungkapkan “bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, interview, kuesioner,

(11)

1. Observasi

Creswell (2009, hlm. 267) mengungkapkan “observasi kualitatif

merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian.” Dalam penelitian ini penulis memilih observasi dengan menggunakan jenis observasi terus terang atau tersamar. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyatakan terus terang kepada sumber data atau pengrajin spray gun. Para pengrajin mengetahui aktifitas peneliti dari awal sampai akhir penelitian. Namun dalam proses penelitian, peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi. Hal ini untuk menghindari jika data yang akan diteliti dirahasiakan. Pengumpulan data ini penulis melakukan observasi langsung kepada para pengrajin spray gun.

2. Wawancara

Untuk memperoleh informasi, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Lincoln dan Guba (dalam Sugiyono, 2011, hlm.

235) mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

a. menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.

b. menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.

c. mengawali atau membuka alur pembicaraan. d. melangsungkan alur wawancara.

e. mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya. f. menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

Adapun alat-alat wawancara yang harus dipersiapkan kepada informan atau sumber data. Sugiyono (2011, hlm. 239) menguraikan bantuan alat yang harus dibawa ketika proses penelitian diantaranya adalah sebagai berilkut:

a. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data.

(12)

c. Kamera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaran dengan informan/ sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode-metode yang sudah

dijabarkan di atas, yakni langkah-langkah wawancara dan alat yang harus dipersiapkan agar proses wawancara berhasil. Pengumpulan data dengan wawancara respondennya yaitu para pengrajin spray gun.

Tabel 3.2

Nama-nama Narasumber

NO NAMA UMUR PEKERJAAN KET

1. 2. 3. 4. 5.

Tika Sumartika Aa Kurnia Mukhsin Ai Haryati Dina

48 thn 39 thn 40 thn 58 thn 37 thn

Wiraswasta

Buruh harian lepas Wiraswasta

Wiraswasta Wiraswasta

Beberapa hal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data wawancara adalah: motif teknik spray gun, pembuatan motif, dan teknik spray

gun.

3. Dokumentasi

[image:12.595.110.513.284.419.2]
(13)

E. Teknik analisis data

Patton (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 91) mengungkapkan

analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke

dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.” Sugiyono (2011, hlm. 241)

mengungkapkan “triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data triangulasi sumber yaitu mencari data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama. Peneliti mencari data-data dari lima pengrajin dengan teknik triangulasi untuk mendapatkan data yang akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

[image:13.595.97.514.375.480.2]

Bagan Reduksi Data

Gambar 3.2

Skema model analisis interaktif Miles and Huberman

(Sumber: Sugiyono, hlm. 247)

F. Instrumen penelitian

Instrumen dilakukan oleh penulis sendiri, penulis menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi. Pedoman penelitian berawal dari kisi-kisi instrumen penelitian. Berikut kisi-kisi tentang kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

Koleksi Data/Data collection Penyajian Data/Data display

Reduksi Data/Data reduction Kesimpulan/Conclusions:

(14)
[image:14.595.113.544.111.414.2]

Tabel 3.3

Instrumen Penelitian Motif spray gun

No Variabel/ Aspek Indikator Teknik

pengumpulan

data

1. Unsur visual dan prinsip visual motif teknik spray

gun.

a. Nama motif

b. Hasil motif melalui analisis visual dan prinsip visual

Kajian dokumentasi dan wawancara

2. Penerapan motif pada busana dan mukena.

a. Proses teknis penciptaan dan penerapan motif

pada busana dan

mukena.

Observasi dan dokumentasi

Sumber : Dokumentasi Penulis

G. Tahap Penelitian

Ada beberapa tahapan dalam penelitian kualitatif, Bogdan (dalam Basromi dan Suwandi, 2008, hlm. 84) mengatakan ”tahap-tahap penelitian kualitatif menyajikan tiga tahapan yaitu tahap pralapangan, tahap kegiatan lapangan, dan

tahap analisis intensif.”

(15)

a. Tahap pra lapangan

Berikut tujuh tahapan yang dilakukan peneliti dalam tahap pralapangan:

1) Menyusun rancangan penelitian

Pada tahapan ini peneliti menyusun proposal setelah melakukan survey penelitian tentang kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Setelah membuat proposal, selanjutnya melakukan seminar proposal oleh dosen pembaca. Kemudian peneliti dibimbing oleh dosen pembimbing selama proses penelitian berlangsung.

Penelitian ini dipilih karena merupakan ranah kesenirupaan yang selanjutnya akan menjadi teori baru akademik. Meski spray gun belum cukup lama usianya di daerah Kawalu kota Tasikmalaya, namun karya-karyanya sudah cukup berkembang khususnya di kota Tasikmalaya.

2) Memilih lapangan focus penelitian

Tahap pemilihan lapangan peneliti mencari sumber data melalui

wawancara dari berbagai pihak salah satunya media sosial yaitu radio Galuh yang merupakan salah satu radio lokal di kota Tasikmalaya. Saat itu

radio Galuh memberitakan tentang kerajinan yang berada di Tasikmalaya. Atas dasar informasi tersebut, penulis melakukan kunjungan langsung ke station radio Galuh untuk mendapatkan informasi awal mengenai lokasi/ tempat tinggal pengrajin spray gun yang berada di Kecamatan Kawalu.

3) Mengurus perizinan

(16)

4) Menjajaki dan menilai keadaan lapangan

Pada tahapan ini peneliti melakukan survey langsung ke lokasi penelitian. Penjajakan lokasi bertujuan untuk mengetahui terlebih dahulu situasi, kondisi dan keadaan alam yang ada di lapangan serta mencari informasi awal tentang kajian motif dengan teknik spray gun pada busana dan mukena karya pengrajin di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Informasi yang didapat pada penelitian ini diantaranya dari media masa yaitu salah satu radio lokal “Radio Galuh” yang berada di Tasikmalaya serta informasi dari masyarakat sekitar.

Setelah mendapatkan informasi, tiba dilokasi, peneliti bertemu dengan salah satu pengrajin spray gun yaitu Pak Mukhsin. Pak Mukhsin adalah pengrajin yang sempat diwawancarai oleh statsiun Radio tersebut. Pak Mukhsin menjelaskan, beliau adalah orang pertama berwirausaha menjadi pengrajin di Desa Gunung Tandala tepatnya di kp. Sukasari.

Spray gun memang belum lama berkembang dikecamatan Kawalu, hasil

wawancara dengan pak Mukhsin bahwa spray gun baru ada sekitar tahun

2009. Meski demikian, produk-produknya sudah dikirim sampai keluar pulau Jawa.

5) Menyiapkan perlengkapan penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan, ada beberapa perlengkapan fisik yang harus dipersiapkan guna kelancaran proses penelitian. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Surat izin penelitian dari FPSD b) Instrumen penelitian

c) Alat tulis d) Kamera e) Alat perekam

(17)

sangat jauh, biaya transfortasi, perlengkapan pribadi dan pendukung yang akan digunakan dalam proses penelitian.

6) Etika penelitian

Dalam proses penelitian ada tata aturan/ etika yang harus dilaksanakan oleh peneliti untuk kelancaran penelitian. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008, hlm. 87) ada beberapa hal yang harus dilakukan peneliti dalam menghadapi persoalan etika.

a) Sewaktu tiba dan berhadapan dengan orang-orang di lapangan, beritahukan secara jujur dan terbuka maksud dan tujuan kedatangan peneliti.

b) Memandang dan menghargai orang-orang yang akan diteliti bukan

sebagai “subjek”, melainkan sebagai orang yang sama derajatnya

dengan peneliti.

c) Menghormati dan mematuhi semua peraturan, norma, nilai masyarakat, kepercayaan, adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat tempat penelitian dilakukan. d) Mampu memegang kerahasiaan segala sesuatu yang berkenaan

dengan informasi yang diberikan oleh subjek.

e) Menulis segala kejadian, peristiwa, cerita, dan lain-lain secara jujur, benar, dan jangan ditambah, nyatakanlah sesuai dengan keadaan aslinya.

b. Tahap pekerjaan lapangan

1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri

Pada tahap ini, peneliti harus berperan serta dengan subjek yang diteliti ketika proses penelitian berlangsung dengan melakukan observasi awal dan wawancara ke pengrajin spray gun di Kecamatan Kawalu. Bersikap netral, berpenampilan sesuai adat istiadat di tempat penelitian, dan memanfaatkan waktu secara efisien.

2) Memasuki lapangan

(18)

serta peranan peneliti sehingga bisa membaur dengan masyarakat sekitar. Adapun hal lain yang dilakukan oleh peneliti adalah memberikan surat izin yang telah dibuat dari instansi yaitu Universitas Pendidikan Indonesia.

3) Berperan serta sambil mengumpulkan data

Peneliti harus ikut berperan serta bersama subjek yang diteliti, baik ikut membantu atau memberikan ide-ide tentang kesenirupaan yang berkaitan dengan yang diteliti berdasarkan sumber pustaka dan pengalaman selama masa studi. Pada tahap ini proses pengumpulan data dilakukan dengan mempersiapkan alat-alat untuk membantu proses penelitian berlangsung. Adapun teknik pengumpulan datanya berupa wawancara dengan narasumber.

Gambar

Gambar 3.1 Skema alur penelitian
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Gambar 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada gambar 1 tentang radar Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SMK PGRI 1 Salatiga, dapat dijelaskan bahwa hasil dari radar Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

vsak proračunski uporabnik je pripravljal svoj finančni načrt oziroma svoj del proračuna neodvisno od ostalih; za proračunske uporabnike je bilo značilno »cinično« delovanje

Dalam hal tingkat pendidikan, penelitian ini berbeda dengan Jokeit–Ebner yang menunjukkan bahwa pada durasi epilepsi lebih 30 tahun dapat terjadi penurunan memori dan kerusakan

Hal yang perlu ditingkatkan adalah (1) pelatihan guru tentang PBM secara langsung atau dengan modeling, (2) Pembekalan ilmu manajemen untuk pengelolaan sekolah, (3) Memfungsikan

Sementara, Xin (2018) menambahkan pembagian karakteristik budaya. Penelitian ini akan memfokuskan penelitian pada karakteristik struktural, bahasa dan

Sesuai dengan deskripsi teoretik yang diuraikan dalam Bab II disertasi ini, bahwa seorang pimpinan dengan perilaku yang baik akan dapat memimpin organisasi secara efektif

Khusus untuk pengguna paket Bisnis hosting yang terdapat fasilitas spam filter, sering kali kita mengalami kendala dalam melakukan proses pengiriman email yang di

(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan pertahanan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu