• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE

SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Neng Dewi Purwitasari 1105111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

Penerapan Model Pemecahan

Masalah Matematis Tipe Search,

Solve, Create and Share (SSCS)

untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Siswa

Sekolah Dasar

Oleh

Neng Dewi Purwitasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Neng Dewi Purwitasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penrnyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 1 Juli 2015

(5)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(QS Al-Insyiroh: 6)

Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Allah adalah

sebaik-baiknya pelindung. (QS Ali Imran: 173)

Optimisme adalah keyakinan yang menuntun kepada keberhasilan.

Tidak ada yang bisa dilakukan tanpa harapan dan kepercayaan diri.

(Hellen Keller)

Sahabat...percayalah pada diri sendiri, pada apa yang kau pikirkan,

yang kau canangkan. Percaya pula bahwa dengan perjuangan kokoh,

kan mengiringimu meraih sukses gemilang.

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Bapak H. Tjaja Kaji, Ibu Hj. Yeti, Kakak Nasep

(6)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencurahkan kasih sayang dan memberikan

(7)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and

Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Sekolah Dasar Oleh

Neng Dewi Purwitasari 1105111

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kemampuan berpikir kritis matematis siswa terhadap mata pelajaran matematika yang faktor utamanya adalah siswa kurang dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mencoba menerapkan model Search, Solve, Create and Share (SSCS) dengan melibatkan siswa secara langsung untuk menemukan masalah, memecahkan, membuat dan mengomunikasikan penyelesaian yang dibuatnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SD pada pelajaran matematika materi bilangan Romawi setelah menerapkan model SSCS di salah satu SDN yang berada di Kecamatan Sukasari Kota Bandung terhadap siswa kelas IV-A yang berjumlah 24 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis dan MC Taggart yang terdiri atas empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes kemampuan berpikir kritis matematis, lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas IV-A pada siklus I adalah 64,57% dengan kualifikasi sedang yang meningkat menjadi sebesar 90,63% dengan kualifikasi sangat tinggi pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model SSCS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SD. Diharapkan guru dapat mengkaji dan menerapkan model pembelajaran SSCS pada materi pelajaran yang lainnya.

(8)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

The Application of Mathematical Problem Solving Model in the Type of Search, Solve, Create And Share (SSCS) to Improve the Critical Thinking of Elementary

School Students by

Neng Dewi Purwitasari 1105111

The research is motivated by the low level of critical thinking students in mathematics, which the main factor is the lack of exercise to develop that critical thinking. To overcome that problem, the writer applies the Search, Solve, Create, and Share (SSCS) model by involving the role of students directly in solving the mathematical problem. Therefore, the research aims to obtain the description of learning implementation and to find the improvement in the critical thinking of elementary school students in mathematics in the material of roman numerals. The model of SSCS was applied to the one of the elementary school in Sukasari of Bandung in the 24 of fourth–A grade students. The method used the classroom action research which adapted from Kemmis and MC Taggart that consist of four steps: planning, implementation or acting, observation and reflection. The research is conducted in two cycle. The instrument consists of the mathematical test of critical thinking, observation sheet, and documentation. The technique of data analysis used the descriptive qualitative analysis. The result showed that the critical thinking of fourth-A students is improving in the cycle one that is 64,57% with a medium qualification to the cycle two that is 90,63% with the high qualification. it can be concluded that the application of SSCS model can improve the mathematical competence of critical thinking in elementary school students.

(9)

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu instrumen yang utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Tenaga kependidikan dalam hal ini adalah guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting didalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan mengatasi segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang sangat menentukan komponen yang lainnya dalam implementasi suatu strategi pembelajaran, semua tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode dan model pembelajaran (Periartawan dkk, 2014, hlm. 2).

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 tercantum sebagai berikut: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menurut Hendriana dan Soemarmo (2014, hlm. 6) rumusan tujuan di atas merupakan rujukan utama untuk penyelenggaraan pembelajaran bidang studi apa pun, salah satunya dalam bidang studi matematika.

(10)

2

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, dalam dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika SD/ MI diungkapkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran yang penting dalam memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik yang dimulai dari tingkat sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Menurut Susanto (2013, hlm.183) belajar matematika merupakan suatu syarat yang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif, dan aktif. Matematika merupakan suatu ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu.

Irwan (2011, hlm. 2 dalam jurnal http://jurnal.upi.edu/file/irwan.pdf) mengemukakan bahwa peningkatan dan pengembangan mutu pembelajaran matematika merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan pada tiap jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Tuntutan dunia yang semakin kompleks, mengharuskan siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, bernalar dan kemauan bekerja sama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar matematika, karena matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan siswa terampil berpikir rasional. Selain itu, matematika merupakan ilmu yang berperan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Siswa diharuskan memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi dalam matematika atau kemampuan berpikir kritis matematis karena kemampuan tersebut berperan penting dalam menyelesaikan suatu permasalahan tentang mata pelajaran matematika.

(11)

3

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3) memecahkan masalah; 4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan 5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Butir-butir 1) sampai dengan 4) dalam rumusan tujuan pembelajaran matematika di atas menggambarkan kompetensi atau kemampuan berpikir matematis, sedangkan butir 5) melukiskan ranah afektif yang harus dimiliki siswa yang belajar matematika (Hendriana dan Soemarmo, 2014, hlm. 6).

Salah satu kemampuan dasar dalam matematika adalah kemampuan bernalar matematika, Krulik dan Rudnick (dalam Amri dan Ahmadi, 2010, hlm. 63) menyatakan bahwa penalaran tersebut meliputi berpikir dasar, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir kritis matematis yang tinggi akan mampu menganalisis permasalahan, kemudian menentukan tindakan yang tepat, serta melakukan tindak lanjut dari tindakan atau keputusan yang diambil.

Namun demikian, berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru PPL di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Sukasari Kota Bandung, ditemukan fakta bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih rendah dan siswa sangat jarang diberikan kesempatan untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam matematika. Sejalan dengan pendapat Utomo dan Ruijter (dalam Suparno, 2000, hlm. 31) yang menyatakan bahwa pada latihan pemecahan soal ditemukan fakta bahwa hanya sebagian kecil saja siswa yang dapat mengerjakan soal tersebut dengan baik, sebagian besar tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Dan setelah diberi petunjuk pun, mereka masih saja tidak dapat menyelesaikan soal-soal tersebut, sehingga pada akhirnya gurulah yang menerangkan seluruh penyelesaiannya

(12)

4

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berpikir kritis matematis, hasilnya menunjukkan bahwa 91,67% siswa masih salah dalam menjawab soal-soal yang disesuaikan dengan indikator berpikir kritis matematis siswa tersebut. Misalnya, siswa belum mampu memfokuskan pertanyaan yang ada di lembar soal (siswa masih bingung apa yang ditanyakan di soal karena siswa teralihkan perhatiannya kepada jenis soal bilangan Romawi yang memuat bermacam-macam simbol), kemudian belum bisa mengidentifikasi asumsi (dugaan/ landasan berpikir yang menurutnya benar) karena masih ada perasaan takut salah menjawab soal. Selain itu, siswa tidak bisa memutuskan apa jawaban dari soal yang diberikan dan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap soal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih rendah sehingga dibutuhkan penyelesaian. Hasil pengamatan juga memperlihatkan bahwa faktor lain yang menyebabkan hal tersebut diantaranya siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang membosankan dan sulit, khususnya dalam konsep bilangan Romawi sehingga siswa enggan untuk berpikir. Siswa juga terkadang beranggapan bahwa pengetahuan tentang bilangan Romawi tidak akan berguna kedepannya karena sedikit sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tentunya pemikiran ini bisa dihilangkan jika guru sebagai pendidik mampu membuat pembelajaran matematika menjadi menyenangkan sehingga siswa merasa nyaman dan senang dalam mempelajari matematika. Selama ini guru lebih banyak melakukan pembelajaran secara konvensional. Model pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran ekspositori, dimana dalam proses pembelajarannya guru menjelaskan materi dan memberikan beberapa contoh soal, kemudian siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan yang telah disampaikan oleh guru, siswa belajar individu tanpa adanya kegiatan berkelompok, setelah itu guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru sehingga pada saat siswa diberikan soal non rutin, siswa akan merasa asing dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Dampaknya adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

(13)

5

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara mengadakan perbaikan dalam proses pembelajarannya. Peneliti meyakini bahwa pembelajaran yang harus dilakukan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran Search, Solve, Create and

Share (SCSS), dimana dalam pembelajarannya siswa diarahkan untuk

menemukan suatu permasalahan atau dengan kata lain memfokuskan apa yang ditanyakan dalam suatu soal, lalu mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut, kemudian membuat penyelesaian masalah dan yang terakhir adalah mengomunikasikan cara penyelesaiannya tersebut dengan cara bertukar pendapat dengan teman sekelasnya.

Walaupun model pembelajaran SCSS dilaporkan telah berhasil membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis, namun dalam konteks yang berbeda seperti di SD masih sangat jarang digunakan. Penner (dalam Komalasari, 2014, hlm. 268) mengemukakan bahwa keterampilan berpikir kritis ini sama halnya dengan keterampilan motorik, keduanya harus memerlukan latihan. Guru dapat melatih kemampuan berpikir kritis dengan kegiatan belajar yang dapat melatih dan mendorong mereka untuk aktif berpikir, salah satu model yang tepat adalah dengan menggunakan model Search, Solve, Create and Share (SCSS).

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan mengangkat judul “Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar”. Dengan demikian, diharapkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa sekolah dasar khususnya kelas 4 dapat meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah Penelitian

(14)

6

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SD kelas 4 pada mata pelajaran matematika?”. Kemudian, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka secara khusus dibuat dua pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan model pemecahan masalah matematis tipe Search, Solve, Create and Share (SCSS) pada mata pelajaran Matematika di kelas 4?

2. Bagaimana perkembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SD kelas 4 pada mata pelajaran Matematika yang menerapkan model pemecahan masalah matematis tipe Search, Solve, Create and Share (SCSS)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, secara umum tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk penerapan model pemecahan masalah matematis tipe Search, Solve, Create and Share (SCSS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa sekolah dasar kelas 4 pada mata pelajaran Matematika. Kemudian, tujuan khusus penelitian ini terdiri dari dua pernyataan penelitian sebagai berikut.

1. Mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan model pemecahan masalah matematis tipe Search, Solve, Create and Share (SCSS) pada mata pelajaran Matematika di kelas 4.

2. Mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SD kelas 4 pada mata pelajaran Matematika yang menerapkan model pemecahan masalah matematis tipe Search, Solve, Create and Share (SCSS) pada proses pembelajarannya.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(15)

7

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

c. Sebagai pengembang disiplin ilmu kearah berbagai spesifikasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Sebagai sumber informasi mengenai penggunaan model pemecahan masalah matematis tipe Search, Solve, Create and Share (SCSS) dalam pembelajaran matematika.

2) Model pemecahan masalah matematis tipe SSCS dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

3) Merupakan suatu wawasan tambahan dalam mempersiapkan anak didik menjadi siswa yang kreatif dan inovatif.

b. Bagi Sekolah

1) Menjadi sebuah catatan yang baik bagi peningkatan mutu sumber daya manusia dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.

2) Sebagai bukti bahwa model pembelajaran pemecahan masalah matematis tipe

Search, Solve, Create and Share (SSCS) dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis matematis siswa.

c. Bagi Siswa

1) Merupakan suatu pembelajaran baru yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis.

2) Merupaka motivasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis.

(16)

8

Neng Dewi Purwitasari,2015

PENERAPAN MODEL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dituntuk untuk menggunakan pikiran kritisnya dalam memecahkan masalah tersebut.

d. LPTK

1) Menambah pembendaharaan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

This study explored the features of a Moodle-site used in teaching how to write narrative texts in English as a foreign language (EFL) context at the eighth grade level of

LAKIP Tahun 2013 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah dokumen

Tugas akhir ini diberi judul “ Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design ”.. Penulis

Asesmen portofolio berdampak positif terhadap sikap siswa pada.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan usulan rancangan perbaikan produk spring bed yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh simultan antara variabel-variabel eksogen terhadap variabel-variabel endogen, yakni PDRB perkapita, indeks curah hujan,

Penelitian ini dilakukan untuk mengukur Kepuasan konsumen Depot Soto Gebraak Cak Anton di lihat dari Segi Pelayanan,Segi Rasa,Segi Harga,Segi CiriKhas,Segi Lokasi dan

untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, dalam skripsi