Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA
PERMAINAN BOLA VOLI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh
SEPTIAN TRY ARDIANSYAH 0802545
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA
PERMAINAN BOLA VOLI
Oleh
Septian Try Ardiansyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Septian Try Ardiansyah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : SEPTIAN TRY ARDIANSYAH NIM : 0802545
Judul : PENGARUH METODE PADAT DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing :
Pembimbing I
Yadi Sunaryadi, M.Pd. NIP. 196510171992031002
Pembimbing II
Bambang Erawan, M.Pd NIP. 196907282001121001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i
ABSTRAK
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN METODE DISTRIBUSI TEHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING
BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Pembimbing 1. Yadi Sunaryadi, M.Pd.
2. Bambang Erawan, M.Pd.
Septian Try Ardiansyah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jumlah waktu aktifitas belajar/berlatih yang singkat pada setiap latihan. Masalah penelitian ini mengetahui latihan peningkatan keterampilan dasar passing bawah kelompok yang melakukan metode praktik distribusi dan kelompok yang melakukan metode praktik padat dalam permainan bola voli.. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. Sampel berjumlah 20 orang siswa yang terdiri atas 10 orang dengan metode praktik distribusi dan 10 orang siswa dengan metode praktik padat. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan, dalam bentuk tes praktik atau unjuk kerja, yaitu pelaksanaan passing bawah.
Berdasarkan pengolahan data dari pengujian tersebut diperoleh bahwa thitung sebesar 1,55 dan ttabel 2,10. Kriteria pengujiannya adalah terima Ho jika, pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk = 9. Dalam hal ini thitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka hipotesisnya (Ho) diterima. Kesimpulannya bahwa latihan metode distribusi terdapat pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan latihan menggunakan metode padat terhadap peningkatan keterampilan dasar passing bawah pada permainan bila voli SMPN 1 PABUARAN SUBANG.
Kata kunci: Metode Padat dan Metode Distribusi, Bola voli.
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Metode Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani ... 22
B. Penelitian Yang Relevan ... 25
C. Anggapan Dasar ... 26
D. Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
C. Desain Penelitian ... 31
D. Instrument Penelitian ... 33
E. Prosedur Pengolahan Data ... 35
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Penelitian ... 40
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 43
1. Uji Normalitas ... 43
2. Uji Homogenitas ... 45
3. Uji Hipotesis ... 45
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 51
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Sample Penelitian ... 31 4.2. Hasil Data dan Grafik Metode Padat ... 40 4.3. Hasil Data dan Grafik Metode Distribusi... 41 4.4. Hasil Perhitungan Nilai Rata Rata dan Simpangan Baku Tes Pasing
Bawah ... 42 4.5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok Seblum
Eksperiment ... 44 4.6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok Setelah
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Persiapan Pasing Bawah ... 14
2.2. Pelaksanaan Passing Bawah ... 15
2.3. Gerakan Lanjutan Pasing Bawah ... 15
2.4. Passing Bawah Dengan satu Tangan Sambil Menjatuhkan Diri Kesamping ... 16
2.5. Passing Bawah Dengan Satu Tangan Sambil Menjatuhkan Diri Ke depan ... 17
2.6. Passing Bawah Dengan Cara The Dig ... 18
2.7. Pasing Bawah Dengan Cara Pass Rusia ... 18
2.8. Passing Bawah Dengan Cara Double Pass... 19
2.9. Pasing Bawah Dengan Cara Jari Jari Silang Menyilang Berbentuk tinju ... 19
2.10. Passing Bawah Dengan Cara Punggung Tangan ... 20
2.11 Pasing Bawah Dengan Cara Mengemis ... 20
3.12. Desain penelitian ... 31
3.13. Langkah langkah Pengambilan Data ... 32
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Program Latihan (Metode Padat dan Distribusi)
Lampiran 2 Menghitung Rata rata Kelompok Metode Padat dan Distribusi Lampiran 3 Menghitung Simpangan Baku
Lampiran 4 Rekapitulasi Data Tiap Kelompok Lampiran 5 Uji Normalitas
Lampiran 6 Uji Homogenitas
Lampiran 7 Uji Kesamaan Dua Rata rata Lampiran 8 Hipotesis Data
Lampiran 9 Daftar F luas dibawah lengkungan Normal Standar dari 0 ke Z Lampiran 10 Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 11 Nilai – Nilai Dalam Distribusi T
Lampiran 12 Dokumentasi Persiapan Tes Penelitian Lampiran 13 Dokumentasi Tes Penelitian
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan moderen ini, manusia tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan
kegiatan olahraga. Baik sebagai kebutuhan hidup ataupun sebagai gaya hidup untuk menjaga
tubuh supaya tetap bugar dan sehat. Begitu pula dengan olahraga bola voli, olahraga bola voli
sangat populer dan cenderung digemari oleh masyarakat dunia khusus nya di Indonesia.
Perkembangan bola voli ini dapat dimainkan oleh lapisan semua orang dari anak-anak sampai
orang dewasa.
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah
tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indonesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada
Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di Jakarta. Sampai sekarang permainan bola
voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan. Pada tahun 1955 tepatnya
tanggal 22 Januari di dirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya
W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai
30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.
Dewasa ini perkembangan Olahraga khusunya bola voli sangat pesat, baik di daerah
maupun di tingkat nasional, hal ini dapat kita lihat dengan even-even nasional terbesar di
Indonesia yaitu dengan di gelarnya PROLIGA (Liga Bola Voli Indonesia). Bahkan prestasi bola
voli di Asia cukup di bilang membanggakan hal ini dapat di buktikan dengan menjuarai nomor
bola voli putera di Sea Games yang bersaing ketat dengan Thailand. Maka dari itu tulisan ini
membantu bagi pemula tentang bagaimana belajar bermain bola voli yang benar sesuai prosedur
kepelatihan dan pembinaannya. Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu
pesat sangatlah tepat bila pemerintah memilih permainan bola voli sebagai olahraga pendidikan
di sekolah-sekolah.
Prestasi tidak dapat dicapai dengan begitu saja tanpa adanya suatu
proses. Proses tersebut diberi nama latihan, untuk pengertian latihan itu sendiri Harsono,
(1988 : 101) yang mengistilahkan dengan training menjelaskan bahwa : “Training adalah proses
yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”. Seorang guru penjas harus dapat mempersiapkan atlet pelajarnya untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat,
dan sebagai atlet harus dapat mengikuti program latihan yang diberikan pelatihnya dengan baik
serta penuh semangat.
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan latihan adalah
tentang prinsip-prinsip latihan itu sendiri karena dengan penerapan prinsip-prinsip latihan
inilah seorang atlet atau siswa akan lebih cepat dalam
meningkatkan prestasinya, seperti yang diungkapkan Harsono (1988: 102) bahwa : ”Dengan mengetahui tentang prinsip-prinsip training tersebut atlet akan dapat lebih cepat meningkatkan prestasinya oleh karena lebih memperkuat keyakinannya akan
tujuan-tujuan sebenarnya dari tugas-tugas serta latihannya”.
Pada cabang olahraga bola voli, dalam pengembangan dan peningkatannya harus
mencakup beberapa aspek yaitub aspek fisik, teknik, taktik, dan psikis. Seperti yang
dikemukakan oleh Satriya (2011).
Dalam semua cabang olahraga dibutuhkan beberapa faktor agar atlet berada pada posisi peak performance, yaitu : Kondisi fisik, penguasaan teknik, taktik, dan mental. Untuk aspek teknik, atlet dituntut untuk menguasai teknik dengan baik.
Passing merupakan teknik dasar bolavoli yang berfungsi untuk memainkan bola dengan
teman seregunya dalam lapangan permainan sendiri. Disamping itu juga, passing sangat
berperan untuk mendukung penyerangan atau smash.
Hal ini karena, smash dapat dilakukan dengan baik, jika didukung passing yang baik
dan sempurna antara lain: posisi kaki, posisi badan, posisi kedua tangan, dan Passing bawah
merupakan teknik dasar yang paling awal diajarkan bagi siswa atau pemain pemula, Passing
bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk
dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan melewati
atas jaring atau net.
Passing bawah dilakukan dengan kedua lengan untuk dioperkan atau dimainkan di
lapangan permainan sendiri. Pada gerakan teknik passing bawah melibatkan beberapa gerakan
dari anggota gerakan lanjut. Bagian-bagian tubuh tersebut merupakan rangkaian gerakan passing
bawah yang tidak dapat dipisah-pisahkan pelaksanaannya untuk menghasilkan kualitas passing
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Latihan Tanpa Bola
Latihan ini berguna untuk melatih anak menerapkan teknik-teknik passing bawah
pada permainan yang sebenarnya, ini dilakukan dalam waktu 15 menit.
2. Latihan dengan Bola ( modifikasi )
Anak saling berhadapan dengan yang lainnya, yang satu memberikan bola dan
yang satu memberikan lagi menerimanya dengan passing bawah. Untuk melatih tehnik
passing bawah ini penulis melakukan modifikasi mengenai bola, bola yang dipakai
adalah bola plastik dan bola sebenarnya. Bola plastik digunakan penulis agar tangan
anak tidak sakit dan supaya anak bersemangat dalam melakukan passing bawah.
3. Latihan dengan net
Untuk melatih anak menggunakan tehnik passing bawah, maka penulis
menggunakan net untuk mengetahui sebatas mana kemampuan anak dalam melakukan
passing bawah. Latihan ini dengan cara melempar atau melambung bola, lalu anak
berusaha mengambil bola tersebut dengan passing bawah dan usahakan bola melawati
net atau melambung net.
4. Latihan Bermain Hanya Menggunakan Passing Bawah.
Untuk menetahui berhasil atau belum kita meningkatkan tehnik passing bawah
pada anak, maka kita melakukan permainan yang sebenarnya tetapi menerima bola
diharuskan dengan passing bawah.
5. Latihan dengan Bantuan Tembok
Dengan melakukan passing bawah ke dinding berturut-turut maka akan dapat
menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola.
6. Latihan dengan Digantung oleh Tali
Dimana anak melakukan passing digantung dengan tali dan bola yang di passing
tidak berlari kemana – mana dan tidak menghamburkan waktu untuk berlatih passing
bawah.
Dalam kenyataan di atas maka guru pendidikan jasmani perlu mencari metode berlatih
yang cocok untuk menghasilkan siswa unggul dalam permainan bolavoli, latihan yang
berkualitas didukung oleh pemilihan metode latihan yang tepat dengan situasi dan kondisi dapat
bedampak pada pencapaian prestasi. Banyak ragam metode latihan, dalam penelitian ini menurut
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
“Dikemukakan dua metode latihan yaitu: (a) metode latihan distribusi adalah suatu bentuk latihan yang dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut dibagi-bagi atau diselingi dengan beberapa kali waktu istirahat. (b) metode latihan padat adalah melakukan latihan secara terus menerus tanpa selang waktu istirahat. Latihan terus menerus adalah latihan dimana jumlah atau lamanya waktu istirahat yang diberikan disela – sela latihan sangat pendek atau tidak ada sama sekali istirahat”.
Beberapa ahli telah melakukan penelitian dengan menggunakan metode praktik padat
dan metode praktik distribusi. Imas Maisaroh (2012:74) yang berjudul, Perbedaan Metode
Praktik Padat dengan Metode Praktik Distribusi Terhadap Ketepatan Lemparan Atas pada
Permainan Softball, menyimpulkan bahwa metode praktik distribusi dan metode praktik padat
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan lemparan atas.
Penelitian Ari Maulana Hidayat (2012:59) yang berjudul, Perbandingan Metode
Distribusi Dengan Metode Padat Terhadap Hasil Belajar Tembakan Bebas Pada Permainan Bola
Basket di SMA Nasional Bandung, menyimpulkan terdapat pengaruh antara metode praktik
padat dan metode distribusi terhadap hasil belajar tembakan bebas pada permainan bola basket.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Latihan Metode Padat dan Metode Distribusi Terhadap Peningkatan Keterampilan Passing Bawah pada Permainan Bola Voli”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini. “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara bentuk latihan metode padat
dan metode distribusi terhadap peningkatan keterampilan dasar passing bawah pada permainan bola voli.” ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk menemukan dan memperoleh gambaran nyata
oleh peneliti tentang metode mana yang lebih efektif antara latihan metode padat dan distribusi
terhadap peningkatan keterampilan passing bawah pada permainan bola voli.
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian ini diharapkan hasilnya berguna untuk menyikapi latihan metode mana yang
lebih efektif dalam peningkatan keterampilan passing bawah pada permainan bola voli dengan
menggunakan metode padat dan metode distribusi.
E. Batasan Penelitian
Setelah dirumuskan kemudian masalah dibatasi agar pelaksanaannya tidak menyimpang
dari masalah dan tujuan penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Yang diteli hanya peningkatan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola
voli dengan menggunakan latihan metode padat dan metode distribusi.
2. Variabel terikat yang diteliti adalah peningkatan keterampilan passing bawah dalam
permainan bola voli di SMPN 1 Pabuaran Subang.
3. Variabel bebas yang diteliti adalah pengaruh latihan metode padat dan metode distribusi.
4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 1 Pabuaran Subang
sebanyak 40 orang dan sampel sebanyak 20 orang yaitu, 10 orang melakukan passing
bawah dengan metode padat, 10 orang melakukan passing bawah dengan metode
distribusi dan pengambilan sampelnya menggunakan teknik sample random sampling.
F. Definisi Operasional
Batasan istilah berkaitan dengan masalah yang diajukan, beberapa istilah yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh adalah Daya yang ada atau yang timbul dari satu atau orang yang ikut
membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang. Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia. (1990:207)
2. Metode Praktik Padat adalah Melakukan latihan secara terus - menerus tanpa selang
waktu istirahat. Singer (1984:419)
3. Metode Praktik Distribusi adalah Suatu bentuk latihan dimana kegiatan latihan
tersebut terbagi – bagi oleh sejumlah waktu istirahat. (Schmidt 1986:74)
4. Latihan adalah persiapan pada pemain masing-masing individual, membingbing dan
membentuk mereka sehingga dapat menampilkan prestasi tertinggi Suharno. HP, (1983
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Keterampilan Dasar adalah Derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai
suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Singer (1980:6 )
6. Passing Bawah adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan kedua
tangan, yaitu perkenaan bola pada pada kedua lengan bawah yang bertujuan untuk
mengoperkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri atau
sebagai awal untuk melakukan serangan. Aip Syarifuddin. (1997 : 69)
7. Permainan bola voli adalah Permainan cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh
enam orang setiap team dalam satu lapangan dan di pisahkan oleh net. Menurut
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu usaha untuk menemukan kebenaran suatu ilmu untuk
memecahkan suatu permasalahan yang ada. Metode penelitian merupakan suatu proses untuk
menemukan suatu kebenaran atau memecahkan suatu masalah yang dilakukan dengan cara
tertentu yang prosesnya dilakukan secara terencana, sistematis, dan teratur sedemikian rupa
sehingga setiap tahap diarahkan kepada pemecahan masalah. Surakhamad (1990 : 140)
mengemukakan pendapat tentang metode penelitian, sebagai berikut:
Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu. Cara utama itu digunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidik serta situasi penyelidik.
Adapun metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang
penulis diajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan metode eksperimen. Surakhmad
(1990 : 149) menjelaskan:
Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hal itu yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian yang diselidiki.
Sedangkan tujuan eksperimen menurut Surakhmad (1990 : 149) “Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data dan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor-faktor akibat”.
Kutipan di atas menjelaskan bahwa metode eksperimen merupakan suatu percobaan
langsung untuk mengetahui sebab akibat.Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa metode
eksperimen tepat digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode padat dan
metode distribusi dalam meningkatkan keterampilan teknik passing bawah pada permainan bola
voli siswa SMPN 1 Pabuaran.
B. Populasi dan Sampel
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Populasi
Dalam suatu penilaian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu
menentukan populasi sebagai sumber data untuk keperluan penelitianya. Menurut Lutan, (2007:
82). “Populasi adalah sekelompok subyek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana
peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitianya”.
Berdasarkan definisi diatas, maka populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan
diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMP N 1 Pabuaran
berjumlah 40 orang.
2. Sampel
Sedangkan untuk penelitian sampelnya, penulis mengambil sebagian dari populasi
sehingga disebut penelitian sampel. Ibrahim dan sudjana (2004 : 85) menjelaskan bahwa : “sampel adalah sebagian dari popolasi yang memiliki sifat yang sama dengan populasi”. Dalam penelitian ini peneliti pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling acak (random
sampling).
Teknik yang diambil untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
sampling acak. Alasan penulis menggunakan sampling ini adalah untuk memberikan kesempatan
yang sama kepada seluruh siswa anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Sebagaimana
yang dikemukakan Arikunto (1990 : 126): “Ciri utama dari sampling acak atau random sampling
ialah memberikan kesempatan yang sama setiap subjek untuk terampil sebagai anggota sampel.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut maka jumlah sampel penelitian ini ditetapkan
sebanyak 20 orang. Teknik atau cara yang dilakukan dalam menentukan sampel yaitu:
a. Seluruh populasi berjumlah 40 orang yang terdiri dari siswa Estrakurikuler SMP N 1
Pabuaran, dan akan diambil sampel sebanyak 20 orang.
b. Dituliskan nama anggota masing-masing pada selembar kertas yang sudah dipotong
sama besarnya dan digulung untuk setiap anggota yang menjadi sampel.
c. Kertas-kertas tersebut ditempatkan dalam sebuah kotak. Setelah itu diaduk dan
diambil oleh seseorang yang ditutup matanya satu persatu sebanyak 20 helai kertas
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Nama-nama yang ditarik itulah yang akan menjadi anggota sampel, 10 orang
melakukan metode praktik padat dan 10 orang melakukan metode praktik distribusi
terhadap passing bawah bola voli.
Tabel 3.12
Sampel Penelitian
No Nama Kelompok Jumlah
1 Kelompok praktik padat 10 Orang
2 Kelompok praktik distribusi 10 Orang
JUMLAH 20 Orang
C. Desain Penelitian
Penelitian eksperiemn mempunyai berbagai macam desain.Penggunaan desain tersebut
disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diunagkapkan.Atas dasar
hal tersebut, maka penulis menggunakan Pre-Test Post-Test Randomized Group Designsebagai
desain penelitiannya.
Adapun konstalasi desain penelitian menurut Lutan (2007:164), adalah sebagai berikut: R O X1 O’
R O X2 O’ Gambar 3.12
Desain Penelitian
Keterangan :
R = Sampel Penelitian
O = Tes awal passing kelompok metode praktik padat dan metode distribusi O’ = Tes akhir passing kelompok metode praktik padat dan metode distribusi X1= Treatment kelompok padat
X2= Treatment kelompok distribusi
Adapun langkah – langkah penelitiannya, penulis deskripsikan dalam bentuk bagan 3.13
di bawah ini :
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.13
Langkah-Langkah Pengambilan Data SAMPEL
TES AKHIR
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS dan INTERPRETASI DATA PASSING BAWAH DENGAN
METODE PADAT
PASSING BAWAH DENGAN METODE DISTRIBUSI
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Instrument Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
dengan cara melakukan pengukuran. Untuk mendapatkan data maka kita membutuhkan alat
bantu dan pengukuran. Dalam penelitian ini alat pengumpul data adalah sejenis test. Instrumen
penelitian menurut Sugiyono (2011 : 148) adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk tes.
Menurut Arikunto (2010 : 193). “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes ini mengukur keterampilan melakukan passing bawah dalam permainan bola voli dalam penelitian ini adalah Brady Test, yakni tes mengoper
bola (passing) ke dinding dengan tingkat validitas 0.86 dan reliabilitasnya 0.925.
Adapun pendapat yang lain menjelaskan tentang tes menurut Theng KH.(1973:116-117) mengemukakan bahwa: “Tes ini dapat dipergunakan sebagai suatu tes passing dari atau umpan, karena hanya terdiri dari bahan latihan, yakni mempasing bola ke dinding”. Pelaksanaan latihan yang akan diberikan dalam penelitian ini untuk memperoleh data, penulis merencanakan
tahap-tahap latihan yang akan diberikan kepada kedua kelompok.
Lama latihan untuk eksperimen ini adalah satu setengah bulan atau lebih, hal ini dikemukakan oleh Harsono (1988:154) yang menyatakan bahwa: “Latihan kondisi fisik per-season yang intensif selama 6-10 minggu”. Selanjutnya Harsono (1988:194) menyatakan juga
bahwa: Sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi satu hari untuk
istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”.
Agar relevan dengan bahan latihan yang diberikan kepada sampel maka digunakan satu
instrumen test yaitu test keterampilan bola voli.
1. Tujuan
Tes ini mengukur keterampilan melakukan passing bawah dalam permainan bola
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Alat dan perlengkapan: bola, alat tulis, lapangan, stopwatch, kapur / selotip, dinding
setinggi 3,5 dengan petak sasaran
3. Bentuk Tes Teknik Passing Bawah
Gambar 3.14
Petak Sasaran Tes Passing bawah Bola Voli Sumber:Theng K.H (1973:117)
4. Pelaksanaan Tes
Teste berdiri dibawah petak sasaran, begitu tanda dimulainya tes
diberikan/stopwatch dijalankan maka bola dilemparkan ke dinding dari tempat yang
bebas.Setelah bola memantul kembali, bola dipassing ke dinding ke dalam kotak
sasaran.Lakukan gerakan ini selama 60 detik dan yang dihitung hanya bola yang tepat
pada kotak sasaran saja bila keluar dari kotak sasaran tidak dihitung (tidah sah).
Apabila bola keluar dari jangkoan, maka testee menggunakan bola cadangan yang
telah disediakan. Dikatakan gagal apabila : Bola yang ditangkap atau tidak dapat
dikuasai, bola menyentuh lantai dimulai lagi dengan lemparan, bola tidak tepat mengenai
sasaran.
Jadi, tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini, adalah dalam bentuk tes
praktik atau unjuk kerja, yaitu pelaksanaan brady tes. Tes dilaksanakan sebanyak dua
kali, yaitu tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal sampel dalam
melakukan passing dengan metode padat dan passing dengan metode distribusi sebelum
diberi treatment / perlakuan, dan tes akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan
sampel dalam melakukan passing setelah diberikan serangkaian pembelajaran dengan
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Prosedur Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari pengukuran selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis
statistika.Pada penelitian ini, peneliti menggunakan statistik parametris, yang digunakan “untuk
menguji parameter populasi, melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel”. (Sugiyono, 2011 : 149). Rumus – rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut dikutip dari buku metode statistika karangan Sudjana (2005).
Langkah – langkah perhitungan dalam pengolahan data akan dilakukan sebagai berikut :
1. Menghitung nilai rata – rata dengan menggunakan rumus (Sudjana, 2005 : 67) :
̅ ∑
Keterangan : ̅ = Rata - rata
x = Jumlah skor yang diperoleh
N = Banyaknya sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus (Sudjana, 2005 : 93) :
S
=
√
∑ ̅̅̅̅Keterangan : S = Simpangan baku = Akar dari
= Jumalah dari
Xi = Nilai kuantitatif sampel ̅ = Rata - rata
n = Banyaknya sampel
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menguji homogenitas dua variansi adalah variansi dari tes awal dan tes akhir baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Menguji data homogenitas setiap butir
adalah sebagai berikut :
F
=
Kriteria pengujian adalah pihak kiri, hipotesa ditolak jika F ≤ F (1-α)(v1-v2) di dapat dari daftar distribusi F dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = v1 dan v2 untuk nilai v1 = n – 1 dan v2 = n – 2. Jadi data setiap butir tes adalah homogen apabila F hitung lebih kecil dari F
tabel
4. Menguji normalitas
Tujuan menguji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari hasil
pengukuran tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data dinilai dengan
menggunakan uji Liliefors, (Sudjana, 2005 : 466) : Langkah – langkah penyelesaiannya
adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2, ………….. Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ……….. Zn
dengan menggunakan rumus :
Z = ̅
X dan S masing – masing merupakan rata – rata dari simpangan baku sampel
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F (Zi) = P (Z ≤ Zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ……….. Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka :
S (Zi) = Banyaknya Z1, Z2, ………. Zn. yang ≤ Zi
n
d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga – harga mutlak dari seluruh sampel
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
f. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai L
g. Bandingkan nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk menghitung diterima atau ditolak
hipotesisnya, dengan kriteria:
Terima Ho jika Lo < Lα = NORMAL Tolak Ho jika Lo > Lα = NORMAL
5. Uji signifikasi peningkatan hasil latihan dan perbedaannya dengan menggunakan Uji t.
Adapun langkah-langkahnya menurut adalah:
Rumus : t = ̅ √
t = Nilai kritis yang dicari
̅ = Rata-rata skor beda / selisih
SB= Simpangan baku
N= Jumlah sample
6. Menguji t
Menguji t adalah untuk menguji kesamaan dua rata – rata antara tes awal dan tes
akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Untuk menguji kesamaan dua rata –
rata ini ditentukan oleh pengujian normalitas.Jika setelah diuji normalitas ternyata
terdistribusi normal, baru kemudian dilakukan uji t yaitu menguji kesamaan dua rata – rata
dengan satu pihak.
Proses untuk uji t adalah sebagai berikut :
a. Menghitung simpangan baku gabungan (S) dengan rumus :
S
2=
Keterangan : S = Simpangan baku gabungan
n1 = Jumlah responden pada tes awal
n2 = Jumlah responden pada tes akhir
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
= Varians pada tes akhir
b. Mencari nilai t dengan rumus :
t = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
Keterangan : t = Nilai t hitung
̅̅̅ = Rata – rata tes akhir
̅̅̅ = Rata – rata tes awal
n1 = Jumlah responden pada tes awal
n2 = Jumlah responden pada tes akhir
S = Simpangan baku
c. Membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan t tabel dengan derajat kebebasan
n1 + n2-2 dan taraf nyata α = 0,05
d. Uji t dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika – t tabel< t < t tabel dengan kata
lain jika nilai t hitung berada di antara – t tabel dan t tabel maka hipotesis nol Ho diterima,
artinya treatment tidak memberikan pengaruh yang berarti.Sebaliknya jika nilai t
hitung tidak terletak di antara – t tabel dan t tabel maka hipotesis nol tidak diterima,
artinya treatment yang diberikan memiliki pengaruh yang berarti.
7. Uji signifikan perbedaan peningkatan hasil latihan menggunakan uji t.
H0 : µ1 = µ2 tidak terdapat perbedaan yang signifikan
H1 : µ1 ≠ µ2 terdapat perbedaan yang signifikan
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:
- terima hipotesisnya jika –t (1 - ⁄ α) <t<t (1 - ⁄ α) dk (n1 + n2 – 2).
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode praktik padat memberikan peningkatan yang signifikan terhadap keterampilan
dasar passing bawah dalam permainan bola voly di SMPN 1 Pabuaran
2. Metode praktik distribusi memberikan peningkatan yang signifikan terhadap
keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voly di SMPN 1 Pabuaran
3. Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan dasar permainan bola voli antara metode
padat dengan metode distribusi di SMPN 1 Subang. Metode praktik distribusi
memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan metode padat.
B. Saran
Adapun saran-saran yang penulis ingin kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Agar setiap pembina, pelatih, atlet, dan guru olahraga hendaknya selalu memperhatikan
metode latihan mana yang dapat peningkatkan keterampilan dasar passing bawah pada
permainan bola voli
2. Untuk mencapai prestasi yang optimal pada peningkatan keterampilan dasar passing
bawah dalam perrmainan bola voli hendaknya atlet, mahasiswa, atau siswa yang berbakat
dengan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar melakukan penelitian yang lebih lanjut
mengenai pembelajaran/ latihan metode padat dengan metode distribusi, dengan lebih
memperluas ruang lingkup penelitian agar hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan
tepat.
4. Latihan metode padat yang diterapkan pada siswa SMP N 1 Pabuaran tidak tepat dan
tidak akan mendapatkan hasil yang sempurna, dikarnakan metode padat hanya bisa
Septian Try Ardiansyah,2014
PENGARUH LATIHAN METODE PADAT DAN LATIHAN METODE DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta : Era Pustaka Utama
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching.
Nurhasan, dkk. 2008. Mata Kuliah STATISTIKA. Bandung : UPI
Nurhasan, dkk. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : UPI
Beutelstahl, Dieter. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung : Penerbit Pionir Jaya
K.H. Theng. 1973. Permainan Volleyball Modern. Penerbit Yayasan Kanisius
Subroto, Toto. 2001. Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar. Jakarta : Direktorat Jendral Olahraga
Nurhasanah, H. hasanudin, D. hidayah, N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: FPOK UPI.
Wisahati, Aan Sunjata, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTS kelas VIII. Bandung: Thursina
Schmidt, Richard A. 1998. Motor Learning And Performance: From Principles To Practice. Los Angeles: University of California
Schmidt, Richard A. 1998. Motor Control Learning And Performance A Behavioral Emphasis. Los Angeles: University of California
Satriya.Japarsidik, D. imanudin, I. 2007. Modul Metodologi kepelatihan Olahraga. Banadung: FPOK UPI.
Subroto, T. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar: Sebuah Pendekatan Permainan Taktis. Bandung: DEPDIKNAS
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsono.Sukintaka.(1983). Permainandan Metodik. Badung: DEPDIKBUD.