• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN EFEK SITOTOKSIK DAN PENGHAMBATAN KINETIKA PROLIFERASI FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOLIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL HeLa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN EFEK SITOTOKSIK DAN PENGHAMBATAN KINETIKA PROLIFERASI FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOLIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL HeLa."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Proses Pembelahan Sel Meliputi Beberapa Tahap (a) Profase, (b)Prometafase, (c) Metafase, (d) Anafase, (e) Awal Telofase, (f) Telofase(Becker, 1986)
Gambar 3. Cell Cycle Progression dan Regulator-Regulatornya (Meiyanto, 2001)
Gambar 4. Reaksi reduksi MTT menjadi formazan (Mosmann, 1983).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanolik tanaman ceplukan mempunyai efek sitotoksik terhadap sel HeLa dengan IC 50 sebesar.

B., 2007, Efek Sitotoksik Fraksi Petroleum Eter Ekstrak Etanolik Tanaman Ceplukan (Physalis angulata Linn.) terhadap Sel HeLa, skripsi, Fakultas Farmasi UMS, Surakarta. Van

Kanker cervix atau kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada cervix uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim (uterus)

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek sitotoksik dan kinetika proliferasi fraksi etil asetat ekstrak etanolik tanaman ceplukan terhadap sel myeloma.

Dengan banyaknya kematian akibat kanker leher rahim di Indonesia maka pada penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang efek sitotoksik fraksi petroleum eter ekstrak

Populasi sel dalam suatu tumor tidak homogen, tetapi heterogen, walaupun semula berasal dari satu sel yang sama. Heterogenitas ini terjadi karena sel- sel kanker tumbuh dengan

menunjukkan bahwa fraksi kloroform ekstrak etanolik tanaman ceplukan (Physalis angulata L.) mampu memperpanjang kinetika proliferasi sel seiring dengan kenaikan konsentrasi. Hal

Sel yang normal harus menerima signal pertumbuhan mitogenik terlebih dahulu sebelum mereka berubah dari fase istirahat menuju fase proliferasi yang aktif, sedangkan sel kanker