• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HIDUP SEHAT: Studi pada Masyarakat di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HIDUP SEHAT: Studi pada Masyarakat di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DALAM MENUMBUHKAN

PERILAKU HIDUP SEHAT

(Studi pada Masyarakat di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat

Oleh

Mega Dwi Apri H 1005571

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014

(2)

PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DALAM MENUMBUHKAN

PERILAKU HIDUP SEHAT

(Studi pada Masyarakat di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung)

Oleh Mega Dwi Apri H

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mega Dwi Apri H 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Fokus penelitian ini mengkaji tentang sistem kerja program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kelurahan Cibeunying, upaya edukatif dalam program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying, dampak program Pamsimas dalam menumbuhkan perilaku hidup sehat di masyarakat Kelurahan Cibeunying, faktor pendukung dan penghambat program Pamsimas serta konsep dari program Pamsimas yang dapat diaplikasikan pada daerah yang sejenis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan angket. Subjek penelitian ini terdiri atas enam orang pelaksana program Pamsimas, satu orang bidan desa dan dua orang masyarakat pengguna layanan program Pamsimas. Hasil penelitian yang didapat adalah sistem kerja dalam program Pamsimas menggunakan pendekatan pembangunan yang berbasis masyarakat, dimana masyarakat merupakan pengambil keputusan serta pengelola program. Selain itu, adapula upaya edukatif yang dilakukan yaitu melalui kegiatan penyuluhan yang diarahkan pada upaya pemberdayaan dalam memberi pemahaman kepada masyarakat. Dampak dari program Pamsimas terhadap tujuan untuk menumbuhkan perilaku hidup sehat dapat dilihat dari kebersihan lingkungan sekitar masyarakat serta partisipasi dan motivasi yang tumbuh di masyarakat. Faktor pendukung dan penghambat berjalannya program Pamsimas terlihat dari kinerja serta tanggungjawab para pelaksana. Sehingga, dengan berjalannya program Pamsimas ada konsep yang dapat diaplikasikan pada daerah yang sejenis yaitu penguatan kapasitas kelembagaan sebagai pendukung keberhasilan pengelolaan program serta mempengaruhi terhadap peran dan partisipasi masyarakat.

(5)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The focus of this research is to study about the work system of Pamsimas program in the Cibeunying village, educational efforts in the Pamsimas program, Pamsimas program impact in growing healthy behavior in Cibeunying village community, enabling and inhibiting factors of Pamsimas program, and the concept of the Pamsimas program applicable to similar areas. The method used is descriptive method with qualitative approach. Data collection’s techniques used in the research are interview, observation, documentation study, and questionnaires. The research subject was six people Pamsimas program implementers, one midwife, and two recipients Pamsimas program. The results obtained are in a working system Pamsimas program using community-based development approach , in which people are the decision makers and program managers. In addition, those who do are educational efforts through outreach activities geared towards empowerment in giving understanding to the community. The impact of the program on purpose to foster healthy behavior can be seen from the surrounding community as well as environmental hygiene and motivation to grow participation in the community. Enabling and inhibiting factors of the program Pamsimas seen from the performance and responsibilities of the implementers. The concept of Pamsimas program can be applied to similar areas namely strengthening the institutional capacity to support the successful management of the program as well as the influence of the role and participation of the community.

(6)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMAKASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ...7

C. Rumusan Masalah Penelitian ...8

D. Tujuan Penelitian ...8

E. Manfaat Penelitian ...9

F. Struktur Organisasi Penelitian ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...11

A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah ...11

1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ...11

2. Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah ...13

B. Konsep Pembangunan Masyarakat ...19

1. Pengertian Pembangunan Masyarakat ...19

2. Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat ...22

3. Prespektif Pendidikan Nonformal dan Pembangunan ...23

C. Konsep Pemberdayaan ...25

1. Pengertian Pemberdayaan ...25

2. Strategi Pemberdayaan ...26

3. Pendidikan Nonformal sebagai Sebuah Proses Pemberdayaan ...27

(7)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Implementasi Pemberdayaan ...32

D. Konsep Pendidikan Lingkungan ...33

1. Pengertian Pendidikan Lingkungan ...33

2. Pendidikan untuk Lingkungan ...35

3. Prinsip-prinsip Pendidikan Lingkungan ...36

4. Komponen dalam Pendidikan Lingkungan ...37

5. Tujuan dalam Strategi Pendidikan Lingkungan ...38

E. Konsep Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) ...39

1. Pengertian Program Pamsimas ...39

2. Strategi Program Pamsimas ...40

3. Prinsip Program Pamsimas ...40

F. Konsep Perilaku Hidup Sehat ...41

1. Pengertian Perilaku Hidup Sehat ...41

G. Penelitian Terdahulu ...43

BAB III METODE PENELITIAN ...46

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...46

1. Lokasi Penelitian ...46

2. Subjek Penelitian ...46

B. Desain Penelitian ...47

C. Metode Penelitian ...48

D. Definisi Operasional ...49

E. Instrumen Penelitian ...51

F. Proses Pengembangan Instrumen ...51

G. Teknik Pengumpulan Data ...52

H. Analisis Data ...54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...57

(8)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Profil Kelurahan Cibeunying ...57

2. Struktur Organisasi ...59

3. Identitas Responden ...59

B. Hasil Penelitian ...60

1. Gambaran Sistem Kerja Program Pamsimas ...60

2. Gambaran Upaya Edukatif Program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying ...67

3. Gambaran Dampak Program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying ...74

4. Gambaran Faktor Pendukung dan Penghambat Program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying ...80

5. Gambaran Konsep yang dapat Diaplikasikan pada Daerah yang Sejenis ...82

C. Pembahasan dan Hasil Temuan ...87

1. Sistem Kerja Program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying ...87

2. Upaya Edukatif Program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying ...90

3. Dampak Program Pamsimas dalam Menumbuhkan Perilaku Hidup Sehat ...95

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Pamsimas ...98

5. Konsep yang dapat Diaplikasikan pada Daerah yang Sejenis ...99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...101

A. Simpulan ...101

B. Saran ...105

(9)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Peran pendidik...18

Tabel 3.1 Rentang sikap ...55

Tabel 4.1 Identitas responden ...60

Tabel 4.2 Rentang skala konsep yang dapat diaplikasikan ...84

(10)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman

(11)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Tujuan pembangunan nasional secara umum adalah membangun bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera. Hal ini sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa hakikat pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi. Berbicara mengenai tujuan pembangunan yang ketiga, bahwa masyarakat yang sejahtera pada taraf awal pembangunan adalah suatu masyarakat yang kebutuhan pokoknya terpenuhi.

Kebutuhan pokok itu mencakup pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan. Salah satu fondasi inti dari masyarakat yang sehat, sejahtera dan damai adalah akses terhadap air bersih. Air merupakan sumber kehidupan, untuk itu keberadaan air tentu sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini. Sistem air bersih yang baik akan menghasilkan manfaat ekonomi, melindungi lingkungan hidup, dan vital bagi kesehatan manusia. Memiliki kualitas air yang baik dan bersih tentu menjadi keinginan setiap orang. Namun, di beberapa daerah masih ada yang kekurangan pasokan atau aliran air, dan bahkan jauh untuk memiliki kualitas air bersih. Padahal hampir semua kegiatan manusia itu membutuhkan sumber air, sehingga air sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia.

(12)

2

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masyarakat berdasarkan kemampuan dan potensi sumberdaya alam (SDA) melalui peningkatan kualitas hidup, keterampilan dan prakarsa masyarakat. Untuk itu, salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan yaitu melalui program Pamsimas. Penerapan program ini dalam rangka mendukung pencapaian salah satu target Millenium

Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan separuh proporsi penduduk yang

tidak mempunyai akses terhadap air bersih dan sanitasi dasar pada tahun 2015, melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.

Tiga karakter umum program pembangunan masyarakat, yaitu (1) berbasis masyarakat, (2) berbasis sumberdaya setempat, dan (3) berkelanjutan (Djohani, 2003, hlm. 2). Program yang berbasis masyarakat menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama (subyek) dalam perencanaan dan pelaksanaan program, melalui proses pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat. Ide awal terlaksananya program Pamsimas ini datang dari kebutuhan masyarakat dengan cara perencanaan partisipatif, di mana proses pengambilan keputusan pembangunan melibatkan masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah sesuai dengan fungsinya masing-masing.

(13)

3

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program Pamsimas ini berada di bawah pengelolaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 dalam Bab I pasal 1 disebutkan bahwa “Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam

memberdayakan masyarakat”. Melihat pada penjelasan tersebut, LPM merupakan

salah satu lembaga kemasyarakatan di tingkat kelurahan yang dibentuk berdasarkan prakarsa masyarakat melalui musyawarah dan mufakat. Salah satu tugas dan fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tugas dan fungsi LPM tersebut sejalan dengan tujuan dari program Pamsimas, di mana dalam proses pembangunan masyarakat tentu akan berhubungan dengan proses pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat merupakan kontribusi di dalam pendidikan nonformal, yang bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan pengembangan sumberdaya manusia sebagai modal pembangunan nasional. Kindervatter (dalam Kamil, 2009, hlm. 54) menjelaskan bahwa peran pendidikan nonformal sebagai proses pemberdayaan di dalamnya meliputi peningkatan dan perubahan sumberdaya manusia sehingga mampu membangun masyarakat dan lingkungannya.

(14)

4

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan membentuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sebagai pengelola program, baik dalam pelaksanaan dan pengawasan. Anggota kepengurusan BKM diambil dari warga masyarakat di lingkungan Kelurahan Cibeunying melalui musyawarah.

Proses pembangunan masyarakat dalam program ini dapat dilihat pula dari sisi partisipasi masyarakatnya. Kegiatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan meliputi identifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi masyarakat, penyusunan program-program pembangunan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat lokal, implementasi program pembangunan dan pengawasannya. Peran serta masyarakat dalam program ini yaitu dalam bentuk partisipasi ide, tenaga dan uang, di mana terlaksananya program berawal dari kebutuhan dan permasalahan di lingkungan masyarakat setempat. Sedangkan, dalam hal pengelolaan program, masyarakat berpartisipasi melalui pembangunan sumber air serta perbaikan dan fasilitas-fasilitas air lainnya, juga iuran setiap bulannya untuk biaya perawatan yang disesuaikan pada kemampuan masyarakat.

(15)

5

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memenuhi kebutuhan hidup, di mana kelompok masyarakat menengah ke atas tidak ada campur tangan untuk menanggulangi masalah tersebut.

Melalui program Pamsimas diharapkan dapat membangun dan memperkuat interaksi sosial dalam masyarakat (kelompok masyarakat menengah ke atas dengan kelompok masyarakat menengah ke bawah). Untuk itu, program ini dapat dikatakan sebagai proyek recycling, yaitu proyek masyarakat yang dapat menarik orang-orang memasuki aktivitas bersama (Ife dan Tesoriero, 2008, hlm. 364). Apabila dihubungkan dengan ciri kebutuhan pokok masyarakat sejahtera di atas itu tidak cukup. Masyarakat yang sejahtera harus pula berkeadilan, dalam hal ini adalah kelompok masyarakat menengah ke atas dengan kelompok masyarakat menengah ke bawah. Semakin majunya taraf kehidupan masyarakat, maka masyarakat yang sejahtera akan menikmati kemajuan hidup secara berkeadilan. Keseluruhan upaya itu harus membangun kemampuan dan kesempatan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan.

Adanya program Pamsimas ini membawa pengaruh kepada wilayah-wilayah di sekitarnya. Di Kelurahan Cibeunying baru sekitar empat Rukun Warga (RW) yang terlayani dari jumlah 27 RW. Program ini masih jauh dari rencana dan akan terus dikembangkan melihat masih banyaknya wilayah-wilayah lain yang belum terlayani. Masih ada enam titik (RW) yang perlu diberikan layanan program Pamsimas karena kondisi masyarakat yang kurang mampu (kelompok masyarakat menengah ke bawah). Sejauh ini prestasi yang dicapai dalam program Pamsimas belum ada. Namun kemajuan program ini terlihat dari pengelolaannya, di mana pada akhir tahun 2012 dilakukan pembaharuan pengurus dengan tujuan untuk memperbaiki sistem pengelolaan program ke arah yang lebih baik. Hal ini dilakukan karena melihat permasalahan di lingkungan masyarakat yang sudah mulai tidak percaya terhadap pengelolaan program Pamsimas.

(16)

6

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lahan tersebut dibor dengan kedalaman 70-100 meter dan menjadi sumber utama penyediaan air. Untuk wilayah RW lainnya yang belum terlayani tentu akan berbeda sumber air, sehingga perlu melakukan identifikasi dan pembangunan kembali di sekitar wilayah tersebut. Dibangunnya sumber air dalam program Pamsimas ini tidak berpengaruh terhadap pengguna air di wilayah lain, misalnya kelompok masyarakat menengah ke atas. Karena berbeda sistem dan jarak wilayah yang tidak berdekatan.

Secara umum program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah penduduk miskin perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang mendapat akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang sehat, dan praktek perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. Program ini berupaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

(17)

7

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperlukannya sumber air yang bersih. Program penyediaan air minum sudah lebih memenuhi targetan, sedangkan sanitasi di program tersebut masih perlu diperbaharui dalam hal pelaksanaan programnya.

Pembangunan masyarakat perlu mengupayakan pembentukan cara berpikir yang menghargai saling interaksi diantara masyarakat, menghargai kualitas pengalaman kolektif, dan memaksimalkan potensi mereka dan mencapai perikemanusiaan mereka secara utuh melalui pengalaman proses masyarakat, di mana perikemanusiaan tersebut diperlukan karena berhubungan dengan hak-hak manusia sebagai makhluk sosial (Ife dan Tesoriero, 2008, hlm. 334). Atas dasar uraian ini penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dalam menumbuhkan perilaku hidup sehat di Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang telah diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berkurangnya sumber mata air di Kelurahan Cibeunying ini disebabkan oleh penebangan hutan (pohon-pohon) yang dijadikan permukiman warga.

2. Sebelum program Pamsimas terlaksana, masyarakat yang tidak memiliki sumber air sendiri mendapat pasokan air dari bak-bak penampungan mata air, baik itu dengan cara mengangkut atau menggunakan selang.

3. Cara mengangkut air tersebut tentu memakan waktu dan tenaga yang cukup lama, sehingga berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat yang perlu meluangkan waktunya untuk mengambil air.

(18)

8

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Upaya yang dilakukan dalam permasalahan tersebut yaitu melalui penyuluhan kepada masyarakat pengguna program Pamsimas nantinya, baik itu mengenai pengenalan sumber air yang baru (sosialisasi) maupun mengenai pola hidup sehat.

6. Tokoh yang berperan dalam memberikan edukasi mengenai hal di atas adalah ketua LPM serta melibatkan bidan desa setempat. Upaya penyuluhan tersebut dilakukan secara berkelanjutan melalui kegiatan posyandu.

7. Pengelolaan sumber air ini sempat kurang berjalan dengan baik karena masalah internal dan hal ini berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat yang semakin menurun.

8. Memberi pemahaman dan kesadaran akan hidup sehat kepada masyarakat tentu tidak mudah, sehingga perubahan perilaku masyarakat di wilayah pengguna program Pamsimas cukup lambat.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Melihat pada uraian identifikasi masalah tersebut, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dalam menumbuhkan perilaku hidup sehat masyarakat di Kelurahan Cibeunying?”. Untuk menggambarkan rumusan masalah di atas, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem kerja program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat di Kelurahan Cibeunying?

2. Bagaimana upaya edukatif untuk mengatasi penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan di Kelurahan Cibeunying?

(19)

9

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat di Kelurahan Cibeunying?

5. Apa konsep yang dapat diaplikasikan dari program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat pada daerah lain yang sejenis?

D.Tujuan Penelitian

Mengacu pada latar belakang, rumusan dan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem kerja program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat di Kelurahan Cibeunying.

2. Untuk mengetahui upaya edukatif dalam mengatasi penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan di Kelurahan Cibeunying.

3. Untuk mengetahui dampak program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam menumbuhkan perilaku hidup sehat di Kelurahan Cibeunying.

4. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat di Kelurahan Cibeunying.

5. Untuk mengetahui konsep yang dapat diaplikasikan dari program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat pada daerah lain yang sejenis. E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

mengembangkan pendekatan pembangunan masyarakat bagi kelompok miskin, di mana salah satu kunci keberhasilan dalam program tersebut adalah dengan penguatan kapasitas kelembagaan sehingga berpengaruh dalam tingkat partisipasi masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan.

(20)

10

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan literatur mengenai upaya perubahan perilaku arif lingkungan dan kemanfaatan bagi kesejahteraan.

b) Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan menerapkan teori yang didapat dengan kenyataan di lapangan dalam pengelolaan suatu program yang berbasis pembangunan masyarakat.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (2013, hlm. 20) untuk mempermudah penulisan, maka sistematika penulisan penelitian ini adalah :

Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka menyajikan teori yang relevan dengan judul dan permasalahan. Teori yang diuraikan berisi tentang konsep pendidikan nonformal, konsep pembangunan masyarakat, konsep pemberdayaan, konsep pendidikan lingkungan, konsep program Pamsimas, konsep perilaku hidup sehat, dan penelitian terdahulu.

Bab III Metode Penelitian terdiri atas metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan prosedur pengolahan data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas kondisi objektif masyarakat, hasil penelitian, dan analisis hasil penelitian.

(21)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Kelurahan Cibeunying merupakan satu dari beberapa kelurahan/desa di Provinsi Jawa Barat yang melaksanakan program Pamsimas. Adapun, masyarakat pengguna program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying ini baru ada empat Rukun Warga (RW) yaitu RW 04, 06, 10, dan RW 11 karena daerah ini merupakan daerah yang dekat dengan sumber air dan target utama dalam memenuhi kebutuhan air di masyarakat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap salah satu program pembangunan di Kelurahan Cibeunying yaitu program Pamsimas, di mana dalam penelitian ini program Pamsimas akan dilteliti melalui sisi pendidikan nonformal yang mengedepankan akan kebutuhan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dapat disebut juga sebagai sumber data (informan), di mana subjek penelitian adalah orang, benda atau lembaga yang akan diteliti dan dapat memberikan informasi atau data bagi kepentingan penelitian. Subjek dalam penelitian ini ditentukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2008, hlm. 52). Berdasar pada hal tersebut, maka subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying, mengingat didalam setiap sumber data terdapat beberapa aspek yang dapat diteliti.

(22)

47

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah pelaksana program yang menjabat sebagai sekretaris BKM dan bidan desa. Sedangkan, masyarakat pengguna layanan program Pamsimas merupakan informan triangulan. Selain itu, enam orang pelaksana program Pamsimas dan satu orang bidan desa menjadi informan atau responden dalam menguji cobakan konsep program Pamsimas yang dapat diterapkan. Informan tersebut dipilih atas beberapa pertimbangan yaitu :

a. Informan terlibat aktif dalam proses berjalannya program

b. Informan bersedia dan memiliki keleluasan waktu dalam menggali informasi B.Desain Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini ada tiga tahap, hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Moleong (2002, hlm. 85) yaitu tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Berikut penjelasannya sebagai berikut :

1. Tahap Pra-Lapangan

Tahap awal yang peneliti lakukan adalah dengan mengobservasi tempat penelitian di Kelurahan Cibeunying, dengan maksud untuk mengetahui berbagai program pembangunan masyarakat yang saat ini sedang berjalan di daerah tersebut, dan salah satunya adalah program Pamsimas yang menjadi objek untuk diteliti dalam penelitian ini. Kemudian, peneliti melakukan perizinan kepada pihak-pihak yang terkait di lokasi penelitian tersebut. Langkah selanjutnya peneliti menjajaki dan menilai keadaan lapangan dengan maksud untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik dan keadaan alam serta untuk mengetahui keterkaitan antara objek penelitian dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji. Selanjutnya, memilih subjek penelitian sebagai sumber data (informan) dalam upaya memperoleh dan menghasilkan data yang kredibel.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

(23)

48

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merancang tahap dalam melakukan penelitian di lapangan, (b) memasuki lapangan, di mana saat proses memasuki lapangan peneliti harus menjalin hubungan yang baik dengan subjek penelitian sehingga tercipta keakraban dan subjek penelitian dapat memberikan informasi atau data sesuai pada kepentingan peneliti, (c) mengumpulkan data, di mana peneliti melakukan tahap pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara kepada subjek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Tahap Analisis Data

Data serta informasi yang telah didapatkan selama proses penelitian kemudian dianalisis, baik dari wawancara, observasi maupun studi dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2008, hlm. 89). Namun dalam penelitian ini, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan sampai pada penulisan laporan.

C.Metode Penelitian

Kondisi program Pamsimas di lapangan saat ini mulai berangsur membaik, hal tersebut terlihat dari penguatan kapasitas kelembagaan sebagai upaya perbaikan program untuk lebih maju. Hal ini pun dapat menjadi gambaran bagi daerah lain apabila ada peluang untuk terus mengembangkan layanan-layanan program Pamsimas di beberapa tempat. Melihat pada penjelasan tersebut diperlukan pendekatan dan penggunaan metode yang tepat untuk membahas dan menggambarkan manfaat program Pamsimas sebagai bahan pembelajaran untuk kedepannya.

(24)

49

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendapat lain mengenai penelitian kualitatif diungkapkan oleh Sugiyono (2008, hlm. 1) menjelaskan bahwa :

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Selanjutnya, untuk mendeskripsikan tujuan dari penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Nazir (2011, hlm. 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penggunaan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif disini berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dalam proses penelitian untuk memperoleh gambaran atau data empiris mengenai sistem kerja program Pamsimas, upaya edukatif dalam program Pamsimas, dampak dari program Pamsimas serta faktor pendukung dan penghambat program. Selain itu, peneliti bermaksud mengembangkan konsep pemikiran yang dapat diaplikasikan dari program Pmasimas ini pada wilayah lain.

D.Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dalam penulisan, maka diperlukan definisi operasional yang berkenaan dengan judul dan fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

(25)

50

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (Pedoman Umum Sanitasi, 2013, hlm. 7). Program Pamsimas yang dilaksanakan di Kelurahan Cibeunying ini diteliti dari aspek sistem kerjanya, yaitu proses berjalannya suatu program dimulai dari proses perencanaan, proses pelaksanaan hingga proses evaluasi. Proses perencanaan program Pamsimas ini meliputi analisis kebutuhan, tujuan, sumber dana, pelaksana dan waktu perencanaan program. Proses pelaksanaan meliputi prosedur, pelaksana, partisipasi, kepemimpinan serta upaya pemberdayaan masyarakat setempat untuk dilibatkan dalam pelaksanaan program. Proses evaluasi meliputi aspek, prosedur, pelaksana, dan hasil program sejauh yang sudah dilaksanakan apakah dilanjutkan atau perlu dievaluasi.

2. Program Pamsimas dalam penelitian ini pun diteliti dari aspek upaya pembelajarannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan atau mencari jalan keluar, di mana upaya pembelajaran dalam program Pamsimas ini bertujuan untuk menerapkan nilai dan perilaku hidup sehat di masyarakat dengan menekankan pada proses pembelajaran yang bersifat humanis dan konstruktif baik dalam sisi kognitif, sikap maupun keterampilan fasilitator pada proses belajarnya. Indikator kognitif meliputi pemahaman terhadap kebutuhan belajar dan proses saling membelajarkan. Indikator sikap meliputi keterlibatan peserta dalam pembelajaran dan cara memotivasi. Indikator keterampilan meliputi cara membangun kondisi belajar, keberlanjutan dan peningkatan kualitas lingkungan.

(26)

51

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Faktor pendukung dan penghambat program Pamsimas dapat muncul dari dalam maupun dari luar, yaitu kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Faktor-faktor ini dilihat dari sisi sistem kerja program serta upaya edukatif yang dilaksanakan di Kelurahan Cibeunying.

5. Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Penelitian ini melihat proses pelaksanaan program Pamsimas di tingkat masyarakat, kemudian dirumuskan konsep-konsep dengan mengacu kepada teori dan bagaimana aplikasinya di lapangan, di mana konsep tersebut nantinya dapat menjadi referensi serta diaplikasikan pada daerah yang sejenis.

6. Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya (Becker dalam Fitriani, 2011, hlm. 127). Perilaku yang diharapkan dalam program Pamsimas disini adalah berubahnya kebiasaan masyarakat untuk dapat menggunakan air yang lebih bersih, membiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun serta memelihara dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian (alat penelitian) digunakan untuk mengumpulkan data, dan dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument (Sugiyono, 2008, hlm. 2). Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan data yang diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen pedoman wawancara, pedoman observasi, studi dokumentasi dan angket karena peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan angket.

(27)

52

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses ini merupakan proses penyusunan instrumen untuk tahapan pengambilan data di lapangan, diantaranya :

1. Penyusunan kisi-kisi

Kisi-kisi penelitian merupakan pedoman dalam pembuatan alat pengumpulan data berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, studi dokumentasi, dan angket. Kisi-kisi dalam penelitian ini (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat dalam Menumbuhkan Perilaku Hidup Sehat) terdiri dari beberapa kolom yaitu aspek yang diteliti, indikator, sub indikator, nomor item, instrumen, dan sumber data.

2. Penyusunan pedoman wawancara

Penyusunan pedoman ini dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan program Pamsimas, di mana pertanyaan tersebut diambil dari indikator dan sub indikator dalam kisi-kisi. Kemudian, pedoman tersebut diuji cobakan kepada informan yaitu pelaksana program Pamsimas, bidan desa dan masyarakat pengguna layanan program Pamsimas.

3. Penyusunan pedoman observasi

Penyusunan pedoman ini dilakukan melalui cara mencatat indikator yang akan diteliti dalam program Pamsimas dengan metode observasi.

4. Penyusunan pedoman studi dokumentasi

Penyusunan pedoman ini dilakukan melalui cara melihat arsip serta dokumen-dokumen yang terkait dengan program Pamsimas sebagai sumber tambahan dalam melakukan penelitian ini.

5. Penyusunan angket

Angket atau kuesioner disusun dalam bentuk kuesioner tertutup, di mana sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden (narasumber) hanya tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan persepsi dan pemahamannya.

G.Teknik Pengumpulan Data

(28)

53

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif dijelaskan bahwa peneliti adalah instrumen penelitian, maka dalam prosesnya peneliti harus membekali diri dengan pedoman wawancara maupun pedoman observasi untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi atau data. Berikut beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam upaya mendapatkan data yang diperlukan yaitu :

1. Wawancara

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2008, hlm. 72) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Wawancara terdiri dari beberapa macam, salah satunya wawancara semiterstruktur yang peneliti gunakan saat proses penelitian. Wawancara semiterstruktur untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Peneliti melakukan wawancara dengan pelaksana program Pamsimas, bidan desa dan masyarakat pengguna layanan program Pamsimas untuk mengumpulkan data tentang program Pamsimas, baik itu mengenai sistem kerja, upaya edukatif, dampak serta faktor pendukung dan penghambat program. Waktu untuk melakukan wawancara kepada setiap informan berbeda-beda tergantung waktu luang informan dan didasarkan oleh kebutuhan serta kelengkapan yang ingin dicapai.

2. Observasi

(29)

54

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi dilakukan terhadap keadaan dan aktivitas yang dilakukan oleh narasumber yang berhubungan dengan program Pamsimas.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini dilakukan sebagai pelengkap informasi atau data penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, yang diperoleh dari wawancara maupun observasi. Studi dokumentasi ini berupa dokumen atau arsip laporan yang berkaitan dengan program Pamsimas. Menurut Sugiyono (2008:82) dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. 4. Angket

Kuesioner (angket) adalah daftar yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara khusus guna menggali dan menghimpun kata dan atau informasi yang cocok untuk dianalisis (Babbie dalam Sudjana, 2010, hlm. 285). Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner pada umumnya berkaitan dengan fakta-fakta yang diketahui dan dialami responden serta sikap, pendapat atau aspirasi terhadap sesuatu yang diajukan kepada responden dan memerlukan keterlibatan perasaan seperti manfaat, proses dan dampak suatu program pendidikan bagi lulusan dan masyarakat. Berdasarkan jenisnya, peneliti menggunakan kuesioner tertutup untuk memperoleh gambaran mengenai konsep yang dapat diaplikasikan pada daerah yang sejenis.

5. Triangulasi

(30)

55

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengartikan bahwa peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, yaitu melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sedangkan, triangulasi sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sama kepada sumber data yang berbeda-beda yaitu dua orang pelaksana program, bidan desa dan tiga masyarakat pengguna layanan program.

H.Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008, hlm. 89). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting (Sugiyono, 2008, hlm. 92). Proses reduksi data akan mempermudah peneliti dalam menganalisis data yang telah didapat selama penelitian berlangsung.

2. Data yang diperoleh melalui angket

Data dibuat dalam tabel dengan jalur kolom nomor, pernyataan, pilihan, jumlah responden, jumlah nilai, rata-rata dan diberi keterangan. Kriteria penghitungan pilihan jawaban adalah sebagai berikut :

(31)

56

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. B = Baik diberi skor 3

c. KB = Kurang Baik diberi skor 2 d. TB = Tidak Baik diberi skor 1

Melalui kriteria penghitungan tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui konsep program yang dapat diaplikasikan pada daerah yang sejenis yaitu dengan rumus sebagai berikut :

̃

Kemudian hasil yang didapat tersebut disesuaikan dengan rentang sikap. Menentukan rentang ini dengan cara :

X maks : skor tertinggi dari kriteria penghitungan adalah 4 X min : skor terendah dari kriteria penghitungan adalah 1 Banyak kelas : 4

Sumber : Sugiyono (2009, hlm. 36)

Jadi, rentangnya adalah 0,75. Sehingga nilai yang didapat diberi keterangan dengan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rentang sikap

No Rentang Sikap

1 1,00-1,75 Tidak Baik

2 1,75-2,5 Kurang Baik

3 2,5-3,25 Baik

4 3,25-4,00 Sangat Baik

[image:31.596.182.440.551.664.2]
(32)

57

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Penyajian Data (Data Display)

Langkah selanjutnya adalah penyajian data, dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan melalui bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Melalui penyajian data ini, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami serta mempermudah peneliti dalam melihat gambaran keseluruhan atau bagian tertentu agar dapat mengambil kesimpulan dengan tepat.

4. Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)

(33)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Bagian ini menjelaskan mengenai kesimpulan dalam penelitian, berdasar pada pertanyaan penelitian serta pembahasan penelitian. Berikut hasil penelitian yang dapat disimpulkan secara keseluruhan diantaranya :

1. Sistem Kerja Program Pamsimas

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) merupakan salah satu program pembangunan yang dilaksanakan di Kelurahan Cibeunying dengan tujuan untuk membantu dan memberi pelayanan akses air bersih kepada masyarakat yang kurang terlayani akan kebutuhan air. Program Pamsimas menggunakan pendekatan pembangunan yang berbasis masyarakat, di mana masyarakat ditempatkan sebagai pengambil keputusan dan pengelola program yang dibentuk dalam sebuah organisasi bernama Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Anggota BKM merupakan masyarakat di wilayah sasaran yang dipilih dan dipercaya untuk melaksanakan serta mengelola program Pamsimas di tingkat masyarakat, dengan mempertimbangkan kemampuan, kemauan dan kepribadian individu yang bersangkutan. Hal tersebut menciptakan upaya pemberdayaan, di mana terpilihnya masyarakat di dalam organisasi BKM memberi manfaat bagi setiap anggotanya dalam hal peningkatan kemampuan yang mereka miliki sebelumnya. Karena selama proses pengelolaan program pelaksana (pengurus BKM) terus dibina melalui pelatihan-pelatihan yang sengaja dilaksanakan pemerintah di beberapa daerah.

(34)

102

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

air bersih di wilayah mereka, sehingga masyarakat mau berpartisipasi membangun sumber air serta membangun dan memperbaiki fasilitas-fasilitas air lainnya. Partisipasi masyarakat yang baik ini tentu tidak terlepas dari peran seorang pemimpin yang dapat menarik masyarakat turut serta dalam kegiatan-kegiatan pembangunan. Selain dalam bentuk tenaga, masyarakat turut membantu dalam hal pendanaan program untuk biaya pemasangan saluran air ke rumahnya dengan biaya atas hasil kesepakatan bersama.

2. Upaya Edukatif dalam Program Pamsimas

Bentuk pembelajaran mengenai sanitasi lingkungan dalam program Pamsimas dilakukan melalui penyuluhan, baik itu pada rapat PKK maupun di posyandu-posyandu setiap RW. Penelitian ini memfokuskan pada kegiatan penyuluhan di posyandu, di mana dalam proses pembelajaran harus diarahkan pada upaya pemberdayaan. Materi penyuluhan yang biasa disampaikan adalah seputar permasalahan lingkungan baik itu yang berhubungan dengan sampah maupun air, hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang sering masyarakat alami. Tujuan kegiatan penyuluhan ini untuk memberi kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat dalam menjaga, memelihara dan memperbaiki lingkungan sekitar sehingga tercipta pembangunan yang berkelanjutan dengan proses kegiatan pembelajaran yang terus-menerus dilaksanakan (berkelanjutan).

(35)

103

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dampak Program Pamsimas dalam Menumbuhkan Perilaku Hidup Sehat Tujuan dari program Pamsimas, selain untuk membantu masyarakat yang kurang terlayani akses air bersih juga untuk menerapkan nilai dan perilaku hidup sehat di masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi individu maupun kelompok. Pada individu dilihat bagaimana motivasi, kedisiplinan, tingkat kesehatan serta usaha pengembangan dirinya dalam penerapan hidup sehat. Sedangkan, pada kelompok dilihat bagaimana kebersihan lingkungan di sekitar masyarakat serta tingkat partisipasi dan kekompakan yang tumbuh di masyarakat.

Motivasi yang tumbuh di masyarakat cukup baik hal tersebut dapat dilihat dari usaha serta partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pemeliharaan lingkungan. Usaha tersebut seperti membuat sarana tempat cuci tangan di halaman rumahnya dan membuat apotek serta warung hidup di rumahnya. Penggunaan sumber air dari program Pamsimas pun menunjukkan bahwa masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan untuk menggunakan sumber air dari sumur yang tercemar, sehingga keluhan masyarakat seperti gatal-gatal akibat penggunaan air yang tercemar menurun dan hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan masyarakat ada perubahan. Kedisiplinan masyarakat ditunjukkan dengan rutinnya mengikuti kegiatan gotong royong walaupun tidak semua masyarakat terjun langsung dalam praktek kegiatannya namun biasanya mereka tetap berpartisipasi baik dalam bentuk dana maupun bantuan berupa makanan. Hal tersebut menunjukkan bagaimana tingkat pasrtisipasi serta sikap kekompakan yang tumbuh di masyarakat. Selain itu, melalui kegiatan gotong royong ini berpengaruh pula terhadap kebersihan lingkungan di sekitar masyarakat.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Pamsimas

(36)

104

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedisiplinan dari pengurus atau anggota BKM sehingga program Pamsimas dapat berjalan dengan baik. Selain itu kesadaran masyarakat yang cukup mudah untuk diarahkan dalam kegiatan penyuluhan walaupun dalam prakteknya belum semua masyarakat mengaplikasikan perilaku-perilaku hidup sehat. Namun kemauan dan konsistensi masyarakat untuk mengikuti kegiatan penyuluhan di posyandu secara rutin cukup baik, sehingga kegiatan ini pun berkelanjutan atau terus-menerus dilakukan. Kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan program Pamsimas menjadi peluang dalam pengembangan dan perluasan layanan program Pamsimas.

Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program Pamsimas dilihat dari sisi kelemahan atau kendala dan ancaman yang datang yaitu dalam hal keterbatasan tenaga yang mengelola program ini sehingga pengurusnya pun merangkap dalam bertugas. Selain itu, sikap masyarakat yang terkadang acuh apabila saluran air rusak karena mereka menganggap ada yang bertanggungjawab dalam hal tersebut, padahal sebenarnya masalah seperti itu merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan pengelola program. Ancaman yang dikhawatirkan dalam berjalannya program ini adalah kembalinya masyarakat untuk menggunakan air sumur yang sudah tercemar misalnya karena masalah kenaikan biaya setiap bulannya atau karena adanya perusahaan air yang lebih baik di lingkungan masyarakat.

5. Konsep yang dapat Diaplikasikan pada Daerah yang Sejenis

(37)

105

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mau berpartisipasi untuk terlibat dalam program-program pembangunan. Masyarakat yang mau terlibat tersebut sebaiknya dibentuk dalam sebuah organisasi supaya peran dan tanggungjawabnya terarah. Melalui hal-hal tersebut maka akan tercipta pendekatan pembangunan yang berbasis masyarakat, di mana masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama dan penanggungjawab pelaksanaan kegiatan.

B.Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian mengenai program Pamsimas di Kelurahan Cibeunying, dapat diungkapkan beberapa saran untuk semua pihak yang diharapkan dapat berguna diantaranya :

1. Pemerintah Kelurahan

Pihak pemerintah kelurahan setempat diharapkan dapat mengadakan pembinaan dengan materi penguatan dan peningkatan kinerja untuk memberdayakan dan mengoptimalkan anggota BKM serta kader-kader posyandu sebagai penggerak masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan memanfaatkan keberadaan program Pamsimas sebagai peluang usaha.

2. Pelaksana Program Pamsimas

Para pelaksana program Pamsimas maupun bidan desa setempat diharapkan lebih berupaya untuk mengaktifkan semua kelompok masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pemeliharaan lingkungan supaya tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, membantu masyarakat dalam membuka peluang dan menemukan potensi untuk berwirausaha dengan memanfaatkan keberadaan program Pamsimas sebagai peningkatan perekonomiannya.

3. Masyarakat

(38)

106

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(39)

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Jurnal

Abdulhak, I. (2000). Metodologi pembelajaran orang dewasa. Bandung : Andira. Adisasmita, R. (2006). Membangun desa partisipatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Anwas, O.M. (2013). Pemberdayaan masyarakat di era global. Bandung :

Alfabeta.

Djohani, R. (2003). Partisipasi, pemberdayaan dan demokratisasi komunitas. Bandung : Studio Driya Media.

Fitriani, S. (2011). Promosi kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Gough, N & Gough, A. (2010). Environmental education. In Craig Kridel

(Ed.), Encyclopedia of Curriculum Studies. 1, 339-343. Thousand Oaks :

Sage Publications.

Hamilton city council. (1997). Hamilton’s strategic plan.

Ife, J. & Tesoriero, F. (2008). Community development; alternatif pengembangan

maasyarakat di era globalisasi. Terjemahan Sastrawan Manulang dkk. Edisi

3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kamil, M. (2009). Pendidikan nonformal : pengembangan melalui pusat kegiatan

belajar mengajar (PKBM) di Indonesia (sebuah pembelajaran dari

kominkan Jepang). Bandung : Alfabeta.

Kindervatter, S. (1979). Nonformal education as an empowering process. Massachusetts : Centre for International Education University of Masachusetts.

Knowles, M.S., Holton, E.F., & Swanson, R.A. (2005). The adult learner, sixth

edition. Burlington : Elsevier.

Profil Kelurahan Cibeunying. (2014). Diperbanyak oleh : Kelurahan Cibeunying. Moleong, L.J. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja

(40)

107

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Pedoman Umum Pengelolaan Program Pamsimas. (2013). Diperbanyak oleh :

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Bandung.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

Roesmidi & Risyanti, R. (2008). Pemberdayaan masyarakat. Bandung : Alqaprint Jatinangor.

Rohman, A.A. (2008). Studi Deskriptif tentang Hubungan Faktor-Faktor

Determinan dengan Hasil Belajar Pelatihan Rehabilitas Lahan dan

Dampaknya terhadap Perbaikan Lingkungan. Tesis pada PLS UPI : tidak

diterbitkan.

Singh, R.R. (1991). Education for the twenty first century:asia pacific

perspectives. Bangkok : Asia and the pacific of educational innovation for

development.

Sudjana, D. (2001). Pendidikan nonformal, wawasan, sejarah perkembangan,

falsafah, teori pendukung, asaz. Bandung : Falah Production.

_________. (2004). Sistem dan manajemen pelatihan : teori dan aplikasi. Bandung : Falah Production.

_________. (2010). Manajemen program pendidikan : untuk pendidikan

nonformal dan pengembangan sumber daya manusia. Bandung : Falah

Production.

Sugiyono. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.

_______. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

(41)

108

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tilbury, D. (1996). Environmental education: a head, heart and hand approach to

learning about environmental problems. Lecturer, department of curriculum

studies, the University of Hong Kong.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI Press.

Valchev, R., Pilavaki, A., & Cerna, L. (2009). Non-Formal education trainer’s

manual. Bulgaria : Open Education Centre.

Sumber Internet

Andito, B.D. (2013). Evaluasi Implementasi Program Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi Berbasis Masyarakat (pamsimas) di Kecamatan Karangayung

Kabupaten Grobogan. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponegoro. 2, (4). Tersedia : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/3593. [Diakses tanggal 11 Juli 2014]

Gallant, M. (2014). Environmental education. [Online]. Tersedia : http://www.wheatleyriver.ca/environmental-education/ [Diakses tanggal 19 Juli 2014].

KBBI. (2008). Definisi dampak. [Online]. Tersedia : http://kbbi.web.id/. [Diakses 11 September 2014].

KBBI. (2008). Definisi konsep. [Online]. Tersedia : http://kbbi.web.id/. [Diakses 11 September 2014].

KBBI. (2008). Definisi upaya. [Online]. Tersedia : http://kbbi.web.id/. [Diakses 11 September 2014].

Pratiwi, H.E. (2011). Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat (pamsimas) dalam Mengubah Perilaku Masyarakat dalam

(42)

109

Mega Dwi Apri H., 2014

PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel 3.1 Rentang sikap

Referensi

Dokumen terkait

Diperlukan penanganan atas konflik potensial ataupun konflik terbuka yang ada di antara anggota, sehingga konflik tidak menjadi bersifat disfungsional tetapi justru menguntungkan

Pengujian dilakukan dengan cara non-real time yaitu menguji algoritma pada aplikasi Android menggunakan 72 citra latih yang digunakan pada proses optimasi yang

Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Ketua Program Studi Hukum Pidana Islam (HPI), serta seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas

Nilai rata-rata rasa ikan patin asap yang paling tinggi terdapat pada perlakuan tempurung kelapa dengan nilai 7,88, diikuti destilasi kayu laban dengan nilai 7,87 dan nilai

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERSPEKTIF LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa.. Efek

Salah satu alat untuk menganalisis return saham secara fundamental adalah dengan melakukan analisis tingkat kesehatan perbankan dengan menggunakan rasio CAMEL

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Jaksa sebagai Penuntut Umum yang mewakili kepentingan dalam penyelamatan keuangan Negara dari tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam, dan berkat rahmat Nya juga penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi ke Perguruan