Analisis Vegetasi Valerian (Valerian javanica BL. ) Sebagai Dasar Domestikasi Dalam Rangka Pelestarian Plasma Nutfah (Bambang Pujiasmanto , Supriyono, and
Eddy Triharyanto
Pengembangan industri obat tradisional menghadapi suatu permasalahan ialah sebagian besar bahan baku berasal dari hutan atau habitat alami. Penyediaan bahan baku yang masih mengandalkan pada alam tersebut dapat mengakibatkan terjadinya erosi genetik tumbuhan obat. Kebutuhan bahan baku obat tradisional berupa simplisia yang semakin meningkat merupakan suatu tantangan untuk memenuhinya melalui teknik budidaya yang tepat. Penelitian ini bertujuan mempelajari potensi tumbuhan valerian untuk dibudidayakan sebagai tanaman penghasil bahan obat. Sehingga, kelangkaan valerian sebagai bahan baku obat tidak terjadi. Cara yang ditempuh dengan domestikasi ialah dengan mengubah status tumbuhan liar menjadi tanaman obat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dan metode eksperimental. Pada metode survai meliputi kajian diskripsi, dan identifikasi valerian. Sedangkan metode eksperimental dilaksanakan melalui percobaan di laboratorium dan rumah kaca. Percobaan tersebut meliputi: (1) Pembibitan valerian (2) uji cekaman air serta pupuk organik terhadap pertumbuhan biomasa valerian. Penelitian pertama berupa survai untuk mempelajari distribusi dan potensi valerian di habitatnya sebagai bahan baku obat. Penelitian dilaksanakan di daerah gunung Lawu, dengan ketinggian 1000 m dpl dan 2000 m dpl.. Survai dilakukan melalui analisis vegetasi dengan metode kuadrat. Penelitian ke-2 bertujuan memperoleh konsep dasar pengelolaan budidaya valerian. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial, dengan dua faktor perlakuan, diulang tiga kali. Faktor I ialah: zat pangatur tumbuh Auxin, Gibberellins, dan Cytokinin, faktor II ialah lama perendaman 5, 10, 15 dan 20 menit; sehingga ada 12 kombinasi perlakuan. Penelitian ke-3 bertujuan mempelajari toleransi valerian pada berbagai tingkat cekaman air dan pengaruh pupuk terhadap biomasa valerian. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial, dengan dua faktor perlakuan, diulang tiga kali. Faktor I ialah: jenis pupuk P0 : kontrol (tanpa pupuk), P1 : pupuk kandang Kambing, P2 : pupuk kandang Sapi); faktor ke 2 ketersediaan air (100 % kapasitas lapang, 80 % kapasitas lapang, 60 % kapasitas lapang dan 40 % kapasitas lapang).