• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Di SMK 45 Lembang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Di SMK 45 Lembang."

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER KEKUASAAN KEPALA

SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU

DI SMK 45 LEMBANG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh :

May Lani Susanti

1103916

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER KEKUASAAN

KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

GURU DI SMK 45 LEMBANG

Oleh

May Lani Susanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© May Lani Susanti 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER KEKUASAAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU

DI SMK 45 LEMBANG

Oleh : May Lani Susanti

(1103916)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dr. H. Aceng Muhtaram Mirfani, M.Pd NIP. 19570616 198601 1 001

Pembimbing II

Elin Rosalin, M.Pd NIP. 19760616 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Hubungan Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah terhadap Efektifitas Kerja Guru di SMK 45 Lembang”. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan sumber kekuasaan kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru di SMK 45 Lembang. Sumber Kekuasaan yang dimaksud yaitu Reward Power, Coercive Power, Legitimate Power, Expert Power, Referent Power, Connection Power dan Information Power. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang disebar kepada 50 orang guru sebagai sampel penelitian. Hasil perhitungan Weight Mean Score (WMS), menunjukan bahwa penggunaan sumber kekuasaan kepala sekolah di SMK 45 Lembang termasuk pada kategori sangat baik dengan skor 4,06 dan efektivitas kerja guru termasuk pada kategori sangat baik dengan skor 4,09. Hasil uji normalitas terhadap distribusi data menunjukan bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi normal, selanjutnya analisis data menggunakan statistik parametik. Analisis korelasi menggunakan Pearson Product Moment, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah sebesar 0,793 yaitu menunjukan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang positif dan kuat. Sementara itu, hasil uji signifikasi dengan uji-t jika dibandingkan yaitu (9,025) > 1,684) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Selanjutnya, hasil uji koefisien determinasi yaitu bahwa variabel X memberikan kontribusi terhadap variabel Y sebesar 62,9% dan sisanya dipengaruhi faktor lain. Hasil analisis regresi diperoleh persamaan Ŷ = 10,671 + 0,793 X. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara penggunaan sumber kekuasaan kepala sekolah terhadap efektifitas kerja guru di SMK 45 Lembang.

(5)

ABSTRACT

The tittle of this research is “Correlation about the used principal sources of power with effectiveness teacher work in SMK 45 Lembang”. Generally, the research is aimed at studying the correlation between principal sources of power and teachers work in SMK 45 Lembang. The sources of power are Reward Power, Coercive Power, Legitimate Power, Expert Power, Referent Power, Connection Power and Information Power. The method used in this research is associative method with quantitative approach. The data collection techniques used in this research was a closed questionnaire and spread to 50 teachers as a research sample. Based on calculations using the formula Weight Mean Scored (WMS), a general overview of used principal sources of power in the excellent category with a score of 4,06 and effectiveness of teacher work in the excellent category with a score of 4,09. Normality test result on the distribution showed that variables Xand Y are normally distributed, furthermore for data analysis used statistic parametric. Correlation analysis used Pearson Product Moment, obtained correlation coefficient between variables X and variables Y is 0,793 showed that two variables have positive and strong correlation. Meanwhile, significant test result using the t-test compared that t (9,025) > t table (1,684) showed that the correlation is significant between variable X and variable Y. Furthermore, Coefficient determination result is variable X have contribution to variable Y 62,9% and the rest influenced by other factors. Regression analysis result equation is Ŷ=10,671 + 0,793 X. Conclusion of the study is there strong and significant correlation between used principal sources of power with effectiveness teacher work in SMK 45 Lembang.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Asumsi Penelitian ... 9

F. Struktur Organisasi ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 13

A. Kajian Teori ... 13

1. Konsep Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah ... 13

a) Pengertian Kekuasaan ... 13

b) Sumber-sumber Kekuasaan ... 14

c) Kekuasaan yang di Persepsi ... 19

d) Persepsi Kekuasaan, Gaya Kepemimpinan, dan Tingkat Kesiapan Bawahan ... 20

2. Konsep Efektivitas Kerja ... 22

a) Pengertian Efektivitas Kerja Guru ... 22

b) Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja ... 24

(7)

B. Penelitian yang Relevan ... 36

C. Kerangka Penelitian dan Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Desain Penelitian ... 41

B. Definisi Operasional ... 43

C. Metode Penelitian ... 46

D. Partisipan, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 48

E. Instrumen Penelitian ... 51

F. Prosedur Penelitian ... 64

G. Analisis Data ... 65

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 73

A. Hasil Analisis Data ... 73

B. Pengujian Hipotesis ... 90

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 121

A. Kesimpulan ... 121

1. Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah ... 121

2. Efektivitas Kerja Guru ... 121

3. Hubungan Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah terhadap Efektivitas Kerja Guru ... 122

B. Implikasi ... 122

C. Rekomendasi ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 125

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hubungan antara Tingkat Kesiapan Bawahan, Gaya Kepemimpinan,

dan Sumber Kekuasaan ... 20

Tabel 2.2 Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran ... 29

Tabel 3.1 Daftar Partisipan Penelitian ... 48

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel X ... 53

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y ... 54

Tabel 3.4 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Untuk Varibel X dan Y .. 55

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 57

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 58

Tabel 3.7 Varian Skor Item Pernyataan Variabel X ... 60

Tabel 3.8 Varian Skor Item Pernyataan Variabel X ... 62

Tabel 3.9 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 66

Tabel 3.10 Kriteria Harga Koefisien Korelasi Nilai r ... 69

Tabel 4.1 Rekapitulasi Angket ... 74

Tabel 4.2 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Variabel X dan Y ... 74

Tabel 4.3 Skor Mentah Variabel X ... 74

Tabel 4.4 Skor Mentah Variabel Y ... 75

Tabel 4.5 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 75

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 76

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y ... 79

Tabel 4.8 Hasil Perubahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 86

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Variabel X ... 88

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Y ... 89

Tabel 4.11 Nilai Korelasi antar Variabel ... 91

Tabel 4.12 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 91

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Signifikasi Koefisien Korelasi (Uji t) ... 92

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 93

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Koefisien Regresi ... 94

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ... 38

Gambar 2.2 Hubungan Antara Variabel X dan Variabel Y ... 40

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 42

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Data Variabel X ... 89

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Data Variabel Y ... 90

Gambar 4.3 Grafik Persamaan Garis Regresi ... 95

Gambar 4.4 Garis Regresi ... 96

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 128

2. Angket Penelitian ... 131

Lampiran II 1. Uji Validitas ... 140

2. Uji Reliabilitas ... 144

Lampiran III 1. Data Mentah ... 148

2. Weight Means Score ... 152

3. Mengubah Data Mentah Menjadi Data Baku... 156

4. Uji Normalitas ... 161

5. Uji Hipotesis ... 163

a) Analisis Koefesiensi Korelasi ... 163

b) Uji Signifikasi ... 165

c) Uji Koefisien Determinasi ... 165

d) Analisis Regresi ... 166

Lampiran IV 1. Tabel Distribusi t ... 171

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan yang maju dan berkualitas merupakan salah satu komponen penting dalam membangun bangsa yang maju dan unggul. Keberhasilan proses pendidikan mencerminkan kemajuan bangsa tersebut di mata dunia. Sumber daya manusia yang baik akan membawa bangsa tersebut menuju perbaikan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Mengingat begitu pentingnya pendidikan, ada beberapa aspek yang menentukan keberhasilan proses pendidikan, salah satu aspek tersebut adalah guru. Guru adalah seorang pemimpin yang harus mengatur, mengawasi dan mengelola seluruh kegiatan proses pembelajaran di

sekolah yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.

Guru merupakan ujung tombak pendidikan karena tugas utama

guru adalah mengajar dan guru merupakan orang yang berhubungan langsung dengan peserta didik. Kualitas guru sangat menentukan kualitas pengajarannya dan juga kualitas lulusan peserta didiknya. Menurut UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 39 disebutkan bahwa,

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 1, dijelaskan bahwa,

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

(12)

dimensi, jenjang, dan tingkat pendidikan. Keadaan semacam itu pada gilirannya akan menuntut para pelaksana dalam bidang pendidikan diberbagai jenjang untuk mampu menjawab tuntutan tersebut melalui fungsi-fungsinya sebagai guru.

Pelaksanaan kinerja guru khususnya dalam proses belajar mengajar di kelas merupakan tugas pokok guru yang harus dilaksanakan secara efektif. Guru melakukan proses belajar secara efektif akan turut mempengaruhi kualitas belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena efektivitas itu berhubungan dengan pencapaian semua tujuan yang telah ditetapkan diawal perencanaan. Engkoswara (1987, hlm.87) mengungkapkan bahwa: “Keberhasilan manajemen pendidikan adalah produktivitas pendidikan yang dapat diteliti pada

prestasi atau efektivitas dan pada efisiensi.” Artinya, produktivitas

pendidikan dapat dilihat dari prestasi, efektivitas dan efisiensi kerja yang dilaksanakan oleh tenaga kependidikan.

Efektivitas kerja memiliki makna bahwa dalam mencapai tujuan suatu organisasi perlu memanfaatkan segala sumber daya yang ada secara tepat dan memperoleh manfaat atau hasil dari penggunaan sumber daya yang tepat tersebut. Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan yang tidak diiringi dengan manfaat berarti keberhasilan tersebut tidak efektif. Juga jika keberhasilan yang diperoleh tidak sepadan dengan fasilitas yang dipakai maka hal ini berarti pemborosan.

(13)

keseimbangan antara kualitas dan kuantitas bahan pembelajaran, dan (3) proses pembelajaran dapat berlangsung dengan memanfaatkan surnber dana yang tersedia secara efektif. Sebaliknya proses pembelajaran dikatakan tidak efektif apabila tidak dapat memenuhi kriteria-kriteria yang disebutkan di atas.

Organisasi yang terbentuk baik sengaja maupun tidak sengaja, baik formal maupun non formal pasti memiliki seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin secara struktural maupun non struktural. Pemimpin tersebut berperan sebagai ujung tombak organisasi yang akan menentukan kemana arah organisasi akan pergi. Disaat pembentukan organisasi, dibuat juga kesepakatan-kesepakatan yang akan digunakan sebagai aturan yang mengatur batasan kewenangan dan kewajiban dari pemimpin maupun anggota organisasi lainnya.

Di dalam organisasi pendidikan, setiap satuan pendidikan atau sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah bertugas

untuk mencapai mutu pendidikan di sekolah yang dia ampu. Dalam mencapai tujuan sekolah tersebut kepala sekolah harus mampu mempengaruhi guru, staf, dan peserta didik untuk memiliki keinginan untuk bersama-sama mencapai tujuan sekolah. Disinilah kepala sekolah menggunakan sumber-sumber kekuasaan yang dimiliknya sebagai alat untuk mencapai tujuan sekolah. Sumber kekuasaan yang dimiliki kepala sekola dapat lenyap di mata bawahan ketika sumber tersebut tidak digunakan dan dipelihara oleh Kepala Sekolah. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus dapat menggunakan sumber-sumber kekuasaan yang dimilikinya dengan baik, agar menjadi kekuatan dalam menjalankan kepemimpinannya.

(14)

berperan untuk mempengaruhi dan menggerakan anggota organisasinya agar mau menjalankan misi untuk mencapai visi yang telah dibuat. Dalam mempengaruhi anggotanya tersebut seorang pemimpin memiliki suatu alat yang disebut kekuasaan untuk dapat menggerakan anggotanya mencapai tujuan organisasi yang dicita-citakan. Seperti yang dijelaskan oleh Robbins (dalam Wahjono, 2000, hlm.215), “Pada umumnya pemimpin menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk mencapai tujuan kelompok. Pemimpin mencapai sasaran dan kekuasaan merupakan sarana untuk

memudahkan pencapaian sasaran itu.”

Kekuasaan sangat abstrak dan tidak terlihat, tetapi sangat terasa dan sering kali disalahgunakan oleh pemilik kekuasaan tersebut. Seperti definisi kekuasaan menurut Stephan P. Robbins (2008, hlm. 130) yang

mengatakan bahwa, “Kekuasaan (power) mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga bertindak sesuai

dengan keinginan A.” Dapat kita analisis dari pernyataan tersebut bahwa semakin besar ketergantungan B pada A maka semakin besar pula kekuasaan A pada B dalam hubungan itu. Seseorang dapat memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mempengaruhi orang lain disebabkan karena orang tersebut memiliki hal yang disebut sumber kekuasaan. Sumber kekuasaan tersebut bermacam-macam seperti kekuasaan paksaan, kekuasaan penghargaan, kekuasaan legitimasi, kekuasaan referen, kekuasaan keahlian, kekuasaan informasi, dan kekuasaan hubungan. Dari ketujuh sumber tersebut seorang pemimpin mungkin saja memiliki lebih dari satu sumber kekuasaan dalam kepemimpinannya.

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini

diantaranya berjudul “Faktor-faktor Penggunaan Kekuasaan Kepala Sekolah terhadap Prestasi kerja guru SMK Yapenkop Pare di Kabupaten

Kediri” (Sumarji, 2011) menghasilkan kesimpulan,

(15)

Prestasi kerja guru sangat berkaitan dengan efektivitas kerja guru, ketika

guru dapat melaksanakan semua tugas akademik dan lembaganya dengan baik maka akan timbul prestasi kerja yang baik pula dari guru tersebut.

Sejalan dengan penelitian selanjutnya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Kekuasaan terhadap Disiplin Kerja Guru Sekolah Dasar”

(Yunairifi, Dwi:2011) menghasilkan kesimpulan,

Penggunaan kekuasaan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja guru. Selanjutnya secara sendiri-sendiri penggunaan kekuasaan paksaan, berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja guru. Penggunaan kekuasaan hubungan ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja guru. Penggunaan kekuasaan penghargaan berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja guru. Penggunaan kekuasaan legitimasi berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja guru. Penggunaan kekuasaan referensi berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja guru. Penggunaan kekuasaan informasi berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja guru. Penggunaan kekuasaan keahlian berpengaruh secara signifinan terhadap disiplin kerja guru.Disamping tersebut diatas juga terbukti bahwa, kekuasaan referensi sebagai variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap disiplin kerja guru.

Kedua penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Robbins dan Podsakoff dan Schresheim di tahun 1985, hasil penelitian menyarankan, pemimpin yang efektif sebaiknya menggunakan berbagai jenis kekuasaan yang sesuai dengan kesiapan bawahan, sehingga pengaruh yang dilakukan lebih efektif.

(16)

yang tidak disiplin, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas yang diberikan, tidak mempersiapkan bahan untuk mengajar, jarang masuk kelas ketika ada jadwal mengajar, dsb. Kepala sekolah tentu mempunyai andil besar terhadap terjadinya fenomena tersebut. Setiap guru memiliki persepsi tersendiri terhadap kepemimpinan kepala sekolahnya, khususnya dalam hal penggunaan sumber kekuasaan yang dimiliki kepala sekolah. Jika guru merasa kepala sekolah sudah tepat dalam menerapkan kekuasaannya maka persepsi yang timbul tentu akan positif, dan hal ini berdampak langsung pada kinerja guru tersebut dalam melaksanakan tugas.

Efektivitas kerja guru merupakan salah satu prasayarat untuk mencapai efektivitas organisasi. Kepala sekolah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah harus mengetahui kebutuhan dari guru di

sekolahnya agar tumbuh rasa semangat bekerja dan senang hati dalam diri guru untuk mengerahkan dan menggunakan segala kemampuannya dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan. Sumber kekuasaan yang dimiliki kepala sekolah harus dipergunakan semaksimal mungkin untuk mencapai hal tersebut agar tercipta organisasi yang efektif. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Mullins (2005, hlm.959) menggambarkan bahwa

“Sumber-sumber kekuasaan berhubungan dengan keefektifan suatu

organisasi”. Organisasi dikatakan efektif jika tujuan dari organisasi

tersebut telah tercapai. Dengan penggunaan sumber kekuasaan dari kepala sekolah yang baik akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi dari guru sehingga efektivitas kerja guru meningkat dan tujuan pendidikan pun dapat dicapai.

(17)

kekuasaan dari kepala sekolah untuk membandingkan hasil yang akan di dapat dengan hasil yang sudah didapatkan pada penelitian sebelumnya.

SMK 45 Lembang merupakan sekolah swasta yang dikelola oleh sebuah yayasan. Meskipun bukan sekolah negeri namun SMK 45 Lembang memiliki prestasi yang sangat baik salah satunya menjadi sekolah percontohan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di tingkat SMK di Kabupaten Bandung Barat. Selain itu juga program sekolah untuk mempersiapkan setiap dokumen dan sumber daya dalam rangka membuka jurusan baru di sekolah tersebut dan adanya program pengembangan sekolah/school development program membuat kepala sekolah serta pendidik dan tenaga pendidik memiliki tugas yang lebih berat dan banyak.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan didapat bahwa Data Pendidik atau Guru yang sudah tersertifikasi di SMK 45 Lembang

berjumlah 18 orang, sedangkan sisanya sebanyak 32 orang belum tersertifikasi. Selain itu dari 50 orang guru di SMK 45 Lembang hanya

terdapat 15 orang yang sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Dari segi metode pembelajaran yang digunakan masih terdapat beberapa guru yang menggunakan metode ceramah dan belum optimalnya penggunaan media pembelajaran seperti infokus atau media pembelajaran inovatif lainnya dalam mengajar. Hal ini jika dibiarkan terus menerus akan menghambat tercapainya tujuan pembelajaran dan tujuan sekolah yang diharapkan seperti yang tercermin dalam visi SMK 45 Lembang yaitu,

“Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang profesional dan mandiri

menuju sekolah unggulan sesuai dengan tuntuan dunia usaha atau dunia

(18)

pengawasan terus menerus dari kepala sekolah. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah terhadap Efektivitas Kerja Guru di

SMK 45 Lembang”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah berhubungan dengan ruang lingkup masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan sumber kekuasaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah di SMK 45 Lembang?

2. Bagaimana efektivitas kerja guru di SMK 45 Lembang?

3. Bagaimana hubungan penggunaan sumber kekuasaan Kepala sekolah

terhadap efektivitas kerja guru di SMK 45 Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran atau harapan yang akan dicapai dengan penyelenggaraan penelitian ini. Dengan kata lain bahwa tujuan penelitian merupakan arah yang akan dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun tujuan penelitian yang diharapkan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang jelas mengenai penggunaan sumber-sumber kekuasaan Kepala Sekolah terhadap efektivitas kerja guru di SMK 45 Lembang.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai penggunaan sumber kekuasaan kepala sekolah di SMK 45 Lembang.

(19)

c. Untuk mengetahui hubungan dari penggunaan sumber kekuasaan Kepala Sekolah terhadap efektivitas kerja guru di SMK 45 Lembang. D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat dari segi teori, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai kepemimpinan kepala sekolah serta efektivitas kerja guru, khususnya sebagai bahan kajian untuk mahasiswa administrasi pendidikan dalam mempelajari kepemimpinan kepala sekolah.

2. Manfaat dari segi kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan upaya peningkatan kepemimpinan kepala sekolah.

3. Manfaat dari segi praktik, hasil penelitian ini diharapakan bisa digunakan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi

kepala sekolah selaku pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah untuk menggunakan sumber-sumber kekuasaannya dengan baik. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan masukan pemikiran bagi jurusan administrasi pendidikan dalam pembuatan kurikulum Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan.

4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca mengenai permasalahan kepemimpinan kepala sekolah dan efektivitas kerja guru di sekolah serta menambah wawasan peneliti mengenai sumber-sumber kekuasaan kepala sekolah dan juga mengenai efektivitas kerja guru.

E. Asumsi Penelitian

(20)

1. Efektivitas kerja guru yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja guru sehingga tujuan pendidikan dan tujuan organisasi dapat tercapai. Seperti yang disebutkan oleh Richard M. Steers (1980, hlm.9) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah karakteristik pekerja, yaitu :

Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.

2. Kepala Sekolah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah memiliki sumber-sumber kekuasaan yang digunakan untuk

mempengaruhi guru, staf dan peserta didik. Seperti yang diungkapkan oleh Stephan P. Robbins (dalam Badeni, 2014, hlm.165) yang

mengatakan bahwa, “Kekuasaan adalah suatu kapasitas/potensi yang

dimiliki A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga bertindak sesuai

dengan keinginan A”.

3. Kepala sekolah menggunakan sumber kekuasaanya untuk mencapai tujuan pendidikan dan tujuan sekolah salah satunya dengan meningkatkan efektivitas kerja guru. Max Weber (dalam Thoha, 2008,

hlm.330). Dia merumuskan bahwa, “Kekuasaan sebagai suatu

kemungkinan yang membuat seorang actor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan hal angan”. Sejalan dengan Wahjono (2010, hlm.45) “Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain dengan tujuan mengubah sikap atau tingkah laku individual atau kelompok dalam organisasi”. 4. Penggunaan sumber kekuasaan kepala sekolah akan mempengaruhi

(21)

bawahan akan kemampuan pimpinan dan keyakinan akan menggunakannya. Seperti yang disebutkan oleh Richard M. Steers (1980, hlm.9) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah karakteristik lingkungan, yaitu :

Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan, tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi skripsi disesuaikan dengan disiplin bidang ilmu dan jenjang pendidikan yang ada di UPI. Namun demikian, sistematika

penulisan skripsi ini secara umum terdiri atas beberapa bagian yang dipaparkan secara lebih spesifik pada sub bagian yang disampaikan

berdasarkan urutan penulisannya di bawah ini.

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan dalam skripsi pada dasarnya menjadi bab perkenalan. Pada bagian ini dipaparkan hal-hal mengenai; latar belakang penelitian yang memaparkan konteks penelitian yang dilakukan; rumusan masalah penelitian yang memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang diteliti; tujuan penelitian; manfaat penelitian; asumsi penelitian; dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN.

(22)

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bagian ini merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagaimana peneliti merancang alur penelitiannya dari mulai pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang dijalankan.

4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyampaikan dua hal utama, yaitu temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan data analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan rumusan permasalahan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab

pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

5. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

(23)

May Lani Susanti , 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam bab ini penulis akan membahas mengenai desain penelitian; metode penelitian; lokasi, populasi dan sampel penelitian; instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.

A. Desain Penelitian.

Dalam melaksanakan suatu penelitian, diperlukan suatu rencana penelitian yang akan membantu peneliti dalam melakukan penelitian

secara sistematis dan efektif. Desain penelitian adalah “rencana tentang

cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian” (Nasution, 2009, hlm.23). Desain penelitian memberikan kebermanfaatan bagi peneliti. Desain penelitian membarikan kemudahan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun pandangan dan langkah mengenai desain penelitian yang dikemukaan oleh Shah (dalam Nazir, 2003, hlm. 99-100), yaitu:

Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Dalam pengertian yang lebih luas, desain penelitian memcakup proses-proses berikut: a) Identifikasi dan pemilihan masalah.

b)Pemillihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.

c) Memformasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkauan (scope), dan hipotesis untuk diuji.

d)Membangun penyelidikan atau percobaan.

e) Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.

f) Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan. g)Menyusun alat serta mengumpulkan data.

h)Membuat coding serta mengadakan editing dan processing data. i) Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk

mengadakan generalisasi serta inferensi statistik.

(24)

May Lani Susanti , 2015

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti membuat desain penelitian sebagai berikut:

Pada desain tersebut digambarkan bahwa penelitian dimulai dari melihat fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat khususnya pendidikan, dari fenomena-fenomena tersebut mengerucut menjadi satu rumusan masalah yang akan dijadikan penelitian. Dari rumusan masalah tersebut dicari teori-teori yang berkenaan dengan

(25)

Fenomena-May Lani Susanti , 2015

yang sesuai. Fenomena-fenomena dan teori-teori yang telah didapatkan dituangkan dalam latar belakang penelitian dan dibuatlan hipotesis penelitian berdasarkan anggapan dasar yang diperoleh dari pemikiran kerangka fikir. Hipotesis penelitian ini menjadi titik awal untuk memulai prosedur penelitian dimulai dari penentuan metode penelitian, menentukan populasi dan sampel, mengumpulkan data hingga tahap menguji hipotesis yang telah dibuat di awal penelitian dengan mengolah data dan analisis data. Langkah terakhir adalah hasil dimana pada bagaian ini melahirkan rekomendasi yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai pihak yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yang diangkat.

B. Definisi Operasional

1. Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah

Sumber kekuasaan kepala sekolah dalam penelitian ini merupakan suatu kemampuan yang dimiliki kepala sekolah dalam mempengaruhi

orang lain dan kemampuan tersebut dijadikan alat yang digunakan oleh Kepala Sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya di sekolah. Alat ini bersifat abstrak yang terbagi ke dalam tujuh sumber kekuasaan, yaitu :

a) Kekuasaan Paksaan (Coersive Power)

Merupakan sumber kekuasaan yang berdasarkan atas rasa takut dan bersifat memaksa dari kepala sekolah terhadap para guru. Kekuasaan paksaan dalam penelitian ini dapat dilihat dari pemberian sanksi pada bawahan dan pemberian pekerjaan dari atasan kepada bawahan. b) Kekuasaan Hubungan (Connection Power)

(26)

May Lani Susanti , 2015

Sumber kekuasaan ini didasarkan pada kemampuan kepala sekolah dalam memberikan penghargaan yang tepat dan adil bagi guru. Kekuasaan penghargaan dalam penelitian ini dapat dilihat dari pemberian penghargaan atas prestasi bawahan dan peningkatan kesejahteraan bawahan.

d) Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power)

Kekuasaan ini merupakan kekuasaan yang bersumber pada jabatan yang dimiliki oleh kepala sekolah. Kekuasaan legitimasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari perilaku kepala sekolah yang mengandalkan kedudukan, peraturan dan kebijakan organisasi sebagai pegangan dalam memimpin dan bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan.

e) Kekuasaan Referen (Referent Power)

Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi yang dimiliki oleh kepala sekolah, sifat tersebut bersifat positif yang membuat kepala

sekolah disenangi dan dikagumi oleh guru karena kepribadiannya. Kekuasaan referen dalam penelitian ini dapat dilihat dari kepribadian yang baik dari pimpinan dan kewibawaan pimpinan.

f) Kekuasaan Informasi (Information Power)

Kekuasaan ini bersumber karena adanya akses informasi yang dimiliki oleh kepala sekolah yang dinilai sangat berharga oleh guru-guru. Dengan demikian kepala sekolah merupakan sumber informasi. Kekuasaan informasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari tanggapan guru yang menjadikan kepala sekolah sebagai sumber informasi mengenai pekerjaannya dan kepala sekolah memiliki akses yang mudah dan cepat pada informasi yang dibutuhkan bawahannya.

g) Kekuasaan Keahlian (Expert Power)

(27)

May Lani Susanti , 2015

dimiliki kepala sekolah, keterampilan, dan kemampuan menyelesaikan masalah dari kepala sekolah.

2. Efektivitas Kerja Guru

Efektivitas kerja guru dalam penelitian ini merupakan ketepatan hasil dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh guru sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas Kerja tersebut dapat dilihat dari :

a) Kemampuan menyesuaikan diri : 1) Situasi

Situasi dalam penelitian ini berarti kemampuan guru untuk menyesuaikan diri dalam situasi-situasi seperti perubahan kebijakan yang berhubungan dengan profesi keguruan,

perubahan kurikulum dalam proses pembelajaran di kelas, serta kemajuan TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi)

di dalam menjalankan tugasnya. 2) Komunikasi

Komunikasi dalam penelitian ini berarti kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan orang tua peserta didik, rekan sesama guru, kepala sekolah, dan peserta didik.

3) Kerja sama

Kerja sama dalam penelitian ini berarti kemampuan guru dalam bekerja sama dengan peserta didik dan rekan sesama guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

4) Motivasi

Motivasi dalam penelitian ini merupakan sikap guru ketika mengerjakan setiap tugas yang diberikan dan ketepatan dalam pememenuhan target pekerjaan tersebut sesuai yang sudah ditetapkan.

(28)

May Lani Susanti , 2015

Kedisiplinan dalam penelitian ini merupakan sikap guru dalam mematuhi setiap aturan yang ada di lingkungan sekolah khususnya ketika pembelajaran berlangsung.

2) Kepribadian

Kepribadian dalam penelitian ini merupakan sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh guru baik saat berbicara, berpenampilan, dan dalam berinteraksi dengan orang lain. 3) Tanggung jawab

Tanggung jawab dalam penelitian ini berarti kemampuan guru dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya serta perilaku kerjanya.

c) Proses Pembelajaran

1) Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini mencakup perencanaan mengajar yang dipersiapkan oleh guru yang

terdiri dari perencanaan program, silabus dan rpp. 2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang aktif dengan menggunakan metode ajar yang variatif disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

3) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dalam penelitian ini merupakan kemampuan guru dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik dari mulai awal hingga akhir pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

C. Metode Penelitian

(29)

May Lani Susanti , 2015

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Berdasarkan permasalahan yang diteliti dalam penelitian, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif/hubungan dengan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Penelitian Asosiatif/Hubungan

Metode penelitian asosiatif/hubungan adalah suatu kegiatan penelitian dengan cara menganalisis hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm.11) yaitu:

Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

Dari penjelasan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode penelitian asosiatif/hubungan merupakan metode pemecahan masalah yang dilakukan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar dua variabel atau lebih.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang dilakukan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator variabel penelitian sehingga dapat diketahui gambaran dan hubungan antar variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2008, hlm.14) metode penelitian kuantitatif adalah:

(30)

May Lani Susanti , 2015

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat keterhubungan melalui teknik perhitungan statistik.

D. Partisipan, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Patisipan

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mengetahui bagaimana penggunaan sumber kekuasaan kepala sekolah dan efektivitas kerja guru di SMK 45 Lembang, maka partisipan yang terlibat dalam penelitian ini merupakan guru-guru yang mengajar di SMK 45 Lembang. Berikut merupakan daftar partisipan dalam penelitian ini :

Tabel 3.1

Daftar Partisipan Penelitian

NO NAMA NUPTK MENGAJAR MAPEL

1 Hj. Wiwin Kuraesin, S.Pd, M.M 0859746648300032 Bahasa Sunda 2 Drs. Enceng, M.MPd 8446744647200012 Kewirausahaan, IPS 3 Rini Dian Pratiwi, S.Pd 1657753654300032 Kewirausahaan, Produktif 4 Ratnawati, S.Pd 2743751653300022 Produktif

5 Cucu Amanah, S.Pd 1546756658300033 Sejarah Indonesia, Ekonomi Bisnis

6 Nani Yuningsih, S.Pd 9337740640300003 Tata Boga, Produktif 7 Euis Wati Hermawati, S.Pd 9439747650300053 Bahasa Indonesia 8 Yanti Rosdiana, S.Pd 1461756656300012 Produktif Perhotelan 9 Dewi Intan, S.Pd 6147749654300003 Produktif Pemasaran 10 Yanti Widawati, SE 4935750652300052 Produktif

11 Effi Rosmawati, S.Pd 0150758660300123 Produktif 12 Sulistia Ekaputri, S.Pd 5356748649300013 PKN

(31)

May Lani Susanti , 2015

NO NAMA NUPTK MENGAJAR MAPEL

14 Maman Tukiman 4940763664200020 Penjaskes

15 Asep Wahyudin, S.Pd.I 6652758661200002 Pendidikan Agama Islam 16 Hj.Sri Irianti, SH, S.Pd.I 2949739642300012 BP/BK, PKN

17 Tenni Nurhaeni, SHI, S.Pd 0746759661300022 Bahasa Sunda 18 Susi Somadi, S.Pd 3452761663300012 Bahasa Indonesia

19 Ayi Resminingsih, S.Pd.I 8447759661300103 Pendidikan Agama Islam 20 Lia Herlina, S.ST 2053763665300063 KKPI

21 Yeti Kristianti, S.Pd 3545761662300072 Penjaskes 22 Ika Tresna Yustikawati, S.Pd 8657761663300042 Produktif

23 Wulan Nurul Huda F, S.Sos.I 4450761664300002 Pendidikan Agama Islam 24 Drs. Djunaedi 5542740643200053 IPA

25 Riky Nugraha, S.Pd - Produktif

26 Oyib Ferdiansyah, A.Md, S.Pd 6237749651200063 Produktif Perhotelan 27 Emi Triani, S.S 4460762664300073 Bahasa Inggris 28 E. Deis Darmawan, S.Pd 2755756658200022 IPS, KKPI 29 Adi Nurdin 6550755657200033 Produktif 30 Della Juliana Rismalinda, S.Pd 4044764665300103 IPS

31 Entis Saleh Sutisna, S.Pd 5457760662200002 Matematika

32 Budi Maryanto, S.Pd - B.Indonesia

33 Ratih Dinaryanti, S.Pd 1457741655300003 Kewirausahaan, Produktif 34 Irman Djuliawan, S.Pd 9147757659200073 Sejarah indonesia, Produktif 35 Anwar Irawan, S.Pd 2438764666200012 Matematika

36 Munawar Iskandar, S.Pd - B.Inggris

37 Wini Mulyani, S.Pd - Adm Transaksi, B. Indonesia

38 Iin Mulyati, S.Pd - Bahasa Indonesia

39 Yully Purnamasari, S.Pd - IPA

40 Suci Primaayu Megalia,M.Pd 4536766667210062 Matematika

41 Rahmat Mulyadi, S.Pd - Produktif Pemasaran

42 Jujun Hidayat, S.Pd - Olah Raga

(32)

May Lani Susanti , 2015

NO NAMA NUPTK MENGAJAR MAPEL

44 Dede Hilman, S.Pd - PKN

45 Kiki Dzakiroh, S.Pd, M.Ag - Pendidikan Agama Islam 46 Mohammad Noor Ariffin, SS - B. Inggris

47 Erwin Randiansyah, S.Pd - Matematika

48 Yuliani Permatasari, S.Pd - Produktif Pemasaran

49 Mia Helmiani, S.Pd - Produktif

50 Anggia Rahayu Biharja S.Pd - Matematika

2. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek yang dijadikan sumber data yang diperlukan dalam penelitian. Sugiyono (2008, hlm.117) mengatakan bahwa,

Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Riduwan (2011, hlm.8) “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.”

Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dipaparkan, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah Guru-guru yang berada di SMK 45 Lembang. Total guru di SMK 45 Lembang berjumlah 50 orang guru.

3. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Sugiyono (2008, hlm.57) memberikan pengertian bahwa, “Sampel adalah

sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”

(33)

May Lani Susanti , 2015

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 112) mengemukakan bahwa,

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Melihat pada jumlah populasinya yang relaive sedikit yaitu kurang dari seratus orang maka sampel dalam peneltian ini Dimana teknik ini untuk mempermudah penelitian dengan cara menggolongkan populasi menurut ciri-ciri tertentu.

E. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam pengumpulan data, peneliti harus memakai teknik yang paling tepat sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable. Akdon (2005, hlm.130) menjelaskan bahwa “Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”.

Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui teknik yang dipakai oleh peneliti. Beberapa teknik yang dipakai peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Alat Pengumpul Data

(34)

May Lani Susanti , 2015

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya.”

Angket (kuisioner) yang dipakai dalam pengumpulan data adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, seperti yang diungkapkan oleh Akdon (2005, hlm.131) bahwa:

Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Di samping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.

Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis

angket tertutup. Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden

diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik

dirinya dengan cara memberi tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

Penggunaan angket/kuesioner ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu:

a) Pengumpulan data dapat dilakukan dalam waktu singkat

b) Responden dapat dengan mudah memberi jawaban karena adanya alternatif jawaban yang dapat dipilih

c) Peneliti dapat dengan mudah menentukan skor dari hasil (angket) yang telah disebar.

2. Menyusun Alat Pengumpul Data

Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menyusun alat pengumpul data adalah sebagai berikut:

(35)

May Lani Susanti , 2015

b) Menentukan sub variabel dan indikator dari masing-masing variabel penelitian

c) Menentukan kisi-kisi instrumen

Kisi-kisi instrumen penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, karena akan terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang dimana akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y, yang terdapat dalam tabel di bawah ini,

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Variabel X

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Penggunaan

a. Pemberian sanksi pada bawahan 1, 2

b. Pemberian pekerjaan kepada

orang penting dan berpengaruh yang

dapat mendukung pekerjaannya

6, 7, 8

b. Sering meminta saran dan pendapat

dari orang lain.

9, 10

Reward

Power

a. Pemberian penghargaan atas prestasi

bawahan

11, 12, 13

b. Peningkatan kesejahteraan bawahan 14, 15

(36)

May Lani Susanti , 2015

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Power b. Peraturan dan kebijakan organisasi

sebagai pegangan dalam memimpin.

a. Kepribadian yang baik dari

pimpinan

22, 23

b. Kewibawaan pimpinan 24, 25

Information

Power

a. Dijadikan tempat mencari informasi

mengenai pekerjaannya oleh orang

lain

26, 27

b. Memiliki akses pada informasi yang

dibutuhkan bawahan

28, 29

Expert Power a. Pengetahuan/Kepakaran 30, 31

b. Keterampilan 32, 33

c. Kemampuan menyelesaikan masalah 34, 35

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator No. Item

(37)

May Lani Susanti , 2015

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Prestasi Kerja a. Kedisiplinan 12, 13, 14

b. Kepribadian 15, 16, 17

c. Tanggung Jawab 18, 19, 20, 21,

22

Proses

Pembelajaran

a. Perencanaan Pembelajaran 23, 24, 25, 26

b. Pelaksanaan Pembelajaran 27, 28, 29, 30,

31, 32, 33

c. Evaluasi Pembelajaran 34, 35, 36, 37,

38

d) Menyusun pertanyaan-pertanyaan beserta alternatif jawaban berdasarkan indikator variabelnya untuk variabel X dan variabel Y, yaitu dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 93-94) mengemukakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial.” Dalam skala likert terdapat 5 alternatif jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Variabel X dan Y

Variabel X Variabel Y Skor

Sangat Setuju Selalu 5

Setuju Sering 4

Ragu-ragu Kadang-kadang 3 Kurang Setuju Hampir Tidak

Pernah

2

(38)

May Lani Susanti , 2015

3. Tahap Uji Coba Angket

Sebelum masuk ke tahap pengolahan data, sebelumnya dilakukan dulu proses pengembangan instrumen agar hasil penelitian yang didapat nantinya memiliki tingkat akuransi yang meyakinkan. Baik tidaknya kualitas suatu alat pengumpulan data (angket) ditentukan oleh dua kriteria utama yaitu validitas dan realiabilitas.

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas suatu alat pengumpul data, peneliti telebih dahulu melakukan uji coba tehadap alat pengumpul data tersebut. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi, baik itu dalam pernyataan atau pertanyaan maupun dalam alternatif jawaban.

a) Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan dengan berkenaan dengan ketepatan

alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid harus

dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Menurut pendapat Arikunto yang dikutip oleh Akdon (2005, hlm.143) bahwa

yang dimaksud dengan validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.

Perhitungan untuk menguji validitas instrumen ini dilakukan dengan cara mencari nilai korelasi antara skor item instrumen dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Dimana : = Koefisien Korelasi ∑ = Jumlah skor item ∑ = Jumlah X kuadrat

∑ = Jumlah skor total (seluruh item) ∑ = Jumlah Y kuadrat

(39)

May Lani Susanti , 2015

= Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

√ √ Dimana : = nilai

r = Koefisien korelasi hasil

n = Jumlah responden

Distribusi (tabel t) untuk dan derajat kebebasan (dk = n-2). Jika > berarti valid sebaliknya jika <

berarti tidak valid (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005, hlm.144). Untuk keperluan uji coba angket, penulis menyebarkan angket

sebanyak 20 buah kepada 20 orang guru di SMK Bina Wisata Lembang. Berdasarkan hasil uji coba terhadap variabel X, ternyata terdapat 3 item yang tidak valid dari 35 item keseluruhan, yaitu item pernyataan no. 4, 8, dan 9. Item pernyataan yag tidak valid tersebut dihilangkan sebelum dipakai dalam penelitian dikarenakan sudah terwakili dari pernyataan lainnya untuk indikator dari item yang tidak valid tersebut.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X

Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah

No. Item Keterangan Tindak Lanjut

1 0,408 1,894 1,734 Valid Dipakai

2 0,561 2,877 1,734 Valid Dipakai

3 0,557 2,842 1,734 Valid Dipakai

4 0,352 1,595 1,734 Tidak Valid Dihapuskan

5 0,760 4,959 1,734 Valid Dipakai

6 0,389 1,790 1,734 Valid Dipakai

(40)

May Lani Susanti , 2015

No. Item Keterangan Tindak Lanjut

8 0,350 1,584 1,734 Tidak Valid Dihapuskan 9 0,260 1,144 1,734 Tidak Valid Dihapuskan

10 0,731 4,546 1,734 Valid Dipakai

11 0,550 2,797 1,734 Valid Dipakai

12 0,826 6,212 1,734 Valid Dipakai

13 0,720 4,399 1,734 Valid Dipakai

14 0,841 6,600 1,734 Valid Dipakai

15 0,863 7,247 1,734 Valid Dipakai

16 0,895 8,530 1,734 Valid Dipakai

17 0,823 6,144 1,734 Valid Dipakai

18 0,846 6,733 1,734 Valid Dipakai

19 0,792 5,504 1,734 Valid Dipakai

20 0,435 2,049 1,734 Valid Dipakai

21 0,741 4,675 1,734 Valid Dipakai

22 0,708 4,254 1,734 Valid Dipakai

23 0,676 3,897 1,734 Valid Dipakai

24 0,769 5,110 1,734 Valid Dipakai

25 0,707 4,240 1,734 Valid Dipakai

26 0,607 3,242 1,734 Valid Dipakai

27 0,905 9,027 1,734 Valid Dipakai

28 0,475 2,292 1,734 Valid Dipakai

29 0,790 5,462 1,734 Valid Dipakai

30 0,662 3,748 1,734 Valid Dipakai

31 0,637 3,508 1,734 Valid Dipakai

32 0,742 4,689 1,734 Valid Dipakai

33 0,632 3,461 1,734 Valid Dipakai

34 0,845 6,713 1,734 Valid Dipakai

(41)

May Lani Susanti , 2015

Berdasarkan hasil uji coba terhadap variabel Y, dilakukan juga uji coba terhadap variabel Y. Berikut hasil uji validitas terhadap variabel Efektivitas Kerja Guru.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y

Efektivitas Kerja Guru

No. Item Keterangan Tindak Lanjut

1 0,58 3,05 1,734 Valid Dipakai

2 0,46 2,18 1,734 Valid Dipakai

3 0,46 2,18 1,734 Valid Dipakai

4 0,4 1,85 1,734 Valid Dipakai

5 0,4 1,84 1,734 Valid Dipakai

6 0,47 2,23 1,734 Valid Dipakai

7 0,43 2,02 1,734 Valid Dipakai

8 0,76 5,02 1,734 Valid Dipakai

9 0,66 3,76 1,734 Valid Dipakai

10 0,66 3,77 1,734 Valid Dipakai

11 0,46 2,18 1,734 Valid Dipakai

12 0,72 4,39 1,734 Valid Dipakai

13 0,46 2,197 1,734 Valid Dipakai

14 0,66 3,76 1,734 Valid Dipakai

15 0,73 4,57 1,734 Valid Dipakai

16 0,41 1,93 1,734 Valid Dipakai

17 0,7 4,14 1,734 Valid Dipakai

18 0,694 4,09 1,734 Valid Dipakai

19 0,557 2,848 1,734 Valid Dipakai

20 0,73 4,53 1,734 Valid Dipakai

21 0,53 2,66 1,734 Valid Dipakai

22 0,56 2,88 1,734 Valid Dipakai

(42)

May Lani Susanti , 2015

No. Item Keterangan Tindak Lanjut

24 0,73 4,57 1,734 Valid Dipakai

25 0,694 4,09 1,734 Valid Dipakai

26 0,63 3,48 1,734 Valid Dipakai

27 0,54 2,73 1,734 Valid Dipakai

28 0,77 5,19 1,734 Valid Dipakai

29 0,6 3,16 1,734 Valid Dipakai

30 0,58 3,01 1,734 Valid Dipakai

31 0,634 3,478 1,734 Valid Dipakai

32 0,694 4,09 1,734 Valid Dipakai

33 0,583 3,046 1,734 Valid Dipakai

34 0,733 4,573 1,734 Valid Dipakai

35 0,432 2,031 1,734 Valid Dipakai

36 0,557 2,848 1,734 Valid Dipakai

37 0,664 3,764 1,734 Valid Dipakai

38 0,561 2,876 1,734 Valid Dipakai

b) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas ini dilakukan untuk menguji hasil dari ke realibilitasan semua item yang sedang diteliti, yaitu item variabel X (Pesepsi Guru tentang Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah) dan variabel Y (Efektivitas Kerja Guru). Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan metode alpha.

1) Reliabilitas Variabel X

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : (a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus

∑ ∑

(43)

May Lani Susanti , 2015

∑ = Jumlah kuadrat item Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan

n = Jumlah responden

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.7

Varian skor item pernyataan variabel X

(Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah)

Tabel Si Tabel Si

(b) Menjumlahkan vaians semua item dengan rumus :

Dimana ∑ = Jumlah varians semua item = varians item ke-1,2,3,...n

Berdasarkan rumus tersebut, jumlah varians semua item adalah 33.57 (c) Menghitung varians total dengan rumus :

(44)

May Lani Susanti , 2015

= Jumlah X total dikuadratkan

n = Jumlah responden

Berdasarkan rumus diatas, maka St 523.53 (d) Memasukkan nilai alpha dengan rumus :

( ) ∑

Dimana : R11 = Nilai Reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

k = Jumlah item

Berdasarkan rumus diatas, maka : r11 0.963

Setelah diketahui nilai reliabilitasnya, langkah selanjutnya adalah menentukan r table dengan dk = 20 – 1 = 19 dan signifikansi 5% maka diperoleh r tabel = 0.456 . Dengan demikian nilai r11 lebih besar dari r tabel 0.963 > 0.456, sehingga item pernyataan variabel X dinyatakan

reliabel.

2) Reliabilitas Variabel Y

Berdasarkan hasil reliabilitas terhadap variabel X, maka variabel Y juga ditentukan nilai reliabilitasnya dengan menggunakan metode dan langkah-langkah yang sama dengan variabel X.

(a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus

∑ ∑

Dimana : Si = Varians skor tiap-tiap item

∑ = Jumlah kuadrat item Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan

n = Jumlah responden

(45)

May Lani Susanti , 2015

Tabel 3.8

Varian skor item pernyataan variabel Y

(Efektivitas Kerja Guru)

(b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

Dimana ∑ = Jumlah varians semua item

= varians item ke-1,2,3,...n

Berdasarkan rumus tersebut, jumlah varians semua item adalah 33.02 (c) Menghitung varians total dengan rumus :

∑ ∑

Dimana : St = Varians skor tiap-tiap item

∑ = Jumlah kuadrat X total

= Jumlah X total dikuadratkan

n = Jumlah responden Berdasarkan rumus diatas, maka St 240.85

(46)

May Lani Susanti , 2015

(d) Memasukkan nilai alpha dengan rumus :

( ) ∑

Dimana : R11 = Nilai Reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

k = Jumlah item Berdasarkan rumus diatas, maka :

r11 0.886

Setelah diketahui nilai reliabilitasnya, langkah selanjutnya adalah menentukan r table dengan dk = 20 – 1 = 19 dan signifikansi 5% maka diperoleh r tabel = 0.456 . Dengan demikian nilai r11 lebih besar dari r tabel 0.886 > 0.456, sehingga item pernyataan variabel Y dinyatakan reliabel.

4. Pelaksaaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui

beberapa tahapan, antara lain : a) Tahap Persiapan

Dalam tahapan ini, peneliti mempersiapkan berbagai syarat sebelum melakukan penelitian. Syarat tersebut diantaranya :

 Melakukan studi pendahuluan ke lembaga yang menjadi tujuan

penelitian

 Menyelesaikan urusan administrasi berupa surat izin mulai dari surat izin universitas sampai surat izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.

b) Tahap Pelaksanaan

Dalam tahapan ini, peneliti melakukan penyebaran angket ke guru-guru yang ada di SMK 45 Lembang.

(47)

May Lani Susanti , 2015

Prosedur Penelitian yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Persiapan , kegiatan yang dilakukan ialah :

a) Melakukan pengecekan kelengkapan data angket yang berisi 35 item pernyataan pada variabel X dan 30 item pernyataan pada variabel Y serta alteratif jawaban.

b) Menyebar angket ke-50 orang responden.

c) Mengecek jumlah angket yang kembali dai responden

d) Melakukan pengecekan kelengkapan jawaban dari masing-masing angket yang kembali.

2. Pengisian, kegiatan yang dilakukan adalah : a) Memberi skor pada tiap item jawaban

b) Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variabel.

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun prosedur

yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai berikut : a) Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa

jawabannya serta kebenaran pengisiannya. b) Memberi no.urut pada masing-masing angket c) Memberi skor pada lembar jawaban angket d) Mengontrol data dengan uji stastistik

e) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data

4. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel X, yaitu Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah, dan data variabel Y tentang Efektivitas Kerja Guru.

G. Analisis data

Analisis data adalah salah satu langkah penting dalam proses penelitian. Analisis data atau pengolahan data dilakukan supaya data yang sudah didapatkan memiliki arti dan dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti. Sugiyono (2008, hlm.169) memberikan penjelasan mengenai analisis data, yaitu:

(48)

May Lani Susanti , 2015

dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan peritungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Seleksi data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah angket disebar dan kembali kepada peneliti. Data yang terkumpul diseleksi

untuk mengetahui sejauh mana data tersebut memenuhi persyaratan untuk diolah lebih lanjut. Adapun syarat data yang terkumpul dapat diolah lebih lanjut adalah sebagai berikut:

a) Jumlah angket yang kembali, sama dengan jumlah sampel (jumlah angket yang disebar)

b) Tidak terdapat kekurangan pada setiap lembaran pada masing-masing angket.

c) Angket yang disebar, dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

2. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Y

Mengukur kecenderungan umum skor responden ( ̅) dari

masing-masing variabel dengan menggunakan rumus Weight Means Score (WMS) yaitu :

̅ ∑

Ket : ̅ : Nilai rata-rata yang dicari

x : Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot nilai untuk setiap alternatif/kategori

n : Jumlah responden/sampel

3. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS

(49)

May Lani Susanti , 2015

Tabel 3.9

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 Sangat Baik Sangat Setuju Selalu

3,01 – 4,00 Baik Setuju Sering

2,01 – 3,00 Cukup Ragu-ragu Kadang-kadang

1,01 – 2,00 Rendah Kurang Setuju Hampir Tidak Pernah 0,01 – 1,00 Sangat Rendah Tidak Setuju Tidak Pernah

4. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku

Mengubah Skor mentah menjadi skor baku bermanfaat untuk

menaikan (mengubah) data ordinal menjadi data interval dengan jalan mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan rumus :

( ̅)

Ket : Ti = Skor Baku Xi = Skor Mentah S = Standar Deviasi ̅ = Rata-rata (mean)

Untuk menggunakan rumus diatas, maka langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut

a) Menentukan rentang R, yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah (STT-STR)

b) Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus: BK = 1 + 3,3 log n

c) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus yaitu rentang dibagi banyak kelas.

(50)

May Lani Susanti , 2015

d) Membuat tabel distribusi frekuensi

e) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus :

̅ ∑

f) Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :

√ ∑

5. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang digunakan untuk mengolah data selanjutnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeteksi normalitas data, namun pada penelitian ini perhitungan normalitas menggunakan uji statistic One Sample Kolmogorov Smirnov Test dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows, berikut langkah-langkahnya :

a) Buka program SPSS 20.0 for Windows dan pilih Type in Data b) Masukkan data mentah X dan Y pada kolom di Data View

c) Klik Variabel View dan ubah nama pada kolom Name menjadi Variable X dan baris kedua dengan Variabel Y, pada kolom Decimals ubah menjadi 0, kolom Label diisi dengan nama masing-masing variabel dan pada kolom Measure pilih Nominal, abaikan kolom lainnya.

d) Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, lalu pilih Non-parametric test, kemudian pilih sub menu 1-sample K-S.

e) Pada layar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, isi variabel X pada kotak Test Variable List.

f) Untuk Test Distibution klik pada bagian Normal.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel X
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsep power set juga belum dipahami dengan baik oleh mahasiswa sehingga tidak bisa membedakan antara elemen dari himpunan A dan elemen dari power set A, (3)

Penysunan skripsi dengan judul ”Pengaruh Bauran Ritel Terhadap Keputusan Pembelian Di Swalayan Rajawali Pare Kediri” ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi mawḍū’ī (tematik) yakni menafsirkan ayat al-Qurān tidak berdasarkan atas urutan ayat dan surah

Contoh, waktu yang diberikan untuk merencanakan dan mempersiapkan suatu tugas disediakan 48 Jam, maka analisa tugas pokok harus selesai dalam waktu 4 Jam 48 menit setelah tugas

Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Klein (2002) yang menunjukkan adanya hubungan negatif dan signifikan terhadap asimetri

Na putu do dokaza prouˇcavamo grupe karaktera konaˇcnih Abelovih grupa, konvergenciju Dirichletovih redova, dokazujemo osnovna svoj- stva zeta funkcije i Dirichletovih L-funkcija

Hasil penelitian menunjukkan bahwarestatement pendapatan, beban usaha dan laba bersih mempengaruhi abnormal return secara negatif, hasil ini memiliki arti bahwa ketika perusahaan

Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut, untuk mengetahui sejauh mana pendapatan, literasi keuangan, dan pengalaman keuangan mempengaruhi pengambilan